PROFIL PROFIL KESEHATAN INDONESIA KESEHATAN INDONESIA 2006 2006
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
JAKARTA JAKARTA 2007 2007
351.770 212 351.770 212 Ind
Ind p p
TIM PENYUSUN TIM PENYUSUN
Pengarah Pengarah
Dr. H. Sjafii Ahmad, MPH Dr. H. Sjafii Ahmad, MPH Sekretaris Jenderal Depkes Sekretaris Jenderal Depkes
Ketua Ketua
DR Bambang Hartono, SKM, MSc DR Bambang Hartono, SKM, MSc Kepala Pusat Data dan Informasi Depkes Kepala Pusat Data dan Informasi Depkes
Sekretaris Sekretaris
Bob Susilo Kusumobroto, SKM, MPH Bob Susilo Kusumobroto, SKM, MPH Dra. Rahmaniar Brahim, Apt, MKes Dra. Rahmaniar Brahim, Apt, MKes
Anggota Anggota,, Sugito, SKM, MKes Sugito, SKM, MKes Sunaryadi, SKM, MKes Sunaryadi, SKM, MKes Nuning Kurniasih, SSi, Apt Nuning Kurniasih, SSi, Apt Boga Hardhana, SSi, MM Boga Hardhana, SSi, MM
Evida Manullang, SSi Evida Manullang, SSi M. Syahrul Anam, Dr.
M. Syahrul Anam, Dr.
Fatta Hatta, Dr.
Fatta Hatta, Dr.
Wardah, SKM Wardah, SKM
Marlina Indah Susanti, SKM Marlina Indah Susanti, SKM
Supriyono, SKM Supriyono, SKM Dewi Roro Kumbini, SPd Dewi Roro Kumbini, SPd
Istiqomah, SS Istiqomah, SS Rida Sagitarina, Dra.
Rida Sagitarina, Dra.
Sariyono Sariyono Sondang Tambunan Sondang Tambunan
Maryati Maryati B.B Sigit B.B Sigit
Kontributor Kontributor Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal
Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat
Ditjen Pelayanan Medik Ditjen Pelayanan Medik
Ditjen PP-PL Ditjen PP-PL Ditjen Yanfar & Alkes Ditjen Yanfar & Alkes
Badan Litbangkes Badan Litbangkes Badan PPSDMKes Badan PPSDMKes
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI 351.770 212
351.770 212 Ind
Ind p p
Indonesia. Departemen Kesehatan. Pusat Data
Indonesia. Departemen Kesehatan. Pusat Data dan Informasidan Informasi Profil Kesehatan I
Profil Kesehatan Indonesia 2006ndonesia 2006. . - - Jakarta :- - Jakarta : Departemen Kesehatan RI 2007
Departemen Kesehatan RI 2007 I.
I. Judul Judul 1. 1. HEALTH HEALTH STATISTICSSTATISTICS
Buku ini diterbitkan oleh Buku ini diterbitkan oleh
Departemen Kesehatan Republik I
Departemen Kesehatan Republik Indonesiandonesia Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav
Jalan HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9, Jakarta 129504-9, Jakarta 12950 Telepon no: 62-21-5229590, 5221432
Telepon no: 62-21-5229590, 5221432 Fax no: 62-21-5203874
Fax no: 62-21-5203874 E-mail:
E-mail: pusdatin@de[email protected]pkes.go.id Web site:
Web site: http://www.depkhttp://www.depkes.go.ides.go.id
“Profil Kesehatan Indonesia 2005” merupakan kelanjutan dari profil tahun-tahun
“Profil Kesehatan Indonesia 2005” merupakan kelanjutan dari profil tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari Pusat Data sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu wujud akuntabilitas dari Pusat Data dan Informasi. Supaya profil kesehatan ini tidak membingungkan dan dianggap tertinggal, dan Informasi. Supaya profil kesehatan ini tidak membingungkan dan dianggap tertinggal, maka data dan informasi yang disajikan adalah sesuai dengan tahun yang tercantum.
maka data dan informasi yang disajikan adalah sesuai dengan tahun yang tercantum.
“Profil Kesehatan Indonesia 2006” selain memuat informasi seperti profil kesehatan
“Profil Kesehatan Indonesia 2006” selain memuat informasi seperti profil kesehatan sebelumnya dan juga memuat kejadian-kejadian penting pada tahun 2006, antara lain desa sebelumnya dan juga memuat kejadian-kejadian penting pada tahun 2006, antara lain desa siaga, askeskin, flu burung dan gempa bumi di Yogyakarta. Namun demikian “Profil siaga, askeskin, flu burung dan gempa bumi di Yogyakarta. Namun demikian “Profil Kesehatan Indonesia 2006” masih terdapat keterbatasan karena ada beberapa data yang masih Kesehatan Indonesia 2006” masih terdapat keterbatasan karena ada beberapa data yang masih belum
belum bisa bisa terkumpul. terkumpul. Untuk Untuk itu itu akan akan kami kami masukan masukan data data yang yang belum belum ada ada dalam dalam ProfilProfil Kesehatan 2006 ke dalam Profil Kesehatan berikutnya.
Kesehatan 2006 ke dalam Profil Kesehatan berikutnya.
“Profil Kesehatan Indonesia” dengan segala keterbatasannya tetap diupayakan agar
“Profil Kesehatan Indonesia” dengan segala keterbatasannya tetap diupayakan agar dapat terbit
dapat terbit lebih cepat lebih cepat daripada tahun-tahun daripada tahun-tahun sebelumnya. sebelumnya. Di samping Di samping terbit dalam terbit dalam versiversi cetak, Profil Kesehatan 2006 dapat diakses lewat internet;
cetak, Profil Kesehatan 2006 dapat diakses lewat internet; http://www.depkes.go.id http://www.depkes.go.id ..
Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Indonesia 2006” ini bermanfaat dalam mengisi Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Indonesia 2006” ini bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua.
kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua.
Jakarta, 2007
Jakarta, 2007
Kepala Pusat Data dan Informasi Kepala Pusat Data dan Informasi
DR. Bambang Hartono, SKM, MSc DR. Bambang Hartono, SKM, MSc NIP. 140 058 225
NIP. 140 058 225
K
K T T PENG PENG NT NT R R
Saya menyambut gembira terbitnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006” yang lebih Saya menyambut gembira terbitnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006” yang lebih cepat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun berat dan banyak cepat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun berat dan banyak tantangan di dalam proses pengumpulan data untuk mengisi profil kesehatan ini, akhirnya tantangan di dalam proses pengumpulan data untuk mengisi profil kesehatan ini, akhirnya Pusat Data dan Informasi berhasil menghimpun data tahun 2006 dan menyusunnya menjadi Pusat Data dan Informasi berhasil menghimpun data tahun 2006 dan menyusunnya menjadi
“Profil Kesehatan Indonesia 2006”.
“Profil Kesehatan Indonesia 2006”.
Tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu ternyata banyak Tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu ternyata banyak kendala sehingga data dan informasi dari setiap provinsi maupun program masih belum terisi kendala sehingga data dan informasi dari setiap provinsi maupun program masih belum terisi secara lengkap. Dengan telah terbitnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006” yang juga memuat secara lengkap. Dengan telah terbitnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006” yang juga memuat kejadian-kejadian penting
kejadian-kejadian penting di tahun di tahun 2006, 2006, saya saya harapkan profil harapkan profil ini dimanfaatkan ini dimanfaatkan dalamdalam pengambilan
pengambilan keputusan keputusan yang yang didasari didasari kepada kepada data data dan dan informasi informasi ((evidence based evidence based ) serta) serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi.
digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi sehingga tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006”.
memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Indonesia 2006”.
Jakarta, 2007 Jakarta, 2007 Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Departemen Kesehatan
Dr. H. Sjafii Ahmad, MPH Dr. H. Sjafii Ahmad, MPH
NIP. 140 086 NIP. 140 086 897897
S MBUT N S MBUT N SEKRET
SEKRET RIS RIS JENDER JENDER L L DEPKESDEPKES
KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ii
SAMBUTAN
SAMBUTAN SEKRETARIS SEKRETARIS JENDERAL JENDERAL iiiiii DAFTAR
DAFTAR ISI ISI vv
DAFTAR
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN viivii
BAB
BAB I: I: PENDAHULUAN PENDAHULUAN 11
BAB
BAB II: II: GAMBARAN GAMBARAN UMUM UMUM DAN DAN PERILAKU PERILAKU PENDUDUK PENDUDUK 33
A. A. Keadaan Keadaan Penduduk Penduduk 33
B.
B. Keadaan Keadaan Ekonomi Ekonomi 44
C.
C. Keadaan Keadaan Pendidikan Pendidikan 88 D.
D. Keadaan Keadaan Lingkungan Lingkungan 1111 E.
E. Keadaan Keadaan Perilaku Perilaku Masyarakat Masyarakat 1515 BAB
BAB III: III: SITUASI SITUASI DERAJAT DERAJAT KESEHATAN KESEHATAN 1919 A.
A. Mortalitas Mortalitas 1919
B.
B. Morbiditas Morbiditas 2626
BAB
BAB IV: IV: SITUASI SITUASI UPAYA UPAYA KESEHATAN KESEHATAN 5959 A.
A. Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dasar Dasar 5959 B.
B. Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Rujukan Rujukan dan dan Penunjang Penunjang 7272 C.
C. Pengendalian Pengendalian Penyakit Penyakit Menular Menular 8181 D.
D. Perbaikan Perbaikan Gizi Gizi Masyarakat Masyarakat 9999 E.
E. Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan dalam dalam Situasi Situasi Bencana Bencana 101101 BAB
BAB V: V: SITUASI SITUASI SUMBER SUMBER DAYA DAYA KESEHATAN KESEHATAN 104104 A.
A. Sarana Sarana Kesehatan Kesehatan 104104 B.
B. Tenaga Tenaga Kesehatan Kesehatan 115115
D
D FT FT R R ISI ISI
BAB
BAB VI: VI: PERBANDINGAN PERBANDINGAN INDONESIA INDONESIA DENGAN DENGAN NEGARA NEGARA ANGGOTAANGGOTA ASEAN
ASEAN DAN DAN SEARO SEARO 125125
A.
A. Kependudukan Kependudukan 125125
B.
B. Derajat Derajat Kesehatan Kesehatan 134134 BAB
BAB VII: VII: PENUTUP PENUTUP 149149
DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA 150150
LAMPIRAN 153
LAMPIRAN 153
***
***
Lampiran 2.1
Lampiran 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi TahunPembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 2.2
Lampiran 2.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk MenurutLuas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2006
Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.3
Lampiran 2.3 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu, Angka BebanPersentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu, Angka Beban Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 2.3.a
Lampiran 2.3.a Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu, Angka BebanPersentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tertentu, Angka Beban Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan)
Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan) Lampiran 2.3.b
Lampiran 2.3.b Persentase Persentase Penduduk Penduduk Menurut Menurut Kelompok Kelompok Umur Umur Tertentu, Tertentu, Angka Angka BebanBeban Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
Tanggungan dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan) Lampiran 2.4
Lampiran 2.4 Jumlah Jumlah dan dan Persentase Persentase Daerah Daerah Tertinggal Tertinggal Menurut Menurut Provinsi Provinsi Tahun Tahun 20042004 – 2006
– 2006 Lampiran 2.5
Lampiran 2.5 Persentase Persentase Rumah Rumah Tangga Tangga Yang Yang Mendapat Mendapat Pelayanan Pelayanan Gratis Gratis Selama Selama 66 Bulan Referensi Menurut Provinsi dan Jenis Kartu yang Digunakan Bulan Referensi Menurut Provinsi dan Jenis Kartu yang Digunakan Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 2.6
Lampiran 2.6 Penduduk Rumah Penduduk Rumah Tangga Tangga yang yang Membeli Membeli Beras Beras Murah/Raskin Murah/Raskin Selama Selama 66 Bulan Referensi dan Jumlah Beras yang Dibeli Menurut Provinsi Tahun Bulan Referensi dan Jumlah Beras yang Dibeli Menurut Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 2.7
Lampiran 2.7 Tingkat Pengangguran dan Inflasi Menurut Provinsi Tahun 2006Tingkat Pengangguran dan Inflasi Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.8
Lampiran 2.8 Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
(Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 2.8.a
Lampiran 2.8.a Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan)
(Perkotaan) Lampiran 2.8.b
Lampiran 2.8.b Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
(Perdesaan)
D
D FT FT R R L L MPIR MPIR N N
Lampiran 2.9.b
Lampiran 2.9.b Persentase Status Pendidikan pada Penduduk Berumur 10 Tahun ke AtasPersentase Status Pendidikan pada Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
Menurut Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan) Lampiran 2.10
Lampiran 2.10 Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas MenurutPersentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
(Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 2.10.a
Lampiran 2.10.a Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas MenurutPersentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan)
(Perkotaan) Lampiran 2.10.b
Lampiran 2.10.b Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas MenurutPersentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
(Perdesaan) Lampiran 2.11
Lampiran 2.11 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (mPersentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m22),), Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006
Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.12
Lampiran 2.12 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan ProvinsiPersentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 2.12.a
Lampiran 2.12.a Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan ProvinsiPersentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan)
Tahun 2006 (Perkotaan) Lampiran 2.12.b
Lampiran 2.12.b Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan ProvinsiPersentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
Tahun 2006 (Perdesaan) Lampiran 2.13
Lampiran 2.13 Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dariPersentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari Pompa/Sumur/Mata Air Menurut Tipe Daerah, Jarak ke Tempat Pompa/Sumur/Mata Air Menurut Tipe Daerah, Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat dan Provinsi Tahun 2006 Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.14
Lampiran 2.14 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar,Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar, Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006
Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.15
Lampiran 2.15 Persentase Rumah Tangga dengan Air Bersih (Perpipaan/Non Perpipaan)Persentase Rumah Tangga dengan Air Bersih (Perpipaan/Non Perpipaan) yang Memenuhi Syarat Bakteriologis dan Air Minum yang Memenuhi yang Memenuhi Syarat Bakteriologis dan Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Provinsi Tahun 2004-2006
Syarat Kesehatan Menurut Provinsi Tahun 2004-2006 Lampiran 2.16
Lampiran 2.16 Persentase Rumah Sehat dan Sekolah Sehat Menurut Provinsi TahunPersentase Rumah Sehat dan Sekolah Sehat Menurut Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 2.17
Lampiran 2.17 Persentase Rumah Tangga Sehat Menurut Provinsi Tahun 2006Persentase Rumah Tangga Sehat Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.18
Lampiran 2.18 Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat PengelolaanPersentase Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan yang
Makanan yang Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Kesehatan Kesehatan Menurut Menurut Provinsi TahunProvinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 2.19
Lampiran 2.19 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan SelamaPersentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Bulan Referensi Menurut Jenis Keluhan Kesehatan yang Dialami dan Bulan Referensi Menurut Jenis Keluhan Kesehatan yang Dialami dan Provinsi Tahun 2006
Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.20
Lampiran 2.20 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Mengobati Sendiri SelamaPersentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Menurut Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006
Bulan Referensi Menurut Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006
Lampiran 2.21
Lampiran 2.21 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut Bulan ReferensiPersentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut Bulan Referensi Menurut Tempat/Cara Berobat dan Provinsi Tahun 2006
Menurut Tempat/Cara Berobat dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 2.22
Lampiran 2.22 Proporsi Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Bulan ReferensiProporsi Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Menurut Jenis Obat yang Digunakan, Tipe Daerah dan Provinsi Tahun Menurut Jenis Obat yang Digunakan, Tipe Daerah dan Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 2.23
Lampiran 2.23 Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut LamanyaPersentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 2.23.a
Lampiran 2.23.a Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut LamanyaPersentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan)
Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perkotaan) Lampiran 2.23.b
Lampiran 2.23.b Persentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut LamanyaPersentase Anak Usia 2-4 Tahun yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan)
Disusui dan Provinsi Tahun 2006 (Perdesaan) Lampiran 3.1
Lampiran 3.1 EstimasiEstimasi Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup,Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup, Net Net Reproduction
Reproduction RateRate dan Angka Fertilitas Total Menurut Provinsi Tahun dan Angka Fertilitas Total Menurut Provinsi Tahun 2005-2010
2005-2010 Lampiran 3.2
Lampiran 3.2 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi Tahun 1999, 2002,Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi Tahun 1999, 2002, 2005
2005 Lampiran 3.3
Lampiran 3.3 Persentase 10 Penyakit Utama pada Pasien Rawat Jalan di Rumah SakitPersentase 10 Penyakit Utama pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2006
di Indonesia Tahun 2006 Lampiran 3.4
Lampiran 3.4 Persentase 10 Penyakit Utama pada Pasien Rawat Inap di Rumah SakitPersentase 10 Penyakit Utama pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2006
di Indonesia Tahun 2006 Lampiran 3.5
Lampiran 3.5 Distribusi Pasien Rawat Jalan Menurut Bab ICD-X di Rumah Sakit diDistribusi Pasien Rawat Jalan Menurut Bab ICD-X di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2006
Indonesia Tahun 2006 Lampiran 3.6
Lampiran 3.6 Distribusi Pasien Rawat Inap Menurut Bab ICD-X di Rumah Sakit diDistribusi Pasien Rawat Inap Menurut Bab ICD-X di Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2006
Indonesia Tahun 2006 Lampiran 3.7
Lampiran 3.7 Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Malaria Menurut ProvinsiJumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Malaria Menurut Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 3.8
Lampiran 3.8 Annual Parasite Incidence (API) Malaria di Jawa-Bali Tahun 1997-2006Annual Parasite Incidence (API) Malaria di Jawa-Bali Tahun 1997-2006 Lampiran 3.9
Lampiran 3.9 Hasil Cakupan Penemuan Kasus dan Evaluasi Hasil PengobatanHasil Cakupan Penemuan Kasus dan Evaluasi Hasil Pengobatan Penyakit TB Paru Tahun 2006
Penyakit TB Paru Tahun 2006 Lampiran 3.10
Lampiran 3.10 Jumlah Kasus Baru BTA Positif Menurut Jenis Kelamin dan ProvinsiJumlah Kasus Baru BTA Positif Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 3.11
Lampiran 3.11 Jumlah Kasus Baru BTA Positif Menurut Kelompok Umur (Tahun) danJumlah Kasus Baru BTA Positif Menurut Kelompok Umur (Tahun) dan Provinsi Tahun 2006
Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.12
Lampiran 3.12 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS, Meninggal, dan Angka Kumulatif KasusJumlah Kumulatif Kasus AIDS, Meninggal, dan Angka Kumulatif Kasus
Lampiran 3.14
Lampiran 3.14 Jumlah Kasus Baru AIDS Ditemukan dan Persentase Kasus Baru Per TriJumlah Kasus Baru AIDS Ditemukan dan Persentase Kasus Baru Per Tri Wulan Menurut Provinsi Tahun 2006
Wulan Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.15
Lampiran 3.15 Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2006Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2006 Lampiran 3.16
Lampiran 3.16 Jumlah Kasus Pneumonia Balita Menurut Provinsi Tahun 2006Jumlah Kasus Pneumonia Balita Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.17
Lampiran 3.17 Situasi Penyakit Kusta Menurut Provinsi Tahun 2006Situasi Penyakit Kusta Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.18
Lampiran 3.18 Jumlah Kasus Baru Kusta dan Kecacatan Menurut Provinsi Tahun 2006Jumlah Kasus Baru Kusta dan Kecacatan Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.19
Lampiran 3.19 Jumlah Jumlah Kasus Kasus Penyakit Penyakit Menular Menular yang yang Dapat Dapat Dicegah Dicegah dengan dengan ImunisasiImunisasi (PD3I) Menurut Provinsi Tahun 2006
(PD3I) Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.20
Lampiran 3.20 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Menurut Provinsi Tahun 2006Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.21
Lampiran 3.21 Jumlah Kasus Penyakit Campak di Rawat Jalan, Rawat Inap RumahJumlah Kasus Penyakit Campak di Rawat Jalan, Rawat Inap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.22
Lampiran 3.22 Jumlah Kasus Penyakit Campak Menurut Provinsi Tahun 2006 (jumlahJumlah Kasus Penyakit Campak Menurut Provinsi Tahun 2006 (jumlah yang divaksinasi)
yang divaksinasi) Lampiran 3.23
Lampiran 3.23 Jumlah Kasus Penyakit Difteri di Rawat Jalan, Rawat Inap Rumah SakitJumlah Kasus Penyakit Difteri di Rawat Jalan, Rawat Inap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.24
Lampiran 3.24 Jumlah Kasus Penyakit Pertusis (Batuk Rejan) di Rawat Jalan, RawatJumlah Kasus Penyakit Pertusis (Batuk Rejan) di Rawat Jalan, Rawat Inap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
Inap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.25
Lampiran 3.25 Jumlah Jumlah Kasus Kasus Penyakit Penyakit Hepatitis Hepatitis Klinis Klinis di di Rawat Rawat Jalan, Jalan, Rawat Rawat InapInap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.26
Lampiran 3.26 Jumlah Jumlah Kasus Kasus Penyakit Penyakit Hepatitis Hepatitis B B di di Rawat Rawat Jalan, Jalan, Rawat Rawat Inap Inap RumahRumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.27
Lampiran 3.27 Jumlah Jumlah Kasus Kasus AFP AFP Menurut Menurut Provinsi Provinsi Tahun Tahun 20062006 Lampiran 3.28
Lampiran 3.28 Jumlah Jumlah Kasus Kasus AFP AFP Menurut Menurut Kriteria Kriteria Klinis Klinis dan dan Provinsi Provinsi Tahun Tahun 20062006 Lampiran 3.29
Lampiran 3.29 Perkembangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio Tahun 2006Perkembangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio Tahun 2006 Lampiran 3.30
Lampiran 3.30 Jumlah Kasus Penyakit Tetanus di Rawat Jalan, Rawat Inap RumahJumlah Kasus Penyakit Tetanus di Rawat Jalan, Rawat Inap Rumah Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006
Sakit dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.31
Lampiran 3.31 Frekuensi KLB Menurut Penyakit di Indonesia Tahun 2006Frekuensi KLB Menurut Penyakit di Indonesia Tahun 2006 Lampiran 3.32
Lampiran 3.32 Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare Tahun 2001 - 2006Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare Tahun 2001 - 2006 Lampiran 3.33
Lampiran 3.33 Jumlah Penderita, Case Fatality Rate (%), dan Incidence Rate PenyakitJumlah Penderita, Case Fatality Rate (%), dan Incidence Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi Tahun 2000- Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi Tahun 2000- 2006
2006 Lampiran 3.34
Lampiran 3.34 Jumlah Kabupaten/Kota yang Terjangkit Penyakit Demam BerdarahJumlah Kabupaten/Kota yang Terjangkit Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2001– 2006 Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2001– 2006 Lampiran 3.35
Lampiran 3.35 Jumlah dan Persentase Kabupaten Terjangkit dan Jumlah Kasus GigitanJumlah dan Persentase Kabupaten Terjangkit dan Jumlah Kasus Gigitan Hewan Tertular Rabies serta Hasil Pemeriksaan Spesimen Hewan Hewan Tertular Rabies serta Hasil Pemeriksaan Spesimen Hewan Menurut Provinsi Tahun 2006
Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.36
Lampiran 3.36 Jumlah Penderita Filariasis Menurut Provinsi Tahun 2000 – 2006Jumlah Penderita Filariasis Menurut Provinsi Tahun 2000 – 2006 Lampiran 3.37
Lampiran 3.37 Prevalensi Frambusia Menurut Provinsi Tahun 2006Prevalensi Frambusia Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.38
Lampiran 3.38 Situasi Leptospirosis pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006Situasi Leptospirosis pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006
Lampiran 3.39
Lampiran 3.39 Situasi Taeniasis/Cysticercosis pada Manusia Menurut Provinsi TahunSituasi Taeniasis/Cysticercosis pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 3.40
Lampiran 3.40 Situasi Pes pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006Situasi Pes pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 3.41
Lampiran 3.41 Situasi Antraks pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006Situasi Antraks pada Manusia Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran3.42
Lampiran3.42 Kepesertaan dan Jenis Kasus Kecelakaan Kerja (PT Jamsostek) TahunKepesertaan dan Jenis Kasus Kecelakaan Kerja (PT Jamsostek) Tahun 2006
2006 Lampiran 4.1
Lampiran 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4, Persalinan Ditolong TenagaCakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Kunjungan Neonatus Menurut Provinsi Tahun 2006
Kesehatan, dan Kunjungan Neonatus Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.2
Lampiran 4.2 Cakupan Cakupan Rujukan Rujukan Kasus Kasus Risti Risti dan dan Penangan Penangan Komplikasi Komplikasi Ibu Ibu Hamil Hamil dandan Neonatal Menurut Provinsi Tahun 2006
Neonatal Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.3
Lampiran 4.3 Proporsi Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yangProporsi Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB menurut Daerah Tempat Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB menurut Daerah Tempat Tinggal dan Provinsi, Tahun 2006
Tinggal dan Provinsi, Tahun 2006 Lampiran 4.4
Lampiran 4.4 Proporsi Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yangProporsi Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Pernah Menggunakan/Memakai Alat KB Menurut Daerah Tempat Pernah Menggunakan/Memakai Alat KB Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Provinsi, Tahun 2006
Tinggal dan Provinsi, Tahun 2006 Lampiran 4.5
Lampiran 4.5 Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin MenurutPersentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun 2006 (Perkotaan+Perdesaan)
2006 (Perkotaan+Perdesaan) Lampiran 4.5.a
Lampiran 4.5.a Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin MenurutPersentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun 2006 (Perkotaan)
2006 (Perkotaan) Lampiran 4.5.b
Lampiran 4.5.b Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin MenurutPersentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun 2006 (Perdesaan)
2006 (Perdesaan) Lampiran 4.6
Lampiran 4.6 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Kumulatif Menurut MetodaHasil Pelayanan Peserta KB Baru Kumulatif Menurut Metoda Kontrasepsi dan Provinsi Tahun 2006
Kontrasepsi dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.7
Lampiran 4.7 Jumlah dan Proporsi Peserta KB Baru Kumulatif Menurut TempatJumlah dan Proporsi Peserta KB Baru Kumulatif Menurut Tempat Pelayanan dan Provinsi Tahun 2006
Pelayanan dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.8
Lampiran 4.8 Pencapaian Desa Universal Child Immunization (UCI) Menurut ProvinsiPencapaian Desa Universal Child Immunization (UCI) Menurut Provinsi Tahun 2004-2006
Tahun 2004-2006 Lampiran 4.9
Lampiran 4.9 Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi Menurut Provinsi Tahun 2006Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.10
Lampiran 4.10 Cakupan Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Menurut Provinsi Tahun 2006Cakupan Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.11
Lampiran 4.11 Angka Drop Out Cakupan Imunisasi DPT1-Campak pada Bayi MenurutAngka Drop Out Cakupan Imunisasi DPT1-Campak pada Bayi Menurut
Lampiran 4.13.b
Lampiran 4.13.b Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Gangguan Jiwa di RumahJumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Menurut Provinsi Tahun 2006
Sakit Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.14
Lampiran 4.14 Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Rumah Sakit UmumPemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Rumah Sakit Umum Depkes dan Pemda Menurut Provinsi
Depkes dan Pemda Menurut Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran
Lampiran 4.154.15 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Umum Depkes dan Pemda MenurutIndikator Pelayanan Rumah Sakit Umum Depkes dan Pemda Menurut Provinsi Tahun 2006
Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.16
Lampiran 4.16 Pemeriksaan Radiodiagnostik pada Rumah Sakit Umum Depkes danPemeriksaan Radiodiagnostik pada Rumah Sakit Umum Depkes dan Pemda Menurut Provinsi Tahun 2006
Pemda Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.17
Lampiran 4.17 Jumlah Pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Milik PemerintahJumlah Pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit Milik Pemerintah Kabupaten/Kota Menurut Provinsi Tahun 2006
Kabupaten/Kota Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran
Lampiran 4.184.18 Utilisasi Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) dan Rawat InapUtilisasi Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) Keluarga Miskin Menurut Provinsi Tahun 2006 Tingkat Lanjut (RITL) Keluarga Miskin Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.19
Lampiran 4.19 Penanganan Penyalahgunaan NAPZA di Rumah Sakit MenurutPenanganan Penyalahgunaan NAPZA di Rumah Sakit Menurut Kepemilikan Tahun 2006
Kepemilikan Tahun 2006 Lampiran 4.20
Lampiran 4.20 Hasil Pekan Imunisasi Nasional Menurut Provinsi Tahun 2005-2006Hasil Pekan Imunisasi Nasional Menurut Provinsi Tahun 2005-2006 Lampiran 4.21
Lampiran 4.21 Cakupan TB Paru BTA Positif, Sembuh, Pengobatan Lengkap danCakupan TB Paru BTA Positif, Sembuh, Pengobatan Lengkap dan Succes Rate
Succes Rate (SR) Menurut Provinsi (SR) Menurut Provinsi Tahun 2005
Tahun 2005 Lampiran 4.22
Lampiran 4.22 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut ProvinsiCakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Provinsi Tahun 2005
Tahun 2005 Lampiran 4.23
Lampiran 4.23 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Menurut Provinsi Tahun 2006Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 4.24
Lampiran 4.24 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut ProvinsiCakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil Menurut Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 4.25
Lampiran 4.25 Rekapitulasi Kejadian Bencana Tahun 2006Rekapitulasi Kejadian Bencana Tahun 2006 Lampiran 5.1
Lampiran 5.1 Jumlah Puskesmas serta Sarana Lainnya Menurut Provinsi Tahun 2006Jumlah Puskesmas serta Sarana Lainnya Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.2
Lampiran 5.2 Jumlah Puskesmas dan Rasionya Terhadap Penduduk Menurut ProvinsiJumlah Puskesmas dan Rasionya Terhadap Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2002 - 2006
Tahun 2002 - 2006 Lampiran 5.3
Lampiran 5.3 Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan Menurut Provinsi diJumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2002-2006
Indonesia Tahun 2002-2006 Lampiran 5.4
Lampiran 5.4 Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasio Puskesmas Keliling perJumlah Puskesmas Keliling dan Rasio Puskesmas Keliling per Puskesmas Menurut Provinsi, Tahun 2002-2006
Puskesmas Menurut Provinsi, Tahun 2002-2006 Lampiran 5.5
Lampiran 5.5 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia Menurut Pengelola dan ProvinsiJumlah Rumah Sakit di Indonesia Menurut Pengelola dan Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 5.6
Lampiran 5.6 Jumlah Rumah Sakit Umum Menurut Pengelola Tahun 2002-2006Jumlah Rumah Sakit Umum Menurut Pengelola Tahun 2002-2006 Lampiran 5.7
Lampiran 5.7 Jumlah Rumah Sakit Umum Depkes/Pemda Menurut Kelas dan ProvinsiJumlah Rumah Sakit Umum Depkes/Pemda Menurut Kelas dan Provinsi Tahun 2005
Tahun 2005 Lampiran 5.8
Lampiran 5.8 Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Menurut Pengelola TahunJumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Menurut Pengelola Tahun 2002 - 2006
2002 - 2006
Lampiran 5.9
Lampiran 5.9 Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Tempat Tidurnya Menurut JenisJumlah Rumah Sakit Khusus dan Tempat Tidurnya Menurut Jenis Rumah Sakit Tahun 2002 - 2006
Rumah Sakit Tahun 2002 - 2006 Lampiran 5.10
Lampiran 5.10 Jumlah Sarana Produksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan MenurutJumlah Sarana Produksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Menurut Jenis Dan Provinsi Tahun 2002 - 2006
Jenis Dan Provinsi Tahun 2002 - 2006 Lampiran 5.11
Lampiran 5.11 Jumlah Sarana Jumlah Sarana Distribusi dan Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian Menurut ProvinsiMenurut Provinsi Tahun 2002 - 2006
Tahun 2002 - 2006 Lampiran 5.12
Lampiran 5.12 Jumlah Sarana Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)Jumlah Sarana Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Menurut Provinsi Tahun 2006
Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.13
Lampiran 5.13 Jumlah Posyandu Menurut Tingkat Perkembangannya dan ProvinsiJumlah Posyandu Menurut Tingkat Perkembangannya dan Provinsi Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 5.14
Lampiran 5.14 Jumlah Polindes Menurut Tingkat Perkembangannya dan Provinsi TahunJumlah Polindes Menurut Tingkat Perkembangannya dan Provinsi Tahun 2006
2006 Lampiran 5.15
Lampiran 5.15 Jumlah Pos Obat Desa (POD) Menurut Tingkat Perkembangannya danJumlah Pos Obat Desa (POD) Menurut Tingkat Perkembangannya dan Provinsi Tahun 2006
Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.16
Lampiran 5.16 Rekapitulasi Rekapitulasi Institusi Institusi Poltekkes Poltekkes Menurut Menurut Jurusan Jurusan dan dan Provinsi Provinsi TahunTahun 2006
2006 Lampiran 5.17
Lampiran 5.17 Rekapitulasi Rekapitulasi Strata Strata Akreditasi Akreditasi Jurusan/Program Jurusan/Program Studi Studi Poltekkes Poltekkes TahunTahun 2006
2006 Lampiran 5.18
Lampiran 5.18 Jumlah Jumlah Institusi Institusi Diknakes Diknakes Non Non Politeknik Politeknik Kesehatan Kesehatan MenurutMenurut Jurusan/Program Studi dan Provinsi Tahun 2006
Jurusan/Program Studi dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.19
Lampiran 5.19 Rekapitulasi Rekapitulasi Strata Strata Akreditasi Akreditasi Institusi Institusi Non Non Poltekkes Poltekkes Tahun Tahun 20062006 Lampiran 5.20
Lampiran 5.20 Jumlah Jumlah Institusi Institusi Diknakes Diknakes Non-Poltekkes Non-Poltekkes Menurut Menurut Status Status KepemilikanKepemilikan Per Desember 2006
Per Desember 2006 Lampiran 5.21
Lampiran 5.21 Rekapitulasi Rekapitulasi Data Data SDM SDM Kesehatan Kesehatan Per Per Propinsi Propinsi Tahun Tahun 20052005 Lampiran 5.22
Lampiran 5.22 Data Data Sumber Sumber Daya Daya Manusia Manusia Kesehatan Kesehatan di di Rumah Rumah Sakit Sakit MenurutMenurut Provinsi dan Jenis Ketenagaan Tahun 2006
Provinsi dan Jenis Ketenagaan Tahun 2006 Lampiran 5.23
Lampiran 5.23 Jumlah dan Jenis Ketenagaan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006Jumlah dan Jenis Ketenagaan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.24
Lampiran 5.24 Jumlah Jumlah PTT PTT yang yang Masih Masih Aktif Aktif Menurut Menurut Provinsi Provinsi Tahun Tahun 20062006 Lampiran 5.25
Lampiran 5.25 Jumlah Jumlah dan dan Jenis Jenis Ketenagaan Ketenagaan Farmasi Farmasi di di Rumah Rumah Sakit Sakit Pemerintah/Pemerintah/
Swasta dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Swasta dan Puskesmas Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.26
Lampiran 5.26 Jumlah dan Jumlah dan Jenis Ketenagaan Jenis Ketenagaan Farmasi Disarana Produksi Farmasi Disarana Produksi dan Distribusidan Distribusi Menurut Provinsi Tahun 2006
Menurut Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.27
Lampiran 5.27 Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2006/2007 di Poltekkes MenurutJumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2006/2007 di Poltekkes Menurut Profesi
Profesi
Lampiran 5.31
Lampiran 5.31 Distribusi Distribusi Lulusan Lulusan Poltekkes Poltekkes Berdasarkan Berdasarkan Jurusan/Program Jurusan/Program Studi Studi dandan Kota Tahun 2006
Kota Tahun 2006 Lampiran 5.32
Lampiran 5.32 Distribusi Distribusi Lulusan Lulusan Non Non Poltekkes Poltekkes Berdasarkan Berdasarkan Jurusan Jurusan /Program /Program StudiStudi dan Kota Tahun 2006
dan Kota Tahun 2006 Lampiran 5.33
Lampiran 5.33 Jumlah Jumlah Pelatihan Pelatihan yang yang dilaksanakan dilaksanakan Pusdiklatkes Pusdiklatkes dan dan Bapelkes Bapelkes NasionalNasional Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 5.34
Lampiran 5.34 Jumlah Jumlah dan dan Persentase Persentase Kepesertaan Kepesertaan Penduduk Penduduk dalam dalam JaminanJaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Menurut Jenis dan Provinsi Tahun 2006 Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Menurut Jenis dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 5.35
Lampiran 5.35 Distribusi Distribusi Peserta Peserta Jaminan Jaminan Pemeliharaan Pemeliharaan Kesehatan Kesehatan (JPK) (JPK) Menurut Menurut JenisJenis dan Provinsi Tahun 2006
dan Provinsi Tahun 2006 Lampiran 6.1
Lampiran 6.1 Perbandingan Perbandingan Beberapa Beberapa Data Data Kependudukan Kependudukan di di Negara Negara ASEAN ASEAN TahunTahun 2006
2006 Lampiran 6.2
Lampiran 6.2 Perbandingan Beberapa Data Kependudukan di Negara-Negara SEAROPerbandingan Beberapa Data Kependudukan di Negara-Negara SEARO Tahun 2006
Tahun 2006 Lampiran 6.3
Lampiran 6.3 Perbandingan Perbandingan Angka Angka Kelahiran, Kelahiran, Angka Angka Kematian, Kematian, dan dan IndeksIndeks Pembangunan Manusia di Negara ASEAN
Pembangunan Manusia di Negara ASEAN Lampiran 6.4
Lampiran 6.4 Perbandingan Perbandingan Angka Angka Kelahiran, Kelahiran, Angka Angka Kematian, Kematian, dan dan IndeksIndeks Pembangunan Manusia di Negara-Negara SEARO
Pembangunan Manusia di Negara-Negara SEARO Lampiran 6.5
Lampiran 6.5 Perbandingan Perbandingan Data Data Tuberkulosis Tuberkulosis di di Negara Negara ASEAN ASEAN Tahun Tahun 2004/20052004/2005 Lampiran 6.6
Lampiran 6.6 Perbandingan Perbandingan Data Data Tuberkulosis Tuberkulosis di di Negara-Negara Negara-Negara SEARO SEARO TahunTahun 2004/2005
2004/2005 Lampiran 6.7
Lampiran 6.7 Angka Angka Estimasi Estimasi HIV/AIDS HIV/AIDS di di Negara Negara ASEAN ASEAN Tahun Tahun 20052005 Lampiran 6.8
Lampiran 6.8 Angka Angka Estimasi Estimasi HIV/AIDS HIV/AIDS di di Negara-Negara Negara-Negara SEARO SEARO Tahun Tahun 20052005 Lampiran 6.9
Lampiran 6.9 Jumlah Jumlah Kasus Kasus Penyakit Penyakit Menular Menular yang yang Dapat Dapat Dicegah Dicegah dengan dengan ImunisasiImunisasi di Negara ASEAN Tahun 2006
di Negara ASEAN Tahun 2006 Lampiran 6.10
Lampiran 6.10 Jumlah Jumlah Kasus Kasus Penyakit Penyakit Menular Menular yang yang Dapat Dapat Dicegah Dicegah dengan dengan ImunisasiImunisasi di Negara-Negara SEARO Tahun 2006
di Negara-Negara SEARO Tahun 2006 Lampiran 6.11
Lampiran 6.11 Perbandingan Perbandingan Cakupan Cakupan Imunisasi Imunisasi pada pada Bayi Bayi di di Negara Negara ASEAN ASEAN TahunTahun 2005
2005 Lampiran 6.12
Lampiran 6.12 Perbandingan Perbandingan Cakupan Cakupan Imunisasi Imunisasi pada pada Bayi Bayi di di Negara-Negara Negara-Negara SEAROSEARO Tahun 2005
Tahun 2005 Lampiran 6.13
Lampiran 6.13 Perbandingan Perbandingan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan di di Negara Negara ASEANASEAN Lampiran 6.14
Lampiran 6.14 Perbandingan Perbandingan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan di di Negara-Negara Negara-Negara SEAROSEARO
***
***
Dalam rangka mewujudkan visi “Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat”, dan Dalam rangka mewujudkan visi “Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat”, dan mengemban misi “Membuat Rakyat Sehat”, tahun 2006 Departemen Kesehatan telah mengemban misi “Membuat Rakyat Sehat”, tahun 2006 Departemen Kesehatan telah membuat kebijakan "Pengembangan Desa Siaga" melalui Keputusan Menteri Kesehatan membuat kebijakan "Pengembangan Desa Siaga" melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 546/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006. Untuk tahun Republik Indonesia Nomor 546/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006. Untuk tahun 2006 ditarget sebanyak 12 ribu telah menjadi desa siaga.
2006 ditarget sebanyak 12 ribu telah menjadi desa siaga. Kemudian diharapkan pada akhirKemudian diharapkan pada akhir tahun 2008, lebih kurang 70.000 desa di Indonesia telah menjadi desa siaga.
tahun 2008, lebih kurang 70.000 desa di Indonesia telah menjadi desa siaga.
Tahun 2005 hingga 2009, Departemen Kesehatan dalam periode tersebut me- Tahun 2005 hingga 2009, Departemen Kesehatan dalam periode tersebut me- nempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas pertama pembangunan nempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas pertama pembangunan kesehatan. Sesudahnya menyusul pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, kesehatan. Sesudahnya menyusul pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, pendayagunaan
pendayagunaan tenaga tenaga kesehatan, kesehatan, penanggulangan penanggulangan penyakit penyakit menular, menular, gizi gizi buruk, buruk, dan dan krisiskrisis kesehatan akibat bencana, serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, kesehatan akibat bencana, serta peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, daerah perbatasan, dan pulau-pulau terluar. Program-program tersebut, sangat ber- tertinggal, daerah perbatasan, dan pulau-pulau terluar. Program-program tersebut, sangat ber- kaitan untuk meningkatkan kesehatan rakyat.
kaitan untuk meningkatkan kesehatan rakyat.
Penyusunan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006 ini berupaya untuk mengacu Penyusunan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006 ini berupaya untuk mengacu kepada sasaran utama Departemen Kesehatan tersebut di atas. Menggerakkan dan kepada sasaran utama Departemen Kesehatan tersebut di atas. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat akan digambarkan pada Bab II dan Bab III, memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat akan digambarkan pada Bab II dan Bab III, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas digambarkan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas digambarkan pada
pada Bab Bab IV IV dan dan Bab Bab V, V, meningkatkan meningkatkan sistem sistem surveilans, surveilans, monitoring monitoring dan dan informasiinformasi kesehatan digambarkan pada Bab III dan IV serta meningkatkan pembiayaan kesehatan kesehatan digambarkan pada Bab III dan IV serta meningkatkan pembiayaan kesehatan digambarkan pada Bab V.
digambarkan pada Bab V.
Profil Kesehatan Indonesia 2006 ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Profil Kesehatan Indonesia 2006 ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:
Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang acuan diterbitkannya Profil Kesehatan Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang acuan diterbitkannya Profil Kesehatan Indonesia 2006 ini serta sistimatika penyajiannya.
Indonesia 2006 ini serta sistimatika penyajiannya.
Bab II - Situasi Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Bab II - Situasi Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Indonesia. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan Indonesia. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor lingkungan dan perilaku.
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor lingkungan dan perilaku.
B
B B B I I
PEND HULU N
PEND HULU N
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2006, untuk tercapainya dan telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2006, untuk tercapainya dan berhasilnya
berhasilnya program-program program-program pembangunan pembangunan di di bidang bidang kesehatan. kesehatan. Gambaran Gambaran tentang tentang upayaupaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan dan berbagai kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan dan berbagai upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program kesehatan lainnya.
upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program kesehatan lainnya.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan
pembangunan bidang bidang kesehatan kesehatan sampai sampai tahun tahun 2006 2006 ini. ini. Gambaran Gambaran tentang tentang keadaan keadaan sumbersumber daya sampai dengan tahun 2006 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas daya sampai dengan tahun 2006 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada sampai tahun 2006. Pada bab ini juga akan dijelaskan tentang jumlah dan kesehatan yang ada sampai tahun 2006. Pada bab ini juga akan dijelaskan tentang jumlah dan penyebaran
penyebaran sarana sarana pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang yang terdiri terdiri dari dari rumah rumah sakit sakit dan dan puskesmaspuskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
Bab VI - Perbandingan Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN dan SEARO. Bab ini Bab VI - Perbandingan Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN dan SEARO. Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator tertentu meliputi data kependudukan, Angka menyajikan perbandingan beberapa indikator tertentu meliputi data kependudukan, Angka Kelahiran, Angka Kematian, Indeks Pembangunan Manusia, data tuberkulosis, angka Kelahiran, Angka Kematian, Indeks Pembangunan Manusia, data tuberkulosis, angka estimasi HIV/AIDS, kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, status gizi estimasi HIV/AIDS, kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, status gizi buruk, gizi kurang, dan BBLR, cakupan imunisasi pada ba
buruk, gizi kurang, dan BBLR, cakupan imunisasi pada bayi dan upaya kesehatan.yi dan upaya kesehatan.
Bab VII - Penutup.
Bab VII - Penutup.
***
***
Indonesia merupakan negara
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di kepulauan terbesar di Asia Tenggara Asia Tenggara dengan jumlahdengan jumlah pulau 17.504. Fakta
pulau 17.504. Fakta ini membuat Iini membuat Indonesia memiliki keragaman budayndonesia memiliki keragaman budaya dan adat istiadata dan adat istiadat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Keragaman dalam berbagai aspek dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Keragaman dalam berbagai aspek tersebut juga terkait dengan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
tersebut juga terkait dengan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
Pada tahun 2006 secara administratif wilayah Indonesia terbagi atas 33 provinsi, Pada tahun 2006 secara administratif wilayah Indonesia terbagi atas 33 provinsi, 349 kabupaten, dan 91 kota. Wilayah tersebut meliputi 5.656 kecamatan, 7.123 kelurahan 349 kabupaten, dan 91 kota. Wilayah tersebut meliputi 5.656 kecamatan, 7.123 kelurahan dan 71.563 desa.
dan 71.563 desa. Jika jumlah tersebut dibandingkan dengan tahun 2005, maka dapatJika jumlah tersebut dibandingkan dengan tahun 2005, maka dapat dikatakan telah terjadi peningkatan. Pada tahun 2005 wilayah kecamatan berjumlah 5.263 dikatakan telah terjadi peningkatan. Pada tahun 2005 wilayah kecamatan berjumlah 5.263 dan wilayah desa berjumlah 62. 806.
dan wilayah desa berjumlah 62. 806.
Pada bab ini akan diuraikan
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum Indonesia dan perilaku pendudukgambaran umum Indonesia dan perilaku penduduk pada
pada tahun tahun 2006 2006 yang yang meliputi: meliputi: keadaan keadaan penduduk, penduduk, keadaan keadaan ekonomi, ekonomi, keadaankeadaan pendidikan,
pendidikan, keadaan keadaan lingkungan, lingkungan, dan dan perilaku perilaku penduduk penduduk yang yang berkaitan berkaitan dengandengan kesehatan.
kesehatan.
A.
A. KEADAAN PENDUDUKKEADAAN PENDUDUK
Berdasarkan proyeksi penduduk terhadap hasil Survei Penduduk Antar Sensus Berdasarkan proyeksi penduduk terhadap hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2005, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 tercatat sebesar (SUPAS) Tahun 2005, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 tercatat sebesar 222.192.000 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 118 per km
222.192.000 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 118 per km22..
Tingkat kepadatan yang tinggi masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Tingkat kepadatan yang tinggi masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta, yaitu Jawa. Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar 13.499
sebesar 13.499 jiwa jiwa per per kmkm22. Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki. Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi ke-2 dengan kepadatan 1.146 jiwa per km
kepadatan penduduk tertinggi ke-2 dengan kepadatan 1.146 jiwa per km22. Provinsi. Provinsi dengan tingkat kepadatan tertinggi ke-3 yaitu Banten sebesar 1.066 jiwa per km dengan tingkat kepadatan tertinggi ke-3 yaitu Banten sebesar 1.066 jiwa per km22..
Kepadatan penduduk terendah
Kepadatan penduduk terendah di Provinsi Papua, di Provinsi Papua, yaitu hanya 8 yaitu hanya 8 jiwa per kmjiwa per km22. Sulawesi. Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terendah ke-2 yaitu Barat merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terendah ke-2 yaitu sebesar 11 jiwa per km
sebesar 11 jiwa per km22, yang kemudian diikuti oleh Kalimantan Timur dengan, yang kemudian diikuti oleh Kalimantan Timur dengan kepadatan 13 jiwa per km
kepadatan 13 jiwa per km22..
Dari proyeksi jumlah penduduk dapat diketahui terdapat ketimpangan persebaran Dari proyeksi jumlah penduduk dapat diketahui terdapat ketimpangan persebaran
BAB II BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
Melalui proyeksi penduduk berdasarkan hasil SUPAS 2005 kita dapat Melalui proyeksi penduduk berdasarkan hasil SUPAS 2005 kita dapat memperoleh gambaran piramida penduduk sebagai berikut.
memperoleh gambaran piramida penduduk sebagai berikut.
GAMBAR 2.1 GAMBAR 2.1
PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2006 TAHUN 2006
Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 28,26%, yang berusia produktif (15-64 penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 28,26%, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,71%, dan yang berusia tua (> 65 tahun) sebesar 5,03%. Dengan tahun) sebesar 66,71%, dan yang berusia tua (> 65 tahun) sebesar 5,03%. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan
demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)(Dependency Ratio) penduduk Indonesia pada penduduk Indonesia pada tahun 2006 sebesar 49,90%. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun tahun 2006 sebesar 49,90%. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2005 sebesar 50,81%. Provinsi dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah 2005 sebesar 50,81%. Provinsi dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Nusa
Nusa Tenggara Tenggara Timur Timur sebesar sebesar 71,45%, 71,45%, diikuti diikuti oleh oleh Sulawesi Sulawesi Barat Barat sebesar sebesar 64,18%, 64,18%, dandan Maluku sebesar 63,85%. Sedangkan provinsi dengan Angka Beban Tanggungan terendah Maluku sebesar 63,85%. Sedangkan provinsi dengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu DKI Jakarta sebesar 37,01%, diikuti oleh Jawa Timur sebesar 44,38% dan DI yaitu DKI Jakarta sebesar 37,01%, diikuti oleh Jawa Timur sebesar 44,38% dan DI Yogyakarta sebesar 44,63%. Berdasarkan tipe daerah, angka beban tanggungan di Yogyakarta sebesar 44,63%. Berdasarkan tipe daerah, angka beban tanggungan di perdesaan
perdesaan lebih lebih besar besar dibandingkan dibandingkan perkotaan, perkotaan, yaitu yaitu 53,61% 53,61% berbanding berbanding 45,35%.45,35%.
Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur, provinsi, wilayah dan angka beban Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur, provinsi, wilayah dan angka beban tanggungan tahun 2006 dapat dilihat pada Lampiran 2.3, 2.3.a, dan 2.3.b.
tanggungan tahun 2006 dapat dilihat pada Lampiran 2.3, 2.3.a, dan 2.3.b.
B
B KEADAAN KEADAAN EKONOMIEKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Data BPS menyebutkan bahwa menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Data BPS menyebutkan bahwa selama tahun 2006, pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan penurunan selama tahun 2006, pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi sebesar dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7%, pada tahun 2006 angka ini turun menjadi 5,5%.
5,7%, pada tahun 2006 angka ini turun menjadi 5,5%.
Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat inflasi. Data Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat inflasi. Data BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi pada tahun 2004 berada pada tingkat 6,4 %.
BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi pada tahun 2004 berada pada tingkat 6,4 %.
Angka ini melonjak drastis menjadi 17,11 % pada tahun 2005. Hingga pada tahun 2006 Angka ini melonjak drastis menjadi 17,11 % pada tahun 2005. Hingga pada tahun 2006
Sumber :
Sumber : Proyeksi SUPProyeksi SUPAS Tahun AS Tahun 2005, Bad2005, Badan Pusat Stan Pusat Statistikatistik
tingkat inflasi turun secara signifikan menjadi 6,6%. Tingkat pengangguran juga menjadi tingkat inflasi turun secara signifikan menjadi 6,6%. Tingkat pengangguran juga menjadi salah satu variabel yang dikaji dalam menilai keadaan ekonomi suatu negara. Dengan salah satu variabel yang dikaji dalam menilai keadaan ekonomi suatu negara. Dengan merujuk pada data BPS, tingkat pengangguran pada tahun 2004 sebesar 9,86%, lalu merujuk pada data BPS, tingkat pengangguran pada tahun 2004 sebesar 9,86%, lalu merangkak naik menjadi 11,24% pada tahun 2005 hingga kemudian berada pada level merangkak naik menjadi 11,24% pada tahun 2005 hingga kemudian berada pada level 10,45% pada tahun 2006.
10,45% pada tahun 2006.
Kemiskinan merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi Kemiskinan merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi ekonomi. Kemiskinan telah lama menjadi persoalan mendasar yang menjadi pusat ekonomi. Kemiskinan telah lama menjadi persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian
perhatian pemerintah pemerintah dan dan berbagai berbagai kalangan. kalangan. Statistik Statistik Kesra Kesra Tahun Tahun 2006 2006 menyajikanmenyajikan persentase rumah
persentase rumah tangga yang tangga yang mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan gratis bidang gratis bidang kesehatan dan kesehatan dan yangyang membeli beras murah/raskin selama 6 bulan referensi. Persentase rumah tangga yang membeli beras murah/raskin selama 6 bulan referensi. Persentase rumah tangga yang mendapatkan pelayanan gratis menunjukkan angka 12,85%. Angka tersebut terdiri dari mendapatkan pelayanan gratis menunjukkan angka 12,85%. Angka tersebut terdiri dari Askeskin sebesar 54,2%, Kartu Kompensasi BBM sebesar 3,26%, Kartu Sehat sebesar Askeskin sebesar 54,2%, Kartu Kompensasi BBM sebesar 3,26%, Kartu Sehat sebesar 28,12% dan lainnya sebesar 14,41%. Rumah tangga yang membeli beras murah/raskin 28,12% dan lainnya sebesar 14,41%. Rumah tangga yang membeli beras murah/raskin selama 6 bulan referensi sebesar 45,01%. Rincian mengenai persentase rumah tangga selama 6 bulan referensi sebesar 45,01%. Rincian mengenai persentase rumah tangga yang membeli beras murah/raskin selama 6 bulan referensi dan jumlah beras yang dibeli yang membeli beras murah/raskin selama 6 bulan referensi dan jumlah beras yang dibeli menurut provinsi tahun 2006 dapat dilihat pada Lampiran 2.6
menurut provinsi tahun 2006 dapat dilihat pada Lampiran 2.6
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional, penduduk miskin adalah penduduk Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penentuan GKM dilakukan berdasarkan pengeluaran penduduk Makanan (GKNM). Penentuan GKM dilakukan berdasarkan pengeluaran penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa makanan, sedangkan GKNM ditentukan untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa makanan, sedangkan GKNM ditentukan berdasarkan
berdasarkan pengeluaran pengeluaran untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan perumahan, perumahan, sandang, sandang, pendidikanpendidikan dan kesehatan.
dan kesehatan. Pada Bulan Maret 2006, jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkatPada Bulan Maret 2006, jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat menjadi 39,3 juta dari 35,10 juta pada Februari 2005. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi menjadi 39,3 juta dari 35,10 juta pada Februari 2005. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pertambahan
pertambahan 4,2 4,2 juta juta penduduk penduduk miskin. miskin. Jika Jika melihat melihat persentase persentase penduduk penduduk miskin,miskin, peningkatan
peningkatan yang yang signifikan signifikan terjadi terjadi pada pada tahun tahun 2006. 2006. Persentase Persentase penduduk penduduk miskin miskin yangyang semula 15,97% pada tahun 2005 meningkat menjadi 17,75% pada tahun 2006. Persentase semula 15,97% pada tahun 2005 meningkat menjadi 17,75% pada tahun 2006. Persentase penduduk miskin dari tahun 2002-2006 disajikan pada Gambar 2.2 berikut ini.
penduduk miskin dari tahun 2002-2006 disajikan pada Gambar 2.2 berikut ini.
GAMBAR 2.2 GAMBAR 2.2
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN
TAHUN 2002 - 2006 TAHUN 2002 - 2006
Tingkat kemiskinan juga dapat diketahui dengan melihat indeks kedalaman Tingkat kemiskinan juga dapat diketahui dengan melihat indeks kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan . Indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan kemiskinan dan keparahan kemiskinan . Indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan gapgap antara penghasilan penduduk miskin dengan garis batas kemiskinan, baik makanan antara penghasilan penduduk miskin dengan garis batas kemiskinan, baik makanan maupun non makanan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan mencerminkan
maupun non makanan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan mencerminkan gapgap penghasilan
penghasilan antara antara sesama sesama penduduk penduduk miskin. miskin. Dalam Dalam kurun kurun waktu waktu 2002-2006, 2002-2006, terjaditerjadi peningkatan yang cukup signifikan pada periode Februari 2005-Maret 2006 dibandingkan peningkatan yang cukup signifikan pada periode Februari 2005-Maret 2006 dibandingkan periode
periode sebelumnya, sebelumnya, dari dari 2,78 2,78 menjadi menjadi 3,43. 3,43. Peningkatan Peningkatan yang yang sama sama ditunjukkan ditunjukkan oleholeh indeks keparahan kemiskinan, dimana terdapat peningkatan pada periode Februari 2005- indeks keparahan kemiskinan, dimana terdapat peningkatan pada periode Februari 2005- Maret 2006 dibandingkan
Maret 2006 dibandingkan periode sebelumnya, periode sebelumnya, yaitu dari 0,76 yaitu dari 0,76 menjadi 1,00.menjadi 1,00.
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan
kebutuhan terhadap makanan yang sehat yang sehat sehingga dapat sehingga dapat melemahkan daya melemahkan daya tahan tahan tubuhtubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu.
yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu.
Fenomena gizi buruk dan kurang kerap dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk Fenomena gizi buruk dan kurang kerap dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk jika
jika merujuk merujuk pada pada fakta fakta betapa betapa keterbatasan keterbatasan pemenuhan pemenuhan pangan pangan dapat dapat menyebabkanmenyebabkan busung lapar
busung lapar, Kwashiorkor, , Kwashiorkor, penyakit penyakit kekurangan vitamin kekurangan vitamin seperti Xerseperti Xeropthalmia, Scoropthalmia, Scorbut,but, dan Beri-beri.
dan Beri-beri.
GAMBAR 2.3 GAMBAR 2.3
INDEKS KEDALAMAN (P1) DAN KEPARAHAN (P2) KEMISKINAN INDEKS KEDALAMAN (P1) DAN KEPARAHAN (P2) KEMISKINAN
TAHUN 2002 – 2006 TAHUN 2002 – 2006
Selama periode Februari 2005-Maret 2006 terjadi pergeseran posisi penduduk Selama periode Februari 2005-Maret 2006 terjadi pergeseran posisi penduduk miskin dan hampir miskin. Dengan memperhatikan pergeseran posisi ini, dapat miskin dan hampir miskin. Dengan memperhatikan pergeseran posisi ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan jumlah penduduk miskin selama periode Februari 2005- disimpulkan bahwa penambahan jumlah penduduk miskin selama periode Februari 2005- Maret 2006 terjadi karena adanya pergeseran penduduk yang tergolong dalam
Maret 2006 terjadi karena adanya pergeseran penduduk yang tergolong dalam transienttransient poor
poor yaitu mereka yang berpenghasilan tidak jauh dari garis kemiskinan. Sekitar 56,58% yaitu mereka yang berpenghasilan tidak jauh dari garis kemiskinan. Sekitar 56,58%
penduduk
penduduk miskin miskin pada pada bulan bulan Februari Februari 2005 2005 tetap tetap tercatat tercatat sebagai sebagai miskin miskin pada pada bulanbulan Maret 2006, tetapi sisanya berpindah posisi menjadi hampir miskin (19,36%), hampir Maret 2006, tetapi sisanya berpindah posisi menjadi hampir miskin (19,36%), hampir tidak miskin (17,65%) dan tidak miskin (6,42%). Perubahan besar terjadi pada penduduk tidak miskin (17,65%) dan tidak miskin (6,42%). Perubahan besar terjadi pada penduduk
Sumber : Analisis dan
Sumber : Analisis dan PenghitungaPenghitungan Tingkatn Tingkat Kemiskinan Tahun 2006, BPS Kemiskinan Tahun 2006, BPS