• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Analisis SWOT (Kajian Perencanaan Model, Strategi, Dan Pengembangan Usaha)

N/A
N/A
Ridwan PID

Academic year: 2023

Membagikan "Buku Analisis SWOT (Kajian Perencanaan Model, Strategi, Dan Pengembangan Usaha)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Tujuan penulisan buku Analisis SWOT (Studi Model Perencanaan dan Strategi Pengembangan Bisnis) ini adalah untuk menunjang perkuliahan di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan sebagai alat dalam memilih strategi dasar adalah analisis SWOT. Rangkuti (2006) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi sistematis berbagai faktor untuk merumuskan strategi organisasi.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut, kemudian menerapkannya dalam gambar matriks SWOT, dimana penerapannya adalah bagaimana kekuatan mampu memanfaatkan peluang yang ada, bagaimana mengatasi kelemahan. yang menghalangi pemanfaatan peluang (opportunities), selanjutnya adalah bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada, dan terakhir bagaimana mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan ancaman baru (Friesner, 2010). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut, kemudian menerapkannya ke dalam gambar matriks SWOT (Budiman, 2018). Manfaat analisis SWOT dapat diperoleh ketika kegiatan organisasi ditentukan, arah dan tujuan (visi dan misi) masa depan ditentukan dan ukuran keberhasilan realisasi tujuan tersebut dirumuskan dengan jelas, sehingga segala sesuatunya dinilai sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman hanya jika ada Visi, Sasaran, Misi yang dijadikan acuan atau tolak ukur (Alibaba, 2017).

Hubungan antara Faktor-Faktor dalam Analisis SWOT

Institusi akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan bila kekuatan institusi pendidikan lebih besar dibandingkan kelemahannya. Institusi pendidikan (misalnya) harus bisa memaksimalkan potensinya, sekaligus mengurangi risiko yang terjadi. Jika analisis SWOT dilakukan dengan benar, maka upaya memilih dan menentukan strategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.

Analisis SWOT pada program sekolah dapat dilakukan dengan melakukan matriks SWOT. Matriks ini terdiri dari sel-sel yang mencantumkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pelaksanaan program sekolah, untuk mencapai mutu sekolah dengan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang). peluang), strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman) (Budiman, 2018). Menurut Aphie (2012 dalam Budiman, 2018), hubungan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan perlakuan dalam analisis SWOT dapat dijelaskan pada Tabel 3.1 di bawah ini. Sedang, apabila daya tarik dan manfaatnya besar, namun peluang keberhasilannya kecil, atau sebaliknya.

KERANGKA ANALISIS KASUS

Mengetahui tujuan analisis

Deskripsi mengenai bisnis

METODE SURVEY

Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan dengan meranking bobot penilaian pada “penilaian responden” yang memiliki nilai maksimal

Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yang menjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan,

  • Studi Kasus (Pengembangan Ekowisata)(Santosa et al., 2015) .1 Latar Belakang Masalah .1 Latar Belakang Masalah
    • Rumusan Masalah
    • Tujuan Penelitian
    • Desain Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data
    • Analisis Matriks SWOT
    • Kombinasi faktor internal dengan faktor eksternal yaitu : Strategi SO (strength oppurtunity)
    • Penyajian Hasil Analisis Data
    • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
    • Hasil dan Pembahasan Penelitian
    • Persepsi dan Sikap Masyarakat
    • Lingkungan Internal Objek Ekowisata Bukit Abah
    • Analisis Lingkungan Internal Objek Ekowisata Bukit Abah
    • Lingkungan Eksternal Objek Ekowisata Bukit Abah
    • Analisis Lingkungan Eksternal Objek Ekowisata Bukit Abah
    • Upaya-upaya Pengembangan Ekowisata Bukit Abah a. Strategi Pengembangan Ekowisata Bukit Abah
    • Program Pengembangan Ekowisata Bukit Abah

Lingkungan internal fasilitas ekowisata Bukit Abah sangat mendukung dalam pengembangannya, hal ini merupakan potensi besar yang dimiliki Bukit Abah sebagai fasilitas ekowisata. Kelemahan utama ekowisata Bukit Abah adalah infrastruktur dan pembiayaan atau anggaran masing-masing sebesar 0,15 poin. Hal tersebut menunjukkan bahwa prasarana atau prasarana yang ada masih kurang dan terbatas serta minimnya dana atau anggaran dalam pengembangan ekowisata Bukit Abah di Desa Besan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.

Posisi tersebut berarti posisi internal ekowisata Bukit Abah sudah kuat sehingga mampu memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan yang ada. Hasil perhitungan Matriks EFE (External Factor Evaluation) ekowisata Bukit Abah menunjukkan bahwa konservasi tumbuhan langka merupakan faktor pemungkin yang paling penting dalam pengembangan ekowisata dengan skor 0,60. Faktor ancaman yang paling kuat mempengaruhi pengembangan ekowisata khususnya ekowisata Bukit Abah adalah kerusakan ekosistem dengan skor 0,20.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal ekowisata Bukit Abah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada. Strategi pengembangan fasilitas ekowisata Bukit Abah dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan internal dan eksternal berupa kekuatan, kelemahan dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Penggabungan matriks IFAS dan EFAS dalam bentuk matriks SWOT akan menghasilkan empat sel yang dapat dijadikan pedoman alternatif strategi pengembangan ekowisata sesuai potensi dan lingkungan internal dan eksternal fasilitas ekowisata Bukit Abah.

Strategi yang dihasilkan kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi program yang dapat mendukung pengembangan atraksi ekowisata Bukit Abah. Gabungan penilaian tertimbang faktor internal dan eksternal menempatkan potensi ekowisata Bukit Abah pada sel I seperti terlihat pada Tabel 13 berikut. Pandangan ini memberikan gambaran bahwa ekowisata Bukit Abah berada pada kondisi internal yang kuat dan kondisi eksternal yang relatif tinggi.

Berdasarkan faktor lingkungan internal dan eksternal fasilitas ekowisata Bukit Abah, maka analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) akan menghasilkan alternatif strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan fasilitas ekowisata Bukit Abah. Strategi pengembangan fasilitas ekowisata Bukit Abah adalah dengan memanfaatkan keunggulan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang ada (yaitu dengan melaksanakan program yang meliputi: a) pengembangan produk ekowisata sebagai pusat penelitian b) pengembangan produk wisata sebagai pusat penelitian. pusat percontohan. Strategi pengembangan fasilitas ekowisata Bukit Abah adalah dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman (S T1, 2, 3, 4) antara lain melalui program.

Tabel 6.1 : Matriks Faktor-faktor Strategi Internal
Tabel 6.1 : Matriks Faktor-faktor Strategi Internal

Pembentukan kelompok-kelompok sadar wisata

Strategi yang memanfaatkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang dapat mengarah pada pengembangan prasarana dan sarana dasar pendukung pariwisata di fasilitas ekowisata Bukit Abah, sehingga menghasilkan program sebagai berikut: 1) Pembangunan lokasi penelitian untuk dijadikan arena penelitian. Dalam kegiatan program ini perlu dibangun suatu tempat penelitian yang fungsinya untuk melakukan penelitian yang bermanfaat bagi pemuliaan tanaman langka dan tanaman obat, sehingga dengan adanya penelitian tersebut akan terjadi peningkatan jumlah jenis tanaman lainnya.

Pembuatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sehingga mempunyai kepastian hukum Hal yang paling mendesak adalah harus dibuatkannya rencana tata ruang, sebab dengan

Pembangunan sarana berupa toilet dan bak sampah disetiap sudut areal

Pembuatan papan peraturan dan larangan yang tidak boleh dilakukan pengunjung Pembuatan papan petunjuk memang harus ada, sebab pengunjung secara tidak langsung akan

Pengembangan aktivitas kebudayan dan aktifikas ekowisata secara kontinyu sebagai pendukung pengembangan ekowisata

Pembangunan jalan setapak yang menghubungkan pura yang ada di Bukit Abah

Pembangunan gardu pandang

Pembangunan tempat perstirahatan/gazebo

Memperluas pangsa pasar

Melakukan promosi dan kerjasama dengan berbagai biro perjalanan wisata dan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA)

Melakukan promosi dan kerjasama dengan pramuwisata/tour guide (HPI)

Melakukan promosi dan kerjasama dengan hotel dan restoran (PHRI)

Mendirikan TIC (tourism information centre)

Mengintensifkan promosi melalui internet dan media cetak lainnya

  • Studi Kasus (Pengembangan Siaga Aktif Kesehatan)(Cakra et al., 2013) .1 Pendahuluan
    • Metode Penelitian
    • Hasil dan Pembahasan

Pembangunan kewaspadaan kesehatan aktif merupakan upaya mempersiapkan masyarakat menghadapi permasalahan kesehatan, menjadikan masyarakat mandiri dalam pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (Kepmenkes RI, 2010). Desa Samplangan termasuk dalam kategori tidak siaga kesehatan aktif, hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Gianyar melakukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengembangan kewaspadaan kesehatan aktif di desa tersebut (Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, 2013). Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang muncul adalah faktor kuat, kelemahan, peluang dan ancaman serta bagaimana mencari strategi pengembangan desa siaga kesehatan aktif di Desa Samplangan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar?

Hal ini menunjukkan bahwa belum tersedianya peraturan desa tentang peringatan kesehatan aktif di Desa Samplangan merupakan kelemahan utama dalam pengembangan desa peringatan kesehatan aktif di Desa Samplangan (Tabel 6.12). Hal ini menunjukkan bahwa peran dan fungsi kelompok kerja nasional tingkat kewaspadaan kesehatan aktif desa telah bergeser. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa strategi pengembangan desa siaga kesehatan aktif di Desa Samplangan dilaksanakan dengan memperhatikan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman.

Desa Samplangan baru memulai program pengembangan siaga aktif yang memerlukan pendampingan sekaligus memerlukan kerjasama dari instansi terkait dalam mengembangkan desa aktif siaga kesehatan. Berkembangnya desa siaga kesehatan aktif di Desa Samplangan membawa perubahan perilaku yang memerlukan perbaikan pengetahuan dan sikap secara terus-menerus. Implementasi strategi pembangunan desa siaga kesehatan aktif ini memerlukan upaya pendampingan yang berkelanjutan terutama kepada tokoh masyarakat yang terlibat langsung dalam pembangunan desa siaga aktif.

Strategi pengembangan siaga aktif berarti memaksimalkan peran serta masyarakat dan tokoh masyarakat di Desa Samplangan dalam mengembangkan desa siaga kesehatan aktif. Strategi kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat sangat diperlukan, mengingat pemantauan pengembangan desa aktif siaga kesehatan memerlukan pendampingan dari lembaga yang memahami pengembangan desa aktif siaga kesehatan. Strategi SO (Strenght-Opportunity) merupakan strategi pengembangan desa aktif siaga kesehatan di desa Samplangan, dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang, melalui pembentukan jaringan pengembangan desa aktif siaga kesehatan di desa Samplangan.

Strategi ini diperlukan mengingat pengembangan desa peringatan kesehatan aktif di Desa Samplangan masih dalam tahap awal program sehingga memerlukan pendampingan dan sekaligus kerjasama dari instansi-instansi yang terlibat dalam pengembangan desa peringatan kesehatan aktif. Strategi WO (Weakness-Opotunity), yaitu strategi pengembangan desa aktif peringatan kesehatan di Desa Samplangan, dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dengan meningkatkan kapasitas aparatur desa aktif peringatan kesehatan, dengan maksimalnya pembinaan nasional. kelompok kerja tentang desa peringatan aktif kesehatan dari tingkat kecamatan. Strategi WT (Weakness-Threat), yaitu strategi pengembangan desa peringatan kesehatan aktif di Desa Samplangan dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman, melalui peningkatan pembinaan peringatan aktif dari kelompok kerja desa peringatan kesehatan aktif nasional di tingkat kecamatan.

Tabel 12. Bobot, Kepentingan dan Skor dari Faktor Internal Strategi    Pengembangan Desa Siaga Aktif Kesehatan
Tabel 12. Bobot, Kepentingan dan Skor dari Faktor Internal Strategi Pengembangan Desa Siaga Aktif Kesehatan

PHBS

Hasil analisis SWOT pengembangan desa aktif siaga kesehatan di Desa Samplangan, peneliti menemukan bahwa seluruh kegiatan desa aktif siaga kesehatan yang dilakukan harus mempunyai dasar program kerja yang disusun secara sistematis dan komprehensif. Artinya program pembangunan desa siaga kesehatan aktif tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan yang bertujuan mensukseskan strategi yang telah ditetapkan. Lebih lanjut, kumpulan strategi pengembangan Desa Siaga Sehat Aktif merupakan bagian integral dalam mensukseskan visi, misi dan tujuan Siaga Aktif.

Pertanyaannya adalah bagaimana menerjemahkan strategi menjadi program kerja, kemudian program kerja tersebut menjadi kegiatan, hal ini diharapkan dapat menjadi kajian lebih lanjut bagi para peneliti yang tertarik untuk mengembangkan desa siaga kesehatan aktif. Faktor kekuatan terdiri dari enam faktor yaitu posyandu dengan kekuatan tertinggi, didukung oleh forum siaga kesehatan desa yang aktif, kader kesehatan kecamatan, pos pelayanan terpadu, perangkat desa dan tim penggerak PKK desa. Faktor kelemahan terdiri dari enam faktor yaitu regulasi peringatan aktif sebagai kelemahan terbesar, lembaga pemberdayaan masyarakat di kecamatan, perilaku hidup bersih dan sehat, anggaran peringatan aktif, Desa Pakraman dan organisasi kemasyarakatan yang bersiaga aktif.

Faktor peluang terdiri dari enam faktor yaitu kebijakan gugus tugas peringatan aktif tingkat kecamatan yang paling potensial, kebijakan gugus tugas peringatan aktif tingkat kabupaten, kerjasama dengan perguruan tinggi, kebijakan gugus tugas peringatan aktif tingkat provinsi, kelompok kerja kebijakan untuk peringatan aktif di tingkat pusat dan kebijakan DPRD kabupaten. Faktor ancaman terdiri dari enam, yaitu terbentuknya gugus tugas peringatan aktif di tingkat kecamatan yang merupakan ancaman utama, arahan aktif dinas kesehatan kabupaten, terbentuknya gugus tugas peringatan aktif di tingkat kabupaten, dan terbentuknya gugus tugas peringatan aktif di tingkat kabupaten. publikasi peringatan aktif melalui media massa, pembentukan gugus tugas peringatan aktif di tingkat provinsi dan pelatihan kelompok kerja kesiagaan aktif di tingkat pusat. Strategi yang digunakan dalam pengembangan desa siaga aktif di Desa Samplangan terdiri dari empat strategi, yaitu: penciptaan jaringan pengembangan desa siaga aktif di Desa Samplangan dan pelaksanaan program peningkatan operasional secara simultan. poskesdes, peningkatan kapasitas kesiagaan kesehatan aktif perangkat desa dan peningkatan pembangunan desa kesiagaan kesehatan aktif kelompok kerja desa, kesiagaan kesehatan aktif di tingkat kecamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel  3.1  Contoh  Hubungan  antara  Strength,  Weaknesses,  Opportunities,  dan  Treaths  dalam  analisis SWOT
Tabel 6.1 : Matriks Faktor-faktor Strategi Internal
Tabel 6.2 : Matriks Faktor-faktor Strategi Eksternal
Tabel 6.3 : Matriks Internal - Eksternal                                TOTAL NILAI IFE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan sebagai pertimbangan dalam

Sedangkan berdasarkan Analisis matriks SWOT terdapat 4 alternatif strategi dengan 7 program kerja yang dapat disusun untuk mengembangkan usaha agrowisata Agro

menggunakan matrik SWOT dari beberapa faktor internal, berupa kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman untuk menentukan strategi

Sedangkan hasil analisa faktor-faktor strategi internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT menghasilkan prioritas strategi berupa 5 strategi WO ( Weakness – Opportunities )

Sedangkan hasil analisa faktor-faktor strategi internal dan eksternal menggunakan matriks SWOT menghasilkan prioritas strategi berupa 5 strategi WO ( Weakness – Opportunities )

SWOT merupakan identifikasi faktor internal yakni kekuatan & kelemahan (strength and weakness) dan faktor eksternal yakni peluang & ancaman (opportunity and threat)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis kesesuaian lahan dan analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity dan Thread ). Potensi ekowisata yang terdapat pada

Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan S Menyusun faktor- faktor internal Kelemahan W Menyusun faktor- faktor internal Peluang O Menyusun faktor-faktor peluang