CRITICAL BOOK REVIEW PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
NAMA : WINDI WINATA
NIM : 3211121008
KELAS : REGULER A
DOSEN PENGAMPUH : IKA FEBRIANA, M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
CRITICAL BOOK REVIEW MK. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PRODI S1 PEND.SEJARAH
Skor Nilai :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Critical Book Review mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan Critical Book Review ini, penulis juga tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari beberapa pihak yang memotivasi dalam pembuatan CBR ini supaya lebih baik dan efisien.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Febriana, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas dan membimbing penulis dalam pembuatan Critical Book Review ini.
Apabila ada terdapat kesalahan dalam Critical Book Review ini,baik dalam isi maupun sistematika penulisan.Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik serta saran untuk mengembangkan dan menyempurnakan Critical Book Review ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Medan , Februari 2023
Penulis Windi Winata
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ... 1
B. Tujuan Penulisan CBR ... 1
C. Manfaat Penulisan CBR ... 1
D. Identitas Buku ... 1
BAB II RINGKASAN BUKU ... 2
BAB III PEMBAHASAN ... 13
A. Pembahasan Isi Buku ... 13
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku ... 13
BAB IV PENUTUP ... 15
A. Kesimpulan ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 16
BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Keterampilan membuat CBR pada penulis sendiri dapat menguji kemampuan dalam meringkas, menganalisis maupun mengkritik sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR mengenai Pendidikan Bahasa Indonesia ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Pendidikan Bahasa Indonesia.
B. Tujuan penulisan CBR
1. Untuk menyelesaikan tugas CBR pada mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia . 2. Untuk menambah wawasan dalam berbagai informasi dari buku Pendidikan Bahasa
Indonesia
3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengkritik maupun menganalisis sebuah buku.
4. Untuk menguatkan cara berpikir kritis yang kita miliki.
C. Manfaat Penulisan CBR
1. Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang Pendidikan Bahasa Indonesia . 2. Dapat melatih kemampuan menganalisis atau mengkritik sebuah buku.
3. Dapat melatih mahasiswa/i dalam memberikan saran dan mengambil kesimpulan.
D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul : Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum : BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI
Penulis : Fitriani Lubis, dkk.
Penerbit : CV. DARIS INDONESIA ISBN : 978-623-5911-05-2
Buku Pembanding
Judul : Buku Ajar Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia Penulis : Paristiyanti Nurwardani, dkk.
Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
ISBN : 978-602-70089-6-0
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA BAB I : PENDAHULUAN
A. Asal-Usul Bahasa Indonesia dan sejarahnya 1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun Bahasa Austronesia. Dalam hal ini. Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad- abad) digunakan sebagai lingua franca 'bahasa perhubungan di nusantara ini pada zaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa sehari-hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar.
Bahasa Melayu Pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa Melayu Tinggi ini lebih sulit daripada bahasa Melayu Pasar karena penggunaanya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar. Pemerintah kolonial Belanda menganggap bahwa kelenturan bahasa Melayu Pasar dapat mengan- cam keberadaan bahasa dan budaya. Pemerintah kolonial Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan menerbitkan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Bala Pustaka. Akan tetapi, bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur digunakan oleh banyak pedagang yang melintasi Indonesia.
Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, Butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda Berbunyi, "Kami, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernya taan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, yaitu bahasa Jawa (yang sebenarnya merupakan bahasa daerah yang masyarakat pemakainya mayoritas pada saat itu) sebagai dasar bahasa Indonesia, tetapi beliau memilih bahasa Indonesia yang didasarkan pada bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa 2.
Bahasa Daerah ini jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, dan (4) sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan pendukung bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar proses kegiatan pembelajaran, selain merupakan sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk pembangunan nasional. Sehubungan dengan fungsinya sebagai akses untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lambangnya kebanggaan kebangsaan
a. Lambang identitas nasional
b. Alat perhubungan antarwarga, antar daerah, antar budaya c. Alat pemersatu suku budaya dan bahasa
2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara a. Bahasa resmi kenegaraan
b. Bahasa pengantar dalam pendidikan c. Alat perhubungan pada tingkat nasional
d. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi C. Bahasa Indonesia baku
1. Pengertian bahasa baku dan non baku
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya. Sedangkan bahasa non baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan biasa beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu. Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian.
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa- bahasa lainnya. Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pema- kaiannya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
3.Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat-menyurat resmi atau dinas, pengumuman- pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan, dan peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan
karya ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.
Ketiga, dalam pembi- caraan di depan umun, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah.
Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan di dalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di pertemuan pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu (1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, dan (3) cendekia.
BAB II : TEKS AKADEMIK A. Pengertian teks akademik
Teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau sering disebut juga teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/keilmiahannya.
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
Ciri-ciri teks akademik yaitu :
Adanya fakta objek yang diteliti
Dibuktikan dengan pengamatan (objektif)
Bersifat metodis dan sistematis
Menggunakan bahasa yang ilmiah (bahasa baku yang baik dan benar)
Pemakaian istilah khusus
Formal
Biasanya berisi pengamatan atau penelitian
Cirri-ciri teks non akademik yaitu :
Tidak ada objek yang diteliti
Tanpa dukungan atau bukti
Sesuai dengan alur
Menggunakan bahasa yang non ilmiah
Pemakaian istilah umum
Non formal dan popular
Dapat bersifat persuasive, deskriptif, maupun kritik tanpa didukung bukti
BAB III : TEKS ULASAN
A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang dihasilkan oleh orang lain Ulasan sering juga diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review. Sebenarnya ulasan tidak hanya dilakukan terhadap buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya seni, dan lain-lain.
Orang yang mengulas sebuah karya disebut pengulas. Pengulas akan mengulas sebuah karya yang sesuai dengan bidang keilmuan atau keahliannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak boleh sembarangan orang dalam mengulas sebuah karya.
Menurut Isnatun & Farida (2013:57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagi berikut:
Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.
Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya.
Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau tidak.
B. Struktur teks ulasan buku, yaitu :
Identitas (opsional)
Orientasi
Tafsiran isi
Evaluasi
Rangkuman
C. Langkah-langkah operasional penulisan teks ulasan buku
Memilih buku yang diulas
Membaca kritis
Membuat ringkasan
Menentukan kriteria penilaian
Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
Menulis laporan yang dimaksud
BAB IV : TEKS PROPOSAL A. Hakikat Proposal
Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepen- tingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan Pada umumnya proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang menge- dukasi dan meyakinkan pembaca. Tujuan penulisan proposal yaitu untuk menyampaikan rencana kegiatan pada pihak terkait, sehingga kegiatan tersebut dapat diterima dengan tujuan mendapatkan dukungan, mendapatkan izin, memperoleh dana dari sponsor, dan sebagainya.
B. Jenis-jenis proposal
Proposal kegiatan
Proposal usaha atau bisnis
Proposal penelitian
C. Struktur teks dan hubungan genre mikro pada proposal
Struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan
Pendahuluan
Tata laksana kegiatan
Penutup
Struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian yaitu pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian.
BAB V : TEKS LAPORAN A. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah teks yang di dalamnya mengandung klarifikasi mengenai suatu objek berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi, teks laporan bersifat umum atau universal, sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan mendetail.
Selain disebut sebagai teks klarifikasi, teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks Taporan sering dianggap sama dengan teks deskripsi Sebenamya, teks laporan dan teks deskripsi berbeda. Perbedaan yang paling menonjol di antara keduanya terletak pada sifatnya, yaitu bahwa teks laporan bersif global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individua Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri setiap jenis pada umumnya.
B. Model penulisan teks laporan penelitian
Model pertama, yaitu model yang banyak digunakan oleh para mahasiswa penyusun skripsi atau tesis.
Model kedua, yaitu laporan penelitian yang wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi, tesis, atau disertasi.
BAB VI : TEKS ARTIKEL ILMIAH A. Pengertian teks artikel ilmiah
Artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah Artikel ilmiah terdir dari kata artikel yang artinya tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran ditulis untuk tujuan tertentu. Sementara itu, ilmiah berkaitan dengan metode, penggunaan sistematika baku dan kaidah tertentu. Jadi, artikel ilmiah yang merupakan tulisan yang berisi gagasan, ide, dan pemikiran dari seseorang maupun sekelompok orang melalui proses penelitian maupun nonpenelitian yang dituangkan dalam bentuk laporan tertulis dengan memperhatikan sistematika, metode, dan kaidah tertentu sehingga dapat diuji kebenarannya.
Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks artikel ilmiah bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur subjek tivitasnya ke dalam karyanya. Kedua, segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data.
Ketiga, penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif. Keempat, pembahasan datanya berdasarkan rasio.
B. Struktur teks artikel ilmiah
Dalam pembicaraan terdahulu telah dinyatakan bahwa ada dua macam teks atikel ilmiah, yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konsentual relatif bervariasi. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks artikel penelitian adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan simpulan. Struktur teks artikel konseptual lebih bervariasi, tetapi yang sering dijumpai adalah abstrak pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, simpulan.
Selain kedua macam artikel ilmiah itu, ada juga jenis artikel ilmah populer Artikel ilmiah populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang relatif informal. Artikel semacam ini banyak yang dipublikasikan melalu surat kabar. Struktur teks artikel ilmiah populer berbentuk esai. Pada umumnya esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi. Dalam hal in struktur teks eksposisi adalah pernyataan tesis argumentas dan reiterasi. Adanya unsur reiterasi ini menunjukkan bahwa di dalam teks eksposisi, selain unsur simpulan, ada juga pengulangan tesis yang bersifat menekankan tesis atau tema teks tersebut. Kemudian, genre diskusi mempunyai struktur teks isu argumentasi mendukung, argumentasi menentang, simpulan dan rekomendasi.
BUKU PEMBANDING
BAB I : MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK DALAM GENRE MAKRO A. Kegiatan 1 : membangun konteks teks akademik
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam beberapa jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkadung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre- subgenre yang lebih kecil yang terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
B. Kegiatan 2 : menelusuri dan menganalisis model teks akademik
1. Mengidentifikasi cirri-ciri teks akademik dan teks nonakademik
Secara umum teks akademik ditandai oleh sifat-sifat baku, logis, lugas, dan objektif. Namun demikian, definisi teks akademik dengan cirri-ciri diatas belum memadai, karena sebuah teks yang dikatakan tidak akademik sekalipun, menunjukkan cirri-ciri akademik dan sebaliknya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kecenderungan cirri-ciri yang dikandung oleh teks tersebut. teks akademik di asosiasikan denga teks tilis, dan teks non akademik diasosiasikan dengan teks lisan. Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Contohnya, teks berita yang didengarkan diradio adalah teks tulis yang dimedikan secara lisan, dan naskah drama dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan.
2. Menganalisis pentingnya teks akademik
Teks akademik sangat penting atau kita sebagai mahasiswa atau dosen tidak dapat terlepas dari teks akademik. Mereka harus membaca dan menciptakan teks akademik, dan karenanya kita dianggap lebih mengetahui seluk-beluk teks akademik.
Dengan demikian, insane akademik harus betul-betul memahami pengertian dan cirri- ciri teks akademik.
C. Kegiatan 3 : membangun teks akademik secara bersama-sama 1. Menggali dan mengevaluasi lebih jauh cirri-ciri teks akademik
Perbedaan teks akademik dan non akademik yaitu : a. teks akademik yaitu :
Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat
Teks akademik padat informasi
Teks akademikpadat kata leksikal
Teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi
Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan inkongruen.
b. teks non akademik yaitu :
Teks yang rumit dalam struktur
Cenderung tidak padat informasi
Padat akan kata-kata structural
Cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi
Cenderung sedikit manfaatkan metafora gramatika, dan karenanya tidak banyak mengandung ungkapan yang inkongruen.
D. Kegiatan 4 : membangun teks akademik secara mandiri 1. Membuat rangkuman
2. Membuat tugas dan proyek teks akademik
BAB II : MENJELAJAH DUNIA PUSTAKA
A. Kegiatan 1 : membangun konteks teks ulasan buku
Teks ulasan disebut juga teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga teks ulasan disebut artikel ulasan. Ulasan merupakan teks yang berfungsi untuk menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang di ulas tersebut.
B. Kegiatan 2 : menelusuri dan menganalisis model teks ulasan buku C. Kegiatan 3 : membangun teks ulasan buku secara bersama-sama.
1. Merekonstruksi teks ulasan buku 2. Membuat teks ulasan buku
D. Kegiatan 4 : membangun teks ulasan buku secara mandiri
BAB III : MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN
A. Kegiatan 1 : membangun konteks teks proposal
B. Kegiatan 2 : menelusuri dan menganalisis model teks proposal 1. Menelusuri model teks proposal
2. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal
3. Menganalisis formulasi bahasa pada proposal, manfaat proposal, dan pihak yang diberi proposal
C. Kegiatan 3 : membangun teks proposal secara bersama-sama 1. Merekonstruksi teks proposal
2. Menyusun teks proposal yang baru
D. Kegiatan 4 : membangun teks proposal secara mandiri
BAB IV : MELAPORKAN HASIL PENELITIAN DAN HASIL KEGIATAN A. Kegiatan 1 : membangun konteks teks laporan
B. Kegiatan 2 : menelusuri model dan menganalisis teks laporan C. Kegiatan 3: membangun teks laporan secara bersama-sama D. Kegiatan 4 : membangun teks laporan secara mandiri
BAB V : MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH A. Kegiatan 1 : Membangun Konteks Teks Artikel Ilmiah
Bab V ini diarahkan untuk membekali anda dalam mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah. Anda diajak untuk menyelami bagaimana memformulasikan artikel ilmiah, baik artikel penelitian maupun artikel konseptual. Mula-mula anda menelusuri model artikel ilmiah, kemudian merekonstruksinya, dan akhirnya menciptakannya sendiri sesuai dengan pokok persoalan yang anda teliti atau pokok pemikiran yang anda kemukakan.
B. Kegiatan 2 : menelusuri dan menganalisis model teks artikel ilmiah 1. Mengeksplorasi struktur teks pada artikel ilmiah
2. Menganalisis hubungan genre pada teks artikel ilmiah
3. Menganalisis pentingnya teks artikel ilmiah dan media publikasinya C. Kegiatan 3 : membangun teks artikel ilmiah secara bersama
1. Mengevaluasi dan merekonstruksi teks artikel ilmiah 2. Menulis teks artikel berdasarkan permintaan
D. Kegiatan 4 : membangun teks artikel ilmiah secara mandiri 1. Membuat rangkuman
2. Membuat tugas dan proyek tentang teks artikel ilmiah
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
Menurut buku yang saya review pada buku utama yaitu buku Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia dengan penerbit CV. Daris Indonesia, buku ini selain sebagai bahan bacaan, menjadikan mahasiswa mampu mengungkapkan pikiran secara lisan maupun tulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga memberikan langkah-langkah konkret dalam menelaah dan menyusun teks akademik, yang meliputi teks ulasan, proposal, laporan, dan artikel. Buku ini terdiri dari 6 bab, dimana bab 1 membahas tentang pendahuluan yaitu asal usul dan kedudukan dari bahasa Indonesia itu sendiri, bab 2 membahas tentang teks akademik, bab 3 berisi tentang teks ulasan, bab 4 membahas tentang teks proposal, bab 5 membahas tentang teks laporan, dan bab 6 membahas tentang teks artikel ilmiah.
Sedangkan pada buku pembanding yaitu buku Ajar Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia dengan penerbit Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemanusiaan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi. Buku ini disajikan dengan pendekatan aktifitas pembelajaran berpusat pada mahasiswa dengan pembelajaran yang diselenggarakan merupakan proses yang mendidik melalui proses berfikir kritis, analitis, induktif, deduktif, reflektif serta memicu “high order thingking”. Buku ini terdiri dari 5 bab dimana pada bab 1 membahas tentang mengeksplorasi teks akademik dalam genre makro, bab 2 membahas tentang menjelajah dunia pustaka, bab 3 membahas tentang mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan, bab 4 membahas tentang melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan, bab 5 membahas tentang mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku
Kelebihan Buku Utama dan Buku Pembanding 1. Dari segi cover buku kedua buku ini sangat menarik.
2. Dari segi isi Buku utama dan buku pembanding keduanya menyajikan materi dalam buku sangat lengkap dan dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga dapat menambah wawasan pembaca.
3. Pada buku utama dan buku pembanding menyajikan soal di setiap bab nya sehingga membuat pembaca dapat lebih memahami isi dari buku tersebut.
Kekurangan Buku Utama Dan Pembanding
1. Kekurangan dari buku utama terdapat tulisan yang membayang sehingga menyulitkan pembaca.
2. Kekurangan dari buku pembanding yaitu dalam pemberian sub bab baru seharusnya dibedakan agar pembaca tidak bingung.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Menurut saya kedua buku ini sangat bagus dan cocok untuk mahasiswa karena didalam buku ini bukan semata-mata buku yang hanya memberikan pemahaman tentang kaidah kebahasaan yang meliputi ejaan dan norma kebakuan, melainkan juga memberikan langkah konkret dalam menelaah dan menyusun teks akademik, yang meliputi teks ulasan, proposal, laporan dan artikel. Teks akademik yang disajikan merupakan teks akademik yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam mengisi kehidupan akademiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani Lubis, dkk. 2023. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit : CV. Daris Indonesia, Sumatera Utara.
Paristiyanti Nurwardani, dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Penerbit : Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.