• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Proses Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa

N/A
N/A
Karmela Putri

Academic year: 2024

Membagikan "Dasar Proses Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR PROSES

PENGOLAHAN HASIL

PERKEBUNAN

(2)

 Dasar pengolahan hasil perkebunan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan bahan baku untuk produk olahan lainnya. Tujuan pengolahan hasil perkebunan untuk dan kuantitas produk,

serta mengurangi kerugian akibat keterlambatan

atau kesalahan dalam pengolahan.

(3)

PROSES PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELAPA

 Kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang setiap bagiannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk, mulai dari buah, tempurung,

sampai serabut. Produk yang dihasilkan dari pemanfaatan bagian-bagian kelapa cukup bervariasi.Beberapa produk yang dihasilkan dari proses

pengolahankelapa meliputi kopra,minyak kelapa, gula kelapa, nata de coco,

VCO (Virgin Coconut Oil), santan instan/santan kering, dan kelapa parut kering

(4)

Pengolahan kopra kelapa

Kopra kelapa adalah daging buah kelapa yang telah dikeringkan melalui proses penjemuran dan pengasapan. Kopra kelapa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi minyak kelapa dan produk-produk

turunannya,seperti sabun,kosmetik, dan makanan.

Proses pembuatan kopra meliputi pengolahan daging buah kelapa yang

dikeringkan menggunakan teknik penjemuran dan pengasapan,baik secara tradisional maupun modern. Langkah awal dalam proses ini membelah

butir kelapa menggunakan kampak, kemudian mengambil daging buahnya dan langsung mengeringkannya. Terdapat dua metode pengeringan yang dapat digunakan dalam proses ini. Adapun penjabaran mengenai dua

metode pengeringan pengolahan kopra sebagai berikut

(5)

1) Pengeringan alami

Proses pengeringan yang dilakukan secara alami dengan cara menjemur daging buah kelapa di bawah sinar matahari selama dua hari hingga kadar air mencapai 7-9%. Setelah itu, dilakukan penjemuran lagi selama 3-5 hari sehingga keseluruhan proses pengeringan membutuhkan waktu selama 7-9 hari. Meskipun cara ini sederhana, namun membutuhkan tempat yang luas dan waktu yang cukup lama sehingga kurang efektif jika diterapkan secara massal.

2) Pengeringan buatan

Proses pengeringan buatan dapat dilakukan menggunakan dua metode,yaitu pengasapan dan pengeringan dengan panas api langsung.Pengasapan akan menghasilkan kopra dengan warna cokelat agak kehitaman dan aroma asap yang disebut smoke dried copra.

(6)

Selain itu pengeringan buatan dapat dilakukan dengan menggunakan : a. Lade oven

Proses pengeringan menggunakan lade oven dilakukan dengan menempatkan buah kelapa pada rak-rak pengeringan di dalam sebuah ruang tertutup yang dialiri udara panas dengan suhu sekitar 40°-80℃.

b. Plat oven

Pengeringan dengan plat oven dilakukan menggunakan dapur pengeringan yang

setinggi satu meter dan di atasnya terdapat besi plat yang berlubang. Dapur

pengeringan tersebut juga dilengkapi dengan cerobong asap agar panas dapat

keluar melalui plat besi.

(7)

. Pengolahan minyak kelapa

Minyak kelapa adalah minyak yang diambil dari daging buah kelapa.

Minyak kelapa dihasilkan dari proses pengolahan kopra atau daging

kelapa kering yang diperas dengan mesin pengepresan khusus. Minyak

kelapa kaya akan asam lemak jenuh dan Lauric acid yang memiliki

berbagai manfaat untuk kesehatan,seperti meningkatkan

kolesterolbaik,mengurangi risiko penyakit jantung, dan membantu

menjaga kesehatan kulit dan rambut. Selain itu, minyak kelapa juga

digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai produk kosmetik dan

kecantikan karena khasiatnya yang melembapkan dan menghaluskan

kulit serta rambut.

(8)

a. Metode basah

 Metode basah merupakan metode pembuatan minyak kelapa yang kelapa sebelum diekstraksi menjadi minyak.

Umumnya, pembuatan minyak kelapa menggunakan

metode basah dilakukan secara tradisional atau dengan

cara fermentasi. Cara ini melibatkan proses fermentasi

daging dan cangkang kelapa sebelum diekstraksi menjadi

minyak

(9)

a) Cara tradisional

Pembuatan minyak kelapa secara tradisional menggunakan alat-alat sederhana melibatkan beberapa tahapan. Berikut penjelasan dari tahapan tersebut.

(1) Pertama, buah kelapa dibelah dan daging buahnya diparut untuk diambil santannya

(2) Kemudian,santan dipanaskan hingga mendapatkan santan pekat yang mengandung banyak minyak dan skim yang mengandung lebih banyak air daripada minyak.

(3) Setelah itu, santan pekat dipanaskan lagi hingga air menguap dan diperoleh minyak kelapa beserta endapannya yang disebut blondo.

(4)Selanjutnya, minyak dan endapan tersebut disaring untuk dipisahkan. Dalam cara tradisional ini, diperoleh sekitar 60-70% minyak dari daging buah kelapa.

(5) Minyak kelapa hasil produksi tersebut disipan dalam botol dan dihindari dari paparan sinar matahari agar tidak mudah teroksidasi dan berbau tengik.

(10)

b) Cara fermentasi

Proses fermentasi ini memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak, terutama protein minyak yang dihasilkan pada saat pemanasan,dengan bantuan mikroba penghasil asam yang berkembang selama proses fermentasi. Proses ini juga dapat meningkatkan kandungan asam lemak rantai sedang (medium-chain fatty acid) pada minyak kelapa yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Adapun langkah-langkah pembuatan minyak kelapa dengan cara fermentasi sebagai berikut.

(1) Daging kelapa diparut untuk diambil santannya.

(2) Santan didiamkan selama 12 jam hingga terpisah antara krim di bagian atas dan skim di bagian bawah. Bagian krim dipisahkan dan ditambahkan ragi tape untuk (3)memulai proses fermentasi selama 20-24 jam.

(4) Krim dipanaskan selama 15 menit agar air menguap dan protein dapat menggumpal menjadi blondo.

(5)Blondo tersebut kemudian disaring agar terpisah antara minyak dan endapannya.

(6)kembali untuk menghasilkan minyak kelapa murni.

(11)

b. Metode kering

Metode kering merupakan salah satu cara tradisional dalam pembuat daging kelapa,kemudian penggilingan dan pengepresan untuk menghasilkan minyak sebagai produk setengah jadi.

Pemanenan kelapa

Memecahkan kelapa

Mengekstraksi air kelapa

Pengeringan daging kelapa

Penggilingan daging kelapa kering

Pemisahan minyak kelapa dari serbuk kasar

Penyaringan minyak kelapa

Penyimpanan minyak kelapa

Metode ini memakan waktu dantenaga yanglebih banyak dibandingkan dengan metode modern,namun banyakorang masih yang lebih murni dan bekualitas tinggi.

(12)

c. Pengolahan VCO

a. tradisional.

a. Pertama-tama,buah kelapa tua yang telah diparut diambil santannya dan didiamkan selama 2-3 jam agar krim dan skim terbentuk.

b. Lapisan krim yang terbentuk diambil dari bagian atas, kemudian dipanaskan pada suhu 95℃ hingga terpisah antara minyak dan blondo.

c. Minyak yang dihasilkan kemudian disaring dan dikemas dalam botol

b. Metode pancingan

c. Pertama-tama, kelapa tua dibelah dan daging buahnya diambil.

d. Kemudian, daging kelapa tersebut dicuci dan diparut.

e. Parutan kelapa kemudian diperas dengan air hangat dengan perbandingan 1 :3 (kelapa : air) dengan tiga kali ekstraksi.Santan yang dihasilkan didiamkan selama 1-2 jam agar terpisah antara krim santan dan air santan

f. Krim santan yang dipanaskan pada suhu 100 – 110 c selama 1 – 2 jam sampai terbentuk VCO

g. Vco kemudian disaring dan dikemas dalam botol atau wadah lainnya

(13)

d.

Metode enzimatis

a.

Pembuatan santan dari kelapa tua dan pemisahhan krim santan dari kelapa dengan cara didiamkanselama 2 jam

b.

Krim santan yang ditambahkan dengan papain kasar dan diaduk perlahan hingga homogen selama 20 menit

c.

Campuran bahan tersebut dimasukkan dalam incubator pada suhu 40 c selama 12 jam dan akan terpisah menjadi 3 bagian VCO, ampas / blondo, dan air.

d.

VCO yang terdapat pada bgian atas akandipisahkan secara perlahan agar tidak bercampur dengan blondo dan air lalu disaring baru kemudian

dikemas dalam botol kaca atau plastik

(14)

d.

Pengolahan gula kelapa

e.

Untuk membuat gula kelapa,nira kelapa diuapkan hingga menjadi calran kental, kemudian dicetak.

f.

Proses pembuatan gula kelapa terdiriatasbeberapatahap,yaitu persiapan bahan, penyaringan untukmenghilangkan kotoran,pemanasan pada suhu 110°C untuk mencapai konsistensi yang tepat dan dari tempurung kelapa atau bambu.

g.

Setelah dicetak, gula kelapa dilepaskan dan kemudian dikemas dalam kertas, plastik, atau daun aren untukmemperpanjangumur simpan dan mencegah penyerapan uap air yang dapat membuat gula menjadi lembek dan meleleh.

h.

pada kualitas gula yang dihasilkan, jika terlalu lama atau terlalu sedikit dapat

membuat gula kelapa menjadi keras atau lembek.

(15)

Proses pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit

Metode tradisional

Separation (pemisahan)

Tahap pertama separation, yaitu proses memisahkan buah sawit dari tandannya. Buah sawit yang telah jatuh dan tandan buah segar yang masih menempel di pohon dipisahkan untuk digunakan sebagai bahan mentah dalam pengolahan selanjutnya.

Softening (pelembutan)

Berguna untuk melembutkan buah sawit agar mudah diekstrak , dilakukan dengan cara soft atau hard oil processing

Purification (pemisahan lanjutan)

Tujuannya memisahkan minyak dari air dan serat buah yang masih terkandung pada tahap softeningdilskuksn dengsn csrs memanaskan bahan mentah hingga mendidih sehingga air dan minyak terpisah

(16)

Metode modern

Penerimaan bahan baku

Proses dimulai dengan menerima bahan baku buah sawit yang masih segar. Setelah itu, dilakukan penimbangan menggunakan jembatan timbang dan dibawa ke loading ramp.

Sortasi dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak sebanyak 100 jenjang.

Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan untukmenonaktifkan enzim lipase yang bertanggung jawab dalam pembentukan asam lemak bebas (FFA), memudahkan pelepasan buah dari tandan, melunakkan daging buah, dan mencegah kernel atau inti sawit pecah. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara merebus dalam sterilizer berupa bejana uap dengan tekanan 2,8-3kg/c ㎡ selama 90 menit. Teknologi sterilisasi yang digunakan dapat menggunakan metode sterilisasi horizontal (tradisional), sterilisasi vertikal, atau sterilisasi miring.

Sterilisasi dapat dilakukan secara batch atau kontinu.

Stripping (penghilangan)

Tahap berikutnya stripping, yaitu proses menghilangkan serat yang menempel pada buah sawit menggunakan mesin pemanas dan pengangkat. Pada tahap ini, buah sawit dipanaskan dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin stripping untuk diangkat dan dipisahkan seratnya.

(17)

Digestion (pemecahan)

Setelah proses penghilangan serat, selanjutnya tahap digestion,yaitu proses pemecahan sel-sel buah sawit menggunakan mesin

pemecah.Pada tahap ini,buah sawit yang telah dilepaskan seratnya dipecah dengan mesin pemecah yang akan memecahkan sel-selnya agar mudah diekstraksi minyaknya.

Pressing (penekanan)

Pressing bertujuan mengekstraksi minyak dari buah sawit yang telah dipisahkan serat dan dipecahkan sel-selnya. Pada tahap ini, minyak diekstraksi dari sel-sel buah sawit menggunakan mesin pemeras.

Screening (penyaringan)

Proses penyaringan minyak kelapa yang sudah diekstraksi dari sawit.

Minyak disaring untuk memisahkan partikel yang tidah diinginkan

sehingga didapatkan minyak yang bersih dan siap dikemas

(18)

Proses pengolahan hasil perkebunan komoditas karet

A. Bahan olah karet

Lateks kebun

Lateks adalah cairan getah yang diperoleh dari bidang sadap pada pohon karet dan belum mengalami penggumpalan,baik melalui penambahan antikoagulan maupun tanpa penambahan.

Kriteria :

Kadar Karet Alami (KA) yang tinggi

Kadar abu yang rendah

Waktu koagulasi yang singkat

Kadar air yang rendah

Tidak mengandung bahan kotor

(19)
(20)

B. Karet alam

konvensi

onal

(21)

C.

Lateks pekat

lateks pekat berbentuk cairan kental, diproses dengan metode pendadihan dan pemusingan . Digunakan sebagai bahan produk berkualitas tinggi tang

memiliki ketebalan yang tipis contoh sarung tangan premium dan ban mobil.

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Jenis Energi Input Setiap Proses Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet 23 4.3 Konsumsi Energi pada Proses Penerimaan Bahan Baku

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keberadaan dan perkembangan industri pengolahan rotan di Kota Medan, jenis dan harga bahan baku rotan serta produk rotan olahan

Pedoman Teknis Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan tahun 2016 disusun dalam rangka memberikan acuan terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah yang

Mutu Bahan Baku dan Syarat Mutu Keamanan Produk Gurita Beku Pengawasan mutu adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin bahwa proses yang terjadi akan menghasilkan produk

Di dalam rumah pengolahan tersebut terdapat proses sortasi awal, pulping, fermentasi, penjemuran awal yang akan mengolah buah kopi cherry menjadi biji kopi gabah.. 2

Sumber Jaya dilakukan terhadap bahan baku dan bahan pembantu, proses produksi, dan produk akhir untuk menjaga kualitas tahu yang dihasilkan.. Selain itu, dilakukan

Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk mengetahui alur proses pengolahan udang beku PDTO, mutu bahan baku dan mutu produk, penerapan metode IQF Individually Quick Frozen selama

Proses melakukan pasca panen terhadap tanaman perkebunan didefinisikan sebagai suatu kegiatan penanganan produk hasil perkebunan yang dimulai dari pemanenan hingga telah siap menjadi