UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT KIMIA FARMA(PERSERO), Tbk
TUGAS AKHIR
RENNY HANDAYANI 0706231875
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA III FARMASI KEKHUSUSAN DISTRIBUSI
PEMASARAN DEPOK JUNI 2010
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT KIMIA FARMA (PERSERO), Tbk
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi
RENNY HANDAYANI 0706231875
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA III FARMASI KEKHUSUSAN DISTRIBUSI
PEMASARAN DEPOK JUNI 2010
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.
Beribu untaian rasa syukur tidak dapat menandingi nikmat dan hidayah yang telah Allah SWT berikan kepada penulis. Karena Dia-lah yang telah memberikan pintu rahmat dan kesabaran kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan dan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa Program Diploma III Farmasi, kekhususan distribusi dan pemasaran FMIPA UI.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberi dorongan secara moril dan materil baik secara langsung maupun tidak langsung untuk terlaksana dan suksesnya menyusun tugas akhir laporan PKL dalam bentuk buku. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Dr. Yahdiana Harahap. Selaku Ketua Departemen Farmasi FMIPA UI.
2. Ibu Dra. Azizahwati, MS, selaku Ketua Program Diploma III Departemen Farmasi FMIPA UI serta Pembimbing Akademik.
3. Bapak Dr. Umar Mansur, M.Si., Apt. Selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan laporan sehingga dapat menyelesaikan Laporan PKL dan KTI ini.
4. Dra. Maryati Kurniadi. M.SI, Apt selaku pembimbing akademis yang telah membimbing Penulis selama masa perkuliahan.
5. Ibu Eva Fairuz selaku Manager Marketing CHP Kimia Farma, yang telah memberikan banyak pengetahuan mengenai dunia pemasaran.
6. Bapak Eka Puji Rachmadi selaku Product Manager serta pembimbing I yang telah banyak membantu serta membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan PKL dan laporan PKL.
7. Bapak Suryanto selaku Product Manager serta pembimbing II yang telah membimbing serta memberi pengarahan bagi penulis untuk kelancaran laporan PKL dan penyusunan karya tulis ilmiah.
8. Bapak Imam Triyono, SE. selaku dosen Marketing Strategy yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah.
9. Bapak/Ibu Dosen Departemen Farmasi Universitas Indonesia yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
10. Bapak Bayu selaku Regional Sales Manager OTC dan Bapak Zul selaku Regional Sales Manager Kosmetik yang telah membantu dalam kegiatan PKL dan memberi banyak informasi yang dibutuhkan.
11. Mbak Lilis, Mbak Arni, Mbak Tini dan seluruh staf pengajar serta tata usaha Program Diploma III Departemen Farmasi FMIPA UI.
12. Orang tua tercinta dan terhormat. Terima kasih atas doa, cinta, dan kasih sayang yang tidak akan pernah habis kepada penulis dan tidak pernah lelah mendukung serta senantiasa memberi dorongan penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan D3.
13. Kakakku tersayang Hanin Dyarto Radjiman, atas dukungan penuh dan pengertian yang besar dengan penuh kasih sayang kepada penulis. Dukungan dan pengertiannya sangat berarti bagi penulis.
14. Pakde Tono, Bude Sari, Mbak Desi dan Mbak Ria serta seluruh keluarga besar Radjiman, yang tak pernah berhenti untuk memberikan arahan, dukungan, serta cinta, doa, semangat dan juga waktunya kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
15. Pak Mada, Kak Adit, Kak Yudha, Kak Aziz, Kak Morin, Kak Mega yang mengenalkan dunia medical representative. Serta seluruh staf karyawan PT Kimia Farma (PERSERO), Tbk.
16. Penulis juga sangat berterima kasih pada sahabat-sahabat tercinta, Utami, Anne, Nurul, dan Tia terima kasih atas sharing yang berharga selama ini.
17. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Yanti, Endah, Icha, Emma, Arviqa, Eka (keke), Anggre yang telah memberikan doa serta semangat.
18. Teman-teman seperjuangan di PT Kimia Farma, Dhika, kak Ranggi, Tia dan Bram. Terima kasih atas segala bentuk kerjasama yang pernah terjalin diantara kita.
19. Seluruh teman-teman Farmasi Distribusi Pemasaran angkatan 2007, terima kasih atas segala bentuk kisah dan kenangan yang kalian torehkan dilembar jalan hidup penulis, itu sangat berharga. Serta angkatan 2006 atas bantuan dan dukungannya selama ini.
20. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan perhatiannya.
Semoga segala budi baik dari semua pihak tersebut mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Penulis berharap semoga Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari bahwa Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna sehubungan dengan berbagai terbatasan kemampuan penulis, baik kemampuan akademik maupun kemampuan teknik penulisan. Dengan segala kerendahan hati, penulis akan menerima segala kritik yang membangun, saran, dan masukan dari pembaca demi terbaikinya Laporan PKL dan Karya Tulis Ilmiah ini. Terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh.
Depok,30 Juni 2010
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Profil Perusahaan 1.3.1 Sejarah PT Kimia Farma, Tbk ... 2
1.3.2 Visi dan Misi PT Kimia Farma (Persero), Tbk ... 5
1.3.3 Bidang Kegiatan ... 5
1.4 Struktur Organisasi ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran ... 10
2.1.1 Segmentasi Pasar ... 12
2.1.2 Target Pasar ... 13
2.1.3 Penentuan Posisi ... 14
2.2 Bauran Pemasaran 2.2.1 Produk ... 15
2.2.2 Harga (Price) ... 18
2.2.3 Saluran Distribusi (Place) ... 19
2.2.4 Promosi (Promotion) ... 20
BAB 3 KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 23
3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 3.2.1 Pengenalan Perusahaan ... 24
3.2.2 Pengetahuan Mengenai Produk OTC PT Kimia Farma, Tbk ... . 27
3.2.3 Join Visit OTC ... 33
3.2.4 Persiapan dan Presentasi Hasil Join Visit ... 33
3.2.5 Riset Pemasaran Obat OTC ... 34
3.2.6 Training BP Nature Prestine ... 38
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Strategi Pemasaran OTC PT Kimia Farma, Tbk 4.1.1 Strategi Pasar ... 39
4.1.2 Marketing Sustainable ... 41
4.1.3 Kekuatan Perubahan (Force of Change)…….. ... 44
4.2 Bauran Pemasaran 4.2.1 Produk ……..……….. 46
4.2.2 Harga ………...… 47
4.2.3 Distribusi ... 47
4.2.4 Promosi ... 48
4.2.5 Sumber Daya Manusia ... 50
4.2.6 Kekuatan ... 50
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51
5.2 Saran ... 52
DAFTAR REFERENSI ... 53
GAMBAR ... 54
LAMPIRAN ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Struktur organisasi PT Kimia Farma, Tbk... ... 7
Gambar 2.1 Marketing Sustainable ... 12
Gambar 2.2 Marketing Balance ... 15
Gambar 3.1 Struktur organisasi divisi pemasaran ... 24
Gambar 3.2 Outlet yang menyediakan Asifit ... 34
Gambar 3.3 Outlet yang menyediakan Fituno ... 34
Gambar 3.4 Outlet yang menyediakan Nodiar ... 35
Gambar 3.5 Outlet yang menyediakan Magasida ... 35
Gambar 3.6 Outlet yang menyediakan Venus Facial Wash ..………. 35
Gambar 3.7 Persediaan awal Asifit di outlet yang menyediakan ………... 35
Gambar 3.8 Persediaan awal Fituno di outlet yang menyediakan……... 35
Gambar 3.9 Persediaan awal Nodiar di outlet yang menyediakan ... 36
Gambar 3.10 Persedian awal Magasida di outlet yang menyediakan ... 36
Gambar 3.11 Persediaan awal Venus Facial Wash di outlet yang menyediakan………...……….. 36
Gambar 3.12 Persediaan Asifit saat survey di outlet yang menyediakan …... 36
Gambar 3.13 Persediaan Fituno saat survey di outlet yang menyediakan …… 36
Gambar 3.14 Persediaan Nodiar saat survey di outlet yang menyediakan…… 37
Gambar 3.15 Persediaan Magasida saat survey di outlet yang menyediakan ………... 37
Gambar 3.16 Persediaan Venus Facial Wash saat survey di outlet yang menyediakan ………...……….. 37
Gambar 3.17 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Asifit, Fituno, Magasida, dan Nodiar di outlet yang disurvey ... 37
Gambar 3.18 Frekuensi kedatangan MSR untuk produk Venus Facial Wash di outlet yang disurvey ………...………. 38
Gambar 4.1 Saluran distribusi OTC PT Kimia Farma, Tbk... ………...……. 47
Gambar 1 Display Marck’sVenus ……….……….. 55
Gambar 2 Display Fituno ……… 55
Gambar 3 Display Nature Pristine ... 55
Gambar 4 Display Nodiar ... 55
Gambar 5 Display Magasida ... 56
Gambar 6 & 7 Promosi Produk Kimia Farma ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan PKL ... 23
Tabel 3.2 Daftar beberapa produk CHP PT Kimia Farma, Tbk ... 28
Tabel 3.3 Stok di outlet hari pertama saat join visit ... 33
Tabel 3.4 Stok di outlet hari kedua saat join visit ... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Proposal Riset ... 58
Lampiran 2. Daftar Stok ... 62
Lampiran 3. Sarana Promo ... 63
Lampiran 4. Daftar Kedatangan Salesman/MSR ... 64
Lampiran 5. Daftar Outlet ... 65
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri farmasi merupakan suatu industri yang memproduksi atau mengeluarkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan obat, baik obat sintetik maupun obat herbal dan produk kesehatan lainnya. Industri farmasi sangat penting oleh masyarakat indonesia karena industri ini berhubungan dengan kesehatan manusia mengingat kesehatan sangat mahal harganya. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan saat ini berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan, lingkungan sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan inilah yang menyebabkan meningkatnya permintaan masyarakat akan obat- obatan dan produk kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk dapat memasuki pasar farmasi yang semakin berkembang saat ini. Seperti dengan melakukan berbagai strategi dari bidang pemasaran dan strategi di bidang promosi agar produk yang di produksi oleh suatu industri dapat dikenal dan dapat melekat di benak konsumen. Dalam strategi pemasaran dapat diterapkan bauran pemasaran yang berhubungan dengan strategi promosi. Tujuan dari promosi itu sendiri ada yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal, serta dapat berkembang secara optimal serta untuk membangun citra perusahaan, membangun produk image dan edukasi terhadap konsumen. Pemasaran produk ke konsumen, tanpa adanya pemasaran yang handal, produk tersebut tidak akan memberikan kontribusi yang lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia untuk tenaga pemasaran yang tidak hanya mengerti ilmu pemasaran tetapi mengerti juga ilmu farmasi. Hal ini yang mendorong dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa Program Diploma III kekhususan Farmasi Distribusi dan Pemasaran Departemen Farmasi Universitas Indonesia. Dengan dilaksanakannya PKL ini diharapkan penulis mampu untuk
meningkatkan kemampuan dan profesionalitas mahasiswa. Penulis mengikuti kegiatan PKL di PT Kimia Farma (Persero), Tbk. Kegiatan tersebut dimulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 18 Mei 2010 .
1.2 Tujuan
Tujuan dari program PKL ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat belajar menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa kuliah ke dalam dunia kerja di industri farmasi khususnya dalam bidang distribusi dan pemasaran.
Sedangkan tujuan khusus dari program PKL ini adalah :
1. Mengetahui cara kerja suatu perusahaan dalam menjalankan strategi pemasaran khususnya di bidang distribusi dan pemasaran.
2. Menambah pengalaman serta meningkatkan ketrampilan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
3. Menumbuhkan sikap disiplin dan profesional dalam memasuki dunia kerja 4. Membina hubungan kerjasama yang baik antara jurusan Farmasi Fakultas
MIPA UI kekhususan Distribusi dan Pemasaran dengan perusahaan - perusahaan farmasi.
5. Agar dapat menghasilkan tenaga kerja dengan Sumber Daya yang berkualitas 6. Sebagai tempat untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu serta teori yang
telah diperoleh selama kuliah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya.
1.3 Profil Perusahaan (Profil.2007) 1.3.1 Sejarah PT Kimia Farma, Tbk.
PT Kimia Farma adalah promotor dalam perkembangan perusahaan farmasi di Indonesia. PT Kimia Farma, Tbk. Yang berstatus BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini dididrikan pada tanggal 16 Agustus 1971 dan pada tanggal 14 Oktober 1971 statusnya dikukuhkan sebagai Perseroan Terbatas (PT).
Saat ini PT Kimia Farma, Tbk. Adalah suatu perusahaan farmasi terbuka yang memiliki banyak unit usaha antara lain : industri, pertambangan, perkebunan,
perdagangan dan ekspor-impor. Jumlah saham terbesar masih milik pemerintah (90%) dan sisanya (10%) dilepas ke masyarakat.
Sejarah PT Kimia Farma, Tbk. Dimulai sekitar tahun 1957 pada saatpengambil alihan perusahaan Belanda yang bergerak di bidang farmasi oleh pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi : N. V.
Chemicalien Handel Rathcamp & Co (jakarta), N. V. Pharmaceutische Handel Sveneriging De Gedeh (jakarta), N. V. Bandungsche KinineFabriek (Bandung), N. V.
Indonesiche Combinatie Voor Chemicals Industries (Bandung), N. V. Jodium Ondememing (Mojokerto). Langkah ini kemudian diikuti dengan pembentukan BAPPHAR (Badan Pusat Penguasaan Perusahaan ”Farmasi Belanda”) berdasarkan SK penguasa perang pusat pada tahun 1958. BAPPHAR bertugas untuk menguasai dan menyelenggarakan manajemen agar perusahaan farmasi yang dikuasai dapat berfungsi dengan baik.
Pada tahun 1961, DepKes mengganti BAPPHAR menjadi BPU (Badan Pimpinan Umum) farmasi negara dan membentuk beberapa PN (Perusahaan Negara) farmasi yaitu PN farmasi dan alat kesehatan ”Radja Farma” , PN farmasi dan alat kesehatan ”Nurani Farma”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Nakula Farma”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Bhineka Kimia Farma”, PN farmasi dan alat kesehatan
”Biofarma”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Sari Husada”, PN farmasi dan alat kesehatan ”Kasa Husada”.
Berdasarkan PP No 3 tahun 1969 tanggal 23 Januari 1969, perusahaan- perusahaan farmasi negara tersebut digabungkan dan dilebur menjadi PN farmasi Bhineka Kimia Farma (PN farmasi Kimia Farma) disingkat menjadi Perusahaan Negara Farmasi ”Kimia Farma”. Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1971,Perusahaan Negara Farmasi ”Kimia Farma” diubah menjadi BUMN dengan status sebagai perusahaan perseroan dengan nama PT Kimia Farma yang diumumkan dalam berita Negara sebagai industri farmasi terpadu yang terdiri dari unit-unit usaha. Pada tanggal 4 Juli 2001 PT Kimia Farma, Tbk. resmi terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai perusahaan publik.
Simbol PT Kimia Farma, Tbk. berbentuk seperti matahari dengan jenis huruf italic, di maksudkan sebagai berikut :
1. Simbol matahari
Matahari berarti paradigma baru. Matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru kehidupan yang lebih baik.
a. Optimis : matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi dimana cahaya tersebut menggambarkan optimisme Kimia Farma dalam menjalankan bisnisnya.
b. Komitmen : matahari selalu terbit dari arah timur dan tenggelam dari arah barat secara teratur dan terus menerus, memiliki makna adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan segala tugas yang diemban oleh Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.
c. Sumber energi : matahari adalah sumber energi bagi kehidupan dan Kimia Farma yang baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan masyarakat.
d. Semangat yang abadi : warna orange (jingga) berarti semangat dan warna biru berarti keabadian. Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna, yaitu semangat yang abadi.
2. Jenis Huruf
Jenis huruf dirancang khusus untuk kebutuhan Kimia Farma yang disesuaikan dengan nilai dan citra yang telah menjadi energi bagi Kimia Farma, karena prinsip sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada
3. Sifat huruf
a. Kokoh : Kimia Farma adalah perusahaan terbesar dalam bidang farmasi yang memiliki bisnis dari hulu ke hilir dan merupakan perusahaan farmasi pertama yang dimiliki Indonesia.
b. Dinamis : Jenis huruf Italic menunjukkan kedinamisan dan optimisme.
c. Bersahabat : Jenis huruf kecil dan lengkung menunjukkan keramahan Kimia Farma dalam melayani konsumennya.
1.3.2 Visi dan Misi PT Kimia Farma (Persero), Tbk.
Saat ini PT Kimia Farma, Tbk. merupakan perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini merupakan aset yang berharga untuk negara Indonesia. Hal utama yang melatarbelakangi kesuksesan perusahaan ini adalah keinginannya yang kuat untuk terus memberikan nilai tambah dalam setiap pelayanannya kepada konsumen.
Visi PT Kimia Farma, Tbk. :
”Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan”.
Misi PT Kimia Farma, Tbk.:
1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.
2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.
Motto : ”I Care”
Adapun nilai tambah PT Kimia Farma, Tbk. yang dapat mendukung pencapaian visi dan misinya salah satunya adalah jaringan bisnis yang didukung oleh 41 cabang PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) dan 324 apotek tersebar di wilayah Indonesia dan menguasai sekitar 35% pasaran bisnis dalam bidang obat generik. Selain itu PT Kimia Farma, Tbk. juga merupakan satu-satunya industri farmasi di Indonesia yang memproduksi bahan kimia dasar untuk industri formulasi seperti iodium, besi (II) sulfat, kina, minyak jarak, minyak nabati, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
1.3.3 Bidang Kegiatan
Kegiatan usaha PT Kimia Farma meliputi : 1 Industri bahan baku farmasi/kimia
Industri bahan baku ini memproduksi iodium, besi(II)sulfat, kina, minyak jarak, minyak nabati obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
2 Industri formulasi
Industri formulasi memproduksi obat ethical, obat bebas (Over The Counter, OTC), obat narkotika, psikotropika dan obat generic.
3 Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD)
Kegiatan yang dilakukan KFTD adalah mendistribusikan produk farmasi yang dihasilkan oleh industri farmasi Kimia Farma untuk dilakukan penjualan kepada pelanggan.
4 Apotek Kimia Farma
Kegiatan yang ada di apotek meliputi pelayanan resep obat OTC dan ethical, jasa optik, praktek dokter, dan laboratorium klinik.
1.4 Struktur Organisasi
PT Kimia Farma, Tbk. dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh 4 direktur, yaitu direktur umum, direktur keuangan, direktur pemasaran, dan direktur produksi. Direktur umum diawasi oleh menteri negara penanaman modal dari pembinaan BUMN, menteri kesehatan dan menteri keuangan. Dewan direksi PT Kimia Farma, Tbk. berkedudukan di jalan Veteran no.9 Jakarta Pusat.
PT Kimia Frama, Tbk. yang berstatus BUMN merupakan perusahaan yang sangat terintegrasi, mulai dari produksi bahan baku dan obat jadi hingga pendistribusiannya.
Segmen bisnis yang dicanangkan oleh Kimia Farma yaitu pada sektor industri, distribusi, dan pelayanan kesehatan atau apotek. Pada tanggal 4 Januari 2002 direksi PT Kimia Farma Apote dan PT Kimia Farma Trading and Distribution. Berikut ini adalah struktur utama organisasi PT Kimia Farma, Tbk. :
Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi PT Kimia Farma, Tbk.
1.4.1 Tugas pokok direksi :
1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.
3. Mengelola perusahaan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham atau pemilik modal.
1.4.2 Pembagian tugas : 1.4.2.1 Direktur utama
1. Bertindak sebagai eksekutif tertinggi yang mewakili korporate
2. Memimpin, mengurus dan mengendalikan perusahaan sejalan dengan perusahaan bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.
Direktur Utama PT Kimia Farma
Direktur Umum
Direktur Keuangan
Direktur Pemasaran
Direktur Produksi
Marketing Manajer
OGB Marketing
Manager Service Marketing
Manager OTC
3. Melakukan koordinasi terhadap semua fungsi di perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
4. Menyampaikan rencana perusahaan kedepan, yaitu RJP (Rencana Jangka Panjang) dan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).
5. Mengontrol pelaksanaan investasi pada tiap direktorat dan unit kerja.
6. Fungsi dan tugas lain sesuai anggaran dasar dan peraturan lain (UU Perseroan, UU BUMN, RUPS, dan lain-lain) .
1.4.2.2 Direktur Pemasaran
1. Memimpin, mengelola dan mengendalikan direktorat pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Merencanakan strategi pemasaran sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3. Mengimplementasikan rencana pemasaran untuk pencapaian sasaran yang telah di tetapkan.
4. Menetapkan kebijakan harga produk-produk perusahaan yang menjadi tanggung jawab direktorat pemasaran.
5. Melaksanakan kegiatan pemasaran yang tercakup dalam konsep bauran pemasaran.
6. Mengelola dan mengendalikan aktifitas pemasaran lainnya : riset pasar, pengembangan produk baru, pengembangan pasar.
1.4.2.3 Direktur Produksi
1. Memimpin, mengelola, dan mengendalikan direktorat produksi untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Merencanakan strategi produksi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3. Mengimplementasikan rencana produksi untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
4. Menetapkan kebijakan pengelolaan produksi.
5. Mengelola dan mengendalikan aktifitas investasi, dalam rangka mencapai efisiensi dan produktivitas.
6. Mengelola dan mengendalikan aktivitas produksi dalam rangka mencapai mutu, pengiriman barang, biaya, mencapai tepat jumlah dan tepat waktu, meliputi bahan baku, bahan kemasan, dan produk jadi.
1.4.2.4 Direktur Keuangan
1. Memimpin, mengelola, dan mengendalikan direktorat keuangan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Merencanakan strategi keuangan dan akuntansi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3. Mencari sumber dana yang efisien untuk operasi perusahaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Menetapkan kebijakan pengelolaan keuangan dan akuntansi.
5. Mengelola dan mengendalikan aktivitas keuangan ( aset, liabilitas, dan ekuitas) dalam rangka mendukung operasi perusahaan.
6. Melakukan pengelolaan tax planning (perencanaan pengeluaran pajak) sesuai dengan tujuan perusahaan.
1.4.2.5 Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
1. Memimpin, mengelola dan mengendalikan direktorat umum dan personalia untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Merencanakan strategi pengembangan SDM sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3. Menetapkan kebijakan dan melaksanakan pengelolaan aset perusahaan.
4. Menyusun analisis dan rencana kebutuhan SDM perusahaan.
5. Menyusun RKAP tahunan bidang SDM dan umum termasuk aset perusahaan.
6. Merencanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan SDM, meliputi perekrutan karyawan, penilaian kerja, informasi SDM, dan lain-lain.
7. Membangun dan memelihara budaya perusahaan dan nilai-nilai perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang positif.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Strategi Pemasaran
Istilah strategi berasal dari Yunani yaitu Stratos : militer dan ag : memimpin, sehingga dapat diartikan sebagai suatu seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.
Konsep strategi militer diterapkan dalam dunia bisnis yang dikenal dengan konsep Sun Tzu. Dalam konteks bisnis, strategi dapat didefinisikan sebagai menggambarkan arah bisnis, mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasi sumber daya dan usaha organisasi. Sedangkan konsep strategi menurut Stoner, Freeman dan Gilbert, meliputi : (Fandy Tjiptono.2008. p.3)
1. Perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intend to do), artinya strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Pandangan ini dilakukan karena lingkungan begitu turbulen.
2. Perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Artinya : strategi didefinisikan sebagai tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungan sepanjang waktu. Pandangan ini dilakukan untuk para manajer yang reaktif (menanggapi dan menyesuaikan lingkungan secara pasif).
Suatu strategi sangat dibutuhkan ketika menghadapi situasi seperti sumber daya terbatas, ketidakpastian kekuatan bersaing organisasi, komitmen terhadap sumber daya tidak berubah, keputusan yang harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu dan ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif(Fandy Tjiptono.2008. p.3).
Definisi pemasaran menurut Philip Kotler menyatakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Phillip Kotler.1997. p.8). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti , yaitu : kebutuhan (need), keinginan (wants) dan permintaan (demand), produk (barang, jasa, dan gagasan), nilai, biaya,dan kepuasan, pertukaran dan transaksi,
hubungan dan jaringan pasar, serta pemasar dan prospek (Phillip Kotler.2005. p.11- 14). Pemasaran bertujuan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan sekaligus memberikan keuntungan untuk perusahaan.
Pemasaran memiliki fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal,pemasaran juga memainkan peran penting dalam pengembangan strategi.
Strategi pemasaran menurut Tull dan Kahle merupakan suatu alat fundamental direncanakan untuk mencapai sasaran dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan (Fandy Tjiptono.2008. p.6).Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning). Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dibandingkan dengan pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Phillip Kotler.2005. p.22).
Suatu perusahaan harus dapat menilai bagian pasar mana yang dapat dilayani dan dapat lebih menguntungkan. Terdapat 3 pandangan strategi pemasaran yaitu mass marketing, product variety marketing, target marketing. Penjelasan dari ketiga pandangan tersebut adalah sebagai berikut (Fandy Tjiptono.2008. p.65-67 ) :
a. Mass marketing (undifferentiated marketing) adalah pandangan dimana organisasi tidak membagi pasar berdasarkan segmen individu. Kelemahan dari mass marketing adalah selera konsumen diabaikan.
b. Product variety marketing (Differentiated marketing) adalah suatu pandangan dimana organisasi memasarkan dua atau lebih produk yang memiliki karakteristik yang berbeda (kualitas, ukuran, model, warna). Mengutamakan penyediaan berbagai produk karena pelanggan memiliki banyak selera, membutuhkan variasi dan perubahan.
c. Target marketing adalah pendekatan pemasaran dengan membagi pasar atas beberapa segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dituju (melakukan segmentasi pasar). Dalam hal ini, terdapat dua tipe strategi yang dipilih, yaitu Concentrated marketing ( memilih segmen tunggal dan
memahami kepuasan pelanggan ) dan Multisegment marketing ( memilih dua atau lebih segmen ).
Untuk dapat memfokuskan perusahaan pada pasar sasaran, maka perusahaan melakukan tiga langkah utama yang disebut strategi pasar , meliputi Segmentation, Targeting dan Positioning (STP).
Politic Factor Economic Factor
Technology Factor Social Factor
Gambar 2.1 Marketing Sustainable
2.1.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda (Fandy Tjiptono.2008.p.69). Fungsi segmentasi pasar adalah menemukan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang spesifik, sehingga produk dan jasa dapat dikembangkan dan dipromosikan untuk memuaskan kelompok konsumen tersebut. Segmentasi dapat menghasilkan kesesuaian apa yang ditawarkan perusahaan dan apa yang diharapkan pasar. Dalam hal ini, pasar dibagi atas grup-grup kecil atau kelompok pembeli berdasarkan geografi, demografi, psikografi dan perilaku membeli (Phillip Kotler.2005. p.317)
1. Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, wilayah, propinsi, kota, kepadatan.
S T P
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-veriabel demografi, seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan generasi.
3. Psikrogafis
Dalam segmentasi psikografi, pasar dibagi menjadi kelompok yag berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau kepribadian.
4. Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.
Agar dapat optimal, segmentasi pasar harus memenuhi kualifikasi, seperti : (Phillip Kotler.2005. p.315)
a. Dapat diukur (Measurable): ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
b. Besar (Substansial) : segmen cukup besar (potensial) untuk dilayani.
c. Dapat di jangkau(Accesible) : segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
d. Dapat dibedakan (Differentiable) : segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
e. Dapat diambil tindakan (Actionable) : dapat diberikan suatu perilaku atau program khusus untuk menarik minat dan melayani kebutuhan segmen pasar.
2.1.2 Target Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli atau individu yang memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik bagi suatu perusahaan atau produk. Penetapan target pasar termasuk mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen untuk dimasuki (Philip Kotler dan Gary Amstrong.2006.p.59).
Terdapat tiga alternatif strategi cakupan pasar, yaitu : (Fandy Tjiptono.2008. p.80)
1 Undifferentiated marketing
Perusahaan mengabaikan adanya perbedaan segmen pasar, menciptakan sebuah produk yang dapat memenuhi kebutuhan, menarik minat dan bauran pemasaran yang sama untuk semua segmen pasar.
2 Differentiated marketing
Perusahaan menentukan satu atau beberapa target pasar dan menciptakan bauran pemasaran yang berbeda untuk tiap target pasar.
3 Concentrated marketing
Perusahaan membidik atau berusaha meraih pangsa pasar yang besar untuk satu atau beberapa sekelompok pasar.
2.1.3 Penentuan posisi (Positioning)
Istilah penentuan posisi (positioning) dipopulerkan oleh dua eksekutif periklanan, Al Ries dan Jack Trout. Ries dan Trout berpendapat bahwa produk terkenal umumnya memiliki suatu posisi tersendiri dalam benak konsumen.
Penetapan posisi adalah kegiatan yang Anda lakukan terhadap pikiran calon pelanggan. Jadi, Anda memposisikan produk itu kedalam pikiran calon pelanggan..
Penentuan posisi adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya (Phillip Kotler.1997.p.262).
Positioning juga dapat diartikan sebagai suatu komunikasi keunggulan yang bersifat khas dan unik sehingga produk atau jasa dipersepsikan lebih superior dibandingkan dengan pesaing di benak konsumen. Keberhasilan suatu positioning tergantung dari kemampuan perusahaan dalam mendifferensiasikan dirinya dibandingkan pesaing dengan menyampaikan nilai superiornya. Perusahaan mencari sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda di pasar, membidik kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskan dengan cara yang unggul, dan selanjutnya memposisikan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan citra khas perusahaan tersebut. (Phillip Kotler.2005. p.339).
.
Marketing Mix
Target market
2.2 Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P pemasaran, yaitu produk ( product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion) (Phillip Kotler.2005. p.17).
People Power
Price
Product Place
Promotion
Gambar 2.2 Marketing Balance 2.2.1 Produk
2.2.1.1 Konsep Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Suatu produk dapat berupa barang fisik, jasa, orang atau pribadi, dan organisasi (Fandy Tjiptono.2008. p.95).
Konsep produk merupakan persepsi konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja, atau inovatif (Phillip Kotler.2005.
p.20). Konsep produk terdiri dari barang, label, kemasan, pelayanan, merek dan jaminan. Produk dapat diklasifikasikan, yaitu barang (produk yang berwujud fisik) dan jasa atau service (aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual).
Atribut merupakan suatu unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen yang dijadikan dasar dalam pengambilan konsumen. Atribut meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi) dan pelayanan.
2.2.1.2 Klasifikasi produk antara lain : (Fandy Tjiptono.2008. p.99-100)
1. Consumer Goods adalah produk yang dibeli oleh individu untuk keperluan pribadi. Contoh : sabun, permen, pasta gigi, surat kabar.
2. Convenience Goods adalah produk yang sering, setiap saat dibeli oleh konsumen dengan melakukan sedikit perencanaan dan upaya untuk membeli dan melakukan sedikit perbandingan. Contoh : kebutuhan harian rumah tangga 3. Shopping Goods adalah produk yang tidak terlalu sering dibeli, membutuhkan
perencanaan dan upaya lebih banyak untuk membeli, melakukan perbandingan pada merek, harga, kualitas dan lain-lain. Contoh : jasa hotel, furniture, pakaian 4. Speciality Goods adalah produk yang mempunyai karakteristik yang unik atau
memiliki brand image yang kuat sehingga sekelompok konsumen tertentu rela melakukan upaya khusus untuk membelinya. Contoh : baju desainer ternama, motor harley davidson
5. Unsought Goods adalah produk yang informasinya diketahui atau tidak oleh konsumen tetapi dalam proses membelinya konsumen tidak melakukan pemikiran atau pertimbangan sebagaimana biasanya. Konsumen menyadari produk tersebut melalui iklan atau personal selling. Contoh : asuransi jiwa, donor darah.
2.2.1.3 Daur Hidup Produk
Suatu produk memiliki suatu siklus atau daur hidup yang disebut juga dengan istilah PLC (Product Life Cycle). Konsep siklus hidup produk (PLC) dapat digunakan untuk menganalisa kategori produk, bentuk produk, produk atau merek .Suatu produk dikatakan mempunyai siklus hidup (PLC) berarti menegaskan empat hal, yaitu suatu produk memiliki umur yang terbatas, penjualan produk melalui berbagai tahap yang khas, masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya, selain itu laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk (PLC) dan produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufactur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap
tahap siklus hidupnya. PLC pada umumnya dibagi menjadi empat tahap, yaitu : (Phillip Kotler.2005. p.362-363).
1. Tahap Pengenalan (Introducing) (Phillip Kotler.2005. p.364-366)
Pada tahap pengenalan produk baru, biasanya belum banyak pembeli yang menaruh perhatian terhadap produk. Selain itu juga dibutuhkan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar, pertumbuhan penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Robert Buzzel mengidentifikasikan beberapa sebab lambatnya pertumbuhan , antara lain : keterlambatan perluasan kapasitas produksi, masalah teknis, keterlambatan memperoleh distribusi yang memadai lewat toko- toko eceran serta keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang telah mapan. Laba akan negatif atau rendah pada masa perkenalan. Pengeluaran promosi berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan karena diperlukan untuk memberikan informasi ke calon pembeli, membujuk orang untuk mencoba produk baru, dan mendapatkan distribusi di toko-toko eceran.
2. Tahap pertumbuhan (Growth) (Phillip Kotler.2005. p.366-367)
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Para pesaing baru memasuki pasar, karena tertarik dengan peluang produksi dan laba berskala besar. Mereka memperkenalkan fitur produk yang baru dan memperluas jaringan distribusi.
Harga tetap bertahan atau menurun sedikit, bergantung dengan seberapa cepat permintaan meningkat. Berbagai perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi mereka pada level yang sama atau sedikit lebih besar untuk mengimbangi persaingan dan untuk terus membidik pasar. Penjualan meningkat pesat daripada pengeluaran promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi penjualan sehingga menguntungkan perusahaan. Selain itu, laba produk pada tahap ini meningkat.
3. Tahap kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan (Fandy Tjiptono.2008. p.284). Dalam tahap ini suatu produk telah mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat atau pasar dari berbagai segi baik kualitas maupun kuantitas. Namun keberadaan kompetitor dengan produk-
produk sejenis menyebabkan persaingan yang bisa menyebabkan penurunan penjualan, karena konsumen beralih ke produk lain. Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan terberat bagi manajemen pemasaran. Tahap kedewasaan dibagi menjadi tiga fase, yaitu : (Phillip Kotler.2005. p.368)
a. Kedewasaan bertumbuh (growth maturity) suatu keadaan dimana tingkat pertumbuhan menurun.
b. Kedewasaan stabil (stable maturity) suatu keadaan dimana penjualan menjadi datar bila dilihat dari ukuran per kapita karena kejenuhan pasar.
c. Kedewasaan menurun (decaying maturity) suatu keadaan dimana level penjualan absolut mulai menurun dan pelanggan mulai beralih ke produk lain.
4. Tahap penurunan (Decline)
Pada tahap ini terjadi penurunan penjualan, penurunan ini dapat disebabkan berbagai faktor, seperti kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya persaingan dalam dan luar negeri. Semua menyebabkan kapasitas berlebih, meningkatnya perang harga dan penurunan laba (Phillip Kotler.2005.
p.371). Tetapi sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap ini untuk dapat meningkatkan penjualan kembali antara lain dengan menambah produk, mengubah produk (berinovasi), dan mencari pasar baru.
2.2.2 Harga (Price)
Harga merupakan komponen yang sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memupuk laba bagi kelanjutan usaha. Harga dalam bauran pemasaran bersifat fleksibel artinya dapat berubah dengan cepat dan harga berpengaruh pada kuantitas produk yang terjual. Selain itu, harga juga secara tidak langsung dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan total. Tujuan penetapan harga pada bauran pemasaran, antara lain : (Fandy Tjiptono.2008. p. 151-153)
a. Berorientasi pada laba artinya perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi atau yang menguntungkan secara maksimal perusahaan tersebut.
b. Berorientasi pada pencapaian target volume penjualan, artinya harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat tercapai target volume penjualan.
c. Berorientasi pada citra, artinya suatu perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius atau bergengsi.
Tujuannya adalah untuk menghindari persaingan dengan diferensiasi produk atau melayani segmen pasar khusus.
d. Stabilitas harga dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.
2.2.3 Saluran Distribusi (Place)
Saluran distribusi merupakan suatu elemen yang menyangkut suatu proses pemindahan hak atau kepemilikan atau control produk dari produsen kepada konsumen. Dalam proses ini sering terdapat perantara yang menghubungkan produsen kepada konsumen. Distribusi merupakan aktifitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran dan memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non fisik (Fandy Tjiptono.2008.p.204). Dalam pelaksanaan aktifitas distribusi, perusahaan bekerjasama dengan perantara (middleman) dan saluran distribusi (Distribution Channel) untuk menawarkan produknya ke pasar. Distribusi merupakan aktivitas perusahaan agar produk mudah didapat oleh konsumen.
Dalam pelaksanaan distribusi dikenal dengan tiga strategi distribusi, yaitu strategi intensif (produsen dapat memilih sebanyak mungkin perantara dalam daerah pemasaran tertentu), Strategi selektif (produsen memilih beberapa pedagang untuk menyalurkan produknya) dan strategi distribusi eksklusif (produsen memilih pedagang yang mempunyai pengetahuan teknis khusus untuk memperdagangkan dan mereparasinya) (Fandy Tjiptono.2008. p.208-209).
2.2.4 Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingat pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tujuan komunikasi pemasaran antara lain : menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing untuk beralih merek (Komunikasi persuasif) dan mengingatkan audiens untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali) (Fandy Tjiptono.2008. p.219-220).
Promosi memiliki dua tujuan, yaitu promosi yang bertujuan untuk jangka panjang dan promosi yang bertujuan untuk jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah untuk membangun citra perusahaan, edukasi konsumen dan membangun produk image. Sedangkan tujuan jangka pendek adalah untuk meningkatkan penjualan, mengumumkan penyempurnaan produk dan mengumumkan penunjukan agen baru.
Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran, juga menurunkan suatu strategi yang dikenal dengan bauran promosi (Promotion Mix). Menurut Phillip Kotler dan Gary A, bauran promosi merupakan suatu ramuan khusus dari periklanan, promosi penjualan dan humas yang digunakan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Terdapat lima strategi pada bauran promosi, antara lain : periklanan, penjualan pribadi (Personal selling), Promosi penjualan (Sales Promotion), hubungan masyarakat (Public relation) dan Direct marketing .
2.2.4.1 Periklanan (Advertising)
Periklanan (advertising) merupakan alat promosi yang paling banyak cakupannya atau yang paling banyak digunakan. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
(Fandy Tjiptono.2008. p.225-226).
Kelebihan dari periklanan antara lain bersifat audio, dan visual, jangkauan luas, kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak. Kekurangan dari periklanan antara lain tidak personal, kurang persuasif karena komunikasi hanya dari satu arah sehingga target audiens merasa tidak perlu memberikan respon atau perhatian, mahal terutama pada media televisi.
2.2.4.2 Penjualan tatap muka (Personal selling)
Penjualan tatap muka atau personal selling adalah suatu alat promosi yang paling efektif untuk membangun tahap menentukan pilihan, memutuskan, dan membeli (buyer readiness stages). Melibatkan interaksi personal antara dua orang atau lebih individu dapat mengamati kebutuhan orang lain, karakteristik dan dapat segera membuat penyesuaian.
Personal selling dapat pula diartikan sebagai suatu komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan pelanggan untuk mengenalkan suatu produk kepada calon pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba membelinya (Fandy Tjiptono.2008. p.224).
2.2.4.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan. Promosi penjualan ini banyak dipakai karena tujuan secara internal adalah untuk mengejar target penjualan, mendongkrak penjualan yang sedang turun (pada bulan dan musim tertentu) sedangkan tujuan eksternalnya adalah promosi penjualan digunakan sebagai alat bersaing jika suatu produk menghadapi persaingan.
Melalui promosi penjualan suatu perusahaan dapat menarik pelanggan baru, pelanggan mencoba produk baru, membeli lebih banyak, menyerang aktifitas kompetitor dan meningkatkan impulse buying (membeli tanpa rencana sebelumnya) dan lain-lain (Fandy Tjiptono.2008. p.229). Jenis promosi penjualan antara lain : (Fandy Tjiptono.2008. p.229).
a. Consumer Promotion Tools, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli. Seperti pemberian sample, kupon, Cash refund (pengembalian sejumlah uang), pricepack (potongan harga / diskon), gimmick (souvenir atau hadiah), frequent user (potongan harga atau hadiah), Point Of purchase (sarana display atau demonstrasi khusus untuk ditempatkan dikasir), kontes, undian, games.
b. Trade Promotion Tools, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong grosir, pengecer untuk membeli produk. Seperti : diskon dan Allowance (sejumlah uang yang dibayar ke produsen) contoh allowance seperti advertising allowance (menyertakan produk dalam kegiatan periklanan) dan display allowance (menampilkan produk pada rak utama atau display).
c. Business Promotion Tools, yaitu promosi penjualan untuk mendapatkan pelanggan baru atau untuk memperkenalkan produk baru. Seperti : konvensi, pameran, sales kontes.
2.2.4.4 Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat atau Public relation adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok terdiri dari karyawan dan keluarga, pemegang saham, pelanggan, pemerintah, media massa . (Fandy Tjiptono.2008. p.230).
Tujuan public relation adalah menciptakan citra baik perusahaan dan menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di pihak lain dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. Kegiatan-kegiatan public relation meliputi : press relation (menyampaikan informasi kepada pers untuk dimuat sebagai berita), product publicity (upaya mempublikasikan produk tertentu), coorporate communication (mempromosikan pemahaman tentang organisasi), lobbying (bekerjasama dengan pembuat undang-undang sehingga perusahaan mendapat informasi penting) dan (Fandy Tjiptono.2008. p.231).
BAB 3
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan di PT Kimia Farma, Tbk dilaksanakan selama dua bulan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan tanggal 7 mei 2010. PKL dilakukan di kantor pusat Kimia Farma yang bertempat di Jalan Veteran No. 9 Jakarta Pusat. Jadwal Kegiatan PKL dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Jadwal kegiatan PKL
MARET APRIL MEI Uraian
II III IV I II III IV I II Pengenalan
Perusahaan
Pengenalan Produk Join Visit OTC Persiapan dan Persentasi Hasil Join Visit
Riset Pemasaran obat OTC :
Persiapan Pengumpulan data
Analisis Data Penyusunan Laporan Riset
Presentasi Training BP Nature
Pristin Penyusunan Laporan PKL
3.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 3.2.1 Pengenalan Perusahaan
Selama masa PKL, penulis mendapat informasi mengenai keadaan perusahaan terutama mengenai struktur organisasi perushaan. Pada Bab I telah dijelaskan struktur organisasi PT Kimia Farma, Tbk. Secara umum. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi divisi pemasaran PT Kimia Farma, Tbk. Divisi pemasaran PT Kimia Farma dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pemasaran OTC (Over The Counter), pemasaran OGB (Obat Generik Berlogo), dan pelayanan pemasaran (marketing service). Sedangkan untuk pemasaran produk ethical dikelola oleh PT Pharmasolindo. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan struktur organisasi divisi pemasaran PT Kimi Farma, Tbk. khususnya bagian pemasaran OTC. Bagan struktur organisasi divisi pemasaran OTC PT Kimia Farma, Tbk. adalah sebagai berikut :
Penjabaran tugas dari divisi pemasaran OTC adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Struktur organisasi divisi pemasaran
Marketing Manager CHP (Eva Fairuz)
Regional Sales Manager
(Bayu)
Sales Product
Produk Manager (Suryanto)
Produk Menager (Eka P. Rachmadi) Regional Sales
Manager (Mrah Zulfihar)
Area Supervisor
(Mada) Area Supervisor (Roy)
OTC Representative
Cosmetic Representative
3.2.1.1 Manajer Pemasaran OTC (Marketing Manager CHP)
Fungsi dan wewenang jabatan ini adalah : (1) memimpin dan bertanggung jawab akan seluruh kegiatan operasional pemasaran produk OTC; (2) mengambil prakarsa dan mengkoordinasikan aktivitas dan pengembangan produk; (3) monitor distribusi, ketersidiaan produk, dan volume penjualan.
3.2.1.2 Manajer Produk OTC (Product Manager, PM)
Manajer produk memiliki tugas antara lain : (1) membuat perencanaan pemasaran untuk setiap produk; (2) mempersiapkan sarana promosi ATL dan BTL;
(3) mengamati kegiatan kompetitor; kunjungan bersama (join visit) tenaga promosi;
(6) mengusulkan adanya kenaikan harga dan penetapan harga baku produk baru; (7) mengusulkan peluncuran produk baru; (9) mengevaluasi hasil (10) memberikan briefing kepada agensi untuk pembuatan materi promosi ATL dan BTL; (11) menyampaikan taktik dan strategi produk kepada tenaaga pemasaran; (12) mengkomunikasikan setiap informasi promosi kepada tenaga pemasaran; (13) mengevaluasi seluruh biaya promosi yang dipergunakan; (14) melakukan survey langsung ke tempat penjualan (outlet) dan mengamati implementasi strategi produk di lapangan; (15) membuat analisi keuntungan dan kerugian per produk setiap bulan;
(16) merekapitulasi laba dan rugi seluruh produk setiap bualn; (17) mengamati perkembangan penjualan produk dengan bagian manajemen penjualan; (18) menjaga kesinambungan stok produk dengan bagian PPIC (Product Plan Inventory Control), produksi dan PBF (Pedagang Besar Farmasi); (19) menjaga hubungan yang baik dengan pihak agen, stasiun televisi, radio, dan pihak percetakan; (20) mempersiapkan disain kemasan untuk produk baru dengan bagian Marketing Development (pengembangan pemasaran); (21) membantu mempercepat proses pembayaran untuk pihak ketiga yang telah memberikan pelayanan jasa dengan direktorat keuangan.
Adapun wewenang dari jabatan ini adalah mengelola konsep dan strategi produk yang mengacu kepada profitabilitas pencapaian target penjualan tiap produk yang dikelolanya.
3.2.1.3 Regional Sales Manager (RSM)
Regional Sales Manager memiliki tugas antara lain : (1) membuat rencana kerja mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan; (2) melakukan kunjungan kerja terhadap tempat penjualan yang potensial; (3) mengorganisasi kegiatan OTC representative dalam pelaksanaan promosi di lapangan sesuai siklus produk yang dipromosikan; (4) mengontrol laporan kunjungan penjualan seluruh manajer area atau supervisor area OTC setiap hari; (5) mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh supervisor area OTC; (6) melakukan kunjungan bersama (join visit) dengan supervisor area OTC sesuai jadwal yang telah direncanakan atau minimal 1 kali dalam 1 minggu; (7) memberikan motivasi kepada seluruh supervisor area OTC dan OTC Rep di area kerjanya agar tetap konsisten dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari.
3.2.1.4 Supervisor Area
Supervisor area memiliki tugas antara lain: (1) membuat rencana kerja mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan; melakukan kunjungan kerja terhadap tempat penjualan yang potensial; (2) mengorganisasi kegiatan OTC Rep dalam pelaksanaan promosi di lapangan sesuai siklus produk yang dipromosikan; (3) mengontrol laporan kunjungan kerja seluruh OTC Rep setiap hari (4) mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan promosi yang dilakukan oleh OTC Rep; (5) melakukan kunjungan bersama (join visit) dengan OTC Rep minimal 1 kali dalam 1 minggu; (6) memberikan motivasi kepada seluruh OTC Rep di area kerjanya agar tetap konsisten dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari; (7) mengontrol persediaan produk di tingkat distributor dan mengusulkan persediaan produk dalam jumlah yang proporsional; (8) melaksanakan pertemuan secara berkala dengan distributor untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan pencapaian target; (9) membuat rekapitulasi penjualan dari tiap distributor dan melaporkannya setiap minggu dan setiap bulannya; (10) memberikan penilaian kepada OTC Rep secara objektif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan setiap tahun; (11) mengusulkan kepada bagian manajemen untuk jenjang karir sesuai dengan prestasi bagi tiap OTC Rep
yang ada di bawah pengawasannya; (12) membuat laporan kegiatan promosi setiap bulan dan melaporkannya ke kantor pusat.
Adapun wewenang dari supervisor area adalah bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan pada wilayah area kerjanya, mengelola budjet biaya operasional, menjaga citra produk, dan citra perusahaan.
3.2.1.5 OTC Representative (Medical Sales Respresentative, MSR)
OTC Representative (Medical Sales Representative) memiliki tugas antara lain; (1) membuat rencana kerja mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan;
(2) melakukan kunjungan kerja terhadap tempat penjualan yang potensial; (3) melakukan pemasangan materi promosi sesuai program pusat; (4) melakukan kunjungan bersama (join visit) dengan supervisor area minimal 1 kali dalam 1 minggu; (5) mengontrol persediaan produk di tingkat distributor dan mengusulkan persediaan produk dalam jumlah yang proporsional; (6) melaksanakan pertemuan secara berkala dengan distributor untuk membicarakan hal-hal yang terkait dalam pencapaian target; (7) membuat rekapitulasi penjualan dari tiap distributor dan melaporkannya setiap minggu dan setiap bulannya; (8) membuat laporan kegiatan promosi setiap bualn dan melaporkannya ke supervisor area.
Adapun wewenang dari OTC Rep hampir sama dengan wewenang dari area supervisor, hanya saja OTC Rep tidak mengelola bujet biaya operasional.
3.2.2 Pengetahuan mengenai produk OTC PT Kimia Farma, Tbk.
Pada bagian pemasaran OTC ini, produk-produk dikelompokkan menjadi dua kelompok produk, yaitu blue line dan green line. Pembagian ini bertujuan untuk memudahkan pembagian kerja sehingga lebih fokus dalam koordinasinya. Kelompok produk blue line adalah produk-produk kosmetik dan termasuk Asifit. Sedangkan yang termasuk ke dalam kelompok produk green line adalah produk-produk OTC herbal maupun obat-obatan berbahan kimia. Berikut informasi mengenai beberapa produk OTC herbal maupun obat-obatan berbahan kimia. Berikut informasi mengenai beberapa produk OTC PT Kimia Farma, Tbk.:
Tabel 3.2 Daftar beberapa produk CHP PT Kimia Farma, Tbk.
No Nama Produk Komposisi Indikasi
1. Marck’s Tiap 40 gram bedak
mengandung : Talcum, Amylum Maydis, Zinci stearas, Acidum salicylicum 0,08 g, dan perfume marcks’
bedak.
Untuk merawat dan melindungi kulit wajah dari jerawat serta menghaluskan kulit.
2. Marck’s VENUS Tocopheryl acetate sebagai anti oksidan untuk menjaga keremajaan kulit, trioctanoin dan chamomile oil untuk menjaga kelembaban dan mencegah iritasi (anthemisnabilis), SPF 18 sebagai anti UV-A dan UV-B dapat melindingi kulit dari sinar matahari 18 kali lebih lama kulit wajah tampak sempurna, halus dan cantik alami.
Cosmedic untuk perawatan dan perlindungan kulit.
3. Asifit Tiap kaplet
mengandung :
Sauropus androgynus 114 mg, Vitamin B1 (thiamin) 10 mg, Vitamin B2 2,5 mg, Vitamin B6
(pyridoxine) 15 mg, Vitamin B12
(cyanocobalamin) 20 mcg.
Mambantu memperlancar produksi ASI
4. Minyak Telon Bayi Fitocare
Oleum Cajuputi 38 %, Oleum Anisi 22%, Oleum Cocos 40%
Untuk mengobati perut kembung, masuk angin, dan memeberikan rasa hangat pada tubuh
bayi.
5. Minyak Telon Balita Fitocare
Oleum Cajuputi 44%, Oleum Anisi 24%, Oleum Cocos 32%
Untuk mengobati perut kembung, masuk angin, dan memeberikan rasa hangat pada tubuh balita.
6. Minyak Kayu Putih Fitocare
100% Oleum Cajuputi Untuk mengobati perut kembung, gatal- gatal pada kulit akibat digigit serangga dan memberikan rasa hangat pads tubuh, baik balita maupun orang dewasa.
7. Magasida Gel kering Al(OH)3 – Mg(OH)3 461 mg, Simethicone 50 mg
Untuk mengurangi gejala-gajala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, usus dua belas jari dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati,
kembung dan
perasaan penuh pada lambung.
8. Enkasari Sari daun saga 0,167
%, sari daun sirih 1,0
%, sari akar kayu manis 0,0044 %, mentholum 0,022 %.
Menghilangkan penyebab sariawan, mencegah
superinfeksi,
menyegarkan mulut, menghilangkan bau mulut, serta
meniadakan rasa nyeri yang disebabkan oleh radang sariawan.
9. Batugin Ekstrak daun
Strobilantus crispus yang setara dengan bubuk daun kering 0,3
Nyeri kolik karena batu ginjal atau urin.
g, ekstrak daun
Sonchus arbensis yang setara dengan bububk daun kering 3 g.
10. Nodiar Attapulgit, Psidii
Folium Extract, Curcuma Domestica Extract
Untuk diare non spesifik.
11. Supraflu Parasetamol 500 mg,
glyseryl guaiacolate 50 mg, phenylephrine HCL 7,5 mg, Chlorpheniramin maleat 2 mg.
Flu, batuk, demam
12. Fituno Ekstrak pekat
Echinaceae Herba 150 mg, jus pekat
Morindae Fructus 50 mg, Ekstrak pekat Phyllanthi Herba 100 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin E 5 mg.
Untuk membantu memulihkan daya tahan tubuh
13. Calcidol Vitamin B12 5 mcg;
Vitamin B1 3 mg;
Vitamin B2 1,25 mg;
Vitamin B6 0,5mg;
Vitamin C 50 mg;
Vitamin C 50 mg;
Vitamin A 3000 SI;
Vitamin D 400 SI;
Nicotinamide 10 mg;
Ca Panthotenate 5 mg;
Ca 77 mg; Phosporus 25 mg; Lysin 125 mg.
Pelengkap kebutuhan akan vitamin,
kalsium, dan fosfor.
Membantu
pembentukan tulang, gigi, dan sel darah merah, terutama untuk anak. Defisiensi vitamin dan mineral selama sakit.
14. Ersylan Tiap 5 ml
mengandung : Dextomethopan HNr 7,5 mg,
Batuk karena flu, bronkhitis
Chlorpheniramin maleat 0,5 mg,
Ammon Cl 30 mg, Na Citrate 60 mg,
Ephedrine HCl 3 mg
15. Scabicid Lindane 1%, Usmic
acid 1% Scabies dan infeksi sekunder karena kuman Gram positif, Streptococcus dan Staphylococcus.
16. Vircon Virgin Coconut Oil Untuk kesehatan tubuh
17. New Padibu Ekstrak plantogo major 100 mg; serbuk Trigonella
fornumgraecum 8,35 mg; Serbuk Talinum Panicultum 25 mg;
Serbuk Bee Pollen 8,35 mg; Ekstrak Yohimbee 10 mg;
Tribulus terrestris 42,5 mg.
Berkhasiat membantu memulihkan
kesehatan dan stamina.
18. Nature pristine :
a. Evening primrose oil Evening primrose oil,
Vitamin E Mengatur fungsi Vitamin tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, rambut, dan pertumbuhan sel, serta berfungsi sebagai Anti- Inflamasi b. Eye Factors Eyebrigth extract,
Bilberry extract, Lutein, Quercetin, Rutin Powder, Carrot Juice, Multi
Anthocyanidins
Memberi nutrisi untuk menjaga kesehatan mata
c. Glucobalance Gynema extract, Bitter Melon, Fenugreek
Menormalkan kadar gula darah dan
Seed, Ginko biloba,
Alpha Lipolic Acid. membantu mengatasi kelebihan berat badan.
d. PMS Formula Vitec Agnus Castus Extract, Dong Quai, Dandelion, Passion Flower, Mg Stearat, Microcrystaline Cellulose
Mengatasi gejala- gejala Pre Menstrual Syndrome (PMS)
e. Breast Health Formula D-Glucarate, Broccoli Powder, Siliymarin extract, Rosemary extract, Mg Stearat
Mencegah resiko kanker payudara.
f. Multi Start Men’s 50+ Lycopene, Lutein, Bee Pollen, Spirulina, Vit E, Panax ginseng Pytosome
Membantu fungsi tubuh pria agar dapat beraktivitas lebih optimal.
g. Multi Start Women 45+ Zingiber Officinale, Broccoli, Cholin, Inositol, Spirulina, Vit E, Calcium
Suplemen khusus kaum wanita dari usia pubertas sampai menopause h. Children`s Multi Chew Beta Caroten, Zinc,
Cal-Mg-Vit-D3, Vit B-complex,
Bioflavonoid, Cholin, Inositol, Asam folate, Vit C dan E.
Meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan anka.
i. Wild Alaska Salmon Oil Wild Alaska Salmon Oil (Omega 3)
Menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resiko penyakit-penyakit akibat kolesterol itnggi.
j. Glucosamine Chondroitin Glucosamine Sulfate, Chondroitin Sulfate
Memperpanjang kekuatan, flexibilitas, dan Vitaminalitas tulang serta
mengurangi radang sendi.
3.2.3 Join Visit OTC
Penulis diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Medical Sales Representative (MSR). Penulis melakukan join visit di daerah Jakarta Selatan. Kami mengunjungi outlet yang berada di daerah tersebut selama 2 hari. Di outlet penulis mencatat stok display untuk produk Fituno®, Magasida®, Enkasari® dan Asifit®. Dan hasil surveynya sebagai berikut :
Tabel 3.3 Stok di outlet hari pertama saat join visit Produk No. Apotek / T.O Alamat
Fituno Asifit Magasida Enkasari 1. Apotek KF 42 Jl. Hasanudin No.1 - - 3 botol 7 botol 2. T.O “Sehat” Jl. Melawai - - - 25 botol 3. Apotek “Pela” Jl. Bambu Kuning 235 - - 2 botol 20 botol 4. Apotek KF Jl. Radio Dalam No 15 - - 6 botol 8 botol 5. Apotek KF Kebayoran lama - - 15 botol 23 botol 6. Apotek “Ella” Jl. Ciputat Raya 2 botol 1 botol 2 botol 20 botol 7. T.O Sumber Bahagia Kebayoran lama - - - 25 botol 8. Apotek Bendi Kebayoran lama - - 1 botol 7 botol
Tabel 3.4 Stok di outlet hari kedua saat join visit Produk No Apotek Alamat
Fituno Asifit Magasida Enkasari 1 Apotek Kimia Farma Petamburan 3 botol 0 7 botol 14 botol 2 Apotek Kimia Farma Jl. Tondano
Pejompongan
4 botol 0 5 botol 4 botol 3 Apotek Kimia Farma Jl. Benhil Raya Kosong 5 botol 4 botol 7 botol 4 Apotek Sehat Mandiri Grogol - - - - 5 Apotek RS Harapan Kita Slipi - - ada Ada
3.2.4 Persiapan dan Presentasi Hasil Join Visit
Penulis mengolah data hasil join visit untuk dipresentasikan di hadapan tim pemasaran OTC dan Kosmetik Tim Jaya yang meliputi daerah DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi.
28 53%
25 47%
Y ang menyediakan yang tidak menyediakan 28
53%
25 47%
Menyediakan T idak menyediakan
3.2.5 Riset Pemasaran Obat OTC
Untuk mengetahui penyebaran distribusi produk OTC dan mengetahui tingkat pengetahuan produk (brand awareness), maka kami mengajukan untuk mengadakan riset tersebut ke outlet dan responden yang tersebar di DKI Jakarta. Riset lebih difokuskan pada 5 produk yaitu Magasida, Asifit, Fituno, Nodiar dan Marcks’
VENUS Facial Wash.
Sampel yang diambil adalah responden dan outlet yang berada di daerah DKI Jakarta. Riset ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
a. Persiapan riset
Pada tahap ini, disusun perencanaan riset, termasuk merancang proposal riset yang pada intinya terdiri dari : metodologi, hipotesa, sampling plan, proses dan analisis data, jadwal pelaksanaan, dan anggaran biaya. Selain itu, pada tahap ini juga disusun kuesioner sebagai sarana pengumpulan data. Proposal riset dapat dilihat pada lampiran 1.
b. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta dan dilakukan melalui wawancara menggunakan bentuk pertanyaan terstruktur (kuesioner).
c. Analisis data
Kesimpulan dan analisis berdasarkan data tersebut adalah : 1. Ketersediaan produk di outlet
Asifit® Fituno®
Gambar 3.2 Outlet yang menyediakan Gambar 3.3 Outlet yang menyediakan
Asifit® Fituno®