Kebijakan Blue Tourism:
Dilema antara Profit Ekonomi dan
Profit Ekologi
Blue Tourism merupakan konsep pariwisata yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam berbasis air, seperti laut, danau, sungai, dan pantai. Konsep ini tidak hanya memperhitungkan keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari industri pariwisata, tetapi juga menjunjung tinggi keberlanjutan lingkungan dan pelestarian ekosistem laut
Pentingnya kebijakan yang tepat dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi sangat diperlukan dalam konteks Blue Tourism.
Kebijakan yang baik haruslah memperhatikan berbagai aspek, termasuk perlindungan terhadap lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pengaturan industri pariwisata.
risiko kerusakan lingkungan dan ekosistem akan meningkat, yang pada akhirnya dapat mengancam keberlanjutan Blue Tourism itu sendiri serta merugikan komunitas lokal dan global secara keseluruhan.
menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi komunitas lokal Blue Tourism juga berkontribusi pada pendapatan nasional melalui pajak pariwisata dan penerimaan dari wisatawan asing Pluang kerja bagi banyak orang
investasi dalam infrastruktur pariwisata dll
MAMNFAAT EKONOMI
BLUE TOURISM
Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat ekonomi dari Blue Tourism harus diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan. Tanpa perlindungan yang tepat terhadap lingkungan dan ekosistem, potensi pendapatan ekonomi jangka panjang dari industri pariwisata dapat terancam.Degradasi lingkungan 1.
kerusakan ekosistem laut 2.
Peenurunan kualitas air 3.
Hilangnya keanekaragaman hayati 4.
Tantangan Ekologi
K. Schwerdtner Máñez, Blue Tourism: Critical research on the interaction between marine environments and human societies (2019).
Blue Tourism di Pulau Gili
Trawangan, Indonesia.
Gili Trawangan, bersama dengan Gili Air dan Gili Meno, adalah tiga pulau kecil di lepas pantai Lombok yang terkenal karena keindahan alam bawah lautnya
pertumbuhan pariwisata yang pesat di Gili Trawangan juga membawa konsekuensi negatif terhadap lingkungan.
Pembangunan infrastruktur pariwisata yang tidak terkendali, seperti hotel, restoran, dan tempat hiburan, menyebabkan kerusakan lingkungan dan degradasi ekosistem laut
peningkatan jumlah wisatawan meningkatkan risiko pencemaran laut dan penurunan kualitas air, yang dapat mengancam kehidupan laut dan kesejahteraan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya lau
Kebijakan
Pro-Ekonomi
Pengembangan infrastruktur paariwisata 1.
Pengembangan produk wisata 2.
Pemberian insentif pariwisata: pemberian insentif, seperti pajak yg rendah atau
pembebasan pajak untuk investasi pariwisata
3.
Penegmbangan aksesibilitas
4.
Kebijakan
Pro-Ekologi
zonasi dan pengelolaan taman laut 1.
regulasi pariwisata berkelanjutan 2.
penddikan ;ingkungan 3.
penggunaan teknologi ramah lingkungan 4.
kolaborasi dengan komunitas lokal dan stakeholder
5.
Implementasi kebijakan pro-ekologi membutuhkan komitmen kuat dari pemerintah, industri pariwisata, masyarakat lokal, dan organisasi lingkungan. Hanya dengan bekerja sama secara sinergis, kita dapat memastikan bahwa Blue Tourism dapat berkelanjutan jangka panjang sambil mempertahankan keberagaman hayati dan keindahan alam yang ada
Menemukan Keseimbangan
Pengembangan Kebijakan Terintegrasi: Diperlukan pendekatan terintegrasi yang memadukan kebijakan pro- ekonomi dan pro-ekologi untuk mencapai keseimbangan yang optimal.
Penilaian Dampak Lingkungan: sebelum mengimplementasikan proyek-proyek pariwisata, perlu dilakukan penilaian dampak lingkungan yang komprehensif untuk memahami dampak potensial terhadap ekosistem dan masyarakat lokal.
Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan dapat meningkatkan dukungan dan keberlanjutan program-program pariwisata
Monitoring dan Evaluasi: Diperlukan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk memantau implementasi kebijakan dan proyek pariwisata serta dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
Pendidikan dan Kesadaran: Program-program pendidikan dan kesadaran lingkungan bagi wisatawan, pelaku
industri pariwisata, dan masyarakat lokal dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga
keseimbangan antara profit ekonomi dan profit ekologi dalam Blue Tourism.
Tautan Artikel baca disini !
Bagaimana mata pencaharian berkembang dan berubah di Pari?
Secara historis, bagaimana perkembangan pariwisata di Pari?
Apa peran sektor publik dan swasta dalam pengembangan pariwisata?
Apa dampak pariwisata terhadap Pari?
Dalam hal dampak sosial, bagaimana pengembangan pariwisata memengaruhi hubungan? Apakah ini menyebabkan konflik?
Peran apa yang dimainkan oleh LSM dalam penyelesaian konflik di Pari?