Diskusi 4 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD Nama_NIM : Wanti Sumardiyani
Tutor : Roliyah, M. Pd.
1. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembngan silabus pada KTSP berdasarkan panduan dari BNSP.
Menurut BNSP (2006), langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam pengembangan silabus adalah sebagai berikut.
a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar b. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran c. Mengembangakan kegiatan pembelajaran d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi e. Menentukan jenis penilaian
f. Menentukan alokasi waktu g. Menentukan sumber belajar
2. Pendapat saya mengenai kesulitan yang dihadapi guru pada perubahan KTSP ke Kurikulum K. 13.
Mohn maaf sebelumnya, Wanti tidak mengajar di Sekolah Dasar, sehigga Wanti tidak begitu expert mengenai KTSP maupun K.13. Tetapi disaat Wanti sekolah, kurikulum yang diterapkan adalah KTSP dan ketika adik Wanti sekolah kurikulum yang diterapakan adalah K.13. Ada beberapa perubahan yang menonjol dari segi media belajar dan outputnya, yaitu pada saat KTSP kami menggunakan LKS per mata Pelajaran yang mudah dimengerti serta mendapatkan raport yang mudah dimengerti yang mana raport tersebut hanya terdiri dari 1 lembar nilai seluruh mata Pelajaran, 1 lembar keterangan izin, sakit dan alfa serta keterangan prilaku, sedangkan pada zaman K.13 adek Wanti membeli LKS yang terdiri dari buku-buku tematik, dimana satu mata Pelajaran dikaitkan dengan banyak mata Pelajaran dan keterampilan. Sementara raportnya termasuk rumit, satu semester saja terdiri dari banyak halaman.
Menurut Wanti tujuan dari diubahnya kurikulum dari KTSP ke K.13 sudah baik, yaitu untuk menjadikan siswa menjadi aktif, berketerampilan, dan kreatif dalam mendukung peraturan presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010- 2014, dan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum. Namun, kebelumsiapan tenaga pengajar pada perubahan tersebut membuat pengimplementasiaannya menjadi kurang mantap. Misalnya saja, komplitnya raport yang harus diisi guru, harus sebanding dengan kemampuan guru untuk menjelaskan nilai yang tertera diraport kepada orangtua, agar kedepannya orangtua paham apa si kelebihan dan kelemahan anaknya, sehingga dapat menyikapinya agar menjadi lebih baik. sehingga, guru tidak merasa sendirian mendidik siswanya. Kegiatan 5 minutes bertemu dan menjelaskan kepada per orang siswa, akan lebih baik daripada sekedar makan-makan saja. Jujur saja, seorang guru termasuk saya
senang ketika mendapat hadiah dihari-hari tertentu, tapi bukan itu tujuan utamanya. Ketika orangtua puas rezeki yang semacam itu akan mengalir sendirinya.
Kemudian, pelatihan itu penting baik guru, semisal mengirim guru keluar kota untuk pelatihan dirasa berat biayanya, pemerintah diharapkan bisa mengirimkan kepala sekolah untuk ikut pelatihan dan lalu ilmunya diberikan kepada guru-guru yang ada di sekolah masing-masing, atau dana sekolah (apabila cukup) bisa digunakan untuk mengundang trainer ke sekolah mereka untuk meningkatkan kinerja guru-gurunya.
Sedikit cerita, bos di tempat Wanti bekerja merupakan lulusan Essex University, United Kingdom. Beliau merupakan Letterland International Traner, dan dulunya bekerja sebagai dosen di Lampung, kemudian memutuskan berhenti menjadi dosen untuk membuka kursus Bahasa Inggris di kota tercinta, Lubuklinggau agar anak-anak disini bisa merapakan sensasi belajar Bahasa Inggris dengan metode dari Inggris. Nah, beliau sering diundang ke berbagai sekolah di Indonesia (Sebagian besar swasta) dan Asia lainnya untuk memberikan training, dan kami hamper setiap bulan menerima pengetahuan baru dari beliau agar kinerja kami menjadi baik. Poinnya begitu sekolah swasta berusaha baik dalam peningkatan kinerja guru, dan sayangnya tidak semua anak dapat bersekolah di sekolah denga kategori tersebut. Jika Sebagian besar sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dengan adanya training, mungkin sekolah-sekolah negeri di Indonesia dapat menjadi luar biasa.
