• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran terpadi tipe Nested untuk siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran terpadi tipe Nested untuk siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED UNTUK SISWA KELAS IV SD MENGACU PADA KURIKULUM 2013. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Yustina Hersa Bertha Novia NIM: 141134193. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk: TUHAN YESUS KRISTUS Yang selalu memberi saya kekuatan, memberkati, dan melindungi penulis disetiap waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.. Keluarga terkasih Bapak Hermanus, Ibu Sebina, adik-adik saya Andreas Noval Seniba dan Oktavutdeus Tryhesa Novis yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. Sahabat dan kerabat terkasih Andwi Agustin Berhaningsih, Agnestya Cahya Kirana Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi, Anastasya, Monika Dini Landria, Maria Theresia Wua Dheo, Francisca Sekar, Afrano Amran dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan keceriaan disaat penulis menyelesaikan skripsi ini.. Yang Terkasih Benidectus Dhimas Kawiswara yang selalu memberikan semangat, motivasi dan menemani dalam penulisan skripsi.. Teman PGSD angkatan 2014 Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang sudah berdinamika selama perkuliahan berlangsung.. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! - Yeremia 17:7. Don’t make it sad!. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 24 Mei 2018 Peneliti. Yustina Hersa Bertha Novia. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Yustina Hersa Bertha Novia. Nomor Mahasiswa. : 141134193. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum Tahun 2013 Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai Peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Mei 2018. Yustina Hersa Bertha Novia. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM 2013 Yustina Hersa Bertha Novia Universitas Sanata Dharma 2018 Pembelajaran terpadu tipe nested merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini, yaitu menjelaskan langkah-langkah pengembangan R&D dan mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran terapadu tipe nested. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan kombinasi dari Borg dan Gall, dan Dick dan Carey. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 7 langkah yaitu: (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk dan menghasilkan produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas IV SD yang mengacu Kurikulum 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV di SD N Kledokan dan SD N Puren, sedangkan kuisoner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe nested oleh pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas IV. Berdasarkan validasi dua orang pakar pembelajaran terpadu kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,96 (baik) dan 4,19 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,05 (baik) dan 4,23 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,10 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas IV SD mengacu Kurikulum 2013 dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan berdasarkan validasi pakar pembelajaran terpadu dan guru SD kelas IV. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu tipe nested, Kurikulum 2013.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOLS TYPE NESTED FOR FOURTH GRADE PRIMARY SCHOOL STUDENTS REFERRING CURRICULUM OF 2013 Yustina Hersa Bertha Novia Universitas Sanata Dharma 2018 Integrated learning type nested is curriculum integration especially focus on the number of learning skills that needed to be trained by teachers to students in one learning unit to the attainment of the subject matter. This research is a kind of research development. The study aimed to explain some steps of research and development (R&D) product development and to describe the quality of integrated learning tools type nested. The researcher used research and development combination method by Borg and Gall, and Dick and Carey. Both development procedures were adapted into a simpler development model, which is used as the basis for research. The development procedures used in the research includes seven steps: (1) potential problems, (2) collecting data, (3) designing product, (4) validating design, (5) revising design (6) product trial, (7) reviewing product and producing integrated learning tools type nested for fourth graded of students in primary school based on curriculum 2013. The instruments in the research were potential problems interview question list and questionnaire sheet for validation. Interviews were used to analyze the needs of the fourth grade class teachers at SD Negeri Kledokan and SD Negeri Puren, whereas the questionnaires were used to validate the quality of integrated learning tools type nested by the integrated learning experts and fourth grade class teachers. Based on the validation of two integrated learning experts curriculum of 2013 resulted in scores of 3.96 (good) and 4.19 (good), and two fourth grade class teachers resulted in scores 4.05 (good) and 4.23 (very good). The learning devices obtained the average score of 4,10 and was included in the "good" category. Therefore, the integrated learning device type nested for the fourth graders of primary school based on curriculum of 2013 was developed in a good quality and was proper to be used based on validation of integrated learning experts and fourth grade primary school teachers. Keywords: Learning tool, integrated learning type nested, curriculum 2013.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan penyertaan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran terpadu Tipe Nested Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis. menyadari. bahwa. skripsi. ini. dalam. pembuatan. dan. penyelesaiannya, mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, motivasi, kecerian, semangat, dan dukungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penelitian dan penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 5. Dosen pembelajaran terpadu selaku validator yang telah membantu dalam memvalidasi produk dalam penelitian skripsi ini. 6. Rahmat Pandoyo Susanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan. 7. Lisnur, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Kledokan selaku validator dan memotivasi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Suryadi, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri Puren. 9. Adjie Nugroho Surya P, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Puren selaku validator dan memotivasi penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. 10. Para dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan. 11. Guru, Karyawan serta siswa kelas IV SD Negeri Kledokan yang telah memberikan dukungan dan semangat 12. Guru kelas IV SD Negeri Puren yang bersedia peneliti wawancara untuk membantu memberi data dalam membuat skripsi ini. 13. Kedua orang tua saya Bapak Hermanus, Ibu Sebina dan adik-adik saya Andreas Noval Seniba dan Oktavultdeus Tryhesa Novis yang selalu mendukung saya dan menyemangati saya dengan cinta dalam menyelesaikan skripsi ini. 14. Kekasih saya Benidectus Dhimas Kawiswara dan partner saya, Juliana Krisna Murti Dewi yang mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 15. Sahabat terkasih saya Andwi Agustin Berhaningsih, Agnestya Cahya Kirana Marmer, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat, motivasi, dan kasih selama penulis menyusun skripsi ini. 16. Teman-teman terkasih Anastasya, Monika Dini Landria, Maria Theresia Wua Dheo, Francisca Sekar, Abram Eka Dharma Putra, Afrano Amran dan temanteman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memotivasi dan memberikan kecerian kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 17. Teman-teman seperjuangan payung pembelajaran terpadu dan seluruh kelas E angkatan 2014 yang memberikan dinamika dan dukungan.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungan selama ini.. Yogyakarta, 24 Mei 2018 Peneliti. Yustina Hersa Bertha Novia. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. xi KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4 E. Batasan Istilah .............................................................................................. 5 F.. Spesifik Produk yang Diterapkan................................................................. 6. Bab II LANDASAN TEORI ................................................................................... 7 A. Kajian Pustaka.............................................................................................. 7 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 44 C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 49 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 53 Bab III METODE PENELITIAN ......................................................................... 54 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 54 B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 64 C. Setting Penelitian ....................................................................................... 69. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 70 E. Instrumen Penelitian................................................................................... 72 F.. Teknis Analisis Data .................................................................................. 75. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 77 A. Analisis Kebutuhan .................................................................................... 77 B. Deskripsi Produk awal ............................................................................... 81 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .......... 84 D. Data Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013 ......................... 87 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................... 89 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 98 A. Kesimpulan ................................................................................................ 98 B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 99 C. Saran ........................................................................................................... 99 Daftar Referensi .................................................................................................. 100 Riwayat Penulis ................................................................................................... 144. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 74 Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................... 76 Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................... 78 Tabel 4.1 Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ........................................ 85 Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulim SD 2013 ..................... 88 Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar dan Guru SD Kelas IV ............................. 95. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Ilustrasi model fragmented ............................................................... 33 Gambar 2.2 Ilustrasi model connected ................................................................. 34 Gambar 2.3 Ilustrasi model nested ....................................................................... 34 Gambar 2.4 Ilustrasi model sequence .................................................................. 35 Gambar 2.5 Ilustrasi model shared ...................................................................... 36 Gambar 2.6 Ilustrasi model webbed ..................................................................... 37 Gambar 2.7 Ilustrasi model threaded ................................................................... 38 Gambar 2.8 Ilustrasi model integreted ................................................................. 39 Gambar 2.9 Ilustrasi model immerse ................................................................... 40 Gambar 2.10 Ilustrasi model jejaring kerja (networked) ..................................... 41 Gambar 2.11 Contoh model nested (tersarang) mata pelajaran Sains Fisika ...... 44 Gambar 2.12 Penelitian yang Relevan ................................................................. 50 Gambar 2.13 Kerangka Berfikir ........................................................................... 53 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ............................. 57 Gambar 3.2 Desain Intruksional Menurut Dick & Carey .................................... 61 Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan Penelitian ................................................. 70. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ........................................................ 102 Lampiran 2 Hasil Wawancara di SD Negeri Babarsari Yogyakarta ................... 103 Lampiran 3 Hasil Wawancara di SD Negeri Deresan Yogyakarta ..................... 105 Lampiran 4 Hasil Wawancara di SD Negeri Kintelan Yogyakarta .................... 107 Lampiran 5 Pertanyaan Validasi Perangkat Pembelajaran ................................. 109 Lampiran 6 Pertanyaan Uji Coba Perangkat Pembelajaran ................................ 113 Lampiran 7 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 1 .......................................... 117 Lampiran 8 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu 2 .......................................... 124 Lampiran 9 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 1 ................................................. 130 Lampiran 10 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV 2 ............................................... 135 Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................. 140 Lampiran 12 Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan ............... 141 Lampiran 13 Surat Pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri Puren ..................... 142 Lampiran 14 Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 143. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jika membicarakan pendidikan tidak lepas dari keterkaitan tentang kurikulum. Di Indonesia kurikulum banyak mengalami perubahan mulai dari dari Kurikulum 1954 hingga Kurikulum 2013. Saat ini penerapan Kurikulum 2013 sedang dilakukan di beberapa Sekolah Dasar yang ada di Indonesia. Sasaran pada Kurikulum 2013 ini adalah untuk menghasilkan individu yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui 3 tahap penguatan yaitu sikap, keterampilan dan juga pengetahuan yang terintegrasi. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dalam satu periode jenjang pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.. 1.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pembelajaran di sekolah memberikan dampak pada pendidikan di Indonesia. Maka dari itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mencetuskan. Pendidikan. Berbasis. Karakter. dengan. tujuan. yang. mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi : (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan (3) warga negara yang bermartabat, demokratis, dan bertanggungjawab. Penerapan Kurikulum 2013 sudah diterapkan sejak tahun 2013. Dengan diselenggarakannya penerapan Kurikulum 2013, guru diharapkan mempunyai kualitas yang baik dalam pengajaran. Didalam kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran terpadu terdapat beberapa tipe pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Forgaty. Forgaty (2009: 12) mengatakan bahwa ada 10 tipe pembelajaran terpadu yaitu fragmented (tipe pisah), connected (tipe hubungan), nested (tipe sarang), sequenced (tipe urutan), shared (tipe gabungan bagian), webbed (tipe jaring laba-laba), threaded (tipe untaian), integrated (tipe keterpaduan), immersed (tipe celup), networked (tipe jaringan). Salah satu model pembelajaran terpadu adalah nested. Kurinawan (2014: 66) mengatakan bahwa model pembelajaran terpadu tipe nested adalah. 2.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. integrasi multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik yang ada pada satu mata pembelajaran tertentu yang difokuskan dengan kemampuan sosial, kemampuan berpikir, dan kemampuan penguasaan. Pembelajaran terpadu tipe nested ini memberikan pemahaman yang lebih pada siswa serta memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan juga menumbuhkan kreativitas pada guru. Karakteristik yang dimiliki tipe nested yaitu kemampuan sosial, kemampuan berpikir, dan kemampuan penguasaan berkaitan dengan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang merupakan orientasi peningkatan dan keseimbangan yang ada di dalam Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas I dan IV di SD Negeri Babarsari Yogyakarta, SD Negeri Deresan Yogyakarta, dan SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, guru di SD masih banyak yang mengalami kesulitan dalam penerapan model pembelajaran terpadu pada Kurikulum 2013. Guru belum siap dalam mengimplementasikan karena terbatasnya pengetahuan mengenai model pembelajaran. Selain itu guru juga masih kebingungan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan memerlukan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe nested. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, peneliti terdorong untuk melakukan upaya pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested. Dari uraian diatas, dipilih fokus penelitian ini, guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe nested yang valid untuk dijadikan acuan. Dalam pengembangan perangkat pembelajaran terpadu, peneliti berpacu pada 3.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penelitian (research) dan pengembangan (development) yang terdapat pada buku Borg dan Gall, dan Dick dan Carey. Penelitian yang di kembangkan berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Nested untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu pada Kurikulum 2013”. B. Rumusan Masalah Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013? C. Tujuan Penelitian Mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe nested untuk siswa kelas IV SD mengacu pada Kurikulum 2013. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang peneliti harapkan bagi beberapa pihak dari melakukan penelitian ini sebagai berikut: a.. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman dan menambah wawasan pengetahuan dalam mengembangkan tipe nested.. b.. Bagi Guru Memperoleh. pengetahuan. mengenai. tipe. nested. dan. dapat. meningkatkan kegiatan pembelajaran.. c.. Bagi siswa Menjadi mudah saat proses pembelajaran dan dapat mengembangkan lebih tinggi dalam tingkat pemahaman materi. 4.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d.. Bagi sekolah Hasil produk dapat menjadi contoh konkret pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested yang mengacu pada Kurikulum 2013.. E. Batasan Istilah 1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. 2. Perangkat pembelajaran adalah hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP dengan melakukan penyiapan media, sumber belajar, dan skenario pembelajaran. 3. Rencana pelaksanaan. pembelajaran (RPP) adalah rencana. yang. menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. 4. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu. 5. Tipe nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada. 5.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). F. Spesifik Produk yang Diterapkan Spesifikasi produk yang akan dikembangkan berupa: 1. Perangkat pembelajaran terdiri dari bagan peta konsep, RPP, penilaian, LKS, rangkuman materi, media, dan lembar refleksi. 2. Judul buku mewakili isi buku. 3. Jenis huruf yang dipilih adalah Times New Roman, Arial, Kristen ITC. 4. Isi buku dicetak menggunakan kertas A4s 80g/m2. 5. Buku perangkat pembelajaran terpadu tipe nested tertuang dalam 45 halaman yang berisi a) daftar isi, b) kata pengantar, c) teori dasar pembelajaran terpadu tipe nested, d) pemetaan jaringan kompetensi dasar dan indikator berdasarkan pembelajaran terpadu tipe nested, e) rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe nested, dan f) daftar referensi. 6. Alokasi waktu dalam RPP 6 x 35 menit. 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini bersifat praktis dan fungsional.. 6.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Bab II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Karakteristik Kurikulum SD 2013 Sudirman (dalam Trianto, 2009: 33) menyatakan bahwa istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dengan pengertian semula ialah sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkat atau ijazah. Beberapa ahli memandang kurikulum sebagai rencana pendidikan atau pengajaran. Salah seorang dari mereka adalah Mac Donald, menurut dia sistem persekolahan dibentuk atas empat subsistem, yaitu: mengajar, belajar, pembelajaran dan kurikulum. Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar (Beeby dalam Trianto, 2009: 34). Sementara Supano (dalam Trianto, 2009: 34), memandang kurikulum sebagai suatu pedoman proses belajar dengan cara yang lebih menyeluruh serta lebih kompleks dibandingkan dengan yang mungkin dicapai oleh rencana isi atau materi pelajaran yang biasa, dan pengembangannya lebih banyak berorientasi pada pihak yang belajar dibanding dengan substansi isi. Majid (2014: 27-28) menyatakan pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan. 7.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowladge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 (dalam Prastowo 2015: 57) tentang. Kerangka. Dasar. dan. Struktur. Kurikulum. Sekolah. Dasar/Madrasah Ibtidaiyah bahwa karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut: 1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. 2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.. 8.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang diperinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. 6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. 7) Kompetensi. dasar. dikembangkan. didasarkan. pada. prinsip. akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Prastowo (2015: 57-58) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standardbased. education),. dan. teori. kurikulum. berbasis. kompetensi. (competency-based curriculum). Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: pertama, pembelajaran yang dilakukan guru (taught curiculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan kedua, pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curiculum) sesuai. 9.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 (dalam Prastowo 2015: 58-61) menyatakan ciri khas lain dari Kurikulum 2013 untuk SD/MI yaitu meliputi: kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran. Penjelasan selengkapnya tentang kelima aspek tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti Kompetensi Inti adalah istilah baru yang muncul dalam Kurikulum 2013. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau program. 2) Mata Pelajaran Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidik. Mata pelajaran yang disajikan di SD/MI pada Kurikulum 2013, yaitu: pertama, mata pelajaran SBdP dapat memuat Bahasa Daerah. Kedua, selain kegiatan intrakurikuler terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, kegiatan ekstrakulikuler mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,. 10.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terutamanya sikap peduli. Keempat, mata pelajaran kelompok A yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran SBdP dan PJOK yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokalyang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kelima, Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran SBdP. Keenam, sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Ketujuh, jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minim yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kedelapan, khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama. Kesembilan, mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI dari kelas I-VI semuanya diajarkan dengan pendekatan pembelajaran tematik terpadu. 3) Beban Belajar Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti siswa dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Ada sejumlah perbedaan antara. 11.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 (KTSP). Dalam Kurikulum 2013 beban belajarnya diatur sebagai berikut: a. Beban belajar satu minggu Kelas I, 30 jam pembelajaran. b. Beban belajar satu minggu Kelas II, 32 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas III, 34 jam pembelajaran. d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI, 36 jam pembelajaran. Adapun pada Kurikulum 2006 (KTSP), beban belajar di SD/MI diatur sebagai berikut: a. Kelas Is.d. III, 29 s.d. 32 jam pembelajaran. b. Kelas IV s.d. VI, 34 jam pembelajaran. 4) Kompetensi Dasar Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.. Rumusan. kompetensi. dasar. dikembangkan. dengan. memperhatiakn karakteristik peserta didi, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut: pertama, kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; kedua, kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; ketiga, kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;. 12.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan keempat, kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. 5) Muatan Pembelajaran Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Kunandar (dalam Prastowo 2015: 67) menyatakan bahwa karakteristik Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. 2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman. belajar. terencana. di. mana. peserta. didik. menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan. masyarakat. sebagai. sumber. belajar.. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.. 13.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan ketermpilan. 4) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang diperinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. 5) Kompetensi. inti. kelas. menjadi. unsur. pengorganisasi. (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. 6) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling perkuat dan memperkaya antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 2. Perangkat Pembelajaran Ibrahim (dalam Trianto 2010: 96) menyatakan bahwa perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: buku siswa, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta media pembelajaran.. 14.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Majid (2014: 125) menyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Kurniawan. (2014:. 122-123). menyatakan. bahwa. Rencana. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah detail rencana aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD apabila dalam pembelajaran terpadu. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inilah kegiatan pembelajaran apa yang akan dilakukan diuraikan. Dengan demikian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP akan menjadi pedoman. Berdasarkan urian teori di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur yang disertai langkah-langkah sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang di berlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu.. 15.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Prinsip-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Majid (2014: 125) menyatakan bahwa berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelegtual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b) Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. d) Memberikan upan balik dan tindak lanjut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.. 16.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e) Keterkaitan dan keterpaduan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran,. kegiatan. pembelajaran,. indikator. pencapaian. kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (RPP) disusun dengan. mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistemastis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 3) Komponen Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurniawan (2014: 124) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menyantumkan tema dan sejumlah mata pelajaran yang dipadukan, serta penting untuk memperlihatkan keterkaitan komponen dengan tema yang digunkan. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu/tematik, setidaknya memiliki komponen di bawah ini: a) Identitas (kelas, tema, alokasi waktu) b) Kompetensi dasar (dari mata-mata pelajaran yang akan dipadukan dan sesuai tema) c) Indikator hasil belajar (Jabaran hasil kemampuan khusus dari KD mata pelajaran yang dipadukan). 17.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d) Prosedur pembelajaran (menjelaskan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal pembelajaran/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/penutup) e) Metode, sumber, dan media (yang digunakan dalam pembelajaran) f) Penilaian (teknik, soal, dan sistem skoring) Majid (2014: 126) menyatakan bahwa komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut: a) Mencantumkan identitas Identitas meliputi: Sekolah, Kelas/Semester, Tema, Subtema, Pembelajaran, dan Alokasi Waktu. Prastowo (2015: 70) menyatakan bahwa Kompetensi Inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang solah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Kompetensi dasar merukan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai siswa dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.. 18.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b) Mencantumkan Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran memuat penguasaan kompetensi yang bersifat operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk pernyataan yang operasional. Dengan demikan, jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak daripada indikator. Tujuan pembelajaran mengandung unsur audience (A), behavior (B), condition (C), dan degree (D). Audience (A) adalah peserta didik yang menjadi subjek tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B) merupakan kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung dari rumusan tujuan pembelajaran dan HARUS terukur. Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan. Degree (D) merupakan standar yang harus dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah mencapai tujuan. c) Mencantumkan Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah bahwa materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan. 19.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pembelajaran (RPP) harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru dapat mengembangkannya menjadi Buku Siswa. d) Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran. Penetapan ini diambil bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau strategi yang dipilih. Selain itu, pemilihan metode/ pendekatan bergantung pada jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik karena tidak ada satu metode yang dapat digunakan untuk mengajar semua materi. e) Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pada. dasarnya,. langkah-langkah. kegiatan. memuat. pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan masing-masing disertai alokasi waktu yang dibutuhkan. f) Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat dalam silabus. Perencanaan yang disipakan berupa media, alat/bahan, dan sumber belajar dengan penyusunan harus mengeksplisitkan secara jelas. Guru harus memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan sumber belajar.. g) Mencantumkan Penilaian. 20.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang digunkan untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matriks horizontal maupun vertikal. Penilaian hendaknya dicantumkan: teknik/jenis, bentuk instrumen dan insrumen, kunci jawaban/rambu-rambu jawaban dan pedoman penskoran. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) adalah sebagai berikut: a) Identitas Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) (sekolah, kelas/semester, Tema, Subtema, Pembelajaran, dan Alokasi Waktu) b) Kompetensi Inti c) Kompetensi dasar d) Tujuan pembelajaran e) Materi pembelajaran f) Metode/model/pendekatan g) Alat dan sumber pembelajaran h) Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan awal, inti, dan akhir) i) Penilaian (soal, teknik penilaian, instrumen penilaian). 21.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Pembelajaran Terpadu a. Hakikat Pembelajaran Terpadu Kurniawan (2014: 59) menyatakan bahwa. secara umum,. pembelajaran terpadu memiliki kesamaan dengan pembelajaran biasa, non terpadu, yang membedakan secara mendasar adalah pembelajaran terpadu dalam pengemasan materi belajarnya tidak mengikuti struktur suatu disiplin ilmu atau mata pelajaran tertentu, tapi terjadi lintas bahasa bidang studi/ topik bahasan yang dipadukan oleh suatu fokus tertentu. Bahasan materi dalam pembelajaran terpadu tidak terpola oleh susunan materi bahasan suatu bidang studi tertentu, tapi bahasan difokuskan pada suatu topik tertentu dan bahasannya ditinjau dari berbagai sudut pandang mata pelajaran atau bidang studi yang ada, yang dipandang sesuai atau perlu untuk memperjelas topik yang akan dibahas. Pembelajaran terpadu tidak tunggal sehingga membahas topik yang menjadi penyatuan dari berbagai mata pelajaran. Jadi menurut Kurniawan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu. Bell (dalam Majid 2014: 83) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema-skema pengetahuan yang ada di dalam diri siswa. Pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungannya.. 22.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Majid (2014: 84) menyatakan bahwa pada dasarnya pembelajaran terpadu dikembangkan untuk menciptakan pembelajaran yang di dalamnya. siswa. sendiri. aktif. secara. mental. membangun. pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Jadi menurut Majid pembelajaran terpadu merupakan suatu konsep yang dapat dikatakan sebagai pendekatan belajarmengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa hakikat pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran atau bidang studi sehingga menjadi satu pembahasan topik agar anak mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. b. Landasan Pembelajaran Terpadu Majid (2014: 87-88) menyatakan bahwa landasan pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: 1) Landasan filosofis Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: progresivisme, kontruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu 23.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran kontruktivisme melihat pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran. Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya. 2) Landasan psikologis Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa agar tidak keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya. 3) Landasan yuridis Dalam pembelajaran berkaitan dengan berbagai kebijakan atau atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar. Asrohah dan Kadir (2014: 22) menyatakan bahwa landasan yuridis adalah sebagai legalitas penyelenggaraan pembelajaran.. 24.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Majid (2014: 89-90) menyatakan bahwa sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1) Berpusat pada siswa Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menepatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. 2) Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam. 25.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memecah masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. 5) Bersifat fleksibel Pembelajaran terpadu bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkingan di mana sekolah dan siswa berada. 6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. TIM Pengembang PGSD, 1997 (dalam Majid 2014: 90-91) menyatakan bahwa adapun karakteristik dari pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: 1) Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. 2) Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya nanti, akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari. 3) Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. 4) Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery di mana siswa terlibat secara aktif. 26.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi. Kurniawan (2014: 92) menyatakan hasil studi penulis atas sejumlah literatur, diperoleh informasi bahwa pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Berpusat pada anak. Dalam proses pembelajaran, anak menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran. 2. Memberi pengalaman langsung. Dalam pembelajaran terpadu, sejauh mungkin diupayakan memberikan pengalaman langsung atas materi belajar. 3. Pemisahan mata pelajaran tidak jelas. Terjadi fusi atau integrasi sejumlah mata pelajaran yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan tema. 4. Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran.. Karenanya. adanya. tema. dan. pembahasan. memerlukan penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya akan terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata pelajaran. 5. Fleksibel. Fleksibel ini merujuk pengertian: a) tidak mengikuti pola bahasan yang ada pada struktur mata pelajaran, b) penggunaan tema yang bisa bervariasi, c) dalam pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran.. 27.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak. karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa. Dengan demikian tampak, bahwa terdapat kesesuaian tingkat perkembangan dan kecenderungan proses belajar siswa, dan sifat dari pembelajaran terpadu. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran terpadu cocok digunakan pada pendidikan dasar, terutama pada kelas-kelas rendah. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik pembelajaran terpadu memiliki beberapa hal yang berpusat pada anak, memberikan pengalaman langsung kepada anak, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.. d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu Asrohah dan Kadir (2014: 26) menyatakan bahwa keunggulan pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: 1) Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran, karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit. 2) Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu, karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu antara beberapa mata pelajaran.. 28.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3) Anak didik mampu melihar hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir. 4) Pembelajaran menjadi hilsontik dan menyeluruh akumulasi pengetahuan dan pengalaman anak didik tidak tersegmentasi pada disiplin ilmu atau mata pelajaran tertentu, sehingga anak didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang saling berkaitan antara satu sam lain. 5) Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainnya akan menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung dengan pandangan dari berbagai perspektif. Majid (2014: 92) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki keunggulan, yaitu: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak. 2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik. 3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama. 4) Pembelajaran. terpadu. menumbuhkembangkan. berpikir dan sosial peserta didik.. 29. keterampilan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan. permasalahan. yang. sering. ditemui. dalam. kehidupan/lingkungan riil peserta didik. 6) Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antarguru bidang kajian terkait, guru peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna. Selain itu, Majid 2014: 92-93) juga menyatakan kelebihan dan arti penting mengenai pembelajaran terpadu, yakni sebagai berikut: 1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik; 2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik; 3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna; 4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi; 5) Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama; 6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain; 7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.. 30.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan uraian teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan keunggulan pembelajaran terpadu meliputi pengalaman dan kegiatankegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak, kegiatan disesuaikan dengan minat, kegiatan belajar lebih bermakna, serta menumbuh kembangkan keterampilan menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis.. e. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu Forgaty (dalam Kurniawan, 2014: 65-76) mengatakan bahwa terdapat tiga klasifikasi model pengintegrasian kurikulum. Masingmasing klasifikasi terdiri dari beberapa model, yang jumlah seluruhnya ada sepuluh model. Berikut ini klasifikasi dan model-model integrasi yang. menggambarkan. keragaman. pandangan. tentang. cara. pengintegrasian kurikulum, yaitu: 1. Integrasi dalam Satu Mata Pelajaran a) Fragmented Model Model Fragmented adalah organisasi kurikulum yang secara tegas memisahkan mata pelajaran sebagai entilas dirinya sendiri. Tidak ada keterkaitan antara mata pelajara satu dengan lainnya. Jika pun ada, mata pelajaran yang tampaknya saling tumpang tindih (beririsan), seperti fisika dan kimia, hubungan diantara keduanya adalah bersifat impisit, tidak ekspisit.. 31.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Ilustrasi model fragmented (Forgaty, 1991: 4) b) Connected Model Pada model ini, mata pelajaran masih terpisah, akan tetapi sudah ada upaya khusus untuk membuat hubungan secara eksplisit dalam mata pelajaran. Menghubungkan satu topik dengan topik lainnya, menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya, satu skill dengan skill terkait lainnya, pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya/ selanjutnya, atau ide dalam satu semester dengan ide semester selanjutnya.. 32.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.2 Ilustrasi model connected (Forgaty, 1991: 14) c) Nested Model Dalam organisasi kurikulum model tersarang (nested) ini, yaitu integrasi multi target kemampuan yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik yang ada pada satu mata pelajaran tertentu. Contoh, kemampuan. sosial,. kemampuan. berpikir,. dan. kemampuan. penguasaan materi pelajaran diintegrasikan dalam satu topik materi fotosintesis pada mata pelajaran IPA.. Gambar 2.3 Ilustrasi model nested (Forgaty, 1991:24). 33.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Integrasi Lintas Mata Pelajaran a) Sequence Model Organisasi kurikulum model terurut (sequence) yaitu upaya pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide yang sama dari dua mata pelajaran, dimana terjadi penyatuan materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya, sehingga menghasilkan struktur baru. Namun dalam pembahasannya masih mempertahankan mata pelajaran utama. Dengan demikian, akan terjadi saling memperkaya pembahasan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Serta akan membantu siswa untuk mampu membuat hubungan kritikal antar mata pelajaran.. Gambar 2.4 Ilustrasi model Sequence (Forgaty, 1991:34) b) Shared Model Model shared adalah organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran. Model sahred berbasis pada. 34.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pemikiran berbagi tumpang tindih (overlaving) yang ada pada mata pelajaran. Ide berupa konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih selanjutnya dijadikan dasar untuk payung materi pelajaran. Cara ini analogi dengan kita memandang objek jauh menggunakan teropong binokular yang menggunakan dua lensa. Dimana kejelasan pandangan akan tercapai ketika dua pandangan atas suatu objek yang sama, yang tertangkap oleh masing-masing lensa, dipadukan menjadi satu tangkapan pandangan atas objek tersebut sehingga pandangan yang tadinya samar dan terpisah menjadi bersatu dan jelas.. Gambar 2.5 Ilustrasi model shared (Forgaty, 1991: 44) c) Webbed Model Model terjala atau jejaring tema (webbed) ini merupakan model yang paling populer. Dalam model ini, ibarat kita memandang kurikulum menggunakan teleskop. Organisasi kurikulum model terjala (webbed) adalah pendekatan tematik dalam pengintegrasian mata pelajaran. Satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi 35.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan ide dan tema. Tema menjadi sesuatu yang sangat penting untuk merajut topik materi dari sejumlah mata pelajaran menjadi uraian yang terpadu. Oleh karena itu, pemilihan “tema subur” yaitu tema yang bisa relevan untuk mengembangkan dan pembahasan materi berbagai mata pelajaran, menjadi suatu yang sangat penting.. Gambar 2.6 Ilustrasi model webbed (Forgaty, 1991: 54) d) Threaded Model Threaded model adalah pendekatan pengembangan kemampuan belajar berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui semua mata pelajaran. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan mendasar yang meliputi: keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), keterampilan studi (study skill), pengornanisasi grafis, teknologi, dan kecerdasan majemuk (multiple intelligent) yang kesemuanya disebut dengan metacurriculum melalui semua mata pelajaran. Artinya model integrasi yang diorientasikan pada metacurriculum yang sangat. 36.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penting dan berkaitan yang ada pada semua mata pelajaran. Materi kurikulum. dari. berbagai. mata. pelajaran. terfokus. untuk. mengembangkan salah satu kemampuan tersebut.. Gambar 2.7 Ilustrasi model threaded (Forgaty, 1991:64) e) Integreted Model Model terpadu (integreted) adalah pengorganisasian kurikulum yang menggunakan pendekatan interdisipliner, mencocokpadukan beberapa mata pelajaran (menurut Forgaty: empat mata pelajaran) dengan berlandaskan pada konsep dan topik yang ada dan saling tumpang tindih diantara keempat mata pelajaran tersebut. Dengan merujuk pada tema terpilih, selanjutnya dilakukan pengaturan kembali pola organisasi materi. Yaitu materi yang sudah terintegrasi atau terpadu, tidak berdasarkan mata-mata pelajaran.. 37.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.8 Ilustrasi model integreted (Forgaty, 1991: 76) 3. Integrasi Dalam dan Lintas (Internal) Siswa a) Immerse Model Integrasi model terbenam (immerse) adalah pengintegrasian yang dilakukan secara internal dan intrinsik oleh siswa secara personal dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi dari luar. Siswa mengintegrasikan materi dipelajari setelah difilter terlebih dahulu dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan, dan atau kepakaran siswa sendiri. Berikutnya materi yang terfilter akan membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadinya.. 38.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.9 Ilustrasi model immerse (Forgaty, 1991: 86) b) Networked Model Integrasi model jejaring kerja (networked) ini memiliki kesamaan dengan model integrated diatas, yaitu adanya proses penyaringan informasi yang dibutuhkan melalui lensa kaca mata keahlian dan peminatan. Hanya saja, dalam model ini ada proses menghubungkan informasi internal dengan jejaring informasi eksternal dari para ahli dalam bidang yang terkait.. 39.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.10 Ilustrasi model jejaring kerja networked (Forgaty, 1991: 89) 4. Pembelajaran Terpadu Tipe Nested a. Pengertian dan karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Nested. Forgaty (dalam Trianto 2010: 45) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill) dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill).. b. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested. Trianto (2010: 45) menyatakan bahwa pada dasarnya langkahlangkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-. 40.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. 1) Tahap Perencanaan a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan. Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti contoh yang diberikan Fogarty (dalam Trianto 2010:45) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial. Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir. b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan point keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit pembelajaran. c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan. Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu: keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill) dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill). d.. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan berdasarkan. kaidah. penulisan. 41. tujuan. pembelajaran. khusus.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (indicator) yang meliputi; audience, behaviour, condition dan degree. e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai. strategi. guru. untuk. mengintegrasikan. setiap. sub. keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.. 2) Tahap Pelaksanaan Depdiknas (1996:6) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu, meliputi : a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi pembicaan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa menjadi pelajar mandiri. b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok. c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan. 3) Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Depdiknas (1996:7) menyatakan bahwa tahap. evaluasi. hendaknya. pembelajaran terpadu.. 42. memperhatikan. prinsip. evaluasi.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya. b.. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi hasil belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.. c. Contoh bagan peta konsep Tipe Nested. Gambar 2.11 contoh model nested (tersarang) mata pelajaran SainsFisika (Trianto, 2010:47). 43.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested 1) Kekuatan Tipe Nested Trianto (2010:46) menyatakan bahwa kekuatan tipe nested (tersarang) adalah guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam suatu pembelajaran di dalam satu mata pelajaran. Dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang. Dengan memfokuskan pada isi pembelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencangkup banyak dimensi. Tipe tersarang juga memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. dalam tipe ini, satu guru dapat memadukan kurikulum secara meluas. 2) Kelemahan Tipe Nested Trianto (2010:46) menyatakan bahwa kekurangan tipe nested terletak pada guru ketika tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini berdampak pada siswa, dimana prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan beberapa tugas belajar sekaligus. B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 44.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.. Tesis ini berjudul “Pengembangan Kurikulum Terpadu Sistem Full Day School (Studi Multi Kasus di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, SDIT Ihsanul Fikri Kota Magelang dan SD Terpadu Ma’arif Gunungpring Magelang)” yang ditulis oleh Lilies Widyowati bertujuan untuk mengetahui bentuk pengembangan kurikulum terpadu di SD Islam di Magelang dengan menggunakan sistem full day school yang diwakili oleh SD Muhammadiyah 1 Alternatif, SDIT Ihsanul Fikri dan SD Terpadu Ma’arif Gunungpring. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui teknik observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya dengan deskriptif analitis dan deskriptif komparatif. Deskriptif analitis cara mereduksi data, display data dan mengambil kesimpulan. Permasalahan yang dibahas. meliputi konsep, model desain dan. implementasi pengembangan kurikulum terpadu sistem full day school. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengembangan kurikulum terpadu merupakan pengintegrasian kurikulum Diknas yang diwarnai dengan nilai-nilai islami dengan penambahan bidang studi keislaman, dan untuk pelaksanaanya dengan menerapkan full day school. Desain kurikulum terpadu berorientasi pada kebutuhan peserta didik, lingkungan, kebutuhan masyarakat dan perkembangan IPTEK yang diorganisasikan dalam sebuah kurikulum. Implementasi kurikulum di sekolah dengan melibatkan peran kepala sekolah sebagai pelaksana. 45.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kurikulum tingkat lembaga sekolah, guru sebagai pelaksana kurikulum di kelas dan waka kurikulum sebagai perencana kurikulum di sekolah. Implementasi kurikulum merupakan integrasi secara fungsional antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 2.. Penelitian ini berjudul “Analisis Proses Perencanaan Pembelajaran Terpadu Menggunakan Pendekatan Saintifik di SD Negeri Monggang, Sewon, Bantul, Yogyakarta” yang ditulis oleh Indah Haryanti Amakae bertujuan untuk mendeskripsikan analisis proses. perencanaan. pembelajaran terpadu menggunakan pendekatan saintifik, kendala yang dialami guru dalam membuat perencanaan pembelajaran terpadu menggunakan pendekatan saintifik, serta upaya guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam membuat perencanaan pembelajaran terpdu menggunakan pendekatan saintifik di SD Negeri Monggang Kec. Sewon Kab. Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Monggang Kec. Sewon Kab. Bantul Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga guru kelas rendah di SD Negeri Monggang Kec. Sewon Kab. Bantul Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan analisis dokumen. Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data hasil wawancara dengan perangkat pembelajaran terpadu. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengadakan reduksi data ke dalam tabel dan verivikasi untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan. 46.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bahwa guru membuat perencanaan pembelajaran tematik dengan cara menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan berdasarkan pada silabus yang telah disediakan oleh pihak sekola, Kendala yang dialami guru dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik yaitu guru masih kesulitan dalam mengaitkan kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran. Selain itu, penerapan pendekatan saintifik juga masih bersifat sederhana. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah guru tetap menerapkan langkahlangkah pendekatan saintifik serta membuat perencanaan pembelajaran sendiri untuk bagian-bagian yang tidak dapat dipadukan. 3.. Aleks. Rumaikew. (2015). melakukan. penelitian. mengenai. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sub Tema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan. contoh. perangkat. pembelajaran. mengacu. Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini mengasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. enelitian ini menggunakan modifikasi pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg and Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2). 47.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kuirikulum 2013 subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema keunikan daerah tempat tinggalku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kulatias yang “sangat baik” sehingga dapat menjadi contoh untuk guru dalam membuat perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, penelitian terebut memiliki relevansi dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian ini dikhususkan pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013. Kebaharuan dari penelitian yang dilakukan berupa pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe nested kelas IV SD mengacu Kurikulum 2013. Relevansi dari pemaparan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dapat dilihat pada bagan berikut ini.. 48.

Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi model fragmented   (Forgaty, 1991: 4)
Gambar 2.2 Ilustrasi model connected (Forgaty, 1991: 14)  c)  Nested Model
Gambar 2.4 Ilustrasi model Sequence (Forgaty, 1991:34)
Gambar 2.5 Ilustrasi model shared (Forgaty, 1991: 44)
+7

Referensi

Dokumen terkait

skripsi yang berjudul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagamaan untuk Siswa kelas IV Sekolah

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013. Penelitian ini adalah penelitian yang

Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Sub Tema Hewan

1. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK

Oleh karena itu untuk mendapatkan pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai, maka peneliti mencoba untuk menlakukan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUB TEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI