• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV SD."

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas 1V SD

Juliani Lubis

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter bebasis budaya lokal, serta penilaian otentik pada kegiatan pembelajarannya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Jerold E Kemp dan prosedur R & D model Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah 5 yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuntitatif.

Hasil validasi tersebut berpedoman pada 4 aspek yaitu 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) Instrumen Penilaian, 4) Bahan Ajar. Berdasarkan validasi kedua Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,71 dan 3,79 (baik) dan validasi dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,25 dan 4,84 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,13 dan termasuk dalam kategori

“baik”. Dengan demikian perangkat pembelajaran layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

(2)

RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Juliani Lubis

Universitas Sanata Dharma 2015

This research was conducted because there were still many teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity.

This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp and procedure research and development Borg and Gall. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product

design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product

design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourthgrade students of elementary school. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SD N Kalasan IV Sleman while the questionnaire were used to validate the learning instrument from two experts of 2013 curriculum, and two teachers of first grade.

The validation results based on the four aspects 1) Lesson Plan, 2) student task,3) Instrument assessment, 4) Teaching Materials. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 3,71 and 3,74 (good) and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,25 (good) dan 4,84 ( very good). The learning instrument got mean score 4,13 and it was categorized as good. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.

(3)

UNTUK SISWA KELAS IV SD SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Juliani Lubis NIM. 111134311

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUB TEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI

LINGKUNGAN RUMAHKU UNTUK SISWA KELAS IV SD SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Juliani Lubis NIM. 111134311

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk: ALLAH SWT

yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

Ayah dan mak tercinta

Samsul Bahri Lubis dan Herni Sunaria Napitupulu

yang selalu memberikan perhatian, nasehat serta dukungan dalam sebuah do’a.

Bapak dan Ibu

Anto dan Masnillah Tanjung

Yang membantu dan memberi dukungan kepada saya

Nenek (uci) dan Alm. Kakek (angku) tersayang

Yang selalu memberikan nasehat, dukungan serta do’a dan sebagai

motivasi buat saya

Adik-adikku tersayang Harapan, Sari, Febrianda, Heri Supriadi, Zulfikar, Riza, Hasian, Pudan, Oki, Cut, Ika, Aldo, Oji, Desi Erliza dan Evi Rosdiani Dewi yang memberiku semangat dan yang selalu

menghiburku disaat kesal dan lelah

(8)

Terimakasih atas bantuannnya saat saya merasa kesusahan

Buat Ponakanku tersayang dan Lucu Zoya Sesi Kirana Lubis

Dan tidak lupa buat Teman-teman mahasiswa PPGT angkatan 2011 Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan dan kasih

sayang yang kalian berikan

Terima kasih untuk pamong asrama Student Recidence yang selalu setia menjaga dan membantu

(9)

MOTTO

"Hidup sudah ada yang mengatur jadi tinggal bagaimana kita sebagai manusia untuk berusaha”

“Niat tanpa usaha akan sia-sia dan usaha tanpa do’a tiada berguna”

“Serahkanlah hati serta dirimu hanya kepada Allah SWT,

karena hidup dan matimu pun juga ada ditangan_Nya, tiada yang lepas dari pandangan_Nya dan Lindungan_Nya lah yang

(10)
(11)
(12)

ABSTRAK

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas

1V SD

Juliani Lubis

Universitas Sanata Dharma 2015

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter bebasis budaya lokal, serta penilaian otentik pada kegiatan pembelajarannya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Jerold E Kemp dan prosedur R & D model Borg dan Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah 5 yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.

Hasil validasi tersebut berpedoman pada 4 aspek yaitu 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) Instrumen Penilaian, 4) Bahan Ajar. Berdasarkan validasi kedua Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,71 dan 3,79 (baik) dan validasi dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,25 dan 4,84 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,13 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian perangkat pembelajaran layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

(13)

DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF

ELEMENTARY SCHOOL Juliani Lubis

Universitas Sanata Dharma 2015

This research was conducted because there were still many teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity.

This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp and procedure research and development Borg and Gall. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourthgrade students of elementary school. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SD N Kalasan IV Sleman while the questionnaire were used to validate the learning instrument from two experts of 2013 curriculum, and two teachers of first grade.

The validation results based on the four aspects 1) Lesson Plan, 2) student task,3) Instrument assessment, 4) Teaching Materials. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 3,71 and 3,74 (good) and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,25 (good) dan 4,84 ( very good). The learning instrument got mean score 4,13 and it was categorized as good. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.

(14)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis panjat kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia_Nya. Serta shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan Judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Mengacu Kurikulum 2013 Pada Sub Tema Hewan Dan Tumbuhan Di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV SD”.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam meneyelesaikan skripsi ini penulis banyak menghadapi berbagai rintangan dan hambatan, namun berkat petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT serta bimbingan, bantuan dan arahan dari semua pihak, maka penulis skripsi ini dapat terselesaikan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, S.S, B.S.T, M.A selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(15)

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

7. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di SD Negeri Kalasan 1.

8. Kartika Kirana, S.S. selaku Kepala Sekolah SDKE Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

9. Tri Wahyu Sejati, S.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan Baru yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10.Ayah dan Ibunda tercinta, Bapak Syamsul Bahri Lubis, Anto dan Ibu Herni Sunarya Napitupulu dan Masnillah Tanjung yang setia dalam memberikan perhatian serta semangat dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Nenek tersayang Nurmalia Silalahi, yang setia memberikan perhatian, semangat, dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Adik-adikku yang selalu memberi semangat serta do’a kepadaku, keponakanku yang cerdas dan lucu yang setia menghiburku dan memberikan senyuman manis.

13.Bapak ibu dosen dan pamong sebagai pengelola PPGT-USD, yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan nasehat serta do’a.

14.Keluarga besar PPGT teman-teman seperjuangan 35 mahasiswa PPGT-PGSD, serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang memberikan dukungan dalam do’a dalam menyelesaikan skripsi payung pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.

(16)

Demikian atas bantuan semuanya dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua dan meridhoi segala sesuatu yang dikerjakan dengan ikhlas. Akhirnya dengan kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari seluruh pihak agar skripsi ini menjadi lebih baik dan sempurna. Amin Ya Robbal Alamin

Yogyakarta, 21 Mei 2015

(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. iv

HALAMAN MOTTO……….. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... viii

ABSTRAK………. ix

ABSTRACT………... x

KATA PENGANTAR………... xi

DAFTAR ISI………. xiv

DAFTAR TABEL………. xvii

DAFTAR GAMBAR……… xviii

DAFTAR LAMPIRAN……… Xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 5

1.3Tujuan Masalah……….. 6

1.4Manfaat Penelitian ……… 6

1.5Batasan Istilah……… 7

1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan……… 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka………... 10

1. Kajian Pustaka………. 10

1. Kurikulum SD 2013……… 10

2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013... 12

3. Penguatan Pendidikan Karakter ……… 15

a. Pengertian Karakter... 15

b. Tujuan Pendidikan Karakter………... 16

c. Ciri Dasar Pendidikan Karakter... 17

d. Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan... 17

4. Pendekatan Tematik Integratif………... 20

a. Pengertian Tematik Integratif………... 20

b. Keunggulan Pendekatan Tematik Integratif……….... 22

c. Prinsip-Prinsip Pendekatan Tematik Integratif………... 23

d. Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif………. 24 e. Hambatan Penerapan Kurikulum Tematik Integratif... 24

5. Pendekatan Saintifik……….. 25

(18)

b. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik………. 26

6. Penilaian Otentik……… 34

a. Pengertian Penilaian Otentik………... 34

b. Karakteristik Penilaian Otentik………. 35

c. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Otentik……… 35

d. Kelemahan Penilaian Otentik... 36

7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran……….. 37 8. Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan... 43 1) Silabus………... 43

2) RPP……… 43

3) LKS……… 44

4) Instrumen Penilaian……… 45

2.2 Penelitian yang Relevan………. 46

2.3Kerangka Pikir……… 49

2.4Pertanyaan Penelitian ……… 50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………... 52

3.2 Prosedur Pengembangan………... 55

1. Potensi dan Masalah………... 57

2. Pengumpulan Data………. 57

3. Desain Produk……… 57

4. Validasi Desain……….. 58

5. Revisi Desain………. 59

3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian………... 59

3.4 Hasil Validasi Ahli Kurikulum 2013……….. 60

3.5 Instrumen Penelitian………... 60

3.6 Teknik Pengumpulan Data………. 61

3.7 Teknik Analisis Data……….. 63

1. Data Kualitatif……… 61

2. Data Kuantitatif……….. 62

BAB IV HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 66

4.1 Analisis Kebutuhan………. 66

4.2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………... 66

4.3 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan…………. 72

4.4Deskripsi Produk Awal ……….. 73

1) Silabus……… 74

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) 74 4.5Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013……… 76

4.6 Data Hasil Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum 2013…. 80 4.7 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan………... 82

(19)

2. Pembahasan………... 85

BAB V PENUTUP……… 88

5.1 Kesimpulan………. 88

5.2 Keterbatasan Penelitian……….. 89

5.3 Saran………... 90

DAFTAR PUSTAKA………... 91

LAMPIRAN……….. 94

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 59

Tabel 2. Konversi Skor Skala Lima………. 63

Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima……… 65

Tabel 4. Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi ……… 79

Tabel 8. Komentar Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum dan Revisi………... 81

(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah... 26

Gambar 2. Bagan Model Jerold E. Kemp... 38

Gambar 3. Langkah-langkah Borg dan Gall………... 52

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian………. 94 Lampirab 2. Surat Keterangan Penelitian………. 95 Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan………. 96 Lampiran 4. Data Mentah Skor Validasi Pakar Kurikilum 2013……….. 98 Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas I SD Pelaksana

Kurikulum 2013………...… 108

Lampiran 6. Biodata Penulis ……… 118

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perkembangan pendidikan saat ini telah semakin pesat, karena

masyrakat dan pemerintah telah menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan untuk anak bangsa dalam memajukan kesejahteraan hidup. Perkembangan ini didasari oleh perubahan kurikulum yang lebih baik,

meskipun mungkin sulit bagi para guru untuk menerima itu semua. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha yang mendidik siswa

agar siswa juga dapat mempersiapkan diri mereka menjadi manusia yang lebih matang untuk membangun kehidupnnya yang lebih cerah di masa mendatang, sedangkan menurut Tedi Priatna dalam Tatang (2012:15)

pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk

mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang

saling mempengaruhi. Pengertian pendidikan di atas juga menyadarkan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi manusia untuk mengembangkan kualitas dirinya dalam berkehidupan sosial.

Pendidikan ini pun sangat menekankan bahwa guru harus kreatif mengajar dan dapat menguasai kelas seluruhnya. Tujuannya agar

(24)

sedangkan tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu pendidikan ini guru juga sangat

berperan penting, karena guru adalah sebagai model utama yang akan dipandang oleh siswanya dalam kelas. Guru yang kreatif bukan hanya

dilihat dari segi bicaranya saja, melainkan bagaimana cara guru tersebut dapat mengajar siswa didiknya dengan memakai model dan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa di dalam kelas dapat merasa

nyaman dan senang.

Sistem pendidikan di Indonesia mengacu pada sebuah kurikulum.

Kurikulum adalah suatu acuan pendidikan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang jauh lebih baik. Sistem pendidikan yang ada di Indonesia selalu

mengalami perubahan salah satunya termasuk perubahan pada kurikulum. Maka dari itu dengan perubahan kurikulum ini juga menjadi sebuah

perbincangan dan menjadi sebuah permasalahan. Permasalahan pendidikan yang sering kali terdengar saat ini adalah mengenai perubahan

kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini menjadi bahan pembicaraan disetiap sekolah dan menjadi tanda tanya besar bagi para guru yang mengajar “Apakah kurikulum baru ini memang efektif

untuk pembelajaran?”.

Perubahan kurikulum ini sangat menantang bagi para guru dan

(25)

adalah siswa harus mampu aktif mencari tahu dalam hal apapun yang terkait dengan ilmu pengetahuan saat proses belajar mengajar berlangsung

dan pendidiknya hanya sebagai fasilitator yang menuntun agar fikiran peserta didiknya terarah. Pada kurikulum 2013 ini diharapkan mutu

pendidikan dapat lebih baik dari kurikulum sebelumnya.

Proses perbaikan mutu pendidikan ini juga terkait pada perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Pada

kurikulum 2013 perangkat pembelajaran yang digunakan sama halnya dengan kurikulum lainnya seperti silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), bahan ajar/LKS dan rubrik penilaian. Perbedaannya silabus yang dulunya dirancang sendiri oleh guru sekarang telah dibuatkan oleh Kemendikbud, hanya saja guru dapat mengubah atau merevisi sendiri

silabus tersebut dan menyesuaikannnya dengan kebutuhan yang ada disekolahnya masing-masing. Selain itu rencana pelaksanaan

pembelajaran di kurikulum 2013 ini harus dirancang secara tematik sedangkan bahan ajar/LKSnya telah ada di dalam buku siswa tetapi guru

juga dapat menambahkan bahan ajarnay sesuai kebutuhan dan penilaian yang digunakan juga harus berdasarkan 3 aspek yaitu penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik, penilaian ini akan selalu dilaksanakan setiap hari

saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai hasil survei kebutuhan

(26)

yang penyampaiannya itu secara utuh dan berkeseluruhan dan lebih holistik dibandingkan dengan kurikulum KTSP yang dimana muatan mata

pelajarannya itu terpisah sedangkan kurikulum 2013 ini semua muatan dijadikan menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam sebuah kemasan tema.

Semua muatan yang ada pada KTSP terdapat juga pada kurikulum 2013 ini khususnya pada kelas IV hanya saja muatan SBK dan Budaya digabungkan menjadi muatan SBDP.

Penerapan kurikulum ini sangat memudahkan siswa memahami pembelajaran dan proses pembelajarannya juga menjadi sangat

menyenangkan. Dalam saat pembelajaran berlangsung siswa tidak menyadari mata pelajaran karena pada kurikulum ini semua pembelajaran telah digabungkan terkait dengan pendekatan tematik. Pembelajaran yang

telah digabungkan ini akan disampaikan guru berdasarkan pada tingkat kekreatifan guru. Mengenai perangkat pembelajaran yang ada pada

kurikulum 2013 ini di SDN Kalasan 1 semua perangkat sudah dimaksimalkan karena silabus, RPP, bahan ajar yang berupa buku guru

dan buku siswa, pemetaan tema, dan LKS telah disiapkan tetapi masalahnya pada penilaian. Instrumen penilaian masih membingungkan karena rubrik penilaian sikap masih membingungkan serta kurang efektif

untuk pembelajaran, alasannya jumlah siswa yang ada pada setiap kelas cukup banyak jadi untuk menilai setiap siswa dalam pembelajaran akan

(27)

Dalam penilaian raport ibu SR juga merasa berat karena harus mendeskripsikan penilaian sikap setiap siswa.

Dari permasalahan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa guru masih memerlukan contoh perangkat pembalajaran akan serta

penilaian yang dapat membuat guru lebih paham tentang kurikulum 2013. Peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengembangkan perangkat pembelajaran pembelajaran

yang mengacu kurikulum 2013 pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

Alasan peneliti mengambil Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku karena menurut peneliti siswa tidak lepas dari lingkungan serta hewan dan tumbuhan juga sudah tidak asing lagi bagi

mereka. Oleh sebab itu, peneliti ingin membuat siswa lebih bersahabat dengan lingkungan mereka sendiri dengan adanya penyusunan skripsi

yang terkait dengan kurikulum 2013 penulis berharap akan dapat membantu para siswa untuk lebih paham dan guru juga bisa melakukan

penilaian secara efektif dan efisien.

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV

(28)

2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV SD?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengembangkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV SD.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa

kelas IV SD.

1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa

Penulisan skripsi ini dapat menambah referensi bagi mahasiswa lain

dalam pembuatan skripsi atau karya ilmiah lainnya. 2. Bagi guru

Penulisan skripsi ini dapat menambah ilmu pengetahuan atau wawasan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran

3. Bagi siswa

Penulisan skripsi ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan siswa melalui pembelajaran tematik dalam pembelajaran yang mengacu

(29)

4. Bagi sekolah

Penulisan skripsi ini dapat menambah pengetahuan untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

5. Bagi prodi PGSD

Penulisan skripsi ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa yang ada di prodi PGSD Universitas Sanat Dharma serta dapat menambah bahan

pustaka yang terkait dengan skripsi pengembangan perangkat pembelajaran di sekolah dasar.

1.5Batasan Istilah 1. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah suatu upaya proaktif yang dilakukan di sekolah maupun pemerintah untuk membantu siswa mengembangkan

(30)

3. Pendekatan tematik integratif

Pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap

pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. 4. Pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang dimana siswa

akan memeperoleh pembelajaran melalui pengalaman-pengalaman yang akan dilakukan siswa dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba,

dan mengkomunikasikan. 5. Penilaian autentik

Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang

menekankan apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan

kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

6. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/

(31)

1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan

1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap berupa: (1) identitas sekolah,

(2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7)

pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11) lampiran-lampiran seperti: Lembar Kerja Siswa (LKS),

Instrumen Penilaian, Bahan Ajar, dan Soal Evaluasi.

2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan

pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.

4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1Kajian Pustaka

1. Kurikulum SD 2013

Kurikulum merupakan sebuah acuan atau wadah dalam melaksanakan sebuah pendidikan. Dengan adanya kurikulum membuat tujuan sebuaah pendidikan itu lebih terlihat jelas karena para guru yang

akan mengajar pun lebih merasa terbantu atau terarah. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 dalam (Kurinasih dan Sani Berlin, 2013:3)

tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan. pendidikan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat terlihat jelas bahwa kurikulum berperan penting dalam

dunia pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum di indonesia berubah dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan perkembangan zaman sehinggga

muncul sebuah kurikulum baru yang disusun oleh Kemendikbud yaitu kurikulum 2013.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh

dalam (Kurinasih dan Sani Berlin, 2013:22) kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Pada pernyataan Menteri

(33)

sejalan dengan kurikulum KTSP. Kurikulum KTSP sebenarnya mempunyai kesamaan dengan kurikulum 2013 dalam hal pengembangan

3 aspek, hanya saja pada kurikulum 3 aspek ini dimasukkan pada Kompetensi Inti (KI)

Perubahan kurikulum ini sejalan dengan perkembangan paradigma dunia tentang makna pendidikan karena tuntutan terhadap kompetensi yang ada pada dunia pendidikan juga akan semakin berkembang. Oleh

karena itu, manusia hendaklah memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan berfikirnya harus kritis, dan diharapkan mempunyai

kemampuan berpikir kreatif, selain itu manusia juga harus memiliki keterampilan pada dirinya. Triling & Fadel dalam (Yunus Abidin, 2014:9) menjelaskan bahwa keterampilan utama yang harus dimiliki

adalah keterampilan belajar dan berinovasi. Jadi, maksudnya keterampilan dasar yang harus ditumbuhkan pada diri kita itu adalah

keterampilan belajar dan berinovasi.

Pengertian di atas berkaitan dengan kurikulum 2013. Pada

kurikulum ini siswa akan diajak untuk lebih terampil dalam segala hal salah satunya adalah belajar dan berinovasi. Seiring dengan waktu perubahan kurikulum maka yang akan dibahas pada penelitian ini terkait

dengan kurikulum 2013 serta nantinya akan menghasilkan sebuah produk yang dapat mengembangkan perangkat pembelajaran di sekolah serta

(34)

2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan

pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2014: 2) perubahan-perubahan tersebut antara lain: perubahan dari pandangan

kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat global, perubahan dari kohesi sosial menjadi partisipasi demokratis dan perubahan dari pertumbuhan ekonomi ke perkembangan kemanusiaan. Untuk melaksanakan

perubahan dalam bidang pendidikan tersebut maka pendidikan diletakkan kedalam 4 pilar. Selain itu, pendidikan juga butuh perkembangan yang

berdasarkan dengan perubahan kurikulum karena tuntutan perkembanagan dari tahun ke tahun akan semakin rumit dan prilaku manusia juga akan turut mengglobal dimana manusia akhirnya hilang

dari karakter-karakter yang baik.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah disempurnakan

dari kurikulum sebelumnya atau kurikulum KTSP. Dapat kita ketahui bahwa sistem pendidikan yang ada di Indonesia terkait dengan

kurikulum telah sering terjadi perubahan. Perubahan ini terjadi bukan karena kurikulum yang dipakai sebelumnya kurang baik, melainkan kurikulum ini dari waktu kewaktu berubah sejalan dengan

perkembanagan zaman. Kurikulum disini hanya sebagai perangkat rencana pendidikan yang perlu dikembangakan secara dinamis sesuai

(35)

Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat

perubahan perlu terus dilakuakan agar pendidikan yang ada di Indonesia dapat berkembang jauh lebih baik lagi serta membangun anak-anak

bangsa yang berwawasan tinggi dengan karakter yang baik pula. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan

dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini

jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan

mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah

(36)

manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2) Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi

akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern

seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association

of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific

Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area

(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,

dan transformasi bidang pendidikan.

Perubahan kurikulum sebenarnya terjadi karena adanya konflik

atau masalah yang terjadi karena adanya tuntutan zaman. Jadi, kurikulm 2013 ini termasuk kurikulum yang cocok dalm mengatasi permasalahan pendidikan saat ini.

Kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri yang menyangkut dengan empat standar pendidikan yang ada di Indonesia, tetapi keempat standar itu

(37)

1. Kompetensi lulusan 2. Kedudukan mata pelajaran

3. Pendekatan (ISI)

4. Struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu)

5. Proses pembelajaran penilaian 6. Penilaian

3. Penguatan Pendidikan Karakter a. Pengertian Karakter

Sebagai anak bangsa kita seharusnya memikirkan apa yang menjadi masalah dalam pendidikan di Indonesia sehinggga sistem pendidikannya berubah terus menerus. Bangsa Indonesia mempunyai

cita-cita yang sangat besar untuk memajukan kesejahteraan umum tetapi harapan ini tertunda karena karakter anak bangsa kita sangat

memprihatikan. Keprihatinan ini yang membuat berkembangnya kurikulum sebagai pendidikan karakter. Menurut Maksudin (2013:58) Ada

3 alasan lain mengapa pendidikan karakter itu juga sangat penting yaitu: 1. Karakter adalah bagian esensial manusia dan karenanya harus

dididikkan.

2. Saat ini karakter generasi muda bahkan yang tua mengalamai erosi, pudar, dan kering keberadaannya.

(38)

Pendidikan karakter terdiri dari 2 kata yaitu pendidikan dan karakter. pendidikan itu menurut Masnur Muslich (2013: 48) adalah suatu

hal yang benar-benar ditanamkan selain menempa fisik, mental, dan moral bagi individu-individu, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya

sehingga diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia ciptaan Allah SWT. Sedangkan, karakter menurut ahli pendidikan nilai Darmiyati Zuchdi dalam (Sutarjo Adisusilo, 2012:77) merupakan sebagai

seperangkat sifat-sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan kematangan moral seseorang. Jadi berarti, pendidikan

karakter itu merupakan sebuah usaha yang bersifata pendidikan yang mengajarkan seseorang menjadi pribadi yang baik dan bermoral atau memnjadikan seseorang lebih matang dan dewasa.

Menurut Screnko dalam (Samani dan Hariyanto, 2013:45) pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh

dengan cara menunjukkan kepribadian positif yang dikembangkan, didorong, dan diberdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah, dan

biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa-apa yang diamati dan dipelajari.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang banyak

(39)

karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter masyarakat yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini, karena usia dini merupakan masa “emas” namun “kritis” bagi pembentukan karakter

seseorang.

c. Ciri Dasar Pendidikan Karakter

Foerster dan Majid dalam (Heri Gunawan, 2012:36) menyebutkan ada empat ciri dasar pendidikan karakter, yaitu:

1. Keteraturan interior dimana setiap tindakan diukur berdasarkan hirarki nilai.

2. Koherensi yang memberi keberanian membuat seseorang teguh ada prinsip dan tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko.

3. Otonomi, dimana seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi.

4. Keteguhan dan kesetiaan

d. Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan

Pendidikan karakter yang harus diatanamkan dalam diri setiap manusia itu adalah karakter-karakter yang bernilai positif. Menurut Kementrian Pendidikan Nasional dalam (Salahudin dan Irwanto,

2013:54-56), ada 18 nilai karakter bangsa yang harus ditanamkan, diajarkan dan dikembangkan pada diri manusia, yaitu:

(40)

pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3. Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya.

4. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,

serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya

(41)

10.Semangat kebangsaan, yaitu cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara

di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11.Cinta tanah air, yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12.Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13.Bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan

rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14.Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya.

15.Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan manfaat bagi

dirinya.

16.Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang berupaya

(42)

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17.Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18.Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,

karakter dimulai dalam sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Pendekatan Tematik Integratif a. Pengertian Tematik Integratif

Dalam rencana penerapan kurikulum 2013 disajikan model pembelajaran tematik integratif. Ini mungkin berbeda dengan

kurikulum-kurikulum yang sebelumnya. Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan

yakni Jakob dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty dengan konsep terpadu (Majid, 2014:85). Menurut Majid (2014:85) pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran dalam sebuah

(43)

Pembelajaran integratif merupakan pendekatan penting dalam konteks pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan

kenyataan bahwa pembelajaran integratif merupakan pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis pada konsep pembelajaran yang

akuntabel dan berbasis standar. Dikatakan akuntabel karena pendekatan pembelajaran ini menekankan aspek keterbukaan dalam hal bagaimana siswa belajar dan apa saja yang mendorong siswa

belajar. Sedangkan, yang dikatakan dengan berbasis standar karena pembelajaran ini menekankan upaya guru dalam mempersiapkan siswa

agar mampu mencapai standar yang telah ditetapkan (Yunus Abidin, 2014:214).

Pembelajaran tematik ini agar berguna menjadi pembelajaran yang

akuntabel dan standar, upaya pengembangan pembelajaran integratif dilakukan dengan melalui beberapa strategi. Yunus Abidin (2014)

memaparkan ada 10 macam bentuk strategi untuk mengembangkan pembelajaran integratif tersebut, yaitu:

1. Kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat 2. Pembelajaran difokuskan pada apa yang akan siswa kerjakan

bukan apa yang akan guru lakukan.

(44)

4. Pembelajaran diawali dengan keputusan bersama tentang apa yang harus diketahui dan dilakukan siswa dan harus menjadi

apa siswa setelah mengikuti pembelajaran.

5. Standar yang ditetapkan harus dapat diobservasikan dan diukur.

6. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pembelajaran.

7. Pembelajaran diarahkan pada upaya mengembangkan

kemampuan siswa dalam menghasikan ide dan pemahaman yang luas.

8. Pembelajaran diarahkan pada upaya meningkatkan keterampilan umum yang dibutuhkan seperti keterampilan memecahkan masalah, keterampilan meneliti, dan keterampilan

menguasai teknologi.

9. Guru bebas memilih gaya mengajar selama ketercapaian

standar trepenuhi.

10.Materi pembelajaran merupakan kendaraan untuk memenuhi

standar yang ditetapkan.

b. Keunggulan pembelajaran tematik integratif

Berdasarkan strategi pembelajaran yang telah dituliskan diatas

Yunus Abidin (2014) mengungkapkan bahwa tematik integratif memiliki keunggulan sebagai berikut:

(45)

2. Pendekatan integratif menekankan aspek relevansi antara apa yang dipelajari dengan apa yang dibutuhkan siswa.

3. Pembelajaran integratif merupakan seperangkat aktivitas pembelajaran dan bukan merupakan program pembelajaran

yang kaku sehingga prosedurnya dapat dikembangkan guru secara kreatif.

4. Pembelajaran integratif dikembangkan berdasarkan kebutuhan

siswa sehingga guru dapat secara bebas menghubungkan kurikulum dengan konteks kehidupan siswa yang senyatanya.

5. Pembelajaran integratif bersifat bertahap sehingga memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dibelakang.

c. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif

Menurut Abdul majid (2014:89) ada beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integratif, yaitu sebagai

berikut:

1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang

aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapamata pelajaran.

2. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait.

(46)

pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang memuat dalam

kurikulum.

4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema

selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.

5. Materi pemebelajaran yang diapadukan tidak terlalu

dipaksakan.

d. Karakteristik pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajarn tematik memiliki karakteristik. Menurut Abdul majid (2014:89) ada 6 macam karakteristik yaitu:

1. Berpusat pada siswa

2. Memberi pengalaman langsung

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

5. Bersifat fleksibel

6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermaindan menyenangkan.

e. Hambatan Penerapan Kurikulum Tematik Integratif

Penerapan kurikulum tematik integratif membutuhkan kesiapan

(47)

mengidentifikasi hambatan dalam penerapan kurikulum tematik integratif yaitu: faktor guru dan kualifikasi materi pelajaran/subject

matter, pengetahuan isi pedagogigal, kepercayaan tentang pengalaman

sekolah, sebagaimana praktik pembelajaran selama ini dan faktor

kontekstual yaitu kebijakan administratif, panduan kurikulum, proses penilaian dan pelaporan dan tradisi sekolah. Kesuksesan penerapan kurikulum tematik integratif ditentukan oleh kesiapan dalam

mengeliminir hambatan tersebut.

5. Pendekatan saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar

peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab

saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil

keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata). Pendekatan saintifik ini adalah suatu pendekatan yang bersifat ilmiah.

Menurut Sudarwan dalam Abdul Majid (2014: 194), pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,

(48)

b. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik moderen dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Penedekatan ilmiah dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali, informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian

menalar dan mengkomunikasikan. Untuk lebih jelasnnya, berikut adalah Sikap

(Tahu Mengapa)

Sikap (Tahu Bagaimana)

pengetahuan (Tahu Apa ) Produktif, kreatif

[image:48.595.98.547.150.683.2]
(49)

pendekatan (Scientific approach) dalam pembelajaran. (Abdul Majid (2014: 211)

1) Mengamati / (observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan

pembelajaran (Meaningfull Learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu,seperti menyajikan media obyek secara nyata,peserta didik senang dan bertantang,dan mudah

pelaksanaanya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses

pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam permendikbud nomor 81a,hendaklah guru membuka

secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak,

mendengar, dan membaca.Pendidik menfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan,melatih mereka untuk

memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan

mencari informasi. 2) Menanya/ (Questioning)

(50)

keterampilan, dan pengetahuannya. Pendidik perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan

pertanyaan. Pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,

konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana

peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari pendidik, masih memerlukan bantuan pendidik untuk mengajukan

pertanyaan sampai ke tingkat mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaaan secara mandiri.Ketika pendidik menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia

mendorong peserta didiknya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran

sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a

tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang diharapkan dalam

(51)

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.Adapun beberapa fungsi bertanya,antara lain:

a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran

b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

c) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban

secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

d) Mendorong peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

e) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,

serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

3) Menalar/ (Associating)

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran

dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013

(52)

peserta didikharus lebih aktif daripada pendidik. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas

fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupah pengetahuan. Penalaran dimaksud

merupakan penalaran ilmiah.

Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/ menalar”

dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam

permendikbud nomor 81a tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yuang bersifat menambah

keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan

keterkaitan satu pendekatan dan model pembelajaran informasi dengan informasi lainnya,menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan

adalah mengembangklan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

(53)

Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk

pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan

mengelompokkan beragam ide dan mengasosiakan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan

pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi.

4) Mencoba / (Experimenting)

Mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah :

(1) Menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum.

(2) Mempelajari cara- cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan.

(3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil- hasil

ekspermien sebelumnya.

(4) Melakukan dan mengamati percobaan

(54)

(6) Menarik kesimpulan atas hasil percobaan

(7) Membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil

percobaan.

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen

atau mencoba dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba sebagai berikut.

a) Persiapan

Dalam eksperimen hal-hal yang diperhatikan adalah

menetapkan tujuan eksperimen, mempersiapkan alat atau bahan, dan mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau bahan yang tersedia

b) Pelaksanaan

Selama proses eksperimen atau mencoba, pendidik ikut

membimbing dan mengamati proses percobaan. Disini pendidik harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap

kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik. Selama proses eksperimen atau mencoba, pendidik hendaknya memperhatikan situasi

secara keseluruhan, termaksud membantu mengatasi dan memecahkan masalah- masalah yang akan menghambat

(55)

c) Tindak lanjut

Tindak lanjut dalam bereksperimen adalah peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada pendidik,

pendidik memeriksa hasil eksperimen peserta didik, pendidik memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen, pendidik dan peserta didik mendiskusikan

masalah- masalah yang ditemukan selama eksperimen, dan Pendidik dan peserta didik memeriksa dan meyimpan kembali

segala bahan dan alat yang digunakan. 5) Mengkomunikasikan (Networking)

Pada pendekatan saintifik pendidik diharapkan member

kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan

melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh pendidik sebagi hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan

“mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran

sebagaimana dalam permendikbud nomor 81a tahun 2013

(56)

lainnya. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar.

6) Penilaian Otentik

a. Pengertian Penilaian Otentik

Salah satu yang tercakup pada kurikulum 2013 adalah penilaian

otentik. Yang dinamakan penilaian otentik apabila penilaian ini siswa dapat menampilkan tugas atau situasi yang sesunggguhnya serta mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial

yang bermakna Mueller dalam (Kurinasih dan Sani Berlin, 2013:58). Menurut Kunandar (2013:35) penilaian otentik adalah kegiatan menilai

peserta didik yang menekankan apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan

dengan tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi (SK) atau kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahawa penilaian autentik ini mencakup semua aspek.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. menurut

(57)

siswa. salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 ini ada penilaian autentik.

b. Karakteristik Penilaian Otentik

Menurut Nurhadi dalam Basuki Ismet (2014:171) menyatakan

penilaian otentik memiliki 10 karakteristik. Karakter tersebut sebagai berikut:

1) Melibatkan pengalaman nyata

2) Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung 3) Mencakup penilaian pribadi dan refleksi

4) Yang diukur keterampilan da performansi, bukan mengingat fakta 5) Berkesinambungan

6) Terintegrasi

7) Dapat digunakan sebagai umpan balik

8) Kriteria keberhasialan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas

9) Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman

belajar

10)Bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran.

c. Keunggulan Penilaian Otentik

Basuki Ismet (2014:175-176) menjelaskan tentang

(58)

1) Berfokus pada keterampilan analisis dan keterpaduan pengetahuan

2) Meningkatkan kreativitas

3) Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata

4) Mendorong kerja kolaboratif

5) Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis

6) Langsung menghubungkan kegiatan asesmen, kegiatan

pengajaran, dan tujuan pembelajaran

7) Menekankan kepada keterpaduan pembelajaran disepanjang

waktu.

d. Kelemahan Penilaian Otentik

1) Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola,

memantau, dan melakukan koordinasi

2) Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang

telah ditetapkan secara legal

3) Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai

yang konsisten

4) Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias

5) Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa 6) Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak

(59)

7) Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan pembelajaran.

7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemp dan dipadukan dengan model Borg dan Gall. Kemp dalam Trianto (2010:81)

berpendapat bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Setiap langkah pengembangan

berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun

Dalam model Kemp terdapat siklus pengembangan yang

meliputi, identifikasi masalah (instructional problems), analisis siswa (learning characteristics), analisis tugas (task analysis),

merumuskan indikator (intructional objectives), urutan isi (content

sequencing), strategi pembelajaran (instructional strategy), cara

penyampaian pesan atau isi pembelajaran (instructional delivery), penyusunan instrumen evaluasi (evaluation instrument), pemilihan media atau sumber belajar (instructional resourche), pelayanan

pendukung (support services), kemudian evaluasi formatif (formative), dan evaluasi sumatif (summarative evaluation) yang

(60)

pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp. Berikut ini merupakan gambar siklus dan pemaparan pengembangan

[image:60.595.99.559.195.604.2]

perangkat pembelajaran model Kemp dalam Triatno (2010:82)

Gambar 2. Bagan Model Jerold E. Kemp

a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang

(61)

pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara

pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.

b. Analisis siswa (Learning Characteristics)

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan

pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan

perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) tingkah laku awal peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan

peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran., 2) karakteristik peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto

(2010: 83) analisis peserta didik dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik

baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis dapat berupa kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman,

keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya.

(62)

Analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk

mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas

tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas

belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar

Kegiatan Siswa (LKS).

d. Merumuskan Indikator (Intructional Objectives)

Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran

dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan

pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan dan cara mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

e. Urutan Isi (Content Sequencing)

Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran.

f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan

(63)

dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan.

g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional

Delivery)

Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan memilih gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami

pengetahuan tersebut.

h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)

Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasan indikator dan penugasan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kriteria

penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur

ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan.

i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional

Resourche)

Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan

berdasarkan hasil analisis tujuan, analisis karakteristik siswa, dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat

(64)

dapat memotivasi peserta didik, melibatkan peserta didik, dan menjelaskan pembelajaran dengan lebih menarik.

j. Pelayanan Pendukung (Support Services)

Pelayanan pendukung adalah semua pihak yang ikut

terlibat antara lain, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal

penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan.

k. Evaluasi formatif (Formative Evaluation)

Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai

pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.

l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation)

Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat

pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu.

m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)

Revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki

(65)

saran, dan penilaian yang diperoleh dari validasi perangkat oleh pakar.

8. Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), materi ajar, instrumen penilaian dan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Perangkat pembelaj

Gambar

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian...............................................................
Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah............... 26 Gambar 2
Gambar 1. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
Gambar 2.  Bagan Model Jerold E. Kemp
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013. Penelitian ini adalah penelitian yang

Dapat memperoleh inspirasi terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema aku bangga dengan daerah tempat tinggalku untuk

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini

1. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013.. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN MENGACU KURIKULUM SD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif sub tema Bermain di Lingkungan Rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II