DISTRIBUSI TEGANGAN DI DALAM TANAH
Dr. Muhajirah, ST., MT.
KONTRAK PERKULIAHAN
Materi Mekanika Tanah 2
Materi sebelum Mid test
1. Distribusi tegangan di dalam tanah
2. Konsolidasi 3. Penurunan
Materi setelah Mid Test
4. Tekanan tanah lateral (Dinding penahan tanah dan Turap)
5. Stabilitas Lereng
DOSEN PENGAMPU:
MUHAJIRAH DOSEN PENGAMPU:
ISMAIL HOESAIN M.
Materi Mekanika Tanah 2
Sistem Penilaian:
1. UTS 2. UAS
3. Tugas Kecil/PR
Literatur:
1. Mekanika Tanah 2 Karangan Hary CH.
2. Principle of Geotechnical Engineering, By Braja M.
Das
Distribusi Tegangan di Dalam Tanah
Pendahuluan
Distribusi tegangan dalam tanah
1. Beban titik 2. Beban garis
3. Beban terbagi rata berbentuk lajur memanjang
4. Beban terbagi rata berbentuk empat persegi panjang 5. Beban terbagi rata berbentuk lingkaran
6. Beban terbagi rata berbentuk segitiga memanjang tak berhingga
7. Beban terbagi rata berbentuk trapesium memanjang tak berhingga
8. Tambahan tegangan vertikal cara Newmark
Distribusi tegangan dalam tanah
Distribusi tegangan dalam tanah
Aplikasi Teori Boussinesq
Analisis tegangan yang terjadi di dalam massa tanah akibat pengaruh beban titik di permukaan.
Anggapan yang digunakan pada teori Boussinesq adalah:
1. Tanah merupakan bahan yang bersifat elastis, homogen, isotropis dan semi tak berhingga.
2. Tanah tidak mempunyai berat.
3. Hubungan tegangan-regangan mengikuti hukum Hooke
4. Distribusi tegangan akibat beban yang bekerja tidak bergantung pada jenis tanah
5. Distribusi tegangan simetri terhadap sumbu vertikal (z) 6. Perubahan volume tanah diabaikan
7. Tanah tidak sedang mengalami tegangan sebelum beban Q diterapkan.
Z
A
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TITIK
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TITIK
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TITIK
Ada tiga kolom terletak dalam satu garis, masing-masing berjarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1,2 dan 3 berturut-turut adalah 640 kN, 160 kN dan 320 kN.
a. Hitung tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada kedalaman 2,5 m di titik 1, 2 dan 3.
b. Jika diketahui bahwa tanah homogen dengan berat volume basah 18 kN/m³.
Berapakah tegangan total akibat beban kolom dan tekanan overburden (tekanan akibat berat tanahnya sendiri) pada
masing-masing titik.
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TITIK
Ada tiga kolom terletak dalam satu garis, masing-masing berjarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1,2 dan 3 berturut-turut adalah 640 kN, 160 kN dan 320 kN.
a. Hitung tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada kedalaman 2,5 m di titik 1, 2 dan 3.
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TITIK
Ada tiga kolom terletak dalam satu garis, masing-masing berjarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1,2 dan 3 berturut-turut adalah 640 kN, 160 kN dan 320 kN.
a. Hitung tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada kedalaman 2,5 m di titik 1, 2 dan 3.
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TITIK
Ada tiga kolom terletak dalam satu garis, masing-masing berjarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1,2 dan 3 berturut-turut adalah 640 kN, 160 kN dan 320 kN.
a. Hitung tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada kedalaman 2,5 m di titik 1, 2 dan 3.
Penambahan tegangan vertikal di titik 1 adalah = 18 kN/m² (total kuning)
Penambahan tegangan vertikal di titik 2 adalah = 15,3 kN/m² (total biru)
Penambahan tegangan vertikal di titik 3 adalah = 11,1 kN/m² (total merah)
Aplikasi Teori Boussinesq
Tekanan overburden pada kedalaman 2,5 m adalah 2,5 × 18 = 45 kN/m²
Total tegangan vertikal di titik 1 adalah = 63 kN/m² (kuning)
Total tegangan vertikal di titik 2 adalah = 60,3 kN/m² (biru)
Total tegangan vertikal di titik 3 adalah = 56,1 kN/m² (merah)
Aplikasi Teori Boussinesq
Tambahan tegangan akibat beban garis Q per satuan panjang pada sembarang titik di dalam tanah dinyatakan oleh
persamaan berikut:
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN GARIS
Type equation here.
Q/m
∆𝝈
𝒛x
z
∆𝝈
𝒙Tambahan tegangan pada titik A di dalam tanah akibat beban fondasi fleksibel terbagi rata q yang berbentuk lajur memanjang di permukaan dinyatakan oleh persamaan- persamaan berikut:
Tegangan vertikal pada arah sumbu z
∆𝝈𝒛 = 𝒒
𝝅 𝜶 + 𝒔𝒊𝒏 𝜶 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝜷
Tegangan mendatar arah sumbu x
∆𝝈𝒙 = 𝒒
𝝅 𝜶 − 𝒔𝒊𝒏 𝜶 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝜷
Tegangan geser
∆𝝈𝒛 = 𝒒
𝝅𝒔𝒊𝒏 𝜶 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝜷
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LAJUR MEMANJANG
q
z
B/2 𝜷 𝜶
∆𝝈
𝒁∆𝝈
𝑿A
𝜶 dan 𝜷 dalam radian
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LAJUR MEMANJANG
Tambahan tegangan di dalam tanah akibat beban fondasi fleksibel terbagi rata q yang berbentuk lajur memanjang di permukaan dinyatakan oleh:
∆𝝈
𝒛=
𝒒𝝅
𝜶 + 𝒔𝒊𝒏 𝜶 𝒄𝒐𝒔 𝟐𝜷
𝜶 dan 𝜷 dalam radian
Suatu pondasi berbentuk lajur memanjang dengna lebar 2 m mendukung beban terbagi rata sebesar 250 kN/m². Pondasi terletak
pada lapisan pasir jenuh dengan 𝜸𝒔𝒂𝒓 = 19,81 kN/m³ dan 𝑲𝒐 = 0,40. Tentukan besarnya tegangan vertikal efektif
pada titik di kedalaman 3 m di bawah pusat pondasi, sebelum dan sesudah pembebanan.
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LAJUR MEMANJANG
CONTOH SOAL
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LAJUR MEMANJANG
CONTOH SOAL
𝜶
tan ½α = 1/3
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LAJUR MEMANJANG
CONTOH SOAL
𝜶
Teg efektif yang terjadi
= 30 + 99 = 129 kN/m²
tan ½α = 1/3
Aplikasi Teori Boussinesq BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK
EMPAT PERSEGI PANJANG
Tambahan tegangan vertikal akibat beban terbagi rata berbentuk empat persegi panjang fleksibel dengan ukuran panjang L dan lebar B, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan yang diperoleh dari hasil penjabaran teori Boussinesq:
∆𝝈
𝒛= 𝒒 × 𝑰
Dengan q = tegangan akibat beban pondasi.
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK
EMPAT PERSEGI PANJANG
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
Tambahan tegangan vertikal akibat beban terbagi rata berbentuk empat persegi adalah:
∆𝝈
𝒛= 𝒒 × 𝑰
Dengan:
q = tegangan akibat beban pondasi.
𝒎 = Τ
𝑩 𝒛 dan𝒏 = Τ
𝑳 𝒛 Tentukan tambahan tegangan vertikal di titik A dan titik I yang terletak pada
kedalaman 1,5 m akibat beban pondasi yang mendukung beban terbagi rata q = 100 kN/m² .
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
I
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
L B
2 1 3
Titik A
LUASAN L
(m) 𝒎 = Τ𝑳 𝒛 B
(m) 𝒏 = Τ𝑩 𝒛 I ∆𝝈𝒛 = 𝒒 × I
𝐤𝐍 𝐦Τ 𝟐
ABCD 6 4 4,5 3 0,2454 24,54
ADEF 3 2 4,5 3 0,2375 23,75
AFGH 3 2 3,0 2 0.2325 23,25
Penambahan tegangan di titik A pada kedalaman 1,5 m adalah = 71,54
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
I
Titik I
LUASAN L
(m) 𝒎 = Τ𝑳 𝒛 B
(m) 𝒏 = Τ𝑩 𝒛 I ∆𝝈𝒛 = 𝒒 ×I
𝒌𝑵 𝒎Τ 𝟐
ICEG 9 6 7,5 5 0,249 24,90
IBAH 6 4 3 2 0,2385 23,85
Penambahan tegangan di titik I pada kedalaman 1,5 m adalah = 48,75
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK
LINGKARAN
Dengan integrasi dari persamaaan titik, dapat diperoleh besarnya tambahan tegangan di bawah pusat pondasi lingkaran fleksibel dengan beban yang terbagi rata pada luasannya.
Penambahan tegangan akibat beban berbentuk
lingkaran dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
𝒅𝝈
𝒛=
𝟑𝒒𝟐𝝅 𝒛𝟐
𝟏 𝟏+ 𝒓
𝒛
𝟐 𝟓 𝟐Τ
𝒅𝑨
Aplikasi Teori Boussinesq
BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK
LINGKARAN
Aplikasi Teori Boussinesq BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LINGKARAN
Tegangan di bawah pusat beban terbagi rata berbentuk lingkaran:
Sebuah tangki minyak berbentuk lingkaran dengan diameter 4 m mendukung beban terbagi rata q = 120 kN/m². Hitunglah
tambahan tegangan di titik A dan B (di bawah pusat dan di pinggir tangki) pada kedalaman 2 m dari permukaan tanah.
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LINGKARAN
R = 4 m
B z = 2 m
Titik A, dasar tangki berada di permukaan tanah
z = 2 m
r = 2 m 𝒛
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
x = 0 𝒙
Τ
𝒓= Τ
𝟎 𝟐= 𝟎
Tiktik B, dasar tangki berada di permukaan tanah
z = 2 m
r = 2 m 𝒛
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
x = 2 m 𝒙
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
Aplikasi Teori Boussinesq
CONTOH SOAL BEBAN TERBAGI RATA BERBENTUK LINGKARAN
R = 4 m
B z = 2 m
Titik A, dasar tangki berada di permukaan tanah
z = 2 m
r = 2 m 𝒛
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
x = 0 𝒙
Τ
𝒓= Τ
𝟎 𝟐= 𝟎
I = 0,64 → ∆𝝈𝒛 = 𝟏𝟐𝟎 × 𝟎, 𝟔𝟒 = 𝟕𝟔, 𝟖 kN/m²
Titik B, dasar tangki berada di permukaan tanah
z = 2 m
r = 2 m 𝒛
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
x = 2 m 𝒙
Τ
𝒓= Τ
𝟐 𝟐= 𝟏
I = 0,33 → ∆𝝈𝒛 = 𝟏𝟐𝟎 × 𝟎, 𝟑𝟑 = 𝟑𝟗, 𝟔 kN/m²