• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Aktif Stres Kerja

N/A
N/A
Nathania Rolanda

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Aktif Stres Kerja"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Stres Kerja

GUD 2018

(2)

STRESS

TEKANAN YANG DIRASAKAN

INDIVIDU AKIBAT PENGARUH

LINGKUNGAN

(3)

STRESS

RESPON INDIVIDU TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN

 dapat berupa kekecewaan emosional,

penurunan performansi, atau perubahan

fisiologis seperti mengencangnya kulit

atau meningkatnya produksi hormon.

(4)

Stressor Stressor

 Kondisi lingkungan : kejutan listrik, Kondisi lingkungan : kejutan listrik, kebosanan, stimulus yang tak

kebosanan, stimulus yang tak

terkontrol, kejadian keseharian yang terkontrol, kejadian keseharian yang

bermakna, kesibukan sehari-hari, bermakna, kesibukan sehari-hari,

kecukupan tidur.

kecukupan tidur.

 Dapat bersifat mayor (kematian orang Dapat bersifat mayor (kematian orang yang dicintai), minor (kesibukan

yang dicintai), minor (kesibukan

sehari-hari), akut (gagal ujian), atau sehari-hari), akut (gagal ujian), atau

kronis (lingkungan kerja yang tidak kronis (lingkungan kerja yang tidak

menyenangkan dan menetap).

menyenangkan dan menetap).

(5)

STRESS STRESS

 Segala tekanan yang Segala tekanan yang

mendorong aspek psikologis mendorong aspek psikologis

dan fisik melewati ambang dan fisik melewati ambang

batas stabilitas, yang batas stabilitas, yang

menghasilkan penyesuaian menghasilkan penyesuaian

diri dalam diri individu.

diri dalam diri individu.

(6)

STRESS PROCESS STRESS PROCESS

(Cummings and Cooper, 1979) (Cummings and Cooper, 1979)

 Individu berusaha menjaga pikiran, Individu berusaha menjaga pikiran,

emosi dan hubungannya dengan dunia emosi dan hubungannya dengan dunia

berada dalam kondisi stabil berada dalam kondisi stabil

 Aspek fisik dan emosi individu Aspek fisik dan emosi individu mengandung aspek “range of

mengandung aspek “range of s s tability” tability”

dimana mereka merasa nyaman. Ketika dimana mereka merasa nyaman. Ketika

tekanan muncul melebihi ambang, tekanan muncul melebihi ambang,

individu harus bertindak dan mengatasi individu harus bertindak dan mengatasi

untuk mengembalikan kenyamanannya

untuk mengembalikan kenyamanannya . .

(7)

STRESS PROCESS STRESS PROCESS

 Perilaku individu bertujuan untuk Perilaku individu bertujuan untuk memelihara kondisi stabil dengan memelihara kondisi stabil dengan

melalui proses penyesuaian atau melalui proses penyesuaian atau

strategi coping

strategi coping

(8)

Individual differences

Individual differences dalam dalam Stres

Stres

Locus of Control Locus of Control

Self efficacy Self efficacy

Store of energy Store of energy

Mood Mood

Social support Social support

Bounce back (Daya Lenting) Bounce back (Daya Lenting)

Use different stress coping strategies

Use different stress coping strategies

(9)

Coping

Bagaimana orang

berusaha untuk mengatasi masalah atau mengatasi

emosi-emosi negatif yang

disebabkan oleh masalah

tersebut.

(10)

Coping

 Problem focused coping

 Emotion focused coping

(11)

Teori Stres Teori Stres

 Biologis Biologis

 Psikoanalisa Psikoanalisa

 Kognitif Behavioral Kognitif Behavioral

(12)

Teori Biologis Teori Biologis

 Somatic Weakness Theory Somatic Weakness Theory

 Specific Reaction Theory Specific Reaction Theory

 Prolonged Exposure To Stress Prolonged Exposure To Stress Hormones

Hormones

 Stress and Immune System Stress and Immune System

(13)

Teori Kognitif Behavioral

 Penilaian yang negatif atau tidak tepat terhadap

pengalaman hidup yang

telah terpola

(14)

Data Epidemiologi Stres Data Epidemiologi Stres

(Davison, dkk, 2004) (Davison, dkk, 2004)

 Angka kematian pria dan wanita Angka kematian pria dan wanita

akibat penyakit jantung relatif sama akibat penyakit jantung relatif sama

 Kelas sosial ekonomi bawah lebih Kelas sosial ekonomi bawah lebih beresiko dibanding kelas sosial

beresiko dibanding kelas sosial ekonomi menengah atas

ekonomi menengah atas

 Etnis minoritas lebih rentan daripada Etnis minoritas lebih rentan daripada etnis mayoritas

etnis mayoritas

(15)

Absensi Kerja akibat Absensi Kerja akibat

Gangguan Mental dan Stres Gangguan Mental dan Stres

(Sumber : Departemen Kesehatan Inggris, 1986 (Sumber : Departemen Kesehatan Inggris, 1986 ) )

Penyebab

Penyebab Sex Sex Jumlah Jumlah Psikosis

Psikosis Neurosis Neurosis

Gangguan Kepribadian Gangguan Kepribadian

Retardasi Mental Retardasi Mental

Migraine Migraine

Hypertensi Hypertensi

-M -M -F -F -M -M -F -F -M -M -F -F -M -M -F -F -M -M -F -F -M -M -F -F

-8.138.000 8.138.000

-3.275.080 3.275.080

-17.083.743 17.083.743

-10.162.450 10.162.450

-162.200 162.200

-131.600 131.600

-1.310.286 1.310.286

-823.300 823.300

-136.300 136.300

-62.800 62.800

-9.890.527 9.890.527

-2.060.400 2.060.400

(16)

Akibat Stres di Lingkungan Kerja

Ketidakpuasan Kerja Burn out

Performansi Kerja

Absensi dan Turnover

Biaya kesehatan dan perawatan

(17)

Job Burn out Process Job Burn out Process

Interpersonal and Role related

stressors

Emotional exhaustion

Depersonalization

Reduced personal accomplishment

Physiological, Psychological, And behavioral,

consequences

(18)

Sumber Stres di Pekerjaan

 Faktor Intrinsik

 Faktor Ekstrinsik

(19)

Faktor Intrinsik Faktor Intrinsik

 Kondisi Kerja Kondisi Kerja

Lingkungan fisik seperti : Lingkungan fisik seperti :

kebisingan, cahaya, bau, kebisingan, cahaya, bau,

panas, ventilasi yang buruk, panas, ventilasi yang buruk,

desain kantor yang buruk,

desain kantor yang buruk,

dll dll

(20)

Faktor Intrinsik

 Shift Work

- Shift kerja mempengaruhi metabolisme, kadar gula darah, efisiensi mental,

motivasi, dan hipertensi.

- Shift kerja yang bergiliran lebih

menimbulkan stres dari yang menetap.

- Semakin panjang waktu satu shift

semakin stres

(21)

Faktor Intrinsik

 Long hours

- Semakin panjang waktu kerja

semakin beresiko terhadap penyakit jantung koroner

- Pekerja yang bekerja lebih dari 40

jam seminggu menjadi tidak produktif dan memiliki resiko kematian 2 kali

lebih besar dari pekerja lain

(22)

Faktor Intrinsik Faktor Intrinsik

 Resiko dan Bahaya Resiko dan Bahaya

semakin tinggi resiko semakin tinggi resiko

pekerjaan semakin tinggi pekerjaan semakin tinggi

tingkat stres pekerja

tingkat stres pekerja

(23)

Faktor Intrinsik Faktor Intrinsik

 Teknologi Baru Teknologi Baru

Pengenalan terhadap Pengenalan terhadap

sistem, peralatan, dan cara sistem, peralatan, dan cara

kerja baru menimbulkan kerja baru menimbulkan

beban ekstra bagi pekerja.

beban ekstra bagi pekerja.

(24)

Faktor Intrinsik

 Work Overload

Pekerja dengan beban kerja yang berlebih mengalami gangguan

fisiologis dan kadar kolesterol yang

lebih besar dari pekerja yang lain

(25)

Faktor Ekstrinsik

 Role in The Organization

- Role Ambiguity

- Role Conflict

(26)

Faktor Ekstrinsik

 Relationship At Work

- Social support

- Relationship with superior

- Relationship with subordinates

- Relationship with colleageus

(27)

Faktor Ekstrinsik

 Career Development

Pekerja dengan career stress

mengalami ketidakpuasan kerja,

burnout, performansi kerja yang buruk, dan komunikasi interpersonal yang

tidak efektif.

 Job security, retirement

(28)

Faktor Ekstrinsik

 Organizational Structure and Climate

- Struktur birokratis atau ramping - Keterlibatan pekerja (power,

information, knowledge and skills, rewards)

- Desain kerja

(29)

Faktor Yang Faktor Yang

Menyebabkan Stres Kerja

Menyebabkan Stres Kerja

(30)

Stress of Being Unemployed

(Arnold, 1995)

 Mengalami rendahnya kebahagiaan pribadi, kepuasan hidup, harga diri, kesejahteraan psikologis.

 Penyakit bronkhitis, penciuman,

pendengaran, kerongkongan, dan alergi.

 Penyakit jantung dan paru-paru

 Frustrasi untuk berusaha

(31)

Post Power Syndrome

 Pada pekerja yang memasuki masa pensiun atau kehilangan kekuasaan

 Gejala kejiwaan atau emosi yang kurang stabil sebagai akibat

hilangnya kekuasaan atau tidak

bekerja lagi/pensiun.

(32)

Post Power Syndrome Post Power Syndrome

 Simtom fisik : lebih tua, berkeriput, sakit- Simtom fisik : lebih tua, berkeriput, sakit-

sakitan, tubuh lemah, tidak bertenaga, dan sakitan, tubuh lemah, tidak bertenaga, dan

berat badan turun berat badan turun

 Simtom emosi : cepat tersinggung, merasa Simtom emosi : cepat tersinggung, merasa tidak berharga, depresif, serba salah,

tidak berharga, depresif, serba salah, gelisah, cemas, putus asa.

gelisah, cemas, putus asa.

 Simtom perilaku : menarik diri, melakukan Simtom perilaku : menarik diri, melakukan kekerasan, agresif, menyerang,

kekerasan, agresif, menyerang,

membanggakan masa lalu, resisten pada membanggakan masa lalu, resisten pada

perubahan, sulit bekerja sama, suka perubahan, sulit bekerja sama, suka

melamun.

melamun.

(33)

Job Burn Out Job Burn Out

 Merupakan sindrom dari reaksi psikologis Merupakan sindrom dari reaksi psikologis terhadap pekerjaan, termasuk kelelahan, terhadap pekerjaan, termasuk kelelahan,

sinisme, kehilangan antusiasme, dan sinisme, kehilangan antusiasme, dan

ketidakterlibatan profesional, dan secara ketidakterlibatan profesional, dan secara

mendasar merupakan gejala mendasar merupakan gejala

ketidakseimbangan psikologis (Shin, 1981).

ketidakseimbangan psikologis (Shin, 1981).

 Gejala ketidakseimbangan psikologis Gejala ketidakseimbangan psikologis berkorelasi sangat kuat satu sama lain berkorelasi sangat kuat satu sama lain

( low self esteem, depresi, depersonalisasi, ( low self esteem, depresi, depersonalisasi,

kelelahan emosional, ketegangan, kelelahan emosional, ketegangan,

kecemasan, kehilangan kesabaran, kecemasan, kehilangan kesabaran,

kekhawatiran, kesehatan mental, frustasi) kekhawatiran, kesehatan mental, frustasi)

dan depresi merupakan aspek utama yang dan depresi merupakan aspek utama yang

muncul bersamaan dengan burn out.

muncul bersamaan dengan burn out.

(34)

Job Burn Out Job Burn Out

 Maslach Burnout Inventory : 3 sub skala yaitu Maslach Burnout Inventory : 3 sub skala yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan kelelahan emosional, depersonalisasi, dan

pencapaian pribadi.

pencapaian pribadi.

 Sebagian ahli menyebutkan bahwa kelelahan Sebagian ahli menyebutkan bahwa kelelahan emosional merupakan aspek utama dalam

emosional merupakan aspek utama dalam burn out.

burn out.

 Studi pada perawat rumah sakit menunjukkan Studi pada perawat rumah sakit menunjukkan ketiga aspek burn out di atas berkorelasi

ketiga aspek burn out di atas berkorelasi dengan role ambiguity dan role conflict, dengan role ambiguity dan role conflict,

terutama aspek kelelahan emosional

terutama aspek kelelahan emosional

(35)

Job Burn Out Job Burn Out

 Studi pada terapis kesehatan mental Studi pada terapis kesehatan mental

komunitas dilakukan karena profesi ini memiliki komunitas dilakukan karena profesi ini memiliki

tingkat turn over yang tinggi tingkat turn over yang tinggi

 Karena profesi ini mengandung stressor Karena profesi ini mengandung stressor

lingkungan kerja yang tinggi ( role overload) lingkungan kerja yang tinggi ( role overload)

menghasilkan dampak kepada manusia menghasilkan dampak kepada manusia

berupa ketidakpuasan kerja dan kelelahan berupa ketidakpuasan kerja dan kelelahan

emosional sehingga berdampak pada emosional sehingga berdampak pada

organisasi berupa penurunan prestasi kerja

organisasi berupa penurunan prestasi kerja

(36)

Manajemen Stres Manajemen Stres

Individual

Individual Organisasional Organisasional

-MeditationMeditation

-Manage desires, ambitions, drivesManage desires, ambitions, drives -Increase self understandingIncrease self understanding

-Organization provide health serviceOrganization provide health service

-Vicarious stress reduction (e.g. Audience Vicarious stress reduction (e.g. Audience activity)

activity)

-Relaxation techniquesRelaxation techniques

-Acceptance of less than perfectionAcceptance of less than perfection

-Tension release (laughing, crying, attacking)Tension release (laughing, crying, attacking) -Seeking medical, psychological, athoer Seeking medical, psychological, athoer professional help

professional help

-Attempts to alter behavior or personalityAttempts to alter behavior or personality -Use of biofeedback techniquesUse of biofeedback techniques

-Think of work as less importantThink of work as less important -Getting sufficient restGetting sufficient rest

-Quitting drug intakeQuitting drug intake -Physical activityPhysical activity -DietDiet

-Increased religious activityIncreased religious activity

-Mastery of environment (including stressors)Mastery of environment (including stressors) -Leaving stressful situation permanentlyLeaving stressful situation permanently

-Human relation trainingHuman relation training

-Planning, organizing day’s activitiesPlanning, organizing day’s activities -Find more suitable jobFind more suitable job

-Redesign jobRedesign job

-Alter organizational structureAlter organizational structure

-Change evaluation, reward systemChange evaluation, reward system -Change work scheduleChange work schedule

-Clarify rolesClarify roles

-Refine selection and placement procedureRefine selection and placement procedure -Clarify career paths and promotion criteria Clarify career paths and promotion criteria -Improve organization’s communicationImprove organization’s communication

(37)

EAP ….

EAP ….

(38)
(39)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Normal cost pekerja perjam = prod. 8) Biaya lembur pekerja per hari = (jam kerja lembur pertama x 1,5 x upah sejam nor- mal) + (jam kerja lembur berikutnya x 2

Penduduk disebut sebagai pekerja penuh apabila selama seminggu yang lalu mereka bekerja selama 35 jam atau lebih, termasuk mereka yang sementara tidak bekerja,

• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut

• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut

Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu.tidak semua pekerjaan jam kerja yang sama pekerjaan yang sama akan beresiko tinggi,seperti pelaut dan pekerja di industry

Faktor tersebut meliputi keadaan fisik lingkungan kerja yang tidak nyaman, stasiun kerja yang tidak ergonomis, kerja shift, jam kerja yang panjang, pekerjaan beresiko

Tabel Table B Rata-Rata Jam Kerja Seminggu yang Lalu dan Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan Bersih (rupiah) Sebulan Pekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama/Average of Working Hours

Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima