• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Data Arman

N/A
N/A
Farhan Farhan

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen Tentang Data Arman"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kewajiban-kewajiban konsumen dijelaskan yaitu untuk membaca dan mengikuti petunjuk pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau demi keselamatan serta membayar barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai tukar. Dan kewajiban konsumen ini dipertegas dan diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 5 yang berbunyi:

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang atau jasa, demi keamanan dan keselamatan

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa

3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati 4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa

perlindungan konsumen secara patut.1

Ada 10 larangan bagi pelaku usaha sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (1) UUPK, yakni pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:

a. Tidak memenuhi standar

b. Tidak sesuai dengan berat bersih

c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran ,dan timbangan d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan

e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode atau penggunaan tertentu

f. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa

h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang 1 Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 5

(2)

Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia.2

Metode Dalam penelitian jurnal ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Metode penelitian hukum normatif mengkaji dan

2 Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 8

(3)

menganalisis pokok permasalahan dengan substansi Peraturan Perundang- Undangan dengan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 4 Dalam menunjang proses penelitian jenis pendekatan yang digunakan ialah pendekatan Perundang- Undangan, yang konteksnya dilakukan dengan menelaah semua Undang-Undang yang bersangkutan dengan masalah hukum yang sedang ditangani.3

Peredaran kosmetik ilegal saat ini sudah menjadi rahasia umum dikalangan masyarakat, semakin berkembangnya zaman serta kebutuhan menjadikan para pelaku usaha menggunakan berbagai cara dalam memasarkan produk-produk kosmetik yang menggunakan bahan berbahaya. 10 Berikut ini adalah beberapa

10 Luh Putu Dianata Putri, A.A Ketut Sukranatha, 2018,“Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Terkait Produk Kosmetik Tanpa Komposisi Bahan”, Jurnal Kertha Semaya Fakultas Hukum Universitas Udayana, Vol.6 No.10, hlm.8 URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/41137.

Diakses Tanggal 15 Oktober 2019.

3 Made Pasek Diantha, Ni Ketut Supasti Dharmawan, I Gede Artha, 2018, “Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Disertasi”, Swastu Nulus, Denpasar, h. 50.

(4)

faktor-faktor yang membuat konsumen mengkonsumsi kosmetik impor ilegal yang mengandung bahan berbahaya11 :

1. Kecenderungan Masyarakat membeli Kosmetik Online

Zaman yang semakin modern dan canggih memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan kita sekarang, namun hal ini juga banyak di salah gunakan oleh para pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penjualan, salah satunya adalah dengan menjual produk kosmetik impor ilegal secara online. Masyarakat cenderung memilih berbelanja produk kosmetik melalui situs online karena harga yang relatif lebih murah dibandingkan membelinya langsung di toko resmi. Banyak produk-produk yang diperjual belikan secara online diimpor secara ilegal. Kosmetik tersebut bahkan bisa juga merupakan barang replika atau tiruan. Kebanyakan konsumen tidak memperhatikan hal tersebut sehingga pasar akan terus berkembang jika masyarakat tidak perduli akan hal tersebut.

Ni Kadek Diah Sri Pratiwi, Made Nurmawati, 2019,Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Produk Kosmetik Impor Tanpa Izin Edar yang Dijual Secara Online,

Perlindungan hukum menurut soejono soekanto adalah tangung jawab yang diberikan oleh Negara kepada masyarakat atas kepatian dan tegaknya hukum yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman warga dalam bentuk pembayaran ganti kerugian yang setimpal.12

Perlindungan hukum bentuk perlindungan Negara terhadap hak hak dan kepastian hukum kepada masyarakat.13 Hukum hadir dalam mengatur tingkah laku dan perbuatan masyarakat agar terciptanya kedamaian keamanan dalam masyarakat. Perlindungan yang diberikan oleh Negara kepada warga negaranya dalam bentuk suatu kepastian hukum, dalam bentuk keadilan. Menurut Satjipto Raharjo perlindungan Hukum merupakan bentuk pengayoman Negara serta memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang dilangar yang

(5)

12 Prof. Dr. Soerjono Soekanto M.A, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi (Rajawali Pers, 2017).

13 Hamid, Abd Haris, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia (Sah Media, 2017).

Lembaga Saling berkordinasi dengan kepala badan yang bertangung jawab dalam bidang standarisasi..21

Kosmetik merupakan bahan atau sediaan yang digunakan sebagai alat mempercantik diri yang digunakan dibagian luar tubuh manusia.22 Illegal merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang dilarang dalam peraturan perundang undangan, dan apabila dilakukan akan menimbulkan saksi atau akibat dari sesuatu yang dilarang.23

Menurut Satjito Rahardjo “perlindungan hukum adalah adanya upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu Hak Asasi Manusia kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka melindungi kepentingan seseorang”.24 Pengertian konsumen adalah yang berasal dari kata consument yang artinya seseorang atau orag yang memerlukan dan mengunakan, atau pemakai terhadap suatu barang atau jasa untuk keperluan pribadi ataupun bersama sama.25

21 Undang Undang Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Keamanan Mutu Dan Gizi Pangan” (2004).

22 Rostamailis, Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana Yang Serasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2005).

23 Aris Hardinanto, S.H., Akses Ilegal Dalam Perspektif Hukum Pidana Ini Menguraikan Kejahatan Siber Sabagai Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Di Masa Kini Dan Akses Ilegal Sebagai Induk Dari Kejahatan Siber (Setara Press Malang, 2019).

24 Satjipro Rahardjo, Sisi-Sisi Lain Dari Hukum Di Indonesia (Setara Press Malang,

(6)

2019).

(7)

25 Zulham, SHI., Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2016).

Perlindungan hukum merupakan regulasi yang sangat penting bagi konsumen karena melindungi kepentingan konsumen untuk menjamin adanya kepastian hukum yang melindungi konsumen, karena tingkat kemungkinan kerugian konsumen tinggi. Sehingga perlindungan hukum bagi konsumen diharapkan dapat berjalan baik sebagaimana semestinya.36 Dai, Fatma Riska Fitrianingsih, Ramdhan Kasim, and N. K. M. (2019). Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Kosmetik Ilegal.

Atsar,Abdul. Rani Apriani. 2019. Hukum Perlindungan Konsumen. Sleman:

Deepublish.

Hardinanto,Aris. 2019. Akses Ilegal Dalam Perspektif Hukum Pidana Ini Menguraikan Kejahatan Siber Sabagai Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Di Masa Kini Dan Akses Ilegal Sebagai Induk Dari Kejahatan Siber.Malang: Setara Press Malang.

Andarini,Mayagustina. 2020. A-Z Notifikasi Kosmetika Di Indonesia. Jakarta pusat:

Direktorat Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan Dan Kosmetik.

Hamid. Abd Haris. 2017. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: Sah Media.

Rahardjo,Satjipro. 2019. Sisi-Sisi Lain Dari Hukum Di Indonesia. Malang: Setara Press.

Kosmetik merupakan campuran bahan yang digunakan pada atau dalam tubuh atau bagian tubuh manusia seperti kulit , kuku , rambut , bibir, gigi yang memiliki fungsi untuk merawat, membersihkan , serta menambah daya tarik, melindungi agar tetap dalam keadaan baik namun bukan untuk penyembuhan.1

Dewasa ini kasus tentang peredaran kosmetik ilegal marak terjadi khususnya di Pontianak , banyak pelaku usaha yang memperdagangkan kosmetik yang tidak sesuai persyaratan dan ketentuan undang-undang seperti tidak memasang label pada produk , tidak mencantumkan keterangan atas barang yang biasanya tercantum nama produk, ukuran produk , berat/isi bersih

(8)

dari produk tersebut, komposisi produk juga sangat perlu diperhatikan, tanggal pembuatan serta aturan pakai produk tersebut agar tidak timbul efek negatif dari penggunaan produk , efek samping serta keterangan lain , yang mana jika tidak ada penjelasan pada produk tersebut konsumen tidak mengetahui informasi secara pasti terhadap kandungan produk tersebut, hal ini dapat berakibat buruk bagi konsumen saat mengkonsumsi barang tersebut, selain itu

1 Dewi Muliyawan dan Neti Suriana , 2013 , A-Z Tentang Kosmetik , PT Elex Media Komputindo , Jakarta , h. 11

(9)

banyak sekali pelaku usaha yang menjual kosmetik yang tidak memiliki pendaftaran izin edar dari BPOM , dan kosmetik yang tidak memiliki asal usul yang jelas..

Dengan adanya ketentuan perundang-undangan seperti Undang- Undang Kesehatan , Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Peraturan lainya yang terkait dengan kosmetik ilegal seharusnya kasus peredaran kosmetik ilegal berkurang dan dapat ditanggulangi , karena undang undang tersebut sudah mengatur secara tegas sanksi dari pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha yang mengedarkan kosmetik ilegal. Namun, dalam kenyataannya undang undang tersebut belum berjalan dengan baik, terutama dari segi pengawasan atas peredaran produk kosmetik ilegal dan dari segi penerapan sanksi yang diterapkan oleh hakim , kasus kosmetik ilegal masih sangat merajalela di Indonesia, hal ini tentunya sangat merugikan pihak yang menggunakan kosmetik ilegal tersebut yaitu konsumen .

Dalam menggunakan kosmetik, konsumen sangat perlu mengetahui apakah kosmetik yang digunakan legal atau tidak dan perlu memperhatikan ingredients yang terkandung dalam kosmetik yang digunakannya yaitu dengan cara melihat penjelasan atau deskripsi produk yang biasanya tercantum pada packaging produk kosmetik, yang dimana dalam keterangan produk kosmetik tersebut apakah sudah memiliki izin edar dari BPOM atau tidak, serta mencantumkan hasil tes uji dermatologi. Seiring perkembangan

(10)

zaman , legalitas produk dapat dideteksi dari barcode produk dan bisa juga dengan cara memasukkan nomor pendaftaran izin edar pada smartphone.

Karena kurangnya pengawasan terhadap mutu dan kualitas produk kosmetik menyebabkan posisi konsumen berada di posisi yang lemah , sekarang ini banyak sekali kasus tentang peredaran kosmetik ilegal yang tidak memiliki izin edar dan masyarakat masih banyak yang membeli kosmetik ilegal untuk mempercantik tampilan agar lebih menarik malah berujung membahayakan kesehatan konsumen.

Bila dilihat dari sisi perlindungan konsumen menghadapi sistem perdagangan bebas, posisi konsumen ada pada dua sisi, yaitu sebagai berikut :2

1. Posisi konsumen diuntungkan : Hal ini disebabkan karena perdagangan bebas telah mengakibatkan begitu banyaknya pilihan bagi konsumen mengenai jenis serta macam barang, mutu maupun harga;

2. Posisi konsumen dirugikan : Masih lemahnya pengawasan di negara berkembang tentang standarisasi mutu barang dan peraturan yang berlaku di negara berkembang dapat mengakibatkan negara-negara berkembang menjadi sasaran tujuan bagi barang-barang reject, yang di negara maju tidak memenuhi persyaratan pasar.

B.

C. Untuk memudahkan dalam memahami isi dari penelitian ini, diperlukan sistematika penulisan yang teratur secara berurutan , sehingga menggambarkan arah dan hasil dari penelitian ini,maka penulis menyajikan sistematika

(11)

penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan mengurai tentang latar belakang permasalahan , perumusan masalah , ruang lingkup penelitian , tujuan penelitian , kerangka teori , kerangka konsep , metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini , penulis akan mengurai landasan teori yang dipergunakan dan berkaitan dengan pokok permasalahan dan pembahasan. Dalam bab ini penulis akan menguraikan pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul .

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini penulis akan membahas pokok permasalahan tentang perlindungan hukum bagi konsumen terhadap produk kosmetik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini penulis akan membahas pokok permasalahan tentang pertanggungjawaban hukum pelaku usaha atas beredarnya Produk Kosmetik Ilegal. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup , yang berisi kesimpulan yang merupakan pernyataan singkat dari hasil analisa dan pembahasan penelitian. Bab ini juga berisi saran-saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan guna memberikan masukan-masukan bagi pihak-pihak yang terkait dan dapat berguna bagi masyarakat luas

Referensi

Dokumen terkait

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian

Kosmetik merupakan sediaan yang dapat diaplikasikan pada bagian luarbadan(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut. Seiring

445/Menkes/Permenkes/1998, yang disebut sebagai kosmetik adalah sediaan atau campuran bahan yang dapat digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain

445/Menkes/Permenkes/1998, yang disebut sebagai kosmetik adalah sediaan atau campuran bahan yang dapat digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan

445 / MenKes / Permenkes/ 1998 adalah sebagai berikut:“Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir, dan

Makalah ini membahas tentang teknologi kosmetik yang digunakan dalam pembuatan lipastik