• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN WOC STROKE ISKEMIK

N/A
N/A
Nabila Hendrawan

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN WOC STROKE ISKEMIK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Obesitas

(IMT 37,8 kg/m2 => Obesitas)

Hipertensi (TD: 201/99 mmHg) Riwayat Keluarga

(Ayah : Hipertensi dan Stroke Hemoragik) Cerebral Amyloid Angiopathy Perubahan autoregulasi

serebral Disfungsi endotelial

Lamina elastis interna menjadi tipis dan jaringan ikat di bawahnya

terbuka sehingga terjadi perubahan struktural Trombosit menempel pada

permukaan dan melepaskan enzim adenosin difosfat

Atherosclerosis Peningkatan ketebalan dinding arteri

Stenosis M2 MCA

Tidak pernah berolahraga Gaya hidup sedentari

Iskemia Serebral

Infark akut korona radiata dan kapsula interna krus

posterior kiri

Stroke Iskemik

Defisit Neurologis Enzim ADP memulai proses

pembekuan darah dan terbentuk trombus

Trombus menetap di pembuluh darah dan terus

berkembang

Trombus menutupi lumen pembuluh darah Trombus pecah dan menjadi

embolus

Pembuluh darah menyempit Embolus bergerak ke pembuluh darah serebral dan tersangkut di pembuluh darah

kecil

Terjadi penyumbatan pembuluh darah (oklusi)

Risiko Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif b.d. infark akut otak bagian kiri dan suspek stenosis M2

MCA

Tujuan dan Kriteria Hasil:

Perfusi Serebral (L.02014) Definisi:

Keadekuatan aliran darah serebral untuk menunjang fungsi otak meningkat.

Kriteria Hasil:

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka perfusi serebral meningkat, dengan kriteria hasil:

1. Tingkat kesadaran meningkat 2. Sakit kepala menurun 3. Gelisah menurun

4. Tekanan arteri rata-rata (mean arterial pressure/MAP) membaik 5. Tekanan intra kranial membaik

Intervensi Keperawatan:

Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial (I.06194) Definisi:

Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan tekanan dalam rongga kranial.

Tindakan Observasi

1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK (misalnya: lesi, gangguan metabolism, edema serebral).

2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (misalnya: tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran menurun).

3. Monitor status pernapasan.

4. Monitor intake dan output cairan.

Terapeutik

1. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang.

2. Berikan posisi semi fowler.

3. Hindari manuver valsava.

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian sedasi dan antikonvulsan, jika perlu.

2. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu.

Penurun fungsi N.VII

Terasa kebas di wajah bagian kanan (keluhan ini tidak dirasakan dihari terakhir)

Hemiparesis dextra Kebas pada ekstremitas

dextra

Keterlibatan Middle Cerebral Artery

Defisit motorik dan sensorik pada sisi nondominan (pasien kidal, nondominan kanan)

Risiko Jatuh b.d. kekuatan otot menurun

Kelemahan kekuatan otot tubuh bagian kanan, inkoordinasi dan ketidakseimbangan saat ambulasi dan

mobilisasi

Performansi melambat, lebih berhati - hati

Vertigo

(Kepala terasa berputar - putar)

Tingkat Jatuh (L.14138) Definisi:

Menurunnya derajat jatuh berdasarkan observasi atau sumber informasi.

Kriteria Hasil:

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka tingkat jatuh menurun, dengan kriteria hasil:

1. Jatuh dari tempat tidur menurun.

2. Jatuh saat berdiri menurun.

3. Jatuh saat duduk menurun.

4. Jatuh saat berjalan menurun.

Intervensi Keperawatan Pencegahan Jatuh (I.14540) Definisi:

Mengidentifikasi dan menurunkan risiko pasien terjatuh akibat perubahan kondisi fisik, atau psikologis.

Tindakan Observasi

1. Identifikasi faktor jatuh (mis: usia > 65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati).

Terapeutik

1. Pastikan roda/kaki tempat tidur dan kursi roda yang dipakai selalu dalam kondisi paten, tidak bergerak - gerak atau terkunci.

2. Pasang handrail tempat tidur.

3. Atur tempat tidur pada posisi terendah.

4. Libatkan keluarga/orang lain saat ingin berpindah tempat.

Edukasi

1. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh

2. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri

3. Anjurkan untuk tidak bermobilisasi dan ambulasi ketika sedang merasa veritigo, pusing, dan tidak seimbang.

(2)

Benjolan kecil mulai muncul 3-4 tahun yang lalu tanpa nyeri

Benjolan mulai tumbuh besar dalam satu bulan terakhir

(suspek abses)

Terasa sangat nyeri ketika bergerak

Nyeri Akut b.d. benjolan regio torakal suspek abses.

Tujuan dan Kriteria Hasil:

Tingkat Nyeri (L.08066) Definisi:

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat, dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan menurun.

Kriteria Hasil:

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil:

1. Keluhan nyeri menurun 2. Perasaan depresi menurun 3. Meringis menurun

4. Gelisah menurun

5. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat

Manajemen Nyeri (I.08238) Definisi:

Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.

Tindakan Observasi

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri, respon nyeri non verbal, faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, dan pengaruh nyeri pada kualitas hidup.

Terapeutik

1. Berikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, teknik napas dalam).

2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).

Edukasi

1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.

2. Jelaskan strategi meredakan nyeri.

3. Ajarkan teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri.

4. Kolaborasi Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

Referensi

Dokumen terkait

Nyeri akut adalah nyeri yang suatu pengalaman emosional yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat aktual maupun potensial, dengan waktu

Nyeri didefinisikan sebagai perasaan tidak menyenangkan dan merupakan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial atau

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam

• WHO 1995 Stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau

Nyeri akut berhubungan dengan trauma atau distensi jaringan, definisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan

Nyeri akut berhubungan dengan trauma atau distensi jaringan, definisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal

International Association for the Study of Pain (IASP) menyatakan bahwa nyeri merupakan merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan