Buku : Sinopsis Tesis Strategi Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur berisikan tentang strategei guru agama dalam meningkatkan motivasi belajar keagamaan sisiwa.
Terbit : 27 Agustus 2020 di Mataram.
Pembimbing : Dr. Fathurahman Mukhtar, MA.
Dr. Muhammad Thohri, M.Pd.
Pengarah : Dr. Adi Fadli, MA
Dr. Jumarim, M.Ag.
Penyusun/Penulis : Hanan Ismail
Editor & Desain Cover : Tim Mujahid Press /Birrunnadya Sabila
Penertbit : Mujahid Press
ISBN : dalam proses
Hak cipta dilindung Undang-Undang RI NO. 28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Pasal 113
3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4) (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Pasal 114
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait ditempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
SINOPSIS TESIS STRATEGI GURU AGAMA
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN INSAN CENDEKIA LOMBOK TIMUR
Oleh HANAN ISMAIL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2020
RIWAYAT SINGKAT
Pria yang bernama “Hanan Ismail” telah berkeluaga kurang lebih 21 tahun dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan berbagai penuh riak - gelombang kehidupan. Dilahairkan dari keluarga petani sederhana di sebuah kampung kecil yang jarang dikenal orang.
Kampung Bongkem nama sebuah pemukiman yang membetnk karakternya. Di lahirkan dari pasangan ayah ismail dan ibu Geni yang penuh kasih sayang dan bersahaja yang walaupun pendidikan formalnya kurang dan ayah yang hanya menamatkan sekolah rakyat. Namun mereka mampu mencetak anak-anaknya menjadi anak yang mudah-mudahan sholih, berpendidikan, pejuang dan mandiri. Semoga jasa-jasa mereka dalam mendidik anak-anaknya menjadi anak yang tumbuh mandiri diterima sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.
Lahiar di Bongkem pada tanggal 31 Desember 1972 menurut kalender ingatan dan di tulis di akte. Yang pasti saya telah lahir tumbuh dan berkembang sampai dengan usia sekarang ini atas karunia Allah swt.
Menjalankan kehidupan dengan penuh perjuangan dan apa adanya. Kami telah di karuniai 6 orang putra putri dari istri bernama Irma Suryani telah melahirkan anak-anak bernama Birrunadya Sabila, Habib Muhammad Syamil, Khairil Manar Adha, Muhammad Surya Fathan Faiz, Fatik Afkhar dan yang paling buncit Muhammad Hanif. Semoga anak-anak ini menjadi anak-anak yang sholih-sholihah, diberikan kekuatan keimanan kepada Allah swt. dan RasulnyaNya, diberikan keberkahan dilancarkan segala urusan, terpenuhi cita-itanya, meraih sukse, bhakti kepada orang tua, nusa, bangsa dan agama Islam.
Menempuh pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi strata 2 (s2).
Dimulai SDN No. 2 Lepak tamat Tahun 1985, SMP PGRI Lepak tamat Tahun 1988, MAN Mataram Tahun 1992, S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Filial Surabaya di Mataram Tahun 1997, S2 Program Studi PAI UIN MATARAM Tahun 2020. Pernah aktif di berbagi organisasi kepemudaan, keagamaan, sosial, politik kemasyarakatan dan sampai menjadi pengurus partai politik. Dimulai dari menerpa diri di masjid dan menjadi Ketua Remaja Masjid Nurul Islam, di madrasah menjadi pengurus OSIS MAN Mataram, di perkuliahan menjadi Ketua Bidang Organisasi HMI IAIN Mataram. Selepas kuliah aktif di berbagai organisai kepemudaan diantaranya menjadi Wakil Ketua PWPM NTB, organisasi politik menjadi Ketua PW
RIWAYAT SINGKAT
Pria yang bernama “Hanan Ismail” telah berkeluaga kurang lebih 21 tahun dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan berbagai penuh riak - gelombang kehidupan. Dilahairkan dari keluarga petani sederhana di sebuah kampung kecil yang jarang dikenal orang.
Kampung Bongkem nama sebuah pemukiman yang membetnk karakternya. Di lahirkan dari pasangan ayah ismail dan ibu Geni yang penuh kasih sayang dan bersahaja yang walaupun pendidikan formalnya kurang dan ayah yang hanya menamatkan sekolah rakyat. Namun mereka mampu mencetak anak-anaknya menjadi anak yang mudah-mudahan sholih, berpendidikan, pejuang dan mandiri. Semoga jasa-jasa mereka dalam mendidik anak-anaknya menjadi anak yang tumbuh mandiri diterima sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.
Lahiar di Bongkem pada tanggal 31 Desember 1972 menurut kalender ingatan dan di tulis di akte. Yang pasti saya telah lahir tumbuh dan berkembang sampai dengan usia sekarang ini atas karunia Allah swt.
Menjalankan kehidupan dengan penuh perjuangan dan apa adanya. Kami telah di karuniai 6 orang putra putri dari istri bernama Irma Suryani telah melahirkan anak-anak bernama Birrunadya Sabila, Habib Muhammad Syamil, Khairil Manar Adha, Muhammad Surya Fathan Faiz, Fatik Afkhar dan yang paling buncit Muhammad Hanif. Semoga anak-anak ini menjadi anak-anak yang sholih-sholihah, diberikan kekuatan keimanan kepada Allah swt. dan RasulnyaNya, diberikan keberkahan dilancarkan segala urusan, terpenuhi cita-itanya, meraih sukse, bhakti kepada orang tua, nusa, bangsa dan agama Islam.
Menempuh pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi strata 2 (s2).
Dimulai SDN No. 2 Lepak tamat Tahun 1985, SMP PGRI Lepak tamat Tahun 1988, MAN Mataram Tahun 1992, S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Filial Surabaya di Mataram Tahun 1997, S2 Program Studi PAI UIN MATARAM Tahun 2020. Pernah aktif di berbagi organisasi kepemudaan, keagamaan, sosial, politik kemasyarakatan dan sampai menjadi pengurus partai politik. Dimulai dari menerpa diri di masjid dan menjadi Ketua Remaja Masjid Nurul Islam, di madrasah menjadi pengurus OSIS MAN Mataram, di perkuliahan menjadi Ketua Bidang Organisasi HMI IAIN Mataram. Selepas kuliah aktif di berbagai organisai kepemudaan diantaranya menjadi Wakil Ketua PWPM NTB, organisasi politik menjadi Ketua PW
RIWAYAT SINGKAT
Pria yang bernama “Hanan Ismail” telah berkeluaga kurang lebih 21 tahun dan mengarungi bahtera rumah tangga dengan berbagai penuh riak - gelombang kehidupan. Dilahairkan dari keluarga petani sederhana di sebuah kampung kecil yang jarang dikenal orang.
Kampung Bongkem nama sebuah pemukiman yang membetnk karakternya. Di lahirkan dari pasangan ayah ismail dan ibu Geni yang penuh kasih sayang dan bersahaja yang walaupun pendidikan formalnya kurang dan ayah yang hanya menamatkan sekolah rakyat. Namun mereka mampu mencetak anak-anaknya menjadi anak yang mudah-mudahan sholih, berpendidikan, pejuang dan mandiri. Semoga jasa-jasa mereka dalam mendidik anak-anaknya menjadi anak yang tumbuh mandiri diterima sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.
Lahiar di Bongkem pada tanggal 31 Desember 1972 menurut kalender ingatan dan di tulis di akte. Yang pasti saya telah lahir tumbuh dan berkembang sampai dengan usia sekarang ini atas karunia Allah swt.
Menjalankan kehidupan dengan penuh perjuangan dan apa adanya. Kami telah di karuniai 6 orang putra putri dari istri bernama Irma Suryani telah melahirkan anak-anak bernama Birrunadya Sabila, Habib Muhammad Syamil, Khairil Manar Adha, Muhammad Surya Fathan Faiz, Fatik Afkhar dan yang paling buncit Muhammad Hanif. Semoga anak-anak ini menjadi anak-anak yang sholih-sholihah, diberikan kekuatan keimanan kepada Allah swt. dan RasulnyaNya, diberikan keberkahan dilancarkan segala urusan, terpenuhi cita-itanya, meraih sukse, bhakti kepada orang tua, nusa, bangsa dan agama Islam.
Menempuh pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi strata 2 (s2).
Dimulai SDN No. 2 Lepak tamat Tahun 1985, SMP PGRI Lepak tamat Tahun 1988, MAN Mataram Tahun 1992, S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Filial Surabaya di Mataram Tahun 1997, S2 Program Studi PAI UIN MATARAM Tahun 2020. Pernah aktif di berbagi organisasi kepemudaan, keagamaan, sosial, politik kemasyarakatan dan sampai menjadi pengurus partai politik. Dimulai dari menerpa diri di masjid dan menjadi Ketua Remaja Masjid Nurul Islam, di madrasah menjadi pengurus OSIS MAN Mataram, di perkuliahan menjadi Ketua Bidang Organisasi HMI IAIN Mataram. Selepas kuliah aktif di berbagai organisai kepemudaan diantaranya menjadi Wakil Ketua PWPM NTB, organisasi politik menjadi Ketua PW
Pemuda Bulan Bintang anderbo salah satu partai, organisasi kepemudaan menjadi Wakil Sekretaris DPD KNPI Prov. NTB, dan pernah menjadi pengurus Karang Taruna Provinsi NTB sebagai wakil ketua. Dan setelah menjalankan dan menekuni bidang profesi sebagai guru menjadi ketua ranting PGRI MAN 1 Mataram.
Dalam dunia usaha dan pekerjaan mendirikan dan mengelola UD Bangun Jati, bidang jasa, percetakan, sablon, advertising. Hingga kemudian diangkat menjadi PNS/ASN sebagai guru di berbagai tempat seperti SMA Muhammadiyah Mataram, MA Arroisiyah Sekarbela, MAN 1 Mataram, MAN Insan Cendekia Lombok Timur. Pekerjaan profesional ini menjadi pengalaman yang menarik dan mendidik yang masih di tekuni sampai dengan sekarang ini.
Dalam mengembangkan karya telah melakukan sedikit kegiatan yang menghasilkan karya ilmiyah dalam bentuk makalah, penelitian, skripsi dan tesis yang menjadi karya dasar dalam mengembangkan karya selanjutnya.
Karya tersebut seperti:
Makalah: “Manajemen Organisasi Bahan Orientasi Diklat Pimpinan Pemuda Bualan Bintan NTB”
Makalah: “Manajemen Pengelolaan Madrasah Studi Lapangan Di Pondok Pensantren AL Hikmah Denpasar” Diklat Subtansi Mata Pelajaran SKI
Skripsi : Pengaruh Gerakan Disiplin Nasional Terhadap Kreativitas Guru MAN 2 Mataram
Tesis : Strategi Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur
Hingga sekarang ini masih menekuni bidang professional sebagai guru dan mudah-mudahan dengan profesi ini menjadi pengabdian yang baik pada keluarga, masyarakat, bangsa, agama hingga menjadi ladang amal ibadah kepada Allah swt. Dan semua pengabdian sebagai amal ibadah itu dapat di terimaNya. Amiin.
Mataram, 2 Januari 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad saw. Dengan itu penulisan sinopsis tesis ini dapat diselesaikan dengan baik walaupun jauh dari sempurna dan memakan waktu yang cukup lama dalam penelitian. Berbagai usaha yang penulis telah lakukan dalam upaya menyelesaikan tulisan ini sampai menghadapi dewan sidang penguji dalam rangka mengabsahkan sebagai tulisan yang ilmiah dalam bentuk sinopsis tesis dan merupakan syarat akhir untuk mendapatkan gelar akademik.
Penyelesaian tulisan ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karenanya perkenankan kami haturkan banyak terima kasih kepada mereka yang telah bersinergi dalam hal ini, dan tak lupa pula kami beri penghormatan yang setinggi tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, MA. Selaku Rektor UIN Mataram, yang dengan perhatian dan kepiawian dalam kepemimpinan beliau program pascasarjana dapat berjalan dengan baik.
2. Bapak Priof. Dr. Suprapto, MA, Selaku Direktur Pascasarjana UIN Mataram yang denga arahan dalam kepemimpinan beliau mahasiswa pascasarjan UIN Mataram dapat berkolaborasi dalam menimba ilmu pengetahuan.
3. Bapak Dr. Fathurahman Mukhtar, MA Selaku Ketua program studi PAI dan sekalis sebagai pembimbing penulis, dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat telaten, sehingga penulis dapat menyajikan tulisan ini dengan baik
4. Bapak Dr. Muhammad Thohri, M.Pd. selaku Pembibing II yang senantiasa dengan kepiawiannya memberikan dorongan, motivasi, dan arahan selama penulis melaksanakan penelitian
5. Bapak Dr. Adi Fadli, MA. Selaku Ketua Dewan penguji yang telah memberikan penilaian kelayakan terhadap tesis ini yang tentunya sangat berguna terutama bagi penulis dan berbagai pihak yang secara akademis mencermati tesis ini.
6. Bapak Dr. Jumarim, M.H.I Selaku Dewan penguji utama yang telah memberikan telahan dan koreksi kelayakan terhadap tesis ini yang tentunya untuk perbaikan dan kebaikan isi tesis.
7. Bapak / Ibu Dosen Pascasarjana yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu dalam penghormatan ini yang telah mendarmakan dan mentranformasikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak Kepala MAN Insan Cendekia dan Civitas Akademika MAN Insan Cendekia terutma guru agama yang telah mempasilitasi penulis dalam penelitian sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
9. Keluarga besar (ibu, ayah alm “semoga ditempatkan disiNya yang terbaik”, mertua, istri, anak, ponaan, cucu, paman, bibi, kakak, adik, ipar, misan semuanya) penulis yang tentunya telah memberikan dukungan perhatian, moril dan materil, sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan studi.
10. Kepada para sahabat tentunya yang telah bersedia menjadi mitra dalam kolaborasi studi, yang telah memberikan berbagai informasi tentang proses dan prosedur perkuliahan, dalam diskusi dan tukar pikiran tentang berbgai keilmuan.
Karena beliaulah penulis dapat menyelesaikan segala langkah dan kewajiban dalam menempuh jenjang studi pascasrjana di UIN Mataram.
Semoga dengan jenjang pendidikan ini dapat diberikan keberkahan oleh Allah swt untuk menderma bhaktikan segala keilmuan untuk kemaslahatan.
Hanya kepada Allah lah penulis berserah diri dan memohon perlindungan dan pertolongan dari kekeliruahn dan kekhilfan, dan bersyukur atas segala karunia dan nikmat yang telah di karuniakan.
Mataram, 21 Desember 2019 Penulis
Hanan Ismail
DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
RIWAYAT SINGKAT ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
PENDAHULUAN ... 1
METODE PENELITIAN... 5
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ... 8
PROSES BELAJAR MENGAJAR KEAGAMAAN DI MAN INSAN CENDEKIA LOMBOK TIMUR... 18
MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN INSAN CENDEKIA LOMBOK TIMUR... 24
STARATEGI GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN IC LOTIM .... 37
PENUTUP ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
1 PENDAHULUAN
Tidak semua peserta didik memiliki motivasi dalam megarahkan dirinya dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga diperlukan motivator sebagai pendampingan. Manusia sebagai makhluk indivdu dalam mengembangkan potensi dirinya, di dalam al qur’an di isyaratkan untuk senantiasa memacu motivasi untuk mengenal dan dapat menerima pelajaran:
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.(Q.S. Azzumar : 9)
Motivasi sebagai sebuah kekuatan memiliki kedudukannya penting terhadap seorang individu sebagai mahluk soaial yang senantiasa akan terjadi interaksi satu sama lain yang satu sama lain saling membutuhkan dorongan untuk terjadinya interaksi. Dalam interaksi tersebut salah satunya adalah interaksi edukatif.1 Karenanya dalam semua proses belajar mengajar dan atau pembelajaran senantiasa dibarengi dengan motivasi sebagai pendorong dari bangkitnya dan jalannya proses tersebut. Dalalm suatu satuan tingkat pendidikan diperlukan sejumlah langkah dan strategi dalam mengembangan kreatifitas dan aktiviatas pendidikan yang di dalamya terdapat individu mengembangkan berbagia potensi dalam mengembangkan kepribadiannya. Kreatifitas dapat dipahami sebagai potensi diri yang membua seseorang mampu menciptakan sesuatu yang baru atau menyelesaikan sesuatu permasalahan dengan cara yang baru.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, penulis ketika berlangsung kegiatan proses belajar mengajar keagamaan para siswa menanggapi dengan beragam proses belajar mengajar di kelas. Karena sifat, model pembelajarn dan karakteristik pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tersebut mungkin dianggap berbeda sehinga mereka meimiliki sikap yang beragam
1. Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam satu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Sardiman AM., Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar (Pen: Rajawali Pers, tahun 2016), hal. 1
2
pula yang membuat mereka harus sekuat mungkin memehami pemebelajaran keagamaan tersebut.
Terhadap permasalahan ini perlu di berikan motivasi untuk mereka dapat mengikuti pembelajaran itu dengan baik. Di butuhkan kreativitas dan motivasi sebagai jalan baru untuk menumbuhkan berbagai aktivitaas dan kreativitas untuk suatu kemajuan pendidikan. Kreativitas tersebuta adalah integrasi. Memasuki zaman modern, kecendrungan integrative anatar ilmu- ilmu keagamaan dan ilmu-ilmu umum, kembali di tawarkan untuk mengantisifasi pembinaan dunia. Pendidikan islam dalam menghadapi tantangan dan tuntunan zaman yang terus berubah dengan akselerasi yang makin cepat. Sebab pendidikan di lihat dari sisi manapun menempati posisi strategis dalam upaya pembaharuan. Pembaharuan di segala bidang, baik menyangkut kelembagaan maupun isi dan cita-citai dari pendidikan itu.2
MAN Insan Cendekia Lombok Timur didirikan sebagai lembaga pendidikan islam yang mengintegrasikan antara sains, sosial dan agama dalam mencapai kebahagian duniawi dan ukrawi.3 Berbagai macam tujuan pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta didik. Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah ”agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia”. 4 Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
2. H. M. Tafiq, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, Pen. Lembaga Pengakjian dan Publikasi Masyarakat (LPPIM) IAIN Mataram , Tahun 2012, hal. 18
3 Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 4263 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cndekia “MAN Insan Cendekia, yang digagas sebagai madrasah berasrama (boarding school),serta dijadikan model pendidikan madrasah nasional yang unggul, berwawasan Islam rahmatan lil `alamin, berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi beragama, dan berwawasan lingkungan.
Memenuhi kebutuhan dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas unggul, yaitu SDM yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menguasai dan mumpuni dalam penguasaan dasardasar ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu mengaktualisasikan kedua hal tersebut di masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pendirian MAN Insan Cendekia secara sadar dibangun karena dorongan kebutuhan ideal yaitu menghasilkan lulusan yang kuat di bidang Iman dan Takwa (IMTAK), akhlak mulia, Ilmu Pengetah'uan dan Teknologi (IPTEK), bahasa, dan seni budaya, untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa ini dan di masa depan.
4. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah 2008 : 78.
3
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.5
Untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar tersebut dipandang perlu menekankan dan melakukan suatu strategi dalam mengembangakan proses belajar mengjar. Tugas seorang guru sebagai pendidik perlu memberikan dorongan untuk menciptakan suasana dan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk dapat meningkatkan minat belajar mereka sepanjang hayat. Belajar dapat diartikan sebagai suatu usaha yang bertujuan untuk mengadakan perubahan pola dalam diri seseorang yang mencakup pola perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Pada proses belajar, siswa tidak hanya menerima, tetapi diharapkan untuk mencari dan menemukan sendiri.6
Motivasi sangat diperlukan dalam pembelajaran, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak mungkin dapat melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi, baik motivasi itu dari luar (ekstrinsik), maupun dari dalam diri seseorang (instrinsik), maka ia tidak akan mendapatkan hasil/prestasi belajar yang memuaskan. Karenanya, motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, dan tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Jadi inti motivasi adalah kebutuhan untuk mencapai standar keberhasilan. Pada kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dalam dunia pendidikan, motivasi belajar itu sangatlah penting bagi siswa dan guru”.7 Kurangnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan
5. UU RI No 20Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikn Nasional. Bab II pasal 3
6. Suherman, Erman Strategi Pembelajaran Kontempore, Pen. Rosda Karya, Tahun 2003 hal. 115
7. Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , Pen. Rineka Cipta, Jakarta, Tahun 2009, Hal, 85
4
kurangnya strategi guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar tidak komunikatif mungkin karena guru hanya mengejar target materi mencipatakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa agar aktif belajar. Kurangnya motivasi belajar siswa juga disebabkan metode yang dipakai dalam pembelajaran tidak sesusai masih didominasi oleh metode ceramah, sehingga siswa merasa jemu terhadap pembelajaran tersebut.
Beberapa masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar yang dihadapi oleh peserta didik, misalnya kurangnya motivasi siswa, rendahnya minat dan rendahnya capaian belajar yang diperoleh siswa. Permaslahan dalam motivasi belajar keagamaan yang bisa dihadapi oleh siswa adalah keinginan yang kuat untuk mempelajari ilmu-ilmu sain dan sosial bukan ilmu keagamaan sehingga pembelajaran keagamaan hanya meruapakan pelengkap saja. Masalah yang timbul juga dari diri siswa adalah karena mereka berasal dari sekolah umum yang kemudian melanjutkan ke madrasaha yang mengharuskan mereka untuk mempelajari sejumlah mata pelajaran keagamaan seperti Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah Ahlak dan Sejarah Kebudayaan Islam. Demikian juga anggapan terhadp pelajaran keagamaan bahwa pelajaran tersebut adalah pelajaran pelengkap, disamping pelajaran keagamaan adalah pelajaran hanya keinginan orang tua yang menginginkan anak-anaknya untuk mempelajar ilmu agama. Siswa hanya mempelajari ilmu agama atau keagamaan hanya untuk memahami dari segi teksnya saja untuk keperluan pengamalan ibadah, tidak sampai pada pemahaman konteks yang harus dipandang sebagai ilmu yang kafah.
Permasalahan bisa muncul dari sarana dan prasarana yang tidak memadai. Dalam proses belajara mengajar keagamaan diperlukan banyak sarana prasana. Diperlukan laboratorium keagamaan utnuk dapat mempraktekkan pelajaran yang menyentuhn langsung. Dibutuhkan masjid sebagai wadah implementasim pelajaran yang berhubungan denga ibadah.
Kesemua unsur tersbut harus ada atau memadai di lingkungan sekolah/madrasah. Hal ini dapat dikatakan sebagai permasalahan yang timbul dari faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) peserta didik. Selain hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh sarana prasarana, kapasitas dan kapabilitas pendidik, kualitas pembelajaran.
5
Kualitas pembelajaran sangat berkaitan erat dengan tersedianya sarana prasarna, perangkat pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, minat dan motivasi siswa dan lain-lain. Melalui strategu guru yang tepat dan pengunaan mediaa, sarana dan prasarana serta penggunaan dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, diharapkan mampu meningkatkan motivasi pembelajaran keagamaan siswa.
Judul dalam penelitian ini adalah ”Strategi Guru Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur”. Walaupun banyak kajian tentang strategi dan motivasi, karena ini adalah merupaka dimensi waktu di mana proses itu harus dilaksanakan, dan karena itu pula permasalahan ini diangkat dalam tesis sebagaimana judul tersebut.
Permasalahan yang timbul dari observasi awal adalah: ”bagaimana proses belajar mengajar keagamaan di MAN IC Lombok Timur Tahun Pelajaran 2019/2020, bagaimana Motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur, bagaimana strategi guru agama dalam meningkatkan motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur” maka dari itu tujuan yang ingin di capai adalah: mengetahui bagaimana proses belajar mengajar Keagamaan di MAN Insan Cendekia Lombok Timur Tahun Pelajaran 2019/2020, mengetahui bagaimana motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur dan mengetahui bagaimana strategi guru agama dalam meningkatkan motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur.
Terdapat manfaat dari penelitian ini adalah manfaat secara teoritis maupun praktis, manfaat secara langsung maupun tidak langsung.
Menambah wawasan keilmuan bagi guru agama, sebagai khazanah pengetahuan dalam memberikan dan meningkatkan motivasi belajar serta sebagai bahan kajian terhadap strategi guru dan motivasi siswa. Memberikan kontribusi pemikiran bagi guru agama dalam memahami strategi guru dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan motivasi belajar keagamaan siswa. Sedangkan manfaat secara praktik adalah mMengetahui secara langsung obyek dan subyek penelitian, sebagai pedoman tindak lanjut dalam menentukan strategi belajar mengajar dan peningkatan motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia.
6
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah terdiri dari lembaga pendidikan (MAN Insan Cendekia Lombok Timur), tenaga pendidik dan kependidikan, siswa siswi yang merupakan satu kesatuan pendidikan dimana didalamnya terdapat suatu proses pendidikan sesuai dengan tingkatannya.
Penelitian ini adalah penelitian tertutup yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Lombok Timur Jln. Soekarno–Hatta no. 2– 4 Kenaot Baru Desa Swangi Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur– NTB. Subyeknya adalah peneliti sendiri, kepala madarasah, kepala tata usaha, tenaga pendidik kususnya guru- guru agama dan siswa siswi MAN IC Lombok Timur. Penelitia secara langsung di lapangan untuk melakukan kegiatan dalam penelitian, melihat dengan dekat, melakukan kegiatan- kegiatan, mengobservasi, mewawancaara, pihak yang terkiat dan mendalami maslah strategi guru agama dan motivasi belajar keagamaan peserta didik yang menjadi masalah utama. Peneliti akan menggunakan langkah-langkah dan metode-metode dalam menemukan dan solusi terhadap suatu permaslahan dalam penelitian ini.
Penelitian mengenai strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar keagamaan maupun terhadap penumbuhan minat belajar siswa, sepajang pengetahuan dan pengamatan peneliti/penulis sudah banyak di kaji. Namun di beberapa kajian dan tulisan yang penulis temukan lebih banyak mengkaji masalah minat belajar siswa pengaruhnya terhadap prestasi belajar misaalnya tulisan atau penelitian yang di sajikan oleh Suwardi dengan judul ”Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Negeri 1 Sengkang Kabupaten Wajo”8. Tesis ini menitik beratkan pada minat belajar siswa pengaruhnya terhadap prestasi siswa yang di dasarkan atas teori dan pengamatan dan observasi.
Tentunya ini juga dapat dijadikan rujukan mengenai motivasi dan minat belajar.
8. Tesis Wardi, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Negeri 1 Sengkang Kabupaten Wajo, UIN Makasar
7 METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu di dasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.9 Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), karene data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Untuk mengkaji dan meneliti permasalahan obyek dan subyek penelitian “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Keagamaan Siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur”, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan dan analisa deskriptif kualitatif. Analisa data dengan tekhnik analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang menggunakan tolak ukur. Analisis deksriptif kualitatif sejajar dengan penilaian karena mengarah pada predikat.10 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.11.
Peran peneliti di lokasi penelitan adalah sebagai instrumen beserta dengan instrumen yang lainya bersumber dari subyek dan obyek penelitian.
Instrument atau alat penelitian dalam penellitian kkualitatif adalah peneliti itu sendiri, sehingga perlu adanya pengujian sebelum terjun ke lapangan.12 Kehadiran peneliti di lapangan sangat mutlak untuk melihat penomena yang terjadi di lapangan dengan dekat proses dan peristiwa yang terjadi di lapangan. Peneliti sebagai instrumen di lapangan tidak mempengaruhi
9. Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif dan Kualitatif dan R & D, Pen.
Alfabeta, Cet. 12 tahun 2011
10. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, Pen. Rajawali Perss, Cet. 1 tahun 2107 hal. 94
11. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Pen. Remaja Rosdakarya, Bandung 2009), hal. 6
12. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, (Pen: Rajawali Pers tahun 2017) hal. 31
8
subyek dan obyek lainnya sehingga penelitian tersebut akan menjadi tidak valid.
Lokasi dalam penelitian adalah lembaga pendidikan yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Lombok Timur sekaligus sebagai obyek penelitian. Dan sebagai subyek atau pelaku dalam penelitian ini adalah guru- guru pendidikan agama islam (akidah-akhalk, qur’an hadits, fiqih dan sejarah kebudayaan islam) dan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Lombok Timur.
Sumber data dalam penelitian ini adalah bersumber dari data primer dan data skunder. Data-data baik yang bersumber dari preimer dan data skunder kemudian di olah dan dianalisa dengan tekhnik statistik deskriptif dan statistic imferasial. Analisa data dengan tahnik statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan keadaan data hasil penelitian tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan statistik imferasial dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi populasi.13 Dengan demikian sumber data baik yang bersumber dari data primer dan skuder akan dianalisi teknim statitis deskriptif dan statistik imferasial.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. 14 Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi, wawancara, kuisioner/ angket, dokumentasi dan triagulasi/gabungan.
a. Wawancara atau Interview : Wancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar pikiran, informasi, dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.15 b. Observasi: Observasi dilakukan serngkaian dengan kondisi lembaga
pendidikan secara umum, proses belajar mengajar di MAN Insan Cendekia
c. Dokumentasi: penulis gunakan untuk memperoleh data sebagai pelengkap dari data-data yang didokumentasikan, diantaranya; catatan harian siswa, absensi kehadiran siswa, foto kegiatan pembelajaran, daftar nilai dan prestasi siswa serta proses kegiatan belajar mengajar.
13. Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian, (Pen: Rajawali Pers tahun 2017) hal. 98
14. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D, (Pen: Alfabeta, Bandung, tahun 2011) hal. 137
15. Lampiran pertanyaan angket (quisioner) Kepada Kepala, Waka dan Guru MAN IC Lombok Timur. (terkampir)
9
Teknik Analisis Data dalm penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tekhnik analisis data dalam penelitian kualitatif adalah dengan mengunakan analisa data deskriptif yaitu semua proses dan hasil penelitian diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau mengkaji hipotisis yang sudah dirumuskan. Data yang di guanakan dalam analisa ini adalah data kuwalitatif. Karena datanya dari data kualitatif, maka teknik analisa datanya menggunakan metode deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif merupakan tekhnik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data- data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll. Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.16
Menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari berbgai metode seperti, wawacara, observasi, dokumentasi dan triagulasi. Sehingga dalam menganalisa hasil penelitannya adalah analisa kwalitatif. Data kualitatif yaitu data yang menggambarkan tentang strategi guru dalam proses belajar mengajar keagamaan dan motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia. Dalam teknik nalisa data ini mengacu kepada Teknik Analisis Interaktif Miles & Huberman Teknik analisis interaktif Miles &
Huberman ini melihat bahwa dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
16. http://abdusulaiman.blogspot.com/2015/12/macam-macam-teknik-analisis- data.html
10
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Sebagai obyek penelitian MAN Insan Cendekia adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan islam yang digagas sebagai madrasah berasrama (boarding school), serta dijadikan model pendidikan madrasah nasional yang unggul, berwawasan Islam rahmatan lil `alamin, berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi beragama, dan berwawasan lingkungan. Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) merupakan peralihan dari program Sekolah Menengah Umum (SMU) Insan Cendekian. Dua buah lembaga pendidikan SMU Insan Cedekia dibangun pada tahun 1996, yaitu SMU Insan Cendekia di Serpong- Banten dan di Gorontalo Sulawesi sebagai cikal bakal, Program SMU Insan Cendekia secara sadar dibangun karena dorongan kebutuhan ideal, yaitu ingin menghasilkan lulusan pendidikan tingkat menengah berbasis ke- Islaman yang kuat di bidang Iman dan Takwa (IMTAK), akhlak mulia, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan seni budaya, untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa ini. Program SMU Insan Cendekia ingin mencapai produks pendidikan keseimbangan yang unggul, perpaduan antara kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, social dan kultural dengan model berasrama (boarding school). Dengan pertimbangan agar teknik pengelolaan dapat berkesinambungan, maka pada tahun 2000, BPPT melimpahkan menejerial SMU Insan Cendekia kepada Departemen Agama RI. Walaupun alih tata kelola dengan mengubah nama SMU menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, namun ciri dan karakter pendidikan STEP tetap melekat dan tidak berubah. Untuk memperluas semangat Insan Cendekia, pemerintah melalui Kementerian Agama RI selanjutnya mendirikan Delapan MAN Insan Cendekia yang merupakan replikasi MAN Insan Cendekia yang sudah ada yaitu di Serpong, Gorontalo dan Jambi. Dan pada tahun 2013, Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lokasi dibangun MAN IC di lahan seluas 5,7 Ha yang merupakan HIBAH dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang saat ini sedang dalam proses pembangunan fisik. Untuk operasional penyelenggaraan pendidikan di MAN IC Lombok Timur dimulai pada Tahun Pembelajaran 2017/2018 dengan jumlah rombongan belajar 4 kelas yang terdiri atas 2 kelas Program IPA dan 2 kelas Program IPS.
11
Sebelum terbentuknya MAN Insan Cendekia (MAN IC) berawal atas kebutuhan sumberdaya manusia yang memiliki kualifikasi tinggi akan ilmu pengetahuan maupun teknologi dan sejalan dengan keimanan maupun ketaqwaan. Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menginisiasi lewat BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) membentuk STEP (Science and Teknology Equity Program). Tujuan STEP adalah penyetaraan program ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sekolah dilingkungan pesantren. Pada tahun 1996, STEP melekatkan nama Sekolah Menengah Umum (SMU) Insan Cendekia sebagai nama lembaga pendidikan. STEP memilih lokasi di Serpong (Banten) dan Gorontalo. Rancangan model pendidikan STEP mengambil filosofi magnet school. Lembaga pendidikan ini mampu menarik sekolah sekitarnya untuk terpacu dalam prestasi dan menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa . Program SMU Insan Cendekia secara sadar dibangun karena dorongan kebutuhan ideal, yaitu ingin menghasilkan lulusan pendidikan tingkat menengah berbasis ke-Islaman yang kuat di bidang Iman dan Takwa (IMTAK), akhlak mulia, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan seni budaya, untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat dewasa ini.
MAN Insan Cendekia Lombok Timur dibangun atas kerjasama yang baik antara Pemerintah Lombok Timur, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Agama RI. Lokasi MAN Insan Cendekia berada di Jalan Soekarno-Hatta - Dusun Kenaot Baru Desa Swaangi Timur Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. MAN IC Lombok Timur telah syah sebagai lembaga pendidikan dan dapat menjalankan proses pendidikan sesuai dengan maksud dan tujuan pendirianny dan telah memiliki legal formal sebagai penyelenggaran pendidikan yang bernaungan di bawah Kementerian Agama RI. Dapat menerima peserta didik yang selanjutnya akan di laksanakan proses pembelajaran sesuai dengan regulasi yang ada dengan di dukung oleh sarana dan prasana yang sudah di rencanakan dan di siapkan, baik oleh pemerintah maupun partisipasi masyarakat.17
Jumlah siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur adalah 235 orang yang terdiri dari Laki-laki berjumlah 76 siswa dan perempuan 179 siswa
17 . Wawancara dengan H. Aozar Zawad ( Kepala MAN IC Lombok Timur) pada tanggla 2 Desember 2019
12
dengan jumlah rombongan belajar 11 rombongan belajar sesuai dengan daya tampung 235 orang. Angkatan pertama kelas XII angkatan ke dua kelas XI dan angkatan ke tiga kelas X. Sebutan angkatan berdasarkan tahun pembelajaran mereka masuk di MAN IC Lombok Timur dan baru samapai dengan tahun pembelajaran 2019/2020 ini adalah angkatan ke 3 sejak di buka pada tahun pembelajaran 2017/2018 yang lalu.18 Peserta didik MAN Insan Cendekia akan menjadi subyek dalam penelitian terutama masalah motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar keagamaan. Dalam proses belajar mengajar di dukung oleh tenaga pendidik yang professional, memiliki, kapasitas, kemampuan, integritas dan tersertifikasi sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Tenaga pendidik MAN Insan Cendekia terseleksi melalui seleksi nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Direjen Pendis Kemenag RI.
Berdasarkan data jumlah guru mata pelajaran di MAN IC Lombok Timur sudah memenuhi ketersediaan guru sesuai dengan jumlah rombel dan di lihat nanti dengan jam wajib yang harus di penuhi oleh masing-masing guru dan memilki kwalifikasi pendidikan sebagai tenaga pendidik sebagaimana juga seperti tabel 4 di bawah ini, dimana tenaga pendidik disyaratkan minimal memiliki kwalifikasi pendidikan strata satu atau S1.
Jumlah guru sekarang ini masih memnuhi untuk mengisi semua mata pelajaran sebagaimana kebutuhan kurikulum yang telah di sepakti dan di tetapkan oleh satuan pendidikan dengan mengacu keapada pedoman kurkulum yang di keluarkan pemerintah. Mata pelajaran tidak boleh kosong dengan alasan tidak ada tenaga pendidik atau guru. Pihak madrash senantias melakukan analisa kebutuhan guru terhadapat mata pelajaran minimal setiap semester untuk mengantisipasi kekurangan tenaga pendidik atau guru.19
Tenanga pendidik dalam hal ini adalah guru-guru agama yang akan menjadi obyek dan subyek penelitian, khususnya yang menyangkut masalah strategi yang digunakan dalam proses belajar mengajar keagamaan. Tenaga pendidik di MAN IC Lombok Timur sudah sesuai dengan mata pelajaran
18. Data di olah dari wawancara dengan Usup (waka humas MAN IC lotim) dan data dokuemn pada tanggl 2 desember 2019
19 . Wawancara dengan Jalaluddin, Waka bidang akademik MAN IC Lotim , tanggal 3 Desember 20019
13
yang di ampu dan jumlah jam tatap muka yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik baik dia berstatus ASN maupun non ASN sebagaiman di atur dalam Undang-Undang Guru Dan Dosen No. 14 tahun 2005 yang menatur tentang pembagian dan beban kerja guru yakni minimal 20 dan maksimal 40 jam tatap muka per minggu. Tata laksana pelaksanaan kependidikan dalam satuan penidikan MAN Insan Cendekia Lombok Timur mengacu kepada Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam no. 4263 tahun 2019 tentang Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia.20
Jumlah keseluruhan pegawai MAN IC Lotim baik ASN dan Non ASN adalah 59 orang yang terdistribusi ke berbagia macam bidang pekerjaan.
Mulai dati guru, tata usaha, perawat, cleaning service, security dan driver (sopir). Merka bekerja sesuai dengan bidang dan profeisonalisme.
Kesemuanya berjalan dan bekerja dalam rangka melaksanakan tugas pengabdian Negara yang tentunya mereka juga dilindungi dengan hak-hak mereka sebagai abdi.21
Karena model pendidikan dan pembelajarna di MAN Insan Cendekia Lobok Timur adalah boarding school (berasrama), maka di lengkapi dengan tenaga pembina keasramaan yang bertugas dan bertanggung jawab atas ketertiban asrama. Dimana pembina asrama juga bertugas memberikan pembinaan keagamaan dan pembelajaran terhadap sejumlah kajian agama.
Pembina asrama sebagaimana diatur juga dalam pedoman penyelenggaraan MAN Insan Cendekia memberikan pembinaan keagamaan kepada peserta didik di luar jam pelajaran. Untuk memaksimalkan pembinaan terhadap peserta didik MAN Insan Cendekia Lotim, maka guru-guru di bagi ke dalam sejumlah peserta didik berkisan antara 8 – 10 orang untuk di jadikan anak asuh dengan tujuan pembinaan lebih dekat, mengawasi lebih ketat proses kehidupan anak baik di asrama ataupun di madrasah. Mengidentifikasi sedini mungkin gejala-gejala yang ada pada peserta ddidik untuk segera di carikan jalan atau solusi yang terbaik apabila terjadi hal yang memyimpang pada
20. Wawancara dengan H. Aozar Zawa Kepala MAN IC Lombok TImur tanggal 3 Dewember 2019
21. Wawancara dengan H. Lalu Suparman Kepala TU MAN IC Lotim tanggal 3 Desember 2019.
14
peserta didik. Mengarahkan, membina dengan seluruh potensi yang ada untuk kemajuan dan kemandirian peserta didik.22
Sarana Dan Prasara dengan luas lahan 5.700 M2, bangunan bertingkat.
Sarana dan prasarana adalah sangat vital dalam wadah satuan pendidikan.
Dukunga sarana sangat penting. Sampai dengan saat ini telah terbangun sejumlah sarana prasarana pendidikan untuk membantu terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar di madrasah. Sarana dan prasarana adalah salah satu tuntutan dalam dunia pendidikan yang harus terpenuhi sehingga menjamin kelancaran proses kegitatan pembelajaran di sekolah/madrasah.
Ketersediaan sarana dan prasarana akan memberikan dukungan pada penelitian tentang ketersediaan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru agama dalam pembelajaran keagamaan.
Media pembelajaran telah di siapkan untuk mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Keseluruhan media ini digunakan untuk mendukung seluruh potensi yang ada pada peserta didik untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki. Untuk menggali potensi yang dimiliki oleh peserta didik, telah disiapkan berbagai kegiatan ektrakurikuler sebagai wadah penyaluran minat, bakat dan potensi di luar akademik yang dimiliki. Ektrakurikuler sangat bermanfaat bagi peserta didik yang memiliki kemampuan khusus, sehingga wadah in ibis dijadikan sebagai penyaluran potensi. Pembina dan pelatih ektrakurikuler tidak hanya dari guru MAN IC tetapi di datangkan dari luar tenaga pendidik yang profesioanl sesuai dengan bidang bakat dan kemampuan.
Dengan sistem terpadu dalam pembinaan mental, spiritual, dan rohani peserta didik dalam dan luar asrama, peserta didik diberikan bekal ketrampilan sejumlah keilmuan, keagamaan, bahasa dan ketrampilan ilmu lainnya. Pembina asrama memberikan kajian-kajian kitab, pada malam tertentu setiap pekannya diajarkan kajian mendalam tentang topik-topik yang telah disiapkan. disamping itu terdapat pembinaan-pembinaan pengembangan bahasa, bahasa inggris dan qoro’atul kutub yang ditangani oleh pembina, pelatih dan instruktur yang mahir dan professional. Program Madrasah terdiri dari Program Peminatan IPA / MIA (Matematika dan Ilmu Alam), IPS / IIS (Ilmu-Ilmu Sosiail), Program Unggulan Penelitian Sains
22 . Wawancara dengan Subhan, Waka Keasramaan MAN IC Lotim tanggal 3 Desember 2019
15
Dan Teknologi (Prog. Unggulan Akademik) Dan Qiroatul Qutub (Prog.
Unggulan Asrama).
Program peminataan, yaitu membina potensi peserta didik dalam bidang sain dan sosial yang di landaskan atas keimanan dan ketaqwaan.
Kemampuan untuk mengaplikasi antara sain, sosoial dan rohani, sehingga peserta didik memiliki keterpaduan antar fikir dan zikir, artinya pengetahuan yang memadukan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Mereka memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga dengan keilmuan yang luas itu mampu menjadikannya sebagi amal yang dilandaskan atas keimanan dan ketaqwaan.
Program Peningkatan Mutu Sains, Teknologi dan Keimanan (Program Bina KSM/OSN, Bina AKSIOMA, Reseach, Culture dan Religius) adalah bidang-bidang yang dikembangkan dalam meningkaatkan mutu sain, teknologi dan keimanan peserta didik MAN Isan Cendekia Lombok Tmur.
Bidang tersebut akan menuntun peserta didik dalam mengembangkan bakatnya.
PROSES BELAJAR MENGAJAR KEAGAMAAN MAN INSAN CENDEKIA LOMBOK TIMUR
Model dan strategi proses belajar megnajar di MAN Insan Cendekia Lombok Timur digagas sebagai Madrasah berasrama (boarding school) serta dijadikan model pendidikan masrasah nasional yang unggul, berwawawsan islam rahmatan lil alamin, berkualitas, berkarakter kebangsaan, moderasi beragama, dan berwawasan lingkungan.23 Model pembelajarn yang digunakan disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar dan kompetensi inti dari mata pelajaran agama (qur’an hadis, fiqih, akidah ahlak dan SKI), jika berkaitan dengan realitas sosial, maka yang digunakan adalah kooperatif learning, dimana siswa dituntut memecahkan persoalan secara berkelompok, bisa diskusi, dan presentasi. Bila di lihat dari teori model pembelajaran yaitu CTL (contextual Teacher and Learning), PKP (Pendekatan Ketrampilan Proses) dan PAKEM (Pembeljaran Aktif, Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Model ini sudah familier di kalangan pendidik.24 Model belajar yang kami lakukan bervariasi sesuai kebutuhan dan muatan
23. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4263 tahun 2019
24. Hidayat Joni guru Akidah Ahlak dan Pembina Osis MAN IC Lombok Timur wawancara tanggal 2 Desemmber 2019
16
kurikulum/materi pelajaran, tekadang inkuiri, kooperatif learning, dan sebagainya.25. Model pembelajaran sebagaimana yang disebutkan di atas adalah akan mengacu kepada strategi guru dalam memberikan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN IC Lombok Timur.
Berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag tantang pedoman peneyelnggaraan MAN IC tersebut di implementasikan oleh guru agama dalam berbagai bentuk dan model dan strategi.
Jadwal Keseharian Siswa 04.00 - 05.55
Bangun Tidur, Bersih diri, Tahajjud, Tadarus Alquran, Sholat Shubuh, Wirid, Doa, Pembinaan Keagamaan dan Kebersihan asrama.
05.55 - 06.20 Makan Pagi dan Persiapan ke Gedung Pendidikan 06.20 - 07.00 Apel Pagi, Pemberian Mufradat, Shalat Dhuha,
Tahfizh, dan Tilawah
07.00 - 15.30 Jam PBM di Gedung Pendidikan 15.30 - 16.00 Sholat Ashar Berjama'ah
16.00 - 17.15 Peningkatan Mutu Akademik 17.15 - 17.45 Persiapan ke Masjid
17.45-18.40 Tadarus al-Quran, Shalat Maghrib, Wirid, dan Doa.
Santap malam
18.40-19.30 Kegiatan Pembinaan Keagamaan 19.30-20.00 Shalat Isya Berjamaah
20.00-22.00 Belajar Mandiri, Tutorial dan pembinaan Keagamaan
22.00-04.00 Istirahat Malam
MAN Insan Cendekia adalah model satuan pendidikan jenjang menengah yang memadukan antara Pendidikan Agama Islam dengan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara seimbang. Dengan keterpaduan tersebut, MAN Insan Cendekia diharapkan menjadi pelopor upaya menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. MAN Insan Cendekia menempatkan etika Islam yang bersumber pada nilai-nilai universal al-qur'an dan al-hadis untuk menjiwai seluruh bidang keilmuan yang diajarkan. Islam mengembangkan ilmu yang bersifat universal antara ilmu-ilmu qauliyyah yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
25 . H. Slamet Ridwan, Guru Fiqih (waka Kesiswaan) wawancara tanggal 2 desember 2019
17
teks keagamaan, seperti al-qur'an, al-hadis, akidah akhlak, fikih dengan ilmu- ilmu kauniyah, yaitu sains dan ilmu-ilmu empiris kemasyarakatan.26
Dalam proses belajar mengajar di kelas guru agama menggunakan strategi. Strategi guru agama (Qur’an Hadis, Fiqih, Akidah dan SKI) dalam proses belajar mengajar keagamaan dilaksanakn di kelas dengan melakukan langkah-langkah mulai dari membuat rancangan program pembelajaran, menentukan tujuan, memilih materi, menentukan metode, melaksanakan proses, mengadakan evaluasi sesuai tingkatan yaitu penilaia harian, penialain tengah semester dan penialain akhir semeseter. Di dalam proses belajar mengajar menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan dengan menggunakan metode dan langkah-langkah mulai dari menentukan kempetnsi inti dan kompetensi dasar, membuat peta konsep, merenungkan, mengamati, kosa kata, menterjemah, mengkaji dan memahami materi, diskusi dan evaluasi. Saintifik adalah langkah-langkah pembeljaran sebagaiman yang di sebutkan tandi dan kesemua langkah langkah tesebut dilaksanakan dan dioperasionalkan dalam proses balajar mengajar.
Mengamati disajikan berupa ilustrasi untuk menghantarkan pada pemahaman siswa mengenai materi pokok pembelajaran. Arti per kata/kalimat untuk memudahkan siswa belajar memahami arti kata per kata. Terjemahan disajikan secara menyeluruh dari teks al-Qur’an maupun hadits agar siswa dapat menangkap pesan teks al-Qur’an atau hadits secara utuh. 27 Dalam pelajaran Fiqih sebagaimana mempedomani langkah-langkah pendekatan sebagaimana yang di tetapakan dalam pedoman pendirian MAN IC yaitu dengan langkah-langkah dan pendektan pembelajarn berbasis masalah, belajar kooperatif, moving kelas dan praktik lapangan. Karena pelajaran fiqih banyak memebtuuhakn praktik, karena materi-materinya merupakan bersentuhan langsung dengan kehidupan di tengah masyarakat. Terutama miasalnya masalah mu’amalah, jual beli, munakahat, dan lain-lainnya.
Pelajaran fiqih dengan mennggunakan sejumlah metode-metode pembelajaran yaitu ceramah, praktek, demonstran, bermain peran, karya wisata. Metode-metode tersebut terimplementasi di dalam proses belajar
26 . wawancara dengan H. Aozar Zawad Kepala MAN IC Lotim “mengutip petunjuk tekhnis pengelolaan MAN IC, pada tanggal 3 desember 2019.
27. wawancara dengan Drs. Jalaluddin, guru qur’an hadits MAN Ic Lotim pada tanggal 4 Desember 2019
18
mengajar, baik di dalam dan maupun di luar kelas atau lapangan dan lingkungan sekitar dengan disesuaikan dengan materi. Seperti materi hajji dan kuban atau materi laiinnya, materi ini memerlukan stratetegi dan metode agar tujuan pembelajaran dapat terwujud.28 Pada pelajaran Akidah Akhlah strategi yang dilakuakan adalah strategi pendekatan emosional selain pendekatan saintifik sebagaimana yang baku dalam proses belajar mengajar.
Mulai dari peta konsep, mengamati, pendalaman materi, berdiskusi, pendalaman materi, penugasan, kisah teladan, berlatih, mengambil hikmah.
Metode yang digunakan adalah disesuaikan dengan materi pembelajarannya.
Yang biasa di gunakan adalah metode cermah, diskusi, penugasan, praktek langsung mengenai perbuatan-perbuatan yang berhuungan dengan manusia sepertti sopan santun, etika dan budi pekerdi. Demikian juga yang berhubungan langsung denga khlaiq seperti melaksnakan berbagai ibadah.
Dalam penyajiannya menggunakan istilah-istilah operasional baku: seperti kompetensi inti dan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Setiap awal awal pemebe;ajaran ditunjukkan dan disajikan dengan ilustrasi sebagai gambaran awal tentang materi pelajaran yang akan disampaikan.
Kompetensi inti, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran sebagai panduan dan target materi yang harus disampaikan dan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat menambah target pembelajaran sesuai dengan kepentingan siswa, dan mengacu kepada kearifan lokal. Peta konsep disajikan sebagai kerangka pikir materi yang akan disampaikan dan dikuasai siswa. Mari renungkan sebagai pengantar atau stimulus sebelum memasuki materi pokok pembelajaran. Diskusi sebagai sarana untuk mengelaborasi dan mengkomukasikan gagasan para siswa. Diskusi yang diselenggarakan tidak harus mengkaji tema yang terdapat di buku paket ini, tetapi guru bisa memilih tema yang berkembang di masyarakat.29
Guru-guru agama MAN IC Lotim melaksanakankan proses pembelajaran berdasarkan atas teori-teori dan strategi pembelajaran yang sudah di pilih berdasarkan tujuan pelajaran, isi dan konten kurikulum yang berlaku. Dari sejumlah strategi tentunya tidak semua strategi dapat
28. Wawancara dengan H. Slamet Ridwan, Guru Fiqih MAN IC Lotim, tanggal 5 Desember 2019
29 . Wawancaara dengan Hidayat Joni Mursyd, Guru Akidah Ahlak MAN IC Lotim pada tanggal Desember 2019
19
diguanakan, ini akan tergantung pada mata pelajaran dan tujuan dari mata pelajaran tersebut sehingga dengan strategi tersebut dapat mecapai apa yang diharapkan dalam setiap proses pembelajaran keagamaan.
Implementasi strategi, model, metode dan langkah – langkah proses belajar mengajar keagmaan di MAN Insan Cendekia sebenarnya tercermin dalam rencana program pembelajaran dari masing-masing guru aagma.
Adapun gambaran metode pembelajaran yang digunakan guru agama yang tercemin dalm rencana program pengajaran dapat digambarkan dalam metode berikut:
1. Metode Cermah dimana guru menyajikan materi pembelajarn secara lisan dengan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna b. Guru menyampaikan informasi secar lisan
c. Dilakaukan Tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
d. Guru mengecek pemahaman peserta didik
2. Metode Diskusi dilaksanakn dengan pembagian kelompok dan tofik diskusi, dilakukan untuk menyajikan tofik baru, meningkatkan kinerja dan menyelesaiakan masalah dengan tahapan dan langkah-langkah sebabagi berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru menyampaikan tofik, tugas atau ide dan proses diskusi c. Guru menyampaikan pertanyaan terbuka
d. Peserta didik diminta untuk menjawab pertnyaan
e. Guru mengklarifikasi, merangkum dan mereviu hasil diskusi.
3. Metode Studi kasus dimana disajikan permaslah nyata dalam kehidupan, kemudian peserta didik menyelesaikan masalah atau mengidentifikasi tindakan untuk mengatasi masalah dengan tahapan dan langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna b. Penyajian dilemma atau kasus
c. Mempertimbangkan situasi konteks d. Menemukan keputusan
e. Menyatakan kesimpulan atau solusi yang dapat dilakuan
20
4. Metode Belajar Mandiri dimana peserta didik melaksanakan pembelajaran secara mandiri dengan bantuan media dengan tahapan dan langkah-langkah pebelejaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk mempelajari materi belajar dari modul atau media interaktif.
c. Peserta didik mempelajari materi pelajaran yang belum di pahami dan mengecek pemahamannya dengan insgtrumen yang disediakan d. Evaluasi dilaksanakan oleh guru
5. Metode Latihan praktik dimana peserta didik melakukan aktivitas sesui denga tujuan pembelajaran dalam kondisi yang di kontrol dengan tahapan dan lagkah–langkah pebelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajarna
b. Guru menujukkan cara melakukan sesuatu tindakan.
c. Peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan seperti yang dilakukan guru sesuai standar yang ditetapkan.
d. Guru mengecek ketrampilan siswa
6. Bermain Peran: dimana berperan / bertindak dalam suatu simulai peristiwa yang terjadi di lingkungan dengan tahapan dan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan tofik yang akan di pelajari b. Guru memaparkan permasalahan
c. Pemilihan permainan peran
d. Guru dan peserra didik mengatur permainan yang akan di lakukan e. Peserta didik melakukan permainan dan diamati peserta didik
lainnya
f. Guru melakukan evaluasi dan membimbing diskusi terkait permasalahan dan permainan yang telah dilaksankan.30
30. Sumber: Rencana Program Pembelajaran Guru Agama MAN IC Lotim dan wawancara dengan waka kurikulum Drs. Jalaluddin, M.Pd.
21
MOTIVASI BELAJAR KEAGAMAAN SISWA MAN IC LOMBOK TIMUR
Setiap orang tentu memiliki cara untuk menumbuhkan semangat belajar pada diri sendiri yang beda satu sama lainnya. Semangat ini lah yang disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Demikian juga dengan siswa siswi MAN IC Lombok Timur memiliki motivasi belajar yang dibangkitkan oleh sejumlah dorongan belajar yang gunakan baiksecara formaldan informal.
Lebih-lebih motivasi belajar siswa MAN IC Lombok Timur di di dorong dan dibangkitkan oleh sejmlah factor internal dan ekternal.
Dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan metode wawancara dapat diketahui motivasi belajar keagamaan siswa MAN IC Lotim. Setelah mewancarai beberapa pihak terutama guru-guru agama dan siswa MAN IC Lombok Timur maka terungkap motivasi belajar siswa MAN IC Lombok Timur tergambar dari proses belajar mengajar di MAN IC sangat tinggi di lihat dari jadwal kegiatannya yakni dari pagi masuk kelas belajar secara regular mulai pukul 07.00 – 15.00. Dilanjutkan dengan pengembangan akademik dan pengembangan diri mulai puku 16.00–17.30 setelah istirahat regular. Kajian pondok / asrama ba’da magrib mulai pukul 19.00 s.d pukul 20.00 wita, tanpa ada keluhan dari masing-masing siswa. Dengan model ini siswa MAN IC Lotim merasa termotivsi dengn indikatornya siswa terlihat lebih semangat dan terjadi dialektika dan dengan sistem pembelajaran yang dinamis dan tetap semangat. Motivasi belajar siswa MAN IC Lotim berdasarkan pantauan dan analisa peneliti tergolong sangat tinggi mengingat peserta didiknya berasal dari anak-anak pilihan dna memiliki kecerdasan, motivasi belajar yang bisa dilihat melalui kegiatan sehari-hari.31
Untuk mendapatkan keterangan yang lebih valid tentang motivasi belajar keagamaan siswa MAN Insan Cendekia Lombok Timur, peneliti membuat wawancara barupa sejumlah pertanyaan kepada siswa MAN IC Lotim yang isinya menyakut motivasi mereka dalam belajar kagmaan untuk mengetahui motivasi belajar keagamaan siswa setelah guru-guru agama telah melakukan langkah dan strategi dalam memberikan motivasi belajar
31 . Wawancara dengan guru agama MAN IC Lombok Timur ( Jalaluddin, H Slamet ridwan dan Joni Mjusrsyd) pad tanggal 3 Desember 2019
22
keagamaan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Motivasi belajar khusunya belajar keagamaan siswa MAN IC Lombok Timur dapat di gambarkan melalui wawancara yang digunakan peneliti dalam mengungkapkan sejauh mana motivasi belajar keagamaan yang dimiliki oleh siswa MAN IC Lombok Timur.
Dalam kondisi apapun siswa MAN IC Lotim selalu mengerjakan tugas keagamaan(Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang diberikan oleh guru walaupun tidak dibimbing oleh orang lain yang lebih mampu.
Demikian juga dengan semangat untuk belajar keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih dan SKI) mempengaruhi keberhasilanmu dalam pelajaran mapel tersebut. selalu berusaha mendapatkan nilai keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang setingi-tingginya diantara teman-teman satu kelas. Dalalam hal bagaimana mentargetkan nilai tes/ulangan keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang lebih baik jika dibandingkan nilai tes sebelumnya siswa MAN IC mengevaluasi diri dengaan setidaknya mengkonfirmasi dengen perolehan nilai sebelumnya. Apabila terdapat sama dengan nilai sebelumnya maka siswa yang bersangkutan akan segera mencari dan berusaha untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Demikian juga dengan apabila mendapatkan lebih maka akan berusaha untuk mempertahankannya. Terlebih apabila kurang dari sebelumnya maka anak yang bersangkutan akan berusaha dengan segenap kemampuan yang ada akan meningkatkannya. Siswa MAN IC Lotim tidak acuh terhadap prestasi akademik yang di perolehnnya. Mereka akan selalu berusaha untukmeningkatkn prestasi akademiknya.
Dalm hal evaluasi berjalan dalam setiap mata pelajaran keagamaan, jika menjumpai soal keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) yang sulit untuk dikerjakan, maka siswa yang bersangkutan akan berusaha mencari jawaban di buku keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) dan sumber-sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Terlebih apabila dalam beberapa kali hasil tes keagamaan (Qur’an Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan SKI) nilai yang diperoleh ternyata kurang baik (belum mencapai KKM), maka siswa yang bersangkutan akan selalu dan tetap bersemangat dalam belajar, meingkatkan dan berusha semaksimal mungkin untuk melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam mata pelajaran keagamaan tersebut. Dalam hal persiapan menghadapai tes/ulangan apakah penilaian harian, penilaian tengah semester maupun penilian akhir semester setiap siswa MAN IC