PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adakah pengaruh penerapan metode yang berbeda terhadap hasil belajar siswa kelas VII(A) mata pelajaran Fiqih di MTs Assullamy Langko? Pengaruh Penerapan Metode Berbeda Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII (A) Mata Pelajaran Fiqh di MTs Assullamy Langko. Terdapat pengaruh penerapan metode yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar fiqh siswa kelas VII(A) MTs Assulamy Langko kec.
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian berkaitan dengan pengaruh penerapan metode yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Rumusan Masalah
Tujuan
Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Berbeda Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Mata Pelajaran Fikih di MTs Assulamy Langko Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020. Tes dalam penelitian ini merupakan salah satu cara peneliti mengumpulkan data hasil belajar dengan menerapkan metode yang berbeda pada topik Fiqh di MTs Assulamy Langko. mata pelajaran.
Oleh karena itu dalam penelitian ini terbukti “ada pengaruh penggunaan metode yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada mata pelajaran praktik hukum Islam di MTs Assulamy Langko tahun pelajaran 2019/2020.
Definisi Operasional
KAJIAN PUSTAKAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Pustaka
- Metode Bervariasi
- Hasil Belajar
Salah satu komponen yang sangat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar adalah penggunaan metode yang berbeda, karena penggunaan metode yang berbeda sangat mendukung dalam mencapai suatu tujuan yang terutama tertuju pada perhatian, motivasi dan hasil belajar siswa. Menurut Tito Nugroho.S dalam bukunya, mendefinisikan hasil belajar “adalah hasil penilaian terhadap upaya kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam lambang, angka, huruf, dan kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap siswa dalam kurun waktu tertentu”. Sementara itu, Nana Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar adalah “keterampilan yang dimiliki siswa setelah mereka mendapatkan pengalaman belajarnya”.
Menurut Nana Sudjana, jenis hasil belajar pada ranah kognitif terdiri dari. a) Jenis hasil belajar hafalan pengetahuan (knowledge) (b) Jenis hasil belajar pemahaman (comprehension) (c) Jenis hasil belajar penerapan (application).
Hipotesis Penelitian
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka hasil belajar yang diprediksi oleh peneliti adalah hasil belajar menggunakan informasi formatif pada mata pelajaran khusus Fiqh di MTs Assulamy Langko yaitu melalui penilaian setelah selesainya proses pembelajaran. Penelitian formatif adalah penelitian yang dilakukan pada akhir suatu program belajar mengajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Pengertian hipotesis penelitian menurut Suharsima Arikunta adalah “hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yang disingkat Ha.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dirumuskan untuk menjawab masalah dengan menggunakan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian dan tidak didasarkan pada fakta dan penegasan data aktual di lapangan.
METODE PENELITIAN
- Desain Dan Pendekatan Penelitian
- Waktu Penelitian Dan Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Variable Penelitian
- Populasi Dan Sampel
- Instrument Penelitian
- Pedoman Angket Atau Kuesioner
- Pedoman Tes
- Tehnik Pengumpulan Data Atau Prosedur Penelitian
- Angket Aau Kuesioner
- Tes
- Dokumentasi
- Tehnik Analisis Data
- Persiapan
- Tabulasi
- Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Penelitian
Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena peneliti bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh penerapan metode yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Fiqh di MTs Assulamy Langko, Kec. Penelitian ini dilakukan di MT Assulamy Langko, berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan bahwa metode yang berbeda tidak diterapkan secara sempurna sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih Islam. Dua variabel yang digunakan yaitu pengaruh metode yang berbeda (variabel bebas) dan hasil belajar siswa (variabel terikat).
Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh metode guru yang berbeda. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang di dalamnya diberikan jawaban, guru harus memilih salah satu saja dari jawaban yang diberikan. Kuesioner diberikan kepada guru IPA yang kemudian data tersebut digunakan untuk memperoleh data penerapan metode yang berbeda. Dari ketiga tes formatif tersebut peneliti mengambil nilai rata-rata untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara penerapan metode yang berbeda dengan hasil belajar Fiqh di kelas VII (A) MT.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab III yaitu analisis data dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan metode yang berbeda (variabel X) terhadap peningkatan hasil belajar siswa (variabel Y), maka nilai variabel X dan Y dimasukkan ke dalam tabel bantu untuk menghitung persamaan regresi dan korelasi sederhana sebagai berikut. Hal ini menunjukkan bahwa konstanta penerapan metode yang berbeda adalah -58,8 dan koefisien peningkatan hasil belajar siswa adalah 14,16.
Variasi Sumber Dk JK KT F. Tabel di atas berisi rumus-rumus yang peneliti gunakan untuk mencari linearitas pada data dengan menggunakan metode yang berbeda dan meningkatkan hasil belajar. Artinya pengaruh penggunaan metode berbeda terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah kuat/cukup, sehingga berdasarkan perhitungan tersebut Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh penggunaan metode berbeda terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII (A) pada mata pelajaran Fiqh.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Validitas Instrument
- Pengumpulan Dan Penyajian Data
- Analisis Data
- Menyusun Persamaan Regresi
- Membuat Garis Regresi
Pembahasan
Jenis tes ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assulamy Langko. Suharsimi mengungkapkan bahwa “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadi, atau hal-hal yang diketahuinya”.56. Jumlah pertanyaan angket yang digunakan peneliti sebanyak 24 item, setiap item terdiri dari 5 alternatif jawaban yaitu nilai Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5, Setuju/sering/positif diberikan.
Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang. Intelligence test atau tes inteligensi, yaitu tes yang digunakan untuk membuat perkiraan atau perkiraan tingkat intelektualitas seseorang. Tes sikap atau sering juga disebut dengan skala sikap merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur berbagai sikap seseorang.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisis data dengan menggunakan rumus statistik yang disajikan dalam bentuk angka kemudian diinterpretasikan dalam bentuk deskripsi. Adapun instrumen yang valid, berarti alat ukur yang digunakan untuk perolehan data (pengajaran) itu valid. Valid artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur, instrumen penelitian berupa angket (non tes) untuk mengukur penerapan metode yang berbeda sedangkan hasil belajar siswa menggunakan rata-rata nilai formatif siswa, sedangkan instrumen non tes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk.
Untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa, peneliti mengambil nilai rata-rata dari tes formatif yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Fiqh sehingga peneliti tidak perlu melakukan validasi terhadap instrumen tes yang diberikan kepada siswa. Kuesioner yang dibuat diberikan dan akan diisi oleh guru mata pelajaran yang menjadi objek penelitian ini, berupa pernyataan yang akan diberikan lima alternatif jawaban yaitu setuju/selalu/sangat positif dengan skor 5, setuju/sering/positif dengan skor 4, Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3, sedikit tidak hijau/2. mencapai 1 Sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, peneliti mengambil rata-rata nilai tes formatif yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. Salah satu asumsi analisis regresi adalah linieritas, jika data tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.Setelah melakukan analisis angket, penerapan berbagai metode dan hasil rata-rata tes formatif siswa dihitung dengan menghitung uji linieritas.
Sebelum melakukan uji linieritas peneliti terlebih dahulu melakukan uji signifikansi, dimana uji signifikansi ini adalah F hitung > F tabel (22 > 4,30).
Deskripsi Lokasi
- Sejaran Berdirinya Mts Assulamy Langko
- Profil Sekolah Mts Assulamy Langko
- Letak Geografis
- Keadaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Mts Assulamy
- Keadaan Peserta Didik
- Struktur Organisasi Mts Assulamy Langko
Selama satu tahun ajaran, tenaga pengajar di MTs Assulamy Langko telah mampu memenuhi kebutuhan untuk melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan lembaga. Pd P Tikom Wali Kelas Kelas 17 Suandi, S.Pd L Guru Bahasa Indonesia Kelas 18 Ulul Azmi, S.Pd P Wali Kelas Bahasa Arab. Dalam proses belajar mengajar, siswa menempati peran yang sangat penting karena siswa adalah tolak ukur berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar.
Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan adanya struktur organisasi yang baik dan teratur agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Berdasarkan analisis data sebagaimana diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh penerapan metode yang berbeda terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih MTs Assulamy Langko Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran. Diharapkan siswa MTs Assulamy Langko dalam proses belajar mengajar selalu memperhatikan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah tersebut.
Diharapkan kepada para guru mata pelajaran Fiqh agar selalu memberikan motivasi selama proses belajar mengajar maupun di waktu senggang bersama siswa serta selalu memperlakukan siswanya dengan penuh kasih sayang agar tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. Kepada para guru MTs Assulamy Langko agar terus meningkatkan perhatian dan motivasi kerja yang tinggi dalam proses belajar mengajar dengan penuh keikhlasan dan tekad sebagai intelektual bangsa. Bagi pengawas sekolah, dalam melakukan kunjungan ke sekolah lebih banyak melakukan kunjungan ke kelas agar dapat memberikan contoh proses belajar mengajar yang efektif dengan berperan sebagai guru yang melaksanakan proses belajar mengajar.
11 Dengan menggunakan metode ceramah yang dilanjutkan dengan metode tanya jawab, Anda memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 14 Setelah metode ceramah dilanjutkan dengan metode demonstrasi, apakah anda mendemonstrasikan apa yang telah dijelaskan sebelumnya?
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Beri tanda centang (T) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pendapat Anda atau apa yang Anda rasakan, bukan apa yang seharusnya. 8 Pada saat proses pembelajaran menggunakan metode ceramah, anda mampu menguasai kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. 15 Dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa Anda aktif, antusias mendemonstrasikan sesuatu yang akan didemonstrasikan dan aktif dalam mengajukan pertanyaan.
19 Setelah kalian membagi kelompok, apakah kalian membagikan materi sesuai dengan yang akan kalian diskusikan? 21 Apakah ada siswa Bapak/Ibu yang bertanya tentang materi yang akan didiskusikan saat supervisi? Lampiran keempat: Hasil tes formatif siswa kelas VII. kelas (A) Hasil tes formatif kelas VII. kelas A).