PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam melaksanakan pendidikan yang efektif, hasil belajar yang baik dan memuaskan menjadi harapan orang tua dan semua pihak yang terlibat. Namun harapan tersebut seringkali tidak terwujud karena beberapa faktor antara lain siswa itu sendiri, materi pembelajaran, guru, orang tua dan strategi belajar mengajar yang disiapkan oleh guru. Guru paling tidak harus menguasai materi yang diajarkan dan terampil dalam mengajar. Dalam mempersiapkan bahan ajar hingga pelaksanaannya, guru harus selektif dalam menentukan strategi pengajaran yang akan digunakan.
Oleh karena itu pendekatan yang harus dikembangkan sebagai alternatif yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien, adalah pendekatan yang benar-benar melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar. proses. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dalam proses belajar mengajarnya memerlukan keterampilan khusus yang dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatiannya secara penuh pada suatu mata pelajaran tertentu. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa dampak buruk bagi siswa yaitu menurunnya hasil belajar siswa, sehingga seorang guru dalam proses pembelajaran harus memerlukan keterampilan khusus, seperti keterampilan melakukan operasi bilangan yang dapat mengarahkan siswa untuk memperhatikan pelajarannya secara penuh. .
Hal ini menunjukkan kriteria ketuntasan pembelajaran yang ditetapkan sekolah belum tercapai yaitu 70 atau jika disesuaikan dengan penilaian Kurikulum 2013 yaitu 2,8. Alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran baru yang memberdayakan siswa.
Rumusan Masalah
Pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dilaksanakan dengan menggunakan peristiwa atau benda yang bersumber dari kehidupan siswa sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa”. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: Apakah pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual efektif bagi siswa VII. kelas di SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dengan tujuan mengetahui gambaran keefektifan pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa sebelum menerapkan pendekatan kontekstual tergolong sangat rendah. Pembahasan hasil analisis deskriptif kaitannya dengan (1) hasil belajar siswa, (2) aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual, (3) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan (4) siswa ' tanggapan terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran matematika materi bilangan bulat pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa”. Dengan demikian “terdapat peningkatan hasil belajar matematika bilangan bulat yang signifikan setelah pembelajaran melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat”. Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual untuk siswa VII. kelas di SMP Negeri 2 Bajeng Barat mendapat respon positif dengan rata-rata persentase respon siswa diatas 80%.
“Pembelajaran Matematika Efektif Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa.” Artinya menolak dan menerima yang artinya “terdapat peningkatan hasil belajar matematika yang signifikan setelah pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa”.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
- Efektivitas
- Pengertian Pembelajaran
- Pengertian Belajar Matematika
- Pendekatan Kontekstual
Efektivitas selalu dinilai berdasarkan apa yang telah dicapai siswa dalam pembelajaran, apakah sudah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum. Menurut Said (Wordpress, 2011), efisiensi berarti berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai dengan rencana, baik dalam penggunaan data, fasilitas dan waktu atau mencoba kegiatan tertentu baik melalui fisik maupun non-fisik. -fisik untuk mencapai hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Madya Ekosusilo (Haeriah, 2009:8) mengemukakan pengertian efisiensi sebagai suatu kondisi yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai.
Handoko (Diana, 2007:7) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut Said (Wicaksono, 2009) menyatakan efisiensi berarti berusaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana dan waktu, atau dicapai melalui kegiatan usaha tertentu. fisik dan non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas akan tercapai apabila hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ketuntasan belajar terlihat dari hasil belajar siswa yang telah mencapai ketuntasan individu, yaitu siswa tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yang bersangkutan. Dalam pembelajaran, efektivitas tidak hanya dilihat dari tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaan konsep yang ditunjukkan oleh skor hasil belajar, tetapi juga dilihat dari respon siswa terhadap proses pembelajaran yang diikutinya.
Kerangka Pikir
Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan hubungan antara jarak dan waktu yang dapat ditempuh dengan waktu yang diperlukan seorang siswa untuk mengendarai mobil. Proses belajar mengajar tidak mudah karena siswa tidak sekedar menghafal sekumpulan fakta. Dengan mengaitkan materi dengan suasana nyata diharapkan siswa tidak cepat melupakan materi yang diterima.
Hipotesis Penelitian
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Setelah mengkonversi rata-rata skor hasil belajar siswa ke dalam 4 kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa sebelum diajarkan dengan pendekatan kontekstual berada pada kategori cukup. Jika rata-rata skor hasil belajar siswa diubah menjadi 4 kategori, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa setelah diajarkan dengan pendekatan kontekstual berada pada kategori Baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dikatakan efektif. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat sebelum penerapan pendekatan kontekstual termasuk dalam kategori cukup dengan nilai mean 62,16 dan standar deviasi 7,572. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat setelah menerapkan pendekatan kontekstual termasuk dalam kategori baik dengan mean sebesar 80,74 dan standar deviasi sebesar 8,091.
Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual menunjukkan sebanyak 28 siswa atau 90,32%. Hasil belajar matematika yang dicapai siswa kelas SMP Negeri 2 Bajeng Barat sebelum diterapkan pendekatan kontekstual termasuk dalam kategori cukup dengan rerata skor 62,16 dan standar deviasi 7,572.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Variabel dan Desain Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa yang terdiri dari 4 (empat) kelas homogen. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen yaitu kelas VII yang berjumlah 31 siswa.
Definisi Operasional Variabel dan Perlakuan
17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan pada tahun ajaran 2014/2015 dipilih dengan menggunakan teknik simple sampling. Aktivitas siswa merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa sehingga terjadi perubahan akademik dan sikap bertanya atau menjawab yang diukur dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran. Respon siswa terhadap pembelajaran diukur menggunakan angket respon siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penggunaan pendekatan kontekstual.
Prosedur Penelitian
Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengikuti langkah-langkah pendekatan kontekstual pada kelas eksperimen berdasarkan sumber daya ajar yang telah disiapkan. Pada tahap ini dilakukan pengukuran untuk memperoleh data hasil belajar matematika siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat Kabupaten Gowa dengan cara melakukan pretest, kemudian mendapat perlakuan dengan pendekatan kontekstual, dan menerima posttest. Tes hasil belajar ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
- Hasil Analisis Inferensial
Apakah Anda menyukai metode pengajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual?
Pembahasan Hasil Penelitian
- Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif
- Pembahasan Hasil Analisis Inferensial
Keterbatasan Penelitian
Sesuai dengan kriteria efektivitas, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dikatakan efektif. Guru dapat menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Variabel dalam penelitian ini adalah ketuntasan (hasil belajar siswa), aktivitas siswa, pelaksanaan pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan kontekstual.
Data reaksi siswa terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dapat dilihat dari angket. Data reaksi siswa terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dapat dilihat dari angket. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat menunjukkan memenuhi kriteria aktif karena sesuai dengan indikator aktivitas siswa maka aktivitas siswa dikatakan berhasil adalah / efektif jika setidaknya 75% siswa terlibat aktif dalam proses.
Dapat disimpulkan bahwa siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t berpasangan (Lampiran D) diperoleh nilai P = 0,000 < 0,05 = berarti ditolak, artinya “terdapat peningkatan hasil belajar matematika yang signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran melalui penerapan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat”. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t berpasangan (Lampiran D) mempunyai nilai P = 0,000 < 0,05 = disampaikan yang berarti mempunyai ditolak yang artinya “terdapat peningkatan hasil belajar matematika yang signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran melalui penerapan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Barat”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
West setelah menerapkan pendekatan kontekstual termasuk dalam kategori baik dengan nilai mean sebesar 80,74 dan standar deviasi sebesar 8,091. Hasil analisis deskriptif dan inferensial menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Kontekstual lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum menerapkan pendekatan kontekstual.
Saran