Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Yusran Rahmat, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I dan pembimbing II yang memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dari awal penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PWA dan PDA Bitung Sulawesi Utara yang telah mengirimkan saya untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di PG-PAUD di Universitas Muhammadiyah Makassar.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Apakah penggunaan media audiovisual efektif terhadap kecerdasan spiritual anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Paranga Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Bagi pembaca, memberikan masukan teoritis mengenai efektivitas penggunaan media audiovisual terhadap kecerdasan spiritual anak. Bagi penulis yang lain yaitu sebagai bahan perbandingan atau referensi lebih lanjut khususnya untuk pengembangan kecerdasan spiritual anak.
KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI
Jenis - Jenis Media
Gambar bergerak merupakan salah satu jenis media yang mampu menampilkan gambar bergerak yang dipadukan dengan unsur suara. Kedua jenis media ini mempunyai fungsi atau kemampuan yang luar biasa sebagai media komunikasi. Penggunaan kedua jenis media ini secara bijak akan memberikan pengalaman belajar efektif secara keseluruhan bagi penggunanya.
Media Audio Visual
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Contoh: warna merah dan hijau dengan kepadatan tertentu akan terlihat sama pada layar TV hitam putih.
Manfaat Media Audio Visual
Manfaat penggunaan media audio visual (Khairani, 2018) antara lain: a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu visual. Artinya dengan adanya media audio visual pembelajaran tidak lagi terfokus pada pembelajaran verbal dan berpusat pada guru. Dengan media audio visual, anak dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh atau yang terjadi pada masa lampau.
Langkah-Langkah Penggunaan Media Audio Visual
Dengan menggunakan indra penglihatan dan pendengaran, anak akan lebih mudah mengingat pesan yang disampaikan. Penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan gairah pada anak sehingga memungkinkan anak berkomunikasi lebih langsung dengan lingkungan dan kenyataan. Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan selama proses pembelajaran, seperti laptop/notebook, kabel, speaker, stopkontak dan video yang akan diputar.
Kecerdasan Spritual
Pendidik juga memperhatikan posisi duduk siswa, nyaman atau tidak.
Model Pendidikan Spiritual Untuk Anak
Setiap kita berbuat kebaikan, kita awali dengan menyebut nama Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (QS. Orang seperti ini bisa melihat kelebihan dirinya, bukan untuk menyombongkan diri, tapi memanfaatkannya untuk berbuat baik. Jujur pendidikan adalah pendidikan bagi anak agar dapat bertindak jujur baik terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain.
Mengembangkan kecerdasan spiritual
Hal yang dapat dilakukan orang tua untuk melatih anak senang beramal shaleh adalah dengan memberikan pemahaman akan pentingnya beramal shaleh tersebut. Kita sebagai orang tua dapat senantiasa menyadarkan anak kita agar mereka terus berbuat baik. Sebagai orang tua tentunya kita tidak ingin anak kita termasuk orang yang sulit merasakan kebahagiaan dalam hidup.
Kerangka Berpikir
Dilihat dari penggunaan media audiovisual dalam proses pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat mengembangkan kecerdasan spiritual anak, karena melalui film atau video pendek yang ditayangkan dapat memberikan kesan yang nyata pada anak, sehingga dapat ditiru oleh anak. perilaku baik yang ditimbulkan setelah menonton film tersebut. . Penulisan ini akan menganalisis perkembangan kecerdasan spiritual pada taman kanak-kanak sebelum diimplementasikan media audiovisual melalui tahap pretest. Kemudian penulis akan menggunakan media audiovisual untuk melihat efektivitas media tersebut terhadap kecerdasan spiritual anak.
Hasil Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh (Fatimah, 2018), berjudul “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Anak Usia Dini (5-6 Tahun) di RA Al-Hafizh”. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media audiovisual terhadap kecerdasan interpersonal dan intrapersonal yang terlihat dari. Metode penelitian, objek penelitian dan lokasi penelitian peneliti adalah efektivitas penggunaan media audiovisual terhadap kecerdasan spiritual anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Paranga Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Hipotesis Penelitian
Persamaan penelitian-penelitian di atas adalah sama-sama menggunakan media audiovisual, meskipun metode penelitian, objek penelitian, dan lokasi penelitiannya berbeda. Alasan peneliti memilih jenis penelitian ini karena peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (treatment) atau perlakuan terhadap variabel terikat (output) atau outcome. Sugiyono, 2019) “penelitian eksperimen digunakan apabila peneliti ingin mengetahui pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan dependen”. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah desain pra-eksperimental (non-desain) dimana jenis penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest.
Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono, 2019) mengatakan bahwa “eksperimen artinya mencoba, mencari dan mengkonfirmasi/membuktikan”.
- Sampel Penelitian
 
Desain Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Pada tahap ini penulis memberikan penilaian terhadap perkembangan kecerdasan spiritual sebelum mempertimbangkan penggunaan media audiovisual. Pada tahap ini penulis menggunakan perlakuan berupa kegiatan dengan menggunakan media audiovisual yang akan digunakan dalam jangka waktu tertentu dan dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya pada tahap perencanaan. Pada tahap ini penulis memberikan penilaian terhadap perkembangan kecerdasan spiritual setelah dilakukan treatment dengan menggunakan media audiovisual.
Pada tahap ini penulis membandingkan hasil pretest dan posttest untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada perkembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini dan seterusnya.
Instrument Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
 - Observasi
 
Teknik Analisis Data
- Analisis Statistik Deskriptif
 - Analisis Statistik Inferensial
 - Gambaran Umum Lokasi Penelitian
 - Hasil Analisis Deskriptif a. Deskriptif hasil pretest
 
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat sebaran responden berdasarkan hasil pre test kemampuan anak mengenal hari raya keagamaan terlihat dari 10 anak terdapat 6 orang yang tingkat kemampuannya belum berkembang ( 60,0%) dan 4 orang yang tingkat keterampilannya sudah mulai berkembang (40,0%). Analisis deskriptif hasil pretest kecerdasan spiritual anak usia dini pada media audio visual kemampuan mengenal agama yang dianutnya terlihat bahwa dari 10 anak terdapat 9 anak yang tingkat keterampilannya sudah mulai berkembang ( 90,0%) dan hanya 1 orang yang tingkat keterampilannya belum berkembang (10,0%). Sedangkan untuk kemampuan mengenal hari raya keagamaan tercatat dari 10 anak terdapat 6 orang yang tingkat keterampilannya belum berkembang (60,0%) dan 4 orang yang tingkat keterampilannya sudah mulai berkembang (40,0%).
Mengenai kemampuan membaca doa sehari-hari dengan menggunakan media audio visual terlihat dari 10 anak, 8 orang masih belum berkembang tingkat keterampilannya (80,0%) dan hanya 2 orang yang tingkat keterampilannya sudah mulai berkembang. mengembangkan (20.0). %). Berdasarkan tabel 4.6 terlihat sebaran responden berdasarkan hasil posttest kemampuan mengenal agama yang diungkapkannya terlihat dari 10 orang anak, terdapat 5 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai dengan harapan. (50,0%) dan 5 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sangat baik (50,0%). Berdasarkan tabel 4.7 terlihat sebaran responden berdasarkan hasil posttest kemampuan melaksanakan ibadah keagamaan terlihat dari 10 orang anak, 6 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai harapan (60,0% ) dan hanya 4 orang yang tingkat keterampilannya berkembang sangat baik (40,0%).
Analisis deskriptif hasil posttest kemampuan kecerdasan spiritual anak usia dini pada media audiovisual untuk kemampuan mengenal agama yang dianutnya terlihat bahwa dari 10 orang anak terdapat 5 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai dengan yang diharapkan (50 . 0%) dan 5 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sangat baik (50,0%). Mengenai kemampuan melaksanakan ibadah keagamaan terlihat dari 10 anak terdapat 6 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai harapan (60,0%) dan hanya 4 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sangat baik (40,0%). Mengenai kemampuan mengaji sehari-hari dengan menggunakan media audiovisual terlihat dari 10 anak terdapat 7 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sesuai dengan yang diharapkan (70,0%) dan 3 orang yang tingkat kemampuannya berkembang sangat baik (30,0%).
Kecerdasan Spiritual Anak Setelah Perlakuan Media Audiovisual Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Paranga.
Pembahasan
Pada saat observasi akhir, setelah anak mendapat perlakuan berupa media audio visual, kecerdasan spiritual anak dapat meningkat. Selain itu, ketika anak diminta membaca doa sehari-hari dengan menggunakan media audio visual, sudah lebih banyak lagi anak yang berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik ketika membaca doa dengan menggunakan media audio visual. Hal ini dapat terjadi karena mendapat perlakuan media audiovisual, dimana media audiovisual sendiri merupakan fasilitas media elektronik yang menampilkan video dan materi yang menarik.
Sebagaimana dijelaskan oleh (Fitria, 2018), media audiovisual adalah rangkaian gambar elektronik yang disertai unsur audio-suara, serta unsur visual yang disampaikan melalui kaset video. Fitria, 2018) mendefinisikan media audiovisual adalah suatu cara memproduksi dan menyampaikan materi dengan menggunakan peralatan mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan audiovisual. Saat peneliti melakukan kegiatan dengan menggunakan media audiovisual, anak-anak terlihat sangat antusias dan tertarik untuk menyimak pembelajaran.
Meskipun posisi duduk anak kurang teratur, namun masih banyak anak yang berebut tempat duduk saat media audiovisual ditayangkan. Media audiovisual memungkinkan anak belajar lebih efektif dan memperoleh hal serta pengalaman baru. Dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 (p < 0,05) sehingga disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap kecerdasan spiritual anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Paranga Bajeng Kecamatan, Kabupaten Gowa.
Dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005 (p<0,05) sehingga disimpulkan bahwa media audio visual ini efektif untuk kecerdasan spiritual pada anak usia dini kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Paranga.
Saran
- Mengerjakan ibadah. (Meniru gerakan sholat)
 - Mengetahui hari besar agama
 - Melafalkan doa harian dengan menggunakan media audio visual 1. BB : Diberi 1 ketika anak belum mampu melafalkan 1 doa harian
 
Author Nailul Dampak Media Audiovisual Terhadap Kecerdasan Spiritual [Jurnal] Aṭfālūnā: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Islam. Pendidik melakukan pre-test dengan memperkenalkan kepada anak agama yang dianutnya, kemudian pendidik meminta anak untuk shalat 5 waktu dan melakukan gerakan-gerakan shalat, kemudian pendidik juga meminta anak untuk memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh pendidik. doa-doa sehari-hari dan artinya, dan anak-anak diajak untuk membaca doa-doa sehari-hari dengan menggunakan media audio visual. Setelah menyaksikan tayangan melalui media audio visual, guru mengenalkan kepada anak tentang agama yang dianutnya, kemudian menyebutkan shalat 5 waktu dan menyebutkan gerakan-gerakan ibadah, kemudian pendidik menyebutkan hari-hari besar keagamaan di Indonesia dan tempat ibadah, kemudian mengajak anak-anak melafalkan doa sehari-hari dengan menggunakan media audio visual.
Pendidik membiasakan anak belajar tentang agama yang dianutnya dan perbedaan agama yang ada di Indonesia, kemudian pendidik menyebutkan shalat 5 waktu dan meminta anak meniru gerakan ibadahnya, kemudian pendidik menyebutkan hari besar keagamaan di Indonesia dan tempat ibadah, kemudian mengajak anak-anak mengaji sehari-hari dengan menggunakan media audiovisual. Setelah mengaji dengan menggunakan media audio visual, pendidik mengenalkan anak pada agama yang dianutnya, kemudian menyebutkan salat 5 waktu dan melakukan gerakan-gerakan salat, kemudian guru menyebutkan hari besar keagamaan di Indonesia dan tempat ibadah, kemudian mengajak anak untuk mengaji. menggunakan media audio – visual. Setelah membaca doa sehari-hari dengan menggunakan media audio visual, pendidik memerintahkan anak-anak untuk duduk dengan rapi dan melanjutkan pembelajaran sesuai tema hari itu.
Pendidik melakukan post test dengan cara menayangkan video tentang agama-agama yang ada di Indonesia, kemudian pendidik meminta anak melakukan gerakan-gerakan ibadah, kemudian pendidik meminta mereka menyebutkan hari-hari besar keagamaan yang ada di Indonesia dan menyebutkan tempat-tempat ibadah, kemudian anak-anak diajak untuk menyebutkan membaca doa sehari-hari dengan menggunakan media audiovisual. .
PEMBUKAAN
PENUTUP
Bahan : - Jenis-jenis hewan yang hidup di darat - Gambar hewan yang hidup di darat - Pergerakan/jalur hewan.
RECALLING
105451107417 BAB I
105451107417 BAB II
105451107417 BAB III
105451107417 BAB IV
105451107417 BAB V