PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Revenue Sharing
Besarnya pendapatan dibagi dalam perhitungan pembagian hasil usaha dengan prinsip bagi hasil adalah pendapatan (income) dari pengelolaan dana (distribusi) sama dengan porsi dana mudharabah (investasi tidak terikat) yang dikumpulkan tanpa ada pengurangan biaya-biaya yang dikeluarkan secara syariah. bank dimasukkan ke dalam. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi yang tidak terbatas merupakan bagian dari bagi hasil (pendapatan) yang diserahkan Bank Syariah kepada pemilik dana mudharabah mutlaqah (investasi tidak tetap). C.
Mudharabah
Menurut Wika R, dkk (2018:69), pengertian bagi hasil adalah suatu cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Dari pernyataan tersebut yang dimaksud dengan sistem bagi hasil adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, dimana kegiatan bagi hasil tersebut dibagi menurut kesepakatan awal dan kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak.
Bank Syariah
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah suatu sistem perbankan yang menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan hukum Islam dan tidak memungut bunga maupun membayarkan bunga kepada nasabah dalam operasionalnya. Menerima dana yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah, infak atau dana sosial yang bersumber dari dana sosial dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf moneter dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazir) sesuai dengan.
Hubungan bagi hasil ini terjadi antara bank dengan penyimpan dana, serta antara bank dengan nasabah penerima dana. Sebab, bank syariah dan bank konvensional wajib mengikuti peraturan teknis umum perbankan. Pendapatan yang dibayarkan dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau penghasilan lain berdasarkan prinsip syariah.
Penelitian Terdahulu
Penelitian lain yang dilakukan oleh Navadila Frurizk Susanto, Jenny Morasa dan Heince R.N Wokas (2017) mengenai analisis penerapan sistem bagi hasil pembiayaan musyarakah menurut PSAK No. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bank Syariah Mandiri KC Manado telah menerapkan sistem bagi hasil musyarakah melalui pembiayaan dana bergulir musyarakah dan telah menerapkan pengakuan dan pengukuran berdasarkan PSAK 106. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Rio Makkulau Wahyu dan M Wahyu Abdullah (2016) tentang penerapan prinsip syariah dalam akad pembiayaan murabahah dengan bank muamalat.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendri Saladin (2015) tentang penerapan sistem informasi akuntansi bagi hasil tabungan mudharabah pada PT. Hasil survei menunjukkan bahwa seluruh akad mudharabah di BMT Amanah Ummah menggunakan sistem bagi hasil, baik dari segi pembiayaan maupun penggalangan dana. Penelitian yang dilakukan oleh Yanu Aldo Asdana (2012) tentang penggunaan prinsip bagi hasil dengan konsep Net Revenue Sharing dalam praktek transaksi mudharabah (Studi kasus pada PT.
Kerangka Pikir
Bank Syariah Mandiri KC Makassar diterima dan mendapat hasil yang sangat baik oleh masyarakat. Bank Syariah Mandiri KC Makassar tentang Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah (bagi hasil) Data diperoleh dari hasil wawancara terkait penelitian ini. Bank Syariah Mandiri KC Makassar menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan bagi hasil dan sesuai dengan karakteristik dan pilar bagi hasil dimana penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhlinasari (2016) dan Muhadjir Suni (2018).
Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri Mudharabah merupakan pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Bank Syariah Mandiri KC Makassar menerapkan prinsip bagi hasil dalam bagi hasil mudharabah yang sesuai dengan Fatwa DSB no. Analisis Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Mudharabah (Studi Kasus) PT Bank Pembayaran Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Makassar.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011:4), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sedangkan penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang diajukan untuk mendeskripsikan/mengilustrasikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alam maupun rekayasa manusia.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Jenis dan Sumber Data
Bank yang menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan bagi hasil yang kemudian dihitung proporsi keuntungan yang akan dibagikan. Salah satu bank syariah yang menggunakan interpretasi di atas adalah Bank Syariah Mandiri cabang Makassar, dimana bank ini menggunakan sistem pembiayaan mudharabah bagi hasil dalam operasionalnya. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Hasil Tabungan Mudharabah di PT Bank BNI Syariah Cabang Palembang.
3 Navadila Frurizk Susanto, Jenny Morasa dan Heince R.N Wokas (2017). mengenai analisis penerapan sistem bagi hasil. pembiayaan musyarakah sesuai PSAK No. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bank Syariah Mandiri KC Manado telah menerapkan sistem bagi hasil musyarakah melalui musyarakah. pembiayaan dana bergulir dan telah menerapkan pengakuan dan pengukuran. Bagi Hasil 4 M merupakan sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi biaya pengelolaan dana.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis
Tabungan berjangka yang menawarkan pembagian keuntungan yang berbeda dan jaminan bahwa tujuan pembiayaan yang telah ditentukan tercapai. Pendapatan bagi hasil berlaku bagi pendapatan yang didistribusikan bank, dihitung berdasarkan peredaran bruto, yang digunakan dalam perhitungan bagi hasil produk pembiayaan bank. Penetapan nisbah bagi hasil tabungan Mudharabah di Bank Mandiri Syariah Kc Makassar diperuntukkan bagi nasabah yang saldonya dibawah Rp.
15/DSN-MUI/X2000 yang menyatakan bahwa dari segi utilitas, pembagian hasil usaha hendaknya menggunakan prinsip bagi hasil. Penggunaan Prinsip Bagi Hasil dengan Konsep Net Income Sharing dalam Praktek Transaksi Mudharabah (Studi Kasus di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Malang). Mengenai bagi hasil antara nasabah yang menyimpan dana atau dalam hal ini pihak pertama dan Bank Mandiri Syariah sebagai pihak kedua, terdapat ketentuan khusus mengenai bagi hasil.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat di seluruh insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal berdirinya. Tim Pengembangan Perbankan Syariah meyakini pemberlakuan undang-undang ini merupakan momentum yang tepat untuk mentransformasikan PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karena itu, tim pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, None. 23 tanggal 8 September 1999.
Selanjutnya melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DSG/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri hadir, muncul dan berkembang sebagai bank yang mampu memadukan cita-cita bisnis dengan nilai-nilai spiritual, hal inilah yang mendasari kegiatan operasionalnya. Pada bank Mandiri Syariah, beberapa produk layanan ditawarkan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan transaksi akan layanan perbankan yang dibutuhkan serta memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Deskripsi Informan
Hasil Penelitian
Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai karena kehilangan, kerusakan atau sebab lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka penyusutannya dihitung pada saat pembagian keuntungan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara, informan berinisial M menyatakan bahwa sistem pendapatan adalah sistem bagi hasil yang dihitung berdasarkan besarnya pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi biaya pengelolaan dana. Bank Mandiri Syariah menerbitkan sistem kepada masyarakat dengan konsep bagi hasil, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi biaya pengelolaan dana.
Lebih jelasnya, bagi hasil adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan penjumlahan seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Kemudian, besarnya pendapatan margin dan bagi hasil yang diperoleh nasabah kemudian dibagikan kepada penabung dan penyimpan sebagai shahibul mal dan kepada bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan margin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang menggunakan dana bank semuanya menjadi milik bank, termasuk pendapatan dari transaksi perbankan berdasarkan imbalan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada bab sebelumnya mengenai analisis bagi hasil hasil mudharabah PT. Bagi Komisaris PT Bank Syariah Mandiri, sebagai seorang muslim dan juga pemimpin perusahaan, dalam menjalankan suatu usaha atau usaha harus saling percaya dan memikirkan kemaslahatan masyarakat, sehingga dapat terbangun kepercayaan satu sama lain, sehingga bahwa baik prinsip bagi hasil maupun bagi hasil saling menguntungkan antara shahibul mal dan mudharib. Perbandingan Pendapatan dan Bagi Hasil Sistem Mudharabah Pada PT BPRS Mitra Harmoni Semarang (Kesesuaian dengan Fatwa DSN MUI No.15/DSN-MUI/X.I/2000 tentang Prinsip Bagi Hasil Usaha pada Lembaga Keuangan/Perbankan Syariah).
BPRS Mitra Harmoni Semarang (Kepatuhan Terhadap Fatwa DSN MUI No. 15/DSN-MUI/XI/2000 Tentang Prinsip Bagi Hasil Usaha Pada Lembaga Keuangan/Perbankan Syariah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bagi hasil lebih menguntungkan kedua belah pihak dan memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan sistem bunga yang digunakan bank konvensional pada umumnya. Bagi nasabah yang dananya di bawah Rp, bagi hasil yang diperoleh nasabah pertama sebesar 12% dan bagi hasil yang diperoleh bank sebesar 88%, sedangkan bagi nasabah yang dananya di atas Rp, bagi hasil diperoleh nasabah pertama, 17%. %, dan bagian keuntungan bank adalah 83%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Bank Syariah Mandiri KC Makassar, karena investor atau Shahibul Mal tidak berani mengambil resiko untuk membagi usahanya, dimana dalam bagi hasil hanya keuntungan bersih yang dibagikan tanpa pembagian melalui biaya, hal ini juga dianggap nasabah tidak dapat diandalkan dalam perhitungan yang disepakati. biaya atau pengeluaran..
Saran
Penerapan Prinsip Bagi Hasil dan Bagi Hasil pada Program Tabungan dan Deposito Mudharabah (Studi PT Bank Muamalat Kantor Cabang Makassar). 1 M Di Bank Mandiri Syariah ada beberapa produk yang ditawarkan disini, produk tersebut adalah produk pembiayaan, produk jasa dan produk pembiayaan. Setelah pihak ketiga mengajukan permintaan dana kepada bank syariah sebagai pihak kedua atau perantara, maka dibuatlah akad atau perjanjian antara bank syariah independen sebagai penyedia dana dan pihak ketiga sebagai pemohon dana.
Setelah terjadi kesepakatan antara bank syariah sebagai penyedia dana dan pihak ketiga sebagai pemohon dana, maka dana tersebut kemudian disalurkan kepada pihak ketiga yang kemudian digunakan untuk membangun usahanya, dan sebaliknya pihak independen. Bank syariah harus memastikan hal itu. Misalnya, jika pengusaha atau pihak ketiga tersebut ingin membeli kendaraan untuk menunjang kelancaran operasional, maka bank syariah akan memastikan bahwa dana yang dikucurkan benar-benar digunakan untuk membeli kendaraan tersebut, dan bank syariah akan membeli kendaraan tersebut secara langsung dan pihak ketiga. akan membayar secara bertahap atau mencicil sesuai kesepakatan dengan bank syariah. Di sinilah terjadi proses pembagian hasil bagi hasil, dimana bank akan segera membagi pendapatan tersebut sebelum dikurangi biaya operasional seperti beban pajak dan biaya lainnya sesuai rasio yang telah ditetapkan.