S
TT]I}I
MA SYARAI(A T BERWAWA SAI{LII\ GKI]]\
GANI}I
KEI\AGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAI{ SANGIR
JUJTTAN KABTTPATEI{SOLOK SELATAI{
JURNAL
Diajakan Sebagai Salah Satu Sy*rat Untuk Memperaleh Gelar Sarjan* Pendidik:an Strata Satu
(S-l
}TSI
ELFIANTI NPM: 11030148Dosen Pembimbing:
.*ffi,*,
ELVI ZURTY'AI{I, M.Si
PROGRA}I
STUDIPEI{DIDIKAI{ GEOGRAFI
SEKOLAH
TIIYGGI KEGLIRT]AIY DA}\I TLMUPEI\DIDIKAN (STKIP) PGRI
SUMATERA,BAR{T
PAI}ANG
2816 bing
I
ENVIRONMENTAL SOCIETY STUDIES IN NAGARI BIDAR ALAM SUBDISTRICT JUJUAN SANGIR SOUTH SOLOK REGENCY
Yesi Elfianti
Geography Education Program College of Teacher Training and Education
(STKIP) PGRI West Sumatra Padang [email protected]
ABSTRACT
Yesi Elfianti (NIM: 11030148), Environmental Society Studies in Nagari Bidar Alam subdistrict Jujuan Sangir South Solok Regency, Thesis, Department of Geography Education STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2016.
This study aims to discuss issues concerning environmental community as well as get information about the environmental communities in Nagari Bidar Alam districts Jujuan Sangir South Solok regency.
This type of research used in this research is descriptive. The population in this study are all the communities in Nagari Bidar Alam districts Jujuan Sangir South Solok regency totaling 807 households. Sample respondents in this study were selected through random sampling proportional numbering 81 families or 10% of the total population.
The instrument used in this study a questionnaire using Likert scale formula.
Based on the research that has been done, it can take the results as follows: (1) Public awareness of environmental safeguards in Nagari Bidar Alam districts Sangir Jujuan South Solok regency in both categories (2) Environmental conditions in Nagari Bidar Alam districts Sangir Jujuan South Solok regency, although not yet can be said to be in a state of very good but at least had the good category. (3) The behavior of society towards the environment in Nagari Bidar Alam districts Jujuan Sangir South Solok regency also can be said to be in the good category. So the conclusion is that people already have a good insight into the environment
Keywords: Enviroment, Enviroment Troubles Lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk perilaku manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya”. Batasan tersebut cenderung ke arah pengertian ekosistem (tatanan kesatuan secara utuh menyeruruh antara segenap unsur ligkungan hidup yang saling mempengaruhi). Jadi manusia dan perilakunya dipandang sebagai komponen dalam lingkungan hidup.
Ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda benda hidup dan benda tak hidup didalamnya disebut lingkungan hidup. Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh bermacam-macam faktor. Pertama, oleh jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur.
Kedua, oleh hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu. Ketiga, kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Keempat, faktor non material minsalnya suhu, cahaya, kebisingan dan lain-lain
Di negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, umumnya pecemaran oleh industri belumlah penting, kecuali di tempat- tempat yang terbatas di sekitar kota besar. Sebaliknya pencemaran yang terjadi yaitu pencemaran oleh limbah domestik, yaitu limbah yang berasal
dari rumah tangga, lebih umum dan mengenai lebih banyak orang dari pencemaran industri. Misalnya pencemaran air, tanah dan makanan.
Pemahaman masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga lingkungan masih perlu untuk ditingkatkan. Walaupun tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, namun tingkat kesadaran tersebut belum cukup untuk mempengaruhi perilakunya atau menjadi motivasi yang kuat untuk melahirkan tindakan yang nyata dalam usaha swadaya perbaikan lingkungannya.
Di Solok Selatan dalam kurun waktu satu dekade terakhir, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupnya mengalami perkembangan yang nyata.
Tantangan perlindungan dan pengelolaannya lingkungan hidup meningkat seiring perputaran roda perekonomian. Dan berbagai permasalahan lingkungan yaitu masalah pencemaran, diantaranya pencemaran air (membuang semua limbah dari rumah tangga ke sungai), pencemaran udara (pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran) dan
pencemaran didaratan (penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan dalam kegiata pertanian).
Berdasarkan observasi awal penulis di kenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kondisi lingkungan hidupnya kurang baik.
Hal tersebut dikemukakan oleh penulis berdasarkan kondisi lingkungan yang ada di kenagaran tersebut. Misalnya saja banyak masyarakat yang membuang sampah dipinggir sungai, saluran pembuangan yang kurang baik karena tidak jarang air dari saluran pembuangan tersebut merembes ke pekarangan tetangga-tetangga yang ada disebelah rumahnya.
Permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada diatas tidak tertutup kemungkinan juga terjadi dilingkungan yang ada didaerah sekitar peneliti yaitu di kenagarian Bidar Alam, kecamatan Sangir Jujuan, kabupaten Solok Selatan.
Untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Masyarakat Berwawasan Lingkungan Di Kenagarian Bidar
Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan”.
Batasan Masalah
1. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan masyarakat, kondisi lingkungan serta kesadaran masyarakat dalam
menjaga lingkungan
dikenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan.
2. Lokasi penelitiannya adalah dikenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang penjagaan lingkungan dikenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan?
2. Bagaimana kondisi lingkungan yang ada dikenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan?
3. Bagaimana perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan dikenagarian Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan?
Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian maka penelitian tergolong pada penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif mengambarkan dan menginterpretasi apa adanya. Sangadji dan Sopiah (2010) mengatakan penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu organisasi, keadaan, ataupun prosedur.
Populasi dan Sampel
Untuk memperoleh jawaban tentang bagaimana wawasan masyarakat terhadap linggkungan hidup yang ada di kengarian Bidar Alam Kecamatan Sangir Jujuan Kabupten Solok Selatan, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah KK yang terdapat di kengarian Bidar Alam itu sendiri.
Jumlah sampel yang akan diteliti adalah 81 KK dari 807 KK, setelah pengambilan sampel dilakukan proposional atau 10% dari 807 KK.
Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengetahuan Masyarakat Tentang Penjagaan Lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan
pengetahuan masyarakat tentang lingkungan ,frekuensi tertinggi adalah 55,89 % yaitu pengetahuan masyarakat hanya pada tingkat tahu, sedangkan pengetahuan masyarakat tetang penjagaan lingkungan terendah adalah 2,90 % (tidak tahu).
2. Kondisi Lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan
kondisi lingkungan ,frekuensi tertinggi adalah 40,56 % yaitu hanya pada tingkat sering, sedangkan kondisi lingkungan terendah adalah 0,86 % (tidak pernah).
3. Perilaku Masyarakat Terhadap di Nagari Bidar Alam Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan
perilaku masyarakat terhadap lingkungan ,frekuensi tertingginya adalah 49,14 % yaitu hanya pada tingkat sering, sedangkan kondisi lingkungan terendah adalah 0,62 % (tidak pernah).
Pembahasan
Pertama, hasil penelitian menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan rata- ratanya adalah 55,89 % yang berada pada kriteria baik (tahu), hal ini memperlihatkan bahwa masyarakat sudah mempunyai pengetahuan yang baik tentang lingkungannya. Meski demikian masyarakat masih perlu meningkatkan pengetahuannya tentang lingkungan agar berada pada kondisi yang sangat baik, misalnya dengan membaca buku dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang lingkungan yang ada.
Kedua, penelitian ini juga menemukan bahwa kondisi lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten
Solok Selatan rata-ratanya adalah 40,56 % yang berada pada kriteria yang cukup baik, contohnya lingkungan tempat tinggal bersih dan terawat, lingkungan tertata rapi, saluran pembuangan dari rumah tangga tertata dengan baik dan benar, dan ekosistem sungai terjaga dengan tetap utuh dan terawat dengan baik.
Sedangkan selebihnya berada pada kriteria sangat baik, contohnya tidak melakukan kegiatan yang membuat sungai kotor, kriteria kurang baik, contohnya seringnya terjadi erosi disepanjang tebing dan sepanjang pinggiran sungai dan kriteria tidak baik, contohnya melakukan kegiatan pertanian dekat dengan sungai.
Ketiga, penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku masyarakat terhadap lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan rata- ratanya adalah 49,14 % yang berada pada kriteria yang cukup baik, contohnya melakukan hal –hal yang terbaik untuk lingkungan, membuang sampah pada tempat sampah atau tempat yang telah ditentukan dan menegur orang yang membuang
sampah sembarangan. Sedang yang berada pada kriteria sangat baik seperti bertidak mengatasi masalah yang ada disekitar tempat tingalnya hanya beberapa persen saja. Dan pada kriteria kurang baik dan kriteria tidak baik walaupun persentasenya diatas persentase sangat baik tapi masih berapa dibawah kriteria baik, contohnya hampir tidak pernah saling mengingatkan dalam menjaga kelestarian sungai dan tidak pernah menegur orang membuang sampah sembarangan.
Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan dibagian terdahulu maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan merupakan akal pikiran dan budi manusia untuk mengenal (mengetahui) lingkungannya. Pengetahuan masyarakat tentang penjagaan lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan dalam kategori baik, dengan persentase 55,89 % dengan kata lain
masyarakat di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan sudah mempunyai pengahuan yang baik dalam upaya penjagaan lingkungan.
2. Dalam pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Jadi pada hakikatnya orang menganalisis manfaat dan resiko lingkungan agar kebutuhannya dapat terpenuhi secara optimum.
Kondisi lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan walaupun belum bisa dikatakan dalam keadaan sangat baik tapi setidaknya sudah dalam kategori yang cukupbaik,yaitu dengan persentase sebesar 40,56 %.
Dengan kata lain kondisi lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan sudah dalam kondisi yang cukup baik.
3. Perilaku seseorang terhadap lingkungannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat kesadaran
seseorang tersebut terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.Perilaku masyarakat terhadap lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan juga sudah bisa dikatakan dalam kategori yang baik, yaitu dengan persentase sebesar 49,14 %.
Dengan kata lain perilaku masyarakat terhadap lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan walaupun secara keseluruhan belum bisa dikatakan cukup baik tapi sudah bisa dikatakan dalam kategori yang baik.
Saran
1. Diharapkan kepada masyarakat untuk terus saling mengingatkan untuk menjaga lingkungannya agar menjadi lingkungan yang sangat baik.
2. Diharapkan pada pemerintahan daerahnya untuk ikut serta dalam memacu kesadaran dari masyarakatnya agar lebih peduli lagi terhadap lingkunganya.
DAFTAR PUSTAKA Absori, dkk. 2012. Kebijakan
Pembangunan Kota Berwawasan
Lingkungan Dengan Dengan Pendekatan Partisipatif (jurnal).
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2010.
Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aulia, N. Dwira. 2005. Pemukiman Yang Berwawasan Lingkungan Tinjauan (jurnal). Medan: USU
Banowati, Dr. Eva, M.Si. 2013.
Geografi Sosial.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Daldjoeni, Drs. N.2014. Pengantar Geografi. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Dwidjoseputro, D. 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya.
Jakarta: Erlangga.
Martono, Nanang. 2015. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sugandhy, Aca dan Rustam Hakim.
2007. Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan
Lingkungan. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Salim, dkk. 2011. Kajian
Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kabupaten Bone Bolangoyang Berwawasan Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan.
Sangaji, Dr. Etta Mamang, Dr.
Sopiah, M.M, S.Pd.
2010. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta:
C.V Andi Offseet.
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi
Pembangunan.
Jakarta: Erlangga.
Setyono, Prabang. 2008. Cakrawala Memahami
Lingkungan.
Surakarta: UNS Press.
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Jakarta: Djambatan.