PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Perlu dilakukan pendefinisian topik sesuai dengan kronologi permasalahan yang disebutkan pada latar belakang di atas agar perdebatan ini terstruktur secara sistematis.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Telaah Pustaka
Pertama, Majlis Yanti Putri, (STKIP PGRI Sumatera Barat, 2016), dengan judul “Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan (Studi Kasus: Panti Asuhan Muhammadiyah Kurai Taji Kecamatan Periaman Selatan)”. 9 Majlis Yanti Putri, “Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan (Studi Kasus: Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Kerai Taji Kabupaten Pariaman Selatan),” Intelektualitas 4, no.
Metode Penelitian
Peneliti memilih lokasi ini karena melakukan wawancara dan observasi berdasarkan hasil survei pendahuluan, Dibandingkan dengan panti asuhan lainnya, Panti Asuhan Ittihadul Inayah memiliki anak asuh yang lebih banyak dan di panti asuhan inilah peneliti menemukan data-data terkait dengan fenomena penelitian. Data merupakan fakta mentah hasil observasi lapangan yang berbentuk angka, karakter, grafik dan format lain yang dapat diolah lebih lanjut untuk memberikan hasil tertentu.14 Data yang digunakan dalam penelitian kualitatif dalam hal ini diberikan dalam bentuk verbal, dan bukan dalam bentuk gambar. form.15 Peneliti dalam penelitian ini perlu mengetahui tentang pola asuh orang tua di panti asuhan, serta dampak pola asuh orang tua terhadap anak. Sumber data primer adalah data yang peneliti kumpulkan langsung dari lapangan.17 Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh peneliti dengan memperoleh informasi dari informan atau responden.
Reduksi data ini dilakukan peneliti secara berkesinambungan pada saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan inti dari data yang diperoleh pada saat pengumpulan data. Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh pada saat penggalian data di lapangan dan untuk memastikan bahwa data yang diolah merupakan data yang termasuk dalam ruang lingkup penelitian. Hal ini dicapai dengan menampilkan kumpulan data yang terorganisir dan memungkinkan pengguna untuk mengembangkan kesimpulan.
Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) dengan menggunakan teknik triangulasi, observasi cermat, peer check” menurut (Moleong, 2004). 30 Triangulasi adalah teknik untuk mengetahui kebenaran data dengan cara membandingkannya Dengan data yang ada atau membandingkannya dengan sesuatu di luar data Triangulasi metode, yaitu teknik memeriksa keabsahan data dengan menggunakan selain data, juga dapat mencapai keabsahan tersebut. Keabsahan ini dapat dicapai melalui prosedur penelitian dan penafsiran yang menyeluruh. 32 Dengan demikian validitas penelitian ini dapat diketahui dengan cara memeriksa kesimpulan peneliti dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari penelitian.
Sistematika Pembahasan
Selanjutnya bab ini juga menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Data yang disajikan berupa hasil wawancara atau observasi yang diolah berdasarkan teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini.
KONSEP POLA ASUH ANAK
Panti Asuhan Anak
Menurut Casmani, panti asuhan adalah rumah atau tempat yang mengasuh anak-anak yatim piatu, yatim piatu, yatim piatu, fakir miskin, dan lain sebagainya. Sementara itu, Kementerian Sosial Republik Indonesia menjelaskan bahwa panti asuhan merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan sosial kepada anak terlantar dengan memberikan bantuan dan memberikan keringanan kepada anak terlantar, melalui penggantian fisik, mental, dan sosial. pelayanan pengasuhan anak agar mempunyai kesempatan yang baik, luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai yang diharapkan. Peran pengurus di panti asuhan adalah sebagai keluarga dan orang tua asuh bagi anak asuh di panti asuhan.
Selain sebagai pengganti keluarga anak, peran pengurus panti asuhan juga berperan sebagai pembentuk karakter dan pola pikir spiritual anak, yang tujuannya adalah mengarahkan, mendidik, membimbing dan mengatur perilaku anak asuh. anak-anak. 5. Panti Asuhan sebagai lembaga pengasuhan sosial terhadap anak terikat dengan peraturan yang dikeluarkan Menteri Sosial pada tahun 2011 tentang standar nasional pengasuhan anak. 3Suci Wahyuninta Maibang, “Peran Panti Asuhan Putri Aisyah Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak”, skripsi, (Medan: UIN Sumatera Utara Medan, 2017).
Panti asuhan berfungsi sebagai sarana pemulihan, perlindungan, perkembangan dan pencegahan, yang memulihkan dan menanamkan fungsi sosial pada anak asuh. Setiap panti asuhan yang dikelola masyarakat tentunya mempunyai tujuan masing-masing, sesuai dengan kepercayaan dan orang yang dituju oleh panti asuhan tersebut. Tujuan pemberian pelayanan sosial kepada anak-anak panti asuhan adalah untuk menghasilkan manusia berkepribadian matang dan berkomitmen serta memiliki keterampilan kerja yang mampu menunjang kehidupan dirinya dan keluarganya.
Hadanah
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerintah dan masyarakat yang bergerak di bidang sosial sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan karakter dan memberikan hak-hak anak tertinggal yang tidak didapatkan dari orang tua kandungnya, selain itu juga memberikan manfaat yang lebih. menjamin masa depannya dengan memberikan pelatihan dan pendidikan agar mereka mampu bersaing mencapai cita-citanya bersama anak-anak yang memiliki keluarga utuh di masa kini dan masa depan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hadanah adalah mengasuh anak kecil setelah terjadi perceraian antara orang tua atau pekerjaan mengurus kepentingan anak, baik laki-laki maupun perempuan, yang belum mumayyiz atau yang sudah dewasa namun belum namun mampu mengurus dirinya sendiri dan bisnisnya sendiri karena kehilangan kecerdasannya. 13 Kementerian Agama Republik Indonesia, Persatuan Hukum Perkawinan, edisi ke-3. 14 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 3, Trjh. Syarat ini umumnya berlaku bagi laki-laki dan perempuan, hibah tersebut tidak sah apabila terdapat hambatan-hambatan di atas atau tidak terpenuhinya salah satu syarat di atas.
Maka dapat disimpulkan bahawa, orang yang berhak berhadanh pada peringkat pertama ialah pihak perempuan, maka jika tidak ada yang berhadanh pada peringkat perempuan, maka yang berhadanh ialah pihak lelaki yang. pesanan. adalah mengikut perintah dalam undang-undang pusaka. Tetapi jika pihak lelaki juga tidak berkemampuan atau tidak ada, maka kewajipan membuat pemberian itu adalah kewajipan kerajaan. Perkara ini penting untuk diambil perhatian bagi ibu bapa yang mahukan anak-anak mereka membesar dengan berkesan dan baik.
Anak pada masa ini mudah terpengaruh sehingga orang tua harus mengawasi dan membimbing anaknya dengan baik. Orang tua selama ini bertanggung jawab untuk mendidik anaknya menunaikan kewajiban agama seperti shalat dan puasa, menerapkan kedisiplinan dan bimbingan agar anak mandiri. Orang tua berperan sebagai pelatih anak, orang tua diharapkan selalu berkomunikasi dengan anak, membicarakan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
IMPLEMENTASI POLA ASUH DAN DAMPAK POLA ASUH
Implementasi Pola Asuh Anak pada Panti Asuhan Ittihadul Inayah
Dampak Pola Asuh Anak Pada Panti Asuhan Ittihadul Inayah
Dari pernyataan di atas, pola asuh otoriter yang diterapkan di panti asuhan berdampak pada perilaku anak asuh. Selain itu, pola asuh otoriter yang diterapkan akan memberikan pengaruh lain terhadap perilaku anak asuhnya. Dari pernyataan di atas, pola asuh otoriter yang diterapkan di panti asuhan mempunyai pengaruh lain terhadap perilaku anak asuh.
ANALISIS PELAKSANAAN POLA PENGASUHAN ANAK DAN DAMPAK POLA PENGASUHAN ANAK DI Panti Asuhan ITTIHADUL INAYAH. Dampak Pola Asuh Orang Tua Pada Panti Asuhan Ittihadul Inayah Ponorogo Perspektif Hadanah Ponorogo Perspektif Hadanah. Pola asuh otoriter yang diterapkan oleh Panti Asuhan Ittihadul Inayah juga akan memberikan dampak buruk bagi anak asuh di panti asuhan, seperti anak menjadi pribadi yang penakut karena apabila anak melakukan kesalahan akan mendapat hukuman.
Pola asuh otoriter yang diterapkan di panti asuhan juga menyebabkan kurangnya komunikasi antara pengasuh dan anak asuh, sehingga anak lebih memilih menjadi individu yang pendiam. Panti Asuhan Ittihadul Inayah hendaknya mencoba memperkenalkan pola pengasuhan lain seperti pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. “Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan (Studi Kasus: Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Kerai Taji Kabupaten Pariaman Selatan).” Intelektualitas 4, tidak.
ANALISIS IMPLEMENTASI POLA ASUH ANAK DAN DAMPAK
Dampak Pola Asuh Anak Pada Panti Asuhan Ittihadul Inayah Ponorogo
Pola asuh otoriter yang diterapkan oleh Panti Asuhan Ittihadul Inayah akan memberikan dampak positif bagi anak asuhnya, seperti pentingnya mengatur dan membagi waktu, melakukan aktivitas seperti belajar, mengaji dan bermain tepat waktu. Selain itu penguatan disiplin dan akhlak anak juga akan berdampak positif bagi anak asuh. Dampak positif ini sejalan dengan penerapan pola asuh hadanah sebagai salah satu bentuk pendidikan anak agar berperilaku baik.
Selain itu juga akan memberikan dampak negatif bagi anak asuhnya yaitu sering merasa bosan karena dibatasi oleh peraturan yang pada akhirnya menimbulkan sikap keras kepala dan tidak mau mengikuti peraturan yang diberikan oleh pihak panti. Tentu saja pola asuh ini berbeda dengan pola asuh hadanah, karena pola asuh hadanah merupakan pola asuh yang mengenalkan konsep menyayangi dan mendidik anak. Dan disesuaikan dengan usia anak, pola asuh anak usia 0 sampai 7 tahun memberikan bimbingan melalui bermain, pola pengasuhan anak usia 7 sampai 14 tahun dilakukan dengan memberikan pendidikan dan bimbingan yang mengutamakan kedisiplinan dan moralitas, serta pola pengasuhan anak. berusia 14 hingga 21 tahun, dengan diskusi atau konsultasi.
Dalam penerapan pola asuh orang tua pada anak asuh di panti asuhan, tentunya gaya asuh orang tua tersebut memberikan dampak terhadap anak yang terbagi menjadi pengaruh positif dan pengaruh negatif. Tidak hanya anak asuh yang masih remaja atau dewasa saja yang tinggal di panti asuhan, namun masih ada pula anak asuh yang tergolong anak-anak sehingga memerlukan pola asuh yang khusus. Anak asuh di Panti Asuhan Ittihadul Inayah harus lebih terbuka kepada walinya, karena walinya adalah orang tua di panti tersebut.
PENUTUP
Saran
Harus sesuai dengan peraturan yang ada sehingga diharapkan anak tumbuh dan berkembang dengan ajaran Islam. Kita harus selalu bersyukur, walaupun tidak tinggal serumah dengan orang tua atau keluarga lain, kita tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak, memenuhi kebutuhan hidup dan mempunyai lebih banyak teman di panti asuhan. Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Tentang Perlindungan dan Penempatan Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Putri ‘aisyiyah Ii Kebonsari Surabaya” (2020).
Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak asuh di panti sosial.” Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2, no.