• Tidak ada hasil yang ditemukan

HISTORIOGRAFI ISLAM INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HISTORIOGRAFI ISLAM INDONESIA"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pengertian Historiografi Indonesia

Perkembangan penulisan sejarah tradisional menuju perubahan historiografi modern dimulai sekitar tahun 1957, yaitu setelah tulisan Hoesein. Penulisan sejarah Indonesia secara eksplisit tidak memberikan batasan yang jelas, karena baik pribumi maupun Eropa telah banyak melakukan penelitian khususnya tentang Islam di Indonesia.

Sejarah Singkat Perkembangan Penulisan

Dalam perkembangan penulisan sejarah (historiografi) di Indonesia, terdapat beberapa corak historiografi yang cukup menonjol, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional. Ini merupakan perkembangan logis dari situasi kolonial di mana penulisan sejarah terutama memuat sejarah kelompok dominan dan lembaga-lembaganya.

PERIODISASI HISTORIOGRAFI

Historiografi Tradisional (Klasik)

  • Bentuk-Bentuk Historiografi Tradisional 26

Historiografi tradisional Indonesia diawali dengan historiografi Indonesia Tengah, hal ini dapat dilihat dari peta keberadaan kerajaan-kerajaan awal yang ada di Indonesia. Historiografi tradisional Indonesia diawali dengan historiografi Indonesia Tengah, hal ini dapat dilihat dari peta keberadaan kerajaan-kerajaan awal di Indonesia.

Historiografi Kolonial

Memperluas pokok bahasan dengan memperhatikan seluruh aspek masyarakat Indonesia b. Menggunakan pendekatan multidimensi c. Menggunakan konsep ilmu sosial untuk... memahami peristiwa yang terjadi. Historiografi Kolonial di Hindia Belanda Bagi sejarawan Indonesia, pengetahuan tentang bahasa Belanda dan sumber-sumber Belanda sangatlah penting.

Historiografi Nasional (Pasca Kemerdekaan) 52

Pada masa ini mulai muncul kembali historiografi Indonesiasentris, artinya historiografi yang mengutamakan atau mempunyai sudut pandang dari Indonesia sendiri. Penulisan sejarah tentu saja memuat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan tentu erat kaitannya dengan tokoh-tokoh yang menjadi pelaku atau pelaku sejarah. Setelah Bangsa Indonesia merdeka pada tahun 1945; Maka sejak itulah muncul kegiatan-kegiatan yang mengubah penulisan sejarah Indonesia menjadi sentral.

Sejak saat itu, sejarah Indonesia ditulis oleh orang Indonesia sendiri mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia. Pergeseran dari pandangan penulisan sejarah yang Eurosentris ke pandangan Indonesia-sentris tentu saja sangat mempengaruhi perkembangan historiografi selanjutnya. Perkembangan yang terlihat dalam penulisan sejarah Indonesia adalah kata “pemberontakan” sering ditulis pada masa lalu.

Mulailah menuliskan sejarah Indonesia berdasarkan kepentingan dan kebutuhan bangsa dan negara Indonesia dalam perspektif nasional. Penulisan sejarah secara konvensional (hanya mengandalkan naskah sebagai sumber sejarah) yang bersifat naratif, deskriptif, kedaerahan, serta bertema politik dan penguasa, digantikan dengan cara penulisan sejarah yang kritis (analitis struktural). Mengungkap dinamika masyarakat Indonesia dari berbagai aspek kehidupan yang kemudian dapat dijadikan bahan kajian untuk memperkaya penulisan sejarah Indonesia.

Kecenderungan Historiografi Modern di

Sebelum menjelaskan kegunaan sumber lisan dalam historiografi Indonesia secara umum dan permasalahan yang kita hadapi, penjelasan berikut akan fokus pada perkembangan historiografi sejarah lisan baik di luar maupun di dalam Indonesia sendiri. Waktu dan pola kebangkitan sejarah lisan secara alami bervariasi dari satu negara ke negara lain. Ia berpendapat bahwa sejarah lisan menyebabkan pergeseran fokus dan membuka bidang penyelidikan baru serta menemukan informasi baru yang tidak tersedia dalam sumber lisan.

1 Untuk penjelasan rinci mengenai perkembangan sejarah lisan dan perdebatan yang menyertainya, lihat Robert Perks dan Alistair Thomson. Di Amerika Serikat, beberapa sejarawan yang mendasarkan penelitiannya pada sumber-sumber lisan percaya bahwa sejarah lisan adalah alat yang ampuh untuk menganalisis dan mengevaluasi sifat proses ingatan sejarah. Pendekatan semacam ini menandai perkembangan baru dalam sejarah lisan, yang diprakarsai oleh sejarawan Italia Luisa Passerini.

Di Indonesia, proyek sejarah lisan baru dikembangkan di bawah koordinasi Arsip Nasional pada tahun 1970an. Dilihat dari perkembangan historiografi Indonesia dan sekaligus historiografi sejarah lisan Indonesia, tampak adanya pergeseran tema dari fokus pada kelompok elite ke kelompok sosial kelas bawah. Kegunaan sejarah lisan: antara objek dan konteks Sejarah lisan merupakan sumber informasi bagi para sejarawan atau ilmuwan sosial lainnya yang menggunakan pendekatan sejarah untuk tujuan kajiannya.

Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian sebelumnya, perkembangan historiografi sejarah lisan dalam skala internasional dan nasional memungkinkan untuk tidak lagi hanya mengandalkan sumber tertulis. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, sejarah lisan dapat menjadi tulang punggung dari apa yang kita miliki sebagai bahan sumber.

Historiografi Islam Indonesia

Sekilas Tentang Historiografi Islam

Menurut Mukti Ali, setidaknya ada dua pendekatan dalam penulisan sejarah Islam di Indonesia. Pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah umat Islam diperkenalkan oleh HAMKA dalam bukunya Sejarah Umat Islam IV. Uraian berbagai tulisan sejarah Islam di Indonesia di atas memberikan gambaran sekilas tentang keberadaan karya sejarah Islam yang ditulis oleh para penulis zaman dahulu.

Sedangkan pendekatan sejarah Islam Indonesia sebagai bagian dari sejarah nasional Indonesia diperkenalkan oleh Uka Tjandrasasmita, seorang arkeolog yang memiliki keahlian khusus mengenai peninggalan Islam di Indonesia. Dalam penulisan sejarah Islam Indonesia, ia lebih menekankan pada sejarah sebagai suatu proses dalam masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan. Dalam bukunya Sejarah Umat Islam Indonesia, Taufik Abdullah membahas tentang perjuangan umat Islam di Indonesia yang semula dalam konteks politik yang fragmentaris, hingga membentuk situasi yang integratif – berbangsa dan bernegara Indonesia.

Jika kita perhatikan, perkembangan historiografi Islam di Indonesia berkembang bersamaan dengan perkembangan historiografi Indonesia itu sendiri. Saat ini, sejarah Islam di Indonesia tidak lagi dilihat dari sudut pandang lokal seperti yang biasa dilakukan para sejarawan, melainkan dari sudut pandang global dan komprehensif yang melihat sejarah Islam di Indonesia dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam di wilayah regional lainnya. Menurut Azra, sejarah Islam di Indonesia harus dilihat dari sudut pandang global dan komprehensif, yaitu sejarah Islam di Indonesia harus dilihat dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam di daerah lain.

Corak Awal Historiografi Islam Indonesia. 131

Karya sejarah lain yang serupa dengan gaya historiografi Azra adalah kajian yang dilakukan Abaza terhadap mahasiswa Indonesia di Kairo. Historiografi Islam sebagai salah satu unsur historiografi Indonesia juga menunjukkan perkembangannya, dengan bermunculannya para sejarawan dengan berbagai karya mengenai umat Islam Indonesia. Pada awal perkembangannya, sebagian besar historiografi Islam Indonesia lebih banyak mengandung mitos dibandingkan sejarah dalam pengertian Barat.

Menurut De Graaf, historiografi Islam Indonesia mengenai sejarah awal Islam tidak bisa banyak dipercaya, meski tidak bisa diabaikan begitu saja. Secara khusus, penulisan sejarah Islam di Indonesia belum menemukan tempat tersendiri, artinya kajian sejarah lebih terfokus pada historiografi Islam Indonesia pada umumnya, sedangkan historiografi Islam pada khususnya belum mendapat fokus kajian. Dengan demikian, penulisan sejarah Islam Indonesia dimulai sejak Islam pertama kali masuk, meskipun dalam bentuk yang sederhana.

Lain halnya dengan hikayat yang berisi cerita tentang raja dan kerajaan, setelah masuknya Islam, tulisan sejarah berubah menjadi tulisan tentang penyebaran agama, tokoh agama, gelar raja berubah menjadi sultan. Bentuk historiografi Islam tertua, yang berkaitan langsung dengan cerita perang dengan uraian yang biasanya baik dan lengkap. Silsilah tokoh dalam historiografi Islam tradisional sering dikaitkan dengan tokoh-tokoh yang telah dikenal sebelumnya seperti nabi, wali, ulama, dan pahlawan Islam.

Tema Historiografi Islam Indonesia

Kelima, metodologi kajian sejarah Islam di Indonesia; beberapa catatan praktek penelitian yang berkaitan dengan abad ke-19 oleh Karel A. Sejarah Lokal Indonesia yang diedit oleh Taufik Abdullah adalah catatan sejarah Islam Indonesia. Tulisan tentang sejarah Islam Indonesia secara umum dibahas dalam kajian Hamka yang berjudul Sejarah Umat Islam Indonesia.

Mereka yang buta huruf bisa meraih kejayaan sejarah Islam dengan mendengarkan para novelis sejarah. Dalam makalahnya, Muin Umar menawarkan alternatif topik penulisan sejarah Islam Indonesia, termasuk topik yang digolongkan menurut periodisasi sejarah Islam Indonesia. Mengenai penulisan sejarah Islam Indonesia seputar masuknya Islam, terdapat materi yang disampaikan pada seminar di Medan tahun 1963.

Kerangka alternatif penulisan sejarah Islam Indonesia yang dikemukakan oleh Muin Umar tidak menutup kemungkinan adanya kerangka penulisan sejarah Islam Indonesia yang lain. Terkait penulisan sejarah Islam Indonesia, Ibrahim Alfian mengatakan masih banyak tema penulisan sejarah Indonesia yang diusung oleh orang Barat. Secara umum, ruang lingkup kajian sejarah Islam Indonesia abad ke-14 hingga abad ke-19 yang menjadi perhatian para sejarawan meliputi sejarah politik, sejarah sosial, dan sejarah intelektual.

Sumber-sumber yang digunakan oleh Para

Dalam buku Ulama Network, Azyumardi memaparkan tentang jaringan intelektual yang terbentuk antara ulama Timur Tengah dan Ulama Indonesia dengan muatan intelektualnya terdiri dari fiqh (syafi’iyah), teologi (Asy’ariyah), Hadits, tasawuf (neosufisme) dan lain sebagainya. dan juga menjelaskan gerakan pembaharuan Islam di nusantara. Sementara itu, dalam buku “Nusantara: Jaringan Global dan Lokal”, ia ingin menyampaikan dinamika Islam Indonesia yang tidak pernah lepas dari dinamika dan perkembangan Islam di kawasan lain, khususnya Timur Tengah. Sumber tradisional Jawa lainnya adalah Babad Petjina, Babad Gianti, Babad Diponegoro, Serat Centini dan lain sebagainya.

Teori-teori yang Digunakan Dan/Atau

Sedangkan teori yang dihasilkan Azra adalah reformasi Islam di nusantara dimulai pada paruh kedua abad ke-17 dan bukan pada abad ke-19 atau ke-20 dengan adanya perubahan pemahaman. Dalam historiografi Islam Indonesia kolonial, identitas Islam Melayu paling banyak dibicarakan, baik merujuk pada sumber lokal maupun sumber kolonial, semuanya menunjuk pada identitas Melayu ketika membahas persoalan Islam di Indonesia. Penulisan sejarah Islam di Indonesia pada mulanya tidak menunjukkan ciri-ciri yang jelas seperti sejarah Islam, melainkan hanya berbentuk karya sastra klasik yang isinya sering menyebutkan istilah-istilah narasi tertentu seperti haba, hikayat, cerita, tambo dan lain-lain yang berasal dari bahasa Arab.

Sedangkan historiografi awal Islam di Indonesia merupakan historiografi yang mendekati sejarah Islam di Indonesia sebagai bagian dari sejarah umat Islam. Dalam perkembangan selanjutnya muncul pendekatan sejarah Islam sebagai bagian dari sejarah nasional Indonesia. Dengan demikian, historiografi Islam di Indonesia saat ini dipandang sebagai bagian dari sejarah nasional Indonesia yang fokusnya pada sejarah sebagai suatu proses dalam masyarakat yang terjadi akibat pergeseran-pergeseran dalam masyarakat. elemen yang terkandung dalam perusahaan ini. Dalam sejarah baru ini, historiografi Islam Indonesia tidak lagi dilihat dari sudut pandang lokal seperti yang cenderung dilakukan para sejarawan, melainkan dari sudut pandang global dan menyeluruh yang melihat sejarah Islam di Indonesia dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam di negara lain. . wilayah.

Periodisasi Sejarah Kesadaran Beragama Umat Islam di Indonesia: Mitos, Ideologi, Ilmu Pengetahuan, Pidato Pengukuhan Guru Besar Sejarah Fakultas Kebudayaan UGM, Yogyakarta: 12 Juli 2001. Sejarah Nasional III: Era Pertumbuhan dan Perkembangan Umat Islam Kerajaan-kerajaan di Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1976. Masjid Jami' Mlangi (Yogyakarta) dalam perspektif arkeologi-sejarah, perubahan ekonomi dan perkembangan Islam di Bengkulu akhir abad ke-19 hingga awal abad XX 2002.

Referensi

Dokumen terkait

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kisah mengenai peristiwa-peristiwa yang benar- benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya pada masa yang lampau.. Sejarah

Ada juga yang mendefinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga

Jadi sejarah dapat diartikan kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan sebagai peristiwa.. Abadi : Sejarah peristiwa yang tidak dapat diubah

Selanjutnya pengertian sejarah yaitu sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam

o sejarah sebagai peristiwa , peristiwa sejarah yang sudah terjadi, hanya terjadi sekali dan tidak akan berulang kembali, bersifat objektif atau apa adanya.. o sejarah

kisah, dan seni serta apa perbedaan sejarah sebagai peristiwa dengan sejarah sebagai kisah Siswa diberikan penjelasan melalui gambar-gambar tentang perbedaan

Ada juga yang mendefinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga

Allan Bloom menyajikan makna proposisi tersebut dengan ringkas, “Kita membutuhkan sejarah, bukan untuk mengatakan kepada kita apa yang terjadi pada masa silam atau menjelaskan