• Tidak ada hasil yang ditemukan

HORDEOLUM OCULI DEXTRA

N/A
N/A
Rias Sukiman

Academic year: 2023

Membagikan "HORDEOLUM OCULI DEXTRA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER JUNI 2023

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HORDEOLUM OCULI DEXTRA

OLEH

MUHAMMAD RIAS SUKIMAN 111 2021 2155

PEMBIMBING dr. Munjia Assagaf, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR 2023

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Muhammad Rias Sukiman

NIM : 111 2021 2155

Judul : Hordeolum Oculi Dextra

Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul Hordeolum Oculi Dextradan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan supervisor pembimbing dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, 26 Juni 2023 Menyetujui,

Dokter Pendidik Klinik, Penulis,

dr. Munjia Assagaf, Sp.M Muhammad Rias Sukiman

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini dengan judul “Hordeolum Oculi Sinistra”

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata

Selama persiapan dan penyusunan referat ini rampung, penulis mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak akhirnya referat ini dapat terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.

Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan referat ini. Saya berharap sekiranya referat ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Makassar, 15 Juni 2023 Hormat Saya,

Penulis

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Hordeolum adalah infeksi kelenjar di palpebra. Bila kelenjar meibom terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna.

Hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial (sfy) adalah infeksi di kelenjar Zeis atau Moll. 1

Hordeolum terjadi akibat infeksi staphylococcus primer pada kelenjar kelopak mata atau karena infeksi sekunder pada chalazion (chalazion yang terinfeksi). Awalnya terjadi infeksi ringan pada kelenjar meibom, lalu terjadi proliferasi pada lapisan epitel yang memicu infiltrasi pada dinding saluran yang tersumbat. Akibatnya, terjadi retensi sekresi sebum pada kelenjar dan menyebabkan pembesaran kelenjar meibom. Terhambatnya sekresi pada kelenjar meibom menyebabkan iritasi dan merangsang peradangan noninfektif granulomatosa pada kelenjar meibom. Hordeolum biasa berhubungan dengan diabetes, penyakit gastrointestinal dan acne.2

Infeksi terjadi karena penebalan, pengeringan, atau stasis dari sekresi kelenjar Zeis, Moll, atau Meibom. Kelenjar Zeis dan Moll adalah kelenjar siliaris mata. Kelenjar Zeis mengeluarkan sebum dengan sifat antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kelenjar Moll menghasilkan imunoglobulin A, musin 1, dan lisosom yang penting dalam pertahanan kekebalan terhadap bakteri di mata. Saat kelenjar ini tersumbat atau tersumbat, pertahanan mata terganggu. Stasis dapat menyebabkan

(5)

infeksi bakteri dengan Staphylococcus aureus sebagai patogen yang paling umum. Setelah respon inflamasi lokal terjadi dengan infiltrasi oleh leukosit, kantong purulen atau abses berkembang. Pada hordeolum, pasien datang dengan keluhan kelopak yang bengkak disertai rasa sakit.

Gejala utama hordeolum adalah kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata.3

(6)

BAB II LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Tn. MAP

Agama : Islam

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Polri

Suku : Makassar

No. RM : 253869 Tgl Masuk: : 13 Juni 2023 Anamnesis

Keluhan Utama : Benjolan pada kelopak mata kanan Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Kota Makassar dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata kanan kiri sejak 1 minggu terakhir. Keluhan disertai rasa nyeri pada saat perabaan. Keluhan tidak disertai rasa gatal(-), perasaan mengganjal (-), rasa berpasir (-), secret berlebih (-), mata berair (-), rasa silau (-) dan penglihatan menurun (-). Riwayat penggunaan kacamata (-).

Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada

Riwayat Alergi Tidak ada

(7)

Riwayat Pengobatan Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Gambaran Klinis Mata Pasien

(8)

Keadaan Umum :

a. Keadaan Umum ։ Baik

b. Kesadaran ։ Compos Mentis, GCS E4M6V5 Tanda-tanda Vital : Dalam batas normal

Status Generalis

a. Kepala/Leher : Dalam Batas Normal b. Toraks : Dalam Batas Normal c. Abdomen : Dalam Batas Normal d. Ekstremitas : Dalam Batas Normal Status Oftalmologi

Pemeriksaan Visus

OD VISUS OS

20/20

Visus jauh tanpa koreksi 20/20

- Koreksi -

- Visus jauh dengan koreksi -

- Visus dekat -

- Koreksi -

- Visus dekat dengan koreksi -

(9)

Pemeriksaan Segmen Anterior

OD PEMERIKSAAN OS

Benjolan (-) PALPEBRA Benjolan (+) dengan

ukuran 1 cm x 0,5 cm, Hiperemis (+), Nyeri (+) Trikiasis(-), sekret(-) SILIA Trikiasis(-), sekret(-)

Lakrimasi(-) APPARATUR

LAKRIMALIS

Lakrimasi(-)

Hiperemis (-) KONJUNGTIVA Hiperemis (-)

Jernih KORNEA Jernih

Normal BMD Normal

Cokelat, kripte(+) IRIS Cokelat, kripte(+)

Bulat, sentral, isokor normal

PUPIL Bulat, sentral, isokor normal

+/+ RCL dan RCTL +/+

- RAPD -

Jernih Lensa Jernih

Tes Kesejajaran Bola Mata

A. Cover Test : Tidak dilakukan pemeriksaan B. Uncover Test : Tidak dilakukan pemeriksaan C. Pergerakan Bola Mata : Tidak dilakukan Pemeriksaan Tes Lapang Pandang

Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Tekanan Intraokular

OD Metode Pemeriksaan OS

(10)

Tn Palpasi Tn Tidak dilakukan Indentasi Schiotz Tidak dilakukan

Pemeriksaan Palpasi

OD Palpasi OS

(+) Pada Palpebra Superior

Nyeri Tekan (-) Pada Palpebra Superior

Tidak dilakukan Massa Tumor Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Glandula Preaurikular Tidak dilakukan

Tes Buta warna

Tidak Dilakukan Pemeriksaan Pemeriksaan Segmen Posterior Tidak Dilakukan Pemeriksaan Diagnosa

Hordeolum Oculi Dextra Tatalaksana

- Citrol EO 3X1 gs OD

Prognosis

Quo ad vitam : Bonam Quo ad functionam : Bonam Quo ad sanationam : Bonam Quo ad cometicam : Bonam

(11)

PEMBAHASAN

Pada pasien ini didiagnosis dengan Hordeolum Oculi Dextra berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hasil anamnesis, Tn.

MAP dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata kanan sejak 1 minggu terakhir dan disertai rasa nyeri pada saat perabaan.

Informasi keluhan yang gatal dan terdapat benjolan sehingga terasa

mengganjal, tersebut

mengarahkan

beberapa diagnosis banding seperti

Horedolum interna,

hordeolum eksterna,

dan chalazion.

(12)

Namun hasil anamnesis

belum cukup menegakan

diagnosis. Untuk itu di lakukan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang untuk menegakan

diagnosis serta mengeliminasi

diagnosis banding lainny

Informasi keluhan benjolan pada kelopak mata mengarahkan ke beberapa diagnosis banding seperti hordeolum interna, hordeolum

(13)

eksterna dan kalazion. Untuk itu dilakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis serta mengeliminasi diagnosis banding lainnya.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan pada palpebra oculus dextra dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm, hiperemeris dan nyeri.

Sehingga pada pasien ini dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis yaitu hordeolum oculi dextra. Tatalaksana pada pasien ini yaitu Citrol EO 3X1 gs OD.

DAFTAR PUSTAKA

1. Fabiana Meijon Fadul. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology.; 2019.

2. Buku Ilmu Kesehtan Mata Fakultas Kedokteran UMI.; 2017.

https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results

3. Khazaeni B, Khazaeni L. Hordeolum. Natl Libr Med Natl Institutes Heal. 2022;9(4):5-9.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa konsep dalam peta konsep makro ini akan diturunkan lagi dalam bentuk peta konsep mikro. diturunkan lagi dalam bentuk peta

A, 45 tahun datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak kanan secara tiba-tiba sejak 1 minggu SMRS.. Keluhan tidak disertai dengan mulut merot dan bicara