BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER JUNI 2023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
HORDEOLUM OCULI DEXTRA
OLEH
MUHAMMAD RIAS SUKIMAN 111 2021 2155
PEMBIMBING dr. Munjia Assagaf, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Muhammad Rias Sukiman
NIM : 111 2021 2155
Judul : Hordeolum Oculi Dextra
Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul ”Hordeolum Oculi Dextra” dan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan supervisor pembimbing dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Makassar, 26 Juni 2023 Menyetujui,
Dokter Pendidik Klinik, Penulis,
dr. Munjia Assagaf, Sp.M Muhammad Rias Sukiman
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya serta salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini dengan judul “Hordeolum Oculi Sinistra”
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Selama persiapan dan penyusunan referat ini rampung, penulis mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Namun berkat bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak akhirnya referat ini dapat terselesaikan serta tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.
Semoga amal dan budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan referat ini terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan referat ini. Saya berharap sekiranya referat ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Makassar, 15 Juni 2023 Hormat Saya,
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Hordeolum adalah infeksi kelenjar di palpebra. Bila kelenjar meibom terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna.
Hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial (sfy) adalah infeksi di kelenjar Zeis atau Moll. 1
Hordeolum terjadi akibat infeksi staphylococcus primer pada kelenjar kelopak mata atau karena infeksi sekunder pada chalazion (chalazion yang terinfeksi). Awalnya terjadi infeksi ringan pada kelenjar meibom, lalu terjadi proliferasi pada lapisan epitel yang memicu infiltrasi pada dinding saluran yang tersumbat. Akibatnya, terjadi retensi sekresi sebum pada kelenjar dan menyebabkan pembesaran kelenjar meibom. Terhambatnya sekresi pada kelenjar meibom menyebabkan iritasi dan merangsang peradangan noninfektif granulomatosa pada kelenjar meibom. Hordeolum biasa berhubungan dengan diabetes, penyakit gastrointestinal dan acne.2
Infeksi terjadi karena penebalan, pengeringan, atau stasis dari sekresi kelenjar Zeis, Moll, atau Meibom. Kelenjar Zeis dan Moll adalah kelenjar siliaris mata. Kelenjar Zeis mengeluarkan sebum dengan sifat antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kelenjar Moll menghasilkan imunoglobulin A, musin 1, dan lisosom yang penting dalam pertahanan kekebalan terhadap bakteri di mata. Saat kelenjar ini tersumbat atau tersumbat, pertahanan mata terganggu. Stasis dapat menyebabkan
infeksi bakteri dengan Staphylococcus aureus sebagai patogen yang paling umum. Setelah respon inflamasi lokal terjadi dengan infiltrasi oleh leukosit, kantong purulen atau abses berkembang. Pada hordeolum, pasien datang dengan keluhan kelopak yang bengkak disertai rasa sakit.
Gejala utama hordeolum adalah kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata.3
BAB II LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. MAP
Agama : Islam
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Polri
Suku : Makassar
No. RM : 253869 Tgl Masuk: : 13 Juni 2023 Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan pada kelopak mata kanan Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Kota Makassar dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata kanan kiri sejak 1 minggu terakhir. Keluhan disertai rasa nyeri pada saat perabaan. Keluhan tidak disertai rasa gatal(-), perasaan mengganjal (-), rasa berpasir (-), secret berlebih (-), mata berair (-), rasa silau (-) dan penglihatan menurun (-). Riwayat penggunaan kacamata (-).
Riwayat Penyakit Dahulu Tidak ada
Riwayat Alergi Tidak ada
Riwayat Pengobatan Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Gambaran Klinis Mata Pasien
Keadaan Umum :
a. Keadaan Umum ։ Baik
b. Kesadaran ։ Compos Mentis, GCS E4M6V5 Tanda-tanda Vital : Dalam batas normal
Status Generalis
a. Kepala/Leher : Dalam Batas Normal b. Toraks : Dalam Batas Normal c. Abdomen : Dalam Batas Normal d. Ekstremitas : Dalam Batas Normal Status Oftalmologi
Pemeriksaan Visus
OD VISUS OS
20/20
Visus jauh tanpa koreksi 20/20
- Koreksi -
- Visus jauh dengan koreksi -
- Visus dekat -
- Koreksi -
- Visus dekat dengan koreksi -
Pemeriksaan Segmen Anterior
OD PEMERIKSAAN OS
Benjolan (-) PALPEBRA Benjolan (+) dengan
ukuran 1 cm x 0,5 cm, Hiperemis (+), Nyeri (+) Trikiasis(-), sekret(-) SILIA Trikiasis(-), sekret(-)
Lakrimasi(-) APPARATUR
LAKRIMALIS
Lakrimasi(-)
Hiperemis (-) KONJUNGTIVA Hiperemis (-)
Jernih KORNEA Jernih
Normal BMD Normal
Cokelat, kripte(+) IRIS Cokelat, kripte(+)
Bulat, sentral, isokor normal
PUPIL Bulat, sentral, isokor normal
+/+ RCL dan RCTL +/+
- RAPD -
Jernih Lensa Jernih
Tes Kesejajaran Bola Mata
A. Cover Test : Tidak dilakukan pemeriksaan B. Uncover Test : Tidak dilakukan pemeriksaan C. Pergerakan Bola Mata : Tidak dilakukan Pemeriksaan Tes Lapang Pandang
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Tekanan Intraokular
OD Metode Pemeriksaan OS
Tn Palpasi Tn Tidak dilakukan Indentasi Schiotz Tidak dilakukan
Pemeriksaan Palpasi
OD Palpasi OS
(+) Pada Palpebra Superior
Nyeri Tekan (-) Pada Palpebra Superior
Tidak dilakukan Massa Tumor Tidak dilakukan
Tidak dilakukan Glandula Preaurikular Tidak dilakukan
Tes Buta warna
Tidak Dilakukan Pemeriksaan Pemeriksaan Segmen Posterior Tidak Dilakukan Pemeriksaan Diagnosa
Hordeolum Oculi Dextra Tatalaksana
- Citrol EO 3X1 gs OD
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam Quo ad functionam : Bonam Quo ad sanationam : Bonam Quo ad cometicam : Bonam
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didiagnosis dengan Hordeolum Oculi Dextra berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hasil anamnesis, Tn.
MAP dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak mata kanan sejak 1 minggu terakhir dan disertai rasa nyeri pada saat perabaan.
Informasi keluhan yang gatal dan terdapat benjolan sehingga terasa
mengganjal, tersebut
mengarahkan
beberapa diagnosis banding seperti
Horedolum interna,
hordeolum eksterna,
dan chalazion.
Namun hasil anamnesis
belum cukup menegakan
diagnosis. Untuk itu di lakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang untuk menegakan
diagnosis serta mengeliminasi
diagnosis banding lainny
Informasi keluhan benjolan pada kelopak mata mengarahkan ke beberapa diagnosis banding seperti hordeolum interna, hordeolum
eksterna dan kalazion. Untuk itu dilakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis serta mengeliminasi diagnosis banding lainnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan pada palpebra oculus dextra dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm, hiperemeris dan nyeri.
Sehingga pada pasien ini dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis yaitu hordeolum oculi dextra. Tatalaksana pada pasien ini yaitu Citrol EO 3X1 gs OD.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fabiana Meijon Fadul. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology.; 2019.
2. Buku Ilmu Kesehtan Mata Fakultas Kedokteran UMI.; 2017.
https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
3. Khazaeni B, Khazaeni L. Hordeolum. Natl Libr Med Natl Institutes Heal. 2022;9(4):5-9.