• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPKAS Pinguecula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPKAS Pinguecula"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN KASUS KASUS (CBD)(CBD) ODS PINGUECULA ODS PINGUECULA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat

Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter  Dalam Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter 

Bagian Ilmu Penyakit Mata Bagian Ilmu Penyakit Mata

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Fikri Arief Hi!"!# Fikri Arief Hi!"!#

$%&%$'%'% $%&%$'%'% Pembimbing : Pembimbing : r D*k* heru s!n#*s! S+, r D*k* heru s!n#*s! S+, FA

FAKUL-KUL-AS AS KEDOK-ERKEDOK-ERANAN

UNI.ERSI-AS ISLA, SUL-AN AGUNG SE,ARANG UNI.ERSI-AS ISLA, SUL-AN AGUNG SE,ARANG

&$%/ &$%/

(2)

BAB I

S-A-US PASIEN

I IDEN-I-AS PASIEN

 Nama lengkap : Tn.  !mur : "# tahun $enis %elamin : &aki'laki (gama : Islam Pekerjaan : Pedagang (lamat : hatakan

Tanggal pemeriksaan : )# September *#)+

II ANA,NESIS

Dilakukan se,ara (utoanamnesis pada tanggal )# September *#)+ jam )#."#.

%eluhan !tama :

Mata kiri dan kanan terasa seperti ada yang mengganjal.

-iayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan mata kiri dan kanan seperti ada yang mengganjal/ tidak gatal/ tidak perih/ tidak nero,os dan terdapat benjolan  berarna kuning pada selaput mata kiri/ tidak didapatkan gangguan  penglihatan. %eluhan sudah dirasakan oleh pasien sejak seminggu yang

lalu.

Pasien bekerja sebagai pedagang yang menyebabkan matanya sering terpapar matahari/ debu dan angin. Pasien mengaku jarang menggunakan topi dan tidak pernah menggunakan ka,amata saat bekerja. 0leh karena  pasien sering terpapar angin dan debu/ pasien sering kali merasa ada

sesuatu yang menempel di matanya lalu mengu,ek matanya.

Sebelumnya penderita belum pernah menggunakan ka,amata untuk memperbaiki penglihatannya dan juga menyangkal adanya gangguan

(3)

dalam memba,a. Pasien juga mengaku merasa tidak ada kemasukan  benda asing ke matanya.

-iayat Penyakit Dahulu :

•  Riwayat terpapar sinar matahari terus menerus, angin dan debu

(+)

• -iayat penyakit mata disangkal

• -iayat penyakit gula 1DM2 disangkal • -iayat darah tinggi 1hipertensi2 disangkal • -iayat memakai ka,amata disangkal

• -iayat 0perasi yang berhubungan dengan mata disangkal

• -iayat adanya trauma pada mata seperti mata terkena bahan'

 bahan kimia/ terbentur benda tumpul atau benda tajam disangkal -iayat Penyakit %eluarga:

Tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita sakit seperti pasien III PE,ERIKSAAN FISIK 

A S-A-US GENERALIS %eadaan !mum : Baik 

%esadaran : 3omposmentis

Tanda 4ital Tekanan Darah : )*#56# mmg  Nadi : 6# kali5menit

Pernapasan : *# kali5menit Suhu :"7º3

Status gi8i : Baik  

B S-A-US OF-AL,OLOGI G!01!r:

OD OS

(4)

OCULUS DE2-ER (OD) PE,ERIKSAAN OCULUS SINIS-ER (OS)

757 .isus 757

9erak bola mata normal/ enoftalmus 1'2/ eksoftalmus

1'2/ strabismus 1'2

Bul1us *kuli

9erak bola mata normal/ enoftalmus 1'2/ eksoftalmus 1'2/

strabismus 1'2 dema 1'2/

hiperemis1'2/ nyeri tekan 1'2/  blefarospasme 1'2/ lagoftalmus 1'2/ ektropion 1'2/ entropion 1'2 P!l+e1r! dema 1'2/  hiperemis1'2/ nyeri tekan 1'2/  blefarospasme 1'2/ lagoftalmus 1'2/ ektropion 1'2/ entropion 1'2 dema 1'2/ hiperemi 1'2/ sekret 1'2/ injeksi

konjungti;a 1'2/ injeksi siliar  1'2/terdapat bangunan  patologis penonjolan selaput putih kekuningan

dari arah nasalis masuk  daerah limbus/ infiltrat 1'2

K*nun3#i4! dema 1'2/ hiperemi 1'2/ sekret 1'2/ injeksi konjungti;a 1'2/ injeksi siliar  1'2/terdapat  bangunan patologis  penonjolan selaput   putih kekuningan

dari arah nasalis masuk daerah limbus/ infiltrat 1'2 %ejernihan 1<2/ mengkilat

1<2/ edema 1'2/ la,rimasi 1'2/ infiltrat1'2/ keratik presipitat

1'2/ ulkus 1'2/ sikatrik 1'2/

K*rne! %ejernihan 1<2/ mengkilat 1<2/ edema

1'2/ la,rimasi 1'2/ infiltrat1'2/ keratik 

(5)

flouresin test 1tidak  dilakukan pemeriksaan2/

=istel test 1tidak 

dilakukan2/keratos,oppla,ido 1 tidak dilakukan2

 presipitat 1'2/ ulkus 1'2/ sikatrik 1'2/ flouresin test 1tidak 

dilakukan  pemeriksaan2/ =istel test 1tidak  dilakukan2/ keratos,oppla,ido 1tidak dilakukan2 $ernih/ kedalaman 1tidak 

dilakukan pemeriksaan2 normal/ hipopion 1'2/ hifema

1'2/ efek tindal 1tidak  dilakukan pemeriksaan2 C!0er! O5uli An#eri*r (COA) $ernih/ kedalaman 1tidak dilakukan  pemeriksaan2 normal/ hipopion 1'2/ hifema 1'2/ efek  tindal 1tidak  dilakukan  pemeriksaan2 %ripta normal/ arna ,oklat/

edema 1'2/ sinekia 1'2/ atrofi 1'2/ iris shado 1'2

Iris

%ripta normal/ arna ,oklat/ edema 1'2/ sinekia 1'2/ atrofi 1'2/

iris shado 1'2 Bentuk bulat/ diameter >

*mm/ reflek pupil 1<2/ isokhoris 1<2 Pu+il Bentuk bulat/ diameter > *mm/ reflek pupil 1<2/ isokhoris 1<2 $ernih/ iris shado 1'2/

 bentuk normal

Lens! $ernih/ iris shado 1'2/ bentuk normal Tidak dilakukan pemeriksaan Funus Refleks Tidak dilakukan

 pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan Funusk*+i Tidak dilakukan

(6)

 pemeriksaan

 Normal -IO  Normal

I. DIAGNOSA BANDING OS :

). Pinguekula : dipertahankan karena ditemukan nodul berarna kekuningan  pada konjungti;a bulbi dari arah nasal masuk ke limbus kornea/ dan memiliki

riayat paparan sinar matahari/ debu/ dan angin.

*. Pterygium : disingkirkan karena tidak didapatkan lipatan konjungti;a  berbentuk segitiga kearah kornea dari sisi nasal maupun temporal

". Pseudopterygium : disingkirkan karena tidak didapatkan adanya riayat trauma pada kornea dan tidak ada perlekatan antara konjungti;a dan kornea +. 0S ,orpus alenum : disingkirkan karena dari pemeriksaan tidak ditemukan

adanya benda asing dimata dan tidak ada riayat trauma

.I PE,ERIKSAAN PENUN6ANG '

.II DIAGNOSA KER6A 0DS Pingue,ula .III -ERAPI -er!+i 0eik!0en#*s! ). Topi,al : • 3endo polide? S + dd gtt I 0DS *. 0ral : •  Neurode? tab S # ' # ' )

(7)

I2 PROGNOSIS

03!&!S D@T- 10D2 03!&!S SINIST- 10S2 Auo (d 4isam: (d bonam (d bonam

Auo (d Sanam : (d bonam (d bonam Auo (d =un,tionam : (d bonam (d bonam Auo (d %osmetikam : (d bonam (d bonam Auo (d 4itam : (d bonam (d bonam

2 USUL DAN SARAN

o Pasien sebaiknya menggunakan topi dan ka,amata saat bekerja untuk 

mengurangi paparan terhadap sinar matahari/ debu/ dan angin yang merupakan salah satu fa,tor resiko pingue,ula.

o Pasien disarankan untuk kembali lagi berobat apabila masih terasa gejala'

gejala

o Menjelaskan pada pasien baha pingue,ula merupakan benjolan

kekuningan pada selaput bening mata yang jarang membesar/ dan tidak  memerlukan tindakan operatif. namun pada beberapa kasus dapat  berkembang menjadi peradangan pingue,ulitis dan pterygium.

2I KO,PLIKASI

%omplikasi pada pingue,ula jarang terjadi/ tetapi pingue,ula iritans dapat menyebabkan peradangan 1 pingue,ulitis2. Beberapa kejadian menerangkan  baha pingue,ula juga dapat berkembang menjadi pterygium.

(8)

BAB II

-IN6AUAN PUS-AKA A DEFINISI

Pingue,ula merupakan benjolan pada konjungti;a bulbi yang merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungti;a. %eadaanya tampak berupa nodul keputihan pada kedua sisi kornea 1 lebih  banyak pada sisi nasal2 di daerah aperture palpebra. Nodul terdiri atas  jaringan hialin dan jaringan elastik kuning/ jarang tumbuh menjadi besar. B E-IOLOGI

tiologi dari pingue,ula tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan suatu neoplasma/ radang/ dan degenerasi. Pingue,ula diduga merupakan suatu fenomena iritatif akibat sinar ultra;iolet/  pengeringan dan lingkungan dengan angin banyak karena sering terdat  pada orang yang sebagian besar hidupnya berada di lingkungan yang  berangin/ penuh sinar matahari/ berdebu dan berpasir.

C FAK-OR RISIKO

=aktor risiko yang mempengaruhi terjadinya pingue,ula adalah lingkungan dengan paparan ultra;iolet yang tinggi/ iritasi kronik dari  bahan tertentu di udara dan faktor herditer.

(9)

). -adiasi ultra;iolet

=aktor resiko lingkungan yang utama sebagai penyebab timbulnya pingue,ula adalah terpapar sinar matahari. Sinar ultra;iolet diabsorbsi konjungti;a menghasilkan kerusakan sel proliferasi sel. Paparan sinar ultra;iolet ini dapat menyebabkan efek mutagenik pada sel. -espon biologis pada sinar ini berefek akut dan kronis. Paparan ultra;iolet tertinggi terdapat biasanya pada daerah khatulistia dan pada dataran tinggi. fek ultra;iolet ini menyebabkan mutasi gen p" 1 suppressor tumor gen2 sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan tumor pada konjungti;a.

*. Iritasi kronik  

Iritasi kronik atau inflamasi terjadi pada area konjungti;a merupakan pendukung terjadinya pingue,ula. Iritasiyang disebabkan oleh debu mengakibatkan lisisnya lapisan lipid pada film air mata dan

 prosesnya berlangsung terus menerus dan berlangsung lama sehingga memepengaruhi permukaan konjungti;a. %elembaban yang rendah/ dan trauma ke,il dari bahan partikel tertentu/ turut berperan mempengaruhi kelembaban konjungti;a yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya  pingue,ula.

D GE6ALA KLINIK 

Pingue,ula biasanya tanpa disertai gejala khas/ timbul nodul ke,il kemudian menjadi membran yang tipis berarna putih kekuningan dan stasioner. Bagian sentral melekat pada kornea dapat tumbuh memasuki kornea dan menggantikan epitel/ juga membran Boman/ dengan jaringan elastis dan hialin. Pertumbuhan ini mendekati pupil. Biasanya didapat pada orang'orang yang banyak berhubungan dengan angin dan debu/ terutama pelaut dan petani. %elainan ini merupakan

(10)

kelainan degenerasi yang berlangsung lama. Bila mengenai kornea/ dapat menurunkan ;isus karena menimbulkan astigmat dan juga dapat menutupi  pupil/ sehingga ,ahaya terganggu perjalanannya. pinguecula  juga dapat meradang dan berarna merah/ terasa mengganjal disertai mata yang  berair.

E DIAGNOSIS BANDING ! Pseu*+#er"3iu0

(pabila terjadi ulkus kornea atau kerusakan permukaan kornea/ dapat terjadi baha dalam proses penyembuhan/ konjungti;a menutupi luka kornea tersebut/ sehingga terlihat seolah'olah konjungti;a menjalar ke kornea.

Pada pseudopterygium dapat dimasukkan sonde di baahnya/ dan tidak bersifat progresif.

Pseudopterygium tidak memerlukan pengobatan/ serta  pembedahan ke,uali sangat mengganggu ;isus atau alasan

kosmetik. 1 P!nnus

Merupakan pertumbuhan pembuluh darah ke dalam sekeliling kornea. Pada indi;idu normal/ kornea seharusnya a;askuler/ hipoksia lokal kronis 1seperti pada penggunaan contact lens  berlebihan2 atau inflamasi dapat menyebabkan ;askularisasi di sekeliling kornea. Pannus juga dapat terjadi pada penyakit stem cell  kornea seperti aniridia.

5 P#er"3iu0

 Pterygium dapat berupa berbagai ma,am perubahan fibro;askular   pada permukaan konjungti;a dan pada kornea. Penyakit ini lebih

sering menyerang konjungti;a nasal dan akan meluas ke kornea  bagian nasal. Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik sering didapatkan berbagai ma,am keluhan/ mulai dari tidak ada gejala

(11)

yang berarti sampai mata menjadi sangat merah/ mata gatal/ iritasi/  berair/ dan pandangan kabur/ disertai jejas pada konjungti;a yang

membesar.

F PENA-ALAKSANAAN

%elainan ini juga terdapat pada konjungti;a bulbi/ baik bagian nasal maupun bagian temporal/ di daerah ,elah kelopak mata. Pinguekula terlihat sebagai penonjolan berarna putih kuning keabuan berupa hipertrofi/ yaitu penebalan selaput lendir.

Pada umumnya pinguekula tidak memerlukan pengobatan. Pinguekula yang menunjukkan adanya peradangan/ diobati dengan steroid untuk memper,epat redanya peradangan.

G KO,PLIKASI

%omplikasi pada pingue,ula jarang terjadi/ tetapi pingue,ula iritans dapat menyebabkan peradangan 1 pingue,ulitis2. Beberapa kejadian menerangkan baha pingue,ula juga dapat berkembang menjadi  pterygium.

H PENCEGAHAN

Se,ara teoritis adalah dengan memperke,il terpaparnya radiasi !4 untuk mengurangi risiko berkembangnya pinguecula  pada indi;idu yang mempunyai risiko lebih tinggi. Pasien disarankan untuk menggunakan ka,amata atau topi pelindung dari ,ahaya matahari.

Pen,egahan ini bahkan lebih penting untuk pasien yang tinggal di daerah tropis dan subtropik atau pada pasien yang memiliki akti;itas di luar dengan suatu risiko tinggi terhadap ,ahaya ultra;iolet/ misalnya meman,ing/ berkebun/ atau pekerja bangunan. $adi sebaiknya untuk para  pekerja lapangan dianjurkan untuk menggunakan ka,amata dan topi  pelindung

(12)

.

DAF-AR PUS-AKA

Ilyas S. *##". Ilmu Penyakit Mata/ disi kedua. $akarta: Balai Penelitian =%!I. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia 1P-D(MI2. *##7. ditor Tahjono.

Dalam panduan manajermen klinik P-D(MI. 34 0ndo $akarta

Tan/ D.T..*##*. Ocular Surface Diseases Medical and Surgical Management . Ne Cork: Springer. 7  6"

(13)

-u3!s

). Perbedaan pingue,ula dan flikten.

Pingue,ula merupakan benjolan pada konjungti;a bulbi yang merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungti;a. %eadaanya tampak berupa nodul keputihan pada kedua sisi kornea 1 lebih  banyak pada sisi nasal2 di daerah aperture palpebra. Nodul terdiri atas  jaringan hialin dan jaringan elastik kuning/ jarang tumbuh menjadi besar.

=likten merupakan benjolan berupa sel sel radang kronik  dibaah epitel konjungti;a atau kornea/ arna keputihan/ padat dan  permukaan tidak rata. &okasi paling sering terdapat pada limbus ,ornea.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun dampak yang bisa ditimbulkan oleh komputer adalah gangguan pada mata antara lain seperti mata lelah, mata kering, rasa seperti terbakar, perih, gatal, merah, berair

Diagnosis sikatriks kornea ini dapat ditegakkan karena ditemukan adanya penurunan visus disertai dengan bercak putih yang menutupi pupil mata kanan pasien. Prognosis penderita

Pasien wanita usia 36 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak 3 bulan yang lalu?. Benjolan ukuran 10x10 cm,

9-13 Pasien merupakan pasien usia tua, dengan keluhan benjolan pada kelopak bawah mata kanan yang muncul sejak tiga tahun yang lalu dan pada pemeriksaan status

a) Pada anamnesa didapatkan, pasien mengeluhkan adanya benjolan pada kelopak atas mata kiri. Benjolan dirasakan membesar namun perlahan. Benjolan

mencapai tajam penglihatan yang baik, menurunkan tekanan intraokuler, mencegah kerusakan saraf optik dan menghindarkan pasien dari keluhan sakit pada mata dan kepala.. Akan tetapi

Didapat satu variabel yang memiliki perbedaan bermakna antara data antropometri mata atraktif dan normal yaitu tinggi kelopak mata atas (os-ps) kiri dan kanan wanita atraktif

Sindrom mata kering adalah kumpulan gejala atau tanda seperti mata terasa kering, berpasir, terbakar/panas, menyengat, gatal, sakit atau perih, sensitif terhadap