• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA DEWASA AWAL - Repository UMBY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA DEWASA AWAL - Repository UMBY"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dengan kesejahteraan subjektif pada dewasa awal. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara pemaafan dengan kesejahteraan subjektif pada dewasa awal. Subjek penelitian ini berjumlah 117 orang yang memiliki karakteristik yakni, individu yang berusia 18 sampai 40 tahun. Cara pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data penelitian ini menggunakan skala pemaafan dan kesejahteraan subjektif. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan analisis data diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,295 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pemaafan dengan kesejahteraan subjektif. Diterimanya hipotesis menunjukkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,087 yang menunjukkan bahwa variabel pemaafan berkontribusi sebesar 8,70% terhadap variabel kesejahteraan subjektif dan sisanya 91,30% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu dukungan sosial, kebersyukuran, kepribadian, harga diri, spiritualitas.

Kata Kunci: pemaafan, kesejahteraan subjektif

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between forgiveness and subjective well-being in in early adulthood. The hypothesis proposed is that there is a positive relationship between forgiveness and subjective well-being in early adulthood. The subjects of this study amounted to 117 people who have characteristics, namely individuals aged 18 to 40 years. How to collect data using purposive sampling method. The data collection of this research used the forgiveness and subjective well-being. The data analysis technique used is product moment. Based on the data analysis, the correlation coefficient (R) was 0.295 (p

<0.05). These results indicate that there is a positive relationship between forgiveness and subjective well-being. Acceptance of the hypothesis shows a coefficient of determination (R²) of 0.087 which indicates that the forgiveness contributes 8.70% to the subjective well-being and the remaining 91.30% is influenced by other factors, namely social support, gratitude, kepribadian, self- esteem, spirituality.

Keywords: forgiveness, subjective well-being

Referensi

Dokumen terkait

Kekhusyukan shalat menjadi salah satu faktor dalam kesejahteraan subjektif santriwati di pondok, karena dengan kekhusyukan shalat membentuk individu lebih sabar,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas dengan kekerasan dalam berpacaran yang dialami perempuan dewasa awal.. Hipotesis yang

Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa.. Teknik pengambilan

PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA.. Diajukan

Kesejahteraan subjektif pada subjek satu dipengarungihi oleh faktor yang paling dominan diantaranya adalah faktor peristiwa hidup yang menyenangkan, kepuasan kerja

Menurut pendapat dari para peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa pemaafan ialah menghapus rasa dendam pada diri individu dan mengampuni kesalahan orang lain yang telah

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian diperoleh hasil terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan pemaafan pada siswa korban

Hasil analisis korelasi pada penelitian ini menunjukkan membuktikan bahwa adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara mindfulness dengan kesejahteraan