• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan caring perawat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan caring perawat"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Kesimpulan Terdapat hubungan asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Manfaat Praktis

Adakah hubungan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah? .. 1) Bagi petugas kesehatan dan puskesmas. Sebagai tambahan pengetahuan dan sebagai acuan/landasan penelitian selanjutnya terkait “Hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien”.

Relevansi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Ada hubungan pelayanan keperawatan dan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien di RSUD dr.

TINJAUAN TEORITINJAUAN TEORI

Konsep Puskesmas

  • Pengertian Puskesmas
  • Jaringan Pelayanan Puskesmas
  • Pelayanan keperawatan
  • Mutu Pelayanan Keperawatan
  • Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan

Keandalan berkaitan dengan kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang terstandar, handal, dan akurat. Bukti fisik (peralatan) yang berkaitan dengan fasilitas fisik, peralatan, personel dan sarana komunikasi yang akan disediakan dalam pemberian pelayanan keperawatan.

Konsep caring 1 Pengertian

  • Dimensi Caring menurut K.MSwanson (dalam Kusnanto 2019) Ada lima dimensi yang mendasari konsep caring, yaitu
  • Komponen caring menurut Swanson
  • Perilaku Caring
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring
  • Pengukuran Perilaku Caring

Faktor organisasi yang dapat mempengaruhi perilaku peduli adalah sumber daya manusia, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan pekerjaan. Perilaku caring dapat diukur dengan beberapa alat ukur (tools) yang dikembangkan oleh para peneliti yang membahas tentang ilmu caring.

Konsep Kepuasan

  • Pengertian Kepuasan
  • Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien (Kusnanto, 2019) kepuasan pasien dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu
  • Faktor Ketidakpuasan Pasien
  • Manfaat Feedback Kepuasan Pasien (Kusnanto, 2019)

Kepuasan pasien lainnya juga didapat dari hasil komunikasi antar pasien yang menyebarkan pelayanan keperawatan yang baik dan memuaskan di suatu institusi. Waktu tunggu yang terlalu lama akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dan kepuasan pasien akan menurun setiap 5 menit pasien menunggu. Daya tanggap (responsiveness), yaitu berkaitan dengan kemampuan perawat untuk segera memberikan pelayanan kepada pasien, artinya waktu tunggu pasien dari pendaftaran sampai menerima pelayanan keperawatan tidak terlalu lama.

Terus memantau kepuasan dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan jika kepuasan pasien dalam praktik keperawatan menurun. Meminimalkan aspek-aspek yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan pasien dan mengetahui aspek-aspek yang kurang memadai sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan.

Hubungan Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Jalan

Meningkatkan tanggung jawab dan akuntabilitas perawat terhadap pasien, keluarga dan kepuasan diri sebagai perawat untuk mencapai mutu pelayanan keperawatan yang optimal Mengevaluasi hasil inovasi dan perubahan yang dilakukan, apakah pasien dapat merasa puas setelah dilakukan perbaikan (Desimawati, 2013). Menurut Kusnanto, pada tahun 2019 kepuasan pasien secara subyektif dikaitkan dengan kualitas suatu pelayanan yang diperoleh dan secara obyektif dikaitkan dengan kejadian masa lalu, pendidikan dan kondisi psikologis, serta lingkungan. Kepuasan pasien tergantung pada pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Kerangka konseptual adalah kerangka yang menjelaskan konsep-konsep yang termasuk dalam asumsi-asumsi teoritis, yang kemudian digunakan untuk mengistilahkan unsur-unsur yang terkandung dalam objek yang akan diteliti dan untuk menunjukkan adanya hubungan antara konsep-konsep tersebut, (Hardani, 2020).

Gambar  2.6.  Kerangka  Teori  Hubungan  Caring  Perawat  Dengan  Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Gambar 2.6. Kerangka Teori Hubungan Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan

Hipotesis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Tempat penelitian

Desain Penelitian

Kerangka Kerja

  • Populasi
  • Sampel
  • Sampling

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya orang; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, (Nursalam, 2015). Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Teluk Bogam dengan rata-rata 150 pasien/bulan. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 responden. Untuk menghemat waktu dan biaya, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan sampel acak berdasarkan rumus, margin of error ditetapkan sebesar 1% atau 0,01 (Telles et al., 2019).

Kriteria eksklusi adalah dikeluarkannya atau dikeluarkannya subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai alasan yang dapat mengganggu pengukuran atau interpretasi hasil (Nursalam, 2016). Sampling sekuensial adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian selama periode waktu tertentu untuk melengkapi jumlah sampel (Nursalam, 2015).

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 1. Identifikasi Variabel

  • Definisi operasional Variabel

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian yang timbul dari tahapan bentuk konsep, konstruksi dan variabel menurut kajian teoritis yang mendalam (Masturoh, 2018). Pada variabel asuhan keperawatan, peneliti menggunakan health professional scale (CPS) yang disempurnakan oleh Swanson. CPS terdiri dari subskala analitis yaitu Compassionate Healer dan Competent Practitioner yang bersumber dari 5 komponen perawatan Swanson, yaitu Seeing, Be Together with, Taking Action (Doing for), Enabling (Enabling), dan Maintaining Trust (Maintenancing Believe), (Kusnanto, 2019). CPS terdiri dari 14 item dengan 5 skala Likert, uji validitas dan reliabilitas pengukuran CPS yang dikembangkan CPS dengan subskala empati Barret-Lenart Relationship Inventory (r=0.61, p<0.001).

Variabel ini menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan pasien rawat jalan yang terdiri dari 25 pertanyaan mengacu pada indikator dalam definisi operasional pengukuran tingkat kepuasan menggunakan skala Likert, dengan sebaran pertanyaan sebagai berikut: 1) 5 pertanyaan responsif, 2) Kredibilitas 5 pertanyaan, 3) Keamanan 5 pertanyaan, 4) Empati 5 pertanyaan dan 6) Tangible 5 pertanyaan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden rawat jalan di Puskesmas Ipuh Bangun Jaya Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat. dikatakan valid, sedangkan uji reliabilitas diperoleh dari hasil Cronbach Alpha (0,838) > r-tabel (0,361) maka kuesioner dinyatakan reliabel.

  • Pengolahan Data

Variabel Kepuasan Pasien Rawat Jalan.. Variabel ini menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan pasien rawat jalan yang terdiri dari 25 pertanyaan dengan mengacu pada indikator definisi operasional pengukuran tingkat kepuasan menggunakan skala likert, dengan sebaran pertanyaan sebagai berikut: 1) Responsiveness 5 pertanyaan , 2) Reliability 5 pertanyaan, 3) Assurance 5 pertanyaan, 4) Empathy 5 pertanyaan dan 6) Tangible 5 pertanyaan. Sebelum data diolah, variabel yang digunakan diberi skor sesuai dengan bobot jawaban sebelumnya. Editing atau penyuntingan data adalah tahap dimana data yang terkumpul dari hasil pengisian kuesioner diedit untuk kelengkapan jawaban, (Masturoh, 2018).

Tabel data lengkap disusun sesuai dengan variabel yang dibutuhkan kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Pembersihan data adalah mengecek kembali data yang dimasukkan, apakah sudah benar atau ada kesalahan saat memasukkan data (Masturoh, 2018).

Analisa Data

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Ketika hasil diperoleh dengan bantuan perhitungan, nilai-nilai ini dimasukkan ke dalam kategori nilai yang dibuat 5. Ketika semua data dimasukkan ke dalam program komputer, data tersebut diperiksa lagi untuk menghindari kemungkinan kesalahan, terlewatkan dalam tahap review sebelumnya. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan taraf signifikansi p<0,05 yang berarti ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

Etika Penelitian

Subjek memiliki hak untuk meminta agar data yang diberikan dirahasiakan, yang memerlukan anonimitas dan kerahasiaan. Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan pengumpulan data tentang hubungan pelayanan perawat dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Hasil penelitian ini mendeskripsikan dari data umum ke data khusus, data umum berkaitan dengan karakteristik umum responden.

Sedangkan data khusus terdiri dari asuhan perawat, tingkat kepuasan rawat jalan dan hubungan antara asuhan perawat dengan tingkat kepuasan rawat jalan.

Gambaran umum dan lokasi penelitian

Pada tahun 2016 Puskesmas Teluk Bogam dipilih oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi Faskes Tingkat I yang akan menerapkan standar akreditasi fasilitas kesehatan masyarakat dan dinyatakan TERAKREDITASI DASAR berdasarkan Surat Keputusan Ketua Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat I Nomor: DM.01.01/KAFKTP/1202/2016 pada tanggal 2 Maret 2016 dengan masa berlaku 17 Desember 2016 sampai dengan 17 Desember 2019. Dan pada Agustus 2019, Reakreditasi kembali dilakukan oleh FKTP Nasional. Komisi mengumumkan status baru yaitu AKREDITASI MENENGAH berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pelaksana Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat I dengan nomor YM.02.01/VI pada tanggal 12 Agustus 2019 dengan masa berlaku 28 Juli 2019 sampai dengan 28 Juli 2022.

Hasil Penelitian .1 Data Umum .1 Data Umum

  • Data Khusus

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat cukup peduli Karakteristik responden berdasarkan tingkat kepuasan pasien Karakteristik responden berdasarkan tingkat kepuasan pasien dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini. Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar pasien merasa cukup puas dengan hubungan asuhan perawat dengan kepuasan pasien. Tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat telah memberikan pelayanan yang cukup, dan pasien juga merasa cukup puas dengan pelayanan (56,6%).

Dari hasil pengujian diperoleh ρ = 0,001 yang berarti ρ < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asuhan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas. Dan hasil pengujian statistik dengan korelasi spearman rank (rho) dengan SPSS, diperoleh hasil koefisien korelasi antara tingkat kepedulian perawat dengan kepuasan pasien sebesar 0,421, sehingga nilai ini menunjukkan hubungan yang erat antara kepedulian perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam. , Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Kalimantan Tengah Barat.

Tabel  5.3  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  responden  berpendidikan SMA (61,7%)
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA (61,7%)

Pembahasan

  • Tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, kabupaten kotawaringin Barat
  • Hubungan caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Teluk Bogam, Kecamatan Kumai,

Berdasarkan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Teluk Bogam, 60 responden menunjukkan bahwa hampir semua pasien cukup puas, 56,7%, sedangkan 38,3% sangat puas dan 5% tidak puas. Hubungan antara caring perawat dengan kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat diketahui dengan uji statistik korelasi rank Spearman (rho) dengan SPSS, hasil koefisien korelasi antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien adalah 0,421, dan diperoleh hasil ρ = 0,001, artinya ρ <. 0,05 hal ini menyatakan H1 diterima yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat dengan tingkat kedekatan cukup yaitu 0,421.

Dapat disimpulkan bahwa semakin baik perilaku caring perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien maka semakin baik pula tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah mengenai hubungan kehadiran perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan dapat disimpulkan bahwa.

Saran

Dapat menjadi tambahan informasi yang baik bagi mahasiswa keperawatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan profesional dan meningkatkan pendidikan keperawatan dalam ilmu asuhan keperawatan, yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Dengan demikian diharapkan peneliti selanjutnya dapat melengkapi penelitian ini dengan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang perawat dalam penerapan asuhan keperawatan khususnya pada bidang asuhan keperawatan kepada pasien. Hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan pasien dengan persepsi pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.

Hubungan Perilaku Asuhan Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Di Ruang RSUD Rsud Dr. Judul : Hubungan Care Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien (Studi Kasus di Puskesmas Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kota Waringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah) Peneliti : Iwan Setyo Lesmana.

Data Umum

Setiap pertanyaan harus diisi dengan jawaban yang sesuai dengan apa yang Anda rasakan dan alami. TP (tidak pernah): Jika pernyataan tidak pernah dilakukan KD (kadang-kadang): Memperlakukan sesuatu yang hanya dilakukan. Perawat datang kepada saya untuk menawarkan bantuan 3. Perawat menunjukkan perhatian kepada saya. menanyakan kondisi/keluhan yang dirasakan saat bertemu dengan pasien).

Beri tanda √ (daftar periksa) untuk setiap pernyataan berikut ini yang sesuai dengan apa yang dirasakan dan diterima pasien dalam pelayanan, pada kolom. Petugas memberikan pelayanan dengan cermat, hati-hati dan tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan.

Gambar

Gambar  2.6.  Kerangka  Teori  Hubungan  Caring  Perawat  Dengan  Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Gambar  3.1.  Hubungan  caring  perawat  dengan  tingkat  kepuasan  pasien  rawat jalan
Gambar 4.1.Kerangka kerja penelitian hubungan caring dengan kepuasan pasien rawat jalan di  Puskesmas  Teluk  Bogam  Kecamatan  Kumai  Kabupaten  Kotawaringin  Barat  Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel  4.1.  Definisi  operasional  hubungan  caring  perawat  dengan  tingkat  kepuasan pasien rawat jalan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini akan direkomendasikan sebagai masukan bagi perawat dalam memberikan Caring Process terhadap kepuasan perawat dalam bekerja dan Kepuasan Pasien Rawat

Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional perawat dengan perilaku caring perawat di RSU Kabanjahe.. Saran untuk penelitian

Kepuasan pasien merupakan faktor yang sangat penting untuk mengevaluasi mutu pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di rumah sakit dan perilaku caring

Hasil penelitian Rawat Inap Rumah Sakit RSUD Baubau menyebutkan terdapat hubungan antara perilaku caring perawat yang baik dan menunjukkan kepuasan terhadap pelayanan

Hubungan tersebut memberikan penjelasan bahwa sikap caring dari perawat tentunya dapat berdampak pada kualitas asuhan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Asrini (2012) yaitu Hubungan Antara Persepsi Pasien tentang Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dipaparkan maka masalah penelitian yang dapat dirumuskan “Bagaimana hubungan perilaku caring perawat dengan

Penelitian yang dilakukan oleh Ilkafah & Harniah 2017, ditemukan bahwa dalam mengembangkan caring antara perawat dan pasien dengan persentase tingkat kepuasan pasien yakni pasien