• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Manusia dan Agama

N/A
N/A
Sun e

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Manusia dan Agama"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

• Menganalisis hubungan manusia dan agama Menganalisis hubungan manusia dan agama KOMPETENSI DASAR :

KOMPETENSI DASAR :

• Mendeskripsikan konsep manusia Mendeskripsikan konsep manusia

• Mendidkripsikan potensi manusia Mendidkripsikan potensi manusia

• Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam kehidupan Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam kehidupan

• Mendesnkripsikan konsep agama Mendesnkripsikan konsep agama

• Menjelaskan hubungan manusia dan agama Menjelaskan hubungan manusia dan agama

• Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas, Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas, keragaman dan kesatuan

keragaman dan kesatuan STANDAR KOMPETENSI:

STANDAR KOMPETENSI:

• Menganalisis hubungan manusia dan agama Menganalisis hubungan manusia dan agama KOMPETENSI DASAR :

KOMPETENSI DASAR :

• Mendeskripsikan konsep manusia Mendeskripsikan konsep manusia

• Mendidkripsikan potensi manusia Mendidkripsikan potensi manusia

• Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam kehidupan Mengaplikasikan prilaku manusiaawi dlam kehidupan

• Mendesnkripsikan konsep agama Mendesnkripsikan konsep agama

• Menjelaskan hubungan manusia dan agama Menjelaskan hubungan manusia dan agama

• Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas, Mengintegrasikan nilai (kebangsaan) pluralitas, keragaman dan kesatuan

keragaman dan kesatuan

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DAN AGAMA

(2)

Indikator Indikator: :

Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Al-quran

Al-quran..

Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif humanisme (kemanusiaan)

humanisme (kemanusiaan)..

Mahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawiMahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawi

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan perbedaan istilah agama religion dan al-din

perbedaan istilah agama religion dan al-din..

Mahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agamaMahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agama

Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agamaMahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agama

Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah manusia Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah manusia

Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman hidup manusia

hidup manusia Indikator

Indikator: :

Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Al-quran

Al-quran..

Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif Mahasiswa dapat menerangkan konsep manusia dalam perspektif humanisme (kemanusiaan)

humanisme (kemanusiaan)..

Mahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawiMahasiswa dapat memberi contoh prilaku manusiawi

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, persamaan dan perbedaan istilah agama religion dan al-din

perbedaan istilah agama religion dan al-din..

Mahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agamaMahasiswa dapat mengungkapkan toeri-teori tentang agama

Mahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agamaMahasiswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur pokok agama

Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah manusia Mahasiswa dapat mendeskripsikan agama sebagai fitrah manusia

Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman Mahasiswa dapat mendeskrpsikan agama sebagai pedoman hidup manusia

hidup manusia

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DAN AGAMA

(3)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM AL-QURAN:

Ada dua kata dalam al-Quran yang berarti manusia, yaitu kata insan dan basyar

Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak, atau dari kata nasiya yang

berarti lupa, atau nâsa-yanûsu yang berarti berguncang

Kata insan digunakan dalam al-Quran untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga, yang membedakan satu orang dengan yang

lainnya akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan

Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan indah.

Kata basyar menunjuk kepada proses kejadian manusia dengan tahapan-tahapannya sehingga mencapai tahap kedewasaan

MANUSIA DALAM AL-QURAN:

Ada dua kata dalam al-Quran yang berarti manusia, yaitu kata insan dan basyar

Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak, atau dari kata nasiya yang

berarti lupa, atau nâsa-yanûsu yang berarti berguncang

Kata insan digunakan dalam al-Quran untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga, yang membedakan satu orang dengan yang

lainnya akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan

Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakkan sesuatu dengan baik dan indah.

Kata basyar menunjuk kepada proses kejadian manusia dengan tahapan-tahapannya sehingga mencapai tahap kedewasaan

(4)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Sokrates mendekati manusia sebagai individu, sementara Plato melihat manusia dari sudut kehidupan sosial dan politiknya.

Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang historis.

Comte mengatakan bahwa “mengenal diri adalah mengenal sejarah” , manusia tidak cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi saja.

Ernst Cassirer: manusia tidak dapat

didesinisikan berdasarkan sifat metafisik dan fisiknya. Ciri utama manusia terletak pada karyanya

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Sokrates mendekati manusia sebagai individu, sementara Plato melihat manusia dari sudut kehidupan sosial dan politiknya.

Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang historis.

Comte mengatakan bahwa “mengenal diri adalah mengenal sejarah” , manusia tidak cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi saja.

Ernst Cassirer: manusia tidak dapat

didesinisikan berdasarkan sifat metafisik dan

fisiknya. Ciri utama manusia terletak pada

karyanya

(5)

Konsep Prilaku Manusia

(6)

Bahan penciptaan Manusia

1. Unsur Materi ( As-Sajdah 7-8

(7)

2. Unsur Non Materi

( Ass-Sajdah : 9, Al-Isra’:175,Al-Qadr:

4)

(8)

HUBUNGAN BAHAN DASAR DG PRILAKU MANUSIA

1.

2.

(9)

Kerja Hati

Mempertimbangkan motif/dorongan yang datang dari Fisik dan ruh

Menentukan pilihan tindakan

Mendorong semua indrera melakukan

tindakan

(10)

Sifat Hati

1. Sehat

2. Sakit

3. Mati

Racun Hati : Dosa dan Maksiat

(11)

Kerja akal

1. Akal Intelgen : linier logis -Merasionalkan yang benar -Merasionalkan yang salah

2. Akal Emosional : Asosiatif

- Mempertimbangkan banyak hal

3. Akal spiritual : Kreatif

- Berfikir orisinil, jernih, tertuju pada kebenaran hakiki

(12)

Kerja Nafs

- Berinisiatif

- Berkeinginan

- Berimajinasi

Nafsu sifat dasarnya netral, dapat berkeinginan pada yang positif dan sejuga yang negatis

(13)

Sifat Nafs

Muthmainnah

Lawwamah

Imara’ bissuu’i

Gizi Nafs : Iman dan amal sholeh

(14)

MANUSIA DAN AGAMA

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Dari sudut pengalaman, manusia memiliki serangkaian antropological constants, yaitu:

relasi manusia dengan kejasmania, alam, dan lingkungan ekologis;

keterlibatan dengan sesama;

keterikatan dengan struktur sosial dan institusional;

ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan tempat;

hubungan timbal balik antara teori dan praksis; dan

kesadaran religius

MANUSIA DALAM FAHAM KEMANUSIAAN:

Dari sudut pengalaman, manusia memiliki serangkaian antropological constants, yaitu:

relasi manusia dengan kejasmania, alam, dan lingkungan ekologis;

keterlibatan dengan sesama;

keterikatan dengan struktur sosial dan institusional;

ketergantungan masyarakat dan kebudayaan pada waktu dan tempat;

hubungan timbal balik antara teori dan praksis; dan

kesadaran religius

(15)

TEORI tentang AGAMA (1)

M. Crawley

M. Crawley : T : Teori eori Masa KritisMasa Kritis. A. Agama gama mmuncul karenauncul karena adanya adanya rasa takut

rasa takut yang menyertai manusia yang menyertai manusia ketika menghadapi ketika menghadapi kejadian atau kejadian atau gejala alam yang

gejala alam yang memilukan memilukan.. M. Crawley

M. Crawley : T : Teori eori Masa KritisMasa Kritis.. A Agama gama mmunculuncul karena karena adanya adanya rasa takut

rasa takut yang menyertai manusia yang menyertai manusia ketika menghadapi ketika menghadapi kejadian atau kejadian atau gejala alam yang

gejala alam yang memilukan memilukan..

Edward B. Tylor (1832-1917): Teori Animisme dan Evolusi Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik, ke monoteistik.

Edward B. Tylor (1832-1917): Teori Animisme dan Evolusi Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik, ke monoteistik.

R.R. Marret (1866-1940). Teori Mana. Mana adalah kekuatan luar biasa dari makhluk gaib yang dapat dimiliki dan dipindahkan pada benda-benda kecil (cincin).

R.R. Marret (1866-1940). Teori Mana. Mana adalah kekuatan luar biasa dari makhluk gaib yang dapat dimiliki dan dipindahkan pada benda-benda kecil (cincin).

J.G. Frazer (1854-1941). Teori Magis. Magi adalah tindakan

manusia untuk mencapai suatu maksud dengan melalui kekuatan gaib-luar biasa yang ada di alam.

J.G. Frazer (1854-1941). Teori Magis. Magi adalah tindakan

manusia untuk mencapai suatu maksud dengan melalui kekuatan gaib-luar biasa yang ada di alam.

(16)

TEORI tentang AGAMA (2)

Sigmund Freud (1856-1939)

Sigmund Freud (1856-1939): Teori: Teori Oedipus Oedipus Komplek. Komplek. Adanya Adanya dorongan seksualdorongan seksual seorang anak seorang anak terhadap ibunya terhadap ibunya, , yang yang berakhirberakhir dengan

dengan pembunuhanpembunuhan dan penyembahan terhadap dan penyembahan terhadap ruh sang ayah.ruh sang ayah.

Sigmund Freud (1856-1939)

Sigmund Freud (1856-1939): Teori: Teori Oedipus Oedipus KKomplek. omplek. Adanya Adanya ddorongan seksualorongan seksual seorang anak seorang anak terhadap ibunya terhadap ibunya, , yang yang berberakhirakhir dengan

dengan pembunuhanpembunuhan dan dan penyembahan terhadappenyembahan terhadap ruh sang ayah.ruh sang ayah.

Andrew Lang (1844-1912) : Teori ‘Ur Monoteisme’.

Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

Andrew Lang (1844-1912) : Teori ‘Ur Monoteisme’.

Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

Emile Durkheim (1859--) : Teori Sentimen Kemasyarakatan.

Agamamuncul karena adanya getaran jiwa yang berupa rasa cinta terhadap masyarakatnya. Totem merupakan benda-benda keramat sebagai lambang suatu masyarakat.

Emile Durkheim (1859--) : Teori Sentimen Kemasyarakatan.

Agamamuncul karena adanya getaran jiwa yang berupa rasa cinta terhadap masyarakatnya. Totem merupakan benda-benda keramat sebagai lambang suatu masyarakat.

(17)

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA (1)

Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona terhadap sesuatu yang gaib/keramat (trimendum fascinasum, R. Otto ) atau ‘sikap percaya campur takut’ (Soderblom).

Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona terhadap sesuatu yang gaib/keramat (trimendum fascinasum, R. Otto ) atau ‘sikap percaya campur takut’ (Soderblom).

Sistem Keyakinan : Konsep mengenai Tuhan, alam gaib, makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya; di dalamnya meliputi sistem nilai atau norma.

Sistem Keyakinan : Konsep mengenai Tuhan, alam gaib, makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya; di dalamnya meliputi sistem nilai atau norma.

Kelompok Penganut.

Koentjaraningrat

Kelompok Penganut.

Koentjaraningrat

Sistem Peribadatan (ritual) : Ekspresi hubungan manusia dengan Tuhan yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara keagamaan.

Sistem Peribadatan (ritual) : Ekspresi hubungan manusia dengan Tuhan yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara keagamaan.

Tempat dan Peralatan peribadatan.

Tempat dan Peralatan peribadatan.

(18)

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA (2)

DDimensi imensi KKeyakinan, berisi pandangan-pandanganeyakinan, berisi pandangan-pandangan teologis suatu teologis suatu agama.

agama.

DDimensi imensi KKeyakinan, berisi pandangan-pandanganeyakinan, berisi pandangan-pandangan teologis suatu teologis suatu agama.

agama.

Dimensi Praktek Agama, mencakup perilaku pemujaan dan segala perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap agama.

Dimensi Praktek Agama, mencakup perilaku pemujaan dan segala perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap agama.

Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, yaitu komitmen seorang atau kelompok penganut agama dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agamanya.

Glock & Stark

Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, yaitu komitmen seorang atau kelompok penganut agama dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agamanya.

Glock & Stark

Dimensi Pengalaman, merupakan respon terhadap kehadiran Tuhan di dalam diri atau kelompok penganut agama.

Dimensi Pengalaman, merupakan respon terhadap kehadiran Tuhan di dalam diri atau kelompok penganut agama.

Dimensi Pengetahuan, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang atau kelompok penganut agama.

Dimensi Pengetahuan, merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang atau kelompok penganut agama.

(19)

AGAMA, RELIGION, AL-DIN AGAMA, RELIGION, AL-DIN

AGAMAAGAMA : :

A = tidak, GAM = pergiA = tidak, GAM = pergi

A = tidak, GAM = kacau (berantakan)A = tidak, GAM = kacau (berantakan)

A (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menujuA (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menuju

AGAMAAGAMA : :

A = tidak, GAM = pergiA = tidak, GAM = pergi

A = tidak, GAM = kacau (berantakan)A = tidak, GAM = kacau (berantakan)

A (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menujuA (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau menuju

AGEMAN, UGEMAN, GAMAN !!

AGEMAN, UGEMAN, GAMAN !!

AGAMA : “seperangkat aturan yang melekat dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu

kehidupan yang selamat”.

AGAMA : “seperangkat aturan yang melekat dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu

kehidupan yang selamat”.

(20)

RELIGION RELIGION

Religere:

Religere:

“melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-“melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati- matian”, atau

matian”, atau “kumpulan tata cara mengabdi kepada “kumpulan tata cara mengabdi kepada Tuhan yang Tuhan yang dibaca dari kitab suci

dibaca dari kitab suci ”.”.

Religere:

Religere:

““melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati- matian”, atau

matian”, atau “kumpulan tata cara mengabdi kepada “kumpulan tata cara mengabdi kepada Tuhan yang Tuhan yang dibaca dari kitab suci

dibaca dari kitab suci ”.”.

Religare:

“Ikatan atau persekutuan orang-orang suci”.

Religare:

“Ikatan atau persekutuan orang-orang suci”.

(21)

AL-DIN

KEADAAN BERHUTANG KEADAAN BERHUTANG : :

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan)

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan) manusia manusia merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

KEADAAN BERHUTANG KEADAAN BERHUTANG : :

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan)

Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan) manusia manusia merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.

KETUNDUKAN-KEPATUHAN :

Ketundukan kepada Allah dalam bentuk Keterpaksaan atau Kesadaran

.

KETUNDUKAN-KEPATUHAN :

Ketundukan kepada Allah dalam bentuk Keterpaksaan atau Kesadaran

.

KEKUASAAN YANG BIJAKSANA:

Allah Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang.

KEKUASAAN YANG BIJAKSANA:

Allah Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang.

KESADARAN ALAMI-FITHRI:

Ketundukan yang secara alami dalam hati manusia semata untuk mengabdikan hidupnya kepada Allah.

KESADARAN ALAMI-FITHRI:

Ketundukan yang secara alami dalam hati manusia semata untuk mengabdikan hidupnya kepada Allah.

(22)

MASALAH DEFINISI

Ada kesulitan untuk merumuskan pengertian atau definisi agama yang dapat menampung semua jenis agama, sekaligus dapat diterima semua pemeluk agama

Ada kesulitan untuk merumuskan pengertian atau definisi agama yang dapat menampung semua jenis agama, sekaligus dapat diterima semua pemeluk agama

Mukti Ali :

• Pengalaman agama bersifat bathini, subyektif dan individual

• Emosional, tidak ada orang yang begitu bersemangat selain membicarakan keyakinan agamanya

• Konsep tentang agama

akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama itu

Mukti Ali :

• Pengalaman agama bersifat bathini, subyektif dan individual

• Emosional, tidak ada orang yang begitu bersemangat selain membicarakan keyakinan agamanya

• Konsep tentang agama

akan dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama itu

(23)

KLASIFIKASI AGAMA

SUMBER : SUMBER :

Agama Samawi/Langit

Agama Samawi/Langit : Yahudi, Kristen, dan Islam: Yahudi, Kristen, dan Islam Agama Ardli/Bumi

Agama Ardli/Bumi : Hindu, Buddha, Konghucu: Hindu, Buddha, Konghucu SUMBER :

SUMBER :

Agama Samawi/Langit

Agama Samawi/Langit : Yahudi, Kristen, dan Islam: Yahudi, Kristen, dan Islam Agama Ardli/Bumi

Agama Ardli/Bumi : Hindu, Buddha, Konghucu: Hindu, Buddha, Konghucu

RAS/GEOGRAFIS :

Ras Semit : Yahudi, Kristen, dan Islam Ras Aria : Hindu dan Buddha

Ras Mongolia : Konghucu, Tao, dan Sinto RAS/GEOGRAFIS :

Ras Semit : Yahudi, Kristen, dan Islam Ras Aria : Hindu dan Buddha

Ras Mongolia : Konghucu, Tao, dan Sinto DAKWAH:

Agama dakwah : Kristen dan Islam

Agama tidak didakwahkan : Hindu, Buddha, Konghucu DAKWAH:

Agama dakwah : Kristen dan Islam

Agama tidak didakwahkan : Hindu, Buddha, Konghucu

(24)

FITRAH MANUSIA BERAGAMA

Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur setua dengan sejarah manusia. Tidak ada suatu masyarakat yang hidup tanpa suatu agama

Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur setua dengan sejarah manusia. Tidak ada suatu masyarakat yang hidup tanpa suatu agama

Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat manusia adalah sejarah agama. Agama merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan dan cintanya kepada Tuhan. Agama merupakan cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.

Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat manusia adalah sejarah agama. Agama merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan dan cintanya kepada Tuhan. Agama merupakan cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.

Mircea Eliade : Manusia adalah ‘Homo Religius’. Manusia yang hidup dalam suatu alam yang sakral dan penuh dengan

nilai-nilai religius disebabkan kehadiran ‘Yang Suci’.

Mircea Eliade : Manusia adalah ‘Homo Religius’. Manusia yang hidup dalam suatu alam yang sakral dan penuh dengan

nilai-nilai religius disebabkan kehadiran ‘Yang Suci’.

H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of ultimate concern.

H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of ultimate concern.

Milton Yinger : Manusia memerlukan nilai-nilai mutlak sebagai pegangan dan jawaban terhadap persoalan hidup dan mati.

Milton Yinger : Manusia memerlukan nilai-nilai mutlak sebagai pegangan dan jawaban terhadap persoalan hidup dan mati.

(25)

FUNGSI AGAMA

Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi di saat manusiamenghadapi ketidakpastian dan frustasi.

Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lara, dan rekonsiliasi di saat manusiamenghadapi ketidakpastian dan frustasi.

Agama menyajikan sarana hubungan transendental melaluiamal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitasbaru yang menyegarkan.

Agama menyajikan sarana hubungan transendental melaluiamal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitasbaru yang menyegarkan.

Agama memberikan status atau identitas baru dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan individual

melalui berbagai krisis rites.

Agama memberikan status atau identitas baru dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan individual

melalui berbagai krisis rites.

Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai

Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai

Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan norma masyarakat.

Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi

dan mensucikan nilai dan norma masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Agama menjadi penting bagi kehidupan manusia karena agama yang akan membina karakter dan mental manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini karena di dalam

Matakuliah ini membahas hubungan manusia dan agama, yang meliputi posisi agama dalam kajian ilmiah dan praktik-praktik kehidupan umat beragama secara umum.. Melalui

Matakuliah ini membahas hubungan manusia dan agama, yang meliputi posisi agama dalam kajian ilmiah dan praktik-praktik kehidupan umat beragama secara umum.. Melalui

konsep ‘bersedia -untuk- digunakan’ Heidegger. Hubungan Penjelmaan ini menyatakan bahawa teknologi digabungkan bersama manusia supaya manusia dapat berhubungan dengan

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyat akan dengan mengadakan hubungan dengan Dia mel al ui upacara, penyembahan dan permohonan dan membent uk sikap hidup

Keduanya membahas masalah yang timbul akibat hubungan (interrelationship) manusia. Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia. Adapun

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan untuk membahas tentang pentingnya studi Islam, konsep manusia dan agama, aqidah Islam, hakekat manusia dalam perspektif

Maka agama agama seseorang berperasaan di dalam menentukan baik buruknya tindakan yang dilakukan, maka perlulah di dalam kehidupan manusia mempunyai segi pandangan agama agama, sehingga