i
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Sains
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh:
AFIFUDDIN NIM : T201710059
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2023
ii
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan Pendidikan Sains
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh:
AFIFUDDIN NIM : T201710059
Disetujui Pembimbing
Dr. A. Suhardi, S.T., M.Pd NIP 197309152009121002
iii SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi Salah satu persyaratan memperoleh
Gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Jurusan pendidikan sains
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Hari : Kamis
Tanggal : 22 Juni 2023 Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dinar Makhtuf Fajar, M.P.Fis. Mohammad Wildan Habibi, M.Pd.
NIP. 099109282018011001 UIP. 201701148 Anggota :
1. Dr. H. Mustajab, S.Ag, M.Pd. ( )
2. Dr. A. Suhardi, ST., M.Pd. ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni`ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001
iv
mengajarkannya” (HR.Ibnu majah)*
* Hussen Bahreisj, Ensiklopedia Hadis Nabi Sahih Bukhori Muslim, Cet 1, Bintang Usaha Jaya, Surabaya, 2003, Hal. 143
v
semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Saya persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua saya Bapak Mastur dan Ibu Ummul Karimah, atas segala limpahan cinta dan kasih sayangnya, ketulusan dalam mendidik saya sejak masih kecil, serta dukungan penuh keduanya yang tak pernah kurang baik secara moriil maupun materil serta doa-doa yang selalu Beliau panjatkan di setiap waktu.
2. Pendidik saya sejak saya masih berada di taman Kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Terimakasih atas segala ilmu pengetahuan, bimbingan dan kesabaran dalam mendidik saya, serta doa-doa yang diberikan selama ini.
vi
kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran Ilmu pengetahuan sosial di Mts Miftahul Ulum Desa Gunung Geni Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolingg”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Sebahgai sang revolusioner sekaligus telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga menuju zaman terang benderang yakni Addinul islam. Sebagai tugas akhir sekaligus persyaratan dari kelulusan tingkat strata satu di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Penulis menyadari skripsi tidak akan pernah selesai tanpa bantuan banyak pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H. Babun Suharto, SE.,M.M. Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, yang telah memberikan fasilitas sebaik mngkin kepada mahasiswanya.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Yang Telah Memberikan Dukungan Berbagai Fasilitas dalam mengikuti pendidikan hingga Terselesainya skripsi ini.
3. Ibu Indah Wahyuni, M.Pd Selaku ketua jurusan Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang telah memberikan dukungan dalam mengikuti pendidikan hingga terselesainya skripsi ini.
vii
5. Bapak Dr. A. Suhardi, S.T., M.Pd selaku dosen pembimbing dan selaku dosen Tadris IPA yang telah membimbing dan meluangkan waktunya kepada peneliti hingga selesainya penelitian ini dengan baik.
6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya Dosen Program Studi Tadris IPA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga dapat mengetahui apa yang tidak diketahui.
7. Segenap penguji yang telah berkenan menguji skripsi ini.
8. Kepala sekolah Mts miftahul Ulum, yang memberikan kesempatan untuk saya bias meneliti dan memberikan berbagai informasi yang saya butuhkan sehingga membantu proses penyelesaian penelitian.
Dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya dengan sedikit berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khusunya dan kepada para pembaca pada umunya. Aamiin.
Probolinggo, 27 Mei 2023
AFIFUDDIN NIM. T201710059
viii
Kata kunci: Minat Belajar Peserta Didik, Hasil Belajar
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik adalah minat belajar. Minat belajar yang kuat akan mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan berusaha mencapai hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu, penelitian tentang hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai bahan evaluasi dan upaya menentukan keberhasilannya dalam proses belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dan seberapa besar hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas VII SMP Islam Syafi'iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitaf.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Islam Syafi'iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan jumlah sampel yaitu 15 peserta didik.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi dan angket. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan IBM SPSS Statistic 25 yang dimulai dengan melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linieritas, kemudian dilanjutkan uji hipotesis yaitu dengan uji korelasi product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji korelasi product moment memperoleh nilai signifikansi pada variabel minat belajar sebesar 0,000 (sig. (2- tailed) < 0,05) dan varibel hasil belajar sebesar 0,000 (sig. (2-tailed) < 0,05) dan apabila dilihat dari nilai r diperoleh bahwa nilai r hitung (Pearson Correlation) sebesar 0,971 dan r tabel sebesar 0,514 yang artinya nilai r hitung > r tabel.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo dan Interpretasi (tingkat hubungan) dari minat belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik memiliki hubungan yang kuat (sangat tinggi).
ix
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian... 8
F. Definisi Operasional ... 9
G. Hipotesis ... 10
H. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 12
B. Kajian Teori ... 17
x
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29 D. Analisis Data ... 31 BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ... 36 B. Pengujian Hipotesis ... 44 C. Pembahasan ... 48 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 54 B. Saran-Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu 16
3.1 Populasi penelitian di SMPI Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo ... 27
3.2 Jumlah Sampel Tiap Kelas ... 29
3.3 Intrumen minat belajar Peserta Didik ... 30
3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 35
4.1 Hasil Uji Normalitas ... 45
4.2 Hasil Uji Linieritas ... 46
4.3 Hasil Uji Korelasi Product Moment ... 47
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.1 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa jenis pendidikan didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.2 Pada umumnya pendidikan formal berupa pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dengan kegitan pembelajaran oleh pendidik dan peserta didik.
Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam suatu proses yang dimulai dengan perencanaan berbagai komponen dan perangkat pembelajaran agar
1 Abd Rahman et al., “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan Unsur-Unsur Pendidikan,” Al Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam 2, no. 1 (2022): 1–8.
2 Undang-Undang Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional” (2003).
dapat diimplemenatasikan dalam bentuk interaksi yang bersifat edukatif dan diakhiri dengan evaluasi untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.3 Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang ingin dicapai.4 Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik, kecakapan belajar, keberhasilan proses pengajaran dan menentukan tindak lanjut untuk hasil penilaian.5 Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor internal yaitu minat belajar peserta didik.6 Berdasarkan hal tersebut pembelajaran akan terlaksana dengan baik dengan adanya minat belajar dalam diri peserta didik.
Minat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dan untuk mencapai sebuah tujuan. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan.7 Menurut Rahim minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan seseorang yang menunjukkan rasa tertarik atau terdorong pada sesuatu dengan cara memperhatikan dengan sungguh-sungguh
3 Muh Sain Hanafy, “Konsep Belajar dan Pembelajaran,” Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 17, no. 1 (2014): 66–79, https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a5.
4 Mhd Syahdan Lubis, “Belajar dan Mengajar Sebagai Suatu Proses Pendidikan yang Berkemajuan,” Jurnal Literasiologi 5, no. 2 (2021): 95–105.
5 Muhammad Agil Nugroho, Tatang Muhajang, dan Sandi Budiana, “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika,” JPPGuseda | Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Sekolah Dasar 3, no. 1 (2020): 42–46, https://doi.org/10.33751/jppguseda.v3i1.2014.
6 Siti Nurhasanah dan A. Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 1, no. 1 (2016): 128–35, https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3264.
7 Andi Achru P, “Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran,” Jurnal IDAARAH 3, no. 2 (2019): 205–15, https://doi.org/10.24252/idaarah.v3i2.10012.
tentang sesuatu atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu.8 Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sendiri. Minat peserta didik tersebut memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.9 Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan atas pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relatif konstan.10 Oleh karena itu, minat belajar adalah keinginan dalam diri peserta didik untuk melakukan perubahan atas pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik yaitu faktor internal dan eksternal, diantaranya kondisi jasmani, psikologi dan lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.11 Minat belajar yang tinggi akan memberikan dampak positif bagi peserta didik, seperti lebih antusias dalam belajar, lebih mudah memahami materi dan lebih mudah mengingat informasi yang telah dipelajari. Selain itu, minat belajar yang tinggi juga dapat memberikan dampak terhadap hasil belajar.
Artinya semakin baik minat belajar siswa, maka akan berdampak kepada hasil belajar siswa yang semakin baik.12 Semakin baik hasil belajar peserta didik juga akan memberikan dampak terhadap kesuksesan dalam perancanaan
8 Fathor Rahim, “Minat Mahasiswa Terhadap Bahasa Arab : Program Pendidikan Ulama Tarjih,” PROGRESIVA: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam 8, no. 2 (2019): 105–15, https://doi.org/10.22219/progresiva.
9 Nugroho, Muhajang, dan Budiana, “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika.”
10 Hanafy, “Konsep Belajar dan Pembelajaran.”
11 Al Zaki Fuad dan Zuraini, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas 1 SDN Kute Padang,” Jurnal Tunas Bangsa 3, no. 2 (2016): 54.
12 Nurhasanah dan Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.”
dan pelaksanaan pembelajaran serta prestasi akademik peserta didik, salah satunya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sebagai upaya mengembangkan keilmuan peserta didik dalam bidang sains.
Pada mata pelajaran IPA, peserta didik diajarkan berbagai konsep dan prinsip-prinsip dasar dalam ilmu sains, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Namun, meskipun IPA memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dasar pemikiran peserta didik, masih banyak dijumpai peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran IPA. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah minat belajar peserta didik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karina, Syafrina dan Habibah, pada mata pelajaran IPA guru jarang menggunakan media pembelajaran sehingga peserta didik kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pada penelitian tersebut juga disebutkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Minat belajar siswa yang termasuk ke dalam salah satu faktor internal juga memiliki hubungan yang erat terhadap hasil belajar siswa, kurangnya minat siswa menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.13
Selain itu, Wahyuningsih, Purwanto dan Medriati menyebutkan bahwa permasalahan dalam proses pembelajaran IPA berupa rendahnya minat dan hasil belajar peserta didik terhadap materi yang diajarkan dan peserta
13 Rizky Meuthia Karina, Alfiati Syafrina, dan Sy. Habibah, “Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri Gatot Geuceu Aceh Besar,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 (2015): 7–34.
didik kurang aktif saat kegiatan pembelajaran.14 Setiap proses pembelajaran tentunya diharapkan peserta didik memperoleh hasil belajar yang baik.
Namun pada kenyataannya hasil belajar yang diperoleh siswa tidak selalu baik dan sesuai harapan. Sebagaimana yang menjadi standar baik atau tidaknya hasil belajar atas dasar KKM yang telah ditetapkan sebagai patokan keberhasilan proses pembelajaran.15
Berdasarkan kajian di lapangan melalui kegiatan observasi awal dan wawancara diperoleh bahwa hasil belajar peserta didik kelas VII pada mata pelajaran IPA di SMP Islam Syafi'iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata untuk mata pelajaran IPA masih banyak yang dibawah KKM. Selain itu, selama mengikuti proses pembelajaran peserta didik terlihat masih pasif. Hanya satu atau dua peserta didik yang menjawab ketika guru memberikan pertanyaan terhadap materi yang sedang dipelajari. Begitupun sebaliknya, jika guru memberikan kesempatan bertanya, hampir tidak ada peserta didik yang mengajukan pertanyaan pada setiap pertemuannya. Disamping itu, peserta didik belum dapat memusatkan perhatiannya secara penuh terhadap kegiatan pembejaran IPA di kelas. Sehingga hal tersebut memungkinkan untuk menjadi penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini penting bagi pendidik untuk memahami minat belajar peserta didik dan mencoba menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar minat belajar tersebut dapat
14 Endah Tri Wahyuningsih, Andik Purwanto, dan Rosane Medriati, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning Di Kelas Xi Mipa Sman 6 Kota Bengkulu,” Jurnal Kumparan Fisika 4, no. 2 (2021): 77–84, https://doi.org/10.33369/jkf.4.2.77-84.
15 Nurhasanah dan Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.”
berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, penelitian mengenai hubungan antara minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPA perlu dilakukan untuk memberikan gambaran tentang kondisi tersebut. Sehingga berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas diangkatlah judul penelitian “Hubungan Minat Belajar Peserta Didik dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP Islam Syafi'iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Adakah hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo?
2. Seberapa besar hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo.
2. Mengetahui seberapa besar hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemikiran bagi pembaca serta dapat digunakan sebagai literatur untuk mengembangkan penelitian lain yang sejenis.
2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada sekolah mengenai pentingnya mengenali dan memfasilitasi minat belajar peserta didik dengan memberikan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan untuk proses pembeljaran, sehingga nantinya dapat membantu dalam tercapainya ketuntasan hasil belajar.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru mengenai pentingnya untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik.
c. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan refrensi dan pembendaharaan pustaka bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, khususnya Fakultas Tarbiyan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan karya-karya ilmiah.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan terhait hubungan minat belajar dan hasil belajar peserta didik dan sebagai calon pendidik dapat menambah wawasan mengenai pentingnya menumbuhkan minat belajar.
E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian
Hatch dan Farhady dalam Sugiyono menyimpulkan bahwa, variable merupakan atribut atau obyek yang memiliki variasi antara satu sama lainnya.16 Identifikasi variabel dalam penelitian ini, digunakan untuk membantu dalam menentukan alat pengumpulan data, dan teknis analisis data yang digunakan. Penelitian ini melibatkan variable bebas, dan variable terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:
a. Variable bebas : minat belajar b. Variable terikat : hasil belajar 2. Indikator Penelitian
16 Sugiono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2015).
F. Definisi Operasional
Sugiyono mengungkapkan bahwa, definisi operasional variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.17 Definisi variabel- variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi operasional variabelnya merupakan sebagai berikut:
1. Minat belajar
Minat belajar adalah ketertarikan atau keinginan peserta didik terhadap suatu pelajaran yang disertai dengan keantusiasan dan keaktifan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang nantinya akan memberikan rasa senang dan kepuasan pada dirinya. Indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan indikator minat belajar yang diutarakan oleh Djaali, yang terdiri dari perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian peserta didik, dan keterlibatan peserta didik.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh oleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran yang nantinya digunakan untuk mengetahui perubahan peserta didik dalam ranah
17 Ibid.
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam hal ini data hasil belajar diambil dari nilai peserta didik kelas VII pada mata pelajaran IPA.
G. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 : Ada hubungan minat belajar peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas VII SMP Islam Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Format penulisan untuk sistematika pembahasan berupa deskripsi dari alur pembahasan dalam skripsi yang terdiri dari lima bab yang diuraikan sebagai berikut.
Bab satu pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika pembahasan.
bab dua kajian pustaka berisi penelitian terdahulu dan kajian teori yang relevan dan terkait dengan judul skripsi. Pada bab ketiga atau pembahasan metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data dan di akhiri dengan analisis data.
Bab empat penyajian data dan analisis yang memuat pendekatan dan jenis penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan pembahasan.
Pada bab lima penutupan memuat kesimpulan dan saran-saran.
Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang terkait dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan penyajian data dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian.
12 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelusuran penelitian terdahulu, diperoleh beberapa penelitian relevan atau terkait dengan penelitian ini, diantaranya sebagai berikut.
1. Penelitian oleh Endah Tri Wahyuningsih, Andik Purwanto dan Rosane Medriati pada tahun 2021 yang berjudul Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning di Kelas XI MIPA SMAN 6 Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar fisika siswa melalui model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan desain penelitian one-group pretest-posttest. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling yang sebelumnya telah diuji normalitas diperoleh siswa kelas XI MIPA D sebagai kelas uji coba (eksperimen). Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk minat belajar fisika dan tes untuk hasil belajar fisika. Analisis data diuji menggunakan analisis korelasi product moment. Uji prasyarat analisis data berupa uji normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar fisika siswa melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada
siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. yang ditunjukkan dari nilai hitung r yang lebih besar dari tabel r (0,660>0,479) dengan kontribusi minat sebesar 43,56% dengan indikator minat yang paling besar pengaruhnya adalah indikator perasaan senang dengan nilai korelasi rata- rata sebesar 0,669 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dan hasil belajar siswa.19
2. Penelitian oleh Nureva dan Susi Mariyana pada tahun 2019 yang berjudul Hubungan antara Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SDN 3 Jatimulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa SD Negeri 3 Jatimulyo Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian korelasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 3 Jatimulyo.
Sampel Penelitian ini berjumlah 69 orang siswa. Teknik Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika. Hasil ini berdasarkan perhitungan statistik yang menunjukkan rhitung 0.918 >
rtabel 0.235. Hasil analisis hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan hasil belajar
19 Wahyuningsih, Purwanto, dan Medriati, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning Di Kelas Xi Mipa Sman 6 Kota Bengkulu.”
matematika siswa kelas IV SD Negeri 3 Jatimulyo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan dilihat dari kriteria rhitung > rtabel.20
3. Penelitian oleh Rizky Meuthia Karina, Alfiati Syafrina dan Sy. Habibah pada tahun 2017 yang berjudul Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada kelas V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Populasi diambil dari seluruh siswa kelas V dengan sampel berjumlah 22 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dari minat belajar dengan menggunakan skala likert, untuk hasil belajar diperoleh dari dokumentasi nilai hasil ulangan harian mata pelajaran IPA. Uji validitas, uji reliabilitas dan uji prasyarat analisis menggunakan SPSS 22. Pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara minat belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar. Terbukti dari hasil analisis korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar IPA siswa diperoleh nilai korelasi 0,77 > 0,423. Nilai r hitung lebih besar daripada r tabel, maka hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan
20 Nureva dan Susi Mariyana, “Hubungan Antara Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SDN 3 Jatimulyo,” JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) 3, no. 6 (2019): 1322, https://doi.org/10.33578/pjr.v3i6.7895.
yang positif antara minat belajar dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada kelas V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar.21
4. Penelitian oleh Siti Nurhasanah dan A. Sobandi pada tahun 2016 yang berjudul Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket model rating scale. Sampel penelitian adalah 58 siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar adalah ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan.
Berdasarkan analisis regresi, diperoleh hasil bahwa minat belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui peningkatan minat belajar siswa. Artinya semakin baik minat belajar siswa akan berdampak pada hasil belajar siswa yang semakin baik.22
21 Wahyuningsih, Purwanto, dan Medriati, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning Di Kelas Xi Mipa Sman 6 Kota Bengkulu.”
22 Ibid.
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun, Judul
Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Endah Tri Wahyuningsih, Andik Purwanto dan Rosane Medriati, 2021, Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning di Kelas XI MIPA SMAN 6 Kota Bengkulu
Variabel bebas:
minat belajar
Varibel terikat: hasil belajar
Metode penelitian:
kuantitatif
Instrumen penelitian:
angket
Topik/ materi pelajaran: fisika Lokasi penelitian:
SMAN 6 Kota Bengkulu Intrumen penelitian: tes 2 Nureva dan Susi Mariyana,
2019, Hubungan antara Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SDN 3 Jatimulyo
Variabel bebas:
minat belajar
Varibel terikat: hasil belajar
Metode penelitian:
kuantitatif
Instrumen penelitian:
angket dan dokumentasi
Topik/ materi pelajaran:
matematika Lokasi penelitian:
SD Negeri 3 Jatimulyo
3 Rizky Meuthia Karina, Alfiati Syafrina dan Sy.
Habibah, 2017, Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar.
Variabel bebas:
minat belajar
Varibel terikat: hasil belajar
Metode penelitian:
kuantitatif
Instrumen penelitian:
angket dan dokumentasi Topik/ materi pelajaran: IPA
Lokasi penelitian:
SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar
4 Siti Nurhasanah dan A.
Sobandi, 2016, Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa
Variabel bebas:
minat belajar
Varibel terikat: hasil belajar
Metode penelitian:
kuantitatif
Instrumen penelitian:
angket
Topik/ materi pelajaran:
admisitrasi perkantoran
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bandung
B. Kajian Teori 1. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
Minat pada dasarnya merupakan timbulnya sebuah keinginan dan kemauan seseorang yang menyatu sehingga gigih dan semangat untuk melakukan sesuatu.23 Minat juga diartikan sesuatu yang sangat penting bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Melalui minat seseorang akan berusaha mencapai tujuannya. Oleh karena itu minat dikatakan sebagai salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Terdapat dua aspek yang dikandung oleh minat antara lain aspek kognitif dan aspek afektif.
Aspek kognitif mengandung pengertian bahwa minat selalu didahului oleh pengetahuan, pengetahuan, pemahaman dan konsep yang diperoleh dan dikembangkan dan pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek afektif menunjukkan pada derajat emosional yang dinyatakan dalam bentuk proses menilai untuk menentukan kegiatan yang disenangi. Jadi, suatu aktivitas bila disertai dengan minat individu yang kuat, maka ia akan mencurahkan perhatiannya dengan baik terhadap aktivitas tersebut.24
Menurut Siregar dalam Sugiarti minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
23 Nureva dan Mariyana, “Hubungan Antara Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SDN 3 Jatimulyo.”
24 P, “Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran.”
untuk sesuatu. Dalam hal ini terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1) Minat pembawaan. Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungan.
2) Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh lingkungan dan kebutuhan.25
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan kecenderungan atau ketertarikan yang muncul dalam diri seorang individu untuk melakukan sesuatu atau mencapai suatu tujuan.
b. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar menurut Karina, Syafrina dan Habibah adalah rasa senang, tertarik, dan keinginan yang tinggi terhadap belajar yang dipandang memberi keuntungan dan kepuasan pada dirinya.26 Disamping itu Wahyuningsih, Purwanto dan Medriati menyebutkan bahwa minat belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan anak dalam belajar.27 Minat belajar juga dapat diartikan sebagai perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (peserta didik) terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi, dan
25 Sri Lestari Munung Sughiarti, “Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang,” Skripsi (Universitas Negeri Semarang, 2016).
26 Karina, Syafrina, dan Habibah, “Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Kelas V SD Negeri Gatot Geuceu Aceh Besar.”
27 Wahyuningsih, Purwanto, dan Medriati, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Project Based Learning Di Kelas Xi Mipa Sman 6 Kota Bengkulu.”
keaktifan dalam belajar serta menyadari pentingnya kegiatan itu.
Selanjutnya akan terjadi perubahan dalam diri peserta didik yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman belajar.28
Menurut Fuad dan Zuraini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar, diantaranya sebagai berikut.
1) Faktor dalam diri siswa (Internal) merupakan faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor dari dalam diri siswa terdiri dari aspek Jasmaniah yang mencakup kondisi fisik atau kesehatan dan aspek Psikologis (kejiwaan) yang meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat, dan motif.
2) Faktor dari luar siswa (Eksternal) merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Faktor eksternal ini meliputi keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.29
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah ketertarikan atau keinginan peserta didik terhadap suatu pelajaran yang disertai dengan keantusiasan dan keaktifan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang nantinya akan memberikan rasa senang dan kepuasan pada dirinya.
28Fuad dan Zuraini, “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas 1 SDN Kute Padang.”
29 Ibid.
c. Indikator Minat Belajar
Menurut KBBI indikator adalah sesuatu yg dapat memberikan atau menjadi sebuah petunjuk atau keterangan. Kaitannya dengan minat belajar, indikator dapat diartikan sebagai alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk ke arah minat belajar. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah dan Sobandi indikator minat belajar terdiri dari ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan.30
Indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan indikator minat belajar yang diutarakan oleh Djaali, yang terdiri dari perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian peserta didik, dan keterlibatan peserta didik.31 Berikut ini penjelasan dari masing-masing indikator tersebut:
1) Perasaan Senang Peserta didik
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
2) Ketertarikan Peserta Didik
Ketertarikan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda,
30 Nurhasanah dan Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.”
31 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
3) Perhatian Peserta didik
Dalam hal ini merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Peserta didik yang memiliki minat belajar pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
4) Keterlibatan Peserta Didik
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mendapat pengajaran dalam kurun waktu tertentu. Hasil belajar dapat diartikan pula sebagai sebuah cerminan dari usaha belajar.32 Sughiarti juga menyebutkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan pembelajaran dan ditandai dengan perubahan tingkah laku dalam
32 Andri Yandi, Anya Nathania Kani Putri, dan Yumna Syaza Kani Putri, “Faktor-Faktor Yang Mempengarui Hasil Belajar Peserta Didik (Literature Review),” Jurnal Pendidikan Siber Nusantara 1, no. 1 (2023): 13–24, https://doi.org/10.38035/jpsn.v1i1.14.
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.33 Menurut Nurhasanah dan sobandi hasil belajar menunjukkan kemampuan dan kualitas peserta didik sebagai dampak dari proses pembelajaran yang telah dilaluinya.34 Hasil belajar seringkali digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa mengenai materi yang diajarkan.35
Artiwi dan suwatra juga perpendapat bahwa hasil belajar sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.36 Hasil belajar yang diperoleh peserta didik akan meningkat apabila dalam kegiatan belajarnya seorang guru bisa menggunakan atau mengaplikasikan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan usaha dan motivasi siswa dengan cara memanfaatkan berbagai macam metode pembelajaran yang menyenangkan.37 Berdasarkan uaraian mengenai hasil belajar diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil atau pencapaian yang diperoleh oleh peserta didik setelah melalui kegiatan
33 Sughiarti, “Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.”
34 Nurhasanah dan Sobandi, “Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa.”
35 Corry Yohana, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan,” Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 7, no. 1 (2021): 89, https://doi.org/10.37905/aksara.7.1.89-102.2021.
36 Ni Putu Mega Artiwi dan Ign I Wayan Suwarta, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” Journal of Accounting and Business Education 1, no. 4 (2016): 104–11, https://doi.org/10.26675/jabe.v1i4.6035.
37 F Ferdiawati, “Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar, dan Usaha Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA di SMA Negeri 1 Gedangan Pada Mata Pelajaran Ekonomi,” Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE) 6 (2018): 230–35.
pembelajaran yang nantinya digunakan untuk mengetahui perubahan peserta didik dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik akan meningkat apabila dalam kegiatan pembelajaran seorang guru dapat mengaplikasikan metode pembelajaran yang menyenangkan untuk menumbuhkan usaha dan motivasi peserta didik.38 Peningkatan hasil belajar antar peserta didik umunya akan berbeda satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Menurut Yandi, Putri dan Putri faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya pemanfaatan sumber belajar, lingkungan sekolah dan budaya sekolah.39
Menurut Ula dalam Sughiarti fakto yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal40 sebagai berikut.
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, faktor tersebut diantaranya:
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis terdiri dari dua macam yaitu kondisi fisiologis dan kondisi pancaindra. Pada kondisi fiosiologis,
38 Ibid.
39 Yandi, Nathania Kani Putri, dan Syaza Kani Putri, “Faktor-Faktor Yang Mempengarui Hasil Belajar Peserta Didik (Literature Review).”
40 Sughiarti, “Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Wijaya Kusuma Ngaliyan Semarang.”
faktor yang dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar yaitu ketika kondisi fisik peserta didik kurang atau bahkan tidak sehat maupun kondisi lelah. Kelelahan dikategorikan menjadi dua golongan siantaranya lelah jasmani dan rohani.
Kelelahan jasmani biasanya berasal dari aktifitas yang sudah dilakukan sebelumya. Sedangkan kelelahan rohani dapat berupa kurangnya minat untuk melakukan pekerjaan yang membutukan atau menuntut pemikiran. Selain itu, kondisi pancaindra harus dalam kodisi yang baik agar proses dan hasil belajar lebih optimal.
b) Faktor Psikologis
Selain kondisi fisik yang sehat, siswa juga membutuhkan adanya kondisi psikis yang tepat. Faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain: minat, bakat, intelegensi, motivasi, kemampuan kognitif, kesiapan dan kematangan, serta perhatian.
2) Faktor Eksternal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik itu sendiri, faktor tersebut diantaranya:
a. Faktor Lingkungan
Fakto lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari dua macam, diantaranya lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan alam
merupakan tempat dimana seorang peserta didik tinggal.
Kondisi lingkunagan yang nyaman tentun akan menimbulkan semangat dan kenyamanan pada proses kegiatan belajar.
Begitu pula dengan kondisi lingkungan sekolah yang nyaman akan memberikan dampak positif terhadap peserta didik.
b. Faktor Instrumental
Faktor yang memengang peran penting terhadap proses dan hasil belajar adalah faktor instrumental. Faktor ini diataranya yaitu kurikulum, program, sarana dan fasilitas di sekolah serta pendidik.
26 BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.41 Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif.
Sukmadinata mengungkapkan bahwa, penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.42 Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik.
Terdapat dua variable dalam penelitian, yaitu variabel minat belajar (X) sebagai variabel bebas dan variabel hasil belajar peserta didik (Y) sebagai variabel terikat.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian, yaitu seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subyek/obyek tersebut. Populasi dalam penelitian ini merupakan peserta didik kelas VIII di SMPI Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VIIA, VIIB, dan VIIC. Populasi dalam penelitian ini merupakan peserta didik siswi kelas VII SMPI Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo sebanyak 62 orang.
41 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: CV Alfa, 2015).
42 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2013).
Tabel 3.1
Populasi penelitian di SMPI Syafi’iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo No. Nama Kelas Jumlah Peserta didik
1 Kelas VII A 20 Peserta Didik 2 Kelas VII B 20 Peserta Didik 3 Kelas VII C 22 Peserta Didik Jumlah 62 Peserta Didik
Sumber: Data di SMPI Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo 2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari seluruh karakteristik yang dimiliki oleh seluruh populasi tersebut.43 Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling. Proportional random sampling memiliki arti bahwa pengambilan sampel tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dari tiap kelas.
Random berarti menganggap semua subjek memiliki hak yang sama memperoleh kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Penentuan sampel diambil dengan menggunakan data presensi peserta didik yang ditentukan secara acak.
Perhitungan sampel dalam penelitian ini menggunakan formula empiris yang dianjurkan oleh Isaac dan Michael dalam Sukardi dapat dituliskan sebagai berikut.44
43 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian.
44 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
Keterangan:
S = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi akses
P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan table. Harga ini di ambil P = 0,50.
D = Derajat ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat di toleransi dalam fluktuasi proporsi sampel P, d umumnya diambil 0,05.
X2 = Nilai table chisquare untuk satu derajat kebebasan relative level konfiden yang diinginkan. X2 = 3,841 tingkat kepercayaan 0,95.
Oleh karena jumlah peserta didik kelas VII di SMPI Syafi‟iyah Tarokan Banyuanyar Probolinggo sebanyak 62 peserta didik, maka berdasarkan rumus di atas, perhitungsn sampel yang di ambil merupakan sebagai berikut:
, 0,50
0,05 , 0,50 0,50 5 ,5
, 5,
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel minimal yang di gunakan sebanyak 15,49 peserta didik (di bulatkan menoleh karena itu 15 peserta didik) untuk kelas A di gunakan untuk uji coba kuisioner sehingga tidak masuk dalam sampel penelitian.
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Tiap Kelas
NO Kelas Jumlah Semple Kelas
1 VII A (20/62) ×15 = 4,83 (di bulatkan menoleh karena itu 5 peserta didik)
2 VII B (20/62) ×15 = 4,83 (di bulatkan menoleh karena itu 5 peserta didik)
3 VII C (22/62) ×15 = 5,32 (di bulatkan menoleh karena itu 5 peserta didik)
Total Sampel 15
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang di lakukan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kueisioner atau angket dan dokumentasi.
a. Angket (kuesioner)
Metode angket digunakan untuk mengambil data variable minat belajar dan hasil belajar peserta didik. Pada penelitian ini angket yang digunakan dengan skala Likert yang terdiri dari 4 opsional, yakni sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengambilan data untuk mengungkapkan data minat belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu data hasil UAS.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam penelitian
menggunakan suatu metode pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini terdapat empat instrumen yang digunakan untuk memperoleh data tentang minat belajar di rumah (X), dan hasil belajar peserta didik (Y). Berikut ini kisi-kisi berdasarkan indikator tiap variabel.
a. Instrumen Minat Belajar
Indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan indikator minat belajar yang diutarakan oleh Djaali 45, yang terdiri atas:
1. Perasaan senang peserta didik 2. Ketertarikan peserta didik 3. Perhatian peserta didik 4. Keterlibatan peserta didik
Tabel 3.3
Intrumen minat belajar Peserta Didik No Indikator Sub Indikator Instrumen 1 Perasaan
senang peserta didik
Perasaan peserta didik terhadap pelajaran
Saya merasa senang pada materi pelajaran IPA yang diberikan oleh guru
Saya tidak senang dengan materi IPA yang diberikan oleh guru
Kesan peserta didik terhadap pelajaran
Saya bersemangat untuk belajar IPA karena guru mengajar dengan menyenangkan
Saya kurang bersemangat untuk belajar IPA karena pembelajarannya tidak menyenangkan
Pendapat peserta didik terhadap mata
Pelajaran IPA yang diberikan oleh guru sangat menyenangkan Menurut saya pelajaran IPA
45 Djaali, Psikologi Pendidikan.
No Indikator Sub Indikator Instrumen
pelajaran disekolah tidak menyenyenangkan/
membosankan 2. Ketertarikan
peserta didik Rasa ingin tahu peserta didik
Apabila ada materi IPA yang belum paham, saya akan bertanya
Saya diam saja jika tidak memahami pelajaran IPA
Penerimaan peserta didik saat pemberian tugas
Saya selalu mengerjakan tugas IPA dengan penuh semangat
Saya menyontek atau menyuruh teman untuk mengerjakan tugas IPA Antusian
peserta didik saat mengikuti pembelajaran
Saya sangat senang untuk mengikuti kegiatan belajar IPA di sekolah Kegiatan belajar IPA yang diberikan oleh guru membuat saya tidak bersemangat
3 Perhatian peserta didik
Perhatian saat mengikuti pembelajaran
Saya memperhatikan guru saat sedang menjelaskan materi pelajaran IPA
Saya sering ramai sendiri ketika guru mengajar pelajaran IPA
Perhatian peserta didik saat diskusi
Saya berdiskusi dengan teman tentang pembelajaran IPA
Ketika kegiatan diskusi kelompok saya berbicara selain pelajaran IPA dengan teman
4 Keterlibatan peserta didik
Kesadaran tentang belajar
Saya selalu mengerjakan PR IPA di rumah
Lebih menyenangkan bermain dari pada belajar IPA di rumah
Kegiatan peserta didik setelah dan sebelum masuk sekolah
Ketika di rumah saya sering belajar tentang pelajaran IPA di sekolah Saya tidak pernah belajar pelajaran IPA ketika di rumah
D. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data statistik menggunakan IBM SPSS Statistic 25. Berbagai data yang telah selesai di kumpulkan, kemudian disusun dan diolah untuk dianalisis. Analisis data ini ditujukan untuk membuat sebuah data tersebut lebih sederhana, dan diubah ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, serta diinterpretasikan sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Sedangkan teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam menganalisis data untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam menggambarkan hasil penelitian angka.
1. Uji Prasyarat
Analisis data dilaksanakan setelah dilakukan uji prasyarat terhadap data penelitian. Uji prasyarat yang digunakan untuk analasis yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak, selain itu berguna pula untuk menentukan statistik yang tepat dan relevan.46 Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan taraf signifikansi 5%
(α = 0,05) dengan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal 2) Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal
46 Jakni. 2016. Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan masing-masing variabel mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji linieritas menggunakan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Jika nilai sig. Deviation from linearity > 0,05 maka terdapat hubungan yang linier antara varibel independent dan variabel dependent
2) Jika nilai sig. Deviation from linearity < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linier antara varibel independent dan variabel dependent
Selain itu, dasar pengambilan keputusan untuk uji linieritas juga dapat menggunakan nilai F, dengan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Jika nilai F hitung < F tabel, maka terdapat hubungan yang linier antara varibel independent dan variabel dependent
2) Jika nilai F hitung > F tabel, maka tidak terdapat hubungan yang linier antara varibel independent dan variabel dependent
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik. Pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Uji Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Product Moment Correlation. Uji tersebut merupakan salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel.
Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah teknik korelasi Pearson. Disebut dengan Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan. Teknik ini dapat digunakan apabila kenyataan data sebagai berikut:
a. Pengambilan dari populasi harus random (acak)
b. Data yang dicari korelasinya harus berskala interval atau ratio Variasi skor dari kedua variabel yang akan dicari korelasinya harus sama.
c. Hubungan antara variabel X dan Y hendaknya linier.
Data yang diuji pada tahap ini yaitu data minat belajar dan hasil belajar peserta didik menggunakan IBM SPSS Statistic 25. Dasar pengambilan keputusan uji Product Moment Correlation adalah sebagai berikut.
Berdasarkan taraf signifikansi 5% (0,05), dasar pengambilan keputusan yang digunakan yaitu:
1) Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik.
2) Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik.
Selain itu, dasar pengambilan keputusan untuk uji korelasi product moment juga dapat menggunakan nilai r, dengan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai r hitung > r tabel, maka ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik.
2) Jika nilai r hitung < r tabel, maka tidak ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar peserta didik.
Interpretasi (tingkat hubungan) terhadap besarnya koefisien korelasi (r) dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Nilai r Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi)
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah (rendah)
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang (cukupan)
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat (tinggi)
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat (sangat tinggi)
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian
Lokasi penelitian menurut hasil opservasi yang di lakukan menunjukkan hal yang ada kaitannya dengan proses peningkatan mutu pendidikan. Letak sekolah yang sangat strategis untuk taraf pedesaan, yaitu tampak jelas dilihat bagaimana bangunan sekolah SMP Islam Syafi‟iyah.
Dengan terlihat jelas inilah yang menurut penulis menjadikan sekolah tersebut mudah untuk diamati oleh setiap orang yang lalu-lalang, karena letak sekolah cukup dekat dengan bahu jalan yang menjadi lajur transportasi satu-satunya dan cukup nyaman dilewati di desa tempat penelitian dilakukan.
SMP Islam Syafi‟iyah berada di bawah naungan yayasan, yaitu yayasan Al-Hira, yang terletak di Jl. KH. Ahsan Dahlan Dusun Kabe Rt.15 Rw.05 Desa Tarokan Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. SMPI Syafi‟iyah berdiri pada tahun 2005 silam, yang didirikan pertama kali oleh tokoh agama di desa tersebut yaitu Alm. KH. Ahsan Dahlan.
1. Visi dan Misi Sekolah a. Visi
”IQBAL”
”Mewujudkan peserta didik yang beriman, bertaqwa, berprestasi, berakhlakul karimah, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan”.
I : Beriman Q : Bertaqwa
36
B : Berprestasi
A : BerAkhlaqul Karimah L : Peduli Lingkungan Indikator visi :
2) Terwujudnyapesertadidik yang taatberibadah
3) Terwujudnya peserta didik yang memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik.
4) Terwujudnya peserta didik yang memiliki akhlak yang baik
5) Terwujudnya peserta didik yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan
b. Misi
1) Melaksanakan kegiatan sholat dhuha dan dhuhur berjamaah, khotmil qur‟an, dan istighosah.
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran PAIKEMIS.
3) Melaksanakan pembelajaran yang berwawasan pengembangan karakter bangsa dan lingkungan.
4) Melaksanakan pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan
5) Melaksanakan pengembangan apresiasi peserta didik terhadap seni, olah raga, pramuka dan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
6) Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran.
7) Menjungjung tinggi etika, moral, serta budaya
8) Mempraktikkan 5 S ( senyum, salam, sapa, sopan, dan santun )dalam kehidupan sehari-hari.
9) Membiasakan berjabat tangan ketika bertemu guru di sekolah maupun di luar sekolah.
10) Melaksanakan 7 k (kebersihan, keindahan, kerapian, ketertiban, keamanan, kerindangan, dan kesehatan ).
c. Tujuan Sekolah
Berdasarkan tujuan pendidikan dasar maka tujuan yang akan dicapai SMP Islam Syafi‟iyah antara lain:
1) Standar Isi
a) Sekolah meningkatkan keterampilan guru bidang studi dalam proses pembuatan perangkat pembelajaran yang lebih baik.
b) Sekolah mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
c) Mengembangkan kurikulum muatan lokal yang berbasis pada kecakapan hidup.
d) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk menentukan apakah nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum sudah tercakup di dalamnya.
e) Menggunakan table untuk memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan.
f) Menentukan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam table itu kedalam Silabus.
g) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus kedalam RPP.
h) Memperbaiki dan Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada awal tahun pelajaran 2021- 2022 2) Standar Proses
a) Pengembangan Silabus untuk semua mata pelajaran kelas VII, VIII dan IX
b) Mengembangkan RPP untuk kelas VII, VIII, dan IX pada semua mata pelajaran.
c) Melaksanakan Proses Pembelajaran pada tahun Pelajaran 2021- 2022 dengan berbagai metode pembelajaran :
(1) Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific learning
(2) Melaksanakan pendekatan belajar tuntas.
(3) Melaksanakan pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
(4) Meraihprestasidi bidang Sains, Teknologi,dan Informasi.
d) Tercapainya kemampuan masing-masing guru matapelajaran dalam pembuatan perangkat pembelajaran.
e) Tercapainya kompetensi tenaga pendidik yang sesuai dengan bidang studi.