BISNIS DAN INDUSTRI KREATIF Identifikasi Ide Bisnis
Dosen Pengampu:
Donard Games, Prof., SE, M. Bus (Adv), P.hD
Kelompok NusantArt :
1. Gina Gusriani (2210521012)
2.
Azzahra Cahyani (2210522073) 3. Devika Hayani Adhha (2310521009) 4. Avriola Precilia (2210521028)
5. Yaza fitri (2210523004)
6. Khoirani Syahputri (2210522038)
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS 2025
Fashion Inovasi untuk Muslimah Modern
Di tengah tren gaya hidup aktif dan kebutuhan berpakaian syar’i, ide bisnis Modest Fashion yang Fungsional dapat menjadi bisnis yang potensial, koleksi pakaian muslimah yang menggabungkan gaya modern dengan fitur inovatif. Produk seperti hijab anti-UV untuk perlindungan dari sinar matahari, gamis dengan kantong tersembunyi untuk kepraktisan, hingga outerwear reversible yang dapat dipakai dua sisi, menjawab kebutuhan muslimah modern akan kenyamanan, fungsi, dan estetika.
Dalam lingkup novelty terletak pada integrasi teknologi dan desain ke dalam pakaian syar’i, yang belum banyak dieksplorasi secara luas di pasar lokal. Penggabungan elemen fungsional ini tidak hanya menambah nilai praktis, tetapi juga menghadirkan solusi atas permasalahan sehari-hari, seperti sulitnya menyimpan barang pribadi saat mengenakan gamis.
Dari sisi usefulness, produk ini sangat relevan dengan gaya hidup wanita muslimah masa kini yang aktif di ranah publik, tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau prinsip berpakaian syar’i. Bahan yang adem, mudah dicuci, dan desain yang fleksibel menjadikan pakaian ini cocok dipakai dari kegiatan rumah tangga hingga aktivitas profesional.
Potensi pasarnya sangat besar, mengingat populasi muslimah yang terus meningkat dan kesadaran akan modest fashion yang semakin tumbuh. Dengan pendekatan yang tepat, produk ini dapat meraih pangsa pasar nasional maupun internasional, khususnya di negara dengan komunitas muslim besar dan tren busana modest yang terus berkembang.
Bucket Bunga Kain Perca
Dunia menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah tekstil per tahun, dan Indonesia menyumbang sekitar 1 juta ton. Meskipun beberapa desainer telah mengolah limbah ini menjadi produk fashion baru, tren tersebut belum berkembang luas karena persepsi bahwa pakaian dari desainer mahal dan proses produksinya rumit. Oleh karena itu, kami memilih mengembangkan buket bunga dari kain perca sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan. Produk ini dapat diterima oleh semua kalangan dan memiliki keunikan karena motif kain perca yang beragam, sehingga menghasilkan buket yang terkesan personal dan eksklusif. Selain lebih awet dibanding bunga segar, produk ini juga menjawab meningkatnya permintaan buket sebagai hadiah atau dekorasi, khususnya dari kalangan mahasiswa dan pasangan muda. Ditambah lagi, ketersediaan bahan baku yang melimpah membuat bisnis ini potensial untuk bermitra dengan penjahit atau konveksi demi memastikan pasokan yang konsisten dan terjangkau.
Dalam linkup novelty, ide bisnis ini memanfaatkan limbah tekstil berupa kain perca yang belum banyak diolah menjadi produk buket bunga, sehingga menghadirkan kombinasi unik antara seni kerajinan tangan dan prinsip keberlanjutan.
Dari segi usefull, buket kain perca tidak hanya berfungsi sebagai hadiah atau dekorasi, tetapi juga lebih tahan lama dibandingkan bunga segar, tidak mudah rusak, serta ramah lingkungan, menjadikannya solusi praktis dan ekonomis.
Market potential-nya sangat besar, terutama di kalangan mahasiswa, pasangan muda, dan masyarakat urban yang sering mencari hadiah unik dan bermakna. Ditambah dengan tren meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan serta melimpahnya limbah tekstil, bisnis ini punya peluang jangka panjang untuk tumbuh dan menjangkau pasar yang lebih luas