• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU NUTRISI TERNAK - Repository PPNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ILMU NUTRISI TERNAK - Repository PPNP"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku “Ilmu Nutrisi Ternak” ini dapat terselesaikan. Nutrisi ternak adalah ilmu yang mempelajari pemilihan dan konsumsi pangan serta pemanfaatan zat-zat pangan untuk mempertahankan kehidupan dan keutuhan organ tubuh (pemulihan sel-sel tubuh yang aus atau terpakai) serta untuk mencapai tujuan produksi. Ilmu gizi hewan merupakan seni menyeimbangkan konsumsi pakan dan kecernaannya dengan kebutuhan relatif ternak.

Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip nutrisi hewan untuk memecahkan masalah gizi dan pakan sehingga meningkatkan produktivitas ternak. Pengertian ilmu gizi adalah ilmu tentang zat gizi pada makanan dan penggunanya di dalam tubuh, meliputi masukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transportasi), metabolisme, interaksi, serta penyimpanan dan ekskresi. Semua hal tersebut merupakan proses nutrisi dalam tubuh.

Soal Latihan

Gizi juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat menjaga kesehatan tubuh. Zat gizi juga berarti zat-zat dalam makanan yang diperlukan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya, yang digunakan langsung oleh tubuh, antara lain protein, vitamin, mineral, lemak, dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan, yang diperoleh berupa sari makanan dari hasil pemeriksaan sistem pencernaan.

Sumber Pustaka

ZAT-ZAT NUTRISI

Capaian Pembelajaran

Berdasarkan Fungsinya

KEBUTUHAN ZAT-ZAT NUTRISI A. Protein

Nilai protein erat kaitannya dengan kandungan asam amino esensial dari bahan atau makanan yang digunakan. Semakin banyak jenis dan jumlah asam amino esensial maka semakin tinggi nilai proteinnya dan semakin sedikit protein yang dibutuhkan. Protein lengkap, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial lengkap baik jenis maupun jumlahnya untuk menjamin pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan yang ada.

Protein tidak lengkap, yaitu protein yang mengandung asam amino lengkap, namun ada pula yang jumlahnya relatif sedikit. Protein yang berasal dari hewan lebih baik karena mengandung asam amino esensial dan nutrisi yang lebih tinggi.

Lemak

Makanan yang mempunyai kadar protein berkualitas tinggi adalah yang paling dekat dengan komposisi protein tubuh. Istilah ekstrak eter digunakan untuk senyawa yang diperoleh dengan mengekstraksi makanan menggunakan pelarut lemak, biasanya eter. Ekstrak eter pada bahan pakan ternak biasanya terdiri dari gliserol dan tiga asam lemak yang biasa disebut lemak.

Namun, komponen pakan ternak yang berasal dari tumbuhan, sterol, lilin dan produk seperti vitamin A, vitamin D, karoten seringkali menyumbang lebih dari 50% lemak makanan. Beberapa bahan pakan ternak yang terdapat di Indonesia mungkin mengandung 10% atau lebih ekstrak eter, misalnya dedak padi. Lemak pada dedak padi bersifat tidak stabil, karena efek pada penyimpanan akan menyebabkan pembusukan dan dapat menurunkan kesukaan ternak, serta hilangnya vitamin E dan terjadinya oksidasi asam lemak sehingga asam lemak tersebut rusak.

Asam lemak dibedakan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya, yaitu asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau kurang), rantai sedang (8 hingga 12 atom karbon), rantai panjang (14-18 atom karbon). Lemak hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai panjang yaitu asam palmitat (C16) dan asam stearat (C18). Minyak nabati umumnya sebagian besar mengandung asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dan asam linoleat, kecuali minyak kelapa dan kelapa sawit yang banyak mengandung asam lemak jenuh rantai sedang (C8-C14).

Asam lemak linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial karena diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. Fungsi lemak lainnya antara lain: sebagai sumber asam lemak esensial, sebagai sumber asam lemak esensial, sebagai wahana pengangkut vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K), sebagai pelumas, dan untuk menjaga kesehatan tubuh. suhu tubuh. . Lemak dari makanan dapat diubah menjadi pati dan gula, yang dapat digunakan sebagai sumber energi, atau disimpan di jaringan sel sebagai cadangan lemak.

Karbohidrat

Pada analisis bahan makanan (near analysis), karbohidrat yang digunakan dibagi menjadi dua bagian, yaitu BETN (Bahan tanpa ekstrak nitrogen) dan serat kasar. BETN merupakan karbohidrat yang mudah dicerna oleh enzim ternak di saluran pencernaan, sedangkan serat kasar terdiri dari komponen selulosa dan hemiselulosa yang sulit dicerna. BETN mengandung monosakarida, disakarida, trisakarida dan polisakarida terutama pati yang semuanya mudah larut dalam larutan asam dan basa dalam analisis serat kasar serta memiliki daya cerna yang tinggi.

Mannose ialah aldohexose yang berlaku dalam makanan, tetapi tidak bebas dalam makanan, tetapi terikat dalam bentuk mannose. Sukrosa terdapat dalam ubi keledek atau gula tebu, dan setiap molekul mengandungi satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Raffinose ialah trisakarida yang terdapat dalam biji kapas dan terdiri daripada glukosa, galaktosa dan fruktosa.

Pati merupakan polisakarida yang sangat penting pada tumbuhan dan merupakan zat penting dalam pakan ternak. Selulosa merupakan bagian dari heksosa, namun selulosa sulit dicerna dan merupakan sumber energi yang rendah. Selulosa dan hemiselulosa merupakan komponen polisakarida yang keduanya terdapat pada dinding sel tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh hewan monogastrik.

Sedangkan hewan ruminansia, karena alat pencernaannya mengandung mikroorganisme dan dibantu oleh enzim, mampu mencerna selulosa dan hemiselulosa. Lignin bukan bagian dari kelompok karbohidrat, tetapi ditemukan pada tumbuhan bersama dengan selulosa dan hemiselulosa. Pada tanaman muda kandungan ligninnya masih rendah, namun semakin tua tanaman maka kandungan ligninnya semakin tinggi.

Mineral

Jaringan tubuh hewan dan tumbuhan mengandung mineral dalam jumlah yang bervariasi, kurang lebih 22 unsur anorganik yang dibutuhkan oleh ternak. Elemental Ca diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi. Ca juga dibutuhkan dalam pembekuan darah, bersama dengan vitamin K, diperlukan untuk mengaktifkan enzim tertentu seperti lipase dari pankreas. Sapi ini mempunyai kadar Ca serum yang rendah, kejang otot dan pada kondisi lebih lanjut terjadi kelumpuhan.

Dalam tubuh hewan, fosfor lebih sedikit dibandingkan Ca, namun kedua unsur tersebut berkerabat dekat satu sama lain. Fosfor merupakan mineral penting untuk metabolisme, sebagai bagian dari ATP dan ADP yang berperan dalam proses. Magnesium berperan sebagai ion prostetik dalam berbagai reaksi enzimatik. Magnesium berhubungan erat dengan Ca dan P dalam distribusi dan metabolisme.

Sekitar 70% Mg dalam tubuh terdapat di tulang dan sisanya didistribusikan di berbagai cairan tubuh dan jaringan lunak serta mempunyai fungsi penting. Ion Cl adalah anion ekstraseluler utama, yang membentuk sekitar 85% dari total Cl dalam tubuh. Sebagian besar Cl terdapat dalam ikatan dengan Na, dan sebagian kecil terikat pada protein dan senyawa lainnya.

Kerja Cl bersama Na mengatur tekanan osmotik dan pH cairan ekstraseluler, ion Cl juga berperan sebagai aktivator enzim amilase dan komponen asam klorida dari sari lambung. Lebih dari 90% zat besi terdapat di dalam tubuh, terikat pada protein dan terutama pada hemoglobin, yang mengandung zat besi sebanyak 0,34%. Fe berfungsi sebagai pengangkut O2 dan CO2, pengangkut hidrogen dalam sel, komponen aktif beberapa enzim yaitu sitokrom peroksidase dan katalase, serta berperan dalam sintesis kolagen.

Vitamin

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Evaluasi pemenuhan pakan ternak dengan jenis kacang-kacangan Indigofera dan rumput gajah kerdil di lokasi Demfarm, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Analisis Nilai Gizi Pakan Ternak Fermentasi Berbahan Dasar Daun Jati (Tektona grandis) dengan Lama Fermentasi Berbeda.

Analisa Nutrisi Bahan Pakan

Banyaknya air dalam suatu bahan pakan dapat diketahui apabila bahan pakan tersebut dipanaskan hingga suhu 105⁰C. Bahan kering dihitung sebagai selisih antara 100% dan persentase kadar air suatu bahan pakan yang dipanaskan hingga ukuran tertentu (Anggorodi, 1994). Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan dalam berat basah (wet basis) atau berat kering (dry basis).

Jumlah abu pada bahan pakan hanya relevan untuk menentukan perhitungan bahan ekstrak tanpa nitrogen (Soejono, 1990). Kadar abu ditentukan dengan cara pengabuan atau pembakaran bahan pakan dalam oven pada suhu 400-600oC hingga seluruh karbon hilang dari sampel. Pada suhu tinggi tersebut, bahan organik pada bahan pakan dibakar dan sisanya berupa abu yang diyakini mewakili bagian anorganik pada makanan. Pertama, diasumsikan bahwa seluruh nitrogen pada bahan pakan adalah protein, pada kenyataannya tidak semua nitrogen berasal dari protein dan kedua, kandungan nitrogen protein sebesar 16%, namun kenyataannya kandungan nitrogen protein tidak selalu 16% (Soejono, 1990). .

Kadar lemak suatu bahan pangan dapat ditentukan dengan metode soxhlet, yaitu proses pengambilan suatu bahan dalam tabung soxhlet (Soejono, 1990). Labu lemak dikeringkan dalam desikator pada suhu 105-110oC selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. Fraksi serat kasar mengandung selulosa, lignin dan hemiselulosa tergantung pada spesies dan tahap pertumbuhan bahan tanaman (Anggorodi, 1994).

Langkah pertama dalam metode pengukuran serat kasar adalah menghilangkan semua bahan yang larut dalam asam dengan cara merebusnya dengan asam sulfat. Bahan yang larut dalam basa dihilangkan dengan cara direbus dalam larutan natrium basa. Kandungan BETN suatu bahan pakan sangat bergantung pada komponen lain seperti abu, protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar. Jika jumlah abu, protein kasar, ekstrak eter, dan serat kasar dikurangi dari 100, selisihnya disebut bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) (Soejono, 1990).

Soal Latihan

Daftar Pustaka

TEKNIK ANALISA KECERNAAN BAHAN PAKAN

  • Capaian Pembelajaran
  • Pengertian Kecernaan
  • Teknik Analisa Kecernaan Bahan Pakan
  • Kepentingan Angka Daya Cerna
  • Soal Latihan
  • Daftar Pustaka

Kecernaan suatu makanan erat kaitannya dengan komposisi kimianya, dan serat kasar mempunyai pengaruh yang besar terhadap kecernaan tersebut. Kaitannya dengan daya cerna adalah jika suatu makanan mempunyai kandungan serat yang tinggi maka daya cernanya akan rendah. Bahwa penambahan serat kasar sebesar 1% pada tanaman menyebabkan penurunan daya cerna bahan organik sekitar 0,7 hingga 1,0 unit pada hewan ruminansia.

Suatu pangan yang mengandung protein 6%, apabila protein tersebut cerna 100%, maka hanya mempunyai daya cerna semu (6-3)/6 x 100% atau 50%. Daya cerna suatu bahan pangan atau makanan tergantung pada komposisi zat gizi yang dikandungnya. Salah satu dampak terbesar pada hewan ruminansia terhadap kecernaan serat kasar adalah tingginya kadar karbohidrat yang mudah dicerna, sehingga menurunkan kecernaan serat kasar.

Penurunan kecernaan pakan dengan cara penggilingan dan pembuatan pelet lebih besar pada pakan yang banyak mengandung serat kasar yaitu pakan yang kualitasnya rendah. Karena nitrogen metabolik pada ruminansia lebih tinggi, maka daya cerna protein pada ruminansia lebih rendah dibandingkan non ruminansia. Secara umum perbedaan antara kambing dan domba serta sapi dalam hal daya cerna hampir sama.

Peningkatan jumlah makanan yang dimakan mempercepat kerusakan makanan di usus, sehingga mengurangi daya cernanya. Daya cerna yang tinggi dicapai pada jumlah konsumsi yang sedikit lebih rendah dari kebutuhan dasar hidup. Mengetahui angka kecernaan sangat penting untuk mengukur ransum yang diberikan untuk mempengaruhi pertumbuhan atau produksi.

Referensi

Dokumen terkait

Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan digunakan sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, membangun sel-sel tubuh yang baru dan juga untuk

• Zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dalam tubuh.. • Sebagai sumber energi,

menggantikan protein yg hlg; pembuatan protein baru dengan fungsi khusus; sebagai sumber energi; mengatur keseimbangan air; memelihara kenetralan tubuh; pembentukan

Lemak dapat berfungsi sebagai sumber energi untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ

Lemak pada pakan mempunyai peranan penting bagi ikan, karena berfungsi sebagai sumber energi dan asam lemak esensial, memelihara bentuk dan fungsi membran atau jaringan sel

Lapisan epidermis pun memiliki beberapa jenis sel diantaranya sel melanosit, sel Merkel, sel Langerhans penyaji antigen dan sel korneosit.1 Sebagai salah satu dari organ tubuh manusia

Anugrah Prima Energi dalam meningkatkan loyalitas pelanggannya, yaitu : a Membenahi sumber daya manusia SDM internal yang baik, b Menjaga kepercayaan konsumen, c Mempertahankan kualitas

Pengertian Zat Gizi 3  Komponen kimia dalam makanan yang digunakan tubuh sebagai sumber energi serta membantu pertumbuhan, perbaikan dan membantu perawatan pada sel-sel tubuh