• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU PENDIDII'4N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ILMU PENDIDII'4N"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik sosial politik dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru dalam praktek belajar mengajar agar seluruh siswa memahami pentingnya karya sastra atau manfaat membaca novel yang baik. Mahasiswa menilai penelitian ini bermanfaat sebagai media peningkatan kualitas pengajaran analisis suatu karya sastra. Kami juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para konsumen dan pecinta sastra dalam memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat dalam hal menghasilkan karya sastra yang baik, mempunyai pesan yang holistik, memuat pandangan totalistik terhadap alam semesta, dan mempertimbangkan pentingnya budaya tandingan.

Penelitian ini juga sangat bermanfaat sebagai media dan bahan dialog budaya tandingan terhadap budaya dominan.

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Hasil Penelitian yang Relevan

Negara ini selalu mengalami konflik tajam, pemberontakan dan kekerasan serta fragmentasi di tubuh militer. Persamaannya meneliti konflik sosial politik dalam novel, namun perbedaannya hanya terletak pada objeknya yaitu Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo. Penelitian ini akan mendeskripsikan konflik sosial dan politik, serta faktor-faktor penyebab konflik yang digambarkan Kuntowijoyo dalam karyanya.

Pengertian Novel

Novel adalah prosa fiksi yang menyajikan adegan-adegan atau kronik kehidupan manusia melalui gerak-gerik tokoh, yang mengikuti alur tertentu, disertai latar atau rangkaian peristiwa yang disusun dalam jangka waktu tertentu sehingga membentuk suatu cerita (Rahman dan Thamrin Clara Reeve ( dalam Wellek dan Warren) mengatakan bahwa novel adalah gambaran kehidupan dan perilaku nyata, dari zaman di mana novel itu ditulis. Jadi dapat dikatakan novel adalah sebuah karya sastra atau cerita fiksi yang berbentuk tulisan. atau kata-kata dan memiliki unsur internal dan eksternal.

Pengertian Apresiasi Sastra

Yang dimaksud dengan “apresiasi sastra” juga merupakan penjajakan secara sungguh-sungguh terhadap ciptaan sastra guna menumbuhkan pemahaman, penghayatan, kepekaan berpikir kritis, dan rasa senang terhadap ciptaan sastra. Makna hormat yang pertama dipelajari melalui pembacaan langsung dan/atau penikmatan karya sastra kreatif dalam segala bentuk dan variasinya. Bentuk evaluasi sastra yang tidak langsung adalah membaca berbagai kritik sastra atau ulasan para ahli, menonton film atau serial berdasarkan novel atau drama, menonton pertunjukan teater, mendokumentasikan karya sastra, melaksanakan kegiatan membaca dan mengumumkan atau menyelenggarakan lomba membaca dan lomba kreasi. karya sastra kreatif seperti puisi dan cerita pendek.

Dari pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa apresiasi adalah kegiatan seseorang ketika mempelajari karya sastra untuk memberikan penilaian atau pujian terhadap kualitas suatu karya melalui perasaan atau kepekaan batin, berpikir kritis, memahami dan mengenali nilai-nilai indah. yang diungkapkan. oleh penulis.

Konflik dalam Karya Sastra

Konflik dalam karya sastra bukanlah konflik mentah yang dihadirkan apa adanya, meskipun ada juga karya sastra yang secara sadar dan sengaja menghadirkan konflik sedemikian rupa agar menimbulkan dampak tertentu. Dengan demikian, karya sastra tidak sepenuhnya mencerminkan konflik yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Penyelesaian konflik politik positif ini lebih banyak dilakukan melalui jalur konstitusional dengan menggunakan mekanisme penyelesaian konflik yang disepakati bersama.

Kudeta, revolusi, terorisme dan bentuk-bentuk gerakan separatis merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik negatif (Surbakti 1992: 71).

Pandangan tentang Konflik Sosial dan Politik

Pembagian tipe konflik berkaitan dengan tipe masyarakatnya, yaitu masyarakat mapan dan masyarakat belum mapan. Salert (dalam Syahputra 2006: 11) mengartikan konflik sebagai benturan struktural dalam masyarakat yang dinamis antara struktur dominan dan struktur minimal. Namun konflik sosial dalam novel ini juga dianalisis karena konflik politik dan konflik sosial dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijyo saling berkaitan.

Konflik sosial dapat diartikan dari dua sudut pandang. Pertama, konflik merupakan konflik terbuka, seperti revolusi, pemogokan, dan gerakan perlawanan. Konflik sosial secara lebih luas dipahami sebagai keadaan dimana komponen-komponen masyarakat tidak berfungsi dengan baik atau sebagai gejala penyakit dalam masyarakat yang tidak terintegrasi secara sempurna. Dengan kata lain, konflik sosial diyakini sebagai fakta penting dalam masyarakat, baik masyarakat agraris maupun masyarakat modern.

Surbakti mengatakan konflik terjadi karena dalam masyarakat terdapat kelompok kepentingan, lembaga, organisasi, dan kelas sosial yang tidak selalu mempunyai kepentingan yang sama dan harmonis. Konflik sosial dapat diartikan sebagai perjuangan untuk mendapatkan nilai atau pengakuan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang langka. Secara sempit, konflik politik dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas kolektif anggota masyarakat, yang bertujuan untuk menentang kebijakan umum dan pelaksanaannya, terhadap perilaku penguasa dan seluruh aturan, struktur, dan prosedur yang mengatur hubungan antar partisipan politik.

Namun jika konflik diselesaikan dengan melibatkan pemerintah dan lembaga politik, maka konflik tersebut berkembang menjadi konflik politik. Konflik yang murni bersifat politis meliputi konflik antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain dalam upaya memperoleh dan/atau mempertahankan sumber daya yang dikuasai pemerintah.

Penyebab Konflik Sosial dan Politik

Mengingat kelompok sosial bukanlah kelompok yang statis, maka kelompok sosial tersebut senantiasa mengalami perubahan dalam perkembangannya. Di sisi lain, pemanfaatan massa, kelompok sosial, atau komunitas tidak dapat dihindari sebagai realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat politik. Duverger mengelompokkan kelompok ideologi secara rinci menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ideologi politik dan kelompok ideologi non-politik.

Faruk dalam bukunya Pengantar Sosiologi Sastra (2014: 2) mengupas tentang proses perubahan sosial, baik yang terjadi secara bertahap maupun revolusioner, beserta akibat-akibat yang timbul dari perubahan tersebut. Sosiologi sastra, sebagai ilmu yang objektif secara kategoris, membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini, bukan pada apa yang seharusnya terjadi. Sosiologi sastra sendiri mempelajari hakikat hubungan antar anggota masyarakat sastra dan memahami alasan terciptanya hubungan tersebut dengan segala konsekuensinya.

Sosiologi sastra sebagai suatu pendekatan pada dasarnya tidak berbeda maknanya dengan pendekatan sosio-sastra atau sosio-kultural terhadap sastra.Berbagai penulis telah mencoba membuat klasifikasi mengenai sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi terhadap sastra yang digunakan kebanyakan orang saat ini hanya mencakup pemberian perhatian besar pada aspek dokumenter sastra. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk menganalisis novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo.

Berangkat dari pernyataan tersebut, dalam mengkaji konflik sosial dan konflik politik dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo, penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra Wellek dan Warren yang didukung oleh teori-teori dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu politik. Novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan sebuah kejadian luar biasa dalam kehidupan manusia, yang darinya lahirlah sebuah konflik.

Jenis Penelitian

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Konflik Sosial dan Politik dalam Novel Wasripin dan Satinah

Novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo membantu memahami situasi konflik sosial dan politik yang terjadi di masyarakat Indonesia. Dalam hal ini penulis mencoba menjelaskan konflik-konflik yang terdapat dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo serta penyebab yang melatarbelakanginya. Konflik sosial dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo bermula dari kisah Wasripin muda yang lugu, pekerja keras, dan jujur.

Dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo, tiba-tiba Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tempat Wasripin bekerja terbakar sehingga menyebabkan kegiatan perekonomian terhambat. Dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo, upaya partai Randu dalam pemilu desa terlihat dengan batalnya kemenangan Pak Modi sebagai kepala desa yang dipilih rakyat. Dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo, Wasripin beberapa kali ditangkap dan diinterogasi polisi dengan tuduhan palsu.

Faktor penyebab konflik dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo selanjutnya adalah kekuasaan atau struktur pemerintahan yang memusatkan kekuasaan di tangan segelintir elite saja. Perbedaan ideologi menjadi penyebab lain yang memunculkan konflik dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo. Dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo terdapat dua pihak yang terlibat konflik.

Novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo mengembalikan ingatan kita akan peristiwa besar yang terjadi di masyarakat Indonesia. Dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo juga ditemukan panorama, modernitas, glamor, kegelapan dan kecemerlangan layaknya politisi dan intelektual. Konflik yang dihadirkan dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo merupakan konflik antara elit politik dan pemerintahan yang cenderung menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan egois.

Faktor penyebab konflik dalam novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo adalah kekuasaan atau struktur pemerintahan yang memusatkan kekuasaan di tangan segelintir elite saja.

Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Politik dalam Novel Wasripin

Pembahasan

Jadi merekalah yang hanya menekankan pada kekuasaan yang digerogoti oleh perkembangan situasi politik. Konflik yang akan terjadi hanya akan menjadi konflik yang berlarut-larut dan akan menghancurkan sistem politik yang ada. Dalam kurun waktu yang panjang, novel Kuntowijoyo mencoba mengkaji dan menelusuri perjuangan sosial dan politik yang mewarnai dunia politik Indonesia.

Tokoh Wasripin dan Pak Modi melihat, peristiwa demi peristiwa yang mewarnai kehidupan bangsa ini sungguh menghadirkan sebuah mosaik besar yang berakhir di Jakarta sebagai pusat permasalahan besar dan pembusukan di tanah air Indonesia. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto saat itu harus tumbang akibat gerakan reformasi. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru tidak serta merta mengubah Indonesia menjadi lebih baik, namun praktik korupsi masih tetap ada di era reformasi.

Perbedaan ideologi yang paling menonjol adalah perbedaan ideologi politik yang diterapkan pemerintah dengan ideologi tokoh reformasi yang menginginkan perubahan. Dengan adanya novel Wasripin dan Satinah karya Kuntowijoyo diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dinamika sosial politik yang ada di Indonesia, dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam melakukan penelitian di bidang sosial politik. permasalahan yang kemudian dapat dikembangkan melalui penelitian lapangan. Review Sosiologi Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy.. http://www.google.com/csecxUTFSearch&q=konflik+menurut+para+ahli+file+ty pedoc&hl=engsc.tab=0gsc.q=konflikmenurutparaahlifiledoc&gsc.page.

Konflik Menurut Para Ahli, (online), (http://www.google.com/csecxUTFSearch&q=konflik+menaturan+para+ah li+file+typedoc&hl=engsc.tab=0gsc.q=konflikmenurutparaexpert, diakses 20 April 2015) . Setelah kejadian tersebut, perjalanan hidup Wasripin pun dimulai, ia akan bertemu dengan Pak Modin, seorang imam surau yang sebelumnya menjabat sebagai perangkat desa namun dipecat.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Saat GPL mendekat, pamannya berteriak, "Berhenti di situ." Tanpa diduga, mereka tidak bisa bergerak dan tidak ada yang mengetahuinya. Wasripin dituding memelihara tuyul karena sebagian besar yang meminta bantuannya kehilangan uang dan polisi membawanya ke pengadilan. Pesta Randu sedang berulang tahun dan hendak menggelar panggung pertunjukan di depan alun-alun, namun entah kenapa panggung tersebut ambruk saat acara berlangsung.

Peristiwa ini menjadi perbincangan di kalangan pihak Randu, peristiwa kayu ilegal di teluk membuat TPI terbakar. Penganugerahan penghargaan kepada Wasripin akhirnya membuat Ketua Umum Partai Randu berupaya semaksimal mungkin untuk membatalkannya. Nelayan mogok, pasokan ikan tidak ada dan ketua partai desa nelayan mengajukan surat pembubaran partai.

Buku cerpennya yang berjudul Dilarang Mencintai Bunga, memenangkan hadiah sastra Pusat Bahasa (1994).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mendes- kripsikan penokohan orang tua, hubung- an intertekstual tokoh tersebut dengan Ronggowarsito dan Nabi Hidzir, serta refleksi