• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi asesmen autentik dalam kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi asesmen autentik dalam kurikulum"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Warta Sudarmawan: Penerapan Authentic Assessment dalam Kurikulum Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Matematika di SMP Kalijogo Wates. Penilaian autentik dalam kurikulum Merdeka Belajar merupakan penilaian yang digunakan untuk mengukur pencapaian keterampilan siswa secara lebih tepat dan realistis dengan mengadaptasi jenis dan fungsi penilaian autentik yaitu penilaian pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning), termasuk penilaian untuk pembelajaran. proses (assessment for learning), dan penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment as learning). Tujuan penelitian ini kemudian untuk mendeskripsikan penerapan penilaian autentik pada kurikulum mandiri pembelajaran Matematika di SMP Kalijogo Wates, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan penilaian autentik kurikulum Merdeka Belajar Pembelajaran Matematika di Kalijogo. SMP Wates.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dalam penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran matematika telah berjalan tanpa kendala. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dan tanpa hambatan yang berjudul “Implementasi Penilaian Otentik dalam Kurikulum Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Matematika di SMA Kalijogo Wates”. Selain itu, tesis ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan penerapan penilaian autentik dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan penilaian autentik pada kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran matematika.

The Implementation of Authentic Assessment in the "Merdeka Belajar" Curriculum in Mathematics Learning

Implementation of Authentic Assessment in KUMER for Mathematics Learning

The assessment is based on end-of-process assessment, assessment for the learning process, and assessment as a learning process. The implementation of authentic assessment is integrated into the teaching and learning activities (Barrio et al., 2015). The assessment procedures and techniques used in this study refer to the guidelines provided in the book "Panduan Pembelanja dan Asesmen".

Anggraena et al., 2022) as well as the Learning Outcomes (Capaian Pembelanja or CP) in "Keputusan BSKAP No. The teacher uses various assessment techniques and tools according to the needs to measure students' learning outcomes (Ikhwan, 2018). The component of the teaching module includes general information, core components (Kompetensi Inti), lesson plans (RPP), appendices (lampiran) and the assessment techniques used (teknik asesmen yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang yang langang).

Although within the teaching module there are criteria that are not mentioned such as enrichment (pengayaan), remediation, reading material for the teacher (bahan bacaan pengajar), meaningful understanding (pemahaman bermakna) and various assessment techniques used.

Assessment at The End of The Learning Process

Assessment of the Learning Process

At the start of a new subject, the teacher carries out a diagnostic assessment in the form of a diagnostic test, specifically aimed at cognitive diagnostics. According to Kunandar (2013), an attitudinal competency assessment evaluates students' attitudinal competencies conducted by the teacher. The teacher uses evaluation reports, self-evaluation and peer assessment techniques to measure students' attitudinal competencies.

Assessment diaries are records of teacher observations of students' strengths and weaknesses in relation to their attitudes and behaviors during and outside the classroom (Kunandar, 2013). The teacher uses an integrated assessment diary alongside the teaching and learning process in the classroom to assess students' behavior and attitudes during their participation in classroom activities. The teacher implements integrated self-assessment and peer assessment as part of assessment as a learning process, because these assessments include criteria and are considered part of the learning process (Yan and Boud, 2021).

The teacher uses knowledge assessment techniques such as written tests in the form of formative assessments with essay questions and task assessments. The teacher implemented all the techniques of authentic assessment for the knowledge aspect, except the oral testing technique, because the methods used were tailored to the teacher's data needs. Therefore, the teacher did not use the oral test due to time efficiency and data requirements.

The teacher then uses the checked work to take into account the learning outcomes and as physical evidence of the student's tasks. The teacher uses self-assessment, peer assessment and teacher self-assessment to implement authentic assessment techniques in assessment as a learning process.

Steps of Authentic Assessment

Assessment as a learning process refers to the assessment used to reflect on the learning process and serves as a formative assessment (Sufyadi et al., 2021). In assessment as a learning process, students play an active role as the main actors and become the best assessors of their learning through self-assessment. Involving students in the assessment process is crucial for assessment as a learning process (Yan and Boud, 2021).

In line with Granberg et al (2021), teachers can implement self-assessment and peer assessment to make students active participants in formative assessment. Students are asked to fill in self-assessment sheets to assess themselves on the learning process they have undertaken. Self-assessment is to foster self-confidence, promote self-reflection to identify strengths and weaknesses, and encourage honesty and objectivity in the assessment process (Darma et al., 2018).

Teacher self-assessment is conducted concurrently with student self-assessment, where teachers complete self-assessment sheets to reflect on and evaluate their teaching activities. Peer assessment asks students to assess each other individually or in groups, focusing on the relevant competencies that have been achieved (Afifah, 2022). The participation in peer assessment promotes objective behavior and serves as an informal assessment method within the assessment as a learning process (Fatmawati and Nendi, 2022).

Research by Lutfiana (2022) supports the use of formative assessment techniques, such as self-assessment and peer assessment, in implementing assessment as a learning process. xxix. and giving assessments in solving problems). Teachers determine the KKTP based on the Learning Objectives (LTs) that have been set, using an interval-valued rubric format (Sufyadi et al., 2021).

Performing operations related to buying and selling (Selling Price, Buying Price, Profit, Loss, and Discount)

  • Obstacles of Authentic Assessment in the KUMER in Mathematics Learning

Authentic tasks refer to real-world tasks assigned by the teacher to measure student performance (Nurgiyantoro and Suyat, 2011). The teacher finds it challenging to develop teaching materials, especially for assignments and assessment rubrics. The teacher mentions that students who do not meet the assessment criteria will be given remedial measures.

The time limit is a limitation that the teacher faces when preparing teaching materials and analyzing students' work. The teacher states that the assessment instruments in the Merdeka Belajar curriculum are very detailed. The teacher could not include enrichment questions in the learning module due to time constraints.

In addition, both the teacher and students face time constraints when discussing the results of assignments, resulting in incomplete discussions. To overcome the challenge of analyzing student work, the teacher processes the data between empty learning spaces. The barriers faced by the teacher in implementing authentic assessment in the Merdeka Belajar curriculum for the mathematics subject at SMP Kalijogo Wates are divided into three categories: teacher barriers, student barriers and time constraints.

The efforts made by the teacher to overcome these obstacles in the implementation of authentic assessment in the Merdeka Belajar curriculum for the Mathematics subject at SMP Kalijogo Wates were adapted to the nature of each obstacle. For example, the teacher prepares teaching materials well in advance to overcome the time constraint in preparing teaching tools.

Latar Belakang

Penilaian merupakan inti pengajaran untuk menentukan tindakan apa yang dilakukan guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa (Syaifuddin, 2020), sehingga penilaian diintegrasikan dengan pembelajaran (Kesianye, 2015). Hal ini sejalan dengan pendapat Suryo dan Yuni (2020) yang menyatakan bahwa penilaian autentik menerapkan apa yang telah dipelajari siswa dalam situasi nyata. Kegiatan penilaian autentik dalam pembelajaran matematika dapat memberikan informasi komprehensif tentang hasil belajar siswa secara lebih rinci.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Kalijogo Wates terlihat bahwa sekolah tersebut telah menerapkan penilaian otentik dalam kurikulum Merdeka Belajar. Sejalan dengan hal tersebut, Achmad dkk (2022) menyatakan bahwa guru masih menghadapi tantangan dalam hal metode pengajaran dan proses penilaian, sehingga pemahaman penilaian autentik hanya sekedar memahami dan beradaptasi dengan kurikulum 2013 yang masih mengandung kebingungan. Senada dengan hasil penelitian Ma’ruf (2019), guru belum sepenuhnya memahami penilaian autentik sehingga penerapannya kurang tepat dan salah. Hal ini dikarenakan kriteria penilaian yang dilakukan guru masih berfokus pada aspek pengetahuan. kemudian siswa hanya menerima tugas dan kemudian mengumpulkannya. 2019) menyatakan bahwa kunci untuk menggambarkan pencapaian kompetensi siswa adalah pemahaman penilaian autentik yang dilakukan guru.

Guru matematika SMA Kalijogo Wates kurang melakukan penilaian autentik dengan benar dan akurat pada saat melaksanakan penilaian autentik. Karena kriteria evaluasi yang diterapkan oleh guru masih terfokus pada aspek pengetahuan, maka siswa hanya diberikan tugas dan kemudian menyerahkan tugas tersebut. Padahal, penilaian autentik dalam kurikulum Merdeka Belajar lebih mengutamakan proses dan tahapan yang dilalui siswa dalam mencapai hasil belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka pelaksanaan penilaian autentik yang dilakukan oleh guru matematika di SMP Kalijogo Wates perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru menerapkan penilaian otentik dalam kurikulum Merdeka Belajar dalam pembelajaran matematika, serta kendala penerapan penilaian otentik dalam kurikulum Merdeka Belajar dalam pembelajaran matematika seperti yang dialami oleh guru SMP Kalijogo Wates.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi guru matematika untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika khususnya penilaian autentik di SMA Kalijogo Wates. Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Paradigma Pedagogis Reflektif (PPR) Untuk Mengembangkan Sikap Peduli Sosial Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual pada kelas VIII. kepada siswa kelas SMP Negeri 2 Barombing Kabupaten Gowa.

Mengembangkan penilaian autentik berbasis pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran fisika. Kurikulum mandiri untuk mengatasi learning loss pada masa pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pemerintah). Implementasi Penilaian Otentik Kurikulum Mandiri Dalam Pengembangan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Keyakinan Moral Siswa Kelas X MAN 1 Langkat.

Implementasi Kurikulum Mandiri Pendidikan Agama Islam di SMK Pusat Unggulan Sintang. Analisis Keterlaksanaan Penilaian Otentik Pada Pembelajaran Tematik Tema 1 Mata Pelajaran IPS Kelas IV B MI AL Mursyidiyyah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang evaluasi implementasi kurikulum 2013 pada aspek penilaian autentik mata pembelajaran PPKn di SMP wilayah Kota Binjai

autentik) adalah satu asesmen hasil belajar yang menuntut siswa dapat menunjukkan basil belajar berupa kemampuan dalam kehidupan nyata, bukan sesuatu yang

Penelitian yang berjudul “ Penilaian Autentik pada Mata Pelajaran Seni Tari dalam Implementasi Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame,

Penelitian ini telah berhasil mengembangkan model program aplikasi asesmen autentik yang diberi nama Astentik (Asesmen Autentik) beserta buku manualnya yang dapat digunakan untuk

Hasil penelitian implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Karangmonol menerapkan penilaian autentik

Penilaian Autentik Matematika Kurikulum 2013 Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru

Proyek Asesmen Mandiri Implementasi Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS) di SDN 80

Pembahasan tentang proses pembelajaran dan asesmen, termasuk asesmen formatif dan sumatif dalam Kurikulum Merdeka di bidang