• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA "

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan.

Daftar Hadir Seminar Proposal 4. Kartu Bimbingan

Foto-Foto

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori 1. Implementasi

  • Pembelajaran Saintifik
  • Kurikulum 2013

Pendekatan saintifik bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa untuk mengetahui, memahami, mengamalkan apa yang dipelajari secara ilmiah. Menurut Sudarwan, pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa untuk mengetahui, memahami, mengamalkan apa yang dipelajari secara ilmiah.

ف ْاوُزُشوٱ

للّٱ َهيِرَّلٱ

مُكىِم

و َهيِرَّلٱ

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik dalam beriman, memahami, menghayati, dan mengamalkan. Pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar, yaitu kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan yang dilakukan secara terencana dan sadar untuk mencapai tujuan. Guru pendidikan agama Islam yang melaksanakan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan secara mandiri terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

Tayar Yusuf memaknai Pendidikan Agama Islam sebagai upaya sadar generasi tua untuk memberikan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan kepada generasi muda agar menjadi manusia yang bertakwa. Kemudian, pendidikan agama Islam secara umum bertujuan untuk membentuk pribadi manusia menjadi pribadi yang mencerminkan ajaran Islam dan bertakwa kepada Allah, atau “hakikat tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia yang sempurna”.

اىُى ْاىُقَّتٱ

Selain itu, Zakiah Dradjat berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah “untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

نىُمِل ۡسُّم١٠٢

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Pertama, penelitian Suster Choirun Nisa (2018) yang berjudul Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di MTS Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Kedua, penelitian Saudara Irfad Faiq Abdillah (2016) yang berjudul Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri II Puger. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh saudara Muhammad Fadhli (2017) dengan judul Penerapan Pendekatan Saintifik pada Topik Pendidikan Agama Islam dan Akhlak pada Kelas X di SMA YP UNILA Bandar Lampung.

41 Choirun Nisa, “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pie di Mts Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung”, (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018). 42 Irfaq Faiq Abdillah, “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri II Puger”, (Arsip Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016).

Kerangka Berfikir

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting tentang sifat suatu barang atau jasa. Penelitian kualitatif dapat dirancang untuk berkontribusi pada teori, praktik, kebijaksanaan, masalah, dan waktu. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan cara mendeskripsikan realitas secara benar, dirumuskan dengan kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data relevan yang diperoleh dari situasi alam.

Metode penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan filosofi yang digunakan untuk menyelidiki keadaan benda-benda alam (bukan eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen utamanya, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), dan analisis data bersifat induktif. . /kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Jenis pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Gambar 1.1  Kerangka Berfikir
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

Tempat dan Waktu Penelitian

Dari beberapa peneliti yang telah diuraikan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang diperoleh melalui kata-kata dalam bentuk deskriptif, berdasarkan observasi atau wawancara yang diperoleh melalui fakta-fakta kejadian di lapangan.

Subjek dan Informan

Instrumen Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Observasi merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diteliti.Teknik observasi ini digunakan penulis untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang situasi dan kondisi objek penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung yaitu pengamatan langsung di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, asisten siswa pendidikan agama Islam, guru IPS dan siswa di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan.

Untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip pembelajaran saintifik pada kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan. Teknik dokumentasi ini penulis gunakan untuk mengisi angket, dari kegiatan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas.

Tehnik Analisa Data

Pada pengumpulan data dilakukan tahap reduksi sebagai berikut (meringkas, mengkode, menelusuri tema, membuat cluster, membuat partisi, membuat memo). Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, mengklasifikasikan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diverifikasi. Miles & Huberman mendefinisikan presentasi sebagai sekumpulan informasi terstruktur yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.

Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah salah satu bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang lengkap. Kesimpulan akhir tidak hanya muncul pada saat proses pengumpulan data saja, namun harus diverifikasi agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Tehnik Uji Keabsahan

  • Sejarah SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan
  • Letak Geografis SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan
  • Keadaan Guru dan Karyawan SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan
  • Keadaan Sarana Prasarana SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan

SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan terletak di Jalan Lintas Bengkulu Selatan, Desa Pajar Bulan, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, yang berdiri pada tahun 1997.48. SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan terletak di Jalan Lintas Bengkulu Selatan, Desa Pajar Bulan, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar. Berdasarkan data sekolah, jumlah siswa SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan tahun 2020-2021 berjumlah 522 orang, yaitu 252 siswa perempuan dan 270 siswa laki-laki.

Untuk memajukan pendidikan di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan telah dibangun dan dilengkapi dengan sarana prasarana. Data sarana dan prasarana SMAN 8 Bengkulu Selatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Hasil Penelelitian

Selain penerapan pembelajaran saintifik, siswa hendaknya aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berkesinambungan sehingga akan meningkatkan keaktifan anak untuk mendapatkan nilai dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode medis dan pembelajaran sangat menarik perhatian kami dan komunikasi kami dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik.” 77. Sesuai dengan yang diterapkan dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan, ilmu pengetahuan harus dimiliki oleh setiap manusia pendidik, begitu pula siswa harus saling melengkapi dalam kelangsungan proses pembelajaran di kelas.

Ya, dalam proses pembelajaran kita harus mempunyai ilmu, dan tentunya kita sebagai pelajar harus mempunyai ilmu yang luas selain ilmu yang diberikan. Sehingga siswa juga dapat terbiasa memecahkan suatu masalah yang muncul dalam proses pembelajaran di kelas.

Pembahasan Hasil Penelitian

Ruang lingkup kelas terdiri dari siswa yang dilihat dari cara belajarnya, karakter siswa, hubungan sosialnya, kedisiplinannya, tanggung jawabnya dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kelas, dalam perannya guru harus mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar dan merupakan salah satu aspek lingkungan sekolah yang perlu ditata dan mampu memecahkan permasalahan yang timbul di lingkungan sekolah. dan proses pembelajarannya. Dan juga dalam proses pembelajaran yang berkesinambungan, penggunaan media dan metode merupakan hal yang penting bagi kemajuan proses pembelajaran dan dapat membantu memajukan pola pikir anak dan terlihat penggunaan media dan metode serta pemanfaatan sumber daya yang ada. Sarana prasarana yang ada di sekolah memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat berpikir anak dan kreativitas berpikir anak ketika mempelajari pembelajaran sains.

Dalam proses pembelajaran, ilmu dan wawasan yang luas merupakan anugerah dari Allah SWT, namun hal tersebut tidak lepas dari hakikat belajar. Dalam keberlangsungan proses pembelajaran tentu saja ada permasalahan atau permasalahan, dan dari permasalahan tersebut pasti ada solusinya, namun dalam penyelesaian permasalahan dalam proses pembelajaran tidak akan pernah ada.

Kesimpulan

Hal ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian telah melaksanakan lima tahapan pembelajaran saintifik yaitu mengamati, menanya, menjawab, menalar dan mengkomunikasikan, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dalam prosesnya. Dalam proses pembelajaran pasti akan mengalami suatu permasalahan, namun hal tersebut pasti akan muncul solusinya baik bagi guru maupun siswa, dalam kelangsungan proses pembelajaran pasti diperlukan media dan metode, dengan pemilihan media yang tepat dan metode, maka akan sangat berpengaruh dan membantu proses belajar anak. Khusus pada bidang pembelajaran IPA, Kurikulum 2013 menarik minat belajar anak serta dapat meningkatkan kreativitas dan semangat belajar anak.

Saran

Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Akhlak Pada Kelas X Di SMA YP UNILA Bandar Lampung Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri II Puger” S1 Arsip Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim. Wawasan apa yang dimiliki seorang guru agar kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tercapai.

Metode apa yang dipilih guru mata pelajaran pendidikan agama Islam agar pembelajaran aktif sesuai dengan yang diharapkan. Apa yang harus dilakukan guru ketika menghadapi proses pembelajaran pada pembelajaran pada kurikulum 2013 pada mata pelajaran agama Islam.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Satuan Pelajaran: SMP Negeri 8 Bengkulu Selatan Mata Pelajaran: Pendidikan Agama dan Akhlak Kelas/Semester: VIII/I. Materi Utama : Hidup tenang dengan kejujuran, amanah dan Istiqamah. KI-2) Menghargai dan menghargai perilaku adil, disiplin, tanggung jawab, kepedulian (toleransi, gotong royong), santun, percaya dalam berinteraksi efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam lingkup pergaulan dan eksistensi; KI-4) Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkrit (menggunakan, menguraikan, merangkai, mengadaptasi dan mencipta) dan ranah abstrak (menulis, membaca, berhitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang telah dipelajari di sekolah dan sumber lainnya sudut pandang/teori yang sama.

Tujuan Pembelajaran

MATERI PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan pertama

  • PENILAIAN 1. Sikap spiritual
    • Sikap sosial
    • Pengetahuan

Secara berkelompok, siswa mencari contoh nyata jujur ​​dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai sumber. Siswa mengajukan pertanyaan tentang manfaat perilaku amanah, atau pertanyaan lain yang relevan dan nyata. Secara berkelompok, siswa mencari contoh nyata perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai sumber.

Siswa mengajukan pertanyaan tentang manfaat perilaku istiqamah atau pertanyaan lain yang relevan dan terkini. Secara berkelompok, siswa mencari contoh konkrit istiqamah dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai sumber.

Kompetensi Inti (KI )

Kompetensi Dasar Dan Indikakator Pencapaian Kompetensi

  • Materi Pembelajaran Reguler a. Pengertian shalat berjamaah
  • Materi Pembelajaran Remedial Tata cara shalat berjamaah
  • Media
  • Alat a. Laptop

Langkah Langkah Pembelajaran Pertemuan pertama

Renungkan bersama pembelajaran yang telah diterapkan. R. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok “terbaik”, yaitu. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang siswa dengan penuh rasa hormat;

Penilaian , Pengayaandan Remidial 1. Penilaian

  • Penilaian Sikap Sosial
  • Penilaian Pengetahuan
  • Pengayaan

Di bawah bimbingan guru, siswa menyelesaikan materi pembelajaran secara demokratis. v. Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. w. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. Terlampir 2. Mengucap syukur atas karunia Tuhan Terlampir 3. Menyapa sebelum dan sesudah melahirkan. Penjelasan pengertian salat berjamaah terlampir 2. Memperlihatkan bukti Naqli tentang salat berjamaah terlampir 3. Penjelasan ketentuan salat berjamaah terlampir 4. Penjelasan tata cara salat berjamaah terlampir.

Siswa yang tidak menguasai materi dijelaskan dan dinilai kembali di luar waktu pembelajaran setelah pulang sekolah. Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan sikap spiritual yang ditunjukkan siswa dengan menggunakan kriteria sebagai berikut.

Gambar 7 dan 8. Proses Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama  Islam
Gambar 7 dan 8. Proses Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Berfikir
Gambar 7 dan 8. Proses Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama  Islam
Gambar 9 dan 10. Proses Wawancara dengan Waka Kurikulum.
Gambar 3. Dan 4. Proses wawancara dengan  Kepala sekolah.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Problematika implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi multi kasus di SMP Negeri 1

Implementasi pendidikan karakter kurikulum 2013 pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMK Negeri 9 Surakarta ini meliputi perencanaan pendidikan karakter yang

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi penilaian autentik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterlaksanaan pendekatan saintifik berdasarkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran fisika

SD Al-Irsyad 01 Purwokerto adalah suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran

Dengan penerapan kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaranya pada semua mata pelajaran rumpun pendidikan agama islam tak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana (1) implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Plus Ar-Rahmat dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan kurikulum