• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Qirâ’ah Sab‘ah terhadap Penafsiran Ath-Thabarî dalam Tafsir Jâmi ‘Al-Bayân

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implikasi Qirâ’ah Sab‘ah terhadap Penafsiran Ath-Thabarî dalam Tafsir Jâmi ‘Al-Bayân"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Skripsi berjudul “Implikasi Qirâ'ah Sab'ah Terhadap Tafsir Ath-Thabarî Dalam Tafsir Jâmi 'Al-Bayân' An Ta'wîl Ay Al-Qur'an (Studi Analitik Ayat Sejarah Surat AL-Baqarah) ) ". Dari berbagai jenis qirâ'ât tersebut, mungkin masih banyak makna dalam Al-Qur'an yang belum diketahui. Perbedaan qirâ'ât Al-Qur'an mengenai isi ucapan atau kalimat terkadang mempengaruhi makna ucapan atau kalimat tersebut, dan terkadang tidak.

Kemudian penulis mengumpulkan ayat-ayat qishshah yang mengandung perbedaan qirâ‟ât dalam tafsir Jâmi „ al-Bayân „an Ta‟wîl ay Al-Qur’an. 1 Nurhasanah Nasution, “Qirâ'ât dan Tafsir Ayat Hukum dalam Tafsir al-Jâmi' Li Ahkam Al-Qur'an Karya al-Qurthubî (Studi Analisis Surat An-Nisâ' dan Al-Mâidah)", Skripsi, Lembaga Penelitian Sains Al-Quran (IIQ) Jakarta, 2019, hal. Berbagai jenis qirâ'ât, selain memudahkan dalam membaca teks Al-Qur'an, juga merupakan alat penafsiran Al-Qur'an.

Adanya qira'at ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin memperdalam makna Al-Qur'an, baik berupa hukum, hikmah maupun maknanya yang luas.4. Pengaruh qirâ‟ât dalam penafsiran menyebabkan mufassir menafsirkan Al-Quran sesuai kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. 3 Ahmad Fathoni, Kâidah Qirâ‟ât Seven1&2 Menurut Tarîq asy-Syâthibiyyah, Volume 1, (Tangerang Selatan: Yayasan Lokakarya Metode Maisura, Agustus 2016), hal.

5Salimudin, "Qirâ'ât dalam Kitab Tafsir (Kajian ayat-ayat teologi dalam al-Kasysyâf dan Mafâtih al-Ghaib)", Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, hlm. 7 Salimudin, "Qirâ'ât dalam Kitab Tafsir (Kajian ayat-ayat teologi dalam al-Kasysyâf dan Mafâtih al-Gaib)", hlm. 8 Nurhasanah Nasution, “Qirâ’ât dan Pentafsiran Ayat-ayat Hukum dalam Tafsir al-Jâmi’ Li Ahkam Al-Qur’an Karya al-Qurthubî (Analisis Kajian Surah An-Nisâ’ dan Al-Mâidah)”, h.

Identifikasi Masalah

Implikasi qirâ‟ât terhadap tafsiran dalam tafsir Jami‘ al-Bayân oleh Ibn Jarîr ath-Thabarî.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

9 berfokus pada varian qirâ‟ât ayat-ayat teologis, khususnya yang berkaitan dengan dosa besar dan nasib pelaku dosa besar. Pembahasan tentang qirâ‟ât dikaji dari berbagai sudut pandang, mulai dari ragam, bentuk, kualitas, fungsi dan pengaruhnya terhadap penafsiran. Kontribusinya bagi peneliti adalah memberikan gambaran penelitian yang akan penulis gali mengenai implikasi qirâ‟ât bagi penafsiran para penafsir.

Penelitian ini mengungkap persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan penulis selidiki yaitu kitab tafsir yang digunakan dalam penelitian beserta ayat-ayat qirâ'âtnya. Pendekatan ini digunakan untuk melihat latar belakang penulis kitab, perkembangan qirâ'ât dan memahami konstruksi pemikiran az-Zamakhsyarî. Persamaannya adalah sama-sama menjelaskan qirâ'ât dalam penafsiran dan pendekatan yang digunakan.16.

Judul “Qirâ‟ât dalam Ayat Ahkam dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Fiqh” ditulis oleh Miftah Khilmi Hidayatulloh. Kajian ini membahas tentang berbagai perbedaan qirâ‟ât pada ayat ahkam yang hanya muncul pada delapan ayat yaitu QS. Hal ini disebabkan karena perbedaan qirâ‟ât pada ayat ahkam lainnya tidak menggunakan ketentuan yang benar.

Persamaan dan perbedaan penelitian yang akan penulis telaah adalah sama-sama membahas qirâ‟ât dalam penafsirannya, yang membedakan hanyalah peneliti sebelumnya menggunakan ayat ahkam sebagai bahan penelitian dan yang digunakan adalah tafsir al-Qurthubi. 16 Salimudin, “Qirâ‟ât dalam Kitab Tafsir (Kajian Ayat Teologi dalam al-Kasysyâf dan Mafâtih al-Gaib),” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Skripsi mahasiswa Raden Intan Lampung tahun 2019, tahun 2019.” Pengaruh Qirâ‟ât Terhadap Tafsir Surat ar-Rahmân (Kajian Tafsir Ruh al-Ma"âni)” yang ditulis oleh Muhammad Nur Amin.

Penelitian ini membahas tentang implikasi qirâ‟ât terhadap penafsiran dalam kitab Rûh al-Ma'âni karya Imam al-Alûsî, dimana peneliti hanya fokus pada surat ar-Rahmân. 17 Miftah Khilmi Hidayatullah, “Qirâ‟ât dalam Ayat Ahkam dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Fiqih,” dalam Jurnal Akidah Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Islam Volume V, Nomor 1, April 2017. 18 Muhammad Nur Amin, “ Implikasi Qirâ‟ât dalam Tafsir Surat ar-Rahmân (Kajian Tafsir Rûh al-Ma'âni),” Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Kerangka Teori

  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Penulis disini menitik beratkan pada qirâ‟ah sab„ah dalam tafsir Ath-Thabari yang terdapat pada surat Al-Baqarah, dimana ayat-ayat yang dikaji hanya fokus pada ayat-ayat cerita saja. 19. 13 Pada uraian qirâ‟ah sab„ah, penulis menguraikan terlebih dahulu nama-nama imam qirâ‟ah sab„ah beserta râvisnya, kemudian menyebutkan kaidah ushul dan farsy al-huruf. Penulis lebih fokus pada aksara Farsi saja, untuk melihat bagaimana implikasinya terhadap penafsiran Ath-Thabari dalam Surat Al-Baqarah.

Metode penelitian ini secara kualitatif berdasarkan pengolahan data berupa kata-kata dan bukannya angka dengan jenis penelitian perpustakaan (Library Research), sehingga data yang diperoleh berasal dari kajian teks atau buku yang relevan dengan topik atau rumusan di atas. masalah. Tumpuan objek kajian adalah kepada qirâ‟ât yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah dalam tafsiran Jamila al-Bayân oleh ath-Thabari. Untuk menjadikan penelitian ini lebih fokus dan jelas, dalam menganalisis implikasi qirâ‟ât yang terdapat dalam tafsir ath-Tabarî, penulis akan membandingkannya dengan tafsir lain, seperti: al-Qurthubî, Ibnu Katsîr, ash-Syaukânî, dan lain-lain.

Data primer yang digunakan adalah tafsir Jâmi’ al-Bayân ’an Ta’wîl ay Al-Qur’an karya Ibnu Jarir ath-Thabarî. Data sekunder merupakan data pendukung yang berkaitan dengan penelitian, seperti kitab atau kitab qirâ‟ât, kitab „ulûm Al-Quran, ilmu pengetahuan. 22 Târiq ash-Syâthibiyyah merupakan paket jalur transmisi bacaan Al-Qur'an yang dipilih, dibakukan dan dipopulerkan oleh Imam Syâthibi (538 H-590 H), lihat Ahmad Fathoni, Metode Maisura, hal.

Sehubungan dengan penelitian yang akan penulis laksanakan, metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penulis mengumpulkan dan menggabungkan data dari berbagai sumber bacaan yang berkaitan dengan topik permasalahan. Teknik ini merupakan proses pengorganisasian dan pemilahan data ke dalam kategori-kategori dan unit-unit deskriptif dasar sehingga dapat ditemukan tema-tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sesuai yang disarankan oleh data. Langkah awal teknik ini adalah dengan mengkaji seluruh data dari berbagai sumber kemudian mereduksi data tersebut dengan membuat ringkasan dasar.

Langkah selanjutnya adalah menyusun rangkuman menjadi unit-unit, kemudian unit-unit tersebut dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang sama. 15 Dengan demikian akan terlihat betapa besarnya akibat qirâ‟ah sab„ah terhadap penafsiran surat Al-Baqarah dalam tafsir Jâmi„ al-Bayân Imam ath-Thabarî.24. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sejarah untuk mengetahui lebih jauh tentang kepribadian ath-Tsabarî, termasuk biografinya, latar belakang sosialnya dan kiprahnya di bidang keagamaan.

Teknik dan Sistematika Penulisan

Namun Ath-Tsaber tidak condong pada beberapa qirâ‟ât para imam, yaitu qirâ‟ah sab„ah. Melalui kajian ini kita dapat membuka wawasan kita dalam memahami implikasi qirâ‟ât dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an. Amaliyah, Rokhilah Shofi, “Model Pembelajaran Qirâ'ah Sab'ah di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur'an Lawang Malang”, Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim, 2019.

Abduh, “Farsy al-Hurûf dalam al-Qirâ‟ât al-Mutawâtirah dalam konteks membaca Al-Qur'an (Kajian lebih lanjut: QS. Fauzi, Ahmad, “Berbagai Hikmah (Qirâ‟ât) dalam Perspektif) oleh Gabriela Saida Reynolds , v ulasan Al-Furqan: Ilmu dan Tafsir Al-Qur'an, Vol.

Helmi Nailufar, Helmi, “Ath-Thabarî dalam Qirâ‟âtMutawâtirah (Kajian penolakan ath-Thabarî terhadap beberapa qirâ‟ât dalam Tafsir Jâmi‟. al-Bayân)”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Hidayatullah, Miftah Khilmi , “Ayat Qirâ‟ât dan Ahkam Serta Pengaruhnya Terhadap Hukum Fiqh”, dalam Jurnal Syahadat Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Islam Volume V, Nomor 1, April 2017. Khairuddin, "Al-Qirâ'ah as-Sab'ah dalam Surah Al-Baqarah (Analisis Fonologi), skripsi, UIN Alauddin Makassar, 2015.

Misnawati, “Qirâ‟at Al-Qur'an dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Istinbath”, dalam Jurnal Mudarrisuna Vol. Nasution, Nurhasanah, “Qirâ‟ât dan Tafsir Ayat Hukum dalam Tafsir al-Jâmi‟ Li Ahkam Al-Qur‟ karya al-Kurthubi (Studi Analisis Surah An-Nisa‟ dan Al-Mâidah)”, Paper, Institute of Sains Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, 2019. Rusandi, Haeruman, “Menafsirkan Kembali Qirâ‟ât Al-Qur'an”, dalam Jurnal Elhikmah: Pendidikan dan Kajian Islam vol.

Salimudin, "Qirâ'ât in the Book of Tafsir (Studie af teologiske vers i al-Kasysyâf og Mafâtih al-Ghaib)", afhandling, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Aisyah, "Qirâ'ât Al-Qur'an Descriptive Study of Qirâ'âtHamzah History of Khalaf", afhandling, UIN Alauddin Makassar, 2012. Suarni, "Ahruf Sab„ah and Qirâ'ah Sab„ah", i Jurnalal-Mu'ashirah Vol 15, No.

Ulum, Khozainul, “Dialek dan Bacaan dalam Al-Qur’an: Mengungkap Perbedaan Sab’ah Ahruf dan Qirâ’ah Sab’ah, dalam Jurnal Al-Hikmah: Kajian Islam Vol. Umar, Ratnah, “Qirâ’ât Al- Al-Qur'an (Makna dan Latar Belakang Perbedaan Qirâ'ât", dalam Jurnal Al-Asas, Vo.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1)untuk memahami makna ayat-ayat sumpah dalam Juz‟amma (2) untuk mendiskripsikan perbedaan dan persamaan terhadap

perhatian kepada penyusupan riwayat Israiliyyat dalam tafsir Jâmi’ al -Bayân fî Tafsîr al-Qurân (selanjutnya disebut tafsir ath-Thabârî) karya Ibnu Jarîr al- Thabârî dan

Al-Zamakhsharī berusaha memagari ayat-ayat agar sesuai dengan paham Mu’tazilah, di antaranya; (1) Merubah makna ayat ke dalam makna lain; dan (2) Al-Zamakhsharī

Metode yang digunakan Aidh al-Qarni dalam menafsirkan Al-Qur‟an adalah metode Ijmali (suatu penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an, di mana penjelasan yang dilakukan

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an

Akan tetapi dalam menafsirkan kata murka , Nasrul tidak menyebutkan surat dan ayat yang ia kutip, sehingga orang yang membacanya tidak mengetahui ayat yang tertulis dalam

BAB IV : Ayat-Ayat Mutrafîn, Ayat-ayat yang berkaitan dengan Mutrafîn, Mutrafîn Menurut Tafsir Ath-Thabari, Ibnu Katsir, dan Fi Zhilâl Al-Qur`an Tentang Ayat-Ayat Mutrafîn Dalam Al-

Digunakan metode tafsir moqarran dapat dilihat dari banyaknya perbandingan pendapat ulama dalam menafsirkan ayat-ayat al- Qur‟an, terutama dalam membahas tetntang hukum fiqh al-Rāzi