• Tidak ada hasil yang ditemukan

interaksi edukatif guru pai dalam - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "interaksi edukatif guru pai dalam - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana pola interaksi edukatif guru PAI dalam membangun sikap kesalehan sosial pada siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Instansi pendidikan terkait berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang pentingnya interaksi edukatif guru PAI dalam membentuk kesalehan sosial siswa. Bagi penulis, penelitian ini berperan memberikan pengalaman langsung mengenai implementasi interaksi edukatif guru PAI dalam meningkatkan kesalehan sosial siswa. Bagi pembaca umum, hasil penelitian yang diperoleh dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis mengenai interaksi pendidikan guru PAI dalam membentuk kesalehan sosial siswa di sekolah.

LANDASAN TEORI

Interaksi Edukatif

Interaksi yang terjadi antara peserta didik dan pendidik dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Prinsip integrasi dalam hal ini dapat membantu siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal sebagai hasil dari proses interaksi edukatif 19 5. Dalam proses interaksi edukatif, guru harus mampu menciptakan suatu masalah yang harus dipecahkan dari 20 siswa.

Etika siswa dalam interaksi pedagogi Beberapa etika siswa terhadap guru dalam interaksi pedagogi menurut Al-Ghazali adalah:

Kesalehan Sosial

Kesalehan sosial adalah amal shaleh yang mengacu pada perilaku masyarakat yang benar-benar peduli terhadap nilai-nilai sosial Islam. Dengan demikian, kesalehan sosial merupakan bentuk kesalehan yang tidak hanya ditandai dengan ruku’ dan sujud, puasa dan haji, namun juga ditandai dengan seberapa besar kepekaan sosial seseorang dan berbuat baik kepada orang-orang disekitarnya. Arti lain dari kesalehan sosial adalah bersumber dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, terutama dalam sudut pandang hablum ninan nas, yang juga merupakan bentuk komitmen terhadap kemaslahatan dan kemaslahatan kehidupan bermasyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalehan sosial merupakan wujud ketaatan seseorang dalam urusan ibadah, yang kemudian diwujudkan dalam perilaku yang sangat memperhatikan nilai-nilai sosial Islam, seperti saling mencintai, tolong menolong, musyawarah dan sebagainya.

Penelitian Terdahulu

Transfer membentuk pola interaksi pendidikan antara peserta didik dan peserta didik melalui konfigurasi unsur-unsur dalam interaksi pendidikan. Dinamika pesantren dalam menemukan pola interaksi pendidikan antara santri dan santri sesuai kebutuhan santri melalui beberapa transformasi.38. 38 Lutfi Hakim, Pola Interaksi Edukasi Santri dan Santri di Pondok Pesantren Al-Barokah dan Ali Maksum, (Yogyakarta: Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), hal.

Keempat, tesis yang ditulis Hamimah dengan judul “Budaya Sekolah dalam Membentuk Sikap Siswa Terhadap Kesalehan Sosial (Studi Multi Kasus di MTs Darussalam Ketapang Sampang dan MTs Al-Fatah Al Islami Jengrik Sampang Madura)”. Budaya sekolah dalam membentuk sikap siswa terhadap kesalehan sosial di MTs Darussalam Ketapang Sampang dan Mts. Faktor pendukung terbentuknya sikap siswa terhadap kesalehan sosial di MTs Darussalam Ketapang Sampang dan di MTs.

41 Hamimah, Budaya Sekolah Dalam Membentuk Sikap Siswa Terhadap Kesalehan Sosial (Studi Multi Kasus di MTs (Darussalam Ketapang Sampang dan MTs Al-Falah Al Islami Jengrik Sampang Madura), (Surabaya: Postdoctoral Thesis di UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019), hal Keenam, Sugiharto, karya ilmiah Nim yang berjudul: “Interaksi Pendidikan Guru PAI dan Siswa dalam Pembentukan Kepribadian Muslim di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu Hasil penelitian diatas menunjukkan hampir sama seperti penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kemudian tahapan metode yang digunakan dan pembahasannya sama yaitu membahas interaksi edukatif.

Setelah menafsirkan beberapa penelitian sebelumnya, peneliti tidak menemukan adanya penelitian mengenai interaksi pendidikan guru PAI dalam membentuk kesalehan sosial siswa. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengisi kekosongan penelitian sebelumnya dengan memfokuskan pada interaksi pendidikan guru PAI dan implikasinya dalam membentuk kesalehan sosial siswa di sekolah.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh informasi yang peneliti perlukan mengenai data interaksi pendidikan guru PAI dalam membentuk sikap siswa terhadap kesalehan sosial. Pola Interaksi Pendidikan Guru PAI dalam Membentuk Sikap Kesalehan Sosial pada Siswa Sekolah Menengah Negeri 8. Sikap Kesalehan Sosial pada Siswa SMP Negeri 8 Kota Bengkulu. Selain itu, guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu juga menjelaskan bahwa dalam proses interaksi edukatif, guru harus benar-benar memahami karakter setiap siswa.

Hal ini terlihat ketika guru PAI dan siswa SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berkomunikasi dalam proses pembelajaran. Guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami. Interaksi pedagogi guru PAI di luar pembelajaran melalui pembiasaan dengan agama mampu menciptakan kesadaran diri siswa.

Hal tersebut disampaikan Putri selaku siswi SMP Negeri 8 Kota Bengkulu yakni. Dari hasil wawancara diketahui bahwa guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu banyak menanamkan adat istiadat keagamaan kepada siswanya dalam proses interaksi edukatif. Oleh karena itu, dalam rangka penerapan interaksi edukatif dalam membangun sikap kesalehan sosial pada siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, guru PAI.

Analisis Pola Interaksi Pendidikan Guru PAI dalam Membangun Sikap Kesalehan Sosial Siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu. Hal ini terlihat ketika guru PAI dan siswa SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berkomunikasi pada saat proses pembelajaran dan di luar jam pembelajaran.

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 8 Kota Bengkulu

Semula SMA ini bernama SMPN 7 yang merupakan bagian dari SMPN 4 Kota Bengkulu dan didirikan pada tanggal 25 April 1983 yang diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebelum berubah menjadi SMPN 8 yang terletak di Jalan Lingkar Barat di Kota Bengkulu. Secara fisik SMPN 8 Kota Bengkulu mempunyai banyak bangunan antara lain ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, musala, ruang guru, dll. Selain bangunan berbentuk ruang, SMPN 8 Kota Bengkulu juga didukung dengan fasilitas lapangan dan olah raga.

Visi dan Misi SMPN 8 Kota Bengkulu

Profil Singkat SMP Negeri 8 Kota Bengkulu

Sarana dan Prasarana SMP Negeri 8 Kota Bengkulu Rincian sarana dan prasarana SMP Negeri 8 Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut.

Guru SMP Negeri 8 Kota Bengkulu

Murid SMP Negeri 8 Kota Bengkulu

Deskripsi Data

  • Pola Interaksi Edukatif Guru PAI dalam Membangun
  • Implementasi Interaksi Edukatif Guru PAI SMP Negeri
  • Interaksi Edukatif Guru PAI SMP Negeri 8
  • Interaksi Edukatif Guru PAI SMP Negeri 8
  • Pembiasaan
  • Keteladanan
  • Nasihat dan Motivasi

Hal ini terlihat ketika guru PAI menyampaikan materi dengan metode ceramah dan guru serta siswa SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berkomunikasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tanya jawab yang mana baik guru maupun siswa aktif dalam melakukan tindakan dan memberikan tanggapan. Interaksi edukatif guru PAI pada jam pembelajaran dan di luar pembelajaran selalu dilakukan untuk menciptakan kesadaran diri siswa. Guru PAI tidak hanya bertugas menyampaikan materi pembelajaran saja, namun guru PAI juga harus mampu menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam dengan baik kepada siswa.

Siswa aktif bertanya dan mengemukakan pendapat terhadap materi dan pertanyaan yang diberikan guru PAI. Dalam proses komunikasi, baik guru PAI maupun siswa aktif dalam memberikan tindakan dan tanggapan. Hal serupa juga terjadi pada hasil observasi pada saat KBM PAI di kelas VII A, bahwa dalam proses pembelajaran guru PAI mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi pembelajaran yaitu.

Pada tahap ini guru PAI dalam proses pembelajaran sudah mampu menyampaikan materi dengan baik sehingga mudah dipahami siswa. Guru PAI menjelaskan materi pembelajaran dengan bantuan metode pengajaran dan media tertentu yang disesuaikan dengan keadaan fisik dan psikis siswa. Guru PAI juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa yang ingin mengemukakan pendapatnya terhadap materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.

Melalui kegiatan keagamaan inilah guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu dapat menerapkan interaksi edukatif yang lebih mendalam, seperti memberikan materi keagamaan kepada siswa pada saat kegiatan seperti aliran sesat dan Peringatan Hari Besar Islam (PBHI). Memimpin dengan memberi contoh juga merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran atau keberhasilan interaksi pendidikan antara guru dan siswa. Nasehat dan motivasi dalam proses pendidikan sangat diperlukan sebagai penguat internal siswa.

Selain itu guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu juga memberikan nasehat dan motivasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran agar siswa mampu memanfaatkan motivasi tersebut sebagai.

Analisis Data

Proses interaksi yang baik dengan guru akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa. Pola interaksi antara guru dan siswa ini dapat berperan baik sebagai pemberi tindakan maupun pengambil tindakan. Interaksi edukatif antara guru PAI dan siswa dalam proses pembelajaran juga ditunjukkan dengan keaktifan siswa pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar PAI.

Melalui kegiatan keagamaan inilah guru PAI menerapkan interaksi edukatif yang lebih mendalam, seperti memberikan materi keagamaan kepada siswa pada saat kegiatan seperti pemujaan, peringatan hari besar Islam (PHBI). Inilah salah satu peran guru PAI sebagai teladan dan agen moral yang dapat ditiru oleh siswa. Dalam rangka melaksanakan interaksi edukatif untuk membangun sikap bertakwa sosial pada siswa, guru PAI memberikan keteladanan kepada siswa melalui contoh amal shaleh atau khasanah uswatun yang diharapkan dapat ditiru oleh siswa.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi serta hasil analisis data penelitian maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai interaksi edukatif guru PAI dalam membangun sikap kesalehan sosial siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, seperti berikut . Mengenai pelaksanaan interaksi edukatif yang dilakukan guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu di luar KBM PAI yaitu mengenalkan nilai-nilai ajaran Islam kepada siswa melalui kegiatan keagamaan di sekolah seperti literasi Al-Quran, sholat magrib, sholat magrib. Berkaitan dengan interaksi edukatif guru PAI dalam membangun sikap kesalehan sosial siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, ada beberapa saran yang penulis sampaikan sebagai masukan yaitu.

Guru PAI SMP Negeri 8 Kota Bengkulu harus mampu berinovasi agar siswa selalu bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran PAI dan kegiatan keagamaan di sekolah. Selain itu, guru PAI juga perlu mengoptimalkan proses interaksi edukatif dalam membentuk sikap siswa terhadap kesalehan sosial, salah satunya dengan melibatkan seluruh siswa untuk berperan aktif dan mendukung kegiatan tersebut baik dalam proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Siswa di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu hendaknya dapat berperan lebih aktif dalam proses interaksi edukatif baik dalam proses pembelajaran PAI maupun mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah.

Petunjuk instrumen penelitian ini berupa petunjuk observasi, dokumentasi dan wawancara kepada narasumber atau informan mengenai “Interaksi Edukasi Guru PAI dalam Membangun Sikap Siswa Terhadap Kesalehan Sosial di SMP Negeri 08 Kota Bengkulu”.

Gambar

Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana SMPN 8 Kota Bengkulu
Tabel 4.2. Guru SMPN 8 Kota Bengkulu
Tabel 4.3. Murid SMPN 8 Kota Bengkulu

Referensi

Dokumen terkait

Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis.. English, Evelyn

Sumber data dalam penelitian ini adalah interaksi antara guru dan siswa pada saat proses belajar-mengajar di kelas VII B SMP Negeri 11 kota Bengkulu dan guru yang

Interaksi edukatif yang dimaksud adalah interaksi dalam ruang lingkup belajar mengajar yaitu guru dan peserta didik aktif secara bersama-sama dalam proses pembelajaran,

Karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PAI menjelaskan bahwa langkah-langkah guru PAI dalam menerapkan nilai-nilai toleransi multikultural di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu dalam

Pelaksanaan pembelajara tematik pada mata pembelajaran bahasa Indonesia pascapandemi di SDN 141 Bengkulu Utara berjalan seperti biasanya dimulai dari proses belajar yaitu pertama guru

Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam PAI di SMPN 24 Kota Bengkulu berikut: Ya, mas kita memberikan pemahaman kepada siswa baik pelaku bullying maupun

Tabel 4.9 Pembahasan Temuan Tabel Hasil Temuan Penerapan Pola Interaksi Edukatif Guru PAI dan Budi Pekerti Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik di Kelas XI MIPA V di SMA Bima Ambulu