• Tidak ada hasil yang ditemukan

Job Sheet 3 Cedera Jaringan Lunak

N/A
N/A
Tanika Berliana Ghaisa Azmi

Academic year: 2024

Membagikan "Job Sheet 3 Cedera Jaringan Lunak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 1 of 18

A. TEORI

A.1 Perdarahan

Peradarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma/ kecelakaan atau penyakit. Perdarahan di bagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Perdarahan Luar (Terbuka)

Adalah jenis perdarahan yang terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah yang disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh dan terlihat jelas keluar dari luka tersebut. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan, perdarahan luar dibagi menjadi:

1. Perdarahan Nadi (Arteri)

Cirinya adalah darah berasal dari pembuluh nadi yang keluar dengan cara menyembur sesuai dengan denyutan nadi dan berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.

2. Perdarahan Balik (Vena)

Cirinya adalah darah yang keluar dari pembuluh balik mengalir, berwarna merah gelap. Meskipun terlihat luas dan banyak namun umumnya mudah dikendalikan.

3. Perdarahan Rambut (Kapiler)

Ciriya adalah darah yang keluar merembes perlahan, karena sangat kecil dan hampir tidak mempunyai tekanan.

Perdarahan luar pada dasarnya dikendalikan dengan cara berikut ini:

1. Tekanan Langsung

Tekanan langsung dilakukan tepat pada bagian luka. Jangan membuang waktu dengan mencari penutup luka. Umumnya perdarahan akan berhenti 5 – 15 menit kemudian. Beri penutup luka yang tebal pada tempat perdarahan. Bila belum berhenti dapat ditambah penutup yang

(2)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 2 of 18

lain, tanpa melepas penutup pertama.

2. Elevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung).

Tindakan ini hanya berlaku untuk perdarahan di daerah alat gerak saja, yang dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung. Caranya adalah dengan meninggikan anggota badan yang berdarah lebih tinggi dari jantung. Ini akan menyebabkan gaya tarik bumi mengurangi tekanan darah, sehingga memperlambat pendarahan.

Jika dengan penenkana langsung dan elevasi belum bisa menghentikan perdarahan, dilakukan penekanan pada titik – titik tekan tertentu. Letak titik tekan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(3)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 3 of 18 Gambar 2.1. Titik Tekan Pada Tubuh Manusia

3. Cara lain yang dapat membantu menghentikan perdarahan.

Cara lain yang dapat digunakan untuk membantu menghentikan perdarahan adalah:

a. Immobilisasi dengan atau tanpa pembidaian.

b. Kompres dingin.

c. Tomiket (hanya sebagai anternatif terakhir).

Tomiket adalah alat yang digunakan untuk menutup seluruh aliran darah pada alat gerak. Perdarahan hampir selalu dapat dihentikan dengan cara – cara di atas, sehingga tomiket tidak diperlukan. Keadaan yang mungkin memerlukan tomiket adalah amputasi dengan tepi yang tidak rata. Kerugian penggunaan tomiket adalah kematian jaringan

(4)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 4 of 18

bagian distal tomiket, yang dapat mengakibatkan jaringan tersebut harus diamputasi.

b. Perdarahan Dalam (Tertutup)

Perdarahan dalam sering disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul. Penyebab lainnya adalah terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, ledakan dan sebagainya. Mengingat perdarahan dalam tidak terlihat dan mungkin tersamar, kecurigaan adanya pendarahan dalam harus dinilai dari pemeriksaan fisik lengkap, termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme kejadian. Beberapa perdarah dalam dapat dilihat, yaitu:

1. Cedera pada bagian luar tubuh yang bisa menjadi petunjuk bagian dalam juga cedera.

2. Adanya memar disertai dengan nyeri pada tubuh, pembengkakkan terutama di atas alat tubuh penting.

3. Nyeri, bengkak, perubahan bentuk pada alat gerak.

4. Nyeri tekan atau kekakuan pada dinding perut, dinding perut membesar.

5. Muntah darah

6. Buang air besar berdarah, baik darah segar maupu darah hitam seperti kopi.

7. Luka tusuk khususnya pada batang tubuh.

8. Darah atau cairan mengalir keluar dari hidung atau telinga.

9. Bentuk darah.

10. Buang air kecil campur darah.

11. Adanya gejala dan tanda – tanda syok.

Penanganan penderita dengan perdarahan dalam, dengan cara:

1. Pederita dibaringkan.

2. Periksa dan pertahankan kondisi C-A-B.

(5)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 5 of 18

3. Penderita diberi oksigen, bila ada.

4. Periksa nadi dan nafas secara berkala.

5. Rawat penderita sebagai syok. Penanganan syok dapat dilihat pada bagian lain dari pedoman ini.

6. Jangan memberi makanan atau minuman.

7. Jangan lupa menangani cedera atau gangguan lainnya.

8. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

A.2 Syok

Syok didefiniskan sebagai kondisi yang terjadi akibat kurangnya suplai oksigen ke dalam tubuh. Kehilangan banyak sel darah merah mengakibatkan transpor oksigen ke dalam tubuh kurang. Hasilnya sel – sel dalam tubuh mengalami “syoked” dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh karena kematian sel.

Kondisi dimana sangat kekurangan oksigen menyebabkan sel melakukan proses – proses anaerobik yang tidak efisien dalam penggunaan sumber energi dan akan menghasilkan racun dari proses tersebut. Meskipun proses anerobik tersebut dapat menunda kematian sel selama beberapa waktu, kekurangan oksigen ditambah dengan racun hasil proses anaerobik dapat meracuni fungsi sel yang sebenarnya. Pada akhirnya asam laktat yang masuk dalam aliran darah dan menghasilkan sistem yang sifatnya asam akan mengganggu aktivitas sel.

Dengan melemahkan fungsi dari otot – otot pernapasan, sehingga penderita akan mengalami gangguan pernapasan dan lebih buruk lagi akan mengalami hypoxia.

Respon tubuh karena kekurangan suplai oksigen, tubuh akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis dan akan menghasilkan hormon cathecolamin (ephineprin dan norephineprin). Terjadi peningkatan denyut jantung, vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan frekuensi pernapasan.

Manifestasi dari syok adalah penderita jadi pucat, berkeringat banyak, dan tachycardia (denyut jantung yang tidak normal).

(6)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 6 of 18

PENILAIAN TANDA DAN GEJALA SYOK

Diagnosa awal dari syok dapat dilihat dari penilaian fisik. Meskipun syok sering berubungan dengan tekanan darah rendah (hipotensi), penderita dengan tekanan darah normal dapat juga mengalami syok. Dan sebaliknya penderita dengan tekanan darah rendah (misal sistolik 80 mmHg) tidak akan mengalami syok. Bagaimanapun juga tekanan darah harus selalu di monitor untuk melihat kecukupan dari organ perfusion. Penderita dengan tekanan darah tertentu bervariasi dalam mendapatkan perfusion yang cukup. Apakah seorang penderita sudah mendapatkan perfusion yang cukup atau belum harus dikonsultasikan dengan tenaga medis. Salah satu cara untuk melihat penderita syok adalah dengan mengukur tekanan darah. Gejala dan tanda klasik hemorrhage dari syok adalah:

1. Lemah karena terjadi hypoxia dan acidosis.

2. Haus, disebabkan oleh hypovolemia (penurunan volume cairan sirkulasi/

plasma dalam tubuh) terutama jumlah darah dalam pembuluh darah kurang.

3. Muka pucat: karena peningkatan hormon catecholamin yang menyebabkan vasocontriksi dan kehilangan sel darah merah.

4. Tachycardia karena efek dari catecholamin pada jantung.

5. Tachypnea (peningkatan frekuensi pernapasan) yang merupakan respon dari stress, cathecolamin, asidosis dan hypoxia.

6. Diaphoresis (berkeringat) akibat dari efek cathecolamin pada kelenjar keringat.

7. Penurunan pengeluaran sistem urine karena hypovolemia, hypoxia, dan sirkulasi cathecolamin.

8. Penurunan tekanan perifer karena vasokonstiksi, denyut jantung yang cepat dan kehilangan darah.

9. Hypotensi, karena hypovolemia.

10. Perubahan sensorium (rasa bingung, rasa gelisah, tidak sabar) karena penurunan perfusion pada celebral, asidosis, dan stimulasi cathecolamin.

(7)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 7 of 18

11. Jantung berhenti berdenyut: karena kegagalan organ kritis akibat kehilangan darah dan cairan, hypoxia, dan kadang – kadang arythmia karena stimulasi cathecolamin.

A.3 Cedera Jaringan Lunak

Luka merupakan salah satu proses kerusakan atau hilangnya komponen jaringan yang terjadi mengenai bagian tubuh tertentu, Jenis luka salah satunya adalah luka sayat, dimana penyebab cidera traumatik dapat berupa pisau dan benda tajam. Sehingga luka dapat digambarkan sebagai gangguan dalam kontinuitas sel-sel lalu diikuti dengan penyembuhan luka yang merupakan pemulihan kontinuitas tersebut (Wibisono, 2008).

Klasifikasi Luka

Berdasarkan keterlibatan jaringan kulit, maka luka dibagi menjadi:

1. Luka Terbuka

Cedera jaringan lunak yang disertai dengan kerusakan/ terputusnya jaringan kulit atau selaput lendir. Jenis – jenis dari luka terbuka adalah:

a. Luka lecet

Umumnya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit (epidermis) terkelupas, mungkin tampak titik – titik perdarahan.

Kadang – kadang sangat nyeri karena ujung – ujung saraf terkena.

Umumnya luka tidak teratur.

b. Luka sayat/ iris

Terjadi akibat kontak dengan benda tajam. Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus sampai kedalaman yang bervariasi.

c. Luka robek

Akibat benturan dengan benda tumpul. Hampir sama dengan luka sayat, tetapi luka ini mempunyai tepi yang tidak teratur. Jika terkena pembuluh darah besar sulit dikendalikan.

(8)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 8 of 18

d. Luka tusuk

Akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit. Luka relatif lebih dalam. Penyulitnya jika alat penusuk masih menancap.

e. Luka sobek

Hal ini terjadi akibat kulit dan sedikit lapisan di bawahnya terkelupas.

f. Amputasi

Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah. Paling sering terjadi pada alat gerak, dari jari sampai seluruh tubuh.

g. Cedera remuk

Cedera remuk dapat terjadi karena alat gerak terjepit diantara alat gerak.

Dapat berupa gabungan antara luka terbuka dan tertutup.

2. Luka Tertutup a. Memar

Lapisan epidermis kulit utuh, tetapi sel dan pembuluh darah pada lapisan dermis rusak. Pada daerah luka terdapat bengkak dan perubahan warna.

b. Hematoma

Luas area penumpukan darah lebih luas dibandingkan dengan memar.

Pembuluh darah yang terlibat juga lebih besar, dan darah juga lebih banyak yang keluar.

c. Cedera remuk

PENUTUP LUKA DENGAN PEMBALUT Penutup Luka

Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat diatas luka. Dalam keadaan darurat semua bahan yang relatif bersih dapat dimanfaatkan sebagai penutup luka, menggunakan bahan dengan daya serap baik dan cukup besar.

Fungsi penutup luka adalah:

a. Membantu mengendalikan perdarahan.

b. Mencegah kontaminasi lebih lanjut.

(9)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 9 of 18

c. Mempercepat penyembuhan.

d. Mengurangi nyeri.

Jenis – jenis penutup luka:

a. Penutup Luka Oklusif (kedap)

Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembapan organ dalam.

b. Penutup Luka Tebal (bantalan penutup luka) c. Pembalut

Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Ada beberapa jenis pembalut yaitu pembalut gulung, pembalut mitella, pembalut tabung/ tubuler, pembalut penekan.

Pedoman penutupan luka dan pembalutan:

1. Penutup luka harus menutupi seluruh permukaan kulit.

2. Upayakan luka sebersih mungkin sebelum ditutup, kecuali disertai dengan pendarahan, maka yang diprioritaskan adalah menghentikan pendarahan.

3. Pemasangan penutup luka dilakukan sedemikian rupa, sehingga penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi.

4. Jangan memasang pembalut, sampai perdarahan berhenti, kecuali pembalut tekan untuk menghentikan perdarahan.

5. Jangan membalut terlalu kencang atau longgar. Jika jari pucat maka terlalu kencang.

6. Jangan biarkan ujung sisa terurai.

7. Jika luka kecil, daerah yanng dibalut lebih besar untuk memperluas daerah penekanan.

B. KATEGORI ALAT Peralatan

1. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stop watch 2. Senter kecil

3. Stetoskop

(10)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 10 of 18

4. Tensimeter/ stigmomanometer (pengukur tekanan darah) 5. Alat tulis untuk mencatat

6. Termometer badan.

Peralatan untuk penanganan:

1. Pembalut (gulung, mitella, rekat, tekan) 2. Antiseptik

3. Tomiket (jika terpaksa) 4. Selimut

5. Tabung oksigen (jika ada) 6. Kasa steril

7. Plastik bersih

C. PERALATANDAN BAHAN HABIS Tabel 1. Daftar Peralatan

No Nama Peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan

1 Alat tulis P3K/AT/01

2. Jam

Tangan/Stopwatch

P3K/JTS/01 1 Buah

3. Senter Kecil P3K/SK/01 1 Buah

4. Stetoskop P3K/STK/01 1 Buah

5. Tensimeter P3K/TSM/01 1 Buah

6. Termometer Badan

P3K/TMB/01 1 Buah

7. Pembalut P3K/PBT/01 1 Buah

8. Tomiket P3K/TMKT/01 1 Buah

9. Selimut P3K/SLMT?01 1 Buah

Tabel 2. Daftar Bahan (optional-jika dalam praktek menggunakan bahan)

No Nama Bahan Jumlah Satuan

1 Antiseptik 2. Kassa

3. Tabung Oksigen 4. Plastik Bersih

D. PERLENGKAPAN

Perlengkapan wajib digunakan : 1. Baju Bengkel/ Baju Praktikum

(11)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 11 of 18

E. DESKRIPSI PERALATAN

Stopwatch Tensimeter & Stetoskop

Termometer Badan Senter Kecil

F. LANGKAH KERJA PENGOPERASIAN/PENGERJAAN

Jam Tangan/Stopwatch Digital

1. Nyalakan stopwatch 2. Tekan tombol start

3. Tekan tombol lap/stop untuk berhenti 4. Lalu baca hasilnya pada layar analog Senter Kecil

1. Arahkan senter menuju ke bagian yang akan dilihat 2. Lalu tekan tombol on pada senter

(12)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 12 of 18

Stetoskop

1. Bersihkan bagian earpieces sebelum memasukkan ketelinga 2. Pastikan earpieces sesuai dengan telinga

3. Periksa tekanan earpieces

4. Pilih tempat yang tenang untuk menggunakan stetoskop 5. Atur posisi pasien dan lakukan pemeriksaan dengan stetoskop Tensimeter

1. Cari denyut nadi pasien, gunakan stetoskop untuk lebih akurat

2. Pasang manset tensimeter pada tempat anda menemukan denyut nadi 3. Letakkan tensimeter sejajar dengan jantung

4. Katup penutup udara dapat anda tutup setelah meletakkan manset dan mengencangkannya

5. Minta pasien untuk rileks

6. Gunakan stetoskop pada bagian yang ada dapat merasakan nadi pada atas lipatan siku

7. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan manset sampe jarum menunjukkan angka 140 mmHg

8. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang Anda dengar. Detak pertama untuk tekanan sistole, dan detak kedua untuk diastole.

Termometer Badan

1. Letakkan ujung termometer dibawah lidah atau ketiak 2. Tunggu selama 1 – 3 menit

3. Lihat angka yang ditunjukkan pada monitor/ layar LED G. ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Sebelum memulai praktikum sebaiknya memeriksa seluruh kesiapan alat dan bahan yang digunakan

2. Tidak bersenda gurau selama pelaksanaan praktikum 3. Selalu menjaga kerapian peralatan dan tempat praktikum

4. Mengembalikan dan menata kembali peralatan praktikum pada tempatnya H. ASPEK LINGKUNGAN

1. Membuang limbah sisa praktek/praktikum pada tempat yang telah disediakan I. LEMBAR KERJA & PEMBAHASAN KERJA

I.1 Studi Kasus

Pada hari Jum’at, 28 September 2018 terjadi gempa yang amat dahsyat di Donggala, Palu. Anya, yang pada saat itu sedang berada di Bank langsung keluar

(13)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 13 of 18

untuk menyelamatkan diri. Namun sayangnya Ia tertimbun bangunan, kaki sebelah kanannya tertindih dan kaki sebelah kiri tertusuk kawat bangunan. Selain itu, lengan sebelah kanannya terkena luka sobek. Selang 30 menit, bantuan baru datang.

Sebelumnya, Pak RT membantu untuk menyingkirkan reruntuhan bangunan, namun sangat berat sekali sehingga Pak RT hanya bisa menunggu bantuan.

Langkah Percobaan 1. Penilaian Keadaan

Keadaan Pada saat itu ramai karena banyak orang mencari keliarganya yang hilang. Namun medis berhasil mengamankan Anya. Bangunan berhasil disingkirkan dengan bantuan beberapa warga. Terdapat saksi yaitu Pak RT, Thoni, dan Betari.

2. Penilaian Dini

Kasus yang dialami Anya yakni kasus trauma. Pada saat medis melakukan penilaian respom, respon yang diberikan Anya yakni respon awas, karena Anya sadar sepenuhnya. Lalu medis menilai sirkulasi pernapasan pada nadi karotis, ternyata masih berdenyut. Lalu lanjut kepada pembukaan jalan nafas, masih terbuka dan nafas lancar, breathing pun demikian, nafas juga ada.

Sehingga medis melanjutkan pada fase pemeriksaan fisik.

3. Pemeriksaan Fisik

Terdapat perubahan bentuk pada kaki Anya, yakni kaki sebelah kanan menjadi “penyet” karena tertimpa bangunan. Dengan segera medis membalut kaki, dengan membalutkan kain dan diberi sebuah ranting pohon untuk mengurangi adanya penyebaran pada saraf yang mati di kaki sebelah kanan Anya, karena sudah pasti akan diampitasi, melihat kaki yang sudah “penyet” di sebelah bawah lutut Anya. Selanjutnya yakni pada kaki kiri tertusuk kawat bangunan. Medis bersegera memberikan pembalut donat dan dibalut dengan kain agar kawat tidak goyah dan mengurangi berlebihnya perdarahan. Setelah itu, medis bergegas membalut luka sobek pada lengan kanan Anya, agar mengurangi

(14)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 14 of 18

adanya darah yang berceceran. Luka terbuka hanya pada luka tusuk dan luka sobek. Pada saat medis menilai nyeri pada tubuh Anya, hanya kaki bagian paha di kanan dan kiri, lalu lengan juga nyeri. Bengkak terjadi pada lengan sebelah kiri saja, karena kejatuhan reruntuhan bangunan.

Tanda-tanda vital yang diperiksa salah satunya yakni denyut nadi.

Ternyata denyut nadi Anya tidak normal, yakni 100kali/menit. Untuk frekuensi pernapasan juga tidak normal, yakni 30kali/menit. Medis juga menilai tekanan darah Anya, untuk sistol 80 mmHg dan diastol 50 mmHg, yakni tidak normal, atau disebut dengan darah rendah. Suhu tubuh Anya juga sungguh tinggi, karena gempa terjadi pada sore hari dan cuaca terik. Suhu tubuhnya yakni 400c. Untuk kondisi kulit Anya juga hangat, karena efek dari tubuh yang kesakitan tertindih bangunan, ditambah lagi Anya hanya bisa menangis, yang membuat suhu dan kulit Anya semakin hangat dan tidak normal.

1. Riwayat Penderita

Medis bertanya kepada teman Anya yang bernama Thoni dan Betari.

Mereka berdua berkata bahwa Anya tidak memiliki keluhan penyakit apapun.

Anya merupakan pribadi yang menyayangi kesehatannya. Ia menyukai sayur dan buah-buahan, sehingga Ia tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Makanan dan minuman yang terakhir di konsumsi yakni nasi goreng dan jus jambu.

2. Evaluasi ulang kondisi korban

Medis melakukan evaluasi ulang, seperti mengecek tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi pernapasan, tidak lupa juga suhu tubuh anya. Untuk kondisi kaki Anya yang dibalut di sebelah kanan, saraf sudah sepenuhnya mati dan hanya menunggu ambulans datang. Untuk kaki sebelah kiri, pendarahan juga sudah berhenti. Begitu pula dengan lengan bagian kanan, perdarahan sudah berhenti.

3. Pelaporan

Selanjutnya, ambulans datang. Medis juga ikut pergi ke rumah sakit untuk melakukan laporan kepada dokter, bahwa kaki sebelah kanan harus diampitasi,

(15)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 15 of 18

kaki sebelah kiri terdapat luka tusuk, dan lengan sebelah kanan terdapat luka sobek. Sehingga harus ditindak lanjuti oleh dokter.

I.2 Lembar Soal Studi Kasus :

Nama : Hirohito

Umur : 39 tahun

Riwayat penderita : Asma Obat yang diminum : Tidak ada Tanggal : 25 Maret 1945 Tipe kasus : Trauma

Perkiraan kejadian : Terpeleset dan kepalanya tertusuk pondasi bangunan

Respon : Tidak ada

Airway : Tidak ada

Breathing : Tidak ada Circulation : Tidak ada

Kulit : Lembab, keringat dingin

Nafas : -

Nadi : -

Suhu tubuh : 25 °C

Fisik : Pembengkakan, perubahan bentuk dan nyeri tekan pelipis Hirohito.

Studi Kasus : Hirohito sedang bermain freestyle BMX di sebuah taman kota. Setelah beberapa kali berhasil melakukan aksinya, terjadi sebuah kecelakaan dimana Hirohito terpeleset dan kepalanya tertusuk pondasi taman yang sedang dibangun.. Anda sebagai salah seorang penonton ingin menolong korban. Bagiamana pemeriksaan dan pertolongan pertama untuk Hirohito :

(16)

JOB SHEET KODE DOKUMEN

Cedera Jaringan Lunak (CJL)

IK.L.E.0001

Tanggal terbit:

06-12-2019

Disusun:

dr. Am Maisarah Disrinama, M.Kes Dr. Dewi Kurniasih, S.KM., M.Kes Moch. Yusuf Santoso, S.T., M.T Kalab : Galih Anindita , S.T., M.T

Disetujui:

Arief Subekti, S.T., M.MT

Revisi ke: 02 Page: 16 of 18

J. UNIT KOMPETENSI YANG DIDUKUNG

Nama Skema: Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur Dan Keinsinyuran; Analisis Dan Uji Teknis Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Jabatan Kerja Personil Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Unit Kompetensi : Mengelola Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja

Elemen Kompetensi:

1. Mempersiapkan pengelolaan P3K 2. Melaksanakan pengelolaan P3K

Unit Kompetensi : Mengelola Tindakan Tanggap Darurat Elemen Kompetensi:

1. Merencanakan pelaksanaan tanggap darurat di tempat kerja 2. Melaksanakan tanggap darurat di tempat kerja

K. REFERENSI

Nur Fitria, Cemi.2010. Syok Dan Penanganannya. Surakarta : UMS

Referensi

Dokumen terkait

Pembuluh darah di sini membantu mengatur suhu tubuh dengan meningkatkan aliran darah ke kulit untuk memungkinkan panas untuk dilepas , atau dengan

Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.. Patah tulang terbuka dengan

Memakai bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan

Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm , kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.. Patah tulang terbuka

Pada kondisi klinik bisa berupa fraktur terbuka yang di sertai kerusakan jaringan lunak otot, kulit, jaringan saraf, pembuluh darah dan fraktur radius tertutup yang disebabkan oleh