Menerapkan Prinsip Understanding by Design
Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 6 Jarai
Disusun Oleh:
Nama : Puji Mayangsari No. UKG : 201500622802 LPTK : Universitas Bengkulu Mapel : Bahasa Indonesia
PESERTA PILOTING PPG GURU TERTENTU TAHAP 3 2024
Teori :
Understanding by Design (UbD) atau dikenal dengan sebutan Backward Design merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dipelopori oleh tokoh pendidikan Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005). Pendekatan UbD berlandaskan pada prinsip-prinsip (Wiggins dan Jay McTighe, 2005), yaitu:
1. Merupakan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru sebagai bagian dari tugasnya.
2. Merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memaknai belajar melalui konsep-konsep utama.
3. Mendorong peserta didik memaknai pembelajaran secara mandiri melalui bukti kinerja otentik.
4. Perencanaan pembelajaran yang efektif yang dimulai guru menentukan capaian atau tujuan pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik.
5. Guru membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Tidak hanya mengajar, guru harus memastikan pembelajaran terjadi dan bermakna bagi peserta didik.
6. Refleksi berkala terhadap bagaimana pembelajaran dilakukan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
7. UbD merefleksikan peningkatan yang berkelanjutan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
Ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan dalam merencanakan pembelajaran dengan prinsip UbD, yaitu menentukan tujuan pembelajaran, menentukan asesmen pembelajaran, dan merancang aktivitas pembelajaran (Grant Wiggins dan Jay McTighe, 2005). Tiga langkah tersebut diilustrasikan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Langkah perencanaan pembelajaran dengan prinsip UbD
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
yaitu:
Fokus pada pengembangan pemahaman yang mendalam dan relevan.
Identifikasi tujuan pembelajaran yang spesifik dan mengarah pada pemahaman konsep.
2. Menentukan Asesmen Pembelajaran
langkah selanjutnya yang perlu dilakukan pada prinsip UbD adalah merencanakan proses asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Video berikut ini menjelaskan tentang Assessment for Learning (AfL), Assessment as Learning (AaL), Assessment of Learning (AoL).
Menentukan
Tujuan Menentukan
Asesmen Merancang
Kegiatan
3. Merancang Kegiatan Pembelajaran
setelah merumuskan tujuan pembelajaran dan asesmen, langkah selanjutnya pada prinsip UbD adalah merancang kegiatan pembelajaran dengan memilih pendekatan yang tepat. Mendesain kegiatan pembelajaran dengan prinsip UbD melibatkan perencanaan yang cermat untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan bermakna. Kegiatan pembelajaran seharusnya tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menstimulasi pemikiran kritis, refleksi, dan aplikasi konsep dalam konteks yang relevan.
Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Tabel 1.3 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis UbD
Langkah perencanaan pembelajaran berbasis
UbD
Apa yang saya ketahui
Apa yang ingin saya
ketahui
Bagaimana saya dapat mengetahuiny
a
Apa yang telah saya pelajari
Menentukan tujuan pembelajaran
Saya sudah memahami bahwa langkah pertama dalam backward design adalah menetapkan tujuan
pembelajaran yang jelas dan spesifik
Saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka.
Saya dapat berdiskusi dengan kepala sekolah atau pengawas untuk mendapatkan panduan dalam merumuskan tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan CP.
Selain itu, saya bisa mencari referensi tambahan dari buku atau artikel tentang
perencanaan pembelajaran.
Saya telah mempelajari pentingnya
menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik sebagai langkah pertama dalam backward design.
Menentukan asesmen Saya mengetahui bahwa setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya
Saya ingin memahami lebih dalam tentang berbagai jenis asesmen yang
Saya dapat mengikuti workshop atau pelatihan tentang asesmen
Saya telah memahami bahwa asesmen harus dirancang untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan harus relevan
adalah merancang asesmen yang relevan untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut.
dapat digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran secara autentik.
autentik, serta berdiskusi dengan rekan sejawat untuk berbagi
pengalaman dan praktik terbaik dalam
merancang asesmen.
dengan tujuan tersebut.
Merancang kegiatan pembelajaran
Saya memahami bahwa kegiatan pembelajaran dikembangkan terakhir, berdasarkan tujuan dan asesmen yang telah
ditetapkan.
Saya ingin mengetahui cara
merancang kegiatan pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan prinsip diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan beragam murid.
Saya bisa mencari contoh- contoh kegiatan pembelajaran yang telah berhasil diterapkan di kelas lain, serta berdiskusi dengan rekan sejawat untuk mendapatkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip diferensiasi.
Saya telah belajar bahwa kegiatan pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan tujuan dan asesmen yang telah ditetapkan, serta harus
mempertimbangkan kebutuhan beragam murid melalui prinsip diferensiasi.
Aksi Nyata: Bagaimana UbD Membantu Guru?
1. Ide apa yang Bapak/Ibu guru dapatkan setelah belajar topik ini?
2. Perencanaan pembelajaran seperti apa yang relevan untuk dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu guru?
Buatlah aksi nyata dengan mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD!
Jawab:
1. Setelah mempelajari topik ini, saya mendapatkan ide bahwa strategi backward design (UbD) sangat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih terstruktur dan terarah. Dengan memulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, kemudian merancang asesmen, dan baru mengembangkan aktivitas pembelajaran, guru dapat memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan relevan.
2. Perencanaan pembelajaran yang relevan untuk dikembangkan di sekolah saya adalah yang berfokus pada kebutuhan murid dan situasi kelas. Dengan menggunakan prinsip UbD, saya akan menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur, menganalisis situasi kelas untuk memahami kebutuhan dan kemampuan murid, serta menyusun asesmen yang dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
Aksi nyata yang akan saya lakukan adalah mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis prinsip UbD.
Berikut adalah langkah-langkah yang akan saya ambil:
● Menetapkan Tujuan Pembelajaran: Saya akan menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik, yang dapat diukur dan relevan dengan kebutuhan murid. Tujuan ini akan mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
● Merancang Asesmen: Saya akan merancang asesmen yang dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini akan mencakup berbagai bentuk, seperti tes tertulis, proyek, presentasi, dan penilaian kinerja.
● Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran: Saya akan mengembangkan aktivitas pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Aktivitas ini akan bervariasi dan disesuaikan dengan kebutuhan murid, termasuk pendekatan diferensiasi untuk memastikan setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai.
● Menggunakan Pendekatan Inkuiri: Saya akan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri, di mana murid didorong untuk mencari tahu dan mengeksplorasi berbagai pertanyaan.
Pendekatan ini akan melibatkan banyak referensi dan sumber belajar, serta mendorong kolaborasi dan proyek kelompok.
● Menerapkan Pembelajaran Holistik: Saya akan menerapkan kerangka berpikir holistik, di mana setiap konsep dan aktivitas pembelajaran dilihat secara utuh dan saling terhubung. Hal ini akan membantu murid memahami materi dengan lebih baik dan mengaitkannya dengan kondisi nyata.
● Memonitor dan Mengevaluasi: Saya akan memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan murid mendapatkan manfaat maksimal dari pembelajaran.
Contoh Rancangan Pembelajaran Menggunakan Model Understanding By Design (UBD)
1.Identifikasi Hasil yang Diharapkan Capaian Pembelajaran (CP):
● Murid mampu memahami dan menginterpretasi teks naratif dengan baik.
● Murid mampu menulis teks naratif dengan struktur yang benar.
Tujuan Pembelajaran:
● Murid dapat menjelaskan elemen-elemen penting dalam teks naratif.
● Murid dapat menulis teks naratif dengan menggunakan bahasa yang efektif dan kreatif.
2. Melakukan Assesmen Penilaian Formatif:
● Kuis singkat tentang elemen-elemen teks naratif.
● Diskusi kelompok tentang interpretasi teks naratif.
Penilaian Sumatif:
● Tugas menulis teks naratif dengan tema yang telah ditentukan.
● Presentasi hasil teks naratif di depan kelas.
3. Perencanaan Pengalaman Belajar dan Instruksi Aktivitas Pembelajaran:
Pendahuluan:
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan pentingnya memahami teks naratif.
● Guru memberikan contoh teks naratif dan mengajak murid untuk membaca bersama.
Kegiatan Inti:
● Diskusi kelas tentang elemen-elemen teks naratif (tema, alur, tokoh, latar, dan sudut pandang).
● Murid bekerja dalam kelompok untuk menganalisis teks naratif yang berbeda.
● Murid menulis draf teks naratif mereka sendiri berdasarkan tema yang diberikan.
● Guru memberikan umpan balik pada draf teks naratif murid.
Penutup:
● Murid merevisi teks naratif mereka berdasarkan umpan balik yang diberikan.
● Presentasi hasil teks naratif di depan kelas dan refleksi pembelajaran.
4. Refleksi dan Penyesuaian Refleksi Guru:
● Evaluasi efektivitas metode pembelajaran dan asesmen.
● Identifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk pembelajaran berikutnya.
Refleksi Murid:
● Murid menulis refleksi tentang proses pembelajaran dan apa yang telah mereka pelajari.
Umpan balik teman sejawat:
● Justianah, S.Pd, SD
o Rancangan pembelajaran yang guru susun ini sudah cukup baik dalam melibatkan murid secara aktif. Namun, pastikan setiap aktivitas yang dirancang benar-benar menarik dan interaktif untuk menjaga minat dan motivasi murid.
● Yopi Marta Anggraini, S.Pd.SD
o Penilaian formatif dan sumatif yang dirancang sudah sesuai dengan prinsip UbD. Pastikan penilaian tersebut tidak hanya mengukur pemahaman murid secara kognitif, tetapi juga kemampuan mereka dalam menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi.
DOKUMENTASI KEGIATAN
REFLEKSI
Setelah saya mengikuti pembelajaran tiap tahap saya mendapatkan ilmu bahwa , Prinsip Understanding by Design (UbD) dapat membantu seorang Guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dengan memulai dari tujuan akhir yang ingin dicapai. Dalam UbD, Disini saya sebagai guru harus menetapkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian merancang asesmen yang sesuai untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut, dan akhirnya mengembangkan aktivitas pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Prinsip utama UbD adalah desain mundur (backward design), yang berarti guru harus memulai dengan menentukan apa yang murid harus ketahui dan bisa lakukan di akhir pembelajaran. Setelah itu, guru merancang asesmen untuk mengukur apakah murid telah mencapai tujuan tersebut. Prinsip UbD menekankan pentingnya menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik di awal proses perencanaan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kita dapat memastikan bahwa semua aktivitas pembelajaran yang dirancang akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Langkah terakhir adalah merancang aktivitas pembelajaran yang akan membantu murid mencapai tujuan tersebut.
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan UbD antara lain:
• Waktu dan Perencanaan: Merancang pembelajaran dengan pendekatan UbD membutuhkan waktu dan perencanaan yang lebih mendalam dibandingkan dengan pendekatan tradisional.
• Pemahaman Guru: Guru perlu memahami dan menguasai prinsip-prinsip UbD dengan baik agar dapat menerapkannya secara efektif.
• Keterbatasan Sumber Daya: Kadang-kadang, sumber daya yang tersedia di sekolah tidak memadai untuk mendukung aktivitas pembelajaran yang dirancang berdasarkan UbD.
• Variasi Kebutuhan Murid: Guru harus mampu melakukan diferensiasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan beragam murid, yang bisa menjadi tantangan tersendiri.
UbD memungkinkan guru untuk melakukan diferensiasi dalam pembelajaran. Dengan membuat variasi dalam proses, produk, dan konten pembelajaran, guru dapat memenuhi kebutuhan beragam murid dan memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
Dengan penerapan yang tepat, UbD dapat membantu guru menciptakan pembelajaran yang lebih terstruktur, fokus pada hasil, dan relevan dengan kebutuhan murid.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip UbD, Anda dapat merancang pembelajaran yang lebih terstruktur, terarah, dan efektif, sehingga dapat membantu murid mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna.