Pihak yang dirugikan tidak melaporkan atau mengadu apabila terjadi permasalahan dalam melakukan transaksi online. Meskipun konsumen yang melakukan transaksi online dilindungi oleh UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Peraturan Pemerintah No. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tesis “Permasalahan budaya hukum konsumen dalam transaksi online”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana budaya hukum konsumen dalam bertransaksi online. Sedangkan peneliti ini membahas tentang bagaimana budaya hukum/legal culture berhubungan dengan konsumen ketika melakukan transaksi online.17. Jaminan negara bagi konsumen dalam melakukan transaksi online yaitu UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan.
Jenis penelitian yang berkaitan dengan Permasalahan Budaya Hukum Konsumen yang berkaitan dengan transaksi Internet adalah penelitian lapangan atau yang biasa disebut penelitian lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan faktor-faktor permasalahan budaya hukum konsumen dalam transaksi online. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa makalah tentang Permasalahan Budaya Konsumen Hukum dalam Transaksi Online dengan melihat komentar konsumen di media sosial.
Mulai dari mewawancarai konsumen dan melihat komentar di media sosial hingga memberikan informasi kepada konsumen lainnya agar berhati-hati dalam melakukan transaksi online agar tidak menyesatkan. Saat bertransaksi online, sebagian konsumen langsung memesan tanpa mencari informasi di toko, tanpa membaca komentar. Budaya hukum konsumen dalam transaksi online adalah konsumen tetap melakukan apa yang menurut konsumen benar... dan lebih memilih diam ketika mengalami kerugian dalam transaksi online.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sebagai kontribusi kepada pemerintah dalam mengatasi permasalahan terkait perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi online. Penelitian ini dilakukan guna memberikan manfaat pemahaman secara luas kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan tersebut dan juga memberikan data-data yang berguna bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan penelitian ini.
Penelitian Relevan
Berdasarkan pembahasan dalam jurnal tersebut membahas tentang dampak budaya hukum terhadap penghormatan masyarakat terhadap hukum dan pola hubungan budaya hukum dengan tingkat penghormatan terhadap hukum dalam masyarakat. Berdasarkan pembahasan skripsi ini menyelidiki tentang perilaku konsumen mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar dalam menggunakan toko online, sedangkan peneliti ini membahas tentang sikap konsumen dalam mengambil keputusan dalam bertransaksi online dan budaya hukum seperti apa yang ada di masyarakat (konsumen). ) dalam bisnis online. transaksi 18.
LANDASAN TEORI
Pengertian Budaya Hukum
Budaya hukum merupakan tanggapan umum suatu masyarakat tertentu terhadap fenomena hukum, tanggapan tersebut merupakan kesatuan pandangan tentang nilai-nilai dan perilaku hukum. 5Muh.Sudirman Sesse, “Budaya Hukum dan Implikasinya Bagi Pembangunan Hukum Nasional” Jurnal Diktum Hukum Volume 11 Nomor 2 (Juli 2013): 173.
Budaya Hukum dalam Sistem Hukum
Budaya hukum sangat berpengaruh dalam menentukan perilaku dalam menerima atau menolak hukum, menaati atau tidak menaati hukum. Budaya hukum merupakan bagian atau subsistem dari sistem hukum yang berkaitan dengan gagasan, sikap, keyakinan, harapan dan pandangan tentang hukum yang mengandung nilai-nilai.10.
Macam-Macam Budaya Hukum
Faktor yang Mempengaruhi Budaya Hukum
Faktor penegakan hukum adalah pihak-pihak yang membentuk dan melaksanakan undang-undang.Faktor penegakan hukum adalah apakah para penegak hukum benar-benar telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Oleh karena itu, salah satu kunci keberhasilan penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian penegak hukum, mengutip J.E. Sahetapy berkata: “Dalam penegakan hukum dan penegakan hukum, penyelenggaraan keadilan tanpa kebenaran adalah sebuah kebijakan.
Dalam kerangka penegakan hukum yang dilakukan oleh setiap lembaga penegak hukum (termasuk masyarakatnya), keadilan dan kebenaran harus muncul, harus dirasakan dan dilihat, harus diaktualisasikan”. Oleh karena itu, sarana atau fasilitas memegang peranan yang sangat penting dalam penegakan hukum. Tanpa sarana atau fasilitas, oleh karena itu, aparat penegak hukum tidak mungkin menyelaraskan peran yang diharapkan dengan peran sebenarnya.17.
Dalam melaksanakan penegakan hukum, selain faktor kesadaran hukum, masyarakat juga harus memperhatikan nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Penggunaan kekerasan harus dicegah karena dapat memberikan gambaran hukum yang salah yang identik dengan penegakan hukum.
Transaksi Online
- Pengertian Transaksi Online
- Dasar Hukum Transaksi Online
- Jenis-Jenis Transaksi Online
- Karakteristik Transaksi Online
Transaksi online adalah transaksi jual beli yang dilakukan secara online, artinya penjual dan pembeli tidak dapat bertemu langsung melainkan melalui internet. Keunggulan transaksi online adalah efisiensi yaitu pembeli dapat dengan mudah mengakses barang yang dibutuhkan dan membelinya tanpa harus keluar rumah. Kekurangan dari transaksi online adalah calon pembeli tidak bisa langsung melihat barang apa yang ingin dibelinya.
Berdasarkan uraian di atas, transaksi online adalah kegiatan jual beli secara online antara pembeli dan penjual tanpa bertatap muka atau bertemu langsung, hanya melalui internet. Biasanya transaksi ini dilakukan karena sudah saling mengenal dan transaksi penjualan dilakukan untuk menjalin kerjasama antar perusahaan. Dengan jenis transaksi online seperti ini, dimungkinkan mengingat perdagangan melalui jaringan komputer menjanjikan efisiensi, baik dari segi waktu maupun biaya, serta kemudahan dalam berinteraksi bagi konsumen, dibandingkan dengan model transaksi tradisional.32.
Dalam transaksi online (e-commerce), penjual dan pembeli tidak perlu bertemu langsung atau memerlukan identitas asli selama pembayarannya sah. Ciri-ciri tersebut jelas menunjukkan bahwa transaksi online pada hakikatnya merupakan hasil perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Jaminan Negara Terhadap Konsumen
Oleh karena itu, badan usaha yang menawarkan produk melalui sistem elektronik harus memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang syarat-syarat kontrak, produsen dan produk yang diserahkan. Apabila badan usaha tidak menghormati kontrak atau terdapat bahaya yang tersembunyi, konsumen dan/atau penerima kontrak harus mengembalikan barang yang dikirim dan/atau jasa yang diberikan. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta memperoleh barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar serta syarat dan jaminan yang dijanjikan. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan adil mengenai syarat dan jaminan barang dan/atau jasa.
Hak untuk menerima imbalan, imbalan dan/atau penukaran apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Membaca atau mengikuti informasi petunjuk dan tata cara penggunaan atau pemanfaatan barang dan/atau jasa demi alasan keamanan. Sedangkan jalur penyelesaian sengketa konsumen non-yudisial ditempuh melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Mediasi merupakan penyelesaian sengketa yang dilakukan atas prakarsa salah satu pihak atau para pihak, konsiliasi merupakan proses perdamaian para pihak yang bersengketa dan arbitrase merupakan penyelesaian sengketa dimana para pihak menyerahkan diri sepenuhnya kepada majelis badan penyelesaian sengketa konsumen. Dari ketiga cara yang dapat digunakan, tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besaran ganti rugi dan/atau tindakan tertentu untuk menjamin kerugian yang diderita konsumen tidak terulang atau tidak terulang kembali.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional didirikan untuk mengembangkan upaya perlindungan konsumen, yang berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia dan bertanggung jawab kepada presiden. Tugas lembaga independen perlindungan konsumen (LPKSM) lebih mengacu pada sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajibannya sebagai konsumen.
Jenis dan Sifat Penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisa Data
Biasanya konsumen sedang browsing mencari barang yang dibutuhkannya atau tidak sengaja melihat promosi atau iklan pada transaksi online di media sosial. Kemudian pada konsumen Novia mahasiswa, menurut konsumen banyak terjadi permasalahan penipuan dalam bertransaksi online, terkadang konsumen tidak hati-hati dalam melakukan transaksi online sehingga mengalami kerugian. Fatma mahasiswa sebagai konsumen, konsumen pernah mengalami kerugian ketika membeli baju di bisnis online karena kualitas barang yang kurang memadai. Menurut konsumen, banyak terjadi penipuan di bisnis online karena kurangnya pengetahuan konsumen tentang tipuan. akun media sosial 25.
Fabbel Africa mahasiswa sebagai konsumen mengatakan banyak permasalahan dalam melakukan transaksi online yang menimbulkan kerugian bagi konsumen, konsumen mengatakan tidak mengetahui informasi mengenai akun penipuan di media sosial sehingga konsumen mengalami kerugian karena barang yang dipesannya, tidak tersampaikan 26. Kemudian ketika melakukan bisnis online, sebagian konsumen tidak terlebih dahulu melihat komentar yang ada di toko online tersebut, apakah komentar di toko online tersebut berisi komentar yang positif atau tidak. Beberapa konsumen media sosial yang mengalami kerugian dalam transaksi online lebih memilih diam, namun tetap berhati-hati dalam memberikan informasi melalui komentar di media sosial.
Sebagai konsumen, Tiara mengalami penipuan dalam bisnis online karena tidak melihat komentar di toko online terlebih dahulu. Dalam melakukan transaksi online, konsumen dapat menerapkan sistem pembayaran dengan menggunakan pembayaran melalui transfer bank dan metode COD (cash on delivery) sesuai dengan ketentuan badan usaha.Kekhawatiran konsumen saat melakukan transaksi online adalah ketidaksesuaian barang yang dipesan. , kualitas barang berbeda dengan pesanan, barang tidak dikirim pada saat pembayaran dilakukan. Hal ini terlihat dari pemilihan toko online di media sosial, sikap konsumen yang kurang berhati-hati dan tidak mempertimbangkan hak dan kewajibannya sebagai konsumen, serta masih tergiur dengan harga yang bagus, apapun komentar mengenai toko online tersebut. . dan tanpa mencari informasi terlebih dahulu maka pengetahuan konsumen kurang dalam membedakan akun palsu atau tidak, sehingga terjadi kendala dalam transaksi online yang menyebabkan konsumen mengalami kerugian.
Dan dengan kesadaran hukum, sebagian konsumen ketika mengalami kerugian atau penipuan dalam bertransaksi online memilih untuk diam dan tidak melaporkannya ke pengaduan konsumen atau aparat penegak hukum.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sikap Konsumen Dalam Melakukan Transaksi Online
Pengetahuan Hukum Konsumen Dalam Transaksi
Kesadaran Hukum Konsumen
Pembahasan
PENUTUP
Saran
Media elektronik harus memuat informasi apa yang harus dilakukan konsumen jika ditipu dalam transaksi online. Budaya Hukum dan Dampaknya Terhadap Penegakan Hukum di Indonesia" Jurnal Hukum To-ra Vol 2 No.3. "Penegakan Hukum Terhadap Penjualan Pakaian Merek Palsu di Pasar Induk Kota Makassar" Jurnal Filsafat Lex.
Pernahkah anda ditipu saat melakukan transaksi online, jika iya apa yang anda lakukan saat ditipu saat membeli barang melalui transaksi online? Apakah belanja online sudah menjadi suatu kebiasaan padahal banyak terjadi kasus penipuan dalam transaksi online? Bagaimana pendapat Anda mengenai banyaknya kasus penipuan transaksi online, apakah hukum berperan penting dalam kasus ini?
Sebagai konsumen transaksi online, tahukah Anda isi aturan hukum transaksi online? Mengapa dalam kasus penipuan transaksi online, banyak konsumen yang tidak mengadu ke pihak penegak hukum. Kesadaran hukum dikalangan konsumen akan mempengaruhi bagaimana hukum itu sendiri bekerja, apakah konsumen sudah menaati ketentuan hukum yang ada.