i
KAJIAN RADIASI IONIZING DALAM TEKNOLOGI AGROINDUSTRIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agrofisika
Dosen Pengampu
Firdha Kusumaning A. A., S. Si, M. Si.
Kendid Mahmudi S.Pd., M.Pfis.
Disusun oleh : Kelompok 6
Ridha Amalila Choir 210210102030 Moza Oriana Rahmadinanti 210210102033 Sabrina Kaneishia 210210102094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER 2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan lahir dan batin sehingga kami dapat menyusun tugas makalah “Kajian Radiasi Ionizing dalam Teknologi Agroindustri”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agrofisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Dalam penyusunan makalah ini terdapat berbagai pihak yang telah berkontribusi baik dari segi materi maupun tenaganya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu tersusunnya makalah ini, sehingga menjadi makalah yang dapat dipertanggung jawabkan. Pihak-pihak tersebut yaitu :
1. Dosen pengajar dan pengampu mata kuliah Agrofisika, yaitu Ibu Firdha Kusumaning A. A., S. Si, M. Si. dan Kendid Mahmudi S.Pd., M.Pfis.
2. Anggota kelompok 6 yang telah berkontribusi baik pikiran maupun tenaga dalam menyusun makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang baik terutama kepada para mahasiswa serta kepada masyarakat umum. Kami sadar dalam makalah ini banyak kekurangan dari berbagai aspek. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan oleh penyusun dalam melangkah untuk selanjutnya.
Jember, 08 Maret 2024
Penyusun
iii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
BAB. 2 PEMBAHASAN ... 3
2.1 Pengertian Agroindustri ... 3
2.2 Pengertian Radiasi Ionizing ... 5
2.2.1 Karakteristik Radiasi Ionizing ... 6
2.2.2 Jenis Radiasi Ionizing ... 6
2.2.3 Sumber Radiasi Ionizing ... 7
2.2.4 Dampak Radiasi Ionizing ... 8
2.3 Kajian Radiasi Ionizing dalam Teknologi Agroindustrial ... 9
2.4 Pemanfaatan Radiasi Ionizing Dalam Perkembangan Teknologi Agroindustrial 9 BAB. 3 PENUTUP ... 11
3.1 Kesimpulan ... 11
3.2 Saran ... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 12
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil bahan pangan terbanyak.
Sebab sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, Indonesia disebut sebagai negara agraris. Sejak zaman dahulu banyak teknik pengolahan serta pengawetan bahan pangan supaya kualitas bahan pangan tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Misalnya, dengan teknik pembekuan, pengasinan, pengeringan dan pendinginan. Akan tetapi di era digital yang terus berkembang pesat ini teknik pengawetan bahan pangan tambah berkembang. Salah satunya yakni teknik radiasi menggunakan sinar gamma.
Iradiasi bahan pangan yakni salah satu teknik pengolahan bahan pangan yang mempunyai tujuan untuk membunuh atau mengurangi beraneka ragam cemaran biologis semacam bakteri patogen (penyebab penyakit), serangga, virus dan jamur yang bisa merusak kualitas dari bahan pangan dan membahayakan masyarakat yang mengkonsumsi dengan cara memancarkan ion (mengionisasi) bahan pangan tersebut dengan menggunakan sinar tertentu. Iradiasi bermanfaat juga untuk mencegah proses penuaan pada bahan pangan, misalnya pertunasan. Maka dari itu bahan pangan akan terlihat tetap fresh dengan jangka waktu cukup lama. Iradiasi pada bahan pangan banyak dipakai karena menggunakan energi elektromagnetik tertentu, yakni energi radiasi ionizing. Radiasi ionizing adalah radiasi yang bisa menghasilkan sejumlah ion pada saat berinteraksi dengan atom maupun molekul lain dengan memakai energi yang cukup.
Terdapat beberapa contoh radiasi ionizing diantaranya, radiasi sinar alpha, radiasi ultraviolet, sinar gamma dan sinar beta. Dari berbagai jenis radiasi ionizing tersebut, jenis radiasi yang sangat sering dipakai pada pengawetan bahan pangan adalah radiasi sinar gamma. Sinar gamma sering dipakai karena mempunyai gelombang elektromagnetik yang bergerak dengan kecepatan tinggi serta hampir sama dengan kecepatan cahaya, jarak lintasan relatif panjang, arahnya tidak dipengaruhi medan
2
magnet, tidak mempunyai muatan serta memiliki daya ionisasi kecil dan daya tembus yang tinggi. Para peneliti lebih sering memakai radiasi sinar radiasi sinar gamma dalam melakukan penelitian terhadap bahan pangan, karena sinar gamma tidak bermassa serta tidak bermuatan.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan agroindustrial?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan radiasi ionizing?
1.2.3 Bagaimana kajian radiasi ionizing dalam teknologi agroindustrial?
1.2.4 Bagaimana penerapan radiasi ionizing dalam teknologi agroindustrial?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang agroindustri.
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang radiasi ionizing.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang kajian radiasi ionizing dalam teknologi agroindustrial.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang penerapan konsep radiasi ionizing dalam teknologi agroindustrial
3
BAB. 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agroindustri
Agroindustri merupakan roda penggerak utama dalam perkembangan dan Pembangunan pertanian. Di Indonesia, pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional. Sehingga, agroindustri harus dapat menjadi penopang sektor pertanian untuk menciptakan Pembangunan nasional yang Tangguh, efektif, dan efisien. pengembangan agroindustri harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan bahan baku hasil pertanian. Beberapa masalah yang dihadapi dalam sektor agroindustri adalah:
1. Hasil pertanian yang mudah rusak sehingga diperlukan. teknologi pengawetan, pengemasan, dan transportasi yang dapat mengatasi hal tersebut.
2. Beberapa produk pertanian bersifat musiman dan dipengaruhi kondisi iklim sehingga mempengaruhi keberlanjutan produksi.
3. Kualitas produk dan hasil tani yang kalah saing dengan produk luar negeri.
4. Beberapa agroindustri berskala kecil dengan teknologi rendah sehingga tidak dapat memproduksi barang secara besar (Syafruddin dan Khaeriyah, 2021).
Secara umum agroindustri dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Agroindustri hulu yang terdiri dari:
a} Agroindustri input pertanian yang terdiri dari industri agro kimia (herbisida. pupuk, pestisida, dan lain-lainnya) dan industri perbenihan (benih atau bibit)
b) Agroindustri yang memproduksi mesin dan peralatan pertanian. Mesin pengelolaan dan alat pertanian yang efektif , efisien serta terjangkau akan meningkatkan nilai tambah produk tanaman serta meminimalisir kehilangan hasil pertanian sehingga dapat meningkatnya hasil pertanian.
4 2. Agroindustri jasa sektor pertanian.
3. Agroindustri hilir yang berarti industri pengelolaan hasil pertanian.
Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1. IPHP Tanaman Pangan yang terdiri dari tanaman hortikultura, tanaman kaya karbohidrat, dan palawija.
2. IPHP Tanaman perkebunan yang terdiri dari kopi, teh, tebu, kelapa, kelapa sawit, karet, tembakau, cengkeh, kakao, kayu manis, dan sebagainya.
3. IPHP Tanaman Hasil Hutan yang terdiri dari produk kayu olahan dan non kayu seperti rotan damar, dan sebagainya.
Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu:
1. IJSP Perdagangan, yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti pengangkutan, pengemasan serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian.
2. IJSP Konsultasi, yang memiliki berbagai kegiatan seperti perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.
3. IJSP Komunikasi, berhubungan dengan teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu:
1. IPMP Budidaya Pertanian, yang terdiri dari alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor dan lain sebagainya).
2. IPMP Pengolahan, yang terdiri dari alat dan mesin pengolahan berbagai komoditas pertanian, seperti mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin pengering, dan lainagainya.
Agroindustri memiliki peran penting dalam mengembangkan sektor pertanian.
Karakteristik yang dimiliki agroindustri yaitu; Pertama, agroindustri bisa
5
membuka lapangan tenaga kerja dengan jumlah yang banyak. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 1997, dimana pada tahun itu mengalami krisis ekonomi dimana agroindustri bisa menerima banyak tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja dari sektor lainnya. Kedua, agroindustri memiliki hubungan yang kuat baik di industri hulu maupun di industri hilir. Ketiga, agroindustri memakai sumber daya alam yang bisa diperbarui. Dengan memakai sumber daya alam yang bisa diperbarui, agroindustri bisa dikembangkan dalam selang waktu yang panjang serta kapasitas produk bisa dikembangkan dengan mengikuti perkembangan teknologi.
Agroindustri disinyalir dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, karena mengingat Indonesia merupakan negara agraris dan menjadi salah satu produk pertanian terbesar. Besarnya potensi pertanian harus diimbangi dengan agroindustri yang memadai sehingga kedua aspek tersebut saling mendayagunakan. Besarnya potensi pertanian dan kuatnya produktivitas agroindustri dapat menciptakan pembangunan nasional (Syafruddin dan Khaeriyah, 2021).
2.2 Pengertian Radiasi Ionizing
Radiasi merupakan proses perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara, contohnya seperti matahari yang memancarkan panas ke bumi, api yang memancarkan panas saat kita di dekatnya, gelombang elektromagnetik yang kita gunakan sebagai perantara komunikasi, dan masih banyak yang lainnya. Radiasi ionizing atau yang biasa disebut sebagai radiasi pengion adalah sebuah proses non- termal yang bisa memproduksi sejumlah ion sewaktu berinteraksi dengan atom atau molekul lainnya dengan menggunakan energi yang cukup. Radiasi pengion atau ionizing ini antara lain radiasi sinar alfa , sinar beta , sinar gamma dan radiasi ultraviolet. Radiasi sendiri menawarkan berbagai macam manfaat bagi kehidupan manusia, beberapa contoh radiasi misalnya seperti microwave yang digunakan untuk memasak makanan dan sinar gamma yang digunakan untuk mengawetkan makanan, sinar X yang digunakan untuk rontgen, dan lain-lain (Syaifudin, 2023).
6
Selain radiasi yang sudah disebutkan diatas, ada beberapa radiasi alami yang bersumber dari alam. Radiasi tersebut biasanya berada di dalam air, tanah, ataupun ikut terbawa udara. Contoh radiasi yang berada di dalam lapisan bumi yaitu thorium dan uranium,contoh yang berada di udara yaitu karbon dan radon, sedangkan yang di dalam air yaitu tritium dan deuterium (Syaifudin, 2023).
2.2.1 Karakteristik Radiasi Ionizing
Ada beberapa contoh karakteristik diantaranya adalah:
1. Penetrasi: Radiasi ionizing memiliki kemampuan untuk menembus bahan-bahan yang berbeda dengan tingkat keberhasilan yang beragam.
Misalnya, sinar gamma memiliki penetrasi yang tinggi dan mampu menembus bahan padat seperti logam dan beton.
2. Efek Ionisasi: Radiasi ionizing dapat menyebabkan ionisasi, yaitu proses di mana atom atau molekul kehilangan atau mendapatkan elektron. Ini dapat menghasilkan perubahan kimia dalam materi yang terkena radiasi.
3. Dosis Efek: Efek radiasi pada organisme hidup bergantung pada dosisnya. Dosis rendah dapat memiliki efek yang berbeda dengan dosis tinggi. Terdapat batas dosis yang ditetapkan untuk berbagai aktivitas manusia yang terpapar radiasi.
4. Sumber Alami dan Buatan: Radiasi ionizing dapat berasal dari sumber alami, seperti radiasi kosmik dan radiasi dari bahan radioaktif di dalam tanah, serta dari sumber buatan, seperti sinar-X medis dan industri.
2.2.2 Jenis Radiasi Ionizing
Contoh radiasi pengion antara lain, radiasi sinar alpha (α), sinar beta (β) sinar gamma (γ) dan sinar-X (X). Dari berbagai jenis radiasi pengion tersebut, jenis radiasi yang paling sering digunakan pada pengawetan bahan pangan adalah radiasi sinar gamma (Hamidy, 2021).
1. Sinar Alpha (α): Partikel alpha terdiri dari dua proton dan dua neutron, sehingga memiliki muatan positif. Mereka memiliki penetrasi rendah dan
7
dapat dihentikan oleh lapisan tipis bahan seperti kertas atau kulit manusia.
Contoh sumber alami adalah radium dan radon.
2. Sinar Beta (β): Partikel beta adalah elektron (β-) atau positron (β+).
Mereka memiliki penetrasi lebih tinggi daripada sinar alpha dan dapat dihentikan oleh pelat logam atau beberapa sentimeter bahan padat.
Contoh sumber alami adalah kalium-40 dan tritium.
3. Sinar Gamma (γ): Sinar gamma adalah bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat tinggi. Mereka memiliki penetrasi yang tinggi dan memerlukan bahan yang lebih padat seperti beton atau timbal untuk dihentikan. Contoh sumber alami adalah unsur radioaktif seperti uranium dan thorium, serta sumber buatan seperti mesin sinar-X dan sinar gamma industri.
4. Sinar-X (X): Sinar-X adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki energi di antara sinar ultraviolet dan sinar gamma. Mereka digunakan dalam bidang medis, ilmu pengetahuan, dan industri untuk berbagai aplikasi diagnostik dan terapeutik.
2.2.3 Sumber Radiasi Ionizing
Radiasi ionizing dapat berasal dari berbagai sumber alami dan buatan.
Berikut adalah beberapa contoh sumber radiasi ionizing:
● Sumber Radiasi Ionizing Alami:
1. Radiasi Kosmik: Radiasi yang berasal dari luar angkasa, termasuk partikel bermuatan dan sinar kosmik. Ini dapat mempengaruhi tingkat paparan di permukaan Bumi.
2. Bahan Radioaktif Alamiah: Beberapa elemen radioaktif terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan dapat menghasilkan radiasi ionizing.
Contoh termasuk uranium, thorium, dan kalium-40.
3. Radon: Gas radioaktif yang berasal dari peluruhan uranium di dalam tanah. Ini dapat memasuki bangunan dan menyebabkan peningkatan tingkat paparan di dalam ruangan.
8
● Sumber Radiasi Ionizing Buatan:
1. Mesin Sinar-X (X-ray): Digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang medis, ilmu pengetahuan, dan industri untuk tujuan diagnostik, terapeutik, dan inspeksi.
2. Sumber Radioaktif Buatan: Termasuk perangkat medis yang menggunakan bahan radioaktif untuk diagnosis atau pengobatan, serta bahan-bahan radioaktif yang digunakan dalam industri atau penelitian.
3. Reaktor Nuklir: Sumber utama energi nuklir, reaktor nuklir menghasilkan berbagai jenis radiasi ionizing selama operasi normal dan insiden.
2.2.4 Dampak Radiasi Ionizing
Radiasi ionizing dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan manusia dan lingkungan, tergantung pada dosis paparan, jenis radiasi, dan lama paparan. Berikut adalah beberapa dampak radiasi ionizing pada kesehatan dan lingkungan:
1. Kanker: Paparan radiasi ionizing dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama jika paparan tersebut bersifat kronis dan dalam dosis tinggi.
2. Kerusakan Jaringan dan Sel: Radiasi ionizing dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh dan sel, yang dapat mengakibatkan efek seperti kerusakan DNA, kematian sel, atau mutasi genetik.
3. Kesehatan Reproduksi: Paparan radiasi ionizing dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi, termasuk peningkatan risiko kemandulan, keguguran, atau cacat lahir.
4. Pengaruh terhadap Ekosistem: Paparan radiasi ionizing dapat mempengaruhi ekosistem dan spesies yang tinggal di dalamnya, termasuk populasi hewan dan tumbuhan.
9
5. Bioakumulasi: Radiasi ionizing dapat terakumulasi dalam rantai makanan dan ekosistem, menghasilkan paparan yang lebih tinggi pada organisme di atas rantai makanan.
6. Perubahan Genetik pada Organisme: Radiasi ionizing dapat menyebabkan perubahan genetik pada organisme hidup, yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada populasi dan biodiversitas.
2.3 Kajian Radiasi Ionizing dalam Teknologi Agroindustrial 1. Pengawetan Bahan Pangan
Pada pengawetan bahan pangan radiasi ionizing berperan penting agar bahan pangan dapat bertahan lama dan berkualitas.
- Analisis Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jember Pada Materi Teknologi Radiasi Ionizing Dalam Pengawetan Bahan Pangan (2021)
- Metode Radiasi Ionizing Dalam Mempertahankan Kualitas Buah Dan Sayuran Pasca Panen (2023)
2. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
- Efek dan Penerapan Radiasi Pengion pada Buah dan Sayuran (2020)
- Potensi Pemuliaan Mutasi Radiasi Sebagai upaya Peningkatan Variasi Genetik pada Tumbuhan Hias (2021).
2.4 Pemanfaatan Radiasi Ionizing Dalam Perkembangan Teknologi Agroindustrial
Pemanfaatan radiasi ionizing dalam perkembangan teknologi agroindustri telah memberikan berbagai dampak dan manfaat. Berikut beberapa contoh pemanfaatannya:
1. Pemuliaan Tanaman: Radiasi ionizing telah digunakan dalam pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas yang lebih unggul secara genetik, meningkatkan hasil pertanian, dan meningkatkan ketahanan terhadap
10
kondisi lingkungan yang ekstrem atau penyakit. Teknik ini dikenal sebagai radiasi mutagenesis.
2. Pengendalian Hama dan Penyakit: Teknologi radiasi ionizing digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan sterilisasi insektisida, fungisida, dan bakterisida. Radiasi dapat digunakan untuk menghasilkan sterilisasi pada hama dan patogen tanaman, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Pemanjangan Umur Simpan: Radiasi ionizing dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk-produk pertanian seperti buah, sayuran, dan bahan makanan lainnya dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan merusak enzim-enzim yang mempercepat pembusukan.
4. Pelembutan dan Peningkatan Kualitas: Radiasi ionizing dapat digunakan untuk melembutkan buah-buahan yang keras, seperti mangga dan pisang, serta untuk meningkatkan kualitas sensoris dan nutrisi produk pertanian tertentu.
11
BAB. 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radiasi pengion (ionizing) merupakan radiasi yang dapat menghasilkan sejumlah ion pada saat berinteraksi dengan atom atau molekul yang lain dengan menggunakan energi yang cukup. Dari berbagai jenis radiasi ionizing, jenis radiasi yang paling sering digunakan pada pengawetan bahan pangan adalah radiasi sinar gamma. Radiasi ionizing telah digunakan dalam pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas yang lebih unggul secara genetik, meningkatkan hasil pertanian, dan meningkatkan ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau penyakit. Selain itu, radiasi ionizing dapat digunakan untuk menghasilkan sterilisasi pada hama dan patogen tanaman, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan artikel di atas dan jauh dari sempurna. Kedepannya penulis bermaksud untuk lebih menekankan penjelasan makalah diatas, tentunya dengan menggunakan lebih banyak sumber informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ansar, A., Sukmawaty, S., & Muttalib, S. A. (2019). Pengaruh sinar UV terhadap pH dan total padatan terlarut nira aren (Arenga pinnata Merr) selama penyimpanan.
Damayanti, F. 2021. Potensi Pemuliaan Mutasi Radiasi Sebagai upaya Peningkatan Variasi Geneteik pada Tumbuhan Hias. Biological Science and Education Journal. 1(2): 78-84
Fithry, D. A., Jusnita, J., Legawati, L... Ermal, D. A. S., & Prayogo, H. (2023). Review dalam Pembuatan Arang Aktif Berbasis Limbah Pertanian Dengan Microwave.
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN), 6(1), 216- 224.
Hamidy, A. N., Sudarti, S., & Prihandono, T. (2021). Analisis Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Jember Pada Materi Teknologi Radiasi Ionizing Dalam Pengawetan Bahan Pangan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 10(4), 156- 161.
Iswardani, F. A., Sudarti, S., & Yushardi, Y. (2023). Analisis Studi Literatur Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik (Elf) Bagi Industri Pertanian. Jurnal Sains Riset. 13(1): 15-21.
Putri, N. 1., Widhiantoro, D., Munawar, Z., & Komalasari, R. (2022). Otomatisasi Pertanian Dengan Smart Gardening System Menggunakan Mikrokontroler Arduino Dan Sensor Kelembaban. Darma Abdi Karya. 1(1): 13-24.
Rifaldi, A. R., Juanda, D. H., Mahmudi, K., Prihandono, T., Sinuraya, W. T. B., &
Sembiring, M. Y. B. (2023). Metode Radiasi Ionizing Dalam Mempertahankan Kualitas Buah Dan Sayuran Pasca Panen. AGRORADIX: Jurnal Ilmu Pertanian. 7(1): 43-53.
Sharma, P., Sharma, S. R., Mittal, T. C. 2020. Efek dan Penerapan Radiasi Pengion pada Buah dan Sayuran. Jurnal Of Agricultural Engineering.57 (2):97-117
Syafruddin, Reni Fatmasari & Khaeriyah Darwis (2021). Ekonomi Agroindustri.
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
13
Syaifudin, M.. (2023). Biologi radiasi: dasar-dasar dan aplikasi. Jakarta Pusat: BRIN.