PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA
Dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan (APW), penulis tidak terlepas dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh berbagai peneliti terdahulu. Penulis membandingkan penelitian yang dilakukan oleh Hardjanto (2011) yang membahas tentang pengaruh oversize dan perpindahan muatan terhadap stabilitas kapal. Suatu kapal akan kembali sempurna ke posisi semula ketika kapal terbalik jika lengan penahan kapal sudah sesuai, jika lengan penahan terlalu kecil maka yang terjadi adalah kapal akan semakin miring dan akhirnya tenggelam.
LANDASAN TEORI
- Definisi
- Pengertian Analisa
- Pengertian Muatan
- Pengertian Sistem Ballast
- Pengertian Bongkar Muat
- Pengaruh Penempatan Muatan Ketika Bongkar Muat Terhadap
- Struktur Bangunan Kapal Tanker
Pengertian muatan kapal menurut PT Pelindo II (1998:9) adalah: “Muatan kapal adalah segala jenis barang yang dapat dimuat ke atas kapal dan diangkut ke tempat lain, baik dalam bentuk bahan mentah maupun hasil produksi. hasil. dari suatu proses pengolahan". Barang curah, barang curah adalah barang yang diangkut melalui laut dalam jumlah besar. Kargo curah adalah muatan yang terdiri dari muatan yang belum dikemas dan dikirim.
Kargo curah cair, yaitu muatan curah berupa cairan yang diangkut dengan kapal khusus yang disebut kapal tanker. Kargo curah gas, yaitu muatan curah yang berupa gas yang dipadatkan, misalnya gas alam (LPG). aku aku aku. Koleangan dalam bukunya yang berjudul Sistem Kontainer mendefinisikan bahwa “Kegiatan bongkar muat adalah kegiatan memindahkan barang dari alat angkutan darat, dan untuk melaksanakan kegiatan pemindahan muatan tersebut diperlukan sarana atau peralatan yang memadai baik cara maupun tata cara pelayanannya”.
Dalam melakukan bongkar muat harus diperhatikan prinsip – memuat sedemikian rupa agar tidak membahayakan pada saat kapal berlayar nanti. 2013) menjelaskan bahwa “dalam pengelolaan muatan di atas kapal, petugas harus memperhatikan prinsip pemuatan, yaitu: muatan tidak boleh tumpah, tidak boleh ada palka yang panjang, harus menggunakan banyak pegangan agar tidak memakan waktu lama. waktu yang lama. beban berat harus berada di bagian bawah. Persiapan administrasi yang meliputi: dokumen kapal, muatan dan checklist hingga pelaksanaan hingga penyelesaian memerlukan kemampuan, baik pengetahuan perhitungan bongkar muat kapal maupun ketrampilan dalam mengoperasikan seluruh peralatan bongkar muat kapal, sehingga aspek-aspek yang perlu diperhatikan menunjang kelancaran operasional pemuatan. dan operasi bongkar muat. Pada setiap kapal tanker, terdapat rencana pemuatan (loading Scheme) untuk menghindari muatan-muatan yang tidak diinginkan tersebut, dan pemuatan dapat dilakukan dengan cepat dan aman.
Kesepakatan Bersama Sebelum memulai bongkar muat muatan, petugas penanggung jawab dan perwakilan terminal harus secara serius (formal) saling sepakat bahwa dari segi keselamatan, kapal tanker dan terminal sudah siap. Sebelum melaksanakan kegiatan bongkar muat ada beberapa prosedur yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) selaku penyewa kapal MT Angelia XVI, berikut beberapa prosedur tersebut: 1) Chief yang merupakan dibantu oleh perwira ketiga dan taruna geladak memeriksa perlengkapan. Beberapa istilah yang berkaitan dengan kegiatan bongkar muat kapal tanker adalah sebagai berikut: 1) Lubang utama, merupakan lubang yang terletak di atas setiap tangki.
Pada saat proses bongkar muat harus memperhatikan penempatan muatannya, karena jumlah dan penempatan muatan pada setiap tangki akan sangat mempengaruhi trim yang akan mempengaruhi kondisi kapal. Pada saat proses bongkar muat harus diperhatikan kemiringan kapal karena akan mempengaruhi keselamatan selama bernavigasi. Kapal tanker didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mengangkut muatan dalam bentuk cair dalam jumlah banyak.
Kapal tanker dilengkapi dengan pompa untuk kegiatan bongkar muat dan berbagai saluran pipa di dek yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat. Pada dasarnya tergantung pada fungsi kapal atau jenis muatan yang diangkut, misalnya untuk kapal tanker minyak mentah susunan pipanya lebih sederhana dibandingkan dengan kapal tanker minyak produk dan terdiri dari beberapa grade.
KERANGKA PENELITIAN
METODE PENELITIAN
- JENIS PENELITIAN
- WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
- JENIS DAN SUMBER DATA
- Data Primer
- Data Skunder
- METODE PENGUMPULAN DATA
- Teknik Wawancara (Interview)
- Teknik Observasi (Pengamatan)
- Teknik Dokumentasi
- TEKNIK ANALISIS DATA
Penulis melakukan penelitian pada saat penulis melaksanakan Praktek Kelautan (PRALA) selama kurang lebih satu tahun di atas kapal MT Angelia XVI, yaitu pada tanggal 9 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2019. Data primer biasa disebut dengan data asli yang up to date adalah atau baru. Untuk memperoleh data primer, penulis mengumpulkannya langsung pada saat penulis melakukan Praktek Laut (PRALA).
Data yang penulis peroleh di atas kapal MT Angelia XVI adalah dengan cara mengamati dan mengumpulkan informasi melalui dialog dengan petugas yang berada di kapal. Data sekunder adalah segala informasi, fakta dan kenyataan yang juga berkaitan atau relevan dengan penelitian, tetapi tidak secara tidak langsung. Data sekunder inipun hanya sebatas kulit saja, tidak mampu menggambarkan substansi terdalam dari informasi, fakta, dan realitas yang sedang dipelajari dan diteliti.
Penulis mengambil data sekunder berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang penulis lakukan sebelumnya serta data yang penulis peroleh selama latihan di kapal MT Angelia XVI agar bisa mendapatkan data yang benar sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. penulisannya dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang penulis ambil. Menurut Riduwan, metode pengumpulan data adalah teknik atau metode yang dapat digunakan peneliti untuk memperoleh bahan yang relevan, akurat, dan benar. Untuk memperoleh kelengkapan informasi sesuai fokus penelitian maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
Sugiyono menyatakan “jenis observasi yang terbuka atau terselubung, yaitu pada saat mengumpulkan data, peneliti menyatakan secara terbuka kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian”. Dokumentasi yang ditunjukkan dalam hal ini adalah seluruh dokumen yang berkaitan dengan kegiatan bongkar muat yang dilakukan di kapal MT Angelia XVI. Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah terapan ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu teknik analisis yang menggambarkan atau memaparkan kejadian-kejadian di kapal yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas.
Karya ilmiah terapan ini juga memaparkan saran-saran yang baik, berdasarkan teori yang ada serta pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama di kapal. Dari permasalahan yang ada, penulis menganalisis penyebab permasalahan tersebut dan mencari solusi dari permasalahan tersebut serta memberikan saran-saran yang baik berdasarkan teori-teori yang ada serta ilmu yang penulis peroleh selama ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..... Error! Bookmark