Kajian Perbandingan Tafsir Lathâ'if al-Isyârât oleh Al-Qusyairi dan Tafsir Al-Jailâni oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani). Adl, al-Qisth dan al-Wazn "(Kajian Perbandingan Tafsir Lathâ'if al-Isyârât Karya Al-Qusyairi dan Tafsir Al-Jailâni Karya Shaikh Abdul Qadir Al-Jailani)" adalah benar-benar karya asli pengarang kecuali nukilan. ia telah disebutkan. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pencipta, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita masih hidup dalam keadaan yang penuh dengan keberkatan.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman berilmu seperti sekarang ini. Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Huzaemah Tahido Yanggo, Rektor Institut Al-Qur'an (IIQ) Jakarta dan seluruh stafnya yang menyumbang kepada kemajuan universiti ini.
Terima kasih kepada kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama ini. Terima kasih kepada pengajar Tahfidz Ibu Atiqah, Ibu Mahmudah, Ka Nurafriani Hasanah dan Ibu Fatimah Askan, terima kasih atas waktu dan motivasi yang luar biasa bagi penulis untuk mendekatkan diri pada Al-Quran. Terima kasih juga kepada seluruh teman-teman yang selalu memberikan motivasi khususnya para mahasiswa Institut Sains Al-Qur'an Jakarta angkatan 2015.
Fikri Mubarok yang membantu penulis menerjemahkan kedua tafsir yang penulis ambil sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
ABSTRAK
Transliterasi ini berpandukan buku tesis, tesis dan tesis Institut Pengajian Al-Qur'an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Syaddah (Tasydȋd) dalam tulisan Arab menggunakan simbol ( ْ ْ ْ), manakala untuk transliterasi ini adalah. dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggabungkan huruf tasydȋd. Ta Marbȗthah (ة) jika berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata adjektif (na‟at), maka huruf tersebut ditulis dengan huruf besar.
Manakala kanta mabuthah (ة) diikuti atau disambungkan (di-washal) kepada kata nama (ism) ditransliterasi kepada huruf “t”. Sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf besar, tetapi jika telah ditransliterasi, peruntukan ejaan terpakai. PUEBI, seperti menulis permulaan ayat, inisial, nama tempat, nama bulan, nama peribadi dan banyak lagi.
Peruntukan yang digunakan untuk PUEBI juga terpakai untuk pemindahan aksara ini, seperti condong (italic) atau tebal (bold) dan peruntukan lain. Bagi nama peribadi yang bermula dengan perkataan sandang, maka awalan nama peribadi itu ditulis dengan huruf besar dan bukannya perkataan sandang.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Teknik dan Sistematika Penulisan
5 Lajnahpentashihan Mushaf Al-Qur'anhukum, keadilan dan hak asasi manusia, (Jakarta: Lajnah pentashihan Al-Qur'an 2010) cet.1 h, 159. Menurut Muhammad Husain al-Tabataba'I (wafat 1981 M) dalam kitab al-Mîzân fi Tafsir Al-Quran menjelaskan tentang makna keadilan. 10 Lajnah Pentashihan Tafsir al-Quran secara tematis, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2014), cet pertama, hal.
12 Iffaty Zamimah, Al-Wasathiyyah dalam Al-Qur'an: kajian tafsir Al-Marâghî, al-Munîr dan al-Misbâh, skripsi, Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, hal.Jika Al-Qur'an berbicara tentang keadilan, tentu saja selain meneruskan kecenderungan-kecenderungan yang sudah ada yang melekat pada diri sendiri. 13 Iffaty Zamimah, Al-Wasathiyyah dalam Al-Qur'an: Kajian Tafsir Al-Marâghî, al-Munîr dan al-Misbâh, disertasi, Lembaga Ilmu Al-Qur'an Jakarta, hal.
Kata al-Qishth dalam berbagai bentuk kata yang mengandung makna keadilan ditemukan dalam Al-Qur'an sebanyak dua puluh tiga kali. Mengenai bentuk simpul al-Qisthu terdapat dalam Al-Qur'an dengan lima bentuk kata yang diciptakan, yaitu al-Qisthu (masdar) lima belas kali, tuksithu (fi'il mudhari) dua kali, aqsithu (fi'il). amr) satu kali, aqsath (isim tafdil) dua kali, dan al-muksithun (isim fa'il) sebanyak dua kali. Di dalam Al-Quran terdapat kata al-'Adl, al-Qisth dan al-Wazn yang mempunyai arti hampir sama yaitu adil, walaupun sekedar disini juga tidak berarti keadilan yang menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Tesis diploma “Konsep keadilan dalam Al-Qur’an (kajian terhadap kata al-’Adl dan al-Qisth dalam tafsir Al-Qurtubi” yang disusun oleh Akmad SaikHûdin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tesis diploma “Keadilan dalam Al-Qur’an” -Qur'an” (analisis kata-kata al-Qishth dalam berbagai ayat) yang disusun oleh Alfionitazkiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang membedakannya adalah penulis menambahkan kata al-'Adl dan al-Wazn yang patut dikaji karena maknanya hampir sama, dan kitab tafsir yang digunakan berbeda karena penulis memilih tafsir para sufi, sedangkan Alfionitazkiyah ada dalam Al-Qur'an.
Kontribusi skripsi ini terhadap karya penulis adalah membedakan cara sufi dalam menafsirkan ayat-ayat keadilan dan penafsiran keadilan dalam kitab-kitab tafsir dan hanya dalam Al-Quran. 23Keadilan Alfionitaziyah dalam Al-Quran: analisis kata al-Qisth dalam berbagai ayat, (Jakarta: UIN, 2014). Kontribusi skripsi ini terhadap karya penulis adalah untuk mengetahui bagaimana para filosof memaknai makna keadilan dan membandingkannya dengan keadilan dalam Al-Quran.
Metode maudhui merupakan sebuah metode tafsir yang dicetuskan untuk memahami makna-makna dalam ayat-ayat Al- Qur‟an27. Teknik penulisan merujuk pada pedoman yang diberlakukan di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta (IIQ) Tahun 2018.
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dikbud Dep., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994 Elangjawa-hidup.blogspot.com/2010/06/kehendak-mutlak-tuhan-dan-. Faishol Yufni Konsep Keadilan Dalam Poligami, Kajian Pemikiran Mushthofa Al-Adaw Dalam Pentafsiran Al-Tashil Lita'wil Al-Tanzi Padang: UIN Imam Bonjol 2016. Ibn Huwâzin al-Qusyairi 'Abd al-Karîm, Risâlah Sufi al-Qusyairi, penterjemah Ahsin Muhammad, diterjemah dari Principles of Sufism, Bandung: Library: 1994.
Imam AbiQosim Abdul Karim bin Hawazan bin Abdul Malik Al-Qusyairi An-Naisaburi As-Syafi'I Lataif Al-Isiarat Beirut Libanon, Darul kibab al imiah: Fundacija Muhammad Alibaidu, 1971. Khiliq Hasan Moh Abdul Imam al-Qusyairi in Lataif al-Isyarat: perspektiva sufijske interpretacije Nadharija in Isharija Tulungagunga, 2014. Khiliq Hasan Moh Abdul Imam al-Qusyairi in Lataif al-Isyarat: perspektiva sufijske interpretacije Nadharija in Isharija Tulungagunga, 2014 6.
Kodirun, Lathaif Al-Ilukis Karya Al-Qusyairi (Kajian Metode Seorang Sufi dalam Menafsirkan Al-Qur'an), Disertasi, Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas Usuluddin, IAIN Sunan Kaljaga, 2001. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Hukum, Keadilan dan Hak Asasi Manusia, Jakarta :lajnah pentashihan al-Qur'an 2010. Matondang Ya'kub, Tafsir ayat Kalam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2000 Misrawi Zuhairi Al-Qur'an Kitab Toleransi Jakarta: Grasindo, 2010.
Nahrul Musadad Asep, “Tafsir Sufistik dalam Tradisi Tafsir Al-Qur’an (Sejarah Perkembangan dan Konstruksi Hermeneutika)” (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) 2015. Saikhudin Akmad, tesis: “Konsep keadilan dalam Al-Qur’an mengkaji kata al-Adl dan al-Qist yang ditafsirkan Al-Qurtubi Yogyakarta: UIN, 2014 ShihabM.Shihab M. Quraish, Wawasan Al-Qur'an: Penjelasan Tematik Berbagai Permasalahan Umat Jakarta: Mizan Pustaka, 1996.
Fadhil al-Jailani, Tafsir al-Jailani Istanbul: Markaz al-Jilani li al-Buhus al-Ilmiyyah, 2009. Tim Penulis Ensiklopedia Sufisme Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah www.ANGKA-sufi-al-qusyairy.com, diakses 13 .Juli 2019 , Pukul 23:23 WIB Zamimah Iffaty, Al-Wasathiyyah dalam Al-Qur'an: Kajian Tafsir al-Maraghi,.
BIOGRAFI PENULIS