• Tidak ada hasil yang ditemukan

kikir dalam al-qur'an - repository iiq - IIQ Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "kikir dalam al-qur'an - repository iiq - IIQ Jakarta"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

KEKURANGAN DALAM AL-Qur'an. ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, DHANÎN DAN QATÛR). Skripsi berjudul “KIKIR DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, ḌHANÎN DAN QATŪR)” yang disusun oleh mahasiswa Hilmatus Solihah NOMOR: 14210576 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada sidang Munaqasyah. Tesis berjudul “KIKIR DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, DHANÎN DAN QATÛR)” karya Hilmatus Solihah dengan NIM 14210576 diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Lembaga Dakwah Sains Al-Qur'an di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2018.

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KIKIR DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, DHANÎN DAN QATŪR)” benar-benar karya asli saya, kecuali kutipan yang telah disebutkan. Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “KIKIR DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, DHANIN DAN KATŪR) . Ahmad Fathoni, Lc, MA selaku wali Pondok Pesantren Takhassus "IIQ Jakarta" dan seluruh pengajar Tahfizh yang telah membimbing penulis dalam proses menghafal Al-Qur'an dari awal hingga akhir semester.

Transliterasi Arab-Latin mengikuti pedoman yang diterapkan dalam petunjuk praktik penulisan disertasi di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Konsonan No Huruf

Vokal

Kata Sandang

Ta' Marbȗthah (ة), jika berdiri sendiri, waqaf atau diikuti dengan kata sifat (na'at), maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi huruf "h". Manakala ta' Marbȗthah (ة) diikuti atau disambungkan (di-washal) kepada kata nama (isim) ditransliterasi kepada huruf "t".

Huruf Kapital

Sinonim adalah pengertian dari dua kata atau lebih yang mempunyai arti yang sama, salah satunya adalah lafaz yang berarti pelit. Empat disebutkan dalam Al-Qur'an yaitu al-bukhl, asy-Syu hẖ, dhanîn dan qatûr. Walaupun penelitian ini sendiri belum pernah diteliti sebelumnya, namun bedanya dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini hanya berfokus pada kata bingkisan secara umum, bukan kajian kebahasaan. Penelitian ini merupakan penelitian literatur review yaitu penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data kepustakaan (library Research).

Dari hasil analisis yang penulis selidiki, terdapat beberapa perbedaan antara al-bukhl dan ash-Syu hẖ. Kemudian menurut al-bukhl, seseorang akan lepas dari harta bendanya, sedangkan dhanîn seseorang tidak lepas dari apa yang diberikan.

Latar Belakang Masalah

Nabi SAW dalam mengaku sebagai Rasul dengan cara membeberkan kelemahan bangsa Arab di hadapan mukjizat abadinya yaitu Al-Qur'an dan kelemahan generasi setelahnya. Nabi menggunakan Al-Qur'an untuk menantang orang-orang Arab, namun mereka tidak dapat menghadapinya, meskipun mereka memiliki tingkat fasah dan balâge yang tinggi. Kata dan kalimat pendek bisa mempunyai banyak arti, ibarat berlian yang memancarkan cahaya dari segala sisi.4 Setiap kata dalam Al-Qur'an mempunyai makna tersendiri yang berbeda dengan kata lain, meskipun secara tekstual memiliki makna yang sama.

Jadi bisa dikatakan tidak ada sinonim pada setiap kata dalam Al-Quran.5. Apabila Al-Qur’an menggunakan suatu kata, maka kata tersebut tidak dapat digantikan dengan kata lain yang biasa disebut sinonim dalam kamus bahasa Arab dan kitab tafsir. Begitu pula dengan kata Bukhl, ash-Syu hẖ, Dhanîn dan Qatûr dalam Al-Quran.

Perkataan al-Bukhl, ash-Syu hẖ, Dhanîn dan Qatûr dalam al-Quran mempunyai maksud yang sama iaitu bakhil. Perkataan Ash-Syu hẖ digunakan untuk menunjukkan perwatakan kedekut berbanding dengan lafaz al-bukhl. Perkataan asy-Syu hẖ menunjukkan kedekut yang lebih serius daripada perkataan al-Bukhl.

Makna kikir tidak hanya terdapat pada kata al-bukhl dan ash-Syu hẖ, namun juga pada kata dhanîn. Sedangkan al-bukhl berasal dari kata Arab, namun kata tersebut sudah tidak asing lagi di telinga penikmatnya. Ternyata di dalam Al-Qur'an setelah ditelisik lebih dalam, terdapat kata selain al-bukhl yaitu asy-Syu hẖ, dhanîn dan qatûr. Sehingga penulis tertarik untuk menulis disertasi yang berjudul: KIKIR DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SINONIM LAFAZ AL-BUKHL, ASY-SYUHH, DHANÎN DAN QATŪR).

Identifikasi masalah, Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah

Bahkan tidak jarang orang menyebut kata al-bukhl atau pelit sebagai kata-kata yang mudah diucapkan ketika dihadapkan pada seseorang yang enggan memberikan apapun dalam bentuk. Kemudian kata-kata tersebut dipilih menjadi objek kajian dalam penelitian ini, karena penulis ingin mengkajinya lebih dalam mengingat kata-kata tersebut seringkali dipahami hanya dalam terjemahannya saja, tanpa melihat konteks ayat yang ada. Setelah diteliti lebih lanjut pada kamus bahasa Arab yaitu Lisân al-'Arab, kata-kata tersebut mempunyai arti yang mirip dalam konteks yang berbeda.

Kedua, apa persoalan kikir yang dianggap sepele oleh sebagian orang, padahal Al-Quran sudah menjelaskannya secara detail? Ketiga, apa hakikat kata Al-bukhl, ash-Syu hẖ, Dhanîn dan Qatûr dalam Al-Quran.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Supaya dapat dijadikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah sarjana, dan juga boleh dijadikan rujukan karya ilmiah. Penyelidikan ini boleh dijadikan sebagai sumbangan pemikiran kepada pembaca yang akan menyelidiki lebih mendalam tentang ungkapan yang bermaksud bakhil dalam al-Quran.

Tinjauan Pustaka

Bakhil dalam Al-Quran selalu disertai dengan isyarat larangan dan celaan yang kesemuanya berkaitan dengan rasa puas diri terhadap kesenangan dunia, sombong, riya, sombong dan kufur. Tesis Thoha Fatahajjadbih mempunyai sedikit persamaan dengan yang akan penulis pelajari yaitu sama-sama menggunakan kata Bakhil, sedangkan penulis akan mempelajari pengucapan yang sama dengan peneliti, namun tidak hanya fokus pada pengucapan Bakhil saja, namun juga akan mengkaji lafal lainnya yang mempunyai makna yang sama dengan lafal Bakhil yaitu asy- Syuhẖ, Dhanîn dan qatûr. Kajian lainnya terdapat pada skripsi Chamim Ashari yang berjudul Kikir Menurut Pandangan Al-Qur'an, dalam skripsi ini peneliti membahas tentang pandangan Al-Quran tentang kekikiran dan tafsir para penafsir ayat-ayat yang berkaitan dengan kekikiran.

Dalam skripsi ini digunakan metode tafsir Meudhu'I yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban Al-Qur'an dalam kaitannya dengan suatu permasalahan. Kesimpulan dari skripsi ini adalah yang membuat orang pelit adalah karena terlalu mencintai harta, padahal harta di dunia hanyalah titipan. Kemudian mengkaji skripsi yang ditulis oleh Alamudin Syah dengan judul Lafaz-lafaz yang berarti jahat dalam perspektif Al-Qur'an (Analisis Lafaz El-Syarr, El-Fahsya'.

Dalam tesisnya, peneliti mengkaji kata-kata yang bermakna jahat dalam Al-Quran dengan menggunakan metode tematik. Peneliti hanya memfokuskan pada tiga lafaz saja, yaitu Lafaz Al-Syarr, Al-Fahsya' dan Al-Su'. Mengenai pengucapan makna jahat dalam Al-Qur'an, peneliti mengungkapkan maknanya berbeda dari segi hakikatnya.

Maka hasil penelitian ini: Pertama, pernyataan Al-Syarr dalam Al-Quran berarti kemiskinan, penderitaan, suatu kemalangan seperti penyakit, kesulitan hidup dan terbatasnya penghidupan. Kedua, kata Al-Fahsya dalam Al-Quran mempunyai arti perzinahan, homoseksualitas, durhaka seorang wanita kepada suaminya dan pembunuhan. Kajian lainnya adalah kitab at-tarâduf fi Al-Qur'an karîm karya Muhammad Nuruddin Munajjad, dimana kitab ini membahas sinonim umum dan menjelaskan kata-kata yang dianggap mempunyai arti yang sama.

Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode tematik yaitu menetapkan tema, mengumpulkan data dengan menggunakan ayat-ayat yang berkaitan dengan ucapan Al-bukhl, ash-Syu h ẖ, Dhanîn, hingga menganalisis Qatûr dalam Al-Quran. 'an melalui kitab Mu'jam Al-Mufahras Lî Al-Fâz al-Qur'anul Karim kar a Muhammad Fuad 'Abdul Baqi.

Sumber Data

Tafsir Al-Qur'an al-Adzim kar a Ibnu Katsir, Tafsir Al-Misbah oleh Quraish Shihab. Kemudian beliau menyokong buku seperti Tafsir Al-Maraghi oleh Musthofa Al-Maraghi dan Tafsir Al-Qurthubi. Sumber lain juga diperoleh daripada beberapa dokumen, tulisan yang diterbitkan dalam bentuk buku, majalah atau artikel yang menerangkan perbincangan berkaitan dengan yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Sistematika Penulisan

Bab ketiga menjelaskan tentang gambaran umum tentang ketamakan, Bab ini terbagi menjadi tiga subbab, yang pertama menjelaskan pengertian ketamakan dan pengertian ketamakan secara umum. Subbab kedua menjelaskan tentang kata-kata yang mempunyai arti kekikiran dalam Al-Qur'an. Subbab keempat memaparkan sebab-sebab ketamakan, dan subbab kelima memaparkan sejarah orang-orang kikir.

Bab keempat, dalam bab ini penulis akan menganalisis tafsiran perkataan al-Bukhl, asy-Syu hẖ dan Dhanîn, qatûr dalam al-Quran.

Kesimpulan

Sebutan asy-Syu hẖ dikatakan lebih serius kerana ia menunjukkan perwatakan atau perwatakan orang yang pada umumnya bakhil sifatnya. Sebutan asy-Syu hẖ digunakan dalam kekikiran yang tidak material, dikaitkan dengan keadaan jiwa, emosi, dan keadaan hati yang kosong. Kata dhanîn hanya disebut sekali dalam Al-Qur'an, kata ini adalah tingkat ketamakan yang paling rendah.

Lafaz ini tidak jauh berbeda dengan lafaz asy-Syu hẖ, yang dimaksud disini bisa jadi pemberi keberuntungan dan pelaku penerima keberuntungan. Artinya Yang Maha Kuasa pemberi rejeki tidak akan bersikap kasar jika penerima rejeki mengetahui bagian rejekinya. Setelah melalui proses pembahasan dan kajian kata al-bukhl, ash-Syuh ẖ, dhanîn, Qatûr, nampaknya penulis harus memberikan beberapa saran sebagai kelanjutan kajian penulis terhadap hal-hal di atas yaitu .

Ketiga, penelitian studi teks ini merupakan upaya maksimal penulis, dengan menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Abdul Bâqî, Muhammad Fuâd, al-0X¶MDP DO-Mufahras li Alfaz al-4XU¶DQ al-Karîm. Abdul Mustaqim, “Mengingat Metodologi Tafsir Muhammad Syahrur,” dalam Sahiron Syamsuddin dkk, Hermeneutika al-4XU¶DQ.

Fathi as-Sayyid Nada, Abdul 'Aziz, Ensiklopedia Adab Islam Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah, Terj.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kedua riwayat tersebut membuktikan bahwa lafaz-lafaz Al-Qur’an yang diucapkan oleh sahabat masing-masing berbeda, kemudian Rasulullah tidak menyalahkan para sahabat

Sesuatu fenomena yang menarik dalam Al-Qur‟an berkaitan dengan operasi bilangan adalah bahwa berdasarkan urutan surat, ternyata Al-Qur‟an mengajarkan terlebih dahulu

Metode maudhu‟i adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al- Qur‟an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-

Selanjutnya pada Bab kedua menjelaskan mengenai pengertian warna, faktor- faktor yang mempengaruhi warna, makna-makna yang terkandung dalam warna dalam perspektif al-Qur‟an

Dalam khazanah „Ulûm al-Qur‟ân makna mutashâbih al-lafz}} adalah ayat-ayat al- Qur‟an yang muncul berulang-ulang pada satu kisah atau tema yang sama dengan susunan

Berangkat dari berbagai persoalan diatas, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui lebih jauh pengaruh perbedaan tanda waqaf lâzim dalam Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf

Kendatipun demikian, surah yasin pula merupakan jantung Qalb dari al- Qur’an sebagaimana hadis yang artinya, “ Sesungguhnya tiap sesuatu ada jantungnya dan jantung al-Qur’an adalah

Najmuddin, “Resepsi Kegiatan Tahfiz Kajian Living Qur`an di SDIT Nur Hidayah, Surakarta”, Skripsi, IAIN Surakarta, 2018, Tidak diterbitkan t.d Rizkiyah, Fathiyatur, “Komunikasi