• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “L” G2P1A0 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 1 HARI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “L” G2P1A0 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 1 HARI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan kesinambungan asuhan yang berarti setiap wanita berhak mendapatkan asuhan dari bidan secara konsisten dimulai dari kehamilan, persalinan dan periode postnatal yang diharapkan dapat mengurangi kematian maternal yang menjadi salah satu permasalahan terbesar di dunia saat ini (Mutiasari et al., 2021).

Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020 menjadi 295.000 kematian dengan penyebab kematian ibu adalah tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsiaa dan eklampsia), pendarahan, infeksi postpartum, dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2021). Menurut data ASEAN AKI tertinggi berada di Myanmar sebesar 282.00/100.000 KH tahun 2020 dan AKI yang terendah terdapat di Singapura tahun 2020 tidak ada kematian ibu di Singapura (Febriani, 2022).

. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 189 yang artinya terdapat 189 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan SP2010 dan SUPAS2015, Angka Kematian Ibu Indonesia menunjukkan tren menurun. Penurunan angka kematian ibu

(2)

dari hasil SP2010 dan LF SP2020 mencapai 45 persen. Angka Kematian Ibu paling rendah berada di provinsi DKI Jakarta sebesar 48 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup, dan yang paling tinggi berada di Provinsi Papua sebesar 565 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2021).

Laporan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kasus AKI di sulawesi tenggara mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2018, pada setiap 100.000 kelahiran hidup terdapat sekitar 117 kematian, meningkat menjadi 119 kasus ditahun 2019 dan tahun 2020 jumlah AKI di Sultra sebesar 119/100.000 disetiap kelahiran yang hidup (Arbiyah et al., 2022)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah banyaknya kematian bayi usia di bawah 1 tahun (0–11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Dalam rentang 50 tahun (periode 1971–2022), penurunan AKB di Indonesia hampir 90 Persen.

AKB menurun signifikan dari 26 kematian per 1.000 kelahiran hidup dari hasil Sensus Penduduk 2010 menjadi 16,85 kematian per 1.000 kelahiran hidup dari hasil Long Form SP2020. Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata–rata lama pemberian ASI menjadi salah satu yang mendorong bayi semakin mampu bertahan hidup. Berdasarkan hasil Long Form SP2020, AKB

(3)

tertinggi berada di Provinsi Papua yaitu sebesar 38,17 kematian per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB terendah berada di Provinsi DKI Jakarta sebesar 10,38 kematian per 1.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2021).

Faktor langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan 45%, terutama perdarahan post partum. Selain itu ada keracunan kehamilan 24%, infeksi 11%, dan partus lama atau macet 7%. Persalinan lama didefinisikan sebagai persalinan yang abnormal atau sulit. Salah satunya dapat terjadi karena kelainan tenaga (kelainan his), his yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan tidak dapat diatasi. Sehingga persalinan mengalami hambatan atau kemacetan (Arbiyah et al., 2022).

Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan (Annisa et al., 2022)

Bidan berperan penting sebagai ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan karena merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program, oleh

(4)

sebab itu, bidan perlu senantiasa meningkatkan kopetensinya, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan untuk kesehatan bayi.

Upaya tenaga kesehatan dalam menurunkan AKI dan AKB sebagai seorang Bidan mengupgrade pengetahuan di dunia kesehatan dengan cara mengikuti (Midwifery Update (MU), Seminar, dan atau mengikuti Pelatihan Klinis (Simatupang and Tahun, 2022).

Puskesmas Labibia merupakan salah satu fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan anak yang berada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. L di wilayah kerja UPTD Puskesmas Labibia.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan ini adalah asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan pada Ny.L dimulai dari pemberian asuhan kebidanan kehamilan pada trimester III, persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny.L di wilayah kerja UPTD Puskesmas Labibia Kota Kendari Provinsi

(5)

Sulawesi Tenggara dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP.

2. Tujuan khusus

a. Melaksanakan pengkajian pada Ny.L

b. Merumuskan diagnosis dan masalah kebidanan pada Ny.L c. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.L

d. Mendeskripsikan kesenjangan antara teori dan praktik pada asuhan yang didapatkan Ny.L

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan terkait penerapan asuhan kebidanan model continuity of care terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.

2. Manfaat praktis

a. Bagi fasilitas kesehatan

Laporan ini dapat menjadi masukan dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang optimal

b. Bagi tenaga kesehatan

Hasil asuhan kebidanan ini sebagai bahan masukkan bagi bidan dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif agar

(6)

dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan khususnya pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.

c. Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan mulai dari kehamilan sampai dengan bayi baru lahir dan merencanakan persalinannya di pelayanan kesehatan.

d. Bagi institusi

Hasil asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa dalam meningkatkan proses pembelajaran dan data dasar untuk asuhan kebidanan komprehensif selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

iv ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.J G2P1001 USIA KEHAMILAN 33 MINGGU 1 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUSKESMAS KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2020 Nur Intan, Novi

M, yaitu penulis mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.M G1P0000 dengan Usia Kehamilan 37 Minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan Tahun