PENDAHULUAN
KONSEP KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL . 3
Cara mencegah kegawatdaruratan
Cara merespon kegawatdaruratan
Penatalaksanaan awal terhadap kasus
Pengkajian awal pada kasus kegawatdaruratan
Peran bidan pada kegawatdaruratan kebidanan
Periksa tekanan darah (rendah, sistolik <90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110 kali/menit), suhu (lebih dari 38oC), rahim (status hamil). F. Hal ini dikarenakan proses hemostasis berperan dalam mengatur keseimbangan tekanan darah pada ibu hamil.
Olighidramnion (air ketuban sedikit)
Polihidramnion (kelebihan air ketuban)
HIPERTONIK
Insersia Uteri
Persistensi uterus merupakan bunyi desisan yang lebih lemah, pendek dan frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan hisapan normal. Inersia uteri adalah HIS yang lebih lemah, lebih pendek, dan lebih jarang terjadi dibandingkan HIS normal.
His Hipertonik
Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan tekanan darah ibu hamil menjadi tinggi, Anjurkan ibu untuk memperbanyak asupan kalium. Jika tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg dalam dua kali pemeriksaan dalam waktu 4 jam, dokter akan melakukannya.
HIPOTONIK
Definisi Hipotonik
Inersia rahim merupakan suatu kondisi abnormal berupa fundus berkontraksi lebih keras dan lebih awal dibandingkan bagian lainnya. Berdasarkan kondisi sang ibu, ia mengatakan bahwa desisan tersebut sangat kuat dan berlangsung hampir terus menerus.
Penyebab His Hipotonik
Persalinan ini secara klinis mencakup setidaknya 3 kontraksi dalam 10 menit, biasanya 40 – 60 detik, dan bersifat kuat. Seringkali kita jumpai penderita dengan kondisi umum yang buruk seperti anemia, rahim yang meregang, misalnya karena hidramnion atau kehamilan ganda atau makrosomia, grand multipara atau primipara, pada penderita dengan kondisi emosi yang buruk.
Jenis – jenis His Hipotonik
Hist yang buruk dapat membahayakan ibu atau janin sehingga memerlukan konsultasi atau rujukan pasien ke rumah sakit, puskesmas, atau dokter spesialis. Setelah persalinan tidak ditinggal terlalu lama sehingga menimbulkan kelelahan pada otot-otot rahim, maka indolensi uterus jarang ditemukan, kecuali pada wanita yang tidak mendapat pengawasan yang baik selama persalinan.
Klasifikasi His Hipotonik
Etiologi His Hipotonik
Penyulit His Hipotonik
Penatalaksanaan His Hipotonik
Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan menjadi normal setelah kehamilan. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, dan ada pula yang tidak.
ANEMIA
Pengertian Anemia
Menurut Kementerian Kesehatan, anemia pada tahun 2019 merupakan suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal atau menurun. Anemia juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal suatu kelompok individu berdasarkan usia dan jenis kelamin (Adriani, 2012).
Tanda dan gejala anemia
Anemia adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak mencukupi kebutuhan tubuh (WHO). Menurut Maryanti, 2015, anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling banyak terjadi, diperkirakan sekitar 30% penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari separuhnya menderita anemia defisiensi besi.
Macam-macam anemia
33 dan trombosit.Anemia aplastik sering disebabkan oleh radiasi dan paparan bahan kimia. Namun pada sebagian besar pasien, penyebabnya adalah idiopatik, artinya penyebabnya tidak diketahui.
Cara pemeriksaan untuk kadar hemoglobin
Penyebab anemia
Penyerapan plasenta (lepasnya plasenta prematur) Pada beberapa ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, plasenta bisa lepas dan terpisah dari rahim. Hal ini dikarenakan ibu yang tidak pernah menderita tekanan darah tinggi sebelum hamil dapat mengalami hipertensi gestasional.
PARTUS LAMA
Definisi Partus Lama
Persalinan lama adalah persalinan yang terhambat dan berlangsung lama sehingga mengakibatkan komplikasi pada bayi, komplikasi pada ibu, atau terdeteksinya infeksi intrauterin. Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam pada multigravida.
Tanda dan Gejala
Etiologi Partus Lama
Peningkatan tonus otot menyebabkan nyeri yang lebih kuat dan bertahan lama pada ibu, namun juga dapat menyebabkan hipoksia pada janin. Gangguan atau hambatan pada saat persalinan dapat terjadi akibat kelainan posisi atau bentuk janin (janin besar atau kelainan bawaan pada janin).
Patofisiologi Partus Lama
Seiring berfungsinya rahim, sifat HIS berubah, tonus otot rahim meningkat, bahkan di luar HIS, dan kontraksi tetap berjalan seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antar kontraksi. Kelainan pada jalan lahir, seperti ketidakseimbangan antara ukuran rongga panggul dan kepala bayi yang disebut dengan cephalopelvic disproportion (CPD), akan membuat janin tidak dapat melewati jalan lahir dan proses persalinan tidak akan berlangsung.
Prognosis
Dampak Persalinan Lama
Kondisi ini akan menyebabkan cairan ketuban terinfeksi dan kemudian berujung pada infeksi paru-paru dan infeksi sistemik pada janin. Beberapa dokter percaya bahwa persalinan lama meningkatkan risiko pada bayi selama persalinan, namun berdampak kecil pada perkembangan bayi selanjutnya.
Penatalaksanaan
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mmHg yang pertama kali terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Eklampsia merupakan krisis yang terjadi pada ibu hamil akibat peningkatan tekanan darah. Umumnya kejang ini dapat hilang secara spontan dalam waktu sekitar 60 detik atau kurang dari 3 hingga 4 menit.
PERSALINAN PRESIPITATUS
Definisi
Makrositik, ketika ukuran sel darah merah bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah hemoglobin di setiap sel. Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh berada di bawah normal. Berikut penyebab anemia, kecuali.
Etiologi Persalinan Presipitatus
Persalinan presipitatus atau partus precipitatus adalah suatu proses kelahiran yang selesai dalam waktu kurang dari 3 jam (Farrer, 2001). Partus precipitatus merupakan suatu proses kelahiran yang berlangsung sangat cepat atau proses kelahiran yang selesai dalam waktu kurang dari 3 jam (Prawirohardjo, 2012).
Komplikasi Persalinan Presipitatus
Partus precipitatus merupakan proses persalinan yang terjadi sangat cepat, atau proses persalinan yang selesai dalam waktu kurang dari 3 jam (Prawirohardjo, 2012). Gambar 1.1 : Kiri – Robek Serviks dan Kanan – Ruptur Uteri) Persalinan presipitat dapat menyebabkan emboli cairan ketuban (masuknya cairan ketoba ke dalam aliran darah) pada ibu, ruptur uteri (robeknya dinding rahim) dan robekan serviks (robekan pada jalan lahir) ). Persalinan tanpa bantuan dapat menyebabkan trauma langsung, tidak adanya resusitasi dan pilek, yang berbahaya bagi bayi baru lahir.
Tanda dan Gejala
Patofisiologi
Rahim yang berkontraksi dengan kekuatan yang tidak biasa sebelum melahirkan kemungkinan besar akan menjadi hipotonik setelah melahirkan dan akan disertai pendarahan dari tempat implantasi plasenta (Saifuddin, 2013). Saat kelahiran tanpa pendamping, bayi bisa terjatuh ke lantai dan terluka atau memerlukan CPR yang tidak segera tersedia (Saifuddin, 2013).
Pencegahan Persalinan Presipitatus
Pertama, kontraksi uterus yang kuat dan sering dengan relaksasi yang sangat singkat akan menghambat aliran darah uterus dan oksigenasi darah janin.
Diagnosis Persalinan Presipitatus
Penatalaksanaan Persalinan Presipitatus
Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang berkembang setelah 20 minggu atau awal pascapersalinan tanpa preeklampsia (proteinuria dan edema) dan kembali normal setelah melahirkan. Preeklamsia berat menurut American College of Obstetricians and Gynecologists adalah kelainan multisistem spesifik kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, tekanan darah sistolik lebih besar dari 160 mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih besar dari 110 mmHg.
EMBOLI AIR KETUBAN
Definisi Emboli Air Ketuban
Bagaimana Cairan Ketuban Masuk Dua tempat utama masuknya cairan ketuban ke dalam sirkulasi ibu adalah vena endoserviks (yang dapat pecah bahkan pada persalinan normal) dan daerah uterus tempat plasenta. Irsjad Bustaman, spog Emboli cairan ketuban (EAK) adalah masuknya cairan ketuban beserta komponennya ke dalam peredaran darah ibu.
Penyebab Emboli Air Ketuban
Emboli cairan ketuban adalah suatu sindrom di mana sejumlah cairan ketuban memasuki sirkulasi darah ibu sehingga menyebabkan gangguan pernapasan akut dan syok. Yang dimaksud dengan komponen di sini adalah unsur-unsur yang terdapat pada cairan ketuban, seperti lapisan kulit janin yang terlepas, rambut janin, lapisan lemak janin, dan lendir/cairan kental.
Etiologi Emboli Air Ketuban
Dengan tindakan pembedahan yang dilakukan tidak jauh dari pembukaan pembuluh darah, hal ini dapat menyebabkan cairan ketuban pecah dan masuk ke dalam pembuluh darah ibu.
Komplikasi Emboli Air Ketuban
Tanda dan Gejala Emboli Air Ketuban
Patofisiologi Emboli Air Ketuban
Pencegahan Emboli Air Ketuban
Diagnosis Emboli Air Ketuban
- Penatalaksanaan Emboli Air Ketuban
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi berisiko mengalami berkurangnya suplai darah, aliran oksigen, dan nutrisi ke bayi. Pantau stadium IV dengan cermat, termasuk pemijatan teratur, pemantauan perdarahan, tekanan darah, dan denyut nadi.
DISTOSIA BAHU
Definisi Distosia Bahu
Distosia bahu terjadi ketika bahu janin anterior atau posterior (jarang) dipengaruhi oleh simfisis pubis ibu atau promontorium sakral. Distosia bahu terjadi jika bahu masuk ke panggul kecil dengan diameter biakromial pada posisi anteroposterior panggul bukan diameter miring panggul, dimana diameter miring lebih panjang 12,75 cm dibandingkan diameter anteroposterior (11 cm).
Penyebab Distosia Bahu
Distosia bahu adalah proses melahirkan anak dalam keadaan bahu tidak lahir secara spontan atau sebagai kebutuhan obstetrik pada persalinan pervaginam, sehingga memerlukan manuver persalinan tambahan untuk melahirkan setelah kepala lahir dan kegagalan traksi. Pada presentasi anterior, caput humerus terjepit di atas simfisis pubis, sehingga bahu tidak dapat melewati panggul atau bidang panggul yang sempit.
Etiologi Distosia Bahu
Masa dinamis akhir kala satu persalinan ketika serviks melebar hingga sekitar 8 cm, dan kala dua persalinan yang berkepanjangan, juga dapat menyebabkan kerusakan pada pleksus brakialis. Komplikasi distosia bahu yang mungkin terjadi antara lain cedera pleksus brakialis dengan derajat yang bervariasi dan jarang, cedera traumatis sistem saraf pusat, asfiksia, dan patah tulang panjang hingga kematian neonatal.
Pencegahan Distosia Bahu
Setelah kepala lahir, akan terjadi putaran sumbu luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal, dengan tulang belakang humerus biasanya berada pada sumbu miring di bawah bahu kemaluan. Mengejan saat ibu mengejan menyebabkan bahu anterior (depan) berada di bawah pubis.Bila bahu tidak berputar untuk mengakomodasi sumbu miring dan tetap pada posisi anteroposterior, bayi besar akan mengalami pelampiasan bahu anterior. bahu menempel pada simfisis sehingga bahu tidak mengikuti kepala.
Diagnosis Distosia Bahu
- Penatalaksanaan Distosia Bahu
Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih tinggi setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal, atau peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 15 mmHg di atas normal. Hipertensi gestasional pada kehamilan bukanlah suatu penyakit tunggal, melainkan terbentuk oleh kombinasi beberapa faktor, antara lain faktor ibu, plasenta, dan janin.
HIPERTENSI GESTASIONAL
- Definisi Hipertensi Gestasional
- Penyebab Hipertensi Gestasional
- Etiologi
- Komplikasi Hipertensi Gestational
- Jenis-jenis Hipertensi Gestational
- Tanda-tanda Hipertensi Gestational
- Faktor Risiko Hipertensi Gestasional
- Patofisiologi Hipertensi Gestational
- Pencegahan Hipertensi Gestational
- Diagnosis Hipertensi Gestational
- Penatalaksanaan Hipertensi Gestational
Riwayat hipertensi kronis yang dialami selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi selama kehamilan, dimana komplikasi tersebut dapat menyebabkan superposisi preeklampsia dan hipertensi kronis selama kehamilan. Dugaan faktor imunologi berperan terhadap terjadinya hipertensi pada kehamilan dibuktikan dengan fakta berikut ini.
PREEKLAMSI
Preeklamsi Ringan
Definisi lain menurut Norma (2013) adalah preeklamsia adalah sekelompok gejala yang hanya muncul secara spesifik pada masa kehamilan jika usianya lebih dari 20 minggu (tidak termasuk penyakit trofoblas) dan dapat didiagnosis berdasarkan beberapa kriteria yaitu tekanan darah tinggi. Preeklamsia ringan umumnya didefinisikan sebagai usia kehamilan >20 minggu, tekanan darah >140/90 mmHg diukur dua kali dalam waktu 4 jam, dan 0,3 gram protein dalam sampel urin 24 jam.
Preeklamsi Berat
Faktor risiko terkuat untuk preeklampsia berat adalah primipara, karena 75% kasus terjadi pada anak sulung. Pada kehamilan mola, dimana plasenta berkembang tanpa janin, sering terjadi preeklampsia berat.
EKLAMPSIA
- Definisi Eklampsia
- Penyebab Eklampsia
- Etiologi Eklampsia
- Komplikasi Eklampsia
- Jenis-Jenis Eklampsia
- Tanda-tanda & Gejala Eklampsia
- Patofisiolgi Eklampsia
- Pencegahan Eklampsia
- Penatalaksanaan Eklampsia
Eklampsia pada ibu hamil merupakan risiko terjadinya PEB karena usia kehamilan pada ibu hamil dengan usia kehamilan > 28 minggu. Tidak ada temuan lain yang menyatakan usia kehamilan berhubungan signifikan dengan PEB. Pada eklampsia, ibu hamil dengan riwayat hipertensi sebelum hamil mempunyai peningkatan risiko terjadinya preeklamsia berat/eklamsia dengan peningkatan ≥ 25%.
SUNGSANG
- Definisi Letak Sungsang
- Penyebab Letak Sungsang
- Etiologi Letak Sungsang
- Komplikasi Letak Sungsang
- Jenis – Jenis Letak Sungsang
- Tanda dan Gejala Letak Sungsang
- Patofisiologi Letak Sungsang
- Diagnosis Letak Sungsang
- Penatalaksanaan Letak Sungsang
Letak bokong (letak bokong sempurna pada tungkai) Letak bokong tidak sempurna (Incomplete Breech) Letak sungsang yang selain bokong juga terdapat tungkai atau lutut. Mengingat pertolongan persalinan sungsang melalui jalur vagina, sebagian besar pertolongan persalinan sungsang dilakukan dengan cara operasi caesar.
RETENSIO PLASENTA
- Definisi Retensio Plasenta
- Penyebab Retensio Plasenta
- Etiologi Retensio Plasenta
- Komplikasi Retensio Plasenta
- Jenis-jenis Retensio Plasenta
- Tanda-Tanda Retensio Plasenta
- Patofisiologi Retensio Plasenta
- Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Retensio Plasenta
- Faktor- faktor yang Mempengaruhi Retensio Plasenta
- Indikasi manual plasenta
- Pencegahan Retensio Plasenta
- Diagnosis Retensio Plasenta
- Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Bentuknya (plasenta membranacea, plasenta annularis) dan ukurannya yang sangat kecil mungkin menjadi faktor penyebab retensi plasenta. Diagnosis retensio plasenta dapat ditegakkan jika plasenta belum keluar atau belum muncul 30 menit setelah bayi lahir.
ATONIA UTERI
- Definisi Atonia Uteri
- Etiologi Atonia Uteri
- Komplikasi Atonia Uteri
- Faktor-Faktor Presdiposisi Atonia Uteri
- Tanda-tanda / Gejala Atonia Uteri
- Patofisiologi Atonia Uteri
- Diagnosis Atonia Uteri
- Pencegahan Atonia Uteri
- Penatalaksanaan Atonia Uteri
Atonia uteri terjadi jika rahim tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik setelah rangsangan sentuhan (pijatan) pada fundus uteri. Atonia uteri terjadi jika rahim tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik setelah rangsangan sentuhan (pijatan) pada fundus uteri.
ROBEKAN JALAN LAHIR
- Pengertian
- Penyebab
- Komplikasi
- Jenis
- Tanda
- Patofisiologi
- Pencegahan
- Kompresi Bimanual Interna (KBI)
- Kompresi Bimanual Eksterna (KBE)
- Tujuan
- Etiologi
- Tanda dan gejala
- Persiapan
- Penatalaksanaan KBI dan KBE
Robekan perineum adalah cedera jalan lahir, atau robekan otot, yang terjadi pada hampir semua kelahiran pertama dan jarang terjadi pada kelahiran berikutnya. Perdarahan Postpartum (PPP) adalah perdarahan yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya, serta merupakan salah satu penyebab kematian ibu, selain perdarahan akibat kehamilan ektopik dan keguguran.
MANUAL PLASENTA
Jenis-jenis Manual Plasenta
Penyebab Manual Plasenta
Sebab dan akibat dari retensio plasenta
Proses Terjadinya Retensio Plasenta
Tanda dan Gejala Retensio Plasenta
Patogenesis
Pencegahan Retensio Plasenta
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
PERDARAHAN POSPARTUM SEKUNDER DAN PRIMER
Definisi Perdarahan Post Partum
Penyebab Perdarahan Post Partum
Faktor Risiko Perdarahan Post Partum
Etiologi Perdarahan Post Partum
Komplikasi Perdarahan Post Partum
Jenis Perdarahan Post Partum
Tanda dan Gejala Perdarahan Post Partum
Patofisiologi Perdarahan Post Partum
- Diagnosis Perdarahan Post Partum
Pencegahan Perdarahan Post Partum
Penatalaksaan Perdarahan Post Partum
ASFIKSIA
Definisi Asfiksia
Penyebab Asfiksia
Etiologi Asfiksia
Komplikasi Asfiksia
Perdarahan postpartum (PPH) bukanlah suatu diagnosis, melainkan suatu peristiwa yang harus dicari penyebabnya. Perdarahan postpartum adalah perdarahan stadium IV lebih dari 500-600 cc dalam waktu 24 jam setelah lahirnya bayi dan plasenta.
Jenis – Jenis Asfiksia
Tanda – tanda Asfiksia
Patofisiologi Asfiksia
Pencegahan Asfiksia
- Diagnosa Asfiksia
Penatalaksanaan Asfiksia
BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Definisi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Epidemiologi BBLR
Etiologi BBLR
Klasifikasi BBLR
Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah
Faktor- faktor yang mempengaruhi Bayi Berat Lahir Rendah 219
Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah
- Upaya Mencegah Bayi Berat Lahir Rendah
KEJANG
Definisi Kejang
Penyebab Kejang
Komplikasi yang Disebabkan oleh Kejang Demam
Macam-macam Kejang
Tanda dan Gejala Kejang
Patofisiologi Kejang
Pencegahan Kejang Demam
- Penatalaksanaan Kejang Demam
IKTERUS
Definisi Ikterus
Penyebab Ikterus
Etiologi Ikterus
Komplikasi Ikterus
Jenis – Jenis Ikterus
Tanda-tanda dan Gejala Ikterus
Patofisiologi Ikterus
Pencegahan Ikterus