ASUHAN KEPERAWATAN
Ny. D usia 30 tahun hamil dengan G2 P1 A0 datang ke IGD lalu dirawat di ruang mawar pada 27 Januari 2024 pada pukul 06.30 WIB. Dengan diagnosa medis Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). Dilakukan pengkajian beserta pemeriksaan oleh perawat ruang Mawar pada pukul 08.00 WIB. Pemeriksaan fisik : klien tampak lemah, klien tampak gelisahDo Mayor , klien tampak pucat, klien tampak meringisDo Mayor , klien mengeluh tidak nyaman, kesadaran composmentis, BB:49 Kg, TB: 150cm, tekanan darah menurun dengan TD: 70/60 mmHgDo Mayor , nadi teraba lemah Do Mayor , Frekuensi Nadi meningkat : 115x/menitDo Mayor , RR: 22x/menit, suhu 38ºC, tur gor kulit menurun 4 detik Do Mayor , membran mukosa kering Do Mayor. Klien mengeluh mengalami perdarahan pervaginam banyak bewarna merah terang Do Mayor, klien mengatakan merasa nyeri di bagian perut bagian bawahketika di tekan. Klien mengeluh sulit tidurDo Mayor . Klien nampak mengeluh tidak nyaman dan menghindari posisiDo Mayor yang dapat menyebabkan nyeri. Dilakukan pemeriksaan darah: Hemoglobin : 9,5 gr/dl, Hematokrit : 47
% Do Mayor , Leukosit : 13.000/µL, Trombosit : 130.000 µL. Pasien mengaku kehilangan nafsu makan dan kurang minum air putih yang membuat volume urine menurunDo Mayor
2.1 Pengkajian Keperawatan A. Identitas Pasien
Nama klien : Ny.D
Usia/tanggal lahir :30 tahun /15 Januari 1994 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5
Agama : Islam
Suku/bangsa : Melayu Status pernikahan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
NO.RM :16032006
Tanggal masuk RS : 27 Januari 2024 Tanggal pengkajian : 27 Januari 2024
Diagnosa medis : Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) pada Tuba fallopi B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Usia : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5
Hubungan dengan klien : Suami C. Keluhan Utama
Pasien saat masuk rumah sakit ia mengeluh merasakan nyeri hebat di bagian bawah perut Ds disertai dengan perdarahan pervaginam yang cukup banyak. Pasien tampak pucat dan lemah serta tampak meringis karena kesakitan pada area abdomen.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah Ds yang sangat hebat terutama di sebelah kanan, nyeri sudah berlangsung selama beberapa hari serta klien mengalami sulit tidurDo, terjadi perdarahan yang tidak normal dengan darah berwarna merah terang dan jumlahnya lebih banyak, klien merasakan mual, muntah, gelisahDo, serta tidak nafsu makan, lalu klien tampak pucat, merasakan pusing, lemah dan tampak meringisDo, Hasil USG menunjukkan adanya kehamilan di tuba fallopi sinistra.
P : Tuba membesar dan kebiruan Q : Nyeri hebat
R : Abdomen
S : 8 (1-10) T :Terus menerus
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu No Tahun Jenis
Persalinan
Penolong Jenis Kelamin
Keadaan Bayi Waktu Lahir
Masalah Kehamilan
1 2019 Spontan Bidan Laki-laki BB 3400
gr
Tidak Ada
Pengalaman menyusui : ya, selama 2 tahun
Masalah saat menyusui : Ada, ASI baru keluar pada hari kedua postpartum dan beberapa kali terjadi bendungan ASI
b. Riwayat operasi : tidak ada c. Riwayat obstetrik
- Paritas : G2 P1 A0
- Menarche : 15 tahun
- Siklus haid : 28 hari
- Lama haid : 7 hari
- Dismenorhe : Tidak ada
- HPHT : 09 Desember 2023
- Tapsiran Persalinan : 16 September 2024 - Umur kehamilan : 6mg + 2hr minggu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular, keluarga juga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun seperti DM dan Hipertensi.
4. Kebiasaan hidup
- Merokok : tidak - Minuman keras: tidak E. Pola Pemenuhan Dasar
1. Pola Reproduksi 1) Riwayat Haid
Pasien mengatakan ia pertama kali haid pada umur 15 tahun dan ia mengatakan bahwa biasanya ia haid selama 7 hari disertai sifat darah yang kental dengan siklus yang teratur selama 28 hari.
2) Riwayat kehamilan
Pasien mengatakan ini kehamilan keduanya, dengan riwayat hari pertama haid terakhir pada 09 Desember 2023 yang ditafsir akan melakukan persalinan pada 16 September 2024, dan ia pernah melakukan pemeriksaan pasca persalinan sebnyak 2 kali.
2. Pola Nutrisi 1. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa ia memakan makanan yang bergizi (nasi, lauk pauk , buah sayur) dengan frekuensi makan sebanyak 3x sehari sehingga nafsu makan pasien saat sebelum sakit sangat baik.
2. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia tidak memiliki nafsu makan yang mana pasien hanya makan 1x sehari karena pasien merasakan mual sehingga mengurangi frekuensi ia untuk makan.
3. Pola Cairan 1. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan meminum air putih dengan frekuensi 6-8 gelas/hari (1500-2000 cc).
2. Sesudah sakit
Pasien mengatakan saat ini ia minum air putih hanya 2-4 gelas/hari, namun digantikan dengan masuknya cairan RL dengan kecepatan 29 tetes/menit dengan frekuensi yang tidak menentu, sehingga cairan yang masuk diperkirakan (500-1000 cc).
4. Pola Eliminasi
1. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit ia BAK 6-8 kali/hari dengan warna kunging keemasan jernih dan memiliki bau khas amoniak. Untuk BAB pasien mengatakan ia BAB 2x/hari dengan warna kuning kecokelatan, dengan konstistensi lunak dan dengan bau menyengat.
2. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia sekarang hanya BAB 1x sehari dengan warna kuning serta tidak adanya konstipasi serta pasien mengatakan ia BAK 2x sehari dengan volume yang sedikitDo disertai bau amoniak dengan warna kuning kecokelatan.
5. Pola Aktivitas 1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan aktif dalam beraktifitas, seperti membersihkan rumah, berkumpul dengan teman, dan melakukan kegiatan di luar.
2. Sesudah sakit
Pasien saat ini sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasanya, bahkan ia sulit untuk berdiri, duduk serta ia terlihat lemah. Pasien tampak menghindari posisiDo yang dapat menyebabkan nyeri sehingga ia hanya berbaring di tempat tidur.
6. Pola Istirahat dan Tidur 1. Sebelum sakit
Pasien sebelum sakit memiliki kebiasaan tidur yaitu 8 jam dengan frekuensi 1 kali, yang dimana pasien tidur malam pada pukul 21.00- 05.30 WIB.
2. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia sulit tidur yang diakibatkan oleh rasa nyeriDo yang dialami sehingga lama ia tidur sekitar 5 jam dengan frekuensi 1 kali dan pasien mengatakan ia sering terbangun saat tidur.
7. Pola Personal hygine 1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan ia mandi sebanyak 2x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, mencuci rambut 1x sehari serta mengganti pakaian sebanyak 3x sehari.
2. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan keluar flek pada tanggal 13 Januari 2024, kemudian dirinya memeriksakan diri ke RS, kemudian diberi vitamin oleh dokter dan dimotivasi untuk kembali jika masih keluar flek. Pada tanggal 26 Januari 2024 keluar flek lagi, sehingga ibu kemudian memeriksakan diri ke RS lagi. Saat sakit pasien hanya mandi 1x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, tidak mencuci rambut, serta mengganti pakaian sebanyak 2 hari.
F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum
a. Keadaan Umum (KU) :Klien tampak lemah Klien tampak gelisahDo Klien tampak pucat
Klien tampak meringis Do Klien mengeluh tidak nyaman b. Kesadaran : Kesadaran komposmentis
c. Tekanan Darah (TD) : 70/60 mmHgDO
d. Nadi : 115x / menitDo
e. Suhu : 380 C
f. Respirasi Rate (RR) : 22x / menit
g. Berat Badan : Sebelum hamil = 51 kg
Saat sakit : 49 kg
h. Tinggi badan : 150 cm
2. Kepala
I : kulit kepala tampak bersih, rambut warna hitam, persebaran merata P : Bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan
3. Mata
I : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis 4. Hidung
I : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada secret 5. Mulut
I : Mukosa bibir kering, gigi putih dan terlihat bersih, distribusi gigi merata 6. Leher
P : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis 7. Payudara
I :
- Puting susu : menonjol
- Areola : tampak kehitaman - Pengeluaran ASI : Belum keluar - Masalah khusus : Tidak ada 8. Abdomen
a) Uterus :
- Manuver leopold belum bisa dilakukan karena usia kehamilan masih kecil - Klien mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawahDo ketika ditekan,
dengan skala 8 dan kualitas tumpul
b) Fungsi pencernaan: Klien mengatakan mual-mual sejak 2 minggu yang lalu c) Masalah khusus : Tidak ada
9. Kulit
a. Inspeksi : tidak terdapat udem b. Palpasi : Turgor kulit 4 detikDo 10. Genetalia
I: Terdapat perdarahan pervaginam banyak berwarna merah terang 11. Ekstreminitas
a. Ekstremitas atas
- Lingkar Lengan Atas : 27 cm
- Edema : Tidak
b. Ekstremitas bawah
I: Edema : Tidak Varises : Tidak
Masalah Khusus : Tidak ada 12. Pemeriksaan Penunjang
- Hasil USG pada tanggal 27 Januari 2024 Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra
- Pemeriksaan laparotomy menunjukkan Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra
- Hemoglobin : 9,5 gr/dl - Hematokrit : 47 %Do - Trombosit : 130.000 µL - Leukosit : 13.000/µL
Analisis Data
Data Etiologi Masalah
Keperawatan DS :
Klien merasa lemah DO :
1. Frekuensi nadi meningkat 2. Nadi teraba
lemah 3. Tekanan
darah menurun (70/60 mmHg) 4. Turgor kulit
menurun (4 detik) 5. Membran
mukosa kering 6. Volume urin
menurun 7. Hematokrit
meningkat (47%) 8. Suhu tubuh
meningkat (38°C) 9. Berat badan
turun (dari 51 Kg menjadi 49 Kg)
Proses pembuahan
Tumbuh di saluran tuba
Rupture dinding tuba
Terjadi perdarahan
Hipovolemia (D.0023)
DS:
1. Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah
DO:
1. Tampak meringis 2. Bersikap
Protektif (posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah 4. Sulit tidur 5. Frekuensi
nadi meningkat (115x/menit) 6. Pola napas
berubah 7. Nafsu makan
berubah
Proses pembuahan
Tumbuh di saluran tuba
Rupture dinding tuba
Terjadi perdarahan
Tuba membesar dan kebiruan
Nyeri akut (D.0077)
2.2 Diagnosis Keperawatan Kehamilan Ektopik
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif di buktikan dengan frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, dan hematokrit meningkat (D.0023).
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencederaan fisik di buktikan dengan Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bawah, tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat 110x / menit, dan sulit tidur (D.0077)
2.3 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Rasionalisasi 1. Hipovolemia
(D.0023). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapakan status cairan membaik,
Manajemen Hipovolemia (I.03116) I. Observasi 1. Periksa tanda
dan gejala hipovolemia
Manajemen Hipovolemia (I.03116) I. Observasi 1. Agar pasien
mengetahui tanda dan gejala
dengan kriteria hasil :
-Kekuatan nadi meningkat -Output urin
meningkat -Membran
mukosa lembab meningkat -Frekuensi
nadi meningkat -Tekanan
darah meningkat -Tekanan
nadi meningkat -Turgor kulit
meningkat -Hemoglobin
meningkat -Hematokrit
meningkat
(mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
2. Monitor intake dan output cairan II. Terapeutik 1. Hitung
kebutuhan cairan
2. Berikan asupan cairan oral III. Edukasi 1. Anjurkan
memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi
pemberian cairan IV isotonis (mis.
NaCl, RL) 2. Kolaborasi
pemberian produk darah
hipovolemia
2. Untuk mengetahui intake dan output cairan
II. Terapeutik 1. Untuk
mengetahui kebutuhan cairan 2. Memberikan
asupan cairan oral
III. Edukasi
1. Upayakan pasien memperbanyak asupan cairan oral
2. Memberikan arahan untuk menghindari perubahan posisi yang mendadak IV. Kolaborasi 1. Memberikan
cairan IV isotonis (RL)
2. Memberikan produk darah
2. Nyeri akut (D.0077).
Setelah dilakukan
Manajemen Nyeri (I.08238)
Manajemen Nyeri (I.08238)
tindakan keperawatan 2x24 jam diharapakan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil :
-Keluhan nyeri menurun -Meringis menurun -Sifat
protektif menurun -Gelisah
menurun -Kesulitan
tidur menurun
I. Observasi 1. Identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi
skala nyeri 3. Identifikasi
faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
II. Terapeutik 1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2. Fasilitasi
istirahat dan tidur
III. Edukasi 1. Jelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri
I. Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Mengidentifikasi
skala nyeri 3. Mengidentifikasi
faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Memonitor efek samping
terhadap penggunaan analgetik II. Terapeutik 1. Memberikan
teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (hipnosis dan kompres hangat/dingin)
2. Memfasilitasi istirahat dan tidur
III. Edukasi 1. Menjelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonformakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu
2. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri 3. Menganjurkan
memonitor nyeri secara mandiri 4. Menganjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
5. Mengajarkan teknik
nonformakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
IV. Kolaborasi Memberikan pemberian analgetik, jika perlu
2.4 Implementasi Waktu Pelaksanaa
n
Jam Diagnosa Implementasi
Keperawatan Respon Pasien TTD Sabtu, 27
Januari 2024
08.00
08.30
09.00
Hipovolemia (D.0023).
Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia pada klien (Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor
kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah).
Memantau intake dan output cairan klien.
Pasien menyatakan bersedia diperiksa untuk mengetahui gejala dan tanda hipovolemia.
Pasien tampak
mengerti cara
memantau intake dan output cairan.
09.15
09.30
09.45
Menghitung kebutuhan cairan klien.
Memberikan asupan cairan pada klien.
Memberikan dan
menganjurkan pada klien memperbanyak asupan cairan oral.
Pemberian cairan IV hipotonis.
Pasien menunjukkan bahwa mereka setuju dengan prosedur identifikasi ini, dan mereka tampaknya tahu cara menghitung jumlah cairan yang dibutuhkannya.
Pasien tampaknya
menerima dan
memahami cara
meningkatkan asupan cairan.
Pasien menyatakan setuju untuk diberikan cairan oral dan akan memperbanyaknya, dan terlihat bahwa
pasien akan
memperbanyak jumlah cairan oral yang akan dikonsumsi.
Pasien menyatakan bahwa mereka akan menerima cairan IV hipotonis, dan pasien terlihat menerimanya.
Minggu, 28 Januari 2024
Nyeri akut (D.0077).
Memeriksa frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan.
Identifikasi skala nyeri.
Jelaskan penyebab,
Pasien menunjukkan pemahamannya
tentang status nutrisi,
dan mereka
menyetujui untuk diperiksa tekanan darah, suhu, dan frekuensi nadi.
Pasien terlihat kooperatif saat melakukan identifikasi skala nyeri, dan mereka menyatakan setuju dengan prosedur ini.
periode, dan pemicu nyeri.
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Memberikan analgetik, jika perlu.
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih.
Gunakan pakaian yang longgar.
Anjurkan mengambil posisi yang nyaman.
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
Anjurkan sering mengulangi atau
Setelah diberi penjelasan tentang sumber, durasi, dan faktor-faktor yang menyebabkan nyeri,
pasien tampak
mengerti.
Pasien memahami metode
nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri yaitu kompres hangat/dingin.
Pasien menyatakan bersedia untuk menerima analgetik
Pasien menyatakan bahwa ia sudah memahami metode relaksasi yang dipilih yaitu hipnosis.
Pasien tampak
mengganti pakaian dengan ukuran yang longgar.
Pasien terlihat mengambil posisi yang
nyaman dengan
menghindari posisi
yang dapat
menyebabkan nyeri.
Pasien terlihat rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
melatih teknik yang di
pilih. Pasien menunjukkan
bahwa dia akan mengulangi dan melatih teknik yang dipilih, dan terlihat bahwa dia memahami latihan teknik tersebut.
2.5 Evaluasi Hari/
Tanggal
Diagnosa Jam Evaluasi Keperawatan Paraf
Sabtu, 27 Januari 2024
Hipovolemia (D.0023).
13.00
17.00
21.00 S :
Pasien mengatakan masih merasakan lemas, pusing, dan nyeri perut dibagian bawah
O :
Turgor kulit menurun (3 detik)
Pasien tampak pucat
Membran mukosa kering
Pasien tampak lemah
TTV
TD : 70/60 mmHg N : 115 x/menit RR : 22x/menit S :38◦ C
BB: 49 kg
Skala nyeri: 7 (1-10) Hematokrit: 47%
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2,II.1, II.2, III.1, III.2, IV.1, IV.2
S:
Pasien mengatakan pada siang hari pasien tidak bisa tidur
O:
Pasien sering terbangun dan sulit tidur
Pasien tampak lelah
Membran mukosa kering A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2, II.1,II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.II S:
Pasien masih merasa lemah
Pasien mengatakan masih merasakan pusing
O:
Membran mukosa kering
Pasien tampak pucat
Konjungtiva tampak pucat/anemis
Pasien tampak lemah
TTV
TD : 80/70 mmHg N : 115 x/menit
RR : 22x/menit S :38◦ C
BB: 49 kg
Skala nyeri: 7 (1-10)
Hematokrit: 46%
Skala nyeri : 6 (1-10) A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2, II.1, II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.2 Minggu, 28
Januari 2024
Nyeri akut
(D.0077). 06.00
08.30 S :
Pasien mengatakan masih merasakan nyeri namun sudah sedikit berkurang.
Pasien mengatakan masih merasakan pusing
O :
Pasien tampak tidak terlalu kesakitan saat bergerak
Pasien tampak tidak terlalu meringis
Pasien tidak tampak gelisah
Membran mukosa tampak lembab
Perdarahan sedikit berikurang
TTV
TD: 90/80 mmHg N: 100 x/menit RR: 20x/menit S: 37 C
BB: 50 Kg Hematokrit: 45%
Hemoglobin: 11 g/dl Skala nyeri: 5 (1-10)
Turgor kulit meningkat (2 detik) A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.
III,4, III.5, IV.1
S:
Pasien mengatakan bahwa tidurnya sudah mulai normal
Pasien mengatakan sudah tidak merasalah gelisah
Pasien mengatakan masih merasakan sedikit nyeri
O:
Pasien tampak tidak lesu
Pasien sudah tidak tampak meringis
Perdarahan sudah berkurang
Skala nyeri : 4 (1-10) A: Masalah Belum teratasi
10.00
P: Intervensi di lanjutkan
I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.
III,4, III.5, IV.1 S:
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri lagi di bagian bawah abdomen
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan lelah
Pasien mengatakan tidurnya sudah pulas
O:
Pasien tidak tampak gelisah
Pasien sudah tidak tampak meringis
Pendarahan berhenti
Output urine meningkat
Turgor kulit meningkat
TTV
TD: 100/80 mmHg N: 80 x/menit RR: 18x/menit S: 36,5 C
Hematokrit: 45%
Hemoglobin: 14 g/dl Skala nyeri: 3 (1-10) BB: 50 Kg
A: Masalah Teratasi P: Intervensi di Hentikan