• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU SMT 4

N/A
N/A
Aisyah Amanda

Academic year: 2025

Membagikan "KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU SMT 4"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. D usia 30 tahun hamil dengan G2 P1 A0 datang ke IGD lalu dirawat di ruang mawar pada 27 Januari 2024 pada pukul 06.30 WIB. Dengan diagnosa medis Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). Dilakukan pengkajian beserta pemeriksaan oleh perawat ruang Mawar pada pukul 08.00 WIB. Pemeriksaan fisik : klien tampak lemah, klien tampak gelisahDo Mayor , klien tampak pucat, klien tampak meringisDo Mayor , klien mengeluh tidak nyaman, kesadaran composmentis, BB:49 Kg, TB: 150cm, tekanan darah menurun dengan TD: 70/60 mmHgDo Mayor , nadi teraba lemah Do Mayor , Frekuensi Nadi meningkat : 115x/menitDo Mayor , RR: 22x/menit, suhu 38ºC, tur gor kulit menurun 4 detik Do Mayor , membran mukosa kering Do Mayor. Klien mengeluh mengalami perdarahan pervaginam banyak bewarna merah terang Do Mayor, klien mengatakan merasa nyeri di bagian perut bagian bawahketika di tekan. Klien mengeluh sulit tidurDo Mayor . Klien nampak mengeluh tidak nyaman dan menghindari posisiDo Mayor yang dapat menyebabkan nyeri. Dilakukan pemeriksaan darah: Hemoglobin : 9,5 gr/dl, Hematokrit : 47

% Do Mayor , Leukosit : 13.000/µL, Trombosit : 130.000 µL. Pasien mengaku kehilangan nafsu makan dan kurang minum air putih yang membuat volume urine menurunDo Mayor

2.1 Pengkajian Keperawatan A. Identitas Pasien

Nama klien : Ny.D

Usia/tanggal lahir :30 tahun /15 Januari 1994 Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5

Agama : Islam

Suku/bangsa : Melayu Status pernikahan : Kawin

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

NO.RM :16032006

Tanggal masuk RS : 27 Januari 2024 Tanggal pengkajian : 27 Januari 2024

Diagnosa medis : Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) pada Tuba fallopi B. Penanggung Jawab

Nama : Tn. P

Usia : 35 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5

Hubungan dengan klien : Suami C. Keluhan Utama

Pasien saat masuk rumah sakit ia mengeluh merasakan nyeri hebat di bagian bawah perut Ds disertai dengan perdarahan pervaginam yang cukup banyak. Pasien tampak pucat dan lemah serta tampak meringis karena kesakitan pada area abdomen.

(2)

D. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah Ds yang sangat hebat terutama di sebelah kanan, nyeri sudah berlangsung selama beberapa hari serta klien mengalami sulit tidurDo, terjadi perdarahan yang tidak normal dengan darah berwarna merah terang dan jumlahnya lebih banyak, klien merasakan mual, muntah, gelisahDo, serta tidak nafsu makan, lalu klien tampak pucat, merasakan pusing, lemah dan tampak meringisDo, Hasil USG menunjukkan adanya kehamilan di tuba fallopi sinistra.

P : Tuba membesar dan kebiruan Q : Nyeri hebat

R : Abdomen

S : 8 (1-10) T :Terus menerus

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu No Tahun Jenis

Persalinan

Penolong Jenis Kelamin

Keadaan Bayi Waktu Lahir

Masalah Kehamilan

1 2019 Spontan Bidan Laki-laki BB 3400

gr

Tidak Ada

Pengalaman menyusui : ya, selama 2 tahun

Masalah saat menyusui : Ada, ASI baru keluar pada hari kedua postpartum dan beberapa kali terjadi bendungan ASI

b. Riwayat operasi : tidak ada c. Riwayat obstetrik

- Paritas : G2 P1 A0

- Menarche : 15 tahun

- Siklus haid : 28 hari

- Lama haid : 7 hari

- Dismenorhe : Tidak ada

- HPHT : 09 Desember 2023

- Tapsiran Persalinan : 16 September 2024 - Umur kehamilan : 6mg + 2hr minggu

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

(3)

Tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular, keluarga juga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun seperti DM dan Hipertensi.

4. Kebiasaan hidup

- Merokok : tidak - Minuman keras: tidak E. Pola Pemenuhan Dasar

1. Pola Reproduksi 1) Riwayat Haid

Pasien mengatakan ia pertama kali haid pada umur 15 tahun dan ia mengatakan bahwa biasanya ia haid selama 7 hari disertai sifat darah yang kental dengan siklus yang teratur selama 28 hari.

2) Riwayat kehamilan

Pasien mengatakan ini kehamilan keduanya, dengan riwayat hari pertama haid terakhir pada 09 Desember 2023 yang ditafsir akan melakukan persalinan pada 16 September 2024, dan ia pernah melakukan pemeriksaan pasca persalinan sebnyak 2 kali.

2. Pola Nutrisi 1. Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa ia memakan makanan yang bergizi (nasi, lauk pauk , buah sayur) dengan frekuensi makan sebanyak 3x sehari sehingga nafsu makan pasien saat sebelum sakit sangat baik.

2. Sesudah Sakit

Pasien mengatakan ia tidak memiliki nafsu makan yang mana pasien hanya makan 1x sehari karena pasien merasakan mual sehingga mengurangi frekuensi ia untuk makan.

3. Pola Cairan 1. Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mengatakan meminum air putih dengan frekuensi 6-8 gelas/hari (1500-2000 cc).

2. Sesudah sakit

Pasien mengatakan saat ini ia minum air putih hanya 2-4 gelas/hari, namun digantikan dengan masuknya cairan RL dengan kecepatan 29 tetes/menit dengan frekuensi yang tidak menentu, sehingga cairan yang masuk diperkirakan (500-1000 cc).

4. Pola Eliminasi

(4)

1. Sebelum Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit ia BAK 6-8 kali/hari dengan warna kunging keemasan jernih dan memiliki bau khas amoniak. Untuk BAB pasien mengatakan ia BAB 2x/hari dengan warna kuning kecokelatan, dengan konstistensi lunak dan dengan bau menyengat.

2. Sesudah Sakit

Pasien mengatakan ia sekarang hanya BAB 1x sehari dengan warna kuning serta tidak adanya konstipasi serta pasien mengatakan ia BAK 2x sehari dengan volume yang sedikitDo disertai bau amoniak dengan warna kuning kecokelatan.

5. Pola Aktivitas 1. Sebelum sakit

Pasien mengatakan aktif dalam beraktifitas, seperti membersihkan rumah, berkumpul dengan teman, dan melakukan kegiatan di luar.

2. Sesudah sakit

Pasien saat ini sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasanya, bahkan ia sulit untuk berdiri, duduk serta ia terlihat lemah. Pasien tampak menghindari posisiDo yang dapat menyebabkan nyeri sehingga ia hanya berbaring di tempat tidur.

6. Pola Istirahat dan Tidur 1. Sebelum sakit

Pasien sebelum sakit memiliki kebiasaan tidur yaitu 8 jam dengan frekuensi 1 kali, yang dimana pasien tidur malam pada pukul 21.00- 05.30 WIB.

2. Sesudah Sakit

Pasien mengatakan ia sulit tidur yang diakibatkan oleh rasa nyeriDo yang dialami sehingga lama ia tidur sekitar 5 jam dengan frekuensi 1 kali dan pasien mengatakan ia sering terbangun saat tidur.

7. Pola Personal hygine 1. Sebelum sakit

Pasien mengatakan ia mandi sebanyak 2x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, mencuci rambut 1x sehari serta mengganti pakaian sebanyak 3x sehari.

2. Sesudah Sakit

Pasien mengatakan keluar flek pada tanggal 13 Januari 2024, kemudian dirinya memeriksakan diri ke RS, kemudian diberi vitamin oleh dokter dan dimotivasi untuk kembali jika masih keluar flek. Pada tanggal 26 Januari 2024 keluar flek lagi, sehingga ibu kemudian memeriksakan diri ke RS lagi. Saat sakit pasien hanya mandi 1x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, tidak mencuci rambut, serta mengganti pakaian sebanyak 2 hari.

(5)

F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum

a. Keadaan Umum (KU) :Klien tampak lemah Klien tampak gelisahDo Klien tampak pucat

Klien tampak meringis Do Klien mengeluh tidak nyaman b. Kesadaran : Kesadaran komposmentis

c. Tekanan Darah (TD) : 70/60 mmHgDO

d. Nadi : 115x / menitDo

e. Suhu : 380 C

f. Respirasi Rate (RR) : 22x / menit

g. Berat Badan : Sebelum hamil = 51 kg

Saat sakit : 49 kg

h. Tinggi badan : 150 cm

2. Kepala

I : kulit kepala tampak bersih, rambut warna hitam, persebaran merata P : Bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan

3. Mata

I : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis 4. Hidung

I : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada secret 5. Mulut

I : Mukosa bibir kering, gigi putih dan terlihat bersih, distribusi gigi merata 6. Leher

P : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis 7. Payudara

I :

- Puting susu : menonjol

- Areola : tampak kehitaman - Pengeluaran ASI : Belum keluar - Masalah khusus : Tidak ada 8. Abdomen

a) Uterus :

- Manuver leopold belum bisa dilakukan karena usia kehamilan masih kecil - Klien mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawahDo ketika ditekan,

dengan skala 8 dan kualitas tumpul

(6)

b) Fungsi pencernaan: Klien mengatakan mual-mual sejak 2 minggu yang lalu c) Masalah khusus : Tidak ada

9. Kulit

a. Inspeksi : tidak terdapat udem b. Palpasi : Turgor kulit 4 detikDo 10. Genetalia

I: Terdapat perdarahan pervaginam banyak berwarna merah terang 11. Ekstreminitas

a. Ekstremitas atas

- Lingkar Lengan Atas : 27 cm

- Edema : Tidak

b. Ekstremitas bawah

I: Edema : Tidak Varises : Tidak

Masalah Khusus : Tidak ada 12. Pemeriksaan Penunjang

- Hasil USG pada tanggal 27 Januari 2024 Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra

- Pemeriksaan laparotomy menunjukkan Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra

- Hemoglobin : 9,5 gr/dl - Hematokrit : 47 %Do - Trombosit : 130.000 µL - Leukosit : 13.000/µL

(7)

Analisis Data

Data Etiologi Masalah

Keperawatan DS :

Klien merasa lemah DO :

1. Frekuensi nadi meningkat 2. Nadi teraba

lemah 3. Tekanan

darah menurun (70/60 mmHg) 4. Turgor kulit

menurun (4 detik) 5. Membran

mukosa kering 6. Volume urin

menurun 7. Hematokrit

meningkat (47%) 8. Suhu tubuh

meningkat (38°C) 9. Berat badan

turun (dari 51 Kg menjadi 49 Kg)

Proses pembuahan

Tumbuh di saluran tuba

Rupture dinding tuba

Terjadi perdarahan

Hipovolemia (D.0023)

(8)

DS:

1. Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah

DO:

1. Tampak meringis 2. Bersikap

Protektif (posisi menghindari nyeri)

3. Gelisah 4. Sulit tidur 5. Frekuensi

nadi meningkat (115x/menit) 6. Pola napas

berubah 7. Nafsu makan

berubah

Proses pembuahan

Tumbuh di saluran tuba

Rupture dinding tuba

Terjadi perdarahan

Tuba membesar dan kebiruan

Nyeri akut (D.0077)

2.2 Diagnosis Keperawatan Kehamilan Ektopik

1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif di buktikan dengan frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, dan hematokrit meningkat (D.0023).

2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencederaan fisik di buktikan dengan Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bawah, tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat 110x / menit, dan sulit tidur (D.0077)

2.3 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

Rasionalisasi 1. Hipovolemia

(D.0023). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapakan status cairan membaik,

Manajemen Hipovolemia (I.03116) I. Observasi 1. Periksa tanda

dan gejala hipovolemia

Manajemen Hipovolemia (I.03116) I. Observasi 1. Agar pasien

mengetahui tanda dan gejala

(9)

dengan kriteria hasil :

-Kekuatan nadi meningkat -Output urin

meningkat -Membran

mukosa lembab meningkat -Frekuensi

nadi meningkat -Tekanan

darah meningkat -Tekanan

nadi meningkat -Turgor kulit

meningkat -Hemoglobin

meningkat -Hematokrit

meningkat

(mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)

2. Monitor intake dan output cairan II. Terapeutik 1. Hitung

kebutuhan cairan

2. Berikan asupan cairan oral III. Edukasi 1. Anjurkan

memperbanyak asupan cairan oral

2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak

IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi

pemberian cairan IV isotonis (mis.

NaCl, RL) 2. Kolaborasi

pemberian produk darah

hipovolemia

2. Untuk mengetahui intake dan output cairan

II. Terapeutik 1. Untuk

mengetahui kebutuhan cairan 2. Memberikan

asupan cairan oral

III. Edukasi

1. Upayakan pasien memperbanyak asupan cairan oral

2. Memberikan arahan untuk menghindari perubahan posisi yang mendadak IV. Kolaborasi 1. Memberikan

cairan IV isotonis (RL)

2. Memberikan produk darah

2. Nyeri akut (D.0077).

Setelah dilakukan

Manajemen Nyeri (I.08238)

Manajemen Nyeri (I.08238)

(10)

tindakan keperawatan 2x24 jam diharapakan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil :

-Keluhan nyeri menurun -Meringis menurun -Sifat

protektif menurun -Gelisah

menurun -Kesulitan

tidur menurun

I. Observasi 1. Identifikasi

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi

skala nyeri 3. Identifikasi

faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri

4. Monitor efek samping penggunaan analgetik

II. Terapeutik 1. Berikan teknik

nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (mis.

TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik,

biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2. Fasilitasi

istirahat dan tidur

III. Edukasi 1. Jelaskan

penyebab, periode, dan pemicu nyeri

I. Observasi

1. Mengidentifikasi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Mengidentifikasi

skala nyeri 3. Mengidentifikasi

faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

4. Memonitor efek samping

terhadap penggunaan analgetik II. Terapeutik 1. Memberikan

teknik

nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (hipnosis dan kompres hangat/dingin)

2. Memfasilitasi istirahat dan tidur

III. Edukasi 1. Menjelaskan

penyebab, periode, dan pemicu nyeri

(11)

2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan

memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan

menggunakan analgetik secara tepat

5. Ajarkan teknik nonformakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi

pemberian analgetik, jika perlu

2. Menjelaskan strategi

meredakan nyeri 3. Menganjurkan

memonitor nyeri secara mandiri 4. Menganjurkan

menggunakan analgetik secara tepat

5. Mengajarkan teknik

nonformakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

IV. Kolaborasi Memberikan pemberian analgetik, jika perlu

2.4 Implementasi Waktu Pelaksanaa

n

Jam Diagnosa Implementasi

Keperawatan Respon Pasien TTD Sabtu, 27

Januari 2024

08.00

08.30

09.00

Hipovolemia (D.0023).

Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia pada klien (Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor

kulit menurun,

membrane mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah).

Memantau intake dan output cairan klien.

Pasien menyatakan bersedia diperiksa untuk mengetahui gejala dan tanda hipovolemia.

Pasien tampak

mengerti cara

memantau intake dan output cairan.

(12)

09.15

09.30

09.45

Menghitung kebutuhan cairan klien.

Memberikan asupan cairan pada klien.

Memberikan dan

menganjurkan pada klien memperbanyak asupan cairan oral.

Pemberian cairan IV hipotonis.

Pasien menunjukkan bahwa mereka setuju dengan prosedur identifikasi ini, dan mereka tampaknya tahu cara menghitung jumlah cairan yang dibutuhkannya.

Pasien tampaknya

menerima dan

memahami cara

meningkatkan asupan cairan.

Pasien menyatakan setuju untuk diberikan cairan oral dan akan memperbanyaknya, dan terlihat bahwa

pasien akan

memperbanyak jumlah cairan oral yang akan dikonsumsi.

Pasien menyatakan bahwa mereka akan menerima cairan IV hipotonis, dan pasien terlihat menerimanya.

Minggu, 28 Januari 2024

Nyeri akut (D.0077).

Memeriksa frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan.

Identifikasi skala nyeri.

Jelaskan penyebab,

Pasien menunjukkan pemahamannya

tentang status nutrisi,

dan mereka

menyetujui untuk diperiksa tekanan darah, suhu, dan frekuensi nadi.

Pasien terlihat kooperatif saat melakukan identifikasi skala nyeri, dan mereka menyatakan setuju dengan prosedur ini.

(13)

periode, dan pemicu nyeri.

Berikan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.

Memberikan analgetik, jika perlu.

Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih.

Gunakan pakaian yang longgar.

Anjurkan mengambil posisi yang nyaman.

Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.

Anjurkan sering mengulangi atau

Setelah diberi penjelasan tentang sumber, durasi, dan faktor-faktor yang menyebabkan nyeri,

pasien tampak

mengerti.

Pasien memahami metode

nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri yaitu kompres hangat/dingin.

Pasien menyatakan bersedia untuk menerima analgetik

Pasien menyatakan bahwa ia sudah memahami metode relaksasi yang dipilih yaitu hipnosis.

Pasien tampak

mengganti pakaian dengan ukuran yang longgar.

Pasien terlihat mengambil posisi yang

nyaman dengan

menghindari posisi

yang dapat

menyebabkan nyeri.

Pasien terlihat rileks dan merasakan sensasi relaksasi.

(14)

melatih teknik yang di

pilih. Pasien menunjukkan

bahwa dia akan mengulangi dan melatih teknik yang dipilih, dan terlihat bahwa dia memahami latihan teknik tersebut.

(15)

2.5 Evaluasi Hari/

Tanggal

Diagnosa Jam Evaluasi Keperawatan Paraf

Sabtu, 27 Januari 2024

Hipovolemia (D.0023).

13.00

17.00

21.00 S :

 Pasien mengatakan masih merasakan lemas, pusing, dan nyeri perut dibagian bawah

O :

 Turgor kulit menurun (3 detik)

 Pasien tampak pucat

 Membran mukosa kering

 Pasien tampak lemah

 TTV

TD : 70/60 mmHg N : 115 x/menit RR : 22x/menit S :38◦ C

BB: 49 kg

 Skala nyeri: 7 (1-10) Hematokrit: 47%

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan

I.1, I.2,II.1, II.2, III.1, III.2, IV.1, IV.2

S:

 Pasien mengatakan pada siang hari pasien tidak bisa tidur

O:

 Pasien sering terbangun dan sulit tidur

 Pasien tampak lelah

 Membran mukosa kering A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan

I.1, I.2, II.1,II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.II S:

 Pasien masih merasa lemah

 Pasien mengatakan masih merasakan pusing

O:

 Membran mukosa kering

 Pasien tampak pucat

 Konjungtiva tampak pucat/anemis

 Pasien tampak lemah

 TTV

TD : 80/70 mmHg N : 115 x/menit

(16)

RR : 22x/menit S :38◦ C

BB: 49 kg

 Skala nyeri: 7 (1-10)

 Hematokrit: 46%

 Skala nyeri : 6 (1-10) A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan

I.1, I.2, II.1, II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.2 Minggu, 28

Januari 2024

Nyeri akut

(D.0077). 06.00

08.30 S :

 Pasien mengatakan masih merasakan nyeri namun sudah sedikit berkurang.

 Pasien mengatakan masih merasakan pusing

O :

 Pasien tampak tidak terlalu kesakitan saat bergerak

 Pasien tampak tidak terlalu meringis

 Pasien tidak tampak gelisah

 Membran mukosa tampak lembab

 Perdarahan sedikit berikurang

 TTV

TD: 90/80 mmHg N: 100 x/menit RR: 20x/menit S: 37 C

BB: 50 Kg Hematokrit: 45%

Hemoglobin: 11 g/dl Skala nyeri: 5 (1-10)

Turgor kulit meningkat (2 detik) A : Masalah Belum Teratasi

P : Intervensi di lanjutkan

I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.

III,4, III.5, IV.1

S:

 Pasien mengatakan bahwa tidurnya sudah mulai normal

 Pasien mengatakan sudah tidak merasalah gelisah

 Pasien mengatakan masih merasakan sedikit nyeri

O:

 Pasien tampak tidak lesu

 Pasien sudah tidak tampak meringis

 Perdarahan sudah berkurang

 Skala nyeri : 4 (1-10) A: Masalah Belum teratasi

(17)

10.00

P: Intervensi di lanjutkan

I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.

III,4, III.5, IV.1 S:

 Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri lagi di bagian bawah abdomen

 Pasien mengatakan sudah tidak merasakan lelah

 Pasien mengatakan tidurnya sudah pulas

O:

 Pasien tidak tampak gelisah

 Pasien sudah tidak tampak meringis

 Pendarahan berhenti

 Output urine meningkat

 Turgor kulit meningkat

 TTV

TD: 100/80 mmHg N: 80 x/menit RR: 18x/menit S: 36,5 C

Hematokrit: 45%

Hemoglobin: 14 g/dl Skala nyeri: 3 (1-10) BB: 50 Kg

A: Masalah Teratasi P: Intervensi di Hentikan

Referensi

Dokumen terkait

Wanita, 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dan nyeri ulu hati yang hilang timbul sejak 3 hari yang lalu.. Nyeri dirasakan terutama saat pasien berjalan

Saat dikaji klien mengatakan nyeri perut terutama perut bagian bawah kanan, nyerinya seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5, nyerinya hilang timbul kira-kira 2 menit dan

Disminorhea dapat menimbulkan berbagai keluhan pada remaja putri seperti rasa sakit datang tidak teratur, nyeri yang hebat dan kram di bagian bawah perut yang akan menyebar ke

a) Gangguan Rasa Nyaman Nyeri berhubungan dengan luka operasi uretrolothotomy ditandai dengan istri klien mengatakan klien nyeri pada luka operasi sebelah kanan diperut,

Penderita merasa penglihatannya menyempit. Keluhan tidak disertai adanya gambaran pelangi pada penglihatan. Riwayat sakit kepala hebat, muntah-muntah, nyeri di sekitar

Perempuan 17 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah, nyeri tidak terlalu sakit tapi pasien merasa terganggu sampai2 pasien tidak masuk

Pada kasus ini pasien perempuan 14 tahun, dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu, disertai mual dan penurunan nafsu makan, sebelumnya memiliki riwayat nyeri perut

2.5 Resume Seorang pria berusia 22 tahun, mahasiswa, datang dengan keluhan nyeri hebat pada perut kanan bawah sejak 4 hari SMRS, keluhan disertai dengan mual, dan demam pada hari