ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN TRAUMA PADA PASIEN KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU (KET)
DOSEN PENGAMPU: Ns. Ratna Ningsih, M.Kep., Sp.Kep.Mat
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8 TINGKAT 2A
PIPIT PIDALIA (PO7120123032)
ALLEA SANDRA LESTARI (PO7120123033) MAURA SALWA ALLYSA (PO7120123034)
AISYAH AMANDA (PO7120123035)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2025
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdullilah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Trauma pada Maternitas Ruptur Organ Interna Tuba Fallopi mata kuliah dengan baik. Dalam penyusunan Asuhan Keperawatan ini, terdapat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik, walaupun didalam pembuatannya kami mengalami kesulitan, karna keterbatasan kemampuan dan ilmu yang kita miliki.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Ibu Ns. Ratna Ningsih S.Kep., M.Kep. Sp.Kep.Mat selaku dosen pengampu mata kuliah. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman- teman sekalian yang telah memberi dorongan dan dukungan kepada kami.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karna itu kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun saat kami butuhkan agar dapat memperbaikinya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang berkepentingan.
Wassalamuaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Palembang, 9 Februari 2025
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I ASUHAN KEPERAWATAN...1
1.1 Pengkajian Keperawatan...1
1.2 Analisis Data... 8
1.3 Diagnosis Keperawatan Kehamilan Ektopik...9
1.4 Intervensi Keperawatan...9
1.5 Implementasi...12
1.6 Evaluasi...16
BAB II PENUTUP... 19
2.1 Kesimpulan... 19
2.2 Saran...19
DAFTAR PUSTAKA...20
LAMPIRAN...21
iii
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN
Ny. D usia 30 tahun hamil dengan G2 P1 A0 datang ke IGD lalu dirawat di ruang mawar pada 27 Januari 2024 pada pukul 06.30 WIB. Dengan diagnosa medis Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). Dilakukan pengkajian beserta pemeriksaan oleh perawat ruang Mawar pada pukul 08.00 WIB. Pemeriksaan fisik : klien tampak lemah, klien tampak gelisahDo Mayor , klien tampak pucat, klien tampak meringisDo
Mayor , klien mengeluh tidak nyaman, kesadaran composmentis, BB:49 Kg, TB:
150cm, tekanan darah menurun dengan TD: 70/60 mmHgDo Mayor , nadi teraba lemah Do Mayor , Frekuensi Nadi meningkat : 115x/menitDo Mayor , RR: 22x/menit, suhu 38ºC, turgor kulit menurun 4 detik Do Mayor , membran mukosa kering Do
Mayor. Klien mengeluh mengalami perdarahan pervaginam banyak bewarna merah terang Do Mayor, klien mengatakan merasa nyeri di bagian perut bagian bawah ketika di tekan. Klien mengeluh sulit tidurDo Mayor . Klien nampak mengeluh tidak nyaman dan menghindari posisiDo Mayor yang dapat menyebabkan nyeri. Dilakukan pemeriksaan darah: Hemoglobin : 9,5 gr/dl, Hematokrit : 47 % Do Mayor , Leukosit : 13.000/µL, Trombosit : 130.000 µL. Pasien mengaku kehilangan nafsu makan dan kurang minum air putih yang membuat volume urine menurunDo Mayor
1.1 Pengkajian Keperawatan A. Identitas Pasien
Nama klien : Ny. D
Usia/tanggal lahir :30 tahun /15 Januari 1994 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5
Agama : Islam
Suku/bangsa : Melayu Status pernikahan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
NO.RM :16032006
Tanggal masuk RS : 27 Januari 2024 Tanggal pengkajian : 27 Januari 2024
Diagnosa medis : Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) pada Tuba fallopi
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
iv
Usia : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Soekarno Blok F2 No.5
Hubungan dengan klien : Suami C. Keluhan Utama
Pasien saat masuk rumah sakit ia mengeluh merasakan nyeri hebat di bagian bawah perut Ds disertai dengan perdarahan pervaginam yang cukup banyak. Pasien tampak pucat dan lemah serta tampak meringis karena kesakitan pada area abdomen.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah Ds yang sangat hebat terutama di sebelah kanan, nyeri sudah berlangsung selama beberapa hari serta klien mengalami sulit tidurDo, terjadi perdarahan yang tidak normal dengan darah berwarna merah terang dan jumlahnya lebih banyak, klien merasakan mual, muntah, gelisahDo, serta tidak nafsu makan, lalu klien tampak pucat, merasakan pusing, lemah dan tampak meringisDo, Hasil USG menunjukkan adanya kehamilan di tuba fallopi sinistra.
P : Tuba membesar dan kebiruan Q : Nyeri hebat
R : Abdomen S : 8 (1-10) T :Terus menerus
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu N
o
Tahun Jenis Persalinan
Penolon g
Jenis Kelamin
Keadaan Bayi Waktu Lahir
Masalah Kehamilan
1 2019 Spontan Bidan Laki-
laki
BB 3400 gr
Tidak Ada
Pengalaman menyusui : ya, selama 2 tahun
v
Masalah saat menyusui : Ada, ASI baru keluar pada hari kedua postpartum dan beberapa kali terjadi bendungan ASI
b. Riwayat operasi : tidak ada c. Riwayat obstetrik
Paritas : G2 P1 A0
Menarche : 15 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Dismenorhe : Tidak ada
HPHT : 09 Desember 2023
Tapsiran Persalinan : 16 September 2024 Umur kehamilan : 6mg + 2hr minggu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit menular, keluarga juga menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun seperti DM dan Hipertensi.
4. Kebiasaan hidup
Merokok : tidak Minuman keras : tidak E. Pola Pemenuhan Dasar
1. Pola Reproduksi a. Riwayat Haid
Pasien mengatakan ia pertama kali haid pada umur 15 tahun dan ia mengatakan bahwa biasanya ia haid selama 7 hari disertai sifat darah yang kental dengan siklus yang teratur selama 28 hari.
b. Riwayat kehamilan
Pasien mengatakan ini kehamilan keduanya, dengan riwayat hari pertama haid terakhir pada 09 Desember 2023 yang ditafsir akan melakukan persalinan pada 16 September 2024, dan ia pernah melakukan pemeriksaan pasca persalinan sebnyak 2 kali.
2. Pola Nutrisi a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa ia memakan makanan yang bergizi (nasi, lauk pauk , buah sayur) dengan frekuensi makan sebanyak 3x sehari sehingga nafsu makan pasien saat sebelum sakit sangat baik.
vi
b. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia tidak memiliki nafsu makan yang mana pasien hanya makan 1x sehari karena pasien merasakan mual sehingga mengurangi frekuensi ia untuk makan.
3. Pola Cairan a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan meminum air putih dengan frekuensi 6-8 gelas/hari (1500-2000 cc).
b. Sesudah sakit
Pasien mengatakan saat ini ia minum air putih hanya 2-4 gelas/hari, namun digantikan dengan masuknya cairan RL dengan kecepatan 29 tetes/menit dengan frekuensi yang tidak menentu, sehingga cairan yang masuk diperkirakan (500-1000 cc).
4. Pola Eliminasi a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit ia BAK 6-8 kali/hari dengan warna kunging keemasan jernih dan memiliki bau khas amoniak. Untuk BAB pasien mengatakan ia BAB 2x/hari dengan warna kuning kecokelatan, dengan konstistensi lunak dan dengan bau menyengat.
b. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia sekarang hanya BAB 1x sehari dengan warna kuning serta tidak adanya konstipasi serta pasien mengatakan ia BAK 2x sehari dengan volume yang sedikitDo disertai bau amoniak dengan warna kuning kecokelatan.
5. Pola Aktivitas a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan aktif dalam beraktifitas, seperti membersihkan rumah, berkumpul dengan teman, dan melakukan kegiatan di luar.
b. Sesudah sakit
Pasien saat ini sulit untuk melakukan aktivitas seperti biasanya, bahkan ia sulit untuk berdiri, duduk serta ia terlihat lemah. Pasien tampak menghindari posisiDo yang dapat menyebabkan nyeri sehingga ia hanya berbaring di tempat tidur.
vii
6. Pola Istirahat dan Tidur a. Sebelum sakit
Pasien sebelum sakit memiliki kebiasaan tidur yaitu 8 jam dengan frekuensi 1 kali, yang dimana pasien tidur malam pada pukul 21.00- 05.30 WIB.
b. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan ia sulit tidur yang diakibatkan oleh rasa nyeri
Do yang dialami sehingga lama ia tidur sekitar 5 jam dengan frekuensi 1 kali dan pasien mengatakan ia sering terbangun saat tidur.
7. Pola Personal hygine a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan ia mandi sebanyak 2x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, mencuci rambut 1x sehari serta mengganti pakaian sebanyak 3x sehari.
b. Sesudah Sakit
Pasien mengatakan keluar flek pada tanggal 13 Januari 2024, kemudian dirinya memeriksakan diri ke RS, kemudian diberi vitamin oleh dokter dan dimotivasi untuk kembali jika masih keluar flek.
Pada tanggal 26 Januari 2024 keluar flek lagi, sehingga ibu kemudian memeriksakan diri ke RS lagi. Saat sakit pasien hanya mandi 1x sehari dengan menggosok gigi sebanyak 3x sehari, tidak mencuci rambut, serta mengganti pakaian sebanyak 2 hari.
F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum
a. Keadaan Umum (KU) : Klien tampak lemah Klien tampak gelisahDo Klien tampak pucat
Klien tampak meringis Do Klien mengeluh tidak nyaman b. Kesadaran : Kesadaran komposmentis c. Tekanan Darah (TD) : 70/60 mmHgDO
d. Nadi : 115x / menitDo
e. Suhu : 380 C
f. Respirasi Rate (RR) : 22x / menit
g. Berat Badan : Sebelum hamil = 51 kg Saat sakit : 49 kg h. Tinggi badan : 150 cm
viii
2. Kepala
I : kulit kepala tampak bersih, rambut warna hitam, persebaran merata
P : Bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan 3. Mata
I : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis 4. Hidung
I : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada secret 5. Mulut
I : Mukosa bibir kering, gigi putih dan terlihat bersih, distribusi gigi merata
6. Leher
P : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis
7. Payudara
I :
- Puting susu : menonjol
- Areola : tampak kehitaman - Pengeluaran ASI : Belum keluar - Masalah khusus : Tidak ada 8. Abdomen
a) Uterus :
- Manuver leopold belum bisa dilakukan karena usia kehamilan masih kecil
- Klien mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawahDo ketika ditekan, dengan skala 8 dan kualitas tumpul
b) Fungsi pencernaan: Klien mengatakan mual-mual sejak 2 minggu yang lalu
c) Masalah khusus : Tidak ada 9. Kulit
Inspeksi : tidak terdapat udem Palpasi : Turgor kulit 4 detikDo 10. Genetalia
I: Terdapat perdarahan pervaginam banyak berwarna merah terang 11. Ekstreminitas
a. Ekstremitas atas
ix
Lingkar Lengan Atas : 27 cm
Edema : Tidak
b. Ekstremitas bawah
I: Edema : Tidak Varises : Tidak
Masalah Khusus : Tidak ada 12. Pemeriksaan Penunjang
- Hasil USG pada tanggal 27 Januari 2024 Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra
- Pemeriksaan laparotomy menunjukkan Kehamilan ektopik di tuba fallopi sinistra
- Hemoglobin : 9,5 gr/dl - Hematokrit : 47 %Do - Trombosit : 130.000 µL - Leukosit : 13.000/µL
x
1.2 Analisis Data
Data Etiologi Masalah
Keperawatan DS :
Klien merasa lemah DO :
1. Frekuensi nadi meningkat 2. Nadi teraba
lemah 3. Tekanan
darah menurun (70/60 mmHg) 4. Turgor kulit
menurun (4 detik) 5. Membran
mukosa kering 6. Volume urin
menurun 7. Hematokrit
meningkat (47%) 8. Suhu tubuh
meningkat (38°C) 9. Berat badan
turun (dari 51 Kg menjadi 49 Kg)
Proses pembuahan
Tumbuh di saluran tuba
Rupture dinding tuba
Terjadi perdarahan
Hipovolemia (D.0023)
xi
DS:
1. Pasien mengatakan nyeri di perut bagian bawah
DO:
1. Tampak meringis 2. Bersikap
Protektif (posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah 4. Sulit tidur 5. Frekuensi
nadi meningkat (115x/menit) 6. Pola napas
berubah 7. Nafsu makan
berubah
Proses pembuahan
Tumbuh di saluran tuba
Rupture dinding tuba
Terjadi perdarahan
Tuba membesar dan kebiruan
Nyeri akut (D.0077)
1.3 Diagnosis Keperawatan Kehamilan Ektopik
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif di buktikan dengan frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, dan hematokrit meningkat (D.0023).
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencederaan fisik di buktikan dengan Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bawah, tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat 110x / menit, dan sulit tidur (D.0077)
1.4 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan
Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan Rasionalisasi 1. Hipovolemia
(D.0023). Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x24 jam diharapakan
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
xii
status cairan membaik, dengan kriteria hasil : -Kekuatan nadi
meningkat -Output urin
meningkat -Membran
mukosa lembab meningkat -Frekuensi nadi
meningkat -Tekanan darah
meningkat -Tekanan nadi
meningkat -Turgor kulit
meningkat -Hemoglobin
meningkat -Hematokrit
meningkat
I. Observasi 1. Periksa tanda
dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
2. Monitor intake dan output cairan
II. Terapeutik 1. Hitung
kebutuhan cairan
2. Berikan asupan cairan oral
III. Edukasi 1. Anjurkan
memperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi
pemberian cairan IV
I. Observasi 1. Agar pasien
mengetahui tanda dan gejala hipovolemia
2. Untuk mengetahui intake dan output cairan
II. Terapeutik 1. Untuk
mengetahui kebutuhan cairan 2. Memberikan
asupan cairan oral
III. Edukasi
1. Upayakan pasien memperbanyak asupan cairan oral
2. Memberikan arahan untuk menghindari perubahan posisi yang mendadak IV. Kolaborasi 1. Memberikan
cairan IV isotonis (RL)
xiii
isotonis (mis.
NaCl, RL) 2. Kolaborasi
pemberian produk darah
2. Memberikan produk darah
2. Nyeri akut (D.0077).
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x24 jam diharapakan tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil : -Keluhan nyeri
menurun -Meringis menurun -Sifat protektif
menurun -Gelisah
menurun
-Kesulitan tidur menurun
Manajemen Nyeri (I.08238)
I. Observasi 1. Identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi
skala nyeri 3. Identifikasi
faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
II. Terapeutik 1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Manajemen Nyeri (I.08238)
I. Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Mengidentifikasi
skala nyeri 3. Mengidentifikasi
faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Memonitor efek samping
terhadap penggunaan analgetik II. Terapeutik 1. Memberikan
teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (hipnosis dan kompres hangat/dingin)
xiv
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
III. Edukasi 1. Jelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri 3. Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonformakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
IV. Kolaborasi 1. Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu
2. Memfasilitasi istirahat dan tidur
III. Edukasi 1. Menjelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2. Menjelaskan
strategi
meredakan nyeri 3. Menganjurkan
memonitor nyeri secara mandiri 4. Menganjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
5. Mengajarkan teknik
nonformakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
IV. Kolaborasi Memberikan pemberian analgetik, jika perlu
1.5 Implementasi Waktu Pelaksanaa
n
Jam Diagnosa Implementasi
Keperawatan Respon Pasien TTD Sabtu, 27
Januari 2024
08.00 Hipovolemia (D.0023).
Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia pada klien (Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit, turgor
Pasien menyatakan bersedia diperiksa untuk mengetahui gejala dan tanda hipovolemia.
xv
08.30
09.00
09.15
09.30
09.45
kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah).
Memantau intake dan output cairan klien.
Menghitung
kebutuhan cairan klien.
Memberikan asupan cairan pada klien.
Memberikan dan
menganjurkan pada klien memperbanyak asupan cairan oral.
Pemberian cairan IV
Pasien tampak mengerti cara memantau intake dan output cairan.
Pasien
menunjukkan
bahwa mereka
setuju dengan prosedur
identifikasi ini, dan mereka tampaknya
tahu cara
menghitung jumlah
cairan yang
dibutuhkannya.
Pasien tampaknya
menerima dan
memahami cara meningkatkan asupan cairan.
Pasien menyatakan
setuju untuk
diberikan cairan oral
dan akan
memperbanyaknya, dan terlihat bahwa
pasien akan
memperbanyak jumlah cairan oral
yang akan
dikonsumsi.
Pasien menyatakan
xvi
hipotonis. bahwa mereka akan menerima cairan IV hipotonis, dan pasien terlihat menerimanya.
Minggu, 28
Januari 2024 Nyeri akut
(D.0077). Memeriksa frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan.
Identifikasi skala nyeri.
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Memberikan
analgetik, jika perlu.
Pasien
menunjukkan pemahamannya tentang status nutrisi, dan mereka menyetujui untuk diperiksa tekanan darah, suhu, dan frekuensi nadi.
Pasien terlihat kooperatif saat melakukan
identifikasi skala nyeri, dan mereka menyatakan setuju dengan prosedur ini.
Setelah diberi penjelasan tentang sumber, durasi, dan faktor-faktor yang menyebabkan nyeri, pasien tampak mengerti.
Pasien memahami metode
nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri yaitu kompres hangat/dingin.
Pasien menyatakan bersedia untuk menerima analgetik
xvii
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih.
Gunakan pakaian yang longgar.
Anjurkan mengambil posisi yang nyaman.
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang di pilih.
Pasien menyatakan bahwa ia sudah memahami metode relaksasi yang dipilih yaitu hipnosis.
Pasien tampak mengganti pakaian dengan ukuran yang longgar.
Pasien terlihat mengambil posisi
yang nyaman
dengan menghindari posisi yang dapat menyebabkan nyeri.
Pasien terlihat rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
Pasien
menunjukkan bahwa dia akan mengulangi dan melatih teknik yang dipilih, dan terlihat
bahwa dia
memahami latihan teknik tersebut.
xviii
1.6 Evaluasi Hari/
Tanggal
Diagnosa Jam Evaluasi Keperawatan Paraf
Sabtu, 27 Januari 2024
Hipovolemia (D.0023).
13.00
17.00
21.00 S :
Pasien mengatakan masih merasakan lemas, pusing, dan nyeri perut dibagian bawah
O :
Turgor kulit menurun (3 detik)
Pasien tampak pucat
Membran mukosa kering
Pasien tampak lemah
TTV
TD : 70/60 mmHg N : 115 x/menit RR : 22x/menit S :38◦ C
BB: 49 kg
Skala nyeri: 7 (1-10) Hematokrit: 47%
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2,II.1, II.2, III.1, III.2, IV.1, IV.2
S:
Pasien mengatakan pada siang hari pasien tidak bisa tidur
O:
Pasien sering terbangun dan sulit tidur
Pasien tampak lelah
Membran mukosa kering A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2, II.1,II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.II
S:
Pasien masih merasa lemah
Pasien mengatakan masih merasakan pusing
O:
Membran mukosa kering
Pasien tampak pucat
Konjungtiva tampak pucat/anemis
xix
Pasien tampak lemah
TTV
TD : 80/70 mmHg N : 115 x/menit RR : 22x/menit S :38◦ C
BB: 49 kg
Skala nyeri: 7 (1-10)
Hematokrit: 46%
Skala nyeri : 6 (1-10) A: Masalah belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan
I.1, I.2, II.1, II.2, III.1,III.2, IV.1, IV.2
xx
Minggu, 28 Januari 2024
Nyeri akut (D.0077).
06.00
08.30
10.00 S :
Pasien mengatakan masih merasakan nyeri namun sudah sedikit berkurang.
Pasien mengatakan masih merasakan pusing
O :
Pasien tampak tidak terlalu kesakitan saat bergerak
Pasien tampak tidak terlalu meringis
Pasien tidak tampak gelisah
Membran mukosa tampak lembab
Perdarahan sedikit berikurang
TTV
TD: 90/80 mmHg N: 100 x/menit RR: 20x/menit S: 37 C
BB: 50 Kg Hematokrit: 45%
Hemoglobin: 11 g/dl Skala nyeri: 5 (1-10)
Turgor kulit meningkat (2 detik) A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.
III,4, III.5, IV.1
S:
Pasien mengatakan bahwa tidurnya sudah mulai normal
Pasien mengatakan sudah tidak merasalah gelisah
Pasien mengatakan masih merasakan sedikit nyeri
O:
Pasien tampak tidak lesu
Pasien sudah tidak tampak meringis
Perdarahan sudah berkurang
Skala nyeri : 4 (1-10) A: Masalah Belum teratasi P: Intervensi di lanjutkan
I.1,I.2, I.3,1.4, II.1, II.2, III.1,III.2, III,3.
III,4, III.5, IV.1
S:
Pasien mengatakan tidak merasakan
xxi
nyeri lagi di bagian bawah abdomen
Pasien mengatakan sudah tidak merasakan lelah
Pasien mengatakan tidurnya sudah pulas
O:
Pasien tidak tampak gelisah
Pasien sudah tidak tampak meringis
Pendarahan berhenti
Output urine meningkat
Turgor kulit meningkat
TTV
TD: 100/80 mmHg N: 80 x/menit RR: 18x/menit S: 36,5 C
Hematokrit: 45%
Hemoglobin: 14 g/dl Skala nyeri: 3 (1-10) BB: 50 Kg
A: Masalah Teratasi P: Intervensi di Hentikan
xxii
BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
[1] PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2017.
[2] PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018.
[3] PPNI, “Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.” 2022.
xxiv
LAMPIRAN
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2022). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
xxv