LAPORAN PENDAHULUAN KEJANG DEMAM 1. DEFINIS
Kejang Demam adalah bangkitan yang terjadi pada kenaikan suhu (suhu tubuh mencapai >38 C).
(keliat,2015)
Kejang Demam adalah serangan kejang yang terjadi kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38 C) kondisi yang menyebabkan kejang demam antara lain infeksi yang mengenai jaringan ekstracranial seperti tonsilitis,otitis media akut,bronkhitis.(riyadi,sujono&sukarni 2009).
Kejang Demam adalah bangkitan kejang yg tiimbul akibat kenaikan suhu tubuh (suhu rectal
>38C)yg disebabkan oleh proses ekstra kranial,beberapa faktor yang berperan menyebabkan kejang demam antara lain demam setelah imunisasi morbili,efek toksin dari mikroorganisme,respon alergi atau keadaan imun yg abnormal akibat infeksi,perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.(anggraini D & hasni D 2022)
Kesimpulan kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu yang disebabkan adanya infeksi di dalam tubuh dan mengenai jaringan ekstracrainal serta adanya respon alergi/keadaan umum yang abnormal dan masuknya mikroorganisme kedalam tubuh 2. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Kejang Demam sederhana disebabkan oleh hipertermia yg muncul secara cepat yg berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri,peranan infeksi pada sebagian besar kejang demam adalah infeksi yang mengenai jaringan ektrakranial seperti tonsilitis,otitiis media akut,
Faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejang demam 1. Faktor Demam
Sebagian besar anak dg demam >39 C mempunyai resiko untuk mengalami kejang 4-5x lebih besar dibandingkan demam kurang dr suhu 39 C.
2. Faktor Usia
Hasil uji statisiti menunjukan hubungan yg bermakna antarra usia kurang dari 2 th dg bangkitan kejang, anak dengan usia kurang dari 2 th mempunyai resiko kejang demam 3-4 x lebih besar, dibandingkan >2 th karena otak belum matang ,reseptor untuk asam glutamat baik ionotropik maupun metabotopik sebagai reseptor eksitator yg aktif,sehingga otak belum matang eksitasi dibanding inhibisi.
3. Faktor Riwayat kejang dalam keluarga
Belum dapat dipastikan cara pewarisan sifat genetik terkait dengan kejang demam apakah autosomal resesif atau autosomal dominan,penetrasi autosomal dominan diperkirakan sekitar 60-80% bila kedua orang tua tdk ada riwayat resiko terjadi kurang 9%,mempunyai saudara kandung pernah menderita kejang demam mempunyai resiko 2,7%
4. Faktor Prenatal dan Pasca Natal
Faktor usia ibu saat hamil pada usia ibu >35 th beresiko beresiko tinggi untuk terjadii gawat janin berupa retardasi perttumbuhan intra uteri dan hipoksia
3. GEJALA KLINIS
1. Suhu tubuh anak >38 C
2. Timbulnya kejang tonik klonik ,beberapa detik setelah kejang berhenti anak tdk memberii reaksi apapun tanpa ada kelainan persyarafan.
3. Takikardi muncul akibat kompensasi tubuh saat terjadi demam
4. Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil yang terjadi jika tdk ditangani dengan segera sebagai akibat menurunnya curah jantung.
4.WOC
Defini : kejang demam adalah serangan kejang yg terjjadii akibat kennaikan suhu yg di sebabkan adanya infeksi dalam tubuh dan mengenai jaringan ekstrakranial ,respon
alergi,masuknya mikroorganisme
ETIOLOGI : infeksi bacteri atau virus
Faktor demam Faktor riwayat kejang dalam keluarga
Faktor usia Faktor prenatal &
pasca natal
Suhu tubuh >39 C
Infeksi ekstrakranial suhu tubuh naik
Difusi Na + ( ke intra sel) dan K+ (ke ekstra sel) berlebih
Referensi : Masrul hartini &
astuti 2017
Purwati &ambar 2008
Depolarisasi membran sel muatan listrik berlebih
Intervensi:
1.observasi TTV dan ku karena peubahan kondisi selalu ditandai dengan peruubahan TTV
2. berikan kompres air hangat bahwa kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi dan memberikan rasa nyaman
kejang HIPERTEMI
Pelepasan calor meningkat
Aliran darah tdk lancar
Metabolisme meningkat
Peredaran O2 terganggu Kontraksi otot meningkat
Anoksia otak kejang
Ketidakmampuan mengeluarkan sekret
INTERVENSI
1.kaji pengetahuan orangtua pasien ttg kejang demam
2.berikan penkes ttg faktor resiko kejang demam
3. anjurkan orang tua wajib memiliki termometer suhu
4. penkes ttg cara menurunkan demam tanpa obat
KURANG PENGETAHUAN
5. TATA LAKSANA
1. Pengobatan Fase Akut
- Airway : Baringkan pasien di tempat rata,kepala dimiringkan,pasangkan gudel/sudiplidah di tutup kassa,singkirkan benda2 yg ada di sekitar pasien yg menggangu pernafasan,hisap lendir sampai bersih
- Breathing : berikan O2 boleh sampai 4 lpm.
Obstruksi
tracheobronchiale Referensi:
Fadli F saringin y
& tsamit 2022 Rusna tahir 2019 Akumulasi sekret
Kontriksi pembuluh darah serebral
Gangguan keseimbangan membran sel neuron
INTERVENSI:
1.observasi karakteristik batuk agar mengetahui banyak atau tdknya sekret
2.beri os minum air hangat karena dapat mengencerkan dahak 3.ajakrkan batuk efektif karena dapat membantu mengeluarkan dahak
INTERVENSI:
1.kaji saturasi pasien 2.berikan posisi semifowler dapat mengurangi sesak nafas
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF hipoventilasi
Kebutuhan O2 meningkat
Metabolisme meningkat Kontraksi otot meningkat
BERSIHAN JALAN NAFAS TDK EFEKTIF
Referensi:
Publik and safety international journal PHSAI 2023
- Circulation : bila suhu tinggi lakukan kompres air hangat setelah pasien bangun dan sadar penuh beri os minum air hangat
2. Pencegahan Kejang Berulang
o Segera berikan diazepam iv dosis rata2 0,3 mg/kg bb atau diazepam rectal,jika kejang tdk berhenti tunggu 15 menit dapat diulang dg dosis yg sama
o Bila diazepam tdk tersedia maka menggunakan fenobarbital dg dosis awal dan selanjutnya di lanjutkan dg pengobatan rumat
TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN
1. IDENTIRAS PASIEN:
Nama : An Feyza Abiyan
Tanggal lahir : 31/10/2022
Usia : 1 th 2 bln
Jenis kelamin : laki -laki Pendidikan : Belum Sekolah
Alamat :Cileungsi
Agama : Islam
Suku bangsa :Indonesia
NO RM : 1170246728
Tanggal masuk RS : 04/01/2024 Tanggal Pengkajian : 04/01/2024 Diagnosa : Kejang Demam 2. PRIMARY ASESMENT
A. Airway : Jalan nafas bebas
B. Breathing : Pola nafas agak cepat,bunyi nafas ronchi,irama nafas teratur,tdk ada tanda2 distres nafas ,RR 26x/mnt
C. Circulation : akral hangat,sianosis tdkk ada,CRTT <2 dtk,freukensi nadi 118x/mnt,irama reguler,mukosa bibir lembab.
D. Disability : Kesadaran composmentis, GCS 15 E4 V5 M6,keadaan umum sedang,pupil iisokor
E. Expossure : tdk ada tanda2 luka dan bengkak diseluruh tubuh 3. SECOONDARY ASSESMENT
A. Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang ke IGD dg keluhan orang tua mengatakan pasien kejang di rumah sampai dengan perjalanan ke RS 1x selama < 1 mnt,seluruh tuubuh kaku,ada batuk pilek,demam dari kemaren siang,mual muntah 3x,tdk mau makan
B. Riwayat penyakit Ddahulu : tdk ada riwayat kejang sebelumnya
C. Riwayat penyakit Keluarga : kakak kandung pasien pernah kejang demam
D. Riwayat Alergi tdk ada
B. WOC KAKSUS
Defini : kejang demam adalah serangan kejang yg terjjadii akibat kennaikan suhu yg di sebabkan adanya infeksi dalam tubuh dan mengenai jaringan ekstrakranial ,respon alergi,masuknya mikroorganisme
ETIOLOGI : infeksi bacteri atau virus
Gangguan keseimbangan membran sel neuron
Kontriksi pembuluh darah serebral Peredaran O2 terganggu
kejang
Depolarisasi membran sel muatan listrik berlebih Infeksi ekstrakranial suhu tubuh naik
Difusi Na + ( ke intra sel) dan K+ (ke ekstra sel) berlebih
Aliran darah tdk lancar
Anoksia otak
Ketidakmampuan mengeluarkan sekret
Akumulasi sekret
Metabolisme meningkat Kontraksi otot meningkat
Obstruksi tracheobronchiale
BERSIHAN JALAN NAFAS TDK EFEKTIF
DS:ot mengatakan pasien batuk pilek
DO : os tampak batuk berdahak
Pelepasan calor meningkat HIPERTEMI
berhubungan dengan proses infeksi
DS:ot mengatakan anaknya demam dari kemaren
DO:ttv suhu 40,1 C
Intervensi:
1.observasi TTV dan ku karena peubahan kondisi selalu ditandai dengan peruubahan TTV
2. berikan kompres air hangat bahwa kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi dan memberikan rasa nyaman
RESIKO GANGGUAN PERFUSI SEREBRAL BERHUBUNGAN DENGAN KEJANG BERULANG DS:ot mengatakan anaknya kejang 1x dirumah
DO: ku sedang Ttv:suhu 40,1 C
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL & JAM NO DX IMPLEMENTASI RESPON
INTERVENSI:
1.observasi karakteristik batuk agar mengetahui banyak atau tdknya sekret
2.beri os minum air hangat karena dapat mengencerkan dahak 3.ajakrkan batuk efektif karena dapat membantu mengeluarkan dahak
Referensi:
Fadli F saringin y
& tsamit 2022 Rusna tahir 2019
Referensi : Masrul hartini &
astuti 2017
Purwati &ambar 2008
Intervensi:
1.kaji tanda-tanda kejang
2.pertahankan suhu tubuh normal 3. kolaborasii dengan dokter untuk terapi obat jika demam
04/01/24 16:00 16:05
16:15
16:20
17:00
17:30
18:00
19:00
1,2.3
1
2
1,3
1,2,3
2
1,2.3
1,2,3
MENGOBSERVASI TTV
MEMBERIKAN OS KOMPRES AIR HANGAT SURFACE COOLING
MENGANJURKAN OT BERI OS MINUM AIR HANGAT
MELAKUKAN PEMASANGAN IVFD RL 30CC/JAM DAN MEMBERIKAN THERAPI PCT INF 120 MG
MENGOBSERVASI TTV DAN TANDA2 KEJANG
MEMFASILITASI UNTUK CEK LABORATORIUM
MENGANJURKAN OT BERI OS BANYAK MINUM AIR HANGAT
MENGOBSERVASI TTV DAN KU
HASIL : ot mengatakan anaknya demam dari kemaren,kejang dirumah 1x,sampai RS sdh berhenti,batuk pilek
Surface cooling sdh dilakukan OT KOPERATIF
IVFD TERPASANG DAN OBAT SUDAH DIBERIKAN
HASIL:TTV nadi 116x/mnt suhu 38,5 C RR 24x/mnt,tidak ad tanda2 kejang
CEK LAB SEDANG DI PROSES
OT KOPERATIF
HASIL : TTV nadi 114x/mnt,suhu 37,5 C RR 24 x/mntOt mengatakan batuk masih,demam mulai turun,tdk ada kejang lagi
D. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL & JAM EVALUASI NAMA PERAWAT
04/01/24 19:00
1. S:ot mengatakan demam os sudah mulai turun
O:ku sedang kes cm TTV:nadi 114x/mntt,suhu 37,5 C,RR 24 x/mnt,Spo2 99 %
A:DX 1 :HIPERTERMI belum teratasi P:intervensi di lanjutkan
2. S:ot mengatakan batuk berdahak dan pilek mulai berkurang O:ku sedang kes cm,batuk tampak berkurang ,TTV NADI 114x/mnt SUHU 37,5 C,RR 24x/mnt
A:DX 2 : BERSIHAN JALAN NAAFAS TDK EFEKTIF belum teratasi P:intervensii di lanjutkan
3. S:ot mengatakan pasien tdk kejang selama di IGD O:ku sedang kes cm,TTV nadi 114x/mnt,suhu 37,5 C,RR 24x/mnt
A:DX 3 :RESTI GANGGUAN PERFUSI SEREBRAL tidak terjadi P:intervensi di lanjutkan
Zr fitri
Zr fitri
Zr fitri