KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Apa yang dimaksud dengan kelarutan dan hasil kali kelarutan?
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk melarut dalam sejumlah pelarut.
atau dapat dikatakan kelarutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam tiap satu liter larutan pada suhu tertentu.
Contoh:
Jika zat X memiliki nilai s = 0,5 mol/L artinya dalam setiap 1 L air, zat X dapat larut paling banyak 0,5 mol.
Jika konsentrasi diketahui dalam satuan lain, harus dikonversi ke dalam mol/L.
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenu h garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya Secara umum dituliskan:p
Bagaimana Kesetimbangan dalam Larutan?
Dalam suatu larutan jenuh dari zat elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dengan ion-ion yang terlarut. Secara umum, persamaan kesetimbangan untuk larutan garam A
mB
nyang sedikit larut adalah:
A
mB
n(s) mA
n+(aq) + nB
m-(aq)
Kesetimbangan pada larutan dibagi menjadi 2 yaitu kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
o Pada kesetimbangan homogen fase pereaksi dan hasil reaksinya sama.
Contoh: Fe
2+(aq)+ SCN
–(aq)Fe(SCN)
2+(aq)o Pada kesetimbangan heterogen fase pereaksi dan hasil reaksinya berbeda.
Contoh: AgCl
(s)Ag
+(ag)+ Cl
–(ag)Konstanta kesetimbangan (K) untuk beberapa reaksi dapat dilihat pada tabel berikut:
Reaksi Konstanta Kesetimbangan
Mg(OH)
2(s)Mg
2+(aq)+ 2OH
-(aq)K =¿
Ca
3(PO
4)
2(s)3Ca
2+(aq)+ 2PO
43-(aq)
K =¿ ¿
CH
3COOH
(aq)CH
3COO
- (aq)+ H
+(aq)K =¿ ¿
Contoh Soal:
1. Berapa kelarutan AgCl dalam air (s), jika diketahui Ksp AgCl =1,44 x10
−10? 2. Garam AgCl memiliki kelarutan sebesar 1,3 x 10⁻⁵ mol/L pada suhu tertentu.
Tentukan nilai Ksp AgCl pada suhu tersebut!
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan:
1. Pengaruh Suhu
Kenaikan suhu memberikan energi kinetik yang lebih besar pada partikel-partikel zat padat. Energi ini memungkinkan partikel-partikel tersebut mengatasi gaya tarik-menarik antarpartikel sehingga lebih mudah lepas dan berdispersi dalam pelarut.
2. Pengaruh Ion Senama
Penambahan ion sejenis dapat menyebabkan penurunan kelarutan suatu
senyawa dalam larutan, fenomena ini dikenal sebagai efek ion senama. Ketika ion tambahan bersaing dengan ion yang sudah ada dalam senyawa terlarut, hal ini menghambat pelarutan lebih lanjut.Kelarutan suatu zat dalam pelarut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Menghitung Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan:
Contoh:
Misalkan Ksp dari Ag2SO4 adalah 4x10–12, maka berapa kelarutan Ag2SO4 dalam AgNO3 0,01 M?
Menghitung Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan:
- Pengendapan dalam larutan terjadi saat elektrolit ditambahkan, menyebabkan ion-ion berinteraksi membentuk senyawa dengan kelarutan rendah. Ketika konsentrasi senyawa ini melebihi batas kelarutannya (Ksp), terbentuk endapan padat.
- Saat penambahan elektrolit pada suatu larutan ionik, maka harus dihitung dengan Qc dahulu. Nilai Qc untuk proses pengendapan juga sering dinyatakan dengan Qsp.
Perhitungan Qsp menggunakan rumus yang sama dengan Ksp tetapi konsentrasi masing-masing ion harus dihitung kembali (karena ada perubahan volume larutan).
Setelah mendapatkan nilai Qsp, kita bisa menentukan terjadinya pengendapan dengan mengikuti aturan berikut:
- Qsp > Ksp maka terjadi pengendapan
- Qsp = Ksp maka terjadi larutan jenuh (tidak ada pengendapan) - Qsp < Ksp tidak terjadi pengendapan
Contoh:
Diketahui Ksp dari Ag2SO4 adalah 4×10–12. Jika 500 mL larutan AgNO3 0,01 M dicampurkan dengan 500 mL larutan Na2SO4 0,01 M apakah akan terjadi pengendapan?
KOLOID Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi:
- Koloid adalah campuran yang terdiri dari dua fase: fase terdispersi, yaitu zat yang menyebar merata dalam campuran, dan medium pendispersi, yang berfungsi sebagai zat yang menyebabkan penyebaran tersebut.
- Ukuran partikel dalam koloid berkisar antara 1-100 nm.
- Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi yaitu sebagai berikut:
Jenis-Jenis Koloid:
Pembuatan Koloid:
Proses Pembuatan Koloid, secara garis besar koloid dapat dibuat dengan 2 metode, yaitu metode dispersi dan metode kondensasi.
a. Metode Dispersi (metode fisika), adalah metode untuk membuat koloid dengan memecah ukuran partikel suspense menjadi berukuran koloid yang lebih kecil. Adapun contohnya:
(1) Mekanis, adalah koloid dibuat dengan cara menggerus. Contohnya adalah membuat sol amilum dan sol belerang, belerang dan amilum digerus dahulu sebelum dicampurkan dengan medium pendispersi.
(2) Peptisasi, adalah koloid dibuat dengan menambahkan pemeptisasi (pemecah) pada endapan. Misalkan pembuatan sol AgI dengan menambahkan AgNO3 sebagai pemeptisasi.
(3) Busur Bredig, adalah pembuatan koloid dengan memberikan tegangan tinggi pada suspensi dan menghasilkan sol logam. Contohnya adalah pembuatan sol aluminium dari bauksit.
b. Metode Kondensasi (metode kimia), adalah metode untuk membuat koloid dengan menambahkan pereaksi ke dalam larutan sejati sehingga berubah menjadi partikel koloid yang berukuran lebih besar. Adapun contohnya:
(1) Hidrolisis, adalah pembuatan koloid dengan mereaksikan garam tertentu dengan air (umumnya dengan air panas). Contohnya adalah pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara mereaksikan FeCl3 dengan air panas.
(2) Reaksi redoks, adalah pembuatan koloid melalui reaksi redoks. Contohnya adalah menambahkan gas SO2(g) ke dalam larutan H2S membentuk sol belerang.
SO2(g) + H2S(aq) → 3S(s) + 2H2O(l)
(3) Penggantian pelarut, adalah pembuatan koloid dengan mengganti pelarut untuk menurunkan kelarutan sehingga terbentuk sol. Contohnya adalah larutan asam asetat pekat (pelarut air) ditambahkan dengan etanol, sehingga terbentuk gel.
Fenomena Yang Berhubungan dengan Koloid:
Fenomena Penjelasan Contoh
Efek Tyndall Efek penghamburan cahaya
oleh partikel koloid Penghamburan sinar lampu mobil saat melewati jalan berkabut
Gerak Brown Partikel koloid bergerak zig zag pada medium
pendispersi gas dan cair, karena terjadi
tumbukan partikel terdispersi dan medium
pendispersi
Ketika seberkas sinar masuk dalam ruangan berdebu, Nampak gerakan zig zag dari partikel debu.
Adsorbsi Menempelnya partikel
bermuatan (ion) pada permukaan koloid
Penyerapan racun di perut saat
mengkonsumsi norit
Dialisis Pembersihan koloid dari zat
pengotor Cuci darah
Elektroforesis Pergerakan partikel koloid
karena adanya medan listrik Alat pembersih asap buangan pabrik (Cottrel)
Koloid
pelindung Sebuah koloid yang dapat
melindungi koloid lain dari proses koagulasi
Gelatin yang dapat melindungi campuran pada adonan es krim Muatan koloid Koloid dapat bermuatan
positif maupun negatif
Sol As2S3 bermuatan negatif dan soal Fe(OH)3 bermuatan positif