KEP
(KEKURANGAN ENERGI PROTEIN)
Disusun Oleh Kelompok 1
Dosen pengampu : Dr. Ari Novita Sari, SKM.,MKN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
2023
Mata Kuliah : Gizi
Nama-Nama Kelompok
• Dia Artika Sari
1:
• Wulan Riski Ramadhani
• Salwa Az-zahra
• Fauzan Rahman
• Ayu Wardani
• Sitti Aisyah Cahayani
• Atriana
• Chesya Sandrina Sambuaga
• Wahyuni Pratiwi
• Tetin Lestari Lambitoro
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
(P202301077) (P202301065) (P202301061) (P202301084) (P202301071) (P202301091) (P202301079) (P202301098) (P202301113) (P202301074)
Latar
Belakang
KEP (Kekurangan Energi Protein) merupakan salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita di Indonesia. KEP adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP disebabkan karena defisien makronutriet (zat gizi makro). Meskipun sekarang ini terjadi pergeseran masalah gizi dari defisiensi makronutriet kepada defisiensi mikronutriet, tetapi beberapa daerah di Indonesia prevalensi KEP masih tinggi sehingga memerlukan penaganan intensif dalam Upaya penurunan prevelensi KEP.
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
02
01.
Apa perbedaan antara marasmus, kwashiorkor, dan marasmik kwashiorkor?03
Rumusan Masalah
Rumusan Satu
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
Rumusan Dua
Rumusan Tiga
Apa saja factor-factor KEP?
Bagaimana cara mengobati KEP?
02.
03.
DAPAT MEMBEDAKAN ANTARA MARASMUS, KWASHIORKOR, DAN MARASMIK KWASHIORKOR
Tujuan Penulisan
01.
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
04
DAPAT MENGETAHUI FACTOR- FACTOR KEKURANGAN
ENERGI PROTEIN (KEP)
02.
DAPAT MENGETAHUI CARA MENGOBATI KEKURANGAN
ENERGI PROTEIN (KEP)
03.
KEP (Kekurangan Energi Protein) merupakan salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita di Indonesia. KEP adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP disebabkan karena defisien makronutriet (zat gizi makro). Meskipun sekarang ini terjadi pergeseran masalah gizi dari defisiensi makronutriet kepada defisiensi mikronutriet, tetapi beberapa daerah di Indonesia prevalensi KEP masih tinggi sehingga memerlukan penaganan intensif dalam Upaya penurunan prevelensi KEP.
PENGERTIAN KEP
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
05
KLASIFIKASI KEP
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
06
Berikut adalah metode klasifikasi gomes (1956) sebagai berikut :
• KEP Ringan atau Sedang: Dalam kategori ini, anak mungkin tidak menunjukkan gejala
penyakit yang jelas tetapi mungkin menunjukkan tanda-tanda penurunan berat badan ringan dan pertumbuhan terhambat.
• KEP Berat : Kategori ini mencakup anak-anak dengan gejala parah seperti marasmus atau kwashiorkor, yang merupakan perhatian dan intervensi segera.
GEJALA KLINIS KEP
Gejala klinis Protein Energy Malnutrition (PEM) atau "Kekurangan Energi Protein"
(KEP) dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain marasmus, kwashiorkor, dan marasmic-kwashiorkor. Gejala klinis PEM berat dapat dibedakan secara luas sebagai berikut:
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
07
• Marasmus, adalah kondisi parah yang memerlukan perhatian medis segera dan rehabilitasi nutrisi untuk mengatasi kekurangan nutrisi yang mendasari dan komplikasi kesehatan terkait.
• Kwashiorkor, bentuk parah dari kwashiorkor energi protein (PEM) atau kekurangan energi protein (KEP), termasuk yang berikut : Pembengkakan, Perubahan Rambut, Perubahan Kulit, Kuku Rapuh dan perubahan tekstur kuku, Perubahan Mental.
• Marasmic-Kwashiorkor, Kekurangan energi protein (KEP) adalah suatu keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP dapat terjadi akibat kurangnya asupan energi dan protein secara terus-menerus, yang mengubah status gizi seseorang menjadi kurang bahkan buruk.
FACTOR-FACTOR KEP
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KEP (Kekurangan Energi Protein) pada balita antara lain:
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
08
• Faktor Makanan : Kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh seseorang anak dapat mempengaruhi terjadinya KEP.
• Faktor Penyakit Infeksi : KEP pada dasarnya sangat ditentukan oleh dua faktor, yaitu makanan dan ada atau tidaknya penyakit infeksi.
• Faktor Sosial : Faktor sosial seperti tingkat pendidikan orang tua, keadaan ekonomi, dan aspek-aspek kesehatan juga dapat mempengaruhi keadaan gizi masyarakat, khususnya anak-anak.
• Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan seperti kepadatan penduduk, kemiskinan, dan kesehatan lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi terjadinya KEP pada balita.
CARA MENGOBATI KEP
Pengobatan Malnutrisi Energi Protein (PEM) atau "Kekurangan Energi Protein" (KEP) melibatkan pendekatan komprehensif untuk mengatasi kekurangan nutrisi dan komplikasi kesehatan terkait.
Perawatan biasanya mencakup komponen-komponen berikut:
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
09
•
Rehabilitasi Nutrisi
•
Perawatan Medis
•
Perawatan Suportif
•
Pemantauan dan Tindak lanjut
•
Tindakan Pencegahan
Kesimpulan
UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
12
Kekurangan energi protein (KEP) adalah suatu keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari- hari. KEP dapat terjadi akibat kurangnya asupan energi dan protein secara terus- menerus, yang mengubah status gizi
seseorang menjadi kurang bahkan buruk.