TUGAS TEORI AKUNTANSI
“Standar Akuntansi”
Dosen : Meilani Purwanti, SE.,M.Si
Disusun Oleh :
Ananda Khairunnisa Pratiwi (10221016) Muna Husnul Khotimah (10221009) Vini Aliavionika (10221014)
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL
BANDUNG
Pengertian Dan Sumber Standar Akuntansi
Standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi perusahaan.
Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut: “Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.”
Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar(teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Keuangan(SAK) Indonesia kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK). Sedang di USA berlaku General Accepted Accounting Principle(GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement dan terakhir menjadi FASB Statements. SAK merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum.
Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan sebagai berikut:
Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.
Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui pemeriksaan akuntan.
Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya.
Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian.
Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada tiga kemungkinan:
1. Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar;
2. Diserahkan kepada swasta/profesi; atau 3. Diserahkan kepada pemerintah.
Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi
Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite Pensahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam kongres IAI. Sementara itu, di USA sekarang lembaga yang berwenang mensahkan standar akuntansi(standard setting body) adalah Financial Accounting Standard Board(FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung.
Namun, pada mulanya standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards dan Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan oleh AICPA.
Arti Penting Standar Akuntan
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi tersebut diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya
Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi,yaitu para:
Pemakai Laporan Keuangan Pemakai Langsung : Pemilik perusahaan kreditor dan supplier manajemen kantor perpajakan karyawan perusahaan pelanggan
Pemakai Tidak Langsung : Analis dan konsultan keuangan pasar modal pengacara badan pembuat peraturan perundang-undangan agen pelaporanasosiasi pedagang serikat pekerja pesaing masyarakat umum departemen pemerintah
C. Pendekatan Dalam Penentuan Standar
Pendekatan Pasar Bebas
Dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi serupa barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut, jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari pemakai yang berkepentingan, sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Pihak yang terlibat :
Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
Pendekatan Regulasi
Adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi. permintaan terhadap kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengan car menyediakan kebijakan tersebut. kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai penguasa. Pihak yang terlibat :
Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan
Regulator = pemerintah
D. Standar Akuntansi Dan Penentuan Standar
Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar
Standar akuntansi
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya terdiri dari:
Deskripsi tentang masalah yang dihadapi
Diskusi logis atau cara memecahkan masalah
Terkait dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
Rrepresentative Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
Economic Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif
Proses penentuan standar
Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif yang diajukan FASB
Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas.
ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang Diajukan FASB.
Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:
a) Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi
b) Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.
c) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda d) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda
Memahami Kenapa Praktek Akuntansi Berbeda Dengan Standar Yang Ditentukan
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
E. Overload Standar Akuntansi
Accounting Standards Overload umumnya berhubungan dengan pertumbuhan standar akuntansi, yaitu: standar yang terlalu banyak, standar yang terlalu rumit, tidak ada standar yang kaku, standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna, dan CPA, standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara entitas public dan nonpublic, laporan keuangan tahunan dan interim, perusahaan besar dan kecil, dan laporan keuangan auditan dan non-auditan, pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks.
Kondisi yang mencerminkan adanya overload antara lain (belkaoui, 1993) :
Terlalu banyak standar
Standar yang terlalu rinci
Tidak ada standar yang berjenjang, sehingga pilihan sulit dilakukan
Standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan penyusun, pemakai dan akuntan publik
Dimana karena overload standar akuntansi ini, menyebabkan standar akuntansi gagal membedakan antara :
1. Entitas public dan non public
2. Laporan keuangan tahuna dan interm 3. Perusahaan besar dan kecil
4. Laporan keuangan auditan dan non auditan 5. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran
Factor-faktor yang menyebabkan timbulnya overload standar akuntansi:
Dengan munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang harus diungkapkan dan yang tidak perlu diungkapkan, akuntan mulai mengeluarkan begitu banyak standar yang cenderung mengabaikan pertimbangan dan mengurangi permasalahan yang melibatkan prinsip akuntansi
Alasan untuk melindungi kepentingan public dan membantu investor menghasilkan berbagai regulasi dan pengungkapan professional dan pemerintahan
Keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai pemakai yang memerlukan standar yang lebih rinci.
Pengaruh Overload Standar Akuntansi
Akuntan = kehilangan pandangan tentang pekerjaan riil karena data yang begitu banyak diperlukan untk menyesuaikan dengan standar yang ada.
Auditor = kegaglan audit karena kondisi dimana akuntan kehilangan focus audit dan melupakan prosedur audit yang baku. Hal ini menyebabkan terkikisnya profesi akuntan public karena ketidakpuasan klien yang terbebani dengan standar tersebut
Pemakai = bingung menghadapi jumlah dan kompleksitas catatan yang diperlukan untuk menjelaskan persyaratan seperti yang dikehendaki oleh standar yang berlaku
Manajer = mengalami masalah yang berkaitan dengan jumlah dan kompleksitas standar yang berlaku. Mungkin dapat tergoda meninjau kembali kontrak dan mengubah praktik bisnis sehingga menyimpang dari standar akuntansi yang ada.
Solusi Terhadap Masalah Overload Standar
AICPA melakukan evaluasi terhadap berbagai pendekatan yang berkaitan dengan overload:
Tidak ada perubahan (mempertahnkan status quo)
Melakukan perubahan terhadap konsep gaap menjadi dua jenis gaap, misalnya gaap khusus untuk pengusaha besar dan gaap khusus untuk pengusaha kecil
Melakukan perubahan gaap untuk menyederhanakan penerapannya bagi semua perusahaan
Menentukan pengungkapan dan pengukuran yang berbeda
Menentukan perubahan terhadap standar akuntansi public untuk pelaporan informasi keuangan
Memberi alternative bagi gaap sebagai basis pilihan dalam penyajian laporan keuangan
KESIMPULAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi,, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
https://web.iaiglobal.or.id/Berita-IAI/detail/standar_akuntansi_keuangan_indonesia#gsc.tab=0