• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK

SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

MUTIARA JUWITA SARI

NPM 11080235

(2)
(3)
(4)

THE ABILITY TO WRITE SHORT STORIES BY USING TECHNIQUE DEVELOPS THE TOPIC SENTENCE

GRADE X SMA NEGERI 8 PADANG By

Mutiara Juwita Sari1), Trisna Helda 2), Afrini Rahmi 3) 1) Student of College STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Writing is one of the activities that are productive in order to express the idea, ideas, and message someone towards others. The study was backed by the lack of student motivation to pour his idea and his idea into a writing in the form of short stories. Students still have trouble stringing words to initiate a writing then develop sentences into a paragraph. In addition, the students also hasn't been able to bring a character, build events, and set the setting in the short story. The purpose of this study is to describe the ability to write a short story with the use of techniques to develop the topic sentence grade X SMA N 8 Padang.

This research type is quantitative descriptive method. The population in this research is the grade X SMA N 8 Padang field which is registered by 2015/2016. The number of such students is 279 students scattered in nine classes. Sample withdrawal technique used is a purposive sample (sample aims). The sample in this research totalled 31.

Based on the results of research that has been done to the short story writing skills using techniques developed topic sentences grade X SMA N 8 Padang can be taken to the following conclusions. First, the ability of students in writing a short story characters present belong to nearly enough, with an average of mastery 53,77 are on a stretch of 45-55%. Second, the ability of the students described the incident in writing short stories belongs to perfect, with an average of 96,8 mastery is at a range of 96-100%. Third, the ability of the students put a background in writing short stories belong either, with average mastery 84,94 are on a stretch of 76-85%. So, it can be concluded that the overall ability to write short stories using the techniques developed topic sentences grade X SMA N 8 Padang pasture belongs well with average mastery 78,49 are on a stretch of 76-85%.

Key Word: Writing, Short Stories, and Technique Develops The Topic Sentence

(5)

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK

SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG Oleh

Mutiara Juwita Sari 1), Trisna Helda 2), Afrini Rahmi 3) 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif guna mengungkapkan gagasan, ide, dan pesan seseorang terhadap orang lain.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya motivasi siswa untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah tulisan berupa cerpen.

Siswa masih mengalami kesulitan dalam merangkai kata-kata untuk mengawali sebuah tulisan kemudian mengembangkan kalimat menjadi sebuah paragraf. Selain itu, siswa juga belum mampu menghadirkan tokoh, membangun peristiwa, dan menetapkan latar dalam cerita pendek. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topiksiswa kelas X SMA Negeri 8 Padang.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 8 Padang yang terdaftar pada tahun 2015/2016. Jumlah siswa tersebut adalah 279 siswa yang tersebar dalam sembilan kelas. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sample (sampel bertujuan). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik siswa kelas X SMA N 8 Padang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan siswa menghadirkan tokoh dalam menulis cerpen tergolong hampir cukup, dengan rata-rata penguasaan 53,77 berada pada rentangan 46-55%. Kedua, kemampuan siswa menggambarkan peristiwa dalam menulis cerpen tergolong sempurna, dengan rata-rata penguasaan 96,8 berada pada rentangan 96-100%. Ketiga, kemampuan siswa menempatkan latar dalam menulis cerpen tergolong baik, dengan rata-rata penguasaan 84,94 berada pada rentangan 76-85%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik siswa kelas X SMA N 8 Padang tergolong baik dengan rata-rata penguasaan 78,49 berada pada rentangan 76-85%.

(6)

PENDAHULUAN

Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang berperan penting untuk meningkatkan aspek berbahasa siswa. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif guna mengungkapkan gagasan, ide, dan pesan seseorang kepada orang lain. Kegiatan menulis di dalam dunia pendidikan memiliki kedudukan penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar siswa di sekolah. Siswa setiap hari diwajibkan untuk menulis rangkuman materi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam berbahasa. Kemampuan menulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir dan keterampilan mengekspresikan ide dalam bentuk tertulis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia Desmiarti, S.Pd, di SMA N 8 Padang kelas X pada tanggal 12 November 2015 tentang pembelajaran menulis cerpen menyatakan bahwa siswa masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan kalimat menjadi sebuah paragraf berupa cerpen sehingga nilai yang diperoleh siswa tidak maksimal. Selain itu, siswa kurang termotivasi untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah tulisan.

Salah satu akibat kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen dikarenakan oleh teknik yang digunakan guru kurang tepat. Guru cenderung memberikan materi dengan cara berceramah dan berdiskusi. Akibatnya siswa kurang mampu mengembangkan kalimat topik menjadi sebuah tulisan berbentuk cerpen dan siswa jadi kurang bersemangat dalam proses belajar mengajar. Siswa juga belum mampu menghadirkan tokoh, membangun peristiwa, dan menetapkan latar dalam cerita.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) siswa kesulitan dalam merangkai kata-kata untuk mengawali sebuah cerita pendek, (2) teknik pembelajaran yang kurang tepat, (3) siswa belum mampu mengungkapkan ide dan gagasan ke dalam sebuah cerita pendek, dan (4) siswa belum mampu menghadirkan tokoh, membangun peristiwa, dan menetapkan latar dalam cerita.

Semi (2009: 2) menyatakan menulis merupakan pemindahan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Akan tetapi, menulis dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit karena menulis dikaitkan dengan kiat dan seni.

Tarigan (2008: 3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Suparno dan M. Yunus (2003: 13) menyatakan bahwa manfaat menulis adalah sebagai berikut: Pertama, meningkatkan kecerdasan. Kedua, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas. Ketiga, menumbuhkan keberanian. Keempat, mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Seseorang sukar menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana menulis.

Tarigan (2008: 9) mengatakan tujuan menulis adalah sebagai berikut. Pertama, membantu siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis.

Kedua, mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan. Ketiga, mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. Keempat, mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

Nurgiyantoro (1995: 10), menyatakan cerpen sesuai dengan namanya adalah cerita pendek. Akan tetapi, berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak ada satu pun kesepakatan di antara para pengarang dan para ahli. Walaupun sama-sama pendek, panjang cerpen itu bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story), bahkan pendek sekali berkisar 500-an kata. Ada cerpen yang panjangnya cukup (middle short story), serta ada yang panjang (long short story) yang terdiri dari puluhan atau bahkan ribuan kata.

Tarigan dan H. G Tarigan (1986: 217) mengemukakan bahwa kalimat topik adalah isi paragraf yang dinyatakan dalam satu kalimat. Pernyataan yang bersifat umum ini kemudian diperjelas oleh sejumlah kalimat pengembang atau kalimat penjelas. Pengajaran menulis dengan cara ini disebut dengan teknik mengembangkan kalimat topik. Kalimat topik terdapat dalam

(7)

paragraf. Letaknya mungkin di bagian depan paragraf. Sekali-kali kita temui juga kalimat yang berada di tengah-tengah paragraf.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Arikunto (2010: 27) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Dalam penelitian ini angka berasal dari skor kemampuan siswa menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik di kelas X SMA N 8 Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal (Arikunto, 2010: 3).

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 8 Padang, yang terdaftar pada tahun 2015/2016 yang tersebar dari 9 kelas, setiap kelas terdiri dari 31 siswa. Jumlah keseluruhan siswa kelas X adalah 279 orang. Dari sembilan kelas tersebut peneliti menetapkan satu kelas sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 yang berjumlah 31 orang. Alasan peneliti memilih kelas tersebut yakni (1) kemampuan siswa dalam menulis cerpen kelas X.4 yang beragam (heterogen) dan (2) keterbatasan waktu yang dimiliki antara subjek dan peneliti.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variable tunggal yaitu kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik siswa kelas X SMA Negeri 8 Padang. Data penelitian ini adalah berupa skor menulis cerpen siswa kelas X SMA N 8 Padang.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes. Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja yang dimaksud adalah menugaskan siswa menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik. Indikator penilaian kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan mendeskripsikan tokoh sesuai dengan teknik mengembangkan kalimat topik. Kedua, kemampuan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan teknik mengembangkan kalimat topik. Ketiga, kemampuan mendeskripsikan latar sesuai dengan teknik mengembangkan kalimat topik.

HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik siswa kelas X SMA N 8 Padang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan siswa menghadirkan tokoh dalam menulis cerpen tergolong hampir cukup, dengan rata-rata penguasaan 53,77 berada pada rentangan 46-55%. Kedua, kemampuan siswa menggambarkan peristiwa dalam menulis cerpen tergolong

(8)

keseluruhan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mengembangkan kalimat topik siswa kelas X SMA N 8 Padang tergolong baik dengan rata-rata penguasaan 78,49 berada pada rentangan 76-85%.

Kesimpulan yang telah diuraikan dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

Pertama, bagi siswa SMA N 8 Padang untuk selalu menulis agar hasil tulisannya bermanfaat dan semakin baik lagi. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia dapat menerapkan teknik mengembangkan kalimat topik ini dalam pembelajaran menulis cerpen. Ketiga, bagi peneliti lain agar dapat menerapkan metode, teknik dan media yang bervariasi lainnya agar dapat memotivasi ssiwa dalam menulis, khususnya menulis cerpen. Keempat, bagi peneliti sendiri, sebagai penambah wawasan peneliti serta pengetahuan tentang penggunan teknik dalam pembelajaran.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Semi, M. Atar. 1998. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang.

Suparno dan Muhammad Yunus. 2003. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Djago dan H. G Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan menulis paragraf narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Negeri 1 Kubung Kabupaten Solok dengan menggunakan gambar berseri untuk indikator IV Bahasa Informatif Berdasarkan